BAB I
PENDAHULUAN
PEM Akamigas telah berdri sejak tahun 1966 dengan diterbitkannya Keputusan
Diektur Jendral Minyak dan Gas Bumi mengenai Pendiri Akademi Minyak dan Gas Bumi
(AMGB). Lalu, pada tahun 1967 keberadaan AMGB ini dipertegas kembali dengan
Peraturan Direktur Jendral Minyak dan Gas Bumi tentang Akademi Minyak dan Gas dan
Bumi.
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor: 47 Tahun 2014, tanggal 26 Mei 2014,
Akademi Minyak dan Gas Bumi berubah secara sah menjadi Sekolah Tinggi Energi dan
Mineral yang untuk selanjutnya disebut STEM Akamigas. Di akhir tahun 2017
menetapkan nama Politeknik Energi dan Mineral Akamigas (PEM Akamigas) hingga
sekarang.
PEM Akamigas memberikan beberapa fasilitas kepada mahasiswa agar dapat
dimanfaatkan dengan baik. Salah satu fasilitas yang diberikan berupa asrama mahasiswa.
Asrama mahasiswa ini bernama Asrama Vyatra, dimana terdiri dari delapan asrama.
Namun, Asrama Vytra VIII dalam tahap pembangunan dengan luas bangunan sebesar
1.131,425 m2. Dimana terdiri dari empat lantai, pada setiap lantai memiliki fasilitas
gedung berupa ruang duduk, kamar tidur dan kamar mandi luar. Pada setiap kamar tidur
dengan ukuran 3,5m x 6,5m terdapat balkon, tiga kasur single bad, tiga meja belajar serta
dapur mini.
Lokasi pada Asrama Vytra VIII ini beralamat di Jl. Ngareng No.1, Sidomulyo,
Cepu, Kec. Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah 58112
BAB II
DATA PROYEK
Asrama Akamigas, terdiri atas 4 lantai dengan luas bangunan 1131,425 m², panjang
bangunan 41,75 m, lebar 27,10 m.
o Mutu tulangan :
- Tulangan Utama : - < D 10 : fy = 240 Mpa (BJTP)
- > D 10 : fy = 420 Mpa (BJTS)
- Tulangan Sengkang : - < D 10 : fy =240 Mpa (BJTP)
- > D 10 : fy = 420 Mpa (BJTS)
o Ukuran Plat
- Tebal Plat Lantai = 0,13 m
- Tebal Plat Atap = 0,13 m
o Ukuran Kolom
- Kolom K1 (60 x 60)
- Kolom K2 (50 x 50)
o Ukuran Balok
- Balok B1 (30 x 60)
- Balok B2 (25 x 45)
- Balok B3 (20 x 30)
o Ukuran Sloof
- Sloof TB1 (30 x 40)
- Sloof TB2 (15 x 20)
BAB III
DENAH SISTEM STRUKTUR
3.1. Denah Kolom, Balok Dan Plat per Lantai dengan Ukuran
Denah Kolom Lantai 1
BAB IV
PERHITUNGAN PLAT LANTAI
4.1 Umum
Beban yang bekerja pada pelat lantai berupa beban mati dan hidup. Menurut beban
minimum untuk gedung dan struktur lainnya (SNI 1727-2020), beban mati
direncanakan sebesar Pplat kg/m2 dan beban hidup sebesar 200 kg/m2. Kombinasi
pembebanan yang dipakai adalah 120% beban mati ditambah 160% beban hidup.
qU = 1.2 D + 1.6 L
Dimana :
D = Beban mati (berat sendiri) struktur.
L = Beban hidup total (beban berguna).
