I
PENDAHULUAN
I.1. Data Struktur
Proyek : Pembangunan Rumah Tinggal Mixed Use
Lokasi : Medan
Fungsi : Rumah Tinggal
Sistem struktur Utama : Rangka Beton Bertulang
Sistem pondasi : Telapak
Zona Gempa : Medan
Jenis tanah : Tanah Lunak
Beban rencana : PPIUG 1983 & SNI 1727 2013
Beban gempa : SNI – 03 – 1726 – 2012
I.3. Material
Elemen struktur jembatan ini ( kolom dan rangka baja ) menggunakan spesifikasi sebagai berikut :
a. Mutu Beton :
- Kolom : Beton Mutu K-250 (fc' = 20.75 Mpa)
b. Mutu baja tulangan beton
- Semua tulangan dengan Diameter > 12 mm memakai baja U-39 dengan fy = 390 Mpa.
- Semua tulangan dengan diameter <= 12 mm memakai baja U-24 dengan fy = 240 Mpa.
konstruksi yang sebenarnya, dengan ketentuan bahwa jika tidak ada informasi yang jelas,
nilai yang harus digunakan adalah nilai yang disetujui oleh pihak yang berwenang.
B. Beban Hidup
SNI 1727 2013 (Beban Minimum untuk Perancangan Bangunan Gedung dan Struktur Lainnya)
Hunian atau kegunaan gedung : Perkantoran
Pasal 4.3.1 Beban hidup yang diperlukan
Beban hidup yang digunakan dalam perancangan bangunan gedung dan struktur lain harus
beban maksimum yang diharapkan terjadi akibat penghunian dan penggunaan bangunan
gedung, akan tetapi tidak boleh kurang dari beban merata minimum yang ditetapkan dalam
Tabel 4-1.
Pendahuluan 2/31
Beban hidup yang digunakan dalam perancangan bangunan gedung dan struktur lain harus
beban maksimum yang diharapkan terjadi akibat penghunian dan penggunaan bangunan
gedung, akan tetapi tidak boleh kurang dari beban merata minimum yang ditetapkan dalam
Tabel 4-1.
Tabel 4-1. Beban hidup terdistribusi merata minimum,Lo dan beban hidup terpusat minimum
Hunian atau Penggunaan Merata Terpusat
Psf (kN/m2) lb (kN)
Apartemen (lihat rumah tinggal)
Sistem Lantai Akses
Ruang Kantor 50 ( 2.4 ) 2000 ( 8.9 )
Ruang komputer 100 ( 4.79 ) 2000 ( 8.9 )
a
Gudang Persenjataan dan ruang lantihan 150 ( 7.18 )
Ruang Pertemuan
a
Kursi tetap ( terikat dilantai ) 100 ( 4.79 )
a
Panggung Pertemuan 100 ( 4.79 )
a
Lantai Podium 150 ( 7.18 )
Balkon dan Dek 1,5 kali beban
hidup untuk
daerah yang
dilayani. Tidak
perlu melebihi :
a
100 ( 4.79 )
Jalur untuk akses pemeliharaan 40 ( 1.92 ) 300 ( 1.33 )
Koridor
a
Lantai Pertama 100 ( 4.79 )
Lantai Lain sama seperti
pelayanan
hunian kecuali
disebutkan lain
a
Ruang makan dan restoran 100 ( 4.79 )
Hunian (lihat rumah tinggal)
Ruang mesin elevator (pada daerah 2 in.x 2 in. [50 300 ( 1.33 )
mmx50 mm])
Hotel (lihat rumah tinggal)
Rumah tinggal
Semua hunian rumah tinggal lainnya
Ruang pribadi dan koridor yang melayani mereka 40 ( 1.92 )
Ruang publik dan koridor yang melayani mereka 100 ( 4.79 )
Atap
Atap datar, berbubung, dan lengkung 20 ( 0.96 )
Sekolah
Ruang kelas 40 ( 1.92 ) 1000 ( 4.45 )
Koridor di atas lantai pertama 80 ( 3.83 ) 1000 ( 4.45 )
Koridor lantai pertama 100 ( 4.79 ) 1000 ( 4.45 )
Bak-bak/scuttles, rusuk untuk atap kaca dan langit- 200 ( 0.89 )
langit yang dapat diakses
Pinggir jalan untuk pejalan kaki, jalan lintas kendaraan, 250 ( 12.0 ) 8000 ( 35.6 )
dan lahan/jalan untuk truk-truk
Tangga dan jalan keluar 100 ( 4.79 ) 300 ( 1.33 )
Rumah tinggal untuk satu dan dua keluarga saja 40 ( 1.92 ) 300 ( 1.33 )
Gudang diatas langit-langit 20 ( 0.96 )
Gudang penyimpan barang sebelum disalurkan ke
pengecer (jika diantisipasi menjadi gudang
penyimpanan, harus dirancang untuk beban lebih
Pendahuluan 3/31
berat)
