"GABLE FRAME"
Jarak Gording
850 Panjang gable = 910.84 cm ###
Pasang gording = 125.00 cm ###
Untk kantilever = 0.00 cm
0 887.5 887.5 0
1775
3. PERENCANAAN GORDING
0,02 - 0,40 - 0,40
Beban gording :
Coba lip chanel C 150 x 50 x 20 x 2.3
Berat sendiri gording = 4.96 kg/m
Berat atap 3.00 x 1.25 = 3.75 kg/m
Beban air hujan 20.00 x 1.25 = 25.00 kg/m
(dianggap 20kg/m2) = 34.00 kg/m 0,90 - 0,40
Beban angin :
Koefisien tekan = -0.14 ( berarti angin hisap )
q angin ke kanan = -10.00 kg/m ( berarti angin hisap )
q angin ke kiri = -20.00 kg/m ( berarti angin hisap )
Momen pada Gording :
qx = q cos a
qy = q sin a
Akibat angin :
( Karena angin merupakan angin isap semua, maka kalau dimasukkan ke dalam perhitungan momen,
akan mengurangi harga momen, jadi tidak kita masukkan )
Cek tegangan :
Mx total = 149.08 + 146.16 = 295.23 kgm
My total = 3.82 + 11.25 = 15.07 kgm
Cek lendutan :
q = 167.00 kg/m
2.00 m
8.50 m
216.00 kg/m 96.00 kg/m
* Perhitungan selanjutnya dilakukan dengan bantuan perangkat lunak analisis struktur SAP2000
5. INPUT PEMBEBANAN DAN OUTPUT ANALISIS DENGAN SAP2000
a. Input Beban Atap, Gording, Air hujan, dan berat sendiri Balok
REKAPITULASI:
- Momen pada tengah balok : 2,416.00 kgm
- Momen pada kolom : 3,490.00 kgm
- Momen blk - klm 1 : 3,490.00 kgm
- Momen blk - klm 2 : 3,490.00 kgm
- Momen blk - blk : 1,810.00 kgm
- Gaya geser balok : 1,548.00 kg
- Gaya geser kolom : 1,110.00 kg
- Gaya normal kolom : 7,148.00 kg
- Reaksi vertikal kolom : 13,866.00 kg
- Reaksi horisontal kolom : 279.00 kg
- Profil Balok : 350 x 175 x 6 x 9
- Profil Kolom : 450 x 200 x 9 x 14
6. CEK UKURAN PROFIL I/WF
(berdasarkan AISC LRFD 1993)
Kontrol Tegangan
Rasio Tegangan < 1
(hasil SAP 2000)
0.10 < 1 (Kontrol Tegangan Oke!!!)
Tekuk Badan
l = 13.78
0.24
= 58.33 < 640
sqrt 36
= 58.33 < 106.67 (Kontrol Tekuk Badan Oke!!!)
Oleh karena angka kelangsingannya tidak memenuhi maka dipasang pelat pengaku
t = 10 mm ditengah sehingga angka kelangsingannya :
Oleh karena angka kelangsingannya tidak memenuhi maka dipasang pelat pengaku
t = 10 mm seperenam sehingga angka kelangsingannya :
Kontrol Tegangan
Rasio Tegangan < 1
(hasil SAP 2000)
0.23 < 1 (Kontrol Tegangan Oke!!!)
Tekuk Badan
l = 17.72
0.35
= 50.00 < 640
sqrt 36
= 50.00 < 106.67 (Kontrol Tekuk Badan Oke!!!)
85 M2
1
90
2
90
85 3
85
4
90
90 5
85 6
50cm
M1
diam. baut = 16 mm
s tr = 145.07
2.01
= 72.19 kg/cm2
< 3,080.00 kg/cm3 (44 ksi)
(Kontrol tarik OK!!!)
Ft . Abaut = 290.15
2
= 145.07
Fv = 15 ksi (A 325)
= 1050 kg/cm2
M M
85
1
90
2 90
3 85
85
4
10 90
5 85
Karena momen di puncak saling berlawanan arah, maka baut No.5 memikul tarik akibat momen tersebut.
Dan sebagai titik putar diambil baut No. 1
Momen yang terjadi:
M : 1810.00 kgm
diam. baut = 16 mm
s tr = 133.55
2.01
= 66.46 kg/cm2
< 3,080.00 kg/cm3 (44 ksi)
(Kontrol tarik OK!!!)
Ft . Abaut = 267.10
2
= 133.55
Fv = 15 ksi (A 325)
= 1050 kg/cm2
Karena baut tidak memikul tarik, dan tegangan tekan yang bekerja dipikul beton,
(dan pelat dasar),
diameter baut : 25 mm
Panjang terangkur : 100 cm
dalam beton
Tebal base plate : 25 mm
Kolom
I / WF
50
25
f 25
100
Pedestal
K - 300
10. HASIL ANALISIS