BAB I
DATA BANGUNAN
1. Lokasi pembangunan : Bengkulu, Bengkulu
2. Kondisi Tanah : Tanah Keras
3. Ketentuan bahan
a. Beton : f 'c : 30 MPa
f y : 400 MPa
b. Baja Tulangan : Fy : 400 MPa
Fu : 570 MPa
Fy : 240 MPa
Fu : 390 MPa
4. Fungsi Gedung : Asrama
5. Kategori Resiko : IV (SNI 1726 2019 Tabel 3 hal.25)
6. Faktor Keutamaan I e : 1,50 (SNI 1726 2019 Tabel 3 hal.25)
Tabel 1.1 kategori resiko bangunan gedung dan nongedung untuk beban gempa
Kategori
Jenis pemanfaatan
Resiko
Gedung dan nongedung yang dikategorikan sebagai fasilitas yang
penting, tetapi tidak dibatasi untuk :
- Bangunan-bangunan menumental
- Gedung sekolah dan fasilitas pendidikan
- Rumah ibadah
- Rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya yang memiliki
fasilitas bedah dan unit gawat darurat
- Fasilitas pemadam kebakaran, ambulans, dan kantor polisi,
serta garasi kendaraan darurat
- Tepat perlindungan terhadap gempa bumi, tsunami, angin IV
badai dan tempat perlidungan darurat lainnya
- Fasilitas kesiapan darurat, komunikasi, pusat operasi dan
fasilitas lainnya untuk tanggap darurat
- Pusat pembangkit energy dan fasilitas publik lainnya yang
dibutuhkan pada saat keadaan darurat
- Struktur tambahan (termasuk menara telekomunikasi, tangki
penyimpanan bahan bakar, menara pendingin, struktur
statiun listrik, tangki air pemadam kebakaran atau stuktur
rumah atau stuktur pendukung air atau material
Sumber: (SNI 1726 2019 Tabel 3 hal.25)
1
TUGAS STRUKTUR BETON II
2
TUGAS STRUKTUR BETON II
3
TUGAS STRUKTUR BETON II
bidang atap
Penutup atap sirap dengan reng dan usuk/kaso, per m2 bi 40 kg/m2
dang atap
Penutup atap seng gelombang (BWG 24) tanpa gordeng 10 kg/m2
Penutup lantai dari ubin semen Portland, teraso dan beton, 24 kg/m2
tanpa adukan, per cm tebal
Semen asbes gelombang (tebal 5 mm) 11 kg/m2
Sumber : https://www.kitasipil.com/2017/06/daftar-berat-jenis-material-konstruksi.html
4
TUGAS STRUKTUR BETON II
BAB II
PERHITUNGAN KATEGORI DESAIN SEISMIK (KDS)
Lihat hasil desain spektra untuk
“BENGKULU, BENGKULU”
Menentukan nilai S s dan S 1
Sumber : Aplikasi Peta Gempa dan Respons Spektra 2019, (C) ESRC-PUSGEN
PUSKIM PUPR, 2019-2020
5
TUGAS STRUKTUR BETON II
Menentukan F a dan F v
Mencari nilai F a berdasarkan nilai S s
Tabel 1.4 koefisien situs Fa
Parameter respons spectral percepatan gempa maksimum
Kelas
yang dipertimbangkan resiko-tertarget(MCER) terpetakan
Situs
pada periode pendek T = 0,2 dedik,Ss
Ss = Ss = Ss =
Ss = 0,5 Ss = 1,0 Ss = 1,5
0,25 0,75 1,25
SA 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8
SB 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9
SC 1,3 1,3 1,3 1,2 1,2 1,2
SD 1,6 1,6 1,4 1,1 1,0 1,0
SE 2,4 2,4 1,7 1,1 0,9 0,8
(A)
SF SS
sumber : (SNI 1726 2019 Tabel 6 hal.34)
6
TUGAS STRUKTUR BETON II
S Ms SM 1
Perhitungan : Perhitungan :
S Ms ¿ Fa . Ss SM 1 = F v . S1
S Ms ¿ 1,2 ×1,5 SM 1 = 1,4 × 0,6
S Ms ¿ 1,8 SM 1 = 0,84
S Ds SD1
Perhitungan : Perhitungan :
2 2
S Ds ¿ ∙S SD1 ¿ ∙S
3 MS 3 M1
2 2
S Ds ¿ ∙ 1, 8 SD1 ¿ ∙ 0 , 84