Gudang penyimpan barang sebelum disalurkan ke
pengecer (jika diantisipasi menjadi gudang
penyimpanan, harus dirancang untuk beban lebih
berat)
Ringan 125 ( 6.00 )
Berat 250 ( 12.0 )
Toko
Eceran
Lantai pertama 100 ( 4.79 ) 1000 ( 4.45 )
Lantai diatasnya 75 ( 3.59 ) 1000 ( 4.45 )
Grosir, di semua lantai 125 ( 6.00 ) 1000 ( 4.45 )
Penghalang kendaraan Lihat pasal 4.5
Susuran jalan dan panggung yang ditinggikan (selain 60 ( 2.87 )
jalan keluar)
Pekarangan dan teras, jalur pejalan kaki 100 ( 4.79 )
2
Beban hidup bangunan (perkantoran) = 240 kg/m
2
Beban hidup = 240 kg/m = 0.24 t/m2
C. Beban Partisi
SNI 1727 2013 Pasal 4.3.2. Ketentuan Untuk Partisi
Pada bangunan gedung kantor atau bangunan gedung lainnya dimana partisi-partisi akan didirikan
atau diatur ulang, ketentuan berat partisi-partisi tersebut harus ditetapkan, terlepas dari keberadaan
partisi-partisi tersebut dalam rencana-rencana. Beban-beban partisi tidak boleh diambil kurang dari
15 psf (0,72 kN/m2).
Tinggi dinding = 4.0 m
2
Berat sendiri partisi = 0.72 kN/m Berat bata ringan = ## kg/m2
2
Beban Bata ringan = 1.00 kN/m =
2
Beban partisi = 100 kg/m
= 4.0 x 100 = 400 kg/m
= 0.4 t/m
D. Beban Gempa
SNI 1726 2012 : Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Gedung dan Non Gedung
Pasal 4.1.2. Faktor keutamaan dan kategori risiko struktur bangunan
Untuk berbagai kategori risiko struktur bangunan gedung dan non gedung sesuai Tabel 1
pengaruh gempa rencana terhadapnya harus dikalikan dengan suatu faktor keutamaan
Ie menurut Tabel 2. Khusus untuk struktur bangunan dengan kategori risiko IV, bila
dibutuhkan pintu masuk untuk operasional dari struktur bangunan yang bersebelahan,
maka struktur bangunan yang bersebelahan tersebut harus didesain sesuai dengan
kategori risiko IV.
Tabel 1- Kategori risiko bangunan gedung dan non gedung untuk beban gempa
Jenis pemanfaatan Kategori
risiko
Gedung dan non gedung yang memiliki risiko rendah terhadap jiwa
manusia pada saat terjadi kegagalan, termasuk, tapi tidak dibatasi untuk, I
antara lain:
- Fasilitas pertanian, perkebunan, perternakan, dan perikanan
- Fasilitas sementara
- Gudang penyimpanan
- Rumah jaga dan struktur kecil lainn
Pendahuluan 4/31
Semua gedung dan struktur lain, kecuali yang termasuk dalam kategori
risiko I,III,IV, termasuk, tapi tidak dibatasi untuk:
- Perumahan II
- Rumah toko dan rumah kantor
- Pasar
- Gedung perkantoran
- Gedung apartemen/ rumah susun
- Pusat perbelanjaan/ mall
- Bangunan industri
- Fasilitas manufaktur
- Pabrik
Gedung dan non gedung yang memiliki risiko tinggi terhadap jiwa manusia
pada saat terjadi kegagalan, termasuk, tapi tidak dibatasi untuk:
- Bioskop
- Gedung pertemuan
- Stadion
- Fasilitas kesehatan yang tidak memiliki unit bedah dan unit gawat darurat III
- Fasilitas penitipan anak
- Penjara
- Bangunan untuk orang jompo
Gedung dan non gedung, tidak termasuk kedalam kategori risiko IV, yang
memiliki potensi untuk menyebabkan dampak ekonomi yang besar
dan/atau gangguan massal terhadap kehidupan masyarakat sehari-hari
bila terjadi kegagalan, termasuk, tapi tidak dibatasi untuk:
- Pusat pembangkit listrik biasa
- Fasilitas penanganan air
- Fasilitas penanganan limbah
- Pusat telekomunikasi
Gedung dan non gedung yang tidak termasuk dalam kategori risiko IV,
(termasuk, tetapi tidak dibatasi untuk fasilitas manufaktur, proses,
penanganan, penyimpanan, penggunaan atau tempat pembuangan bahan
