Anda di halaman 1dari 84

TUGAS STRUKTUR BETON II

BAB I
DATA BANGUNAN
1. Lokasi pembangunan : Bengkulu, Bengkulu
2. Kondisi Tanah : Tanah Keras
3. Ketentuan bahan
a. Beton : f 'c : 30 MPa
f y : 400 MPa
b. Baja Tulangan : Fy : 400 MPa
Fu : 570 MPa
Fy : 240 MPa
Fu : 390 MPa
4. Fungsi Gedung : Asrama
5. Kategori Resiko : IV (SNI 1726 2019 Tabel 3 hal.25)
6. Faktor Keutamaan I e : 1,50 (SNI 1726 2019 Tabel 3 hal.25)
Tabel 1.1 kategori resiko bangunan gedung dan nongedung untuk beban gempa
Kategori
Jenis pemanfaatan
Resiko
Gedung dan nongedung yang dikategorikan sebagai fasilitas yang
penting, tetapi tidak dibatasi untuk :
- Bangunan-bangunan menumental
- Gedung sekolah dan fasilitas pendidikan
- Rumah ibadah
- Rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya yang memiliki
fasilitas bedah dan unit gawat darurat
- Fasilitas pemadam kebakaran, ambulans, dan kantor polisi,
serta garasi kendaraan darurat
- Tepat perlindungan terhadap gempa bumi, tsunami, angin IV
badai dan tempat perlidungan darurat lainnya
- Fasilitas kesiapan darurat, komunikasi, pusat operasi dan
fasilitas lainnya untuk tanggap darurat
- Pusat pembangkit energy dan fasilitas publik lainnya yang
dibutuhkan pada saat keadaan darurat
- Struktur tambahan (termasuk menara telekomunikasi, tangki
penyimpanan bahan bakar, menara pendingin, struktur
statiun listrik, tangki air pemadam kebakaran atau stuktur
rumah atau stuktur pendukung air atau material
Sumber: (SNI 1726 2019 Tabel 3 hal.25)

1
TUGAS STRUKTUR BETON II

Tabel 1.2 -Faktor keutamaan gempa


Kategori risiko Faktor keutamaan gempa, I e
I atau II 1,0
III 1,25
IV 1,50

(SNI 1726 2019 Tabel 3 hal.25)

7. Tebal dinding : 150 mm = 15 cm = 0,15 m


8. Balok Induk : 50 mm × 350 mm
9. Balok Anak : 400 mm×300 mm
10. Sloof : 450 mm×350 mm
11. Ring Balok : 400 mm×300 mm
12. Kolom : 500 mm×300 mm
13. Plat : 120 mm
14. Berat Jenis (BJ) masing-masing bagian bangunan :
Tabel 1.3 Berat Jenis masing-masing bagian bangunan
BAHAN BANGUNAN BERAT SENDIRI
Baja 7.850 kg/m3
Batu alam 2.600 kg/m3
Batu belah, batu bulat, batu gunung (berat tumpuk) 1.500 kg/m3
Batu karang (berat tumpuk) 700 kg/m3
Batu pecah 1.450 kg/m3
Besi tuang 7.250 kg/m3
Beton (1) 2.200 kg/m3
Beton bertulang (2) 2.400 kg/m3
Kayu (Kelas 1) (3) 1.000 kg/m3
Kerikil, koral (kering udara sampai lembab, tanpa diayak) 1.650 kg/m3
Pasangan bata merah 1.700 kg/m3
Pasangan batu belah, batu bulat, batu gunung 2.200 kg/m3
Pasangan batu cetak 2.200 kg/m3
Pasangan batu karang
Pasir (kering udara sampai lembab) 1.450 kg/m3
Pasir (jenuh air) 1.600 kg/m3

2
TUGAS STRUKTUR BETON II

Pasir kerikil, koral (kering udara sampai lembab) 1.800 kg/m3


Tanah, lempung dan lanau (kering udara sampai) 1.850 kg/m3
Tanah, lempung dan lanau (basah) 1.700 kg/m3
Timah hitam (timbel) 2.000 kg/m3
11.400 kg/m3

KOMPONEN GEDUNG BERAT SENDIRI


Adukan, per cm tebal :
- Dari semen 21 kg/m2
- Dari kapur, semen merah atau tras 17 kg/m2
Aspal, termasuk bahan-bahan mineral penambah, per cm 14 kg/m2
tebal
Dinding pasangan bata merah :
- Satu batu 450 kg/m2
- Setengah batu 250 kg/m2
Dinding pasangan batako :
Berlubang :
- Tebal dinding 20 cm (HB 20) 200 kg/m2
- Tebal dinding 10 cm (HB 10) 120 kg/m2
Tanpa lubang :
- Tebal dinding 15 cm 300 kg/m2
- Tebal dinding 10 cm 200 kg/m2
Langit-langit dan dinding (termasuk rusuk-rusuknya, tanpa
penggantung langit-langit atau pengaku), terdiri dari :
- Semen asbes (eternit dan bahan lain sejenis), 11 kg/m2
dengan tebal maksimum 4 mm 10 kg/m2
- Kaca, dengan tebal 3 – 4 mm 40 kg/m2
Lantai kayu sederhana dengan balok kayu, tanpa langit-
langit dengan bentang maksimum 5 m dan untuk beban
hidup maksimum 200 kg/m2
Penggantung langit-langit (dari kayu), dengan bentang 7 kg/m2
maksimum 5 m dan jarak s.k.s. minimum 0,80 m 50 kg/m2
Penutup atap genting dengan reng dan usuk/kaso per m2

3
TUGAS STRUKTUR BETON II

bidang atap
Penutup atap sirap dengan reng dan usuk/kaso, per m2 bi 40 kg/m2
dang atap
Penutup atap seng gelombang (BWG 24) tanpa gordeng 10 kg/m2
Penutup lantai dari ubin semen Portland, teraso dan beton, 24 kg/m2
tanpa adukan, per cm tebal
Semen asbes gelombang (tebal 5 mm) 11 kg/m2
Sumber : https://www.kitasipil.com/2017/06/daftar-berat-jenis-material-konstruksi.html

 BJ keramik : 24 kg /m2 (PBI 1983 Pasal 2.2 hal 11 Tabel 2.1)


 BJ Spesi : 21 kg /m2 (PBI 1983 Pasal 2.2 hal 11 Tabel 2.1)
 Pasir (kering udara): 1600 kg /m3 (PBI 1983 Pasal 2.2 hal 11 Tabel 2.1)
 BJ plafon : 11 kg /m2 (PBI 1983 Pasal 2.2 hal 12 Tabel 2.1)
 BJ Penggantung : 7 kg /m2 (PBI 1983 Pasal 2.2 hal 12 Tabel 2.1)
 Dinding (1/2 bata) : 250 kg /m2 (PBI 1983 Pasal 2.2 hal 12 Tabel 2.1)
 Beton Bertulang : 2400 kg /m3 (PBI 1983 Pasal 2.2 hal 12 Tabel 2.1)
: 24 kg /m3 (PBI 1983 Pasal 2.2 hal 12 Tabel 2.1)

4
TUGAS STRUKTUR BETON II

BAB II
PERHITUNGAN KATEGORI DESAIN SEISMIK (KDS)
Lihat hasil desain spektra untuk
“BENGKULU, BENGKULU”
 Menentukan nilai S s dan S 1

Sumber : Aplikasi Peta Gempa dan Respons Spektra 2019, (C) ESRC-PUSGEN
PUSKIM PUPR, 2019-2020

5
TUGAS STRUKTUR BETON II

 Menentukan F a dan F v
 Mencari nilai F a berdasarkan nilai S s
Tabel 1.4 koefisien situs Fa
Parameter respons spectral percepatan gempa maksimum
Kelas
yang dipertimbangkan resiko-tertarget(MCER) terpetakan
Situs
pada periode pendek T = 0,2 dedik,Ss
Ss = Ss = Ss =
Ss = 0,5 Ss = 1,0 Ss = 1,5
0,25 0,75 1,25
SA 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8
SB 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9
SC 1,3 1,3 1,3 1,2 1,2 1,2
SD 1,6 1,6 1,4 1,1 1,0 1,0
SE 2,4 2,4 1,7 1,1 0,9 0,8
(A)
SF SS
sumber : (SNI 1726 2019 Tabel 6 hal.34)

Berdasar nilai S s = 1,5 Maka di peroleh Fa = 1,2

 Mencari nilai F v berdasarkan nilai S 1


Tabel 1.5 koefisien situs F v
Parameter respons spectral percepatan gempa maksimum
Kelas
yang dipertimbangkan resiko-tertarget(MCER) terpetakan
Situs
pada periode 1 detik, S1
Ss ≤ 0,1 Ss = 0,2 Ss = 0,3 Ss = 0,4 Ss = 0,5 Ss ≥ 0,6
SA 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8
SB 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8
SC 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,4
SD 2,4 2,2 2,0 1,9 1,8 1,7
SE 4,2 3,3 2,8 2,4 2,2 2,0
(A)
SF SS
Sumber : (SNI 1726 2019 Tabel 7 hal.34 dan hal.35)

Berdasar nilai S 1 ¿ 0,6 Maka di peroleh Fv = 1,4

6
TUGAS STRUKTUR BETON II

 Menentukan S Ms dan S M 1 (SNI 1726 2019 hal.34)

S Ms SM 1
Perhitungan : Perhitungan :
S Ms ¿ Fa . Ss SM 1 = F v . S1
S Ms ¿ 1,2 ×1,5 SM 1 = 1,4 × 0,6
S Ms ¿ 1,8 SM 1 = 0,84

 Menentukan S Ds dan S D 1 (SNI 1726 2019 hal.34)

S Ds SD1
Perhitungan : Perhitungan :
2 2
S Ds ¿ ∙S SD1 ¿ ∙S
3 MS 3 M1
2 2
S Ds ¿ ∙ 1, 8 SD1 ¿ ∙ 0 , 84
3 3
S Ds ¿ 1,2 SD1 = 0,56

7
TUGAS STRUKTUR BETON II

 Menentukan T S dan T 0 (SNI 1726 2019 hal.35 dan hal.36)

SD 1
 TS ¿
S DS
0 ,56
TS ¿
1 ,2
TS ¿ 0,4667
0.56
 T0 ¿ 0 , 2∙
1,2
T0 ¿ 0,2 ∙ 0,4667
T0 ¿ 0,09334
 Sa (0) ¿ 0,4 S DS
Sa (0) ¿ 0,4 (1,2)
Sa (0) ¿ 0,48

8
TUGAS STRUKTUR BETON II

Tabel 1.6 Data Perhitungan


Variabel Nilai
S S (g) 1,5
S1 (g) 0,6
Fa 1,200
Fv 1,400
S MS 1,8
SM 1 0,84
S DS 1,2
SD1 0,56
T0 0,09334
Ts 0,4667
S a(0) 0,48

9
TUGAS STRUKTUR BETON II

BAB III
DATA KATEGORI DESAIN SEISMIK (KDS)

Pada daerah Ambon, Maluku dengan lokasi pembangunan pada tanah Keras,
 SS : 1,5
 S1 : 0,6
 S DS : 1,2
 SD1 : 0,56
 Kategori risiko :D (SNI 1726 2019 tabel 8 hal.37)

10
TUGAS STRUKTUR BETON II

BAB IV
DESAIN STRUKTUR BANGUNAN

11
TUGAS STRUKTUR BETON II

BAB V

12
TUGAS STRUKTUR BETON II

PERHITUNGAN PEMBEBANAN

A. Perhitungan Beban Mati


Beban Pelat Lantai (120 mm)
1
= 1 x 16 =
Pasir 16 Kg/m2 0.16
= x =
Spesi 2 21 42 Kg/m2 0.42
= x =
Keramik 1 24 24 Kg/m2 0.24
= x =
Plafond 1 18 18 Kg/m2 0.18
= x =
Instalasi ME 1 25 25 Kg/m2 0.25
=
Total 125Kg/m2 = 1.25 KN/m2

Beban Dinding
2

Tinggi 3.0 m
Pasangan
= 3.00 x 250 = 750
1/2 Bata
= x x = 252
Plasteran 3.00 x 21 2 2
= 1002 Kg/m =
Total 10.02 KN/m

Tinggi 3.0 m
Pasangan
= 3.00 x 250 = 750
1/2 Bata
x x = 252
Plasteran = 3.00 x 21 2 2
= 1002 Kg/m =
Total 10.02 KN/m