1,2 merupakan angka faktor pembebanan untuk beban mati,
sementara angka
1,6 merupakan angka pembebanan untuk beban hidup
3500
8
3
10
7
8
70
5
60
S2 S2 S2 S2 S2 S2 S2 S2 S2 S2
6
5
20
5
0
0
0
5
1
5
6
7
1
2
1
S2 S2 S2 S2 S2 S2 S2
4
5
20
3
5
60
S2 S2 S2 S2 S2 S2 S2 S2 S2 S2
8
7
2
3
10
1
3500
8
3
10
7
8
70
5
60
S2 S2 S2 S2 S2 S2 S2 S2 S2 S2
6
5
20
5
0
0
0
5
1
5
6
7
1
2
1
S2 S2 S2 S2 S2 S2 S2
4
5
20
3
5
60
0
S2 S2 S2 S2 S2 S2 S2 S2 S2 S2
8
7
2
3
10
1
3500
8
3
10
7
8
70
5
60
S2 S2 S2 S2 S2 S2 S2 S2 S2 S2
6
5
20
5
0
0
0
5
1
5
6
7
1
2
1
S2 S2 S2 S2 S2 S2 S2
4
5
20
3
5
60
S2 S2 S2 S2 S2 S2 S2 S2 S2 S2
8
7
2
3
10
1
Data Perencanaan :
Mutu Tulangan (fy) = 420 MPa
Mutu Beton (fc’) = 20 MPa
Tebal Plat Lantai (H) = 13 cm (SNI 2847 2019)
BJ Beton = 2400 kg/m3
Tebal Selimut (s) = 20 mm
ꞵ1 = 0,8 ( Untuk fc’ 20 MPa )
= 0,9 (under-reinforced)
Panjang bentang plat arah x, Lx = 3.5 m
Panjang bentang plat arah y, Ly = 6.50 m
650
Koefisien momen plat untuk : Ly/ Lx = = 1,86
350
ly 6200 cm
ꞵ = = = 1,92 < 2 (plat dua arah)
lx 3225 cm
1
ρ = (1− 1−
m √
2m∗Rn
fy
)=0,0029
As perlu = ρ * b * d
= 0,0033 x 1000 x 105
= 346,5 mm2
Dicoba pakai tulangan, D10 - 150 mm
As pakai = 0,25π * Ø2 * b / s
= 0,25.3,14 x 102 x 1000/150 = 392,5 mm2
Maka, As pakai > As perlu (OKE!)
280
s = 380 ( ) – 2,5 . 20 = 330
280
280
s maks = 300 (
280
) = 300
1
ρ = (1− 1−
m √
2m∗Rn
fy
)=0,0014
280
s = 380 ( ) – 2,5 . 20 = 330
280
280
s maks = 300 ( ) = 300
280
Maka, 150 mm < 300 mm (OKE!)
ADELIA PERMATA SARI (30201800004) 21
ARDIMA MIFTAQUL AINI (30201800023)
STRUKTUR BETON II 2020
As perlu =ρ*b*d
= 0,0018 x 1000 x 105
= 189 mm2
Arah lx
Tulangan Susut
Tumpuan Lapangan
Tebal Plat 130 mm 130 mm 130 mm
Tulangan Dipakai D10 - 150 D10 - 150 D10 - 150
Cek Jarak Tulangan (OKE!) (OKE!) (OKE!)
Cek Retak (OKE!) (OKE!) (OKE!)
Cek Geser
(OKE!) (OKE!) (OKE!)
(Vu < Vc)
BAB V
PERHITUNGAN BALOK DAN KOLOM
Beban Hidup ( qL )
Beban Hidup (qL) menurut SNI 1727 2020
Beban hidup lantai di Asrama yaitu 200 kg/m2 = 2.00 kN/ m2
Kombinasi Pembebanan :
Comb 1
Contoh 1 = 1,4D
Comb 2
Comb 2 = 1,2D + 1,6L
Comb Envelope
Comb Envelope = Comb 1 + Comb 2
a. Daerah Tumpuan
Dari hasil output ETABS untuk desain tulangan pokok balok (bagian atas)
pada daerah tumpuan diambil momen negatif terbesar antara sisi ujung
kanan atau kiri dari bentang balok. Sedangkan untuk desain tulangan pokok
balok (bagian bawah) pada daerah tumpuan diambil ½ dari momen negative
terbesar. Desain tulangan transversal diambil terbesar antara sisi ujung
kanan atau kiri dari bentang balok. Balok 30/60 dengan bentang 6,5m gaya
terbesar pada daerah tumpuan gaya momen dan gaya geser diambil pada sisi
kanan.
