Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN

SUB PROYEK 2 Revisi


Untuk Memenuhi Tugas Besar Baja

Disusun oleh :

Nama : Agung Darmaji


NIM : 1503620032
Program Studi : S1 PTB
Sesi : Sesi 1

Dosen Pengampu :

Ir. Erna Septiandini, M.T.


Shilmi Arifiah, M.Pd.

PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2022
A. MENGHITUNG JENIS PEMBEBANAN

Beban mati adalah berat sendiri elemen struktur terdiri dari berat sendiri kolom, balok, dan
pelat lantai. Berikut tabel beban mati berdasarkan SKBI – 1.3.5.3.1987
Bahan Bangunan
Baja 7850 Kg/m3
Beton 2200 Kg/m3
Beton Bertulang 2400 Kg/m3
Kayu Kelas I 1000 Kg/m3
Pasir (kering Udara) 1600 Kg/m3
Komponen Gedung
Spesi dari semen, per cm tebal 21 Kg/m2
Dinding bata merah ½ batu 250 Kg/m2
Penutup atap genting 50 Kg/m2
Penutup lantai ubin per cm tebal 24 Kg/m2
Plester (2,5 cm) 53 Kg/m2
Kaca Setebal 1,2 cm 30 Kg/m2
Langit – Langit + Penggantung 18 Kg/m2

Gambar 1 1
1. Beban Mati

• Beban mati tambahan sebagai akibat finishing lantai, plafond dan ME


- Bentang panjang (Ly) = 6,5 m = 650 cm
- Bentang pendek (Lx) = 2,0 m = 200 cm
𝑳𝒚 𝟔𝟓𝟎
- Pelat satu arah = 𝑳𝒙 = 𝟐𝟎𝟎 = 3 > 2 (oke)
1.1.1. Lantai
Tebal Pelat = 12 mm
Berat beton bertulang = 2.400 𝑘𝑔/𝑚3
Sehingga untuk berat plat = 0,12 m × 2400 𝑘𝑔/𝑚3
= 288 𝑘𝑔/𝑚3
No Jenis Beban Beban
1 Plat 288 Kg/m2
2 Adukan Semen 21 Kg/m2
3 Penutup Lantai Keramik 24 Kg/m2
Total 333 Kg/m2
1.1.2. Balok
Beban balok induk dan balok anak diambil dari tabel profil baja WWF
No Jenis Beban Beban
1 Balok Induk 136 Kg/m
2 Balok Anak 94 Kg/m
Total 230 Kg/m

1.1.3. Kolom
Beban Kolom diambil dari tabel profil baja WWF
No Jenis Beban Beban
1 Kolom Baja profil WF 172 Kg/m
Total 172 Kg/m

1.1.4. Tangga

a = Optrede = 15 cm = 0,15 mm
t = Aantrede = 25 cm = 0,25 mm

No Komponen Tangga Beban


1 Berat Beton Bertulang 2400 Kg/m3
2 Tebal tangga 0,25 m
Sehingga Untuk Berat Total Tangga 600 Kg/m2

No Jenis Beban Beban


1 Anak tangga 600 Kg/m2
2 Adukan Semen 21 Kg/m2
Total 621 Kg/m2

1.1.5. Atap

No Jenis Beban Beban


1 Plafon + Penggantung 14 Kg/m2
2 MEP 25 Kg/m2
3 Bondex 10,1 Kg/m2
4 Beton Bertulang 2.400 Kg/m2
5 Spesi 21 Kg/m2
Total 2470,1 Kg/m2
1.1.6. Finishing

No Jenis Beban Beban


1 Curtain Wall 60 Kg/m2
2 Railing 50 Kg/m2
Total 110 Kg/m2

1.1.7. Rekapitulasi Beban Mati

No Jenis Beban Beban


1 Beban Lantai 333 Kg/m2
2 Beban Balok 230 Kg/m2
3 Beban Kolom 172 Kg/m2
4 Beban Tangga 621 Kg/m2
5 Beban Atap 2470,1 Kg/m2
6 Beban Finishing 110 Kg/m2
Total 3936,1 Kg/m2
2. Beban Hidup

Beban hidup yang digunakan dalam perancangan bangunan gedung dan struktur lain harus
merupakan beban maksimum yang diharapkan terjadi akibat penghunian dan penggunaan
bangunan gedung, akan tetapi tidak boleh kurang dari beban merata minimum yang ditetapkan
dalam tabel berikut berdasarkan SKBI - 1.3.5.3.1987.
Beban hidup terbagi rata pada atap gedung minimum diambil 100 kg/m2, untuk beban
terpusat berasal dari pekerja dengan peralatannya minimum 100 kg.