3 3
S Ds ¿ 1,2 SD1 = 0,56
7
TUGAS STRUKTUR BETON II
SD 1
TS ¿
S DS
0 ,56
TS ¿
1 ,2
TS ¿ 0,4667
0.56
T0 ¿ 0 , 2∙
1,2
T0 ¿ 0,2 ∙ 0,4667
T0 ¿ 0,09334
Sa (0) ¿ 0,4 S DS
Sa (0) ¿ 0,4 (1,2)
Sa (0) ¿ 0,48
8
TUGAS STRUKTUR BETON II
9
TUGAS STRUKTUR BETON II
BAB III
DATA KATEGORI DESAIN SEISMIK (KDS)
Pada daerah Ambon, Maluku dengan lokasi pembangunan pada tanah Keras,
SS : 1,5
S1 : 0,6
S DS : 1,2
SD1 : 0,56
Kategori risiko :D (SNI 1726 2019 tabel 8 hal.37)
10
TUGAS STRUKTUR BETON II
BAB IV
DESAIN STRUKTUR BANGUNAN
11
TUGAS STRUKTUR BETON II
BAB V
12
TUGAS STRUKTUR BETON II
PERHITUNGAN PEMBEBANAN
Beban Dinding
2
Tinggi 3.0 m
Pasangan
= 3.00 x 250 = 750
1/2 Bata
= x x = 252
Plasteran 3.00 x 21 2 2
= 1002 Kg/m =
Total 10.02 KN/m
Tinggi 3.0 m
Pasangan
= 3.00 x 250 = 750
1/2 Bata
x x = 252
Plasteran = 3.00 x 21 2 2
= 1002 Kg/m =
Total 10.02 KN/m
Tinggi 3.0 m
Pasangan
= 3.00 x 250 = 750
1/2 Bata
x x = 252
Plasteran = 3.00 x 21 2 2
= 1002 Kg/m =
Total 10.02 KN/m
13
TUGAS STRUKTUR BETON II
Tinggi 3.0 m
Pasangan
= 3.00 x 250 = 750
1/2 Bata
x x = 252
Plasteran = 3.00 x 21 2 2
= 1002 Kg/m =
Total 10.02 KN/m
9.580 kN/m2
TOTAL =
14
TUGAS STRUKTUR BETON II
15
TUGAS STRUKTUR BETON II
16
TUGAS STRUKTUR BETON II
13 10 1 10 0,175 1,75 24 42
14 10 1 10 0,175 1,75 24 42
15 10 1 10 0,175 1,75 24 42
16 16,8 1 16,8 0,175 2,94 24 70,56
17 4 1 4 0,175 0,7 24 16,8
Total 1848,42
17
TUGAS STRUKTUR BETON II
Berat
Lebar Tinggi Lebar Tinggi
Total Tebal Jenis
Dinding Bawah Bawah Atas Atas Berat (kN)
Lebar (m) Beton
(m) (m) (m) (m)
(kN/m3)
18
TUGAS STRUKTUR BETON II
B. Beban Hidup
Perhitungan Beban Hidup Lantai 1
Beban Merata Luas Pelat Berat Total Tereduksi 25%
(KN/m) (m2) (KN) (KN)
4,79 734,56 3518,5424 879,636
dl total 9183,370 kN
al plafond 132,2208 kN
al m & e 146,912 kN
al total 279,1328 kN
ll total 3518,542 kN
ll tereduksi 879,636 kN
19
TUGAS STRUKTUR BETON II
Berat
Tinggi Total Luas Volume
Jenis Berat
Kolom Kolom Jumlah Tinggi Kolom Kolom
Beton (kN)
(m) (m) (m2) (m3)
(kN/m3)
KOLOM
40/50 3,5 78 273 0,175 47,775 24 1146,6
Total 1146,6
20
TUGAS STRUKTUR BETON II
4 10 1 10 0,175 1,75 24 42
5 10 1 10 0,175 1,75 24 42
6 10 1 10 0,175 1,75 24 42
7 10 1 10 0,175 1,75 24 42
8 16,8 1 16,8 0,175 2,94 24 70,56
9 16,8 1 16,8 0,175 2,94 24 70,56
10 10 1 10 0,175 1,75 24 42
11 10 1 10 0,175 1,75 24 42
12 10 1 10 0,175 1,75 24 42
13 10 1 10 0,175 1,75 24 42
14 10 1 10 0,175 1,75 24 42
15 10 1 10 0,175 1,75 24 42
16 16,8 1 16,8 0,175 2,94 24 70,56
17 4 1 4 0,175 0,7 24 16,8
Total 1848,42
21
TUGAS STRUKTUR BETON II
Total 967,392
Berat
Lebar Tinggi Lebar Tinggi
Total Tebal Jenis
Dinding Bawah Bawah Atas Atas Berat (kN)
Lebar (m) Beton
(m) (m) (m) (m)
(kN/m3)
22
TUGAS STRUKTUR BETON II
D. Beban Hidup
Perhitungan Beban Hidup Lantai 2
Beban Merata Luas Pelat Berat Total Tereduksi 25%
(KN/m) (m2) (KN) (KN)
4,79 734,56 3518,5424 879,636
dl total 6927,592 kN
al plafond 132,2208 kN
al m & e 146,912 kN
al total 279,1328 kN
ll total 3518,542 kN
ll tereduksi 879,636 kN