bakar berbahaya, bahan kimia berbahaya, limbah berbahaya, atau bahan
yang mudah meledak) yang mengandung bahan beracun atau peledak di
mana jumlah kandungan bahannya melebihi nilai batas yang disyaratkan
oleh instansi yang berwenang dan cukup menimbulkan bahaya bagi
masyarakat jika terjadi kebocoran
Gedung dan non gedung yang ditunjukkan sebagai fasilitas yang penting,
termasuk, tetapi tidak dibatasi untuk:
- Bangunan-bangunan monumental
- Gedung sekolah dan fasilitas pendidikan
- Rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya yang memiliki fasilitas
bedah dan unit gawat darurat
- Fasilitas pemadam kebakaran, ambulans, dan kantor polisi, serta garasi
kendaraan darurat IV
- Tempat perlindungan terhadap gempa bumi, angin badai, dan tempat
perlindungan darurat lainnya
- Fasilitas kesiapan darurat, komunikasi, pusat operasi dan fasilitas
lainnya untuk tanggap darurat
Pendahuluan 5/31
Fasilitas kesiapan darurat, komunikasi, pusat operasi dan fasilitas
lainnya untuk tanggap darurat
- Pusat pembangkit energi dan Fasilitas publik lainnya yang dibutuhkan
pada saat keadaan darurat
- Struktur tambahan (termasuk menara telekomunikasi, tangki
penyimpanan bahan bakar, menara pendingin, struktur stasiun listrik,
tangki air pemadam kebakaran atau struktur rumah atau struktur
pendukung air atau material atau peralatan pemadam kebakaran ) yang
disyaratkan untuk beroperasi pada saat keadaan darurat
N= Sd
n
i
di
SN i
i=1
Tebal Lapisan (di) N d/N
0.2 1 0.2
0.4 2.5 0.16
0.6 3 0.2
0.8 3.5 0.23
1 50 0.02
1.2 40 0.03
1.4 37.5 0.04
1.6 60 0
1.8 70 0.03
2 25 0.08
Pendahuluan 6/31
2.2 22.5 0.1
2.4 40 0.06
2.6 41 0.06
2.8 5 0.56
3 2 1.5
S 403 3.262811
N= Sd
n
i = 403 = 123.51
d i 3.2628
SN
.
i
i=1
Pasal 5.3. Definisi Klasifikasi Situs
Tipe kelas situs harus ditetapkan sesuai dengan definisi dari Tabel 3 dan pasal-pasal
berikut.
Tabel 3 Klasifikasi situs
Kelas Situs vs (m/detik) N atau Nch Su (kPa)
SA (Batuan Keras) > 1500 N/A N/A
SB (Batuan) 700 s/d 1500 N/A N/A
SC (Tanah Keras, sangat
padat, dan Batuan 350 s/d 700 > 50 > 100
Lunak)
SD (Tanah Sedang) 175 s/d 350 15 sampai 50 50 s/d 100
SE (Tanah Lunak) < 175 < 15 < 50
Atau setiap profil tanah yang mengandung
lebih dari 3 m tanah dengan karateristik
sebagai berikut :
1. Indeks plastisitas PI > 20
2. Kadar air, w > 40 %
3. Kuat geser niralir, Su < 25 kPa
SF (tanah Setiap profil lapisan tanah yang memiliki
khusus,yang salah satu atau lebih dari karakteristik
membutuhkan
berikut:
investigasi geoteknik
Rawan dan berpotensi gagal atau runtuh
spesifik dan analisis -
respons spesifik-situs akibat beban gempa seperti mudah
yang mengikuti 6.10.1) likuifaksi, lempung sangat sensitif, tanah
tersementasi lemah
- Lempung sangat organik dan/atau
gambut (ketebalan H > 3 m)
- Lempung berplastisitas sangat tinggi
(ketebalan H>7,5 m dengan Indeks
Plasitisitas PI >75 )
- Lapisan lempung lunak/setengah teguh
dengan ketebalan H>35 dengan Su <
50 kPa
N = 123.51
Jenis Tanah = SE (Tanah Lunak)
Pendahuluan 7/31
Pasal 6.1. Parameter Percepatan Gempa
Pendahuluan 8/31
Pasal 6.2. Koefisien-koefisien situs dan paramater-parameter respons spektral percepatan
gempa maksimum yang dipertimbangkan risiko-tertarget (MCER)
Untuk penentuan respons spektral percepatan gempa MCER di permukaan tanah,
diperlukan suatu faktor amplifikasi seismik pada perioda 0,2 detik dan perioda 1 detik.