Data beban mati pada project kami berdasarkan - SKBI - 1.3.5.3.1987

Komponen Gedung
Lantai dan Tangga Rumah TInggal 200 Kg/m2
Latai Sekolah, Ruang Kuliah, Kantor, Toko, Toserba,
Restoran, Hotel, Asrama dan Rumah Sakit 250 Kg/m2

Lantai dan Balkon dalam dari ruang – ruang untuk pertemuan


yang lain daripada yang disebut dalam (a) s/d (e), seperti
Masjid, Gereja, Ruang Pagelaran, Ruang Rapat Bioskop dan 400 Kg/m2
Panggung penonton dengan tempad duduk tetap

Tangga, Bordes Tangga 300 Kg/m2


Lantai Ruang Pelengkap 250 Kg/m2

2.1. Rekapitulasi Beban Hidup Pada Rumah

No Jenis Beban Beban


1 Lantai dan Tangga Rumah 250 Kg/m2
2 Lantai Ruang Pelengkap (Toilet) 250 Kg/m2
3 Orang 100 Kg/m2
4 Plat Atap 100 Kg/m2
Total 700 Kg/m2
3. Beban Angin

Dalam perhitungan beban angin menggunakan SNI 1727- 2013 tentang beban minimum
untuk perancangan bangunan gedung dan struktru lain. adapun prosedur perhitungan beban angin
yang sesuai dengan SNI 1727-2013 Tabel 27.2-1 sebagai berikut:
1. Data Perencanaan :
Fungsi bangunan : Ruko
Tinggi bangunan :8m
Panjang bangunan : 13 m
Lebar bangunan : 10 m
Tinggi lantaih 1 dan 2 :4m

2. Kategori bangunan gedung


• Sesuai SNI 1727:2013 pasal 26.2
Termasuk bangunan gedung tertutup karena bangunan gedung tidak memenuhi
persyaratan untuk bangunan gedung terbuka dan bangunan gedung tertutup sebagian
• Sesuai SNI 1727:2013 pasal 26.2 dan 26.9.2
Termasuk bangunan kaku karena memenuhi persyaratan sebagai berikut :
Penentuan Frekuensi
• Tinggi bangunan ≤ 91 𝑚
8 m ≤ 91 𝑚
• Tinggi bangunan ≤ 4 × 𝐿𝑒𝑓𝑓
∑ ℎ𝑖 𝐿1 74,4 𝑚2
𝐿𝑒𝑓𝑓 = = = 13 𝑚
∑ ℎ𝑖 8𝑚
Maka, 8 m ≤ 4 × 13 𝑚
6 m ≤ 52 𝑚 (Ok)
Sehingga dapat dihitung sesuai dengan pasal 26.9.3 frekuensi alam
perkiraan.
Untuk beton bangunan rangka penahan momen
37,2 37,2
𝑛𝑎 = 0,9
= 0,9 = 5,724 𝐻𝑧
ℎ 8
Maka, na ≥ 1 𝐻𝑧 = 5,724 𝐻𝑧 ≥ 1 𝐻𝑧
• • Dari uraian diatas maka pembebanan angin pada bangunan gedung SPBAU
menggunakan prosedur pengarah (lihat SNI 1727:2013 pasal 27)

3. Menentukan kategori resiko bangunan gedung atau struktur lain


(SNI 1727:2013 tabel 1.5-1)

Maka, Bangunan gedung termasuk dalam kategori resiko II

4. Menentukan kecepatan angin dasar (V)


Sesuai dengan prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
V= 30 km/jam = 8,33 m/s
5. Menentukan faktor arah angin

Sesuai dengan SNI 1727:2013 tabel 26.6-1 Kd = 0,85

6. Kategori Eksposur
Sesuai dengan SNI 1727:2013 pasal 26.7
Maka termasuk dalam eksposur B

7. Faktor Topografi
Sesuai dengan SNI 1727:2013 pasal 26.8.2
Kzt = 1

8. Faktor Efek Tiupan Angin


Sesuai dengan SNI 1727:2013 pasal 26.9.1
Faktor efek tiupan angin untuk suatu bangunan gedung dan struktur lain yang kaku diambil
G = 0,85

9. Koefesien Tekanan Internal

Sesuai dengan SNI 1727:2013 tabel 26.11-1


Maka, GCpi = + 0,18 =0,18
10. Koefisien eksposur tekanan velositas Sesuai SNI 1727:2013 tabel 27.3-1
Tiggi bangunan (z) = 8 m