Tinggi 3.0 m
Pasangan
= 3.00 x 250 = 750
1/2 Bata
x x = 252
Plasteran = 3.00 x 21 2 2
= 1002 Kg/m =
Total 10.02 KN/m

13
TUGAS STRUKTUR BETON II

Tinggi 3.0 m
Pasangan
= 3.00 x 250 = 750
1/2 Bata
x x = 252
Plasteran = 3.00 x 21 2 2
= 1002 Kg/m =
Total 10.02 KN/m

B. Perhitungan Beban Hidup


Kamar
4.79 kN/m2
Tidur =
Tangga 4.79 kN/m2
=

9.580 kN/m2
TOTAL =

C.Perhitungan Beban Atap


Kuda-kuda
= 104.62 x 0.0085 = 0.89 kN
Penutup 0.66
Atap = 11 x 1.2 x 2 x 0.025 = kN
Plafond
= 14.4 x 1.2 x 0.18 = 3.11 kN
Total = 4.66 kN
Beban Atap di distribusikan pada 2 titik tumpuan.
Beban pada 1 tumpuan = 4.66 : 2 = 2.33 kN
Tumpuan terletak pada ring balok dengan jarak antar kuda-kuda 1.2 m
Pendistribusian beban atap pada ring balok dijadikan beban merata
denganmembagi beban berdasarkan jarak antar kuda-kuda per 1,2 m.Beban
merata atap = 2.33 : 1.2 = 1.94

14
TUGAS STRUKTUR BETON II

1. Perhitungan Berat Struktur Lantai 1


A. Beban Mati
Perhitungan Berat Total Sloof 45 x 35 lantai 1
Panjang Berat
Total Luas Volume
Balok Jenis Berat
Grid Jumlah Panjang Balok Balok
Bersih Beton (kN)
(m) (m2) (m3)
(m) (kN/m3)
A 63,95 1 63,95 0,1575 10,072125 24 241,731
B 61 1 61 0,1575 9,6075 24 230,58
C 10 1 10 0,1575 1,575 24 37,8
D 61 1 61 0,1575 9,6075 24 230,58
E 63,95 1 63,95 0,1575 10,072125 24 241,731
0 4 1 4 0,1575 0,63 24 15,12
1 16,8 1 16,8 0,1575 2,646 24 63,504
2 10 1 10 0,1575 1,575 24 37,8
3 10 1 10 0,1575 1,575 24 37,8
4 10 1 10 0,1575 1,575 24 37,8
5 10 1 10 0,1575 1,575 24 37,8
6 10 1 10 0,1575 1,575 24 37,8
7 5 1 5 0,1575 0,7875 24 18,9
8 16,8 1 16,8 0,1575 2,646 24 63,504

15
TUGAS STRUKTUR BETON II

9 16,8 1 16,8 0,1575 2,646 24 63,504


10 10 1 10 0,1575 1,575 24 37,8
11 5 1 5 0,1575 0,7875 24 18,9
12 10 1 10 0,1575 1,575 24 37,8
13 10 1 10 0,1575 1,575 24 37,8
14 10 1 10 0,1575 1,575 24 37,8
15 10 1 10 0,1575 1,575 24 37,8
16 16,8 1 16,8 0,1575 2,646 24 63,504
17 4 1 4 0,1575 0,63 24 15,12
Total 1682,478

Perhitungan Berat Total Kolom Utama Lantai 1

Tinggi Total Luas Volume Berat Jenis


Berat
Kolom Kolom Jumlah Tinggi Kolom Kolom Beton
(kN)
(m) (m) (m2) (m3) (kN/m3)

Kolom 35x50 5,25 78 409,5 0,175 71,6625 24 1719,9


Total 1719,9

Perhitungan Berat Total Balok Utama Lantai 1

Panjang Total Luas Volume Berat Jenis


Berat
Grid Balok Jumlah Panjang Balok Balok Beton
(kN)
Bersih (m) (m) (m2) (m3) (kN/m3)

A 55,05 1 55,05 0,175 9,63375 24 231,21


B 61 1 61 0,175 10,675 24 256,2
C 10 1 10 0,175 1,75 24 42
D 61 1 61 0,175 10,675 24 256,2
E 55,05 1 55,05 0,175 9,63375 24 231,21
0 4 1 4 0,175 0,7 24 16,8
1 12,8 1 12,8 0,175 2,24 24 53,76
2 16,8 1 16,8 0,175 2,94 24 70,56
3 10 1 10 0,175 1,75 24 42
4 10 1 10 0,175 1,75 24 42
5 10 1 10 0,175 1,75 24 42
6 10 1 10 0,175 1,75 24 42
7 10 1 10 0,175 1,75 24 42
8 16,8 1 16,8 0,175 2,94 24 70,56
9 16,8 1 16,8 0,175 2,94 24 70,56
10 10 1 10 0,175 1,75 24 42
11 10 1 10 0,175 1,75 24 42
12 10 1 10 0,175 1,75 24 42

16
TUGAS STRUKTUR BETON II

13 10 1 10 0,175 1,75 24 42
14 10 1 10 0,175 1,75 24 42
15 10 1 10 0,175 1,75 24 42
16 16,8 1 16,8 0,175 2,94 24 70,56
17 4 1 4 0,175 0,7 24 16,8
Total 1848,42

Perhitungan Berat Total Balok Anak Lantai 1

Panjang Total Luas Volume Berat Jenis


Berat
Grid Balok Jumlah Panjang Balok Balok Beton
(kN)
Bersih (m) (m) (m2) (m3) (kN/m3)

A 63,95 1 63,95 0,12 7,674 24 184,176


B 13,9 1 13,9 0,12 1,668 24 40,032
C 13,9 1 13,9 0,12 1,668 24 40,032
D 63,95 1 63,95 0,12 7,674 24 184,176
0 1,5 1 1,5 0,12 0,18 24 4,32
1 16,8 1 16,8 0,12 2,016 24 48,384
2 10 1 10 0,12 1,2 24 28,8
3 10 1 10 0,12 1,2 24 28,8
4 10 1 10 0,12 1,2 24 28,8
5 10 1 10 0,12 1,2 24 28,8
6 10 1 10 0,12 1,2 24 28,8
7 10 1 10 0,12 1,2 24 28,8
8 16,8 1 16,8 0,12 2,016 24 48,384
9 16,8 1 16,8 0,12 2,016 24 48,384
10 10 1 10 0,12 1,2 24 28,8
11 10 1 10 0,12 1,2 24 28,8
12 10 1 10 0,12 1,2 24 28,8
13 10 1 10 0,12 1,2 24 28,8

17
TUGAS STRUKTUR BETON II

14 10 1 10 0,12 1,2 24 28,8


15 16,8 1 16,8 0,12 2,016 24 48,384
16 1,5 1 1,5 0,12 0,18 24 4,32
Total 967,392

Perhitungan Berat Total Plat Lantai 1

Luas Tebal Berat Jenis


Total Volume Berat
Tipe Pelat Pelat Jumlah Pelat Beton
(m) Pelat (m3) (kN)
(m) (m2) (kN/m3)

T1 20,25 2 40,5 0,12 4,86 24 116,64


T2 21,25 24 510 0,12 61,2 24 1468,8
T3 20,25 4 81 0,12 9,72 24 233,28
T4 7,5 2 15 0,12 1,8 24 43,2
T5 32,98 1 32,98 0,12 3,9576 24 94,9824
T6 27,54 2 55,08 0,12 6,6096 24 158,6304
Total 2115,5328

Perhitungan Berat Total Dinding Lantai 1

Berat
Lebar Tinggi Lebar Tinggi
Total Tebal Jenis
Dinding Bawah Bawah Atas Atas Berat (kN)
Lebar (m) Beton
(m) (m) (m) (m)
(kN/m3)

A 55,05 3,5 55,05 1,75 289,0125 0,15 2,5 108,3796875


B 61 3,5 61 1,75 320,25 0,15 2,5 120,09375
C 10 3,5 10 1,75 52,5 0,15 2,5 19,6875
D 61 3,5 61 1,75 320,25 0,15 2,5 120,09375
E 55,05 3,5 55,05 1,75 289,0125 0,15 2,5 108,3796875
0 4 3,5 4 1,75 21 0,15 2,5 7,875
1 16,8 3,5 12,8 1,75 81,2 0,15 2,5 30,45
2 10 3,5 16,8 1,75 64,4 0,15 2,5 24,15
3 10 3,5 10 1,75 52,5 0,15 2,5 19,6875
4 10 3,5 10 1,75 52,5 0,15 2,5 19,6875
5 10 3,5 10 1,75 52,5 0,15 2,5 19,6875
6 10 3,5 10 1,75 52,5 0,15 2,5 19,6875
7 5 3,5 10 1,75 35 0,15 2,5 13,125
8 16,8 3,5 16,8 1,75 88,2 0,15 2,5 33,075
9 16,8 3,5 16,8 1,75 88,2 0,15 2,5 33,075
10 10 3,5 10 1,75 52,5 0,15 2,5 19,6875
11 5 3,5 10 1,75 35 0,15 2,5 13,125
12 10 3,5 10 1,75 52,5 0,15 2,5 19,6875
13 10 3,5 10 1,75 52,5 0,15 2,5 19,6875

18
TUGAS STRUKTUR BETON II

14 10 3,5 10 1,75 52,5 0,15 2,5 19,6875


15 10 3,5 10 1,75 52,5 0,15 2,5 19,6875
16 16,8 3,5 16,8 1,75 88,2 0,15 2,5 33,075
17 4 3,5 4 1,75 21 0,15 2,5 7,875
Total 849,646875

Total Beban Mati Lantai 1 = 9183,369675 kN

B. Beban Hidup
Perhitungan Beban Hidup Lantai 1
Beban Merata Luas Pelat Berat Total Tereduksi 25%
(KN/m) (m2) (KN) (KN)
4,79 734,56 3518,5424 879,636

dl total 9183,370 kN

al plafond 132,2208 kN
al m & e 146,912 kN
al total 279,1328 kN

ll total 3518,542 kN
ll tereduksi 879,636 kN

total beban lt. 1 10342,138 kN

19
TUGAS STRUKTUR BETON II

2. Perhitungan Berat Struktur Lantai 2


C. Beban Mati
Perhitungan Berat Total Kolom Utama Lantai 2

Berat
Tinggi Total Luas Volume
Jenis Berat
Kolom Kolom Jumlah Tinggi Kolom Kolom
Beton (kN)
(m) (m) (m2) (m3)
(kN/m3)
KOLOM
40/50 3,5 78 273 0,175 47,775 24 1146,6
Total 1146,6

Perhitungan Berat Total Balok Utama Lantai 2

Panjang Total Luas Volume Berat Jenis


Berat
Grid Balok Jumlah Panjang Balok Balok Beton
(kN)
Bersih (m) (m) (m2) (m3) (kN/m3)

A 55,05 1 55,05 0,175 9,63375 24 231,21


B 61 1 61 0,175 10,675 24 256,2
C 10 1 10 0,175 1,75 24 42
D 61 1 61 0,175 10,675 24 256,2
E 55,05 1 55,05 0,175 9,63375 24 231,21
0 4 1 4 0,175 0,7 24 16,8
1 12,8 1 12,8 0,175 2,24 24 53,76
2 16,8 1 16,8 0,175 2,94 24 70,56
3 10 1 10 0,175 1,75 24 42

20
TUGAS STRUKTUR BETON II

4 10 1 10 0,175 1,75 24 42
5 10 1 10 0,175 1,75 24 42
6 10 1 10 0,175 1,75 24 42
7 10 1 10 0,175 1,75 24 42
8 16,8 1 16,8 0,175 2,94 24 70,56
9 16,8 1 16,8 0,175 2,94 24 70,56
10 10 1 10 0,175 1,75 24 42
11 10 1 10 0,175 1,75 24 42
12 10 1 10 0,175 1,75 24 42
13 10 1 10 0,175 1,75 24 42
14 10 1 10 0,175 1,75 24 42
15 10 1 10 0,175 1,75 24 42
16 16,8 1 16,8 0,175 2,94 24 70,56
17 4 1 4 0,175 0,7 24 16,8
Total 1848,42

Perhitungan Berat Total Balok Anak Lantai 2

Panjang Total Luas Volume Berat Jenis


Berat
Grid Balok Jumlah Panjang Balok Balok Beton
(kN)
Bersih (m) (m) (m2) (m3) (kN/m3)