Faktor amplifikasi meliputi faktor amplifikasi getaran terkait percepatan pada getaran
perioda pendek (Fa) dan faktor amplifikasi terkait percepatan yang mewakili getaran
perioda 1 detik (Fv). Parameter spektrum respons percepatan pada perioda pendek
(SMS) dan perioda 1 detik (SM1) yang disesuaikan dengan pengaruh klasifikasi situs,
harus ditentukan dengan perumusan berikut ini
SMS = Fa. Ss
SM1 = Fv. S1
Ss = Parameter respons spektral percepatan gempa MCER terpetakan untuk perioda
pendek
S1 = Parameter respons spektral percepatan gempa MCER terpetakan untuk perioda
pendek 1,0 detik
dan koefisien situs Fa dan Fv mengikuti Tabel 4 dan Tabel 5. Jika digunakan prosedur
desain sesuai dengan pasal 8, maka nilai Fa dan Fv harus ditentukan sesuai 8.8.1 serta
nilai. SMS dan SM1 tidak perlu ditentukan
Pendahuluan 9/31
Maka :
Fv = 2.8
SMS = Fa. Ss
= 1.2 x 0.6
= 0.7
SM1 = Fv. S1
= 2.8 x 0.3
= 0.8
Pasal 6.3. Parameter Percepatan Spektral Desain
Parameter percepatan spektral desain untuk perioda pendek,SDS, dan pada perioda 1
detik, SD1, , harus ditentukan melalui perumusan berikut ini
2
SDS = SMS
3
2
SD1 = SM1
3
Jika digunakan prosedur desain yang disederhanakan sesuai pasal 8, maka nilai SDS
harus ditentukan sesuai 8.8.1 dan nilai SD1 tidak perlu ditentukan
Maka :
2 2
SDS = SMS SD1 = SM1
3 3
2 2
= x 0.7 = x 0.8
3 3
= 0.6667 x 0.7 = 0.6667 x 0.8
= 0.5 = 0.56
1. Untuk perioda yang lebih kecil dari T0 , spektrum respons percepatan desain, Sa ,
harus diambil dari persamaan;
T
(
Sa = SDS 0.4 + 0.6
To )
2. Untuk perioda lebih besar dari atau sama dengan To dan lebih kecil dari atau sama
dengan Ts , spektrum respons percepatan desain, Sa , sama dengan SDS
3. Untuk perioda lebih besar dari Ts, spektrum respons percepatan desain, Sa,
diambil berdasarkan persamaan:
SD1
Sa =
T
Keterangan :
SDS = parameter respons spektral percepatan desain pada perioda pendek;
SD1 = parameter respons spektral percepatan desain pada perioda 1 detik;
T = perioda getar fundamental struktur.
Pendahuluan 10/31
SD1
To = 0.2
SDS
SD1
Ts =
SDS
Sa = SDS
= 0.5
3. T > Ts
T > 1.167
Ambil T setiap 0,1 detik
Maka :
T = 1.167 + 0.1 = 1.3
Sa SD1 0.56
= = = 0.44
T 1.3
Pendahuluan 11/31
T C
0 0.2
0.233 0.5
1.167 0.5
1.2667 0.4421 Grafik Spetrum Respon Desain
1.3667 0.4098
1.4667 0.3818
1.5667 0.3574 0.6
SD1
1.6667 0.336
1.7667 0.317 0.5 SDS
Apabila S1 lebih kecil dari 0,75, kategori desain seismik diijinkan untuk ditentukan
sesuai Tabel 6 saja, di mana berlaku semua ketentuan di bawah:
1. Pada masing-masing dua arah ortogonal, perkiraan perioda fundamental struktur,
Ta, yang ditentukan sesuai dengan 7.8.2.1 adalah kurang dari 0,8Ts, di mana Ts
ditentukan sesuai dengan 6.4
2. Pada masing-masing dua arah ortogonal, perioda fundamental struktur yang
digunakan untuk menghitung simpangan antar lantai adalah kurang dari Ts;
3. Persamaan 22 digunakan untuk menentukan koefisien respons seismik , Cs
4. Diafragma struktural adalah kaku sebagaimana disebutkan di 7.3.1 atau untuk
diafragma yang fleksibel, jarak antara elemen-elemen vertikal penahan gaya
Pendahuluan 12/31
gempa tidak melebihi 12 m.