23
TUGAS STRUKTUR BETON II
Berat
Tinggi Total Luas Volume
Jenis Berat
Kolom Kolom Jumlah Tinggi Kolom Kolom
Beton (kN)
(m) (m) (m2) (m3)
(kN/m3)
24
TUGAS STRUKTUR BETON II
4 10 1 10 0,175 1,75 24 42
5 10 1 10 0,175 1,75 24 42
6 10 1 10 0,175 1,75 24 42
7 10 1 10 0,175 1,75 24 42
8 16,8 1 16,8 0,175 2,94 24 70,56
9 16,8 1 16,8 0,175 2,94 24 70,56
10 10 1 10 0,175 1,75 24 42
11 10 1 10 0,175 1,75 24 42
12 10 1 10 0,175 1,75 24 42
13 10 1 10 0,175 1,75 24 42
14 10 1 10 0,175 1,75 24 42
15 10 1 10 0,175 1,75 24 42
16 16,8 1 16,8 0,175 2,94 24 70,56
17 4 1 4 0,175 0,7 24 16,8
Total 1848,42
Perhitungan Berat Total Balok Anak Lantai 3
25
TUGAS STRUKTUR BETON II
Berat
Lebar Tinggi Lebar Tinggi
Total Tebal Jenis
Dinding Bawah Bawah Atas Atas Berat (kN)
Lebar (m) Beton
(m) (m) (m) (m)
(kN/m3)
26
TUGAS STRUKTUR BETON II
F. Beban Hidup
Perhitungan Beban Hidup Lantai 3
Beban Merata Luas Pelat Berat Total Tereduksi 25%
(KN/m) (m2) (KN) (KN)
4,79 734,56 3518,5424 879,636
dl total 6927,592 kN
al plafond 132,2208 kN
al m & e 146,912 kN
al total 279,1328 kN
ll total 3518,542 kN
ll tereduksi 879,636 kN
27
TUGAS STRUKTUR BETON II
Berat
Tinggi Total Luas Volume
Jenis Berat
Kolom Kolom Jumlah Tinggi Kolom Kolom
Beton (kN)
(m) (m) (m2) (m3)
(kN/m3)
28
TUGAS STRUKTUR BETON II
29
TUGAS STRUKTUR BETON II
Berat
Luas Tebal
Tipe Total Volume Jenis
Pelat Jumlah Pelat Berat (kN)
Pelat (m) Pelat (m3) Beton
(m) (m2)
(kN/m3)
H. Beban Tambahan
al plafond 194,6448 kN
al m & e 216,272 kN
al total 410,9168 kN
30
TUGAS STRUKTUR BETON II
31
TUGAS STRUKTUR BETON II
3 28302,260 2885,042
4 16475,610 1679,471
Total 11139,410
32
TUGAS STRUKTUR BETON II
BAB VI
MENCARI NILAI T c DARI SAP
METODE TIME HISTORY
6.1 Langkah-Langkah :
1. Buka aplikasi SAP
33
TUGAS STRUKTUR BETON II
4. Klik kanan pilih edit grid data dan masukkan dimensi x,y,z berdasarkan soal,
lalu klik Oke
5. Ganti nilai z (tinggi bangunan) dengan klik 2 kali pada joint dan ubah
ketinggiannya kemudian klik Oke jika sudah menggantikan tinggi bangunan
34
TUGAS STRUKTUR BETON II
6. Membuat material
a) Define
b) Add material, kemudian buat nama material yang diperlukan (Beton,
Tulangan Utama dan Tulangan Sengkang) ( untuk beton pilih concrete dan
untuk tulangan pilih rebar)
c) Lakukan modifikasi data dengan menambahkan nilai Berat Jenis Bahan,
Elastisitas, f 'c (beton), f y (tulangan), f u (berdasar tabel), dan lainnya
¿
- untuk beton ketik nilai E=4700* f c , 5 dan U=0,2 dan a=0
- untuk tulangan untuk f y =400 MPa , E = 200.000, maka f u=570 Mpa,
f ye =460 Mpa , f ue=655 ,5 MPa .
35
TUGAS STRUKTUR BETON II
8. Buat Pelat
a) Define
b) Section properties
36
TUGAS STRUKTUR BETON II
c) Area section
d) Pilih Shell
e) Klik modify tombol di bawah type
f) Ketik ukuran ketebalan pelat 0,12 m di thickness
37
TUGAS STRUKTUR BETON II
38
TUGAS STRUKTUR BETON II
G∙ I e
g) Untuk U1 dan U2 isi nilai scale factor
I
h) Oke
Dimana I e adalah kelas kategori resiko 1,5 dan R=8 untuk beton, r=7 untuk
dinding geser.