A 63,95 1 63,95 0,12 7,674 24 184,176


B 13,9 1 13,9 0,12 1,668 24 40,032
C 13,9 1 13,9 0,12 1,668 24 40,032
D 63,95 1 63,95 0,12 7,674 24 184,176
0 1,5 1 1,5 0,12 0,18 24 4,32
1 16,8 1 16,8 0,12 2,016 24 48,384
2 10 1 10 0,12 1,2 24 28,8
3 10 1 10 0,12 1,2 24 28,8
4 10 1 10 0,12 1,2 24 28,8
5 10 1 10 0,12 1,2 24 28,8
6 10 1 10 0,12 1,2 24 28,8
7 10 1 10 0,12 1,2 24 28,8
8 16,8 1 16,8 0,12 2,016 24 48,384
9 16,8 1 16,8 0,12 2,016 24 48,384
10 10 1 10 0,12 1,2 24 28,8
11 10 1 10 0,12 1,2 24 28,8
12 10 1 10 0,12 1,2 24 28,8
13 10 1 10 0,12 1,2 24 28,8
14 10 1 10 0,12 1,2 24 28,8
15 16,8 1 16,8 0,12 2,016 24 48,384
16 1,5 1 1,5 0,12 0,18 24 4,32

21
TUGAS STRUKTUR BETON II

Total 967,392

Perhitungan Berat Total plat Lantai 2


Berat
Luas Tebal Volume
Total Jenis Berat
Tipe Pelat Pelat Jumlah Pelat Pelat
(m) Beton (kN)
(m) (m2) (m3)
(kN/m3)
T1 20,25 2 40,5 0,12 4,86 24 116,64
T2 21,25 24 510 0,12 61,2 24 1468,8
T3 20,25 4 81 0,12 9,72 24 233,28
T4 7,5 2 15 0,12 1,8 24 43,2
T5 32,98 1 32,98 0,12 3,9576 24 94,9824
T6 27,54 2 55,08 0,12 6,6096 24 158,6304
Total 2115,5328

Perhitungan Berat Total Dinding Lantai 2

Berat
Lebar Tinggi Lebar Tinggi
Total Tebal Jenis
Dinding Bawah Bawah Atas Atas Berat (kN)
Lebar (m) Beton
(m) (m) (m) (m)
(kN/m3)

A 55,05 3,5 55,05 1,75 289,0125 0,15 2,5 108,3796875


B 61 3,5 61 1,75 320,25 0,15 2,5 120,09375
C 10 3,5 10 1,75 52,5 0,15 2,5 19,6875
D 61 3,5 61 1,75 320,25 0,15 2,5 120,09375
E 55,05 3,5 55,05 1,75 289,0125 0,15 2,5 108,3796875
0 4 3,5 4 1,75 21 0,15 2,5 7,875
1 16,8 3,5 12,8 1,75 81,2 0,15 2,5 30,45
2 10 3,5 16,8 1,75 64,4 0,15 2,5 24,15
3 10 3,5 10 1,75 52,5 0,15 2,5 19,6875
4 10 3,5 10 1,75 52,5 0,15 2,5 19,6875
5 10 3,5 10 1,75 52,5 0,15 2,5 19,6875
6 10 3,5 10 1,75 52,5 0,15 2,5 19,6875
7 5 3,5 10 1,75 35 0,15 2,5 13,125
8 16,8 3,5 16,8 1,75 88,2 0,15 2,5 33,075
9 16,8 3,5 16,8 1,75 88,2 0,15 2,5 33,075
10 10 3,5 10 1,75 52,5 0,15 2,5 19,6875
11 5 3,5 10 1,75 35 0,15 2,5 13,125
12 10 3,5 10 1,75 52,5 0,15 2,5 19,6875
13 10 3,5 10 1,75 52,5 0,15 2,5 19,6875
14 10 3,5 10 1,75 52,5 0,15 2,5 19,6875
15 10 3,5 10 1,75 52,5 0,15 2,5 19,6875
16 16,8 3,5 16,8 1,75 88,2 0,15 2,5 33,075

22
TUGAS STRUKTUR BETON II

17 4 3,5 4 1,75 21 0,15 2,5 7,875


Total 849,646875

Total Beban Mati Lantai 2 = 6927,591675 kN

D. Beban Hidup
Perhitungan Beban Hidup Lantai 2
Beban Merata Luas Pelat Berat Total Tereduksi 25%
(KN/m) (m2) (KN) (KN)
4,79 734,56 3518,5424 879,636

dl total 6927,592 kN

al plafond 132,2208 kN
al m & e 146,912 kN
al total 279,1328 kN

ll total 3518,542 kN
ll tereduksi 879,636 kN

total beban lt. 2 8086,360 kN

23
TUGAS STRUKTUR BETON II

3. Perhitungan Berat Struktur Lantai 3


E. Beban Mati
Perhitungan Berat Total Kolom Utama Lantai 3

Berat
Tinggi Total Luas Volume
Jenis Berat
Kolom Kolom Jumlah Tinggi Kolom Kolom
Beton (kN)
(m) (m) (m2) (m3)
(kN/m3)

KOLOM 40/50 3,5 78 273 0,175 47,775 24 1146,6


Total 1146,6

Perhitungan Berat Total Balok Utama Lantai 3

Panjang Total Luas Volume Berat Jenis


Berat
Grid Balok Jumlah Panjang Balok Balok Beton
(kN)
Bersih (m) (m) (m2) (m3) (kN/m3)

A 55,05 1 55,05 0,175 9,63375 24 231,21


B 61 1 61 0,175 10,675 24 256,2
C 10 1 10 0,175 1,75 24 42
D 61 1 61 0,175 10,675 24 256,2
E 55,05 1 55,05 0,175 9,63375 24 231,21
0 4 1 4 0,175 0,7 24 16,8
1 12,8 1 12,8 0,175 2,24 24 53,76
2 16,8 1 16,8 0,175 2,94 24 70,56
3 10 1 10 0,175 1,75 24 42

24
TUGAS STRUKTUR BETON II

4 10 1 10 0,175 1,75 24 42
5 10 1 10 0,175 1,75 24 42
6 10 1 10 0,175 1,75 24 42
7 10 1 10 0,175 1,75 24 42
8 16,8 1 16,8 0,175 2,94 24 70,56
9 16,8 1 16,8 0,175 2,94 24 70,56
10 10 1 10 0,175 1,75 24 42
11 10 1 10 0,175 1,75 24 42
12 10 1 10 0,175 1,75 24 42
13 10 1 10 0,175 1,75 24 42
14 10 1 10 0,175 1,75 24 42
15 10 1 10 0,175 1,75 24 42
16 16,8 1 16,8 0,175 2,94 24 70,56
17 4 1 4 0,175 0,7 24 16,8
Total 1848,42
Perhitungan Berat Total Balok Anak Lantai 3

Panjang Total Luas Volume Berat Jenis


Berat
Grid Balok Jumlah Panjang Balok Balok Beton
(kN)
Bersih (m) (m) (m2) (m3) (kN/m3)

A 63,95 1 63,95 0,12 7,674 24 184,176


B 13,9 1 13,9 0,12 1,668 24 40,032
C 13,9 1 13,9 0,12 1,668 24 40,032
D 63,95 1 63,95 0,12 7,674 24 184,176
0 1,5 1 1,5 0,12 0,18 24 4,32
1 16,8 1 16,8 0,12 2,016 24 48,384
2 10 1 10 0,12 1,2 24 28,8
3 10 1 10 0,12 1,2 24 28,8
4 10 1 10 0,12 1,2 24 28,8
5 10 1 10 0,12 1,2 24 28,8
6 10 1 10 0,12 1,2 24 28,8
7 10 1 10 0,12 1,2 24 28,8
8 16,8 1 16,8 0,12 2,016 24 48,384
9 16,8 1 16,8 0,12 2,016 24 48,384
10 10 1 10 0,12 1,2 24 28,8
11 10 1 10 0,12 1,2 24 28,8
12 10 1 10 0,12 1,2 24 28,8
13 10 1 10 0,12 1,2 24 28,8
14 10 1 10 0,12 1,2 24 28,8
15 16,8 1 16,8 0,12 2,016 24 48,384
16 1,5 1 1,5 0,12 0,18 24 4,32
Total 967,392

25
TUGAS STRUKTUR BETON II

Perhitungan Berat Total Plat Lantai 3

Luas Tebal Berat Jenis


Total Volume Berat
Tipe Pelat Pelat Jumlah Pelat Beton
(m) Pelat (m3) (kN)
(m) (m2) (kN/m3)

T1 20,25 2 40,5 0,12 4,86 24 116,64


T2 21,25 24 510 0,12 61,2 24 1468,8
T3 20,25 4 81 0,12 9,72 24 233,28
T4 7,5 2 15 0,12 1,8 24 43,2
T5 32,98 1 32,98 0,12 3,9576 24 94,9824
T6 27,54 2 55,08 0,12 6,6096 24 158,6304
Total 2115,5328

Perhitungan Berat Total Dinding Lantai 3

Berat
Lebar Tinggi Lebar Tinggi
Total Tebal Jenis
Dinding Bawah Bawah Atas Atas Berat (kN)
Lebar (m) Beton
(m) (m) (m) (m)
(kN/m3)

A 55,05 3,5 55,05 1,75 289,0125 0,15 2,5 108,3796875


B 61 3,5 61 1,75 320,25 0,15 2,5 120,09375
C 10 3,5 10 1,75 52,5 0,15 2,5 19,6875
D 61 3,5 61 1,75 320,25 0,15 2,5 120,09375
E 55,05 3,5 55,05 1,75 289,0125 0,15 2,5 108,3796875
0 4 3,5 4 1,75 21 0,15 2,5 7,875
1 16,8 3,5 12,8 1,75 81,2 0,15 2,5 30,45
2 10 3,5 16,8 1,75 64,4 0,15 2,5 24,15
3 10 3,5 10 1,75 52,5 0,15 2,5 19,6875
4 10 3,5 10 1,75 52,5 0,15 2,5 19,6875
5 10 3,5 10 1,75 52,5 0,15 2,5 19,6875
6 10 3,5 10 1,75 52,5 0,15 2,5 19,6875
7 5 3,5 10 1,75 35 0,15 2,5 13,125
8 16,8 3,5 16,8 1,75 88,2 0,15 2,5 33,075
9 16,8 3,5 16,8 1,75 88,2 0,15 2,5 33,075
10 10 3,5 10 1,75 52,5 0,15 2,5 19,6875
11 5 3,5 10 1,75 35 0,15 2,5 13,125
12 10 3,5 10 1,75 52,5 0,15 2,5 19,6875
13 10 3,5 10 1,75 52,5 0,15 2,5 19,6875
14 10 3,5 10 1,75 52,5 0,15 2,5 19,6875
15 10 3,5 10 1,75 52,5 0,15 2,5 19,6875
16 16,8 3,5 16,8 1,75 88,2 0,15 2,5 33,075
17 4 3,5 4 1,75 21 0,15 2,5 7,875
Total 849,646875

26
TUGAS STRUKTUR BETON II

Total Beban Mati Lantai 3 = 6927,591675 kN

F. Beban Hidup
Perhitungan Beban Hidup Lantai 3
Beban Merata Luas Pelat Berat Total Tereduksi 25%
(KN/m) (m2) (KN) (KN)
4,79 734,56 3518,5424 879,636

dl total 6927,592 kN

al plafond 132,2208 kN
al m & e 146,912 kN
al total 279,1328 kN

ll total 3518,542 kN
ll tereduksi 879,636 kN

total beban lt. 3 8086,360 kN

27
TUGAS STRUKTUR BETON II

4. Perhitungan Berat Struktur Lantai 4


G. Beban Mati
Perhitungan Berat Total Kolom Utama Lantai 4

Berat
Tinggi Total Luas Volume
Jenis Berat
Kolom Kolom Jumlah Tinggi Kolom Kolom
Beton (kN)
(m) (m) (m2) (m3)
(kN/m3)

KOLOM 40/50 1,75 78 136,5 0,175 23,8875 24 573,3


Total 573,3

Perhitungan Berat Total Ring Balok Lantai 4

Panjang Total Luas Volume Berat Jenis


Berat
Grid Balok Jumlah Panjang Balok Balok Beton
(kN)
Bersih (m) (m) (m2) (m3) (kN/m3)