Momen Momen
Nama Panjang
Tumpuan Tumpuan Tumpuan
No Balok Balok
Geser (kN) Negatif Positif
(cm) (m)
(kN.m) (kN.m)
B1
1. 6,5 149,9225 135,5962 67,7981
(30x60)
BAHAN STRUKTUR
Kuat tekan beton, fc' = 20 MPa
Tegangan leleh baja (deform) untuk tulangan lentur, fy = 420 MPa
Tegangan leleh baja (polos) untuk tulangan geser, fy = 420 MPa
DIMENSI BALOK
Lebar balok b= 300 mm
Tinggi balok h= 600 mm
Diameter tulangan (deform) yang digunakan, D= 16 mm
B. PERHITUNGAN TULANGAN
b. Daerah Lapangan
Dari hasil output ETABS untuk desain tulangan pokok balok (bagian
bawah) pada daerah lapangan, momen positif diambil nilai terbesar atau
maksimalnya dari bentang balok. Sedangkan untuk desain tulangan pokok
balok (bagian atas) pada daerah lapangan diambil ½ dari momen positif
terbesar. Desain tulangan transversal diambil ¼ dari bentang balok antara
sisi kanan atau kiri dari bentang balok. Balok 30/60 dengan bentang 6,5m
gaya terbesar pada daerah lapangan gaya momen diambil nilai max nya
yaitu pada sisi tengah bentang dan gaya geser diambil pada ¼ sisi kanan.
Momen Momen
Nama Panjang
Lapangan Lapangan Lapangan
No Balok Balok
Geser (kN) Negatif Positif
(cm) (m)
(kN.m) (kN.m)
B1
1. 6,5 96,3095 55,91805 111,8361
(30x60)
BAHAN STRUKTUR
Kuat tekan beton, fc' = 20 MPa
Tegangan leleh baja (deform) untuk tulangan lentur, fy = 420 MPa
Tegangan leleh baja (polos) untuk tulangan geser, fy = 420 MPa
DIMENSI BALOK
Lebar balok b= 300 mm
Tinggi balok h= 600 mm
Diameter tulangan (deform) yang digunakan, D= 16 mm
B. PERHITUNGAN TULANGAN
5 D16 3 D16
GAMBAR
0
0
0
6
0
0
0
0
2
2
0
0
1
1
-
-
D
D
PENULANGAN
40 40
3 D16 4 D16
300 300
TULANGAN ATAS 5 D 16 3 D 16
TULANGAN BAWAH 3 D 16 4 D 16
SENGKANG D10 - 200 D10 - 200
SELIMUT BETON Tebal 40 mm Tebal 40 mm
a. Daerah Tumpuan
Dari hasil output ETABS untuk desain tulangan pokok balok (bagian atas)
pada daerah tumpuan diambil momen negatif terbesar antara sisi ujung
kanan atau kiri dari bentang balok. Sedangkan untuk desain tulangan pokok
balok (bagian bawah) pada daerah tumpuan diambil ½ dari momen negative
terbesar. Desain tulangan transversal diambil terbesar antara sisi ujung
kanan atau kiri dari bentang balok. Balok 25/45 dengan bentang 6,5m gaya
terbesar pada daerah tumpuan gaya momen dan gaya geser diambil pada sisi
kanan.