Interpolasi nilai z :
𝑥 − 𝑥1 𝑖 − 𝑖1
=
𝑥2 − 𝑥1 𝑖2 − 𝑖1
8 − 4,6 𝑖 − 0,57
=
9,1 − 4,6 0,70 − 0,57
i = 0,6682
sesuai dengan SNI 1727:2013 tabel 26.9.1

eksposur B

𝛼=7

Zg = 364,76 m

𝑧 2
𝐾𝑧 = 2,01 ( )𝛼
𝑧𝑔

2
6
𝐾𝑧 = 2,01 (364,76)7 = 0,622

Maka, 𝐾𝑧 = 𝐾ℎ = 0,622 (𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑎𝑡𝑎𝑝 𝑑𝑎𝑡𝑎𝑟)


11. Menentukan Tekanan Velositas
Sesuai dengan SNI 1727 : 2013 pasal 27.3.2

𝑞𝑧 = 0,613 × 𝐾𝑧 × 𝐾𝑧𝑡 × 𝐾𝑑 × 𝑉 2
𝑞𝑧 = 0,613 × 0,622 × 1 × 0,85 × 8,332
𝑞𝑧 = 22,49 𝑁/𝑚2

𝑞ℎ = 0,613 × 𝐾𝑧 × 𝐾𝑧𝑡 × 𝐾𝑑 × 𝑉 2
𝑞ℎ = 0,613 × 0,622 × 1 × 0,85 × 8,332
𝑞ℎ = 22,49 𝑁/𝑚2

12. Menentukan Koefesien tekanan Eksternal


Sesuai dengan SNI 1727:2013 gambar 27.4-1 untuk dinding dan atap rata

• Dinding di sisi angin datang (qz)


CP = 0,8
• Dinding di sisi angin pergi (qh)
𝐿 16 𝑚
= = 1,5
𝐵 10,5 𝑚
CP = - 0,3
• Dinding tepi (qh)
CP = - 0,7
13. Tekanan angin pada setiap permukaa bangunan gedung kaku sesuai dengan
SNI 1727:2013 persamaan 27.4-1
• Dinding di sisi angin datang
𝑝 = 𝑞𝑧. 𝐺. 𝐶𝑝𝑖 − 𝑞𝑖 . (𝐺𝐶𝑝𝑖 )
𝑝 = 22,49 .0,85. 0,8 − 0. (0,18) = 15,2932 N/m2
• Dinding di sisi angin pergi
𝑝 = 𝑞𝑧. 𝐺. 𝐶𝑝𝑖 − 𝑞𝑖 . (𝐺𝐶𝑝𝑖 )
𝑝 = 22,49 .0,85. −0,3 − 0. (0,18) = −5,73495 N/m2
• Dinding di sisi angin tepi
𝑝 = 𝑞𝑧. 𝐺. 𝐶𝑝𝑖 − 𝑞𝑖 . (𝐺𝐶𝑝𝑖 )

𝑝 = 22,49 .0,85. −0,7 − 0. (0,18) = −13,3816 N/m2


4. Beban Gempa (SNI 03-1726-2002)

1) Faktor Keutamaan Struktur (I)


Dari tabel faktor keutamaan bangunan (SNI 1726-2012), besarnya faktor keutamaan struktur
bangunan diambil sebesar 1.

2) Faktor Reduksi Gempa (R)


Dari tabel faktor reduksi gempa (SNI 1726-2019), Struktur beton bertulang dengan sistem
penahan gaya seismik yang digunakan adalah sistem rangka pemikul momen khusu
(SRPMK) koefisien modifikasi respon (R) = 8
Tabel Faktor Reduksi Gempa Sumber: SNI 1726-2019

a. Seismic design data


Kategori Resiko : II ( Tabel 1 SNI 1726:2019)
Faktor Keutamaan : 1,0 ( Tabel 2 SNI 1726:2019)

Ss (parameter respons spektral percepatan gempa MCER terpetakan untuk perioda 0,2
detik) : 1 g (gambar 9 SNI 1726:2019)
S1 (parameter respons spektral percepatan gempa MCER terpetakan untuk perioda 1
detik) : 0,4 g ((gambar 10 SNI 1726:2019)

Fa (Koefisien Situs) : 1,1 g ( Tabel 4 SNI 1726:2019)

Fv (Koefisien Situs) : 1,9 g ( Tabel 5 SNI 1726:2019)

SMS (Ss x Fa) (Paramater spektrum respons percepatan pada perioda pendek)

: 1,1 x 1 = 1,1 g

SM1 (S1 x Fv) (Paramater spektrum respons percepatan pada perioda 1 detik)

: 1,9 x 0,4 = 0,76 g

SDS ( SMS) (Parameter percepatan spektral desain untuk perioda pendek)

: x 1,1 = 0,7333 g

SD1( SM1) (Parameter percepatan spektral desain untuk perioda pendek)

: x 0,76 = 0,507 g

KDS (Kategori Resiko) : D ( Tabel 6 & 7 SNI 1726:2019)


b. Periode Fundamental

Hitung periode fudamental pendekatan (Ta)