A 63,95 1 63,95 0,12 7,674 24 184,176


B 61 1 61 0,12 7,32 24 175,68
C 10 1 10 0,12 1,2 24 28,8
D 61 1 61 0,12 7,32 24 175,68
E 63,95 1 63,95 0,12 7,674 24 184,176
0 4 1 4 0,12 0,48 24 11,52
1 12,8 1 12,8 0,12 1,536 24 36,864
2 16,8 1 16,8 0,12 2,016 24 48,384
3 10 1 10 0,12 1,2 24 28,8
4 10 1 10 0,12 1,2 24 28,8
5 10 1 10 0,12 1,2 24 28,8
6 10 1 10 0,12 1,2 24 28,8
7 10 1 10 0,12 1,2 24 28,8

28
TUGAS STRUKTUR BETON II

8 16,8 1 16,8 0,12 2,016 24 48,384


9 16,8 1 16,8 0,12 2,016 24 48,384
10 10 1 10 0,12 1,2 24 28,8
11 10 1 10 0,12 1,2 24 28,8
12 10 1 10 0,12 1,2 24 28,8
13 10 1 10 0,12 1,2 24 28,8
14 10 1 10 0,12 1,2 24 28,8
15 10 1 10 0,12 1,2 24 28,8
16 16,8 1 16,8 0,12 2,016 24 48,384
17 4 1 4 0,12 0,48 24 11,52
Total 1318,752

Perhitungan Berat Total Dinding Lantai 4

Lebar Tinggi Total Tebal Berat Jenis Beton


Dinding Berat (kN)
Atas (m) Atas (m) Lebar (m) (kN/m3)

A 55,05 1,75 96,3375 0,15 2,5 36,1265625


B 61 1,75 106,75 0,15 2,5 40,03125
C 10 1,75 17,5 0,15 2,5 6,5625
D 61 1,75 106,75 0,15 2,5 40,03125
E 55,05 1,75 96,3375 0,15 2,5 36,1265625
0 4 1,75 7 0,15 2,5 2,625
1 12,8 1,75 22,4 0,15 2,5 8,4
2 16,8 1,75 29,4 0,15 2,5 11,025
3 10 1,75 17,5 0,15 2,5 6,5625
4 10 1,75 17,5 0,15 2,5 6,5625
5 10 1,75 17,5 0,15 2,5 6,5625
6 10 1,75 17,5 0,15 2,5 6,5625
7 10 1,75 17,5 0,15 2,5 6,5625
8 16,8 1,75 29,4 0,15 2,5 11,025
9 16,8 1,75 29,4 0,15 2,5 11,025
10 10 1,75 17,5 0,15 2,5 6,5625
11 10 1,75 17,5 0,15 2,5 6,5625
12 10 1,75 17,5 0,15 2,5 6,5625
13 10 1,75 17,5 0,15 2,5 6,5625
14 10 1,75 17,5 0,15 2,5 6,5625
15 10 1,75 17,5 0,15 2,5 6,5625
16 16,8 1,75 29,4 0,15 2,5 11,025
17 4 1,75 7 0,15 2,5 2,625
Total 288,815625

29
TUGAS STRUKTUR BETON II

Perhitungan Berat Total Plat Lantai 4

Berat
Luas Tebal
Tipe Total Volume Jenis
Pelat Jumlah Pelat Berat (kN)
Pelat (m) Pelat (m3) Beton
(m) (m2)
(kN/m3)

T1 20,25 2 40,5 0,12 4,86 24 116,64


T2 21,25 24 510 0,12 61,2 24 1468,8
T3 20,25 4 81 0,12 9,72 24 233,28
T4 7,5 2 15 0,12 1,8 24 43,2
T5 32,98 1 32,98 0,12 3,9576 24 94,9824
T6 27,54 2 55,08 0,12 6,6096 24 158,6304
T7 28,9 12 346,8 0,12 41,616 24 998,784
Total 2115,5328

Total Beban Mati Lantai 4 = 4296,400425 kN

H. Beban Tambahan
al plafond 194,6448 kN
al m & e 216,272 kN
al total 410,9168 kN

total beban lt.


4707,317 kN
4

30
TUGAS STRUKTUR BETON II

5. Rangkuman Berat Struktur Per Lantai


EL 0 S/D EL +5.25 EL +8.75 S/D EL +12.25 S/D
Lantai
+5.25 S/D +8.75 12.25 +14.00
Sloof 1682,478 - - -
Balok
1848,420 1848,420 1848,420 -
Utama
Balok
967,392 967,392 967,392 -
Anak
Struktur Ring
Balok - - - 1318,752
RB1
Slab 2115,533 2115,533 2115,533 2115,533
Kolom 1719,900 1146,600 1146,600 573,300
Dinding 849,647 849,647 849,647 288,816
Beban Plafond 132,221 132,221 132,221 194,645
Tambahan M&E 146,912 146,912 146,912 216,272
Beban Hidup 879,636 879,636 879,636 -
Total Beban (kN) 10342,138 8086,360 8086,360 4707,317

Rangkuman Berat Struktur Per Lantai


Lantai Tinggi (hx) (m) Berat (W) (kN) W.hx (kN.m)
1 3,50 10342,138 36197,483
2 3,50 8086,360 28302,260
3 3,50 8086,360 28302,260
4 3,50 4707,317 16475,610
Total 31222,175 109277,614

Perhitungan Massa Translasi Per Lantai


Lantai WL Mt
1 36197,483 3689,856
2 28302,260 2885,042

31
TUGAS STRUKTUR BETON II

3 28302,260 2885,042
4 16475,610 1679,471
Total 11139,410

Perhitungan Massa Rotasi Per Lantai


Lantai Mt Mr
1 3689,856 2710420,317
2 2885,042 2119236,320
3 2885,042 2119236,320
3 1679,471 1233672,201
Total 6948892,956

32
TUGAS STRUKTUR BETON II

BAB VI
MENCARI NILAI T c DARI SAP
METODE TIME HISTORY

6.1 Langkah-Langkah :
1. Buka aplikasi SAP

2. Konversi satuan kN,m,C

33
TUGAS STRUKTUR BETON II

3. Klik file > new model > blank

4. Klik kanan pilih edit grid data dan masukkan dimensi x,y,z berdasarkan soal,
lalu klik Oke

5. Ganti nilai z (tinggi bangunan) dengan klik 2 kali pada joint dan ubah
ketinggiannya kemudian klik Oke jika sudah menggantikan tinggi bangunan

34
TUGAS STRUKTUR BETON II

6. Membuat material
a) Define
b) Add material, kemudian buat nama material yang diperlukan (Beton,
Tulangan Utama dan Tulangan Sengkang) ( untuk beton pilih concrete dan
untuk tulangan pilih rebar)
c) Lakukan modifikasi data dengan menambahkan nilai Berat Jenis Bahan,
Elastisitas, f 'c (beton), f y (tulangan), f u (berdasar tabel), dan lainnya
¿
- untuk beton ketik nilai E=4700* f c , 5 dan U=0,2 dan a=0
- untuk tulangan untuk f y =400 MPa , E = 200.000, maka f u=570 Mpa,
f ye =460 Mpa , f ue=655 ,5 MPa .

35
TUGAS STRUKTUR BETON II

7. Buat struktur kolom, balok, dan ring balok


a) Define
b) Section properties
c) Frame section
d) Add new property
e) Frame section
f) Pilih material bangunan, Beton  concrete
g) Pilih bentuk petak (rectangle)
h) Buat struktur balok, kolom, ring balok dengan dimensi yang diinginkan

8. Buat Pelat
a) Define
b) Section properties

36
TUGAS STRUKTUR BETON II

c) Area section
d) Pilih Shell
e) Klik modify tombol di bawah type
f) Ketik ukuran ketebalan pelat 0,12 m di thickness

9. Membuat Time History


a) Define
b) Function
c) Time History
d) Pilih Form File yang dengan diperoleh nilai dari rekaman gempa Bengkulu
tahun 2007
e) Kemudian add new function setelah itu cari dokumen rekaman gempa
Bengkulu dari menu browser
f) Setelah rekaman gempa diinput setelah itu tampilkan nilainya pada menu
display graph
g) Setelah muncul grafik time history input nilai rekaman gempa tersebut
kedalam Function Time History pada menu convert to user define

37
TUGAS STRUKTUR BETON II

10. Tambah beban live


a) Define
b) load pattern
c) Tambah beban live (nilai 0)
d) Define
e) Load case > nama bangunan
f) Load case type = Time history > add

38
TUGAS STRUKTUR BETON II

G∙ I e
g) Untuk U1 dan U2 isi nilai scale factor
I
h) Oke
Dimana I e adalah kelas kategori resiko 1,5 dan R=8 untuk beton, r=7 untuk
dinding geser.

11. Membuat struktur pada gambar


a) Quick draw
b) Pilih section = balok atau kolom atau ring balok berdasarkan struktur yang
dipilih.
c) Untuk pelat pilih quick draw area element > pilih bagian pelat
d) Untuk memunculkan keterangan Gambar,
 Layar Sebelah kiri > pilih set display option > pilih section
 Layar sebelah kanan (3D) > pilih set display option > pilih extrude view
dan section.

39
TUGAS STRUKTUR BETON II

12. Membuat pondasi


a) Blok bagian pondasi
b) Assign
c) Joint
d) Restrain
e) Pilih tumpuan jepit

40
TUGAS STRUKTUR BETON II

13. Masukan nilai beban mati pada pelat, Blok pelat > assign > area load > uniform
to frame > masukan nilai beban pelat 1,25 kN/m3

14. Masukan nilai beban mati pada dinding, Blok frame atau balok yang terdapat
dinding > assign > frame load > Distributed > masukan nilai beban pelat 10,02
kN/m3

41
TUGAS STRUKTUR BETON II

15. Masukan nilai pembebanan atap, Blok frame ring balok > assign > frame load >
Distributed > masukan nilai beban atap 1,94 kN/m3

16. Masukan nilai beban mati, beban mati tambahan dan beban gempa pada setiap
lantai yang diperoleh dari nilai perhitungan pembebeban, Blok join pada setiap
grid > assign > join load > Forces > pada menu load pattern name pilih Quake >
masukan nilai beban gempa arah X dan arah Y pada setiap lantai > Add to
existing loads

42
TUGAS STRUKTUR BETON II

17. Setelah semua beban diinput kemudian Lantai 1 di blok > assign > frame >
automatic masses

18. Lihat gambar 3D > blok semua struktur > assign > frame > automatic masses

43
TUGAS STRUKTUR BETON II

19. Analys > set analysis > space frame > ok

20. Analys > run > run now

21. Untuk melihat table nilai Tc dan lain-lain

44
TUGAS STRUKTUR BETON II

Display > show table > structure output > ok

PERHITUNGAN Ta DAN Tamax ARAH (X DAN Y)

45
TUGAS STRUKTUR BETON II

Sumber : (SNI 1726 2019 hal.71)

Sumber : (SNI 1726 2019 Tabel 17 hal.72)

Sumber : (SNI 1726 2019 hal.72)

Sumber : (SNI 1726 2019 Tabel 17 hal.72)

 Arah X

46
TUGAS STRUKTUR BETON II

Ta ¿ Ct.hnx (*Tabel Rangka beban pemikul momen)


¿ 0,0466 (14)0,9
¿ 0,5011 sec
T x maks yang diizinkan
T x maks ¿ Cu.Ta
¿ 1,4 (0,5011)
¿ 0,7015 sec
Di dapat dari perhitungan SAP 2000
T sx ¿ 0,689007 sec

T a min T sx T a max

0,5011 0,689007 0,7015

Jadi T sx yang dipakai adalah 0,689007 sec

 Arah Y
Ta ¿ Ct.hnx (*Tabel Beban semua struktur lainnya)
¿ 0,0488 (14)0,75
¿ 0,3532 sec
T y maksyang diizinkan
T y maks ¿ Cu.Ta
¿ 1,4 (0,3532)
¿ 0,4945 sec
Di dapat dari perhitungan SAP 2000
T sy ¿ 0,554092 sec

T a min T a max T sy

0,3532 0,4945 0,554092

Jadi T sy yang dipakai adalah 0,4945 sec

SD1
 Ts ¿
SDS

47
TUGAS STRUKTUR BETON II

0,56
¿
1,2
= 0,4667

 3,5 . Ts ¿ 3 x 0 , 4667=1 , 4001


T sx ¿ 0,689007 < 3,5 Ts
T sy ¿ 0,4945 < 3,5 Ts
Bangunan dengan KDS D, Reguler dan T < 3,5 Ts, Sehingga dapat digunakan
prosedur analisa statik ekivalen.