Momen Momen
Nama Panjang
Tumpuan Tumpuan Tumpuan
No Balok Balok
Geser (kN) Negatif Positif
(cm) (m)
(kN.m) (kN.m)
B1
1. 6,5 114,3801 93,8745 46,93725
(25x45)
BAHAN STRUKTUR
Kuat tekan beton, fc' = 20 MPa
Tegangan leleh baja (deform) untuk tulangan lentur, fy = 420 MPa
Tegangan leleh baja (polos) untuk tulangan geser, fy = 420 MPa
DIMENSI BALOK
Lebar balok b= 250 mm
Tinggi balok h= 450 mm
Diameter tulangan (deform) yang digunakan, D= 16 mm
B. PERHITUNGAN TULANGAN
b. Daerah Lapangan
Dari hasil output ETABS untuk desain tulangan pokok balok (bagian
bawah) pada daerah lapangan, momen positif diambil nilai terbesar atau
maksimalnya dari bentang balok. Sedangkan untuk desain tulangan pokok
balok (bagian atas) pada daerah lapangan diambil ½ dari momen positif
terbesar. Desain tulangan transversal diambil ¼ dari bentang balok antara
sisi kanan atau kiri dari bentang balok. Balok 25/45 dengan bentang 6,5m
gaya terbesar pada daerah lapangan gaya momen diambil pada nilai max
nya yaitu pada bentang 3,0m dan gaya geser diambil pada ¼ sisi kanan.
Momen Momen
Nama Panjang
Lapangan Lapangan Lapangan
No Balok Balok
Geser (kN) Negatif Positif
(cm) (m)
(kN.m) (kN.m)
B1
1. 6,5 75,7701 65,2294 130,4588
(25x45)
BAHAN STRUKTUR
Kuat tekan beton, fc' = 20 MPa
Tegangan leleh baja (deform) untuk tulangan lentur, fy = 420 MPa
Tegangan leleh baja (polos) untuk tulangan geser, fy = 420 MPa
DIMENSI BALOK
Lebar balok b= 250 mm
Tinggi balok h= 450 mm
Diameter tulangan (deform) yang digunakan, D= 16 mm
B. PERHITUNGAN TULANGAN
3 D16
5 D16
GAMBAR
0
5
0
4
5
4
00
0
2
20
0
PENULANGAN
1
D-
0-
40
1
D
40
7 D16
2 D16
250
TULANGAN ATAS 5 D 16 3 D 16
TULANGAN BAWAH 2 D 16 7 D 16
SENGKANG D10 - 200 D10 - 200
SELIMUT BETON Tebal 40 mm Tebal 40 mm
a. Daerah Tumpuan
Dari hasil output ETABS untuk desain tulangan pokok balok (bagian atas)
pada daerah tumpuan diambil momen negatif terbesar antara sisi ujung
kanan atau kiri dari bentang balok. Sedangkan untuk desain tulangan pokok
balok (bagian bawah) pada daerah tumpuan diambil ½ dari momen negative
terbesar. Desain tulangan transversal diambil terbesar antara sisi ujung
kanan atau kiri dari bentang balok. Balok 20/30 dengan bentang 4,75m gaya
terbesar pada daerah tumpuan gaya momen dan gaya geser diambil pada sisi
kiri.