Rumus Ta = Ct hn x

Ct = 0.0466 (Tabel 18 SNI 03-1726-2019)

x = 0,9 (Tabel 18 SNI 03-1726-2019)

hn = 21.5 m

T = Ct x 𝐻𝑛 𝑋

Ta = Ct x 𝐻𝑛 𝑋 = 0,0466 x 21,50,9 = 0,7372 detik

Ta = 0.737 detik

SD1 = 0.51 detik > 0,4 detik maka Cu = 1,4 ((Tabel 17 SNI 03-1726-2019)

Tmax = Cu Ta = 0.84 detik


Jadi untuk nilai T diatas didapatkan = Ta = 0,7372 detik.

c. Geser dasar Seismik (Base Shear)

𝑆𝐷𝑆 0,51
Cs= 𝑅 = 8 = 0,0865
𝑇 0,7372
1 1

𝑇 0,7372
Cs max= 𝑅 = 8 = 0,092
1 1

Cs min = 0,044.SDS .Ie ≥0,01

Cs min = 0,044 . (0,7372) . (1) ≥ 0,01

Cs min = 0,032 ≥ 0,01

Kontrol

Csmin < Cs < Csmax = 0,032 < 0,0865 < 0,092

Maka digunakan Cs = 0,0865

d. Perhitungan berat seismic efektif (W)

Panjang bangunan = 12,4 m

Lebar bangunan = 12,4 m

Jumlah portal arah memanjang =2

Jumlah portal arah melintang =2

Tinggi kolom lantai =3m

Panjang total balok tiap lantai = (12,4 x 5) = 62 m

Jumlah kolom = 9 buah setiap lantai


Dimensi kolom = 0.25 x 0.25 m

Dimensi balok = 0.3 x 0.15 m

Tebal pelat = 0.12 m

Berat volume beton = 2400 kg/m3

Berat dinding = 250 kg/m2

Berat plafond = 18 kg/m2

Berat spesi = 21 kg/m2

Berat keramik = 24 kg/m2

Berat Mekanikal/Elektrikal = 25 kg/ m2


Berat lantai 2 (W2)

Pelat = 12,4 X 12,4 X 0,12 X 2400 = 44282,88 Kg


Balok = 0,3 X 0,15 X 62 X 2400 = 6696 Kg
Kolom = 0,25 X 0,25 X 3 X 2400 X 18 = 8100 Kg
Dinding = 63 X 3 X 250 X = 47250 Kg
Plafond = 12,4 X 12,4 X 18 X = 2767,68 Kg
ME = 12,4 X 12,4 X 25 X = 3844 Kg +
Total berat lantai 2 = 112940,56 Kg

= 1108 kN

Berat lantai 1 (W1)

Pelat = 12,4 X 12,4 X 0,12 X 2400 = 44282,88 Kg


Balok = 0,3 X 0,15 X 62 X 2400 = 6696 Kg
Kolom = 0,25 X 0,25 X 3 X 2400 X 18 = 8100 Kg
Dinding = 63 X 3 X 250 X = 47250 Kg
Plafond = 12,4 X 12,4 X 18 X = 2767,68 Kg
ME = 12,4 X 12,4 X 25 X = 3844 Kg
Spesi = 12,4 X 12,4 X 21 = 3228,96 Kg
Keramik = 12,4 X 12,4 X 48 = 7380,48 Kg +
Total berat lantai 1 = 123550 Kg

= 1212 kN

Berat : Lantai seismic (W) = W1+W2 =11290 kg + 123550 kg = 236490,56 kg

= 2319 kN
➢ Distribusi Vertikal Gaya Gempa (Fx)

Gaya seismic lateral Fx di sebarang tingkat harus ditentukan dari persamaan berikut
:

Fx = Cvx V

Cs = 0,086

W = 2319 kN

V = 0,086 x 2319 kN = 199,434 kN

𝑊𝑥. ℎ𝑥 𝑘
𝐶𝑣𝑥 =
∑𝑛𝑖 𝑤𝑖. ℎ𝑖 𝑘

𝑊𝑥.ℎ𝑥 𝑘 4143,828
➢ 𝐶𝑣1 = ∑𝑛 𝑤𝑖.ℎ𝑖 𝑘 = 12371,836 = 0,33
𝑖

𝑊𝑥.ℎ𝑥 𝑘 8228,008
➢ 𝐶𝑣2 = ∑𝑛 𝑤𝑖.ℎ𝑖 𝑘 = 12371,836 = 0,67
𝑖

➢ Fx1 = Cvx.V = 0,33 x 199,434 = 65,813


➢ Fx1 = Cvx.V = 0,67 x 199,434 = 133,621

Diketahui :

