BAB I
PENDAHULUAN
Atap adalah bagian dari suatu bangunan gedung yang berfungsi sebagai penutup
seluruh ruangan yang ada di bawahnya terhadap pengaruh panas, hujan, angin, debu atau untuk
keperluan perlindungan. Komponen atap terdiri dari dua bagian penting, yaitu konstruksi
rangka atap atau kuda-kuda di bawah penutup atap yang memikul beban penutup atap dan
konstruksi penutup atap/pelapis atap yang berfungsi sebagai kulit pelindung kuda-kuda dan
elemen bangunan di bawahnya. Rangka atap suatu bangunan gedung di Indonesia pada
umumnya menggunakan material kayu, baja, beton bertulang dan baja ringan. Sifat-sifat dan
kekuatan baja yang teridentifikasi dengan cukup rinci memudahkan untuk mendesain 2
kekuatan struktur yang terbuat dari material baja. Modifikasi dan pengembangan struktur
kuda-kuda atap menggunakan material baja terus berjalan untuk mencapai nilai ekonomis dan
juga nilai estetika.
1. Desain konstruksi dengan beban yang telah dihitung sehingga aman dan efisien
2. Check dan hitunglah gaya dan momen pada konstruksi
3. Check dan hitunglah deformasi maksimum yang terjadi
4. Berikan usulan anda mengenai perbaikan hubungan antar balok (member) pada
konstruksi tersebut sehingga di hasilkan profil yang lebih efisien .
5. Susunlah jawaban anda dalam sebuah laporan (report) yang terstruktur.
6. Sertakan dalam laporan perhitungan detail kecukupan dimensi baja terhadap angka
kelangsingan.
BAB II
STUDI LITERATUR
BAB III
PERENCANAAN KONSTRUKSI ATAP
3.1 Dasar Perencanaan
Atap direncanakan dari struktur baja yang dirakit di tempat atau di proyek. Perhitungan
struktur rangka atap didasarkan pada panjang bentangan jarak kuda – kuda satu dengan yang
lainnya. Selain itu juga diperhitungkan terhadap beban yang bekerja, yaitu meliputi beban
mati, beban hidup, dan beban air hujan. Setelah diperoleh pembebanan, kemudian dilakukan
perhitungan dan perencanaan dimensi serta batang dari rangka atap tersebut. Semua
perencanaan tersebut berdasarkan pembebanan atap, meliputi: a. Beban mati, terdiri dari: 1.
Berat sendiri penutup atap 2. Berat sendiri gording 3. Berat sendiri kuda – kuda 4. Berat
plafond b. Beban hidup yang besarnya diambil paling menentukan diantara dua macam beban
berikut: 1. Beban terpusat dari seorang pekerja besar minimumnya 100 kg 2. Beban air hujan
yang besarnya dihitung dengan rumus: (40 – 0,8 x sudut).
1. PEMBEBANAN
Beban diperhitungkan dengan memperhatikan distribusi beban pada masing masing titik
buhul, dimana pada rangka atap bangunan ini yang dihitung adalah rangka atap yang berada di
tengah , dengan perkiraan rangka atap tersebut memiliki gaya batang yang lebih besar dibanding
rangka atap (kuda-kuda) yang berada di tepi. Adapun pembagian luasan tangkapan beban ialah
seperti gambar dibawah ini :
DATA BEBAN
Perencanaan pembebanan struktur sesuai dengan Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk
Rumah dan Gedung 1987, dengan data data pembebanan sebagai berikut :
Berat jenis baja : 7850 kg/m3
Berat Gording : 8,64 kg/m
Plafond / langit-langit : 18 kg/m2
Penutup atap (Sandek ) : 5,52 kg/m2
Beban Pekerja : 100 kg/m2
Beban Air Hujan : (40-0,8*α)
PERHITUNGAN PEMBEBANAN
= 34,56 kg/m
a. Beban Hidup
Beban terpusat dari seorang pekerja besar minimal : 100 kg/m2
BAB IV
MENCARI PROFIL BAJA YANG AMAN DAN EFISIEN
Beban Hidup
Dalam Pemilihan Dimensi untuk konstruksi diatas digunakan 4 macam profil baja, karena
tujuan pemilhan profil baja untuk rangka atap diatas ialah mencari dimensi ang AMAN dan
EFISIEN. Sehingga digunakan 4 macam profil baja pada konstruksi rangka atap baja tersebut.