PERHITUNGAN BEBAN GEMPA DASAR

48
TUGAS STRUKTUR BETON II

Co

Sumber : (SNI 1726 2019 Tabel 12 hal.62)

49
TUGAS STRUKTUR BETON II

Co

Sumber : (SNI 1726 2019 Tabel 12 hal.63)


Rx ¿8m
Ry =7m
SD1 = 0,56
S Ds = 1,2
Wt ¿ 28974,859 kN

SDs SDs

( ) ( )
C sx = Rx C sy = Ry
Ie Ie

1,2 1,2
= 8
( )
1,5 ( )
= 7
1,5

= 0,2250 = 0,2571

T arah x, T x = 0,544092 sec T arah y, T y = 0,4945 sec

S D1 S D1
C sx max Rx C sy max Ry
T x( ) T y( )
= Ie = Ie
0,56 0, 56
=
0, 689007 ( 81,5 ) =
0,4945 ( 71,5 )
= 0,1524 = 0,2427

Karena S1 = (0,6 = 0,6g) = 5,88 Maka nilai C s yang diambil adalah :

50
TUGAS STRUKTUR BETON II

0,5 S1 Maka nilai C s yang diambil adalah :

( )
C sx min = R x
Ie
0,5 S1

0,5 . 0, 6 Ie( )
C sy min = R x

= 8
( )
1,5
0,5 . 0, 6

= 0,05625
=
( )
7
1,5

Maka, C sx yang di pakai 0,1524 = 0,06429

Karena S1 = (0,6 = 0,6g) = 5,88 Maka, C sy yang di pakai 0,2427

Jadi : Jadi :
Vx = C sx . W t Vy = C sy . W t
= 0,1524 × 31222,175 = 0,2427 × 31222,175

= 4758,048 kN = 6761,8032 kN

PENENTUAN DISTRIBUSI BEBAN GEMPA

51
TUGAS STRUKTUR BETON II

Sumber : (SNI 1726 2019 hal.85)

Gaya Gempa Lateral (Fx) yang timbul di semua tingkat harus ditentukan dengan
persamaan berikut :
Fx = C vx . V
k
W x hx
C vx = n

∑ W x h kx
1

Menghitung K dengan metode statik ekivalen


T (sec) K
T ≤ 0,5 1
0,5 < T < 2,5 Interpolasi
T ≥ 2,5 2

K arah x, T = 0,689007 sec


0, 689007 − 0,5
K arah x =1+ x (2−1)
2,5 − 0,5
= 1,0945

K arah y, T = 0,4645 sec


K arah y =1

52
TUGAS STRUKTUR BETON II

BEBAN GEMPA ARAH X DAN ARAH Y


 Arah x
Tinggi Berat
Lantai W x hk Cvx Vx (kN) Fx (kN) Geser x (kN)
(m) Lantai (kN)
1 5,75 10342,1381 70156,7475 0,1911 4758,0481 909,3094 909,3094
2 8,75 8086,3601 86852,8726 0,2366 4758,0481 1125,7098 2035,0192
3 12,25 8086,3601 125522,5732 0,3419 4758,0481 1626,9120 3661,9312
4 14 4707,3172 84569,6655 0,2304 4758,0481 1096,1169 4758,0481
∑ 31222,1755 367101,8587 1,0000 19032,1923 4758,0481 11364,3079

 Arah y
Tinggi Berat Lantai
Lantai W x hk Cvy Vy (kN) Fy (kN) Geser y (kN)
(m) (kN)
1 5,75 10342,1381 59467,2939 0,2015 6761,8032 1362,2252 1362,2252
2 8,75 8086,3601 70755,6507 0,2397 6761,8032 1620,8091 2983,0344
3 12,25 8086,3601 99057,9109 0,3356 6761,8032 2269,1328 5252,1672
4 14 4707,3172 65902,4412 0,2233 6761,8032 1509,6360 6761,8032
27047,212
∑ 31222,1755 295183,2967 1,0000 6761,8032 16359,2300
8

 Untuk arah x dibagi menjadi 5 titik joint (Arah barat timur)


F x1 909,3094
Lantai 1 = = = 181,8619 kN
5 5
F x2 2035,0192
Lantai 2 = = = 407,0038 kN
5 5
F x3 3661,9312
Lantai 3 = = = 732,3862 kN
5 5
Fx4 4758,0481
Lantai 4 = = = 951,6096 kN
5 5

 Untuk arah y dibagi menjadi 17 titik joint (Arah Utara Selatan)


Fy1 1362,2252
Lantai 1 = = = 80,1309 kN
17 17
Fy2 2983,0344
Lantai 2 = = = 175,4726 kN
17 17
Fy3 5252,1672
Lantai 3 = = = 308,9510 kN
17 17
Fy4 6761,8032
Lantai 4 = = = 397,7531 kN
17 17

53
TUGAS STRUKTUR BETON II

BAB VIII
MENCARI NILAI MOMENT, GAYA GESER, DAN GAYA NORMAL
DARI SAP 2000

Pada bab ini akan diperlihatkan cara mencari nilai Moment, Gaya geser, dan Gaya
normal setelah memasukkan nilai beban gempa.
1. Buka File SAP 2000 yang telah di save

2. Klik analyze >> set analyze >> space frame >> ok

54
TUGAS STRUKTUR BETON II

3. Untuk menampilkan diagram momen, geser dan aksial klik display >> show
forces/stresses >> pilih frames/cable >> pilih kombinasi dan jenis beban yang ingin
ditampilkan >> ok

55
TUGAS STRUKTUR BETON II

4. Untuk mencari nilai tumpuan kanan dan kiri pada balok, klik kanan pada elemen
balok, lalu akan muncul command seperti gambar berikut:

5. Untuk mendapatkan nilai tumpuan kanan dan kiri pada balok, cukup menggeser
mistar berwarna hijau pada gambar. Geser ke arah kiri untuk mendapatkan nilai
momen tumpuan kiri dan ke arah kanan untuk momen tumpuan kanan. Atur
kombinasi untuk melihat nilai setiap kombinasi. Klik ok.

56
TUGAS STRUKTUR BETON II

6. Untuk menampilkan nilai output keseluruhan klik display >> show Tabel >> ok

57
TUGAS STRUKTUR BETON II

BAB IX
58
TUGAS STRUKTUR BETON II

ANALISA MOMEN, GAYA GESER, DAN GAYA NORMAL

9.1 Kombinasi beban


Kombinasi beban yang digunakan adalah sebagai berikut:
Kombinasi 1 : 1,4D
Kombinasi 2 : 1,2D + 1,6L + 0,5Lr
Kombinasi 3 : 1,2D + 1,6Lr + 1L
Kombinasi 4 : 1,2D + 1W + 1L + 0,5Lr
Kombinasi 5 : 1,2D + 1Q + 1L
Kombinasi 6 : 0,9D + 1W
Kombinasi 7 : 0,9D + 1Q
Dari hasil analisis menggunakan aplikasi SAP 2000 v.14 kita akan menentukan
momen, gaya geser, dan gaya normal yang terjadi.

9.2 Penampang Retak


9.2.1 Balok Induk
A. Momen, gaya geser, dan gaya normal yang diterima balok arah x
- Terjadi di balok 34
- Terjadi pada kombinasi 2 (akibat beban mati, beban gempa dan beban hidup)
PENAMPANG RETAK
Momen Gaya Geser Gaya Normal
KOMBINASI
(kN.m) (kN) (kN)
BEBAN
Tumpuan
Lapangan Max Min Max Min
Kanan Kiri
Kombinasi 1 42.7956 -63.5842 -90.0342 81.084 -71.803 -3.841 -3.841
Kombinasi 2 382.5378 -110.959 -293.751 456.9024 -122.169 -6.879 -6.879
Kombinasi 3 121.3652 -89.7871 -125.568 111.99 -99.435 -5.534 -5.534
Kombinasi 4 36.6819 -54.5008 -77.1722 69.5 -61.546 -3.293 -3.293
Kombinasi 5 124.7846 -60.385 -279.151 165.28 -152.725 -22.664 11.596
Kombinasi 6 27.5114 -122.627 -57.8791 52.125 -46.159 11.596 -22.664
Kombinasi 7 43.6579 -163.945 -211.462 105.416 -99.449 14.661 -2.469
Gabungan 382.5378 -293.75064 456.9024 -152.725 -22.664 -22.664

B. Momen, gaya geser, dan gaya normal yang diterima balok arah x
59
TUGAS STRUKTUR BETON II

- Terjadi di balok 1
- Terjadi pada kombinasi 2 (akibat beban mati, beban gempa dan beban hidup)
PENAMPANG RETAK
Momen Gaya Geser Gaya Normal
KOMBINASI
(kN.m) (kN) (kN)
BEBAN
Lapanga Tumpuan
Max Min Max Min
n Kanan Kiri
Kombinasi 1 76.2079 -143.109 -143.109 153.967 -76.9835 102.73 102.73
151.39 151.39
Kombinasi 2 143.3159 -266.143 -266.143 165.28 165.28 4 4
127.64 127.64
Kombinasi 3 114.0679 -212.338 -122.665 227.967 -227.967 2 2
Kombinasi 4 65.3211 -122.665 -122.665 131.972 -131.972 88.055 88.055
127.54
Kombinasi 5 114.0107 -211.709 -212.967 227.738 -228.196 127.74 3
Kombinasi 6 48.9908 -91.9983 -91.9983 98.979 -98.979 66.041 66.041
Kombinasi 7 49.048 -91.3694 -92.6273 99.208 -98.75 66.139 65.943
151.39 151.39
Gabungan 143.3159 -266.143 227.967 -228.196 4 4

9.2.2 Kolom Utama


- Terjadi di kolom 92
- Terjadi pada kombinasi 5 (akibat beban mati, beban gempa dan beban hidup)
PENAMPANG RETAK
Momen Gaya Geser Gaya Normal
KOMBINASI
(kN.m) (kN) (kN)
BEBAN
Tumpua
Lapangan Max Min Max Min
n
Kombinasi 1 18.5633 -35.3873 11.728 11.728 -1146.22 -1221.95
Kombinasi 2 32.536 -62.1429 20.582 20.582 -1683.8 -1748.71
Kombinasi 3 26.3018 -50.2138 16.634 16.634 -1420.8 -1485.72
Kombinasi 4 15.9114 -30.332 10.053 10.053 -982.472 -1485.72
Kombinasi 5 233.4608 -99.6636 72.389 72.389 -1241.99 -1664.53
Kombinasi 6 11.9336 -22.749 7.54 7.54 -736.854 -785.54
Kombinasi 7 219.0926 -72.1987 63.295 63.295 -558.038 -964.356
Gabungan 233.4608 -56.5842 165.28 -152.725 -1683.8 -1748.71

60
TUGAS STRUKTUR BETON II

9.2.3 Ring Balok


A. Momen, gaya geser, dan gaya normal yang diterima ring balok arah x
- Terjadi di balok 435
- Terjadi pada kombinasi 5 (akibat beban mati, beban hidup dan beban atap)
PENAMPANG RETAK
Momen Gaya Geser Gaya Normal
KOMBINASI (kN.m) (kN) (kN)
BEBAN
Tumpuan
Lapangan Max Min Max Min
Kanan Kiri
-
Kombinasi 1 85.4896 -74.9632 -34.8634 33.075 -33.994 -19.846
19.846
-
Kombinasi 2 142.0792 -122.115 -112.419 51.506 -53.207 -33.141
33.141
-
Kombinasi 3 116.2784 -50.2085 -46.3371 42.822 -44.181 -27.092
27.092
-
Kombinasi 4 73.2768 -32.1271 -29.8829 28.35 -29.138 -17.011
17.011
-
Kombinasi 5 146.129 -280.932 -280.931 295.399 -49.216 -21.818
21.818
-
Kombinasi 6 28.9134 -24.0953 -22.4122 21.263 -46.159 -12.758
12.758
-
Kombinasi 7 54.3328 -9.5888 -36.6064 26.298 -26.888 -18.032
18.032
-
Gabungan 146.129 -280.932 295.399 -53.207 -33.141
33.141

