Anda di halaman 1dari 16

SEMEN

(BAHAN PEMBENTUK BETON)


By Keumala Citra Sarina Zein
Pada umumnya, beton mengandung rongga udara
sekitar 1% - 2%, pasta semen (semen air) sekitar 25% -
40%, dan agregat (agregat halus dan agregat kasar)
sekitar 60% - 75%.
Untuk mendapatkan hasil yang baik dari kekuatan,
sifat, dan karakteristik dari masing-masing penyusun
tersebut perlu dipelajari.
Semen merupakan
bahan campuran yang
APA ITU SEMEN...??? secara kimiawi aktif
setelah berhubugan
dengan air
SEJARAH TENTANG PERKEMBANGAN
SEMEN
.
J Smeaton dari Joseph Aspdin David Saylor
1790

1824

1875
Inggris Batu-batuan Semen Portland
Kapur yang yang bersifat pertama kali
mengandung pozzolan dan diproduksi di
lempung dan berbentuk coplay
dibakar akan bubuk ini Pennsylvania
mengeras di pertama kali America Serikat
dalam air. diolah di pulau
Portland, Inggris
KEMASAN SEMEN YANG ADA DI INDONESIA

SEMEN GRESIK SEMEN ANDALAS


SEMEN PADANG

SEMEN MERAH PUTIH SEMEN TIGA RODA SEMEN TONASA


SEMEN TERBAGI ATAS 2 JENIS

SEMEN
• Material yang mengeras
apabila dicampur dengan air

HIDROLIS
dan setelah mengeras tidak
mengalami perubahan kimia.

SEMEN • Semen yang tidak dapat

NON
mengikat dan mengeras
dengan air tapi akan mengeras

HIDROLIS
dengan bantuan udara.
1. Kapur hidrolik, sebagian besar (65%-75%) bahan kapur hidrolik terbuat dari batu
gamping, yaitu kalsium karbonat berserta bahan pengikutnya berupa silika, alumina,
magnesia, dan oksida besi.
2. Semen pozollan, sejenis bahan yang mengandung silisium atau aluminium, yang
tidak mempunyai sifat penyemenan. Butirannya halus dan dapat bereaksi dengan
kalsium hidroksida pada suhu ruang serta membentuk senyawa-senyawa yang
mempunyai sifat-sifat semen.
3. Semen terak, semen hidrolik yang sebagian besar terdiri dari suatu campuran
seragam serta kuat dari terak tanur kapur tinggi dan kapur tohor. Sekitar 60%
beratnya berasal terak tanur tinggi. Campuran ini biasanya tidak dibakar. Jenis
semen terak ada dua yaitu: a. bahan yang dapat digunakan sebagai kombinasi
portland cement dalam pembuatan beton dan sebagai kombinasi kapur dalam
pembuatan adukan tembok, b. bahan yang mengandung bahan pembantu berupa
udara, yang digunakan seperti halnya jenis pertama.
• Semen alam, dihasilkan melalui pembakaran batu kapur yang mengandung lempung pada
suhu lebih rendah dari suhu pengerasan. Hasil pembakaran kemudian digiling menjadi
serbuk halus. Semen alam dibedakan menjadi dua jenis, yaitu: a. semen alam yang
digunakan bersama-sama dengan portland cement dalam suatu konstruksi, b. semen alam
yang telah dibubuhi bahan pembantu, yaitu udara yang ungsinya sama dengan jenis
pertama.
• Semen portland, bahan konstruksi yang paling banyak digunakan dalam pekerjaan beton.
Semen portland adalah semen hirolik yang dihasilkan dengan menggiling klinker yang
terdiri dari kalsium silikat hidrolik, yang umumnya mengandung satu atau lebih bentuk
kalsium sulfat sebagai bahan tambahan yang digiling bersama-sama dengan bahan
utamanya.
• Semen portland pozollan, campuran semen portland dan bahan-bahan yang bersifat
pozollan seperti terak tanur tinggi dan hasil residu.
• Semen putih, semen portland yang kadar oksida besinya rendah, kurang dari 0,5%.
• Semen alumnia, dihasilkan melalui pembakaran batu kapur dan bauksit yang telah digiling
halus pada temperatur 16000C. Hasil pembakaran tersebut berbentuk klinker dan
selanjutnya dihaluskan hingga menyerupai bubuk. Jadilah semen alumnia yang berwarna
abu-abu.
Pemecahan batu
Penambangan di Penggilingan
gunung
quarry (Blending)
(Stone Crusher)

Penggilingan
Pembakaran Pencampuran
kembali hasil
(Ciln) bahan-bahan
pembakaran

Penambahan
Pengikatan
bahan tambahan
(packing plant)
(gypsum)
PROSES PABRIKASI PEMBUATAN SEMEN
KOMPOSISI SEMEN YANG DIHASILKAN
No KOMPOSISI SEMEN PERSENTASE

1. SiO2 22 % - 29 %

2. CaO 31 % - 57 %

3. MgO 1,5 % - 2.2 %

4. Fe2O3 1,5 % - 3,2 %

5. Al2O3 5,2 % - 8.8 %


TIPE – TIPE SEMEN
BERDASARKAN SK.SNI T -15 -1990 -03:2
TIPE SEMEN Komposisi dalam Persen (%) Karakteristik Umum Penggunaan

C3S C2S C3A C3AF CaSO4 CaO MgO

e I, Normal 49 25 12 8 2,9 0,8 2,4 Semen untuk semua Tidak memerlukan


tujuan persyarakatan khusus
seperti jenis-jenis lainnya

e II, Modifikasi 46 29 6 12 2,8 0,6 3 Relatif sedikit perlepasan Memerlukan ketahanan


panas, digunakan untuk terhadap sulfat dan pana
struktur besar hidrasi sedang

e III, Kekuatan Awal 56 15 12 8 3,9 1,4 2,6 Mencapai kekuatan awal Memerlukan kekuatan
ggi yang tinggi pada umur 3 awal yang tinggi dalam
hari fase permulaan setelah
pengilatan terjadi

e IV, Panas Hidrasi 30 46 5 13 2,9 0,3 2,7 Dipakai pada bendungan Memelukan panas hidras
ndah beton yang rendah

e V, Tahan Sulfat 43 36 4 12 2,7 0,4 1,6 Dipakai pada saluran dan Memerlukan ketahanan
struktur yang diekspose yang tinggi terhadap sulf
terhadap sulfat
Syarat Mutu Semen
1. Semen harus memenuhi salah satu dari ketentuan berikut:
a. SNI 15-2049-1994, Semen portland.
b. “Spesifikasi semen blended hidrolis” (ASTM C 595 ), kecuali tipe S dan SA
yang tidak diperuntukkan sebagai unsur pengikat utama struktur beton.
c. “Spesifikasi semen hidrolis ekspansif" (ASTM C 845).
2. Semen yang digunakan pada pekerjaan konstruksi harus sesuai dengan semen yang
digunakan pada perancangan proporsi campuran.
• Kesegaran semen
• Sisa yang tak larut (Insoluble Residue)
• Panas hidrasi semen
• Kekuatan pasta semen dan FAS (Faktor Air
Semen)
Dalam pencampuran beton FAS merupakan satu hal yang peling penting, dimana FAS
tersebut adalah :

FAS ------- RASIO PERBANDINGAN ANTARA AIR DAN SEMEN

FAKTOR AIR SEMEN = AIR/ SEMEN


SEKIAN DAN TERIMA KASIH
SAMPAI JUMPA PADA MATERI
AGREGAT

Anda mungkin juga menyukai