Selanjutnya untuk Check aman dan tidak amannya rangka atap tdiatas dapat dilihat pada gambar di
bawah ini :
Dari hasil check structure diatas dapat di lihat bahwa profil baja yang digunkan untuk
kanopi telah aman dan efisien, hal ini bisa dilihat dari warna elemen batang dalam rentang warna
biru , hijau dan kuning.
Sehingga dengan menggunakan 4 profil baja dalam 1 konstruksi rangkap atap di dapatkan
hasil yang aman dan efisien.
Gaya Momen
Gaya Lintang
Gaya Normal
Dengan gaya tekan maksimum: -3287,06 kg, seperti ditampilkan tabel berikut:
Sedangkan gaya tarik maksimum: 1194,42 kg, seperti ditampilkan tabel berikut:
Besar deformasi maksimum yang terjadi ialah pada ujung rangka dengan besar :
a. Batang Tarik
DATA DATA
Batang tersusun dari baja siku ganda
Gaya tarik max = 1194,42 kg
Lk = 1 x L = 1 x 2,5 = 2,5 m
KETENTUAN
Tegangan Izin dasar ( σ ) = 1400 kg/cm 2
Tegangan izin tarik (σ ta) = ( 75%) x σ ( PPBI 1984 Bab 3 pasal 3.2.(1))
= ( 75% ) x 1400 = 1050 kg/cm2
Kelangsingan maksimum = λ maks = 240 ( PPBI 1984 Bab 3 pasal 3.3.(2))
Jari jari inertia minimum, i > Lk / λ maks = 0,01 cm
Kontrol ketegangan ,
Anetto = 85 % x 2 F
= 85 % x 8,6
= 27,31
σ = N / A netto
= 1194,42 / 27,31 = 43,373 kg/cm 2< 1050 kg/cm 2 ( memenuhi )
kontrol Kelangsingan,
λ = Lk / Ix
= 2,5 / 1,35 = 185,18 < 240 ( memenuhi )
b. Batang Tekan
DATA DATA :
Batang tekan tersusun dari Baja Siku ganda
Gaya batang (N),
Gaya tekan maks : N = 3287,06
Panjang Lekuk Lk = 2,5 m
Tebal plat buhul ᵟ = 8mm
Pelat Kopel t = 4 mm
Tebal paku baut d = 6 mm
Tegangan izin paku NILA Tegangan Izin baut NILAI
I
tegangan izin dasar σ 1400 tegangan izin dasar σ 1400
Geser τ 1120 Geser τ 840
Desak S1 > 2d σds 2800 Desak S1 > 2d σds 2100
Desak 1,5d < s1 < 2d σds 2240 Desak 1,5d < s1 < 2d σds 1680
Tegangan izin pelat, τ 812
PERHITUNGAN
Kontrol Tekuk
- Terhadap tekuk sumbu x
λx = Lk / ix = 2,5 / 1,35 = 185,18
Faktor tekuk,
6
E
= 3,14 ❑ 2,1 .10 = 118,7
λg = π ❑
√ 0,7 σ
λs = λx / λg
√
0,7 . 2100
= 185,18 / 118,7
= 1,56
ω x = 2,092 (tabel PPBB1 bab 4 pasal 4.4.1(1))
Tegangan tekuk
N 3287,06
σ x= ω x = 2,092 = 384,21Kg/cm2 < σ
A total 8,6
(aman terhadap tekuk sumbu x)
√
i y = y total
A total
❑
=
√ 8,6
= 2,15 c m
❑
Lk 158
λy =
√ √
iy
=
2,15
❑
= 73,488
λiy = λ y λ1 ❑¿
√ 2+ ¿ m
2
2
Lk /n
dimana, m = 2 ( 2 profil ) ; ≤ 50 ; L1 = Lk / n
imin
i min = i n = 0,87 cm ; n = jumlah medan pelat kopel
❑ ❑
n L1 (cm) λ1 ≤ 50
3 49,08 56,41 ¿ 50
5 29,45 33,85 ¿ 50
7 21,03 24,18 ¿ 50
λiy = λ y λ 1 ❑ ¿ = 76,3
√ 2+ ¿ m
2
2
- Faktor tekuk,
E 2,1 .106
λg = π ❑
√ 0,7 σ
= 3,14 ❑
√ 0,7 . 2100
= 118,7
λs = λx / λg
= 76,3 / 118,7 = 0,642
1,41
ω iy= 1,41 = 1,483
1,593−λ s
- Tegangan tekuk,
N 3287,06
σ iy =ωiy = 1,483 = 384,21 Kg/cm 2 ¿ σ
A total 8,6
Kiki Shahnarki (30201203329) 19
STRUKTUR BAJA II 2015