Momen Momen
Nama Panjang
Tumpuan Tumpuan Tumpuan
No Balok Balok
Geser (kN) Negatif Positif
(cm) (m)
(kN.m) (kN.m)
B1
1. 4,75 54,2219 35,7122 17,8561
(20x30)
BAHAN STRUKTUR
Kuat tekan beton, fc' = 20 MPa
Tegangan leleh baja (deform) untuk tulangan lentur, fy = 420 MPa
Tegangan leleh baja (polos) untuk tulangan geser, fy = 420 MPa
DIMENSI BALOK
Lebar balok b= 200 mm
Tinggi balok h= 300 mm
Diameter tulangan (deform) yang digunakan, D= 13 mm
B. PERHITUNGAN TULANGAN
b. Daerah Lapangan
Dari hasil output ETABS untuk desain tulangan pokok balok (bagian
bawah) pada daerah lapangan, momen positif diambil nilai terbesar atau
maksimalnya dari bentang balok. Sedangkan untuk desain tulangan pokok
balok (bagian atas) pada daerah lapangan diambil ½ dari momen positif
terbesar. Desain tulangan transversal diambil ¼ dari bentang balok antara
sisi kanan atau kiri dari bentang balok. Balok 20/30 dengan bentang 4,75m
gaya terbesar pada daerah lapangan gaya momen diambil pada nilai max
nya yaitu pada sisi tengah bentang dan gaya geser diambil pada ¼ sisi
kanan.
Momen Momen
Nama Panjang
Lapangan Lapangan Lapangan
No Balok Balok
Geser (kN) Negatif Positif
(cm) (m)
(kN.m) (kN.m)
B1
1. 4,75 33,5727 25,6545 12,82725
(20x30)
BAHAN STRUKTUR
Kuat tekan beton, fc' = 20 MPa
Tegangan leleh baja (deform) untuk tulangan lentur, fy = 420 MPa
Tegangan leleh baja (polos) untuk tulangan geser, fy = 420 MPa
DIMENSI BALOK
Lebar balok b= 200 mm
Tinggi balok h= 300 mm
Diameter tulangan (deform) yang digunakan, D= 13 mm
B. PERHITUNGAN TULANGAN
2 D13
5 D13
GAMBAR
0
0
0
3
3
0
0
0
0
2
PENULANGAN
2
5 D13
0
-
-
1
1
D
40 2 D13
D
40
TULANGAN ATAS 5 D 13 2 D 13
TULANGAN BAWAH 2 D 13 3 D 13
SENGKANG D10 - 200 D10 - 200
SELIMUT BETON Tebal 40 mm Tebal 40 mm
Nama Panjang
Gaya Aksial Momen Gaya Geser
No Kolom Kolom
(kN) (kN.m) (kN)
(cm) (m)
Tulangan yang di gunakan 8 D16 AMAN, serta raiso penulangan efektif ≤ 6%.
- Nilai S0
S0 =
100+ ( 350−h x
3 )
Dimana nilai hx adalah :
hx = (600– 2.40 – 2.10 – 2.16)/2 = 234 mm
Maka nilai S0 :
S0 =
100+ ( 350−234
3 ) = 138,67 mm
S0 > 100 mm → 100 mm
Maka, yang digunakan adalah S0 maks = 100 m
Sesuai SNI 2847-2019 tabel 18.7.5.4, kondisi yang harus dipenuhi untuk spasi
tulangan tertutup (hoops) adalah :
Pu≤0,3 A g f c ' dan f c '≤70 MPa
1060, 8961≤0,3 x360000 x20=1060,8961≤2160 dan 20≤70 MPa
(OKE!)
Maka luas penampang hoops tidak boleh lebih kecil dari salah satu nilai
terbesar antara :
Ash1 =
0,3
s . bc . f c '
f yt [( ) ]
Ag
A ch
−1
dan Ash2 =
0, 09
s.bc .f c '
f yt
Keterangan :
bc = lebar penampang beton yang terkekang
= 600 mm – 2(40) mm = 520 mm
Ach = luas penampang beton yang terkekang
= (600 - 2.40) x (600 - 2.40) mm = 270400 mm2
Ag = luas penampang beton keseluruhan
= (600 x 600) mm = 360000 mm2
Sehingga,
Ash1 =
0,3
420 [(
100 x 520 x 20 360000
270400
−1 )] = 246 mm 2
100.520 .20
0 , 09
Ash2 = 420 = 222,86 mm2
Maka nilai Ash diambil yang terbesar = 246 mm2
Dicoba tulangan 3 kaki D13 → As = 397,995 mm2 (OKE!)
