Anda di halaman 1dari 6

BAB 1

MODEL

1.1 TINJAUAN PUSTAKA

Pada perencanaan struktur gedung, sistem gabungan antara portal


rangka pemikul momen (frame) dan dinding geser dalam menahan beban lateral
disebut sebagai sistem ganda (dual system). Sistem ganda dapat memberikan
kemampuan yang lebih baik dalam menahan beban lateral khususnya beban
gempa untuk bangunan-bangunan yang sudah menjulang tinggi. Penggunaan
sistem ganda dapat diaplikasikan pada bangunan hingga mencapai 40 tingkat.

Interaksi antara portal dan dinding geser pada sistem ganda memiliki
perilaku yang cukup unik, dimana gaya geser pada bagian bawah akan dominan
dipikul oleh dinding geser sedangkan frame memikul gaya geser pada bagian
atas. Hal ini dikarenakan kedua sistem tersebut memiliki perilaku defleksi yang
berbeda. Akibat dari beban lateral, dinding geser akan berperilaku bending mode
sedangkan frame akan berdeformasi secara shear mode.

Berdasarkan SNI 1726-2012 dalam sistem ganda, rangka pemikul momen


harus memikul sekurang-kurangnya 25% gaya gempa desain dimana hal ini
merupakan antisipasi kondisi setelah gempa terjadi setidaknya frame masih harus
kuat menahan beban gravitasi. Pengecekan terhadap rangka pemikul momen
harus dilakukan terpisah apabila frame menahan lebih dari 10% beban geser
desain.

Syarat-syarat dalam perencanaan struktur menggunakan sistem ganda


adalah : memiliki rangka ruang pemikul beban gravitasi secara lengkap, beban
gempa ditahan oleh dinding geser atau bresing dengan rangka pemikul momen,
dimana rangka pemikul momen harus direncanakan terpisah menahan minimal
25% beban gempa, dan kedua sistem harus direncanakan mampu memikul beban
gempa dengan memperhatikan interaksi sistem ganda.
1.2 STANDARD DESIGN

Peraturan yang digunakan sebagai acuan dalam perancangan ini adalah:


a. SNI 1726:2012, Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk
Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung.
b. SNI 2847:2013, Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan
Gedung.
c. SNI 1727:2013, Beban Minimum untuk Perancangan Bangunan
Gedung dan Struktur Lain.
d. ASCE 7 – 10, Minimum Design Loads for Building and Other
Structures.
e. Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung, 1983.

1.3 MATERIAL PROPERTIES


1. Mutu Beton yang digunakan dalam perencanaan adalah sebagai berikut:
a. K-400 (untuk struktur kolom dan dinding geser/shear wall) :
f’c = 400 x 0,083 = 33,2 Mpa
E = 4700 x (33,2)1/2 = 27081,137 Mpa
b. K-300 (untuk struktur balok dan pelat) :
f’c = 300 x 0,083 = 24,9 Mpa
E = 4700 x (24,9)1/2 = 23452,953 Mpa
2. Mutu baja tulangan yang digunakan sesuai SNI 2847:2013 adalah :
a. Fy = 420 Mpa
b. Fu = 620 Mpa
c. Fye = 1,1 x 420 = 462 Mpa
d. Fue = 1,1 x 620 = 682 Mpa

1.4 DIMENSI ELEMEN STRUKTUR (UNITS : CM)


1. KOLOM
 K1 ukuran 60 x 60 (Lt. 1 – Lt. 7 Tipikal)
 K2 ukuran 40 x 40 (Lt. 8 – Lt. Atap)

2. WALL
 Frame Wall (FWALL)
Ly = 800
Lx = 200
T = 35
3. BALOK
 B1 ukuran 60 x 30 ( Balok Induk arah memanjang)
 B2 ukuran 45 x 25 (Balok Induk arah memendek)
4. PELAT
 Lantai, t = 13
 Atap, t = 13

1.5 DENAH STRUKTUR MEDEL

Berikut ini adalah gambar denah tipikal dari struktur model rancangan
yang akan digunakan :

Gambar 1.1 Denah Lantai 1


Gambar 1.2 Denah Lantai 2

Gambar 1.3 Denah Kolom


Gambar 1.4 Denah Balok dan Shear Wall

Gambar 1.5 Potongan Arah X dan Arah Y

Anda mungkin juga menyukai