• Cvx = faktor distribusi vertikal,


• V = gaya lateral disain total atau geser di dasar struktur (kN)
• wi dan wx = bagian berat seismik efektif total struktur (W) yang
ditempatkan atau dikenakan pada tingkat i atau x;
• hi dan hx = tinggi dari dasar sampai tingkat i atau x (m)
• k = eksponen yang terkait dengan perioda struktur sebagai berikut: 1) untuk
struktur yang mempunyai T ≤ 0,5 detik k = 1

2) untuk struktur yang mempunyai T ≥ 2,5 detik k = 2


3) untuk struktur yang mempunyai 0,5 < T > 2,5 detik, k ditentukan dengan
interpolasi linier sehingga :

➢ Interpolasi

𝑥 − 𝑥1 𝑘 − 𝑘1
=
𝑥2 − 𝑥1 𝑘2 − 𝑘1

0,7372 − 0,5 𝑘 − 1
=
2,5 − 0,5 2−1

0,2372 𝑋−1
=
2 1

K = 1,119

Gaya lateral gempa tiap lantai

Lantai hi(m) hik wi(kN) wi hik Fix-y(kN) Tiap Portal (kN)


Ke i Fix Fiy= (Fi x-
y)/2
= (Fi x-y)/2
Lantai 3 3,419 1212 4143,828 65,813 32,91 32,91
1

Lantai 6 7,426 1108 8228,008 133,621 66,81 66,81


2
∑ 2320 12371,836

Kombinasi Pembebanan

𝑈 = 1,2𝐷 + 1,6𝐿
𝑘𝑔⁄ 𝑘𝑔⁄
𝑈 = 1,2 × 4361,1 𝑚 2 + 1,6 × 700 = 6353,32 𝑚2
𝑈 = 1,2𝐷 + 0,5𝐿 + 𝐸
𝑘𝑔⁄ 𝑘𝑔⁄
𝑈 = 1,2 × 4361,1 𝑚 2 + 0,5 × 700 + 66,81 = 5650,13 𝑚2

𝑈 = 1,2𝐷 + 0,5𝐿 − 𝐸
𝑘𝑔⁄ 𝑘𝑔⁄
𝑈 = 1,2 × 4361,1 𝑚2 + 0,5 × 700 − 66,81 = 5516,51 𝑚2
B. PERENCANAAN PELAT LANTAI KOMPOSIT BETON MENGGUNAKAN DEK BAJA
GELOMBANG

No. Beban Mati Besar Beban


1 Beton Bertulang 2400 kg/m3
2 Dinding hebel 650 kg/m2
3 Langit-langit + Penggantung 18 kg/m2
4 Lantai ubin semen porland 24 kg/m2
5 Spesi per cm tebal 21 kg/m2
6 Berat sendiri pelat lantai (t=12 cm) 288 kg/m2
7 Berat sendiri pelat atap (t=10 cm) 240 kg/m2
8 Beban Instalasi M/E 5 kg/cm
9 ACP (Aluminium Composit Panel) 3,5 kg/cm

1. BEBAN MATI
Beban mati tambahan sebagai akibat finishing lantai, plafond dan ME

• Spesi tebal 2 cm = 2 x 21 kg/m2 = 42 kg/m2


• Lantai kramik 1 cm = 1 x 24 kg/m2 = 24 kg/m2
• Rangka plafond = 18 kg/m2
• Ducting + Plumbing = 25 kg/m2
Total beban mati = 109 kg/m2

Bentang panjang (Ly)= 6,5 m = 650 cm


Bentang pendek (Lx)= 2,0 m = 200 cm
Pelat satu arah = Ly/Lx=650/200 = 3 > 2 (oke)
Menggunakan Lysaght Smartdeck 510 0,7 mm

• Tinggi rusuk bondek = 5,1 cm


• Tebal bondek 7,5 cm
• Volume beton rata-rata yang mengisi lembah gelombang separuh saja
2,5 cm
• Beban pelat beton = (t x bj beton ) + (v x bj beton)
= (0,075 x 2400) + (0,025 x 2400) = 240 kg/m2

• Berat dek gelombang = 7,50 kg/m2


• Berat pelat beton dan bondek = 247,5 kg/m2
• Total beban mati = 109 + 247,5 = 356,5 kg/m2

Lysaght Smartdeck 510 0,7 mm


2. BEBAN HIDUP
No. Beban Mati Besar Merata
1 Lantai toko (Ruko) ; lantai 1 sd.2 250 kg/m2
2 Tangga, bordes tangga dan gang 300 kg/m2
3 Atap dak 100 kg/m2
Beban hidup lantai ruko = 250 kg/m2
1) Cek persyaratan metode koefisien momen SNI 2847-2019
1. Jumlah bentang ≥ 2 = 2,03226
2. 3 x beban mati = 3 x 356,5 = 1069,5
3. Beban hidup < 3 x beban mati = 250 < 1069,5
4. Panjang bentang terbesar terhadap panjang bentang terpendek dari dua
bentang yang bersebelahan tidak melebihi 20% (oke)