Nilai Vu didapat dari hasil analisis menggunakan beban envelope pada ETABS
Vu = 87,5039 kN
Ve > Vu maka Ve = 96,93 kN
Vc =
(
0,17 1+
Nu
14 . Ag )
λ √ fc ' .bw .d
;dimana d = 600-40-10-16/2 = 542mm
Vc =
(
0 , 17 1+
1060 , 8961 x 1000
14 x 360000 )
0, 75 √ 20 x 600 x 542
= 224459,92 N = 224,46 kN
Vc 224 ,46
2 = 2 = 112,23 kN
Vu 87,5039
φ = 0,75 = 116,67 kN
Vu Vc
Karena φ > 2 , perlu menggunakan tulangan geser
bw .s
0 ,062 √ fc'
a. Av min = fy
600 x 200
0 , 062 √20
= 420
= 79,22 mm2
bw .s
0,35
b. Av min = fy
600 x 200
0 , 35
= 420
= 100 mm2
Diambil yang terbesar jadi Av perlu = 100 mm2
Av pakai > Av perlu (oke!)
Daerah Tumpuan
Dicoba digunakan 2 kaki D10 → Av = 157 mm2 dengan jarak antar
tulangan tranversal 100 mm
bw .s
0 ,062 √ fc'
a. Av min = fy
600 x 100
0 , 062 √20
= 420
= 39,61 mm2
bw .s
0,35
b. Av min = fy
600 x 100
0 ,35
= 420
= 50 mm2
Diambil yang terbesar jadi Av perlu = 50 mm2
GAMBAR
0
0
0
0
0
0
0
0
0
PENULANGA
-1
-1
-2
-2
6
6
0
0
0
0
1
1
1
1
D
D
N
8 D16 8 D16 8 D16 8 D16
Nama Panjang
Gaya Aksial Momen Gaya Geser
No Kolom Kolom
(kN) (kN.m) (kN)
(cm) (m)
Tulangan yang di gunakan 4 D16 AMAN, serta raiso penulangan efektif ≤ 6%.
S0 =
100+ ( 350−h x
3 )
Dimana nilai hx adalah :
hx = (500– 2.40 – 2.10 – 2.16)/2 = 184 mm
Maka nilai S0 :
S0 =
100+ ( 350−184
3 ) = 155,33 mm
S0 > 100 mm → 100 mm
Maka, yang digunakan adalah S0 maks = 100 m
Sesuai SNI 2847-2019 tabel 18.7.5.4, kondisi yang harus dipenuhi untuk spasi
tulangan tertutup (hoops) adalah :
Pu≤0,3 A g f c ' dan f c '≤70 MPa
748 ,7333≤0,3 x250000 x20=748,7333≤1500 dan 20≤70 MPa (OKE!)
Maka luas penampang hoops tidak boleh lebih kecil dari salah satu nilai
terbesar antara :
Ash1 =
0,3
s . bc . f c '
f yt [( ) ]
Ag
A ch
−1
dan Ash2 =
0, 09
s.bc .f c '
f yt
Keterangan :
bc = lebar penampang beton yang terkekang
= 500 mm – 2(40) mm = 420 mm
Ach = luas penampang beton yang terkekang
= (500 - 2.40) x (500 - 2.40) mm = 176400 mm2
Ag = luas penampang beton keseluruhan
Ash1 =
0,3
420 [(
100 x 420 x 20 250000
176400
−1 )] = 250 mm 2
Nilai Vu didapat dari hasil analisis menggunakan beban envelope pada ETABS
Vu = 13,1451 kN
Ve > Vu maka Ve = 75,699 kN
Vc =
(
0,17 1+
Nu
)
14 . Ag
λ √ fc ' .bw .d
;dimana d = 500-40-10-16/2 = 442mm
Vc =
(
0,17 1+
748 , 7333 x 1000
14 x 250000 )0,75 √ 20 x 500 x442
= 152970,92 N = 152,97 kN
Vc 152,97
2 = 2 = 76,485 kN
Vu 13,1451
φ = 0 ,75 = 17,5268 kN
Vu Vc
Karena φ < 2 , tidak perlu menggunakan tulangan geser
bw .s
0 ,062 √ fc'
a. Av min = fy
500 x 150
0 , 062 √20
= 420
= 49,51 mm2
bw .s
0,35
b. Av min = fy
500 x 200
0 , 35
= 420
= 62,5 mm2
Diambil yang terbesar jadi Av perlu = 62,5 mm2
Av pakai > Av perlu (oke!)