B. Momen, gaya geser, dan gaya normal yang diterima ring balok arah y
- Terjadi di balok 434
- Terjadi pada kombinasi 5 (akibat beban mati, beban hidup dan beban atap)
PENAMPANG RETAK
Momen Gaya Geser Gaya Normal
KOMBINASI
(kN.m) (kN) (kN)
BEBAN
Tumpuan
Lapangan Max Min Max Min
Kanan Kiri
Kombinasi 1 19.5657 -26.3932 -38.8925 33.866 -29.321 -13.653 -13.653
Kombinasi 2 161.584 -42.722 -62.3139 105.1 -90.85 -22.733 -22.733
Kombinasi 3 26.487 -35.1848 -51.4473 43.729 -37.815 -18.597 -18.597
Kombinasi 4 83.853 -22.6227 -33.3364 29.028 -25.132 -11.703 -11.703
Kombinasi 5 268.983 -122.114 -122.114 -108.294 -108.294 -17.053 -17.053
Kombinasi 6 12.5779 -16.967 -25.0023 21.771 -18.849 -8.777 -8.777

61
TUGAS STRUKTUR BETON II

Kombinasi 7 12.9892 -12.2638 -29.7413 23.488 -20.566 -7.233 -7.233


Gabungan 268.983 -122.114 -108.294 -108.294 -22.733 -22.733

BAB X
DESAIN PENULANGAN

Nilai yang digunakan untuk mendesain tulangan diantaranya:


A. Balok Utama
1) Momen Tumpuan : 293,751 kN.m
2) Momen Lapangan : 382,538 kN.m
3) Gaya Geser : 456,902 kN
B. Kolom Utama
1) Momen Maksimum : 233,461 kN.m
2) Gaya Aksial (Normal) : 1748,714 kN
C. Ring Balok
1) Momen Tumpuan : 268,983 kN.m
2) Momen Lapangan : 280,932 kN.m
3) Gaya Geser : 295,399 kN

10.1 Desain Balok Induk


Direncanakan balok utama dengan data-data berikut:
Dimensi Balok:
bw = 350 mm Keterangan
h = 500 mm Bw = Lebar Badan (mm)
fy = 400 MPa h = Tinggi Balok (mm)
fc' = 30 MPa fy = Kuat Leleh Baja (MPa)
hf = 150 mm fc’ = Kuat Tekan Rencana (MPa)
L = 5000 mm hf = Tinggi Sayap (mm)
ln = 4650 mm L = Panjang Balok (mm)
In I = Panjang sayap (mm)
= 2325 mm
2 In = Panjang Sayap Bersih (mm)
db = 29 mm In = 1 - bw
ds = 13 mm
Selimut beton = 40 mm

62
TUGAS STRUKTUR BETON II

Mu lapangan (+) = 382,538 kNm


Mu Tumpuan (-) = 293,751 kNm
Gaya Geser (Vu) = 456,902 kN
Pada Analisis SAP, Mu terjadi di Layout Penampang Balok = Grid 2 (Antara Grid A dan
B Lantai 1)
10.1.1 Menghitung Tulangan Lapangan
a. Menghitung Lebar Efektif Sayap (b e)
Pada analisis balok T, lebar efektif ( b e ¿ balok dapat ditentukan menggunakan
persamaan berikut ini:
ln 5000
b w + 2( ) = 350 + 2( ) = 5700 mm
2 2
be ≤ b w + 2 ( 8 hf ) = 350 + 2(8)(150) = 2800 mm
l/4 = 5000/4 = 1250 mm
sehingga gunakan nilai terkecil dari 3 alternatif, b e = 1250 mm
b. Menghitung faktor β 1
0,85 ; Bila f 'c-≤ 28 MPa
β1 = 0,85-0,05/7 x ( f 'c-28) ; Bila 28 < f 'c < 56 MPa
0,65 ; Bila f 'c-≥ 56 MPa
β 1 = 0,85 - 0,05/7 x ( f 'c-28)
= 0,85 – 0,05/7 x (30 -28)
= 0,836
c. Elastisitas Baja dan Nilai Faktor Reduksi Kekuatan
1) Elastisitas Baja (E) = 200.000 MPa
2) Untuk Penampang terkendali Tarik gunakan faktor reduksi (ɸ) = 0,9 (SNI
2847:2019 Tabel 2.22.1)
d. Menentukan tinggi efektif balok (d)
Diasumsikan dibutuhkan selapis tulangan tarik, dengan diameter 36 mm.
db
d = h-d s - selimut beton
2
d = 432,5 mm
e. Periksa posisi sumbu netral, asumsikan tinggi balok tegangan tekan (a = hf)
dimana a = hf = 150 mm
ɸMn = ɸ 0,85 fc’ b hf (d - hf /2)

63
TUGAS STRUKTUR BETON II

ɸMn = 0,9 (0,85) (30) (1250) (150) (432,5-150/2)


ɸMn = 1538367188 Nmm
ɸMn = 1538,3672 kNm > Mu (382,538 kNm)
Sehingga, balok didesain sebagai balok penampang persegi
f. Menentukan luas tulangan tarik, dengan mengganggap balok dengan balok
persegi
sehingga, b = be = 1425 mm
1) Menentukan nilai Ru:
Mu
R u= 2
bd
Mu 382,538
Ru = 2
= 2
= 1,636 MPa
b d 1250 432,5

2) Menentukan Rasio Tulangan (ρ)

[ √ ]
'
0 , 85 f c 4 Mu
ρ= 1− 1− ' 2
fy 1 ,7 ∅ f c b d

ρ=
0 , 85(30)
400 [ √
1− 1−
4(382,538)
1 ,7 (0 , 9)(30)(400)(432 ,5)2 ]
ρ=¿ 0.004719
3) Menentukan ρmin ( f 'c =35 MPa)
1,4 '
ρmin = ,untuk f c ≤30 MPa
fy

ρmin =
√f '
c '
untuk f c >30 MPa
4fy
1,4
ρmin = =0,0035
400
4) Menentukan ρmax ( f 'c =30 MPa dan f y =400 MPa)
'

( )
f c 600
ρb =0 , 85 x β 1
f y 600+ f y

( )
fy
0,003+
Es
ρmax = ρb
0,009

ρb =0 , 85 x 0 , 8
30
(600
400 600+400 )
64
TUGAS STRUKTUR BETON II

ρb =0,03197

( )
400
0,003+
200000
ρmax = 0,03197
0,009
ρmax =0,01998
5) Menentukan rasio tulangan yang digunakan
ρ < ρmin
Sehingga, gunakan ρmin = 0,0035
6) Menentukan luas tulangan tarik ( A s ¿
A s=ρ b d
A s = 0,0035 (400) (432,5)
A s = 1892,188 mm 2
Gunakan tulangan 5D29 ( A s=¿ 1892,188 mm 2)
Jarak tulangan (s) = (bw – 2(ds) – 2 (selimut beton) – n(db)) / (n-1)
= (350-(2)(13)-(2)(40)-(5)(29)) / (5-1)
= 78,50 mm > 25 mm (OK!)
g. Periksa bahwa ρw > ρmin
ρ As
w =
bw d

ρ w = 0,0131 > ρmin = 0,00370


h. Periksa bahwa Penampang terkendali Tarik
A s fy
a = '
0,85 f c b
a = 24,88
a
c =
β
d t −c
ε t= 0,003
c
ε t = 0,0406 > 0,005
Benar Penampang Terkendali Tarik
10.1.2 Hitung Tulangan Tumpuan
Tulangan didesain sebagai penampang Balok T
a. Periksa Kapasitas Momen maksimum dari balok sebagai bertulangan tunggal
Dimana Ru max =¿6,0653
Sehingga,

65
TUGAS STRUKTUR BETON II

∅ M n max=R u max b d 2
∅ M n max=6,0653 (400)( 432 ,5)2
∅ M n max=¿ 397,096 kNm ¿ 293,751 kNm
Penampang mencukupi sebagai penampang bertulangan tunggal saja,
Tidak Diperlukan Tulangan Tekan

b. Perhitungan luas tulangan


A s=ρmax b d
A s=¿ 0,01998 (400) (432,5)
A s=¿ 3024,2900 mm2
Diperlukan Tulangan.
n = 5 buah 2 lapis
As = 3303,93 mm2
c. Jarak tulangan yang digunakan (s)
Jarak tulangan (s) = (bw – 2(ds) – 2 (selimut beton) – n(db)) / (n-1)
= (350-(2)(13)-(2)(40)-(8)(29/2))/(8-1)
= 114,33 mm > 25 mm (OK!)
Dikarenakan pada praktek lapangan, sulit untuk tidak punya tulangan disalah satu
daerah tarik/tekan saja, maka perhitungan kebutuhan tulangan tekan didesain
kembali, kebutuhan tulangan 8D29 hanya untuk di daerah tarik saja, diubah
menjadi:
Daerah Tarik = D429 As1 = 2643,14 mm2
Daerah Tekan = D429 As2 = 2643,14 mm2

Penulangan Geser
Gaya geser ultimit (Vu) yang terjadi pada Balok = 456,902 kN di muka Tumpuan
qu = Vux2
L
qu = 182,761 kN/m
Ditetapkan untuk λ= 1 (beton normal)
Untuk Geser dan Puntir ф = 0.75 (SNI 2847:2019 Tabel 2.22.1)
Nilai Vu yang digunakan untuk desain (sejarak d dari muka tumpuan)
Vu = 377,8582 kN
a. Tentukan ØVc dan 1/2ØVc
∅ V c =∅ ( 0 , 17 λ √ f 'c ) bw d 66
TUGAS STRUKTUR BETON II

∅ V c =¿ 105712,165 N
∅ V c =¿ 105,7122 kN
1
Diperoleh, 2 ∅ V c =¿52,8561 kN
Aturan untuk menentukan keperluan tulangan geser (Lihat Buku Perancangan
Beton Bertulang Hal. 104 Agus Setiawan 2016)
a. Jika Vu < 1/2ØVc
b. Jika 1/2ØVc < Vu ≤ ØVc
c. Jika Vu > ØVc
Analisa menunjukkan bahwa Vu > ØVc
377,8583 > 105,7122 kN
Dibutuhkan Tulangan Geser
b. Hitung gaya geser yang harus dipikul oleh tulangan geser
Vu = ØVc + ØVs
atau
V u− ∅ V c
Vs =

Vs = 362,8615 kN
c. Hitung Nilai Vc1 dan Vc2
Vc1 = 0 , 33 √ f 'c bw d
= 273607,957 N
= 273,6079 kN
Vc2 = 0 , 66 √ f 'c b w d
= 547215,914 N
= 547,2159 kN
Apabila Vs lebih kecil dari Vc2 maka proses desain dapat dilanjutkan ke tahap
berikutnya
Apabila Vs lebih besar dari Vc2 maka ukuran penampang diperbesar
Analisis menunjukkan,
Vs < Vc2
362,8615 < 547,2159 kN (Dilanjutkan ketahap berikutnya)
d. Menentukan Jarak tulangan sengkang

A v f yt d Av = 266
s1=
Vs fyt = 400 MPa
s1=¿
67
TUGAS STRUKTUR BETON II

126,615 mm
e. Menentukan Jarak Maksimum tulangan sengkang berdasarkan SNI
2847:2019
Jarak maksimum tersebut diambil nilai terkecil antara s2 dan s3
1. Jika Vs ≤ Vc1 Maka s2 = d/2 ≤ 600 mm
Jika Vc1 < Vs ≤ Vc2 Maka s2 = d/4 ≤ 300 mm

analisis menunjukkan bahwa Vs ≤ Vc1


363,8615 ≤ 273,6079 kN
Sehingga, s2 = 216,25 mm
A v f yt A v f yt
2. S3= ≥
0 , 35 bw 0,062 √ f 'c b w
Sehingga, S3=867,172 ≥ 893,76 mm
3. S4 = 800 mm
Smaks = nilai terkecil antara s1, s2, s3, dan s4 = 126,615 mm
Gunakan tulangan sengkang dengan jarak = 200 mm
Dibulatkan menjadi = D 13 200 mm
f. Apabila nilai s1 yang dihitung dalam langkah 6 lebih kecil dari smaks (nilai
terkecil antara s2 dan s3) maka gunakan jarak sengkang vertikal = s1, dan
jika s1 > smaks maka gunakan smaks sebagai jarak antar tulangan sengkang.
g. peraturan tidak menyaratkan jarak minimum sengkang. Namun dalam
kondisi normal, sebagai tujuan praktis dapat digunakan smin = 75 mm
untuk d ≤ 500 mm, dan smin = 100 mm. Untuk d > 500 mm. jika nilai s
yang diperoleh cukup kecil, maka dapat ditempuh jalan dengan
memperbesar diameter tulangan sengkang atau menggunakan sengkang
dengan kaki >1
h. Menentukan kebutuhan jarak pemasangan tulangan sengkang
Tidak Dibutuhkan tulangan geser
Daerah Vu < 1/2 Ø Vc = 52,8561 kN
dengan menggunakan perbandingan segitiga
x = 22210.791 mm
sehingga, pada jarak = 289,209 mm
Kebutuhan Tulangan Geser pada jarak maksimum Sengkang
s2 = 216,25 mm