39
TUGAS STRUKTUR BETON II
40
TUGAS STRUKTUR BETON II
13. Masukan nilai beban mati pada pelat, Blok pelat > assign > area load > uniform
to frame > masukan nilai beban pelat 1,25 kN/m3
14. Masukan nilai beban mati pada dinding, Blok frame atau balok yang terdapat
dinding > assign > frame load > Distributed > masukan nilai beban pelat 10,02
kN/m3
41
TUGAS STRUKTUR BETON II
15. Masukan nilai pembebanan atap, Blok frame ring balok > assign > frame load >
Distributed > masukan nilai beban atap 1,94 kN/m3
16. Masukan nilai beban mati, beban mati tambahan dan beban gempa pada setiap
lantai yang diperoleh dari nilai perhitungan pembebeban, Blok join pada setiap
grid > assign > join load > Forces > pada menu load pattern name pilih Quake >
masukan nilai beban gempa arah X dan arah Y pada setiap lantai > Add to
existing loads
42
TUGAS STRUKTUR BETON II
17. Setelah semua beban diinput kemudian Lantai 1 di blok > assign > frame >
automatic masses
18. Lihat gambar 3D > blok semua struktur > assign > frame > automatic masses
43
TUGAS STRUKTUR BETON II
44
TUGAS STRUKTUR BETON II
45
TUGAS STRUKTUR BETON II
Arah X
46
TUGAS STRUKTUR BETON II
T a min T sx T a max
Arah Y
Ta ¿ Ct.hnx (*Tabel Beban semua struktur lainnya)
¿ 0,0488 (14)0,75
¿ 0,3532 sec
T y maksyang diizinkan
T y maks ¿ Cu.Ta
¿ 1,4 (0,3532)
¿ 0,4945 sec
Di dapat dari perhitungan SAP 2000
T sy ¿ 0,554092 sec
T a min T a max T sy
SD1
Ts ¿
SDS
47
TUGAS STRUKTUR BETON II
0,56
¿
1,2
= 0,4667
48
TUGAS STRUKTUR BETON II
Co
49
TUGAS STRUKTUR BETON II
Co
SDs SDs
( ) ( )
C sx = Rx C sy = Ry
Ie Ie
1,2 1,2
= 8
( )
1,5 ( )
= 7
1,5
= 0,2250 = 0,2571
S D1 S D1
C sx max Rx C sy max Ry
T x( ) T y( )
= Ie = Ie
0,56 0, 56
=
0, 689007 ( 81,5 ) =
0,4945 ( 71,5 )
= 0,1524 = 0,2427
50
TUGAS STRUKTUR BETON II
( )
C sx min = R x
Ie
0,5 S1
0,5 . 0, 6 Ie( )
C sy min = R x
= 8
( )
1,5
0,5 . 0, 6
= 0,05625
=
( )
7
1,5
Jadi : Jadi :
Vx = C sx . W t Vy = C sy . W t
= 0,1524 × 31222,175 = 0,2427 × 31222,175
= 4758,048 kN = 6761,8032 kN
51
TUGAS STRUKTUR BETON II
Gaya Gempa Lateral (Fx) yang timbul di semua tingkat harus ditentukan dengan
persamaan berikut :
Fx = C vx . V
k
W x hx
C vx = n
∑ W x h kx
1
52
TUGAS STRUKTUR BETON II
Arah y
Tinggi Berat Lantai
Lantai W x hk Cvy Vy (kN) Fy (kN) Geser y (kN)
(m) (kN)
1 5,75 10342,1381 59467,2939 0,2015 6761,8032 1362,2252 1362,2252
2 8,75 8086,3601 70755,6507 0,2397 6761,8032 1620,8091 2983,0344
3 12,25 8086,3601 99057,9109 0,3356 6761,8032 2269,1328 5252,1672
4 14 4707,3172 65902,4412 0,2233 6761,8032 1509,6360 6761,8032
27047,212
∑ 31222,1755 295183,2967 1,0000 6761,8032 16359,2300
8
53
TUGAS STRUKTUR BETON II
BAB VIII
MENCARI NILAI MOMENT, GAYA GESER, DAN GAYA NORMAL
DARI SAP 2000
Pada bab ini akan diperlihatkan cara mencari nilai Moment, Gaya geser, dan Gaya
normal setelah memasukkan nilai beban gempa.
