PERBANDINGAN STRUKTUR
GEDUNG BETON BERTULANG DAN
KOMPOSIT DARI SEGI BIAYA, BERAT
BANGUNAN, DISPLACEMENT DAN
STORY DRIFT
Desain Struktur Aman Gempa dengan Performance Based Design
Dosen:
Dr. Ruddy Kurniawan
Oleh:
Aimuthia Citra Utami
NIM. 1820921013
TUGAS I Desain Struktur Aman Gempa dengan Performance Based Design
PROGRAM MAGISTER TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
TAHUN 2019
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
DASAR-DASAR PERENCANAAN
3
ditambah nilai terkecil dari lebar kolom atau kali dimensi kolom
4
dalam arah sejajar komponen lentur.
Pada SRPMK, sendi plastis akan terbentuk pada ujung ujung
komponen lentur. Tulangan transversal harus didetailkan secara khusus
untuk menjamin daktilitas komponen lentur dengan persyaratan sebagai
berikut:
a) Sengkang tertutup harus ada pada daerah hingga dua kali tinggi balok
yang diukur dari muka tumpuan kedua ujung komponen struktur
lentur. Sengkang juga harus dipasang pada sepanjang daerah dua kali
tinggi balok pada kedua sisi suatu penampang yang diharapkan terjadi
leleh lentur.
b) Sengkang tertutup pertama harus dipasang tidak lebih dari 50 mm dari
muka tumpuan dengan jarak antar sengkang tidak boleh melebihi dari
nilai terkecil antara:
1. d/4
dan
s x bc x fc '
0,09 x (2.31)
fyt
BAB III
PROSEDUR DAN HASIL RANCANGAN
Kategori
Jenis Pemanfaatan
Risiko
AIMUTHIA CITRA UTAMI (1820921013)
19
TUGAS I Desain Struktur Aman Gempa dengan Performance Based Design
Gedung dan non gedung yang ditunjukkan sebagai
fasilitas yang penting, termasuk, tetapi tidak
dibatasi untuk:
- Bangunan-bangunan monumental
- Gedung sekolah dan fasilitas pendidikan
- Rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya
yang memiliki fasilitas bedah dan unit gawat
darurat
- Fasilitas pemadam kebakaran, ambulans dan
kantor polisi, serta garasi kendaraan darurat
- Tempat perlindungan terhadap gempa bumi,
angin badai dan tempat perlindungan darurat
lainnya
- Fasilitas kesiapan darurat, komunikasi, pusat
operasi dan fasilitas lainnya untuk tanggap
IV
darurat
- Pusat pembangkit energi dan fasilitas publik
lainnya yang dibutuhkan pada saat kendaraan
darurat
- Struktur tambahan (termasuk menara
telekomunikasi, tangki penyimpanan bahan
bakar, menara pendingin, struktur stasiun
listrik, tangki air pemadam kebakaran atau
struktur rumah atau struktur pendukung air
atau material atau peralatan pemadam
kebakaran) yang disyaratkan untuk beroperasi
pada saat keadaan darurat.
Gedung dan non gedung yang dibutuhkan untuk
mempertahankan fungsi struktur bangunan lain
yang masuk ke dalam kategori risiko IV.
3. Ie : 1,50
Tabel 4.2 Faktor Keutamaan Gempa, Ie
AIMUTHIA CITRA UTAMI (1820921013)
20
TUGAS I Desain Struktur Aman Gempa dengan Performance Based Design
Faktor Keutamaan
Kategori Resiko
Gempa
I atau II 1,0
III 1,25
IV 1,50
4. Jenis Tanah : Sedang
5. Ss : 1,2-1,5g (ambil Ss = 1,5g)
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Parameter Bangunan Aman Gempa
a. Modal Partisipasi Massa
SNI 1726:2012 pasal 7.9.1 menyatakan bahwa jumlah ragam yang
disyaratkan untuk mementukan ragam getar alami pada struktur untuk
memperoleh partisipasi massa ragam terkombinasi sebesar paling sedikit
90% dari massa aktual masing-masing arah horizontal ortogonal dari
respons yang ditinjau oleh model.
Tabel 4.1 Perioda dan Modal Participating Mass Ratio dari ETABS
hsx δYe Δy ∆ ∆a
Tingkat ∆ < ∆a
(mm) (mm) (mm) (mm) (mm)
1 3400 3,884 21,362 21,362 68 Ok
2 3200 10,956 60,258 38,896 64 Ok
3 3200 16,943 93,187 32,929 64 Ok
4 3200 24,237 133,304 40,117 64 Ok
5 2000 26,260 144,430 11,127 40 Ok
Rasio tulangan aktual tidak boleh melebihi 75% dari rasio tulangan
balance. ρaktual < 0.75 ρbalance 0.0086< 0.025(OK )
Rasio tulangan aktual tidak boleh melebihi 75% dari rasio tulangan
balance. ρaktual < 0.75 ρbalance 0.0086< 0.025(OK )
Rasio tulangan aktual tidak boleh melebihi 75% dari rasio tulangan
balance. ρaktual < 0.75 ρbalance 0.00913<0.025 (OK )
s × bc × f c ' Ag
A sh1=0.3 ( fyt )( Ach −1 )
A sh1=0.3 ( 100×390
510× 30 600.600
)( 176400 −1 )=1224.961 mm 2
Pada tugas ini, analisis pushover berhenti ketika terjadinya sendi plastis
pada komponen struktur kondisi batas maksimum gaya geser yang masih
mampu ditahan gedung. Terbentuknya sendi plastis pada saat analisis
pushover ditunjukkan dengan munculnya tanda titik warna pada elemen
struktur. Semakin banyak jumlah step pada saat analisis maka akan
terjadi perubahan kondisi sendi plastis elemen struktur.
BAB V
KESIMPULAN