2) Panjang momen penulangan negative


1. Kombinasi pembebanan. Beban rencana terfaktor
2. Wu = 1,2 DL + 1,6 LL
= (1,2 x 356,5) + (1,6 x 250) = 827,8 kg/m2
3. Momen penulangan hanya dihitung untuk momen negative karena
tulangan positif pelat dilimpahkan ke bondek
4. Bentang bersih pelat Ln. Balok Menggunakan 𝑊𝐹 300 × 150 ×
6,5 × 9
Ln = (bentang pendek) Lx – (width flange plat) b
Ln = 2500 mm – 150 mm = 2350 mm = 2,35 m

𝑊𝑢𝐿𝑛2 827,8 × 2,352


Mu-eksterior = = = 457,153 𝑘𝑔. 𝑚 × 9.8
10 10

= 4480,095 = 4,480 𝑘𝑁𝑚

𝑊𝑢𝐿𝑛2 827,8 × 2,352


Mu-interior = = = 190,480 𝑘𝑔. 𝑚 × 9,8
24 24

= 1866,71 𝑁𝑚 = 1,867 𝑘𝑁𝑚


𝑊𝑢𝐿𝑛2 827,8 × 2,352
Mu-interior = = = 415,59 𝑘𝑔. 𝑚 × 9,8
11 11

= 4072,814 𝑁𝑚 = 4,073 𝑘𝑁𝑚

3) Perhitungan tulangan lentur negative


• Tebal pelat beton = (7,5 + 2,5 = 10 cm = 100 mm)
Dihitung rata-rata 5/2 cm karena permukaan bondek bergelombang
• Diameter tulangan 𝜙10 = 10𝑚𝑚
• Selimut beton plat = 20 mm
• Tinggi efektif pelat lantai
1
(d) = 𝑡𝑒𝑏𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑡 − 𝑠𝑒𝑙𝑖𝑚𝑢𝑡 𝑏𝑒𝑡𝑜𝑛 − 2 𝑑 𝑡𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛
10
= 100 − 20 − = 75 𝑚𝑚 = 0,75 𝑚
2

𝑀𝑢 4,480
- 𝑀𝑛 = = = 4,97 kNm
∅ 0,9
𝑀𝑛 4,97
- 𝑅𝑛 = 𝑏×𝑑2 = = 0,8835 kNm
1000 ×0,752
𝑓𝑦 400
- 𝑚 = 0,85×𝑓𝑐𝑟 = = 15,686 𝑘𝑁𝑚
0,85×30

𝑠𝑒ℎ𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑡𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛

1 2𝑚𝑅𝑛
ρ= (1 − √1 − )
𝑚 𝑓𝑦

1 2×15,686×0,8835
= (1 − √1 − ) = 0,00225 𝑀𝑝𝑎
15,686 400

Untuk 28 Mpa < < 𝑓𝑐 ′ < 56 𝑀𝑝𝑎,


30 − 28
𝑚𝑎𝑘𝑎 𝛽 = 0,85 − 0,05 = 0,836
7
0,85×𝑓𝑐 600
➢ pb = × 𝛽 × |600+𝑓𝑦| = 0,032
𝑓𝑦
𝑓𝑦
0,003 +
➢ pbmax = ( 𝐸𝑠
) 𝑝𝑏
0,008
400
0,003 +
200000
=( ) = 0,032 𝑀𝑝𝑎
0,008

Pbmax > ρ = 0,032 Mpa > 0,0025 Mpa

➢ Tulangan minimum pelat satu arah diatur di SNI 2847 : 2019 pasal 7.6
(A minimum = 0,002 . Ag). Maka digunakan ρ = 0,00341

- h total pelat beton = 125 mm


- h pelat (rata-rata) = 100 mm
- Tinggi efektif d = 75 mm

➢ Luas tulangan lentur negative yang dibutuhkan.