1. Buka File SAP 2000 yang telah di save
54
TUGAS STRUKTUR BETON II
3. Untuk menampilkan diagram momen, geser dan aksial klik display >> show
forces/stresses >> pilih frames/cable >> pilih kombinasi dan jenis beban yang ingin
ditampilkan >> ok
55
TUGAS STRUKTUR BETON II
4. Untuk mencari nilai tumpuan kanan dan kiri pada balok, klik kanan pada elemen
balok, lalu akan muncul command seperti gambar berikut:
5. Untuk mendapatkan nilai tumpuan kanan dan kiri pada balok, cukup menggeser
mistar berwarna hijau pada gambar. Geser ke arah kiri untuk mendapatkan nilai
momen tumpuan kiri dan ke arah kanan untuk momen tumpuan kanan. Atur
kombinasi untuk melihat nilai setiap kombinasi. Klik ok.
56
TUGAS STRUKTUR BETON II
6. Untuk menampilkan nilai output keseluruhan klik display >> show Tabel >> ok
57
TUGAS STRUKTUR BETON II
BAB IX
58
TUGAS STRUKTUR BETON II
B. Momen, gaya geser, dan gaya normal yang diterima balok arah x
59
TUGAS STRUKTUR BETON II
- Terjadi di balok 1
- Terjadi pada kombinasi 2 (akibat beban mati, beban gempa dan beban hidup)
PENAMPANG RETAK
Momen Gaya Geser Gaya Normal
KOMBINASI
(kN.m) (kN) (kN)
BEBAN
Lapanga Tumpuan
Max Min Max Min
n Kanan Kiri
Kombinasi 1 76.2079 -143.109 -143.109 153.967 -76.9835 102.73 102.73
151.39 151.39
Kombinasi 2 143.3159 -266.143 -266.143 165.28 165.28 4 4
127.64 127.64
Kombinasi 3 114.0679 -212.338 -122.665 227.967 -227.967 2 2
Kombinasi 4 65.3211 -122.665 -122.665 131.972 -131.972 88.055 88.055
127.54
Kombinasi 5 114.0107 -211.709 -212.967 227.738 -228.196 127.74 3
Kombinasi 6 48.9908 -91.9983 -91.9983 98.979 -98.979 66.041 66.041
Kombinasi 7 49.048 -91.3694 -92.6273 99.208 -98.75 66.139 65.943
151.39 151.39
Gabungan 143.3159 -266.143 227.967 -228.196 4 4
60
TUGAS STRUKTUR BETON II
B. Momen, gaya geser, dan gaya normal yang diterima ring balok arah y
- Terjadi di balok 434
- Terjadi pada kombinasi 5 (akibat beban mati, beban hidup dan beban atap)
PENAMPANG RETAK
Momen Gaya Geser Gaya Normal
KOMBINASI
(kN.m) (kN) (kN)
BEBAN
Tumpuan
Lapangan Max Min Max Min
Kanan Kiri
Kombinasi 1 19.5657 -26.3932 -38.8925 33.866 -29.321 -13.653 -13.653
Kombinasi 2 161.584 -42.722 -62.3139 105.1 -90.85 -22.733 -22.733
Kombinasi 3 26.487 -35.1848 -51.4473 43.729 -37.815 -18.597 -18.597
Kombinasi 4 83.853 -22.6227 -33.3364 29.028 -25.132 -11.703 -11.703
Kombinasi 5 268.983 -122.114 -122.114 -108.294 -108.294 -17.053 -17.053
Kombinasi 6 12.5779 -16.967 -25.0023 21.771 -18.849 -8.777 -8.777
61
TUGAS STRUKTUR BETON II
BAB X
DESAIN PENULANGAN
62
TUGAS STRUKTUR BETON II
63
TUGAS STRUKTUR BETON II
[ √ ]
'
0 , 85 f c 4 Mu
ρ= 1− 1− ' 2
fy 1 ,7 ∅ f c b d
ρ=
0 , 85(30)
400 [ √
1− 1−
4(382,538)
1 ,7 (0 , 9)(30)(400)(432 ,5)2 ]
ρ=¿ 0.004719
3) Menentukan ρmin ( f 'c =35 MPa)
1,4 '
ρmin = ,untuk f c ≤30 MPa
fy
ρmin =
√f '
c '
untuk f c >30 MPa
4fy
1,4
ρmin = =0,0035
400
4) Menentukan ρmax ( f 'c =30 MPa dan f y =400 MPa)
'
( )
f c 600
ρb =0 , 85 x β 1
f y 600+ f y
( )
fy
0,003+
Es
ρmax = ρb
0,009
ρb =0 , 85 x 0 , 8
30
(600
400 600+400 )
64
TUGAS STRUKTUR BETON II
ρb =0,03197
( )
400
0,003+
200000
ρmax = 0,03197
0,009
ρmax =0,01998
5) Menentukan rasio tulangan yang digunakan
ρ < ρmin
Sehingga, gunakan ρmin = 0,0035
6) Menentukan luas tulangan tarik ( A s ¿
A s=ρ b d
A s = 0,0035 (400) (432,5)
A s = 1892,188 mm 2
Gunakan tulangan 5D29 ( A s=¿ 1892,188 mm 2)
Jarak tulangan (s) = (bw – 2(ds) – 2 (selimut beton) – n(db)) / (n-1)
= (350-(2)(13)-(2)(40)-(5)(29)) / (5-1)
= 78,50 mm > 25 mm (OK!)