68
TUGAS STRUKTUR BETON II

s3 = 867,172 mm
s4 = 800 mm
Gunakan s maks = 216,25 mm bulatkan menjadi 300 mm
Nilai Vs untuk s = 300 mm
Vs = 152146,190 N
Ø Vs = 114859,643 N
Ø V c + Ø Vs = 220571,808 N
Ø V c + Ø Vs = 220,572 kN
dengan menggunakan perbandingan segitiga
x2 = 1293,113 mm
a. Distribusi Tulangan Sengkang

456.902
Jarak sengkang
dihitung dari nilai
terkecil s1, s2, s3, s4
Jarak sengkang
377.858 s= 200 mm dihitung dari
nilai terkecil s2,
s3, dan s4

s= 300 mm Daerah
dengan
220.572
Vu < 1/2
ØVc

52.856
(1/2 Ø Vc)

d= 432.5 mm
x2 = 1293.113 mm
x1 = 2210.791 mm
1/2 L = 2500 mm

Sehingga, tulangan sengkang dapat didistribusikan sebagai berikut:


Jarak
Jumlah Bulatkan Jarak
Nama total
buah Buah mm mm
sengkang 1 1 1 100 100
sengkang 2 6,4656 7 200 1400
sengkang 3 3,0589 4 300 1200
Tak ada
- - - 0
Sengkang
TOTAL - 10 - 2500

69
TUGAS STRUKTUR BETON II

Jadi, jumlah total sengkang yang diperlukan = 24 buah untuk sepanjang balok

10.2 KOLOM UTAMA


Direncanakan kolom utama dengan data-data berikut:
b= 500 mm Keterangan
h= 350 mm b = Lebar Kolom (mm)
fy = 400 MPa h = Tinggi Kolom (mm)
fc' = 30 MPa fy = Kuat Leleh Baja (MPa)
db = 36 mm fc' = Kuat Tekan Rencana (MPa)
ds = 13 mm d = Tinggi Efektif Kolom (mm)
Selimut beton = 40 mm d' = Jarak titik berat tulangan atas
d= 279 mm ke serat tekan terluar (mm)
d' = 71 mm d''= Jarak pusat berat Plastis (mm)
d" = 104 mm ɸ = Faktor Reduksi Kolom persegi
Mu= 233,4608 kNm SNI 2847:2019
Pu= 1748,714 kN

Penyelesaian:
a. Menentukan faktor reduksi kolom
Catatan: Faktor reduksi kekuatan fluks (ɸ) dapat bervariasi tergantung beberapa
kondisi berikut:
Apabila Pu = ɸPn ≥ 0,1 f'c Ag Maka, ɸ = 0,65 untuk sengkang persegi
ɸ = 0,75 untuk sengkang Spiral
Kondisi ini terjadi apabila keruntuhan yang direncanakan adalah berupa keruntuhan
tekan. Sehingga:
Pu = 1748,714
ɸPn = 0,1 (30) (500 x 350)
ɸPn = 525000 N . 10−3 = 525 kN ≤ Pu (1748,71 kN)

70
TUGAS STRUKTUR BETON II

Maka gunakan ɸ = 0,65 untuk penampang persegi


b. Analisa Keruntuhan
Menentukan eksentrisitas (e)
e = Mu/Pu
e = 233,461/1748,714
e = 0,1335 m = 133,504 mm < 2/3d = 186 mm
Maka dapat diasumsikan terjadi keruntuhan tekan, dan nilai Pn menjadi
Pn = Pu/ɸ
Pn = 1748,714/0,65
Pn = 2690,333 kN
c. Menentukan luas tulangan yang dibutuhkan
Sesuai dengan persamaan Whitney:
'
bh f c As ' f y
Pn = 3 he + e +0 , 5
+1 , 18
d
2
(d−d' )
Dimana As =As’
(500)(350)(30) As ' (400)
2690329,23 10 3
= 3(500)(712 , 9) + 712, 9 + 0 ,5
+1 , 18
279
2
(279−71)
As’ = 3054,86 mm2
Gunakan tulangan 5D36 (As = As’ = 5091,43 mm2)
Periksa Jarak tulangan (s) yang digunakan
s = (h-2ds-2selimut beton-n db)/(n-1)
s = (500-(2)(13)-(2)(40)-(5)(36))/(5-1)
s = 68 mm > 25 mm (OK!!!)
Periksa Lebar minimum (bmin) yang digunakan
bmin = ndb+(n-1)s+2ds+2.Selimut beton
bmin = 286 mm < 500 mm (OK!!!)
d. Menentukan ρ g
ρ g = (2 (As) / b h) x 100%
ρ g = (2 (3054,86) / (500)(350)) x100%
ρ g = 3,4913 %
Nilai ini berada antara rentang 1% - 8%, yang merupakan syarat batas rasio tulangan
memanjang kolom.

71
TUGAS STRUKTUR BETON II

e. Pemeriksaan kembali dengan prinsip kesetimbangan gaya


Menentukan nilai cb = 167,4 mm
Maka asumsikan nilai c > cb
c = 500 mm
f. Menentukan nilai tinggi blok tegangan tekan (a)
0,85 ; Bila f 'c-≤ 28 MPa
β1 = 0,85-0,05/7 x ( f 'c-28) ; Bila 28 < f 'c < 56 MPa
0,65 ; Bila f 'c-≥ 56 MPa
β 1 = 0,80
Maka a = β c
a = 417,857 mm
Jumlah tulangan yang digunakan adalah = 10 buah
n = 4 buah arah y
Es = 4
S = 186
1018,28
As = 1 buah tulangan
6
lapis 1 = 3
lapis 2 = 2
lapis 3 = 2
lapis 4 = 3
10 OK
g. Mendesain Pemasangan tulangan kolom periksa ɸPn dan ɸMn
β 1 = 0,85 – 0,05/7 x (30-28) = 0,836
Dimana telah kita asumsikan diatas bahwa c = 500 mm, maka tinggi blok tegangan
tekan (a = β c)
a = (0,836)(500) = 417,857 mm
Jumlah total tulangan yang digunakan = 2 x 5 = 10 buah tulangan
Jumlah tulangan arah y (n) = 4 buah
Menentukan jarak antar tulangan = (h-2selimut beton-db)/(n-1)
= ((500)-(2)(40)-(36)/(4-1)
= 69,33 mm

72
TUGAS STRUKTUR BETON II

Jumlah tulangan tiap lapis = lapis 1 = 3 buah tulangan


= lapis 2 = 2 buah tulangan
= lapis 3 = 2 buah tulangan
= lapis 4 = 3 buah tulangan
h. Menentukan ɸPn dan ɸMn
Menghitung gaya internal pada beton dan tulangan baja.
Beton
Cc = 0,85 f 'c a b
= 0,85 (30)(400)(500)
= 5327678,571 N
Kondisi Tekan
Cc = 5327678,571 N
Lapis 1

( )
'
c−d
ε s 1=0.003 =0,002574
c
εs 1
fs1 = = 0,010296 MPa > 400 MPa
3
(gunakan fs1 = 400 MPa)
Cs1 = (As*As1)( fs1 – (0,85* f 'c ¿ = - 77867,404 N
Lapis 2

( )
'
c −d
ε s 2=0.003 =0,002158
c
εs 1
fs2 = = 0,008632 MPa < 400 MPa
2
(gunakan fs2 = 0,008632 MPa)
Cs2 = (As*As1)( fs1 – (0,85* f 'c ¿ = - 51914,992 N
Lapis 3

( )
'
c−d
ε s 3=0.003 =0 ,001742
c
εs 1
fs3 = = 0,006968 MPa < 400 MPa
2
(gunakan fs3 = 0,006968 MPa)
Cs3 = (As*As1)( fs1 – (0,85* f 'c ¿ = - 51918,381 N
Lapis 4

73
TUGAS STRUKTUR BETON II

( )
'
c−d
ε s 4=0.003 =−0,001326
c
εs 1
fs4 = = -0,005304 MPa < 400 MPa
3

(gunakan fs1= 0,005304 MPa)


T = (As4*As)*fs= 16,2029 N
Dari kesetimbangan gaya (∑ H =0)
Pn1 = 5145993,998 N
Dimana e’
e' = e +d”
e’ = 237,5043 mm
Periksa pula dengan persamaan berikut:

Pn2 =
1
e[
'
a
Cc(d − )+Cs 1(d−d ')+Cs 2(d−d '−s)+Cs 3(d−d ' −2 s)
2 ]
Pn2 = 1458176,156 N
Perbandingan Rasio antara Pn1 dan Pn2 adalah = 0,958 % < 1%
Maka gunakan Pn minimum antara Pn1 dan Pn2 = 5145993,998N
Sehingga ɸPn dan ɸMn (Dengan ɸ = 0,65)
7) ɸPn = 0,65 (5145993,998) = 3344986,099 N
ɸPn = 1748,714 kN > Pu (= 1748,714 kN) OK!
8) ɸMn = Pn (e)
ɸMn = 0,9 (3344,896 ) (133,504)
ɸMn = 401,902 kNm > Mu (= 233,461 kNm) OK!
i. Periksa terhadap kondisi seimbang
Dimana Cb = 167,4 mm < c = 500 mm
Sehingga benar terjadi keruntuhan tekan seperti yang diasumsikan
j. Tulangan Sengkang
Gunakan Tulagan sengkang D 13
Jarak maksimum yang diambil, ditentukan dari nilai terkecil antara
a. 48 kali diameter sengkang = 624 mm
b. 16 kali diameter tulangan memanjang = 576 mm
c. Dimensi terkecil penampang kolom = 350 mm
Sehingga, digunakan sengkang D 1 - 576 mm

74
TUGAS STRUKTUR BETON II

3
1
Atau digunakan D - 350 mm
3

10.3 Desain Ring Balok


Direncanakan Ring Balok dengan data-data berikut:
Dimensi Ring Balok:
bw = 300 mm Keterangan
h = 400 mm Bw = Lebar Badan (mm)
fy = 400 MPa h = Tinggi Balok (mm)
fc' = 30 MPa fy = Kuat Leleh Baja (MPa)
hf = 150 mm fc’ = Kuat Tekan Rencana (MPa)
L = 5000 mm hf = Tinggi Sayap (mm)
ln = 4700 mm L = Panjang Balok (mm)
In I = Panjang sayap (mm)
= 2350 mm
2 In = Panjang Sayap Bersih (mm)
db = 29 mm In = 1 - bw
ds = 13 mm
Selimut beton = 40 mm
Mu lapangan (+) = 268,983 kNm
Mu Tumpuan (-) = 280,932 kNm
Gaya Geser (Vu) = 295,399 kN
Pada Analisis SAP, Mu terjadi di Layout Penampang Balok = Grid 2 (Antara Grid A dan
B Lantai 4
10.3.1 Menghitung Tulangan Lapangan
a. Menghitung Lebar Efektif Sayap (b e)
Pada analisis balok T, lebar efektif ( b e ¿ balok dapat ditentukan menggunakan
persamaan berikut ini:
ln 5000
b w + 2( ) = 300 + 2( ) = 5000 mm
2 2
be ≤ b w + 2 ( 8 hf ) = 300 + 2(8)(150) = 2700 mm
l/4 = 5000/4 = 1250 mm
sehingga gunakan nilai terkecil dari 3 alternatif, b e = 1250 mm
b. Menghitung faktor β 1

75
TUGAS STRUKTUR BETON II

0,85 ; Bila f 'c-≤ 28 MPa


β1 = 0,85-0,05/7 x ( f 'c-28) ; Bila 28 < f 'c < 56 MPa
0,65 ; Bila f 'c-≥ 56 MPa

β 1 = 0,85 - 0,05/7 x ( f 'c-28)