Diafragma struktural adalah kaku sebagaimana disebutkan di 7.3.1 atau untuk
diafragma yang fleksibel, jarak antara elemen-elemen vertikal penahan gaya
gempa tidak melebihi 12 m.
Kategori Resiko
Nilai S1
I atau II atau III IV
S1 > 0.750 E F
Kategori resiko Gedung = II
S1 = 0.30 ..Tidak Masuk Kategori Desain Seismik E dan F
Kategori Resiko
Nilai SDS
I atau II atau III IV
SDS < 0.167 A A
0.167 SDS < 0.33 B C
0.330 SDS < 0.5 C D
0.5 < SDS D D
Kategori Resiko
Nilai SD1
I atau II atau III IV
SD1 < 0.067 A A
0.067 SD1 < 0.13 B C
0.133 SD1 < 0.2 C D
0.2 < SD1 D D
Sistem penahan gaya gempa yang tidak termuat dalam Tabel 9 diijinkan apabila data
analitis dan data uji diserahkan kepada pihak yang berwenang memberikan
persetujuan, yang membentuk karakteristik dinamis dan menunjukkan tahanan gaya
lateral dan kapasitas disipasi energi agar ekivalen dengan sistem struktur yang terdaftar
dalam Tabel 9 untuk nilai- nilai ekivalen dari koefisien modifikasi respons, R, koefisien
kuat-lebih sistem,W0, dan factor amplifikasi defleksi,Cd.
B C D E F
C. Sistem Rangka
pemikul Momen
1 Rangka baja
pemikul momen 8 3 5.5 TB TB TB TB TB
khusus
2 Rangka batang
baja pemikul 7 3 5.5 TB TB 48 30 TI
momen khusus
3 Rangka baja
pemikul momen 5 3 4 TB TB 10 TI TI
menengah
4 Rangka baja
pemikul momen 4 3 3 TB TB TI TI TI
biasa
5 Rangka beton
bertulang
pemikul momen 8 3 5.5 TB TB TB TB TB
khusus
6 Rangka beton
bertulang
pemikul 5 3 4.5 TB TB TI TI TI
momen
menengah
7 Rangka beton
bertulang
pemikul momen 3 3 2.5 TB TI TI TI TI
biasa
Pendahuluan 14/31
8 Rangka baja
dan beton
komposit
8 3 5.5 TB TB TB TB TB
pemikul
momen khusus
9 Rangka baja
dan beton
komposit
pemikul 5 3 4.5 TB TB TI TI TI
momen
menengah
10
Rangka baja dan
beton komposit 6 3 5.5 48 48 30 TI TI
terkekang
parsial pemikul
Catatan :
TB = Tidak dibatasi
TI = Tidak Diijinkan
Diagragma lantai
D1 = Diafragma Lantai 2
D2 = Diafragma Lantai 3
D4 = Diafragma Dag
Pasal 7.9.2. Parameter Respon Ragam
Nilai untuk masing-masing parameter desain terkait gaya yang ditinjau, termasuk
simpangan antar lantai tingkat, gaya dukung, dan gaya elemen struktur individu untuk
masing-masing ragam respons harus dihitung menggunakan properti masing-masing
ragam dan spektrum respons didefinisikan dalam 6.4 atau 6.10.2 dibagi dengan
kuantitas (R/Ie). Nilai untuk perpindahan dan kuantitas simpangan antar lantai harus
dikalikan dengan kuantitas (Cd/Ie).