g. Periksa bahwa ρw > ρmin
ρ As
w =
bw d
65
TUGAS STRUKTUR BETON II
∅ M n max=R u max b d 2
∅ M n max=6,0653 (400)( 432 ,5)2
∅ M n max=¿ 397,096 kNm ¿ 293,751 kNm
Penampang mencukupi sebagai penampang bertulangan tunggal saja,
Tidak Diperlukan Tulangan Tekan
Penulangan Geser
Gaya geser ultimit (Vu) yang terjadi pada Balok = 456,902 kN di muka Tumpuan
qu = Vux2
L
qu = 182,761 kN/m
Ditetapkan untuk λ= 1 (beton normal)
Untuk Geser dan Puntir ф = 0.75 (SNI 2847:2019 Tabel 2.22.1)
Nilai Vu yang digunakan untuk desain (sejarak d dari muka tumpuan)
Vu = 377,8582 kN
a. Tentukan ØVc dan 1/2ØVc
∅ V c =∅ ( 0 , 17 λ √ f 'c ) bw d 66
TUGAS STRUKTUR BETON II
∅ V c =¿ 105712,165 N
∅ V c =¿ 105,7122 kN
1
Diperoleh, 2 ∅ V c =¿52,8561 kN
Aturan untuk menentukan keperluan tulangan geser (Lihat Buku Perancangan
Beton Bertulang Hal. 104 Agus Setiawan 2016)
a. Jika Vu < 1/2ØVc
b. Jika 1/2ØVc < Vu ≤ ØVc
c. Jika Vu > ØVc
Analisa menunjukkan bahwa Vu > ØVc
377,8583 > 105,7122 kN
Dibutuhkan Tulangan Geser
b. Hitung gaya geser yang harus dipikul oleh tulangan geser
Vu = ØVc + ØVs
atau
V u− ∅ V c
Vs =
∅
Vs = 362,8615 kN
c. Hitung Nilai Vc1 dan Vc2
Vc1 = 0 , 33 √ f 'c bw d
= 273607,957 N
= 273,6079 kN
Vc2 = 0 , 66 √ f 'c b w d
= 547215,914 N
= 547,2159 kN
Apabila Vs lebih kecil dari Vc2 maka proses desain dapat dilanjutkan ke tahap
berikutnya
Apabila Vs lebih besar dari Vc2 maka ukuran penampang diperbesar
Analisis menunjukkan,
Vs < Vc2
362,8615 < 547,2159 kN (Dilanjutkan ketahap berikutnya)
d. Menentukan Jarak tulangan sengkang
A v f yt d Av = 266
s1=
Vs fyt = 400 MPa
s1=¿
67
TUGAS STRUKTUR BETON II
126,615 mm
e. Menentukan Jarak Maksimum tulangan sengkang berdasarkan SNI
2847:2019
Jarak maksimum tersebut diambil nilai terkecil antara s2 dan s3
1. Jika Vs ≤ Vc1 Maka s2 = d/2 ≤ 600 mm
Jika Vc1 < Vs ≤ Vc2 Maka s2 = d/4 ≤ 300 mm
68
TUGAS STRUKTUR BETON II
s3 = 867,172 mm
s4 = 800 mm
Gunakan s maks = 216,25 mm bulatkan menjadi 300 mm
Nilai Vs untuk s = 300 mm
Vs = 152146,190 N
Ø Vs = 114859,643 N
Ø V c + Ø Vs = 220571,808 N
Ø V c + Ø Vs = 220,572 kN
dengan menggunakan perbandingan segitiga
x2 = 1293,113 mm
a. Distribusi Tulangan Sengkang
456.902
Jarak sengkang
dihitung dari nilai
terkecil s1, s2, s3, s4
Jarak sengkang
377.858 s= 200 mm dihitung dari
nilai terkecil s2,
s3, dan s4
s= 300 mm Daerah
dengan
220.572
Vu < 1/2
ØVc
52.856
(1/2 Ø Vc)
d= 432.5 mm
x2 = 1293.113 mm
x1 = 2210.791 mm
1/2 L = 2500 mm
69
TUGAS STRUKTUR BETON II
Jadi, jumlah total sengkang yang diperlukan = 24 buah untuk sepanjang balok
Penyelesaian:
a. Menentukan faktor reduksi kolom
Catatan: Faktor reduksi kekuatan fluks (ɸ) dapat bervariasi tergantung beberapa
kondisi berikut:
Apabila Pu = ɸPn ≥ 0,1 f'c Ag Maka, ɸ = 0,65 untuk sengkang persegi