= 0,85 – 0,05/7 x (30 -28)
= 0,836
c. Elastisitas Baja dan Nilai Faktor Reduksi Kekuatan
3) Elastisitas Baja (E) = 200.000 MPa
4) Untuk Penampang terkendali Tarik gunakan faktor reduksi (ɸ) = 0,9 (SNI
2847:2019 Tabel 2.22.1)
d. Menentukan tinggi efektif balok (d)
Diasumsikan dibutuhkan selapis tulangan tarik, dengan diameter 36 mm.
db
d = h-d s - selimut beton
2
d = 332,5 mm
e. Periksa posisi sumbu netral, asumsikan tinggi balok tegangan tekan (a = hf)
dimana a = hf = 150 mm
ɸMn = ɸ 0,85 fc’ b hf (d - hf /2)
ɸMn = 0,9 (0,85) (30) (1425) (150) (332,5 -150/2)
ɸMn = 1108054688 Nmm
ɸMn = 2208,055 kNm > Mu (268,983 kNm)
Sehingga, balok didesain sebagai balok penampang persegi
f. Menentukan luas tulangan tarik, dengan mengganggap balok dengan balok
persegi
sehingga, b = be = 1250 mm
9) Menentukan nilai Ru:
Mu
R u= 2
bd
Mu 268,983
R u= 2
= 2
=¿ 1,946 MPa
bd 1250 332, 5

10) Menentukan Rasio Tulangan (ρ)

76
TUGAS STRUKTUR BETON II

[ √ ]
'
0 , 85 f c 4 Mu
ρ= 1− 1− ' 2
fy 1 ,7 ∅ f c b d

ρ=
400 [ √
0 , 85(30)
1− 1−
4 (268,983)
1 ,7 (0 , 9)(30)(300)(332 ,5)2 ]
ρ=¿ 0.005658
11) Menentukan ρmin ( f 'c =35 MPa)
1,4 '
ρmin = ,untuk f c ≤30 MPa
fy

ρmin =
√f '
c '
untuk f c >30 MPa
4fy
√ 35
ρmin = =0,0035
4 400
12) Menentukan ρmax ( f 'c =30 MPa dan f y =400 MPa)
'

( )
f c 600
ρb =0 , 85 x β 1
f y 600+ f y

( )
fy
0,003+
Es
ρmax = ρb
0,009

ρb = 0,85 x 0,8 (
30 600
400 600+400 )
ρb =0,03197

( )
400
0,003+
200000
ρmax = 0,03197
0,009
ρmax =0,01998
13) Menentukan rasio tulangan yang digunakan
ρ < ρmin
Sehingga, gunakan ρmin = 0,0035
14) Menentukan luas tulangan tarik ( A s ¿
A s=ρ b d
A s = 0,0035 (300) (332,5)
A s = 1454,688 mm 2
Gunakan tulangan 4D29 ( A s=¿ 2643 mm 2)
Jarak tulangan (s) = (bw – 2(ds) – 2 (selimut beton) – n(db)) / (n-1)
77
TUGAS STRUKTUR BETON II

= (300-(2)(13)-(2)(40)-(5)(29)) / (4-1)
= 52,5 mm > 25 mm (OK!)
g. Periksa bahwa ρw > ρmin
ρ As
w=
bw d

ρw =0,01987> ρ min= 0,00350

h. Periksa bahwa Penampang terkendali Tarik


As f y
a¿ '
0 , 85 f c b
a = 24,88
a
c =
β
d t −c
ε t= 0,003
c
ε t = 0,0305 > 0,005
Benar Penampang Terkendali Tarik
10.3.2 Hitung Tulangan Tumpuan
Tulangan didesain sebagai penampang Balok T
d. Periksa Kapasitas Momen maksimum dari balok sebagai bertulangan tunggal
Dimana Ru max =¿6,0653
Sehingga,
∅ M n max=R u max b d 2
∅ M n max=6,0653 (300)(332 ,5)2
∅ M n max=¿ 201,169 kNm ¿ 280,932 kNm
Penampang tidak mencukupi sebagai penampang bertulangan tunggal,
Maka Diperlukan Tulangan Tekan
e. Perhitungan luas tulangan
A s=ρmax b d
A s=¿ 0,01998 (300) (332,5)
A s=¿ 1992,8848 mm2
Diperlukan Tulangan.
n = 4 buah 2 lapis
As = 2643,14 mm2
f. Jarak tulangan yang digunakan (s)

78
TUGAS STRUKTUR BETON II

Jarak tulangan (s) = (bw – 2(ds) – 2 (selimut beton) – n(db)) / (n-1)


= (300-(2)(13)-(2)(40)-(4)(29/2))/(4-1)
= 136 mm > 25 mm (OK!)
Daerah Tarik = D429 As1 = 2643,14 mm2
Daerah Tekan = D429 As2 = 2643,14 mm2

Penulangan Geser
Gaya geser ultimit (Vu) yang terjadi pada Balok = 295,399 kN di muka Tumpuan
qu = Vux2
L
qu = 118,1596 kN/m
Ditetapkan untuk λ= 1 (beton normal)
Untuk Geser dan Puntir ф = 0.75 (SNI 2847:2019 Tabel 2.22.1)
Nilai Vu yang digunakan untuk desain (sejarak d dari muka tumpuan)
Vu = 256,1109 kN
i. Tentukan ØVc dan 1/2ØVc
∅ V c =∅ ( 0 , 17 λ √ f 'c ) bw d
∅ V c =¿ 69660,040 N
∅ V c =¿ 69,001 kN
1
Diperoleh, 2 ∅ V c =¿34,8301 kN
Aturan untuk menentukan keperluan tulangan geser (Lihat Buku Perancangan
Beton Bertulang Hal. 104 Agus Setiawan 2016)
a. Jika Vu < 1/2ØVc
b. Jika 1/2ØVc < Vu ≤ ØVc
c. Jika Vu > ØVc
Analisa menunjukkan bahwa Vu > ØVc
256,1109 > 69,6601 kN
Dibutuhkan Tulangan Geser
j. Hitung gaya geser yang harus dipikul oleh tulangan geser
Vu = ØVc + ØVs
atau
V u− ∅ V c
Vs =

Vs = 248,6012 kN
k. Hitung Nilai Vc1 dan Vc2
0 , 33 √ f 'c bw d
79
TUGAS STRUKTUR BETON II

Vc1 =
= 180296,574 N
= 180,296kN
Vc2 = 0 , 66 √ f 'c b w d
= 360593,146 N
= 360,593 kN
Apabila Vs lebih kecil dari Vc2 maka proses desain dapat dilanjutkan ke tahap
berikutnya
Apabila Vs lebih besar dari Vc2 maka ukuran penampang diperbesar
Analisis menunjukkan,
Vs < Vc2
248,6012 < 360,5931 kN (Dilanjutkan ketahap berikutnya)
l. Menentukan Jarak tulangan sengkang

A v f yt d Av = 266
s1=
Vs fyt = 400 MPa
s1=¿ 142,079 mm
m. Menentukan Jarak Maksimum tulangan sengkang berdasarkan SNI
2847:2019
Jarak maksimum tersebut diambil nilai terkecil antara s2 dan s3
4. Jika Vs ≤ Vc1 Maka s2 = d/2 ≤ 600 mm
Jika Vc1 < Vs ≤ Vc2 Maka s2 = d/4 ≤ 300 mm
analisis menunjukkan bahwa Vs ≤ Vc1
248,6012 ≤ 180,2966 kN
Sehingga, s2 = 166,25 mm
A v f yt A v f yt
5. S3= ≥
0 , 35 bw 0,062 √ f 'c b w
Sehingga, s3 = 1011,701 ≥ 965,371 mm
6. S3 = 1000 mm
Smaks = nilai terkecil antara s1, s2, s3, dan s4 = 142,079 mm
Gunakan tulangan sengkang dengan jarak = 200 mm
Dibulatkan menjadi = D 13 200 mm
n. Apabila nilai s1 yang dihitung dalam langkah 6 lebih kecil dari smaks (nilai
terkecil antara s2 dan s3) maka gunakan jarak sengkang vertikal = s1, dan
jika s1 > smaks maka gunakan smaks sebagai jarak antar tulangan sengkang.

80
TUGAS STRUKTUR BETON II

o. peraturan tidak menyaratkan jarak minimum sengkang. Namun dalam


kondisi normal, sebagai tujuan praktis dapat digunakan smin = 75 mm
untuk d ≤ 500 mm, dan smin = 100 mm. Untuk d > 500 mm. jika nilai s
yang diperoleh cukup kecil, maka dapat ditempuh jalan dengan
memperbesar diameter tulangan sengkang atau menggunakan sengkang
dengan kaki >1
p. Menentukan kebutuhan jarak pemasangan tulangan sengkang
Tidak Dibutuhkan tulangan geser
Daerah Vu < 1/2 Ø Vc = 34,8301 kN
dengan menggunakan perbandingan segitiga
x = 2205,229 mm
sehingga, pada jarak 294,771 mm
Kebutuhan Tulangan Geser pada jarak maksimum Sengkang
s2 = 166,25 mm
s3 = 1011,701 mm
s4 = 1000 mm
Gunakan s maks = 166,25 mm bulatkan menjadi 200 mm
Nilai Vs untuk s = 200 mm
Vs = 176605 N
Ø Vs = 132453,75 N
Ø V c + Ø Vs = 202113,79 N
Ø V c + Ø Vs = 202,114 kN
dengan menggunakan perbandingan segitiga
x2 = 789,485 mm
b. Distribusi Tulangan Sengkang

81
TUGAS STRUKTUR BETON II

295.399
Jarak sengkang
dihitung dari nilai
terkecil s1, s2, s3, s4
Jarak sengkang
256.111 s= 200 mm dihitung dari
nilai terkecil s2,
s3, dan s4

s= 200 mm Daerah
dengan
202.114
Vu < 1/2
ØVc

34.830
(1/2 Ø Vc)

d= 332.5 mm
x2 = 789.485 mm
x1 = 2205.229 mm
1/2 L = 2500 mm

Sehingga, tulangan sengkang dapat didistribusikan sebagai berikut:


Jarak
Jumlah Bulatkan Jarak
Nama total
buah Buah mm mm
sengkang 1 1 1 100 100
sengkang 2 3,9474 4 200 800
sengkang 3 7,0787 8 300 1600
Tak ada
- - - 0
Sengkang
TOTAL - 13 - 2500

Jadi, jumlah total sengkang yang diperlukan = 26 buah untuk sepanjang balok

4.4 Elemen Pelat Lantai


Dalam perencanaan pelat lantai ini terdiri dari perencanaan tebal pelat = 120 mm.
Perencanaan tulangan pada pelat lantai yang akan didesain merupakan pelat dua arah.

82
TUGAS STRUKTUR BETON II

4.4 Elemen Tangga


Pada perancangan tangga ini, dibutuhkan hasil analisis gaya dalam yang diperoleh
dengan bantuan program SAP2000. Dalam perhitungan ini, untuk tulangan pada
tumpuan, lapangan, dan bordes adalah sama yaitu dengan menggunakan perencanaan
tulangan lentur pada balok.

4.5.1 Tulangan Pelat Tangga


Data teknis pelat tangga yang akan didesain dapat diketahui sebagai berikut:
5
1. Tebal pelat (t) = 120 mm
2. Tebal selimut beton (c) = 20 mm
3. B (dihitung per 1 m) = 2000 mm
4. Diameter tulangan (d) = 10 mm
5. Kuat tekan beton (fc’) = 30 MPa
6. Kuat leleh baja (fy) = 400 MPa
7. Digunakan Tulangan = D10-150

4.5.2 Tulangan Pelat Bordes


Perhitungan untuk tulangan pelat bordes terdiri dari:
5
1. Tebal pelat (t) = 120 mm
2. Tebal selimut beton (c) = 20 mm
3. B (dihitung per 1 m) = 2000 mm
4. Diameter tulangan (d) = 10 mm
5. Kuat tekan beton (fc’) = 30 MPa
6. Kuat leleh baja (fy) = 400 MPa
7. Digunakan Tulangan = D10-150

4.5.3 Rekapitulasi Desain Tangga


Rekapitulasi desain pada ketiga jenis tangga yang digunakan dapat dilihat pada
tabel dan gambar sebagai berikut :

Tabel 4. 1 Rekapitulasi penulangan Tangga

83
TUGAS STRUKTUR BETON II

Gambar 4. 1 Detail penulangan Tangga

84

Anda mungkin juga menyukai