I 1.00
Faktor Skala =g = 9.8 = 1.962
Pendahuluan 15/31
Faktor Skala =g = 9.8 = 1.962
R 5.0
terbesar di antara berat partisi aktual atau berat daerah lantai minimum sebesar 0,48 kN/m2;
3. Berat operasional total dari peralatan yang permanen;
4. Berat lansekap dan beban lainnya pada taman atap dan luasan sejenis lainnya.
E. Kombinasi Pembebanan
I. Kombinasi Dasar
SNI 2847 2013 Pasal 9.2. Kekuatan Perlu
SNI 1727 2013 Pasal 2.3.2. Kombinasi Dasar
1. U = 1,4D
2. U = 1,2D + 1,6 L + 0,5 (Lr atau S atau R)
3. U = 1,2D + 1,6 (Lr atau S atau R) + (L atau 0,5 W)
4. U = 1,2D + W + L + 0,5(Lr atau S atau R)
5. U = 1,2D + E + L + 0,2 S
6. U = 0,9D + W
7. U = 0,9D + E
Beban yang diperhitungkan :
a. Beban Mati (D)
b. Beban Hidup (L)
c. Beban Gempa ( E )
d. Beban Hidup Atap
SNI 1726 2012 Pasal 7.3.4.2 Faktor redundansi,r, untuk kategori desain seismik D sampai F
Untuk struktur yang dirancang untuk kategori desain seismik D, E, atau F, r harus sama dengan 1,3
kecuali jika satu dari dua kondisi berikut dipenuhi, di mana r diijinkan diambil sebesar 1,0:
1. Masing-masing tingkat yang menahan lebih dari 35 persen geser dasar dalam arah yang
ditinjau harus sesuai dengan Tabel 12
2. Struktur dengan denah beraturan di semua tingkat dengan sistem penahan gaya gempa terdiri
dari paling sedikit dua bentang perimeter penahan gaya gempa yang merangka pada masing-
masing sisi struktur dalam masing-masing arah ortogonal di setiap tingkat yang menahan lebih
dari 35 persen geser dasar. Jumlah bentang untuk dinding geser harus dihitung sebagai panjang
dinding geser dibagi dengan tinggi tingkat atau dua kali panjang dinding geser dibagi dengan
tinggi tingkat, hsx, untuk konstruksi rangka ringan.
Pendahuluan 16/31
Bentuk Denah beraturan Maka diambil redundansi = 1.3
Eh= r QE
Keterangan :
QE adalah pengaruh gaya gempa horisontal dari V atau Fp. Jika disyaratkan dalam 7.5.3
dan 7.5.4, pengaruh tersebut harus dihasilkan dari penerapan gaya horisontal
secara serentak dalam dua arah tegak lurus satu sama lain;
r adalah faktor redundansi, seperti didefinisikan dalam 7.3.4
EV = 0,2 SDSD
Keterangan :
SDS = parameter percepatan spektrum respons desain pada perioda pendek yang diperoleh
dari 6.10.4
D = pengaruh beban mati.
PENGECUALIAN Pengaruh beban gempa vertikal, Ev , diijinkan untuk ditetapkan sama dengan
nol untuk salah satu kondisi berikut ini
1. Dalam Persamaan 14,15,18, dan 19 di mana SDS adalah sama dengan atau kurang dari 0,125;
2. Dalam Persamaan 15 jika menentukan kebutuhan pada muka-kontak tanah-struktur di fondasi
Kombinasi dasar untuk desain kekuatan (lihat 4.2.2 dan 3.67 untuk notasi).
5. U = (1,2 + 0,2SDS)D + rQE + L
7. U = (0,9 - 0,2SDS)D + rQE + 1,6 H
Pendahuluan 18/31
BAB. II
Pemodelan Geometeri Struktur
Pendahuluan 19/31
Gambar.3 . Beban Bata (Dinding)
Pendahuluan 20/31
Gambar.5 . Distribusi Beban Mati (Dead Load)
Pendahuluan 21/31
Gambar.7 . Distribusi Beban Hidup (Live Load)
Pendahuluan 22/31
Gambar.11 . Denah Balok Lantai Dua
Pendahuluan 23/31
Gambar.13 . Denah Ring Balok
Pendahuluan 24/31
Gambar.15 . Portal As. F
Pendahuluan 25/31
Gambar.17 . Portal As. J
Pendahuluan 26/31
Gambar.19 . Portal As. 9
Gambar.20 . Portal As 10
Pendahuluan 27/31
Gambar.21 . Portal As. 12
Pendahuluan 28/31
Gambar.23 . Portal As. 15
Gambar.24 . Portal As D. 18
Pendahuluan 29/31
Gambar.25 . Bidang Gaya Dalam (Momen) akibat beban hidup dan beban terfaktor
Gambar.26. Bidang Gaya Dalam (Geser) akibat beban hidup dan beban mati
Pendahuluan 30/31
Gambar.27 . Bidang Gaya Dalam (Normal) akibat beban hidup dan beban terfaktor
Pendahuluan 31/31