ɸ = 0,75 untuk sengkang Spiral
Kondisi ini terjadi apabila keruntuhan yang direncanakan adalah berupa keruntuhan
tekan. Sehingga:
Pu = 1748,714
ɸPn = 0,1 (30) (500 x 350)
ɸPn = 525000 N . 10−3 = 525 kN ≤ Pu (1748,71 kN)
70
TUGAS STRUKTUR BETON II
71
TUGAS STRUKTUR BETON II
72
TUGAS STRUKTUR BETON II
( )
'
c−d
ε s 1=0.003 =0,002574
c
εs 1
fs1 = = 0,010296 MPa > 400 MPa
3
(gunakan fs1 = 400 MPa)
Cs1 = (As*As1)( fs1 – (0,85* f 'c ¿ = - 77867,404 N
Lapis 2
( )
'
c −d
ε s 2=0.003 =0,002158
c
εs 1
fs2 = = 0,008632 MPa < 400 MPa
2
(gunakan fs2 = 0,008632 MPa)
Cs2 = (As*As1)( fs1 – (0,85* f 'c ¿ = - 51914,992 N
Lapis 3
( )
'
c−d
ε s 3=0.003 =0 ,001742
c
εs 1
fs3 = = 0,006968 MPa < 400 MPa
2
(gunakan fs3 = 0,006968 MPa)
Cs3 = (As*As1)( fs1 – (0,85* f 'c ¿ = - 51918,381 N
Lapis 4
73
TUGAS STRUKTUR BETON II
( )
'
c−d
ε s 4=0.003 =−0,001326
c
εs 1
fs4 = = -0,005304 MPa < 400 MPa
3
Pn2 =
1
e[
'
a
Cc(d − )+Cs 1(d−d ')+Cs 2(d−d '−s)+Cs 3(d−d ' −2 s)
2 ]
Pn2 = 1458176,156 N
Perbandingan Rasio antara Pn1 dan Pn2 adalah = 0,958 % < 1%
Maka gunakan Pn minimum antara Pn1 dan Pn2 = 5145993,998N
Sehingga ɸPn dan ɸMn (Dengan ɸ = 0,65)
7) ɸPn = 0,65 (5145993,998) = 3344986,099 N
ɸPn = 1748,714 kN > Pu (= 1748,714 kN) OK!
8) ɸMn = Pn (e)
ɸMn = 0,9 (3344,896 ) (133,504)
ɸMn = 401,902 kNm > Mu (= 233,461 kNm) OK!
i. Periksa terhadap kondisi seimbang
Dimana Cb = 167,4 mm < c = 500 mm
Sehingga benar terjadi keruntuhan tekan seperti yang diasumsikan
j. Tulangan Sengkang
Gunakan Tulagan sengkang D 13
Jarak maksimum yang diambil, ditentukan dari nilai terkecil antara
a. 48 kali diameter sengkang = 624 mm
b. 16 kali diameter tulangan memanjang = 576 mm
c. Dimensi terkecil penampang kolom = 350 mm
Sehingga, digunakan sengkang D 1 - 576 mm
74
TUGAS STRUKTUR BETON II
3
1
Atau digunakan D - 350 mm
3
75
TUGAS STRUKTUR BETON II
76
TUGAS STRUKTUR BETON II
[ √ ]
'
0 , 85 f c 4 Mu
ρ= 1− 1− ' 2
fy 1 ,7 ∅ f c b d
ρ=
400 [ √
0 , 85(30)
1− 1−
4 (268,983)
1 ,7 (0 , 9)(30)(300)(332 ,5)2 ]
ρ=¿ 0.005658
11) Menentukan ρmin ( f 'c =35 MPa)
1,4 '
ρmin = ,untuk f c ≤30 MPa
fy
ρmin =
√f '
c '
untuk f c >30 MPa
4fy
√ 35
ρmin = =0,0035
4 400
12) Menentukan ρmax ( f 'c =30 MPa dan f y =400 MPa)
'
( )
f c 600
ρb =0 , 85 x β 1
f y 600+ f y
( )
fy
0,003+
Es
ρmax = ρb
0,009
ρb = 0,85 x 0,8 (
30 600
400 600+400 )
ρb =0,03197
( )
400
0,003+
200000
ρmax = 0,03197
0,009
ρmax =0,01998
13) Menentukan rasio tulangan yang digunakan
ρ < ρmin
Sehingga, gunakan ρmin = 0,0035
14) Menentukan luas tulangan tarik ( A s ¿
A s=ρ b d
A s = 0,0035 (300) (332,5)
A s = 1454,688 mm 2
Gunakan tulangan 4D29 ( A s=¿ 2643 mm 2)
Jarak tulangan (s) = (bw – 2(ds) – 2 (selimut beton) – n(db)) / (n-1)
77
TUGAS STRUKTUR BETON II
= (300-(2)(13)-(2)(40)-(5)(29)) / (4-1)
= 52,5 mm > 25 mm (OK!)