- As = 0,00225 × 𝑏 × 𝑑
= 0,00225 × 1000 × 75 = 168,75 mm2 (𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖 𝑖𝑛𝑖)

- As min = 0,002 × 𝑏 × ℎ
= 0,002 × 1000 × 100 = 200mm2
➢ Gunakan tulangan konvesional D8-150
Diameter (d) = 8 mm
Jarak (s) = 150 mm
1 𝑏
Asd = 4 × 𝜋 × 𝑑2 × 𝑠
1 1000
= 4 × 3,14 × 82 × = 334,933 mm2
150
4) Konversi tulangan wiremesh. Fyd = 400 Mpa. Fyw = 500 Mpa
𝑓𝑦𝑑 400
➢ Luas wiremesh = 𝐴𝑠𝑑 × 𝑓𝑦𝑤 = 334 × 500 = 267,947 𝑚𝑚2

➢ Gunakan wiremesh M8-150


1 𝑓𝑦𝑑 1 1000
𝐴𝑠𝑤 = × 𝜋 × 𝑑2 × = × 3,14 × 82 ×
4 𝑓𝑦𝑤 4 150
= 334,933 𝑚𝑚2
Luas wiremesh terpasang > Luas butuh
= 334,933 𝑚𝑚2 > 267,947𝑚𝑚2 (memenuhi)

5) Perhitungan tulangan positif (Bondek). Menggunakan Galvadeck W440 ketebalan


0,8 mm. persyaratan lentur bondek :
Mru > Mu +Mru = kuat lentur bondek
➢ Wu = 827,8 kg/m2
𝑊𝑢 𝐿𝑛2 827,8 ×2,352
➢ Mu + bentang pertama = = = 326,538 𝑘𝑔𝑚
14 14

= 3200,07 𝑁𝑚𝑚 = 3,2001 𝑘𝑁𝑚


𝑊𝑢 𝐿𝑛2 827,8 × 2,35 2
➢ Mu + bentang selanjutnya = = = 285,72 𝑘𝑔𝑚
16 16

= 2800,06 𝑁𝑚 = 2,8001 𝑘𝑁𝑚

➢ Mu + yang diambil ialah 3,2001 kNm (terbesar)


Perhitungan kapasitas lentur bondek (Mru) dengan metode SDI-ANSI:

➢ h = tinggi total pelat beton = 75 +51 = 126 mm


➢ dd = tinggi gelombang = 51 mm
➢ d = h – ½ x dd = 126 - ½ x 51 = 100,5 mm
➢ hc = h – dd = 126 – 51 = 75 mm

Garis netral penampang retak Ycc = 𝑑{√2𝜌𝑛 + (𝜌𝑛)2 − 𝜌𝑛} < ℎ𝑐

𝐸𝑠 20000
➢ Dimana : 𝑛 = 𝐸𝑐 = 4700√30 = 7,77
𝐴𝑠 1222
➢ 𝜌 = 𝑏×𝑑 = 960×100,5 = 0,0126

(As = luas bondek dari data material)


➢ Ycc = 100,5{√2 × 0,0276 × 7,77 + (0,0276 × 7,77)2 − 0,0276 × 7,77}

Ycc = 32,949 < 75 (oke)


➢ Ycs = d -ycc = 100,5 – 32,949 = 67,551 mm

Galvadeck W440, lebar efektif b = 960 mm (sesuai pada data material)


𝑏
Inersia penampang retak Ic = 3𝑛 × 𝑌𝑐𝑐 3 + 𝐴𝑠 + 𝑌𝑐𝑠 2 + 𝐼𝑠𝑓

(Isf terdapat pada data material)


960
➢ Ic = 3×7,77 × (32,949)3 + 1222 + (67,551)2 + 545,345 = 1479510 𝑚𝑚4
𝑓𝑦 𝑥 𝐼 550 𝑥 1479510
➢ Mn = ℎ− 𝑌 𝑐 = = 9.347.744 N.mm ~ 9,348 kN. m
𝑐𝑐 120− 32,949

➢ Mru = 0,9 x 9,348 = 8,413 kN. m

Mru > Mu+ yaitu 8,413 𝑘𝑁𝑚 > 3,2001 kNm. Dek baja gelombang atau bondek yang
direncanakan memenuhi persyaratan kapasitas kuat lentur.
C. PERNECANAAN STRUKTUR BALOK ANAK KOMPOSIT
WF 300 x 150 x 6,5 x 9, data yang diperlukan :

W = 29,56 kg/m

As = 37,66 cm2

d = 250 mm

bf = 125 mm

r = 13 mm

tf = 9 mm

tw = 6 mm

Ix = 4050 cm4

Iy = 294 cm4

ix = 10,37 cm

iy = 2,79 cm

Zx = 352cm3

Zy = 72cm3

h = d – (2tf + r)
= 300 – (2 . 9 + 13) = 269 mm

Bj 41 :

fy = 2500 kg/cm2

Fu = 4100 kg/cm2

hr = 5,1 cm

E = 200000

Beton (fc’) = 300 kg/cm2

Beban balok anak sebelum komposit (beton sebelum mengeras)


a. Kondisi balok anak sebelum komposit
1. Beban mati
Berat pelat bondek
= 7,35 kg/m2 x 2 m = 25,25 kg/m
Berat pelat beton
= 0,1005 x 2.400 x 2 m = 540 kg/m
Berat sendiri profil (w) = 36,70 kg/m +
Total Beban Mati = 601,95 kg/m