Daerah Tumpuan
Dicoba digunakan 1 kaki D10 → Av = 78,5 mm2 dengan jarak antar
tulangan tranversal 100 mm
bw .s
0 ,062 √ fc'
a. Av min = fy
500 x 100
0 , 062 √ 20
= 420
= 33,01 mm2
bw .s
0,35
b. Av min = fy
500 x 100
0 , 35
= 420
= 41,67 mm2
D10 - 100
D10 - 150
GAMBAR
500
500
0
0
0
0
5
5
0
0
0
5
-1
-1
0
PENULANGAN
1
1
D
40 40 40 40
4 D16 4 D16 4 D16 4 D16
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Pada perencanaan Gedung Asrama Akamigas Cepu untuk Tugas Besar Struktur
Beton II ini, analisis pembebanan dilakukan dengan menggunakan software ETABS
maka didapat nilai gaya momen, gaya geser, dan aksial terbesar pada masing – masing
portal yang selanjutnya digunakan untuk menghitung dimensi dan jumlah tulangan.
Adapun hasil perhitungan dari perencanaan gedung perkantoran sebagai berikut :
2. Struktur balok direncanakan berdasarkan gaya-gaya yang bekerja pada balok hasil
analisis dari Software ETABS yaitu :
Untuk Balok B1 30 x 60, didapatkan hasil untuk daerah tumpuan Mu(+) =
67,798 kN.m , Mu(-) = 135,596 kN.m, Vu = 149,923 kN dan untuk daerah
lapangan Mu(+) = 111,836 kN.m , Mu(-) = 55,918 kN.m, Vu = 96,3095 kN.
Dimensi balok yang digunakan adalah 300 x 600 mm dengan tulangan pada
daerah tumpuan 5 D16 untuk tulangan atas & 3 D16 untuk tulangan bawah dan
pada daerah lapangan 3 D16 untuk tulangan atas & 4 D16 untuk tulangan bawah
sedangkan untuk tulangan geser pada tumpuan dan lapangan Ø10-200 mm.
Dimensi balok yang direncanakan mampu menahan beban yang bekerja.
ADELIA PERMATA SARI (30201800004) 78
ARDIMA MIFTAQUL AINI (30201800023)
STRUKTUR BETON II 2020
Untuk Kolom K2 50 x 50, dengan gaya aksial Pu = 748,733 kN, gaya geser Vu =
13,145 kN yang terdapat pada potongan memanjang portal. Dimensi kolom yang
digunakan adalah 500 x 500 mm dengan tulangan utama 4 D16 sedangkan untuk
tulangan geser Ø10 - 100 mm pada tumpuan dan Ø10 - 150 mm pada lapangan.
Dimensi kolom yang direncanakan mampu menahan beban yang bekerja.
6.2 Saran
Pada pelaksanaan Tugas Besar Struktur Beton II ini, Dalam melakukan input data
pada program ETABS hendaknya dilakukan dengan teliti sesuai dengan asumsi -
asumsi yang telah ditetapkan sebelumnya sehingga dapat dihasilkan analisis struktur
yang mendekati keadaan sebenarnya serta dapat menggunakan software lain seperti
SAP 2000 sebagai perbandingan.