g. Periksa bahwa ρw > ρmin
ρ As
w=
bw d
78
TUGAS STRUKTUR BETON II
Penulangan Geser
Gaya geser ultimit (Vu) yang terjadi pada Balok = 295,399 kN di muka Tumpuan
qu = Vux2
L
qu = 118,1596 kN/m
Ditetapkan untuk λ= 1 (beton normal)
Untuk Geser dan Puntir ф = 0.75 (SNI 2847:2019 Tabel 2.22.1)
Nilai Vu yang digunakan untuk desain (sejarak d dari muka tumpuan)
Vu = 256,1109 kN
i. Tentukan ØVc dan 1/2ØVc
∅ V c =∅ ( 0 , 17 λ √ f 'c ) bw d
∅ V c =¿ 69660,040 N
∅ V c =¿ 69,001 kN
1
Diperoleh, 2 ∅ V c =¿34,8301 kN
Aturan untuk menentukan keperluan tulangan geser (Lihat Buku Perancangan
Beton Bertulang Hal. 104 Agus Setiawan 2016)
a. Jika Vu < 1/2ØVc
b. Jika 1/2ØVc < Vu ≤ ØVc
c. Jika Vu > ØVc
Analisa menunjukkan bahwa Vu > ØVc
256,1109 > 69,6601 kN
Dibutuhkan Tulangan Geser
j. Hitung gaya geser yang harus dipikul oleh tulangan geser
Vu = ØVc + ØVs
atau
V u− ∅ V c
Vs =
∅
Vs = 248,6012 kN
k. Hitung Nilai Vc1 dan Vc2
0 , 33 √ f 'c bw d
79
TUGAS STRUKTUR BETON II
Vc1 =
= 180296,574 N
= 180,296kN
Vc2 = 0 , 66 √ f 'c b w d
= 360593,146 N
= 360,593 kN
Apabila Vs lebih kecil dari Vc2 maka proses desain dapat dilanjutkan ke tahap
berikutnya
Apabila Vs lebih besar dari Vc2 maka ukuran penampang diperbesar
Analisis menunjukkan,
Vs < Vc2
248,6012 < 360,5931 kN (Dilanjutkan ketahap berikutnya)
l. Menentukan Jarak tulangan sengkang
A v f yt d Av = 266
s1=
Vs fyt = 400 MPa
s1=¿ 142,079 mm
m. Menentukan Jarak Maksimum tulangan sengkang berdasarkan SNI
2847:2019
Jarak maksimum tersebut diambil nilai terkecil antara s2 dan s3
4. Jika Vs ≤ Vc1 Maka s2 = d/2 ≤ 600 mm
Jika Vc1 < Vs ≤ Vc2 Maka s2 = d/4 ≤ 300 mm
analisis menunjukkan bahwa Vs ≤ Vc1
248,6012 ≤ 180,2966 kN
Sehingga, s2 = 166,25 mm
A v f yt A v f yt
5. S3= ≥
0 , 35 bw 0,062 √ f 'c b w
Sehingga, s3 = 1011,701 ≥ 965,371 mm
6. S3 = 1000 mm
Smaks = nilai terkecil antara s1, s2, s3, dan s4 = 142,079 mm
Gunakan tulangan sengkang dengan jarak = 200 mm
Dibulatkan menjadi = D 13 200 mm
n. Apabila nilai s1 yang dihitung dalam langkah 6 lebih kecil dari smaks (nilai
terkecil antara s2 dan s3) maka gunakan jarak sengkang vertikal = s1, dan
jika s1 > smaks maka gunakan smaks sebagai jarak antar tulangan sengkang.
80
TUGAS STRUKTUR BETON II
81
TUGAS STRUKTUR BETON II
295.399
Jarak sengkang
dihitung dari nilai
terkecil s1, s2, s3, s4
Jarak sengkang
256.111 s= 200 mm dihitung dari
nilai terkecil s2,
s3, dan s4
s= 200 mm Daerah
dengan
202.114
Vu < 1/2
ØVc
34.830
(1/2 Ø Vc)
d= 332.5 mm
x2 = 789.485 mm
x1 = 2205.229 mm
1/2 L = 2500 mm
Jadi, jumlah total sengkang yang diperlukan = 26 buah untuk sepanjang balok
82
TUGAS STRUKTUR BETON II
83
TUGAS STRUKTUR BETON II
84