"GABLE FRAME"
GUDANG KAIN RAJUT
Jarak Gording
500 Panjang gable = 362.35 cm
Pasang gording = 155.29 cm
Untk kantilever = 100.00 cm
3. PERENCANAAN GORDING
0,02 - 0,40 - 0,40
Beban gording : Dari tabel profil baja
Coba lip chanel C 75 x 45 x 15 x 1.5
Berat sendiri gording = 2.32 kg/m
Berat atap 5.00 x 1.55 = 7.76 kg/m
Beban air hujan 20.00 x 1.55 = 31.06 kg/m
(dianggap 20kg/m2) = 41.00 kg/m 0,90 - 0,40
Beban angin :
Koefisien tekan = -0.10 ( berarti angin hisap )
q angin ke kanan = -12.42 kg/m ( berarti angin hisap )
q angin ke kiri = -24.85 kg/m ( berarti angin hisap )
Momen pada Gording :
qx = q cos a
qy = q sin a
Beban hidup :
Mx = 48.30 kgm
My = 12.94 kgm
Akibat angin :
( Karena angin merupakan angin isap semua, maka kalau dimasukkan ke dalam perhitungan momen,
akan mengurangi harga momen, jadi tidak kita masukkan )
Cek tegangan :
Mx total = 19.801 + 48.296 = 68.098 kgm
My total = 5.31 + 12.94 = 18.25 kgm
Cek lendutan :
q= 59.00 kg/m
1.00 m
5.00 m
72.00 kg/m 32.00 kg/m
* Perhitungan selanjutnya dilakukan dengan bantuan perangkat lunak analisis struktur engilab
5. INPUT PEMBEBANAN DAN OUTPUT ANALISIS DENGAN ENGILAB
a. Input Beban Atap, Gording, Air hujan, dan berat sendiri Balok
f. Output Deformation
g. Output Joint Reaction
REKAPITULASI:
- Momen pada tengah balok : 291.30 kgm
- Momen pada kolom : 1,125.42 kgm
- Momen blk - klm 1 : 825.86 kgm
- Momen blk - klm 2 : 1,102.95 kgm
- Momen blk - blk : 466.32 kgm
- Gaya geser balok : 908.97 kg
- Gaya geser kolom : 659.49 kg
- Gaya normal kolom : 2,031.49 kg
- Reaksi vertikal kolom : 6,476.41 kg
- Reaksi horisontal kolom : 710.69 kg
- Profil Balok : 150X150X7X10
- Profil Kolom : 200X200X8X12
6. CEK UKURAN PROFIL I/WF
(berdasarkan AISC LRFD 1993)
Kontrol Tegangan
Rasio Tegangan < 1
Tekuk Badan
l = 5.91
0.28
= 21.43 < 640
sqrt 36.28
= 21.43 < 106.25 (Kontrol Tekuk Badan Oke!!!)
Oleh karena angka kelangsingannya tidak memenuhi maka dipasang pelat pengaku
t = 10 mm ditengah sehingga angka kelangsingannya :
Oleh karena angka kelangsingannya tidak memenuhi maka dipasang pelat pengaku
t = 10 mm seperempat sehingga angka kelangsingannya :
Kontrol Tegangan
Rasio Tegangan < 1
Tekuk Badan
l = 5.91
0.28
= 21.43 < 640
sqrt 36.28
= 21.43 < 106.25 (Kontrol Tekuk Badan Oke!!!)
4 1
M2
6
2
6
4 3
4 4
6
5
6
4 6
50cm
M1
Ft . Abaut = 1,548.00
2
= 774.00
Fv = 15 ksi (A 325)
= 1050 kg/cm2
M M
1
4
6
2
6
3 4
4
4
6
6 5
4
Karena momen di puncak saling berlawanan arah, maka baut No.5 memikul tarik akibat momen tersebut.
Dan sebagai titik putar diambil baut No. 1
Momen yang terjadi:
M : 466.32 kgm
Ft . Abaut = 965.31
2
= 482.66
Fv = 15 ksi (A 325)
= 1050 kg/cm2
Karena baut tidak memikul tarik, dan tegangan tekan yang bekerja dipikul beton,
(dan pelat dasar),
diameter baut : 25 mm
Panjang terangkur : 100 cm
dalam beton
Tebal base plate : 25 mm
Kolom
I / WF
25
25
f 25
100
Pedestal
K - 225
10. HASIL ANALISIS
200
1000 0.2
5.5 0.0055
15
0.0586656 0.1363824