BAB 1
PENDAHULUAN
Kuat mempunyai arti bahwa kemampuan layan suatu struktur atau elemen struktur
harus lebih besar daripada beban yang bekerja pada struktur maupun elemen struktur
tersebut, hal ini sesuai dengan yang diamanatkan pada pasal 11.1.1 SNI 03-2847-2002
yang dapat diartikan bahwa kuat rencana harus lebih besar atau sama dengan kuat perlu
(∅R≥U) . Dimana ∅ (Reduction Faktor) mempertimbangkan hal-hal berikut :
- Perbedaan ukuran
- Perbedaan berat jenis beban
- Perubahan dari struktural dan non struktural
2. Perbedaan beban hidup setiap saat dan setiap gedung
Aman berarti suatu struktur atau elemen struktur harus memiliki lendutan atau
simpangan yang masih dalam batas toleransi sehingga penghuni struktur tersebut
tidak merasa terancam bahaya. Oleh karena itu perlu dilakukan kontrol servicebility
untuk kenyamanan yaitu kontrol lendutan dan kontrol retak.
Ekonomis berarti suatu struktur atau elemen struktur tersebut harus dirancang sesuai
dengan proporsinya, tidak terlalu banyak memerlukan biaya.
Selain harus memenuhi kriteria diatas suatu struktur atau elemen struktur yang
dirancang untuk tahan terhadap gempa dan berada pada wilayah gempa 5,6 sangat
cocok menggunakan desain struktur jenis open frame atau Sistem Rangka Pemikul
Momen dengan metode in-elastis (struktur didesain dapat mengalami kondisi plastis
sampai akhirnya rusak/runtuh, tidak didesain untuk dapat menahan beban gempa
tanpa mengalami kerusakan (elastis), karena hal itu akan membutuhkan kolom yang
sangat besar dan biaya yang sangat mahal, tetapi daerah-daerah yang mengalami
keruntuhan/kerusakan dibatasi agar dapat meminimalisir adanya korban jiwa).
Me (6/5) Mg
BAB 2
PREELIMINARY
DESIGN
2.2 Peraturan
Adapun peraturan-peraturan yang dipakai dalam perencanaan gedung ini adalah :
1. Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung tahun 1983
( PPIUG 1983 )
2. Tata Cara Perencanaan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung 2002
( TCPSBUBG 2002 / SNI – 03 – 2847 – 2002 )
3. Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung 2002
( TCPKGUBG 2002 / SNI 03 – 1726 – 2002 )
4. Perencanaan Struktur Beton Bertulang Tahan Gempa oleh Prof. Ir. Rachmat Purwono,
M. Sc, ITSPRESS 2005
2.4 Pembebanan
Bangunan gedung diperhitungkan untuk memikul beban-beban sebagai berikut :
o Beban Mati :
- Berat sendiri beton bertulang = 2400 kg/m3
- Adukan finishing lantai/1 cm = 21 kg/m2
- Tegel = 24 kg/m2
- Tembok setengah bata = 250 kg/m2
- Plafond = 11 kg/m2
- Penggantung = 7 kg/m2
- Plumbing = 10 kg/m2
- Sanitasi = 20 kg/m2
o Beban Hidup :
- Lantai atap = 100 kg/m2
- Lantai Perkantoran = 250 kg/m2
- Pelat Tangga = 300 kg/m2
o Beban Angin
- Jauh dari pantai = 25 kg/m2
o Beban Gempa
Perencanaan dan perhitungan struktur terhadap gempa dilakukan berdasarkan
TCPKBUBG 2002 untuk zone gempa 5.
2 2
𝑏= ℎ = × 60 = 40 ≈ 50 𝑐𝑚
3 3
Direncanakan dimensi balok induk melintang adalah 50/60
ℎmin= 𝐿 = 150
= 18,75 ≈ 25 𝑐𝑚
8 8
2 2
b = 3 ℎ𝑚𝑖𝑛 = 3 × 45 = 16,67 cm = 20 cm
Kolom
Pada perencanaan, kolom yang mengalami pembebanan paling besar adalah kolom yang
memikul bentang 666,66 cm x 800 cm.
Tebal pelat rencana : untuk lantai = 12 cm = 120 mm
untuk atap = 12 cm = 120 mm
Tinggi tiap tingkat : untuk lantai 1 = 500 cm
: untuk lantai 2 = 400 cm
: untuk lantai 3 = 400 cm
Beban mati :
Pelat untuk atap = 6,66 x 8 x 0,12 x 2400 kg/m3 x 1 tingkat = 15344,64 kg
Pelat lantai 1 & 2 = 6,66 x 8 x 0,12 x 2400 kg/m3 x 2 tingkat = 30690 kg
Penggantung = 6,66 x 8 x 7 kg/m2 x 3 tingkat = 1119 kg
Plafon = 6,66 x 8 x 11 kg/m2 x 3 tingkat = 1758,24 kg
Balok induk melintang = 8 x 0,48 x 0,5 x 2400 kg/m3 x 3 tingkat = 13824 kg
Balok induk memanjang = 6,66 x 0,38 x 0,4 x 2400 kg/m3 x 3 tingkat = 7289 kg
Balok anak = 6,66 x 0,28 x 0,3 x 2400 kg/m3 x 3 tingkat = 4028 kg
Dinding = (6,66+8) x 13 x 250 kg/m2 = 47645 kg
Spesi ( 2 cm) = 6,66 x 8 x 0,02 x 21 kg/m2 x 3 tingkat = 67,13 kg
Aspal = 6,66 x 8 x 0,01 x 14 kg/m2 x 1 tingkat = 7,46 kg
Plumbing = 6,66 x 8 x 10 kg/m2 x 3 tingkat = 1598,4 kg
Sanitasi = 6,66 x 8 x 20 kg/m2 x 3 tingkat = 3196,8 kg
Berat total = 126567,67kg
Beban Hidup
Atap = 6,66 x 8 x 100 kg/m2 x 1 tingkat = 5328 kg
Lantai = 6,66 x 8 x 250 kg/m2 x 2 tingkat = 26640 kg
Berat total = 31968 kg
Menurut SNI 03-2847-2002 Ps 11.3.2(b) aksial tekan dan lentur untuk komponen
struktur dengan tulangan sengkang biasa, maka factor reduksi 0,65.