Sambungan dll

10% x Total Beban Mati = 10 % x 601,95 = 60,195 kg/m

Total= qd = 662,145 kg/m

2. Beban hidup balok anak = 100 kg/m2


ql = 100 x 2 m = 200 kg/m

3. Beban berfaktor
qu = (1,2 x qd) + (1,6 x ql) = (1,2 x 662,145) + (1,6 x 200) = 1194,574 kg/m

Analisis gaya dalam sebelum komposit

4. Momen yang terjadi :


1
𝑀𝑢 = × 𝑞𝑢 × 𝐿2
8
1
𝑀𝑢 = × 1194,574 × 6,52
8
𝑀𝑢 = 5739,93 𝑘𝑔𝑚

5. Gaya geser yang terjadi


1
𝑉𝑢 = × 𝑞𝑢 × 𝐿
2
1
𝑉𝑢 = × 1194,574 × 6,5
2
𝑉𝑢 = 3703,1794 𝑘𝑁

Analisis penampang balok sebelum komposit. kontrol kuat lentur balok

6. Sebagai balok baja biasa


a. Kontrol sayap :
𝑏𝑓 150
= = 8,333
2𝑡𝑓 2 × 9
𝐸 2×105
𝜆𝑝𝑓 = 0,38 × √𝑓𝑦 = 0,38 × √ 250
= 10,75

b. Kontrol Badan :
ℎ 269
= = 40,75
𝑡𝑤 6,6

2 × 105
𝜆𝑝𝑤 = 3,76 × √ = 106,34886
250

𝑏2𝑡𝑓 < 𝜆𝑝 𝑑𝑎𝑛 ℎ𝑡𝑤 < 𝜆𝑝, 𝑝𝑒𝑛𝑎𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑜𝑚𝑝𝑎𝑘

Penampang profil kompak karena rasio kelangsingan sayap dan rasio tinggi badan memenuhu
persyaratan, maka Mn=Mp

7. Kontrol Kuat Lentur


Mn = Mp = 𝑓𝑦 × 𝑍𝑥
𝑀𝑝 = 2400 x 481 = 1154400 kg.cm = 11544 kg.m
 = 0,9 dengan syarat b Mn > Mu
 Mn → 0,9 x 11.544 = 1038960 kg.m
Syarat :  Mn > Mu = 1038960 kg.m > 5739,93 kg.m

8. Kontrol kuat geser


ℎ 269
𝑡𝑤
= 6,6
= 40,75
200.000
2,24 √ = 64,66
240

ℎ 𝐸
< 2,24 √𝑓𝑦 =40,75 < 64,66 (Ok)
𝑡𝑤

Dengan terpenuhnya syarat tersebut, maka berlaku ketentuan untuk nilai v dan nilai Cv1 adalah
sebagai berikut:
Cv1 = 1,0 dan v = 1,0
Sehingga besaran nilai geser nominalnya adalah
Vn = 0,6 Fy Aw Cv1

Kontrol kuat Geser


Vn = 0,6 x Fy x Aw x Cv1
= 0,6 x 2400 x 30 x 0,66 x 1
= 28512

Syarat ǾVn > Vu = 28512 > 3703,1794

9. Kontrol Lendutan
𝐿
Batas maks lendutan (fijin) = 360
𝐿 650
fijin = 360 = 360 = 1,7222 cm

Lendutan yang terjadi:


5 (𝑞𝑑+𝑞𝑙)𝑥 𝐿4 5 (6,62+2,5)𝑥 6404
f° = 384 x ( ) = 384 x ( ) = 1,5149 cm
𝐸 𝑥 𝐼𝑥 200.000 𝑥 7210

Syarat f° < fijin = 1,5149 cm < 1,7222 cm (Ok)


b. Kondisi balok anak setelah komposit
➢ Beban Mati
Berat plat bondek
= 10,1 kg/m2 x 2 m = 20,2 kg/m
Berat plat beton
= 0,09 x 2400 x 2 m = 540 kg/m
Berat sendiri profil (w) = 36,70 kg/m

Berat spesi (2cm)


= 2 x 21 x 2 = 84 kg/m
Berat keramik
= 1,24 x 2 = 2,48 kg/m
Berat rangka & plafond
= 18 x 2 = 36 kg/m
Berat ducting & plumbing
= 10 x 2 = 20 kg/m +
= 780,05 kg/m
Sambungan,dll
= 10% x 780,05 = 78,005 kg/m +
qd = 858,055 kg/m

➢ Beban Hidup (Ruang rapat = 250 kg/m2)


ql = 250 x 2 m = 500 kg/m

➢ Beban berfaktor
qu = (1,2 qd) + (1,6 qL)
= (1,2 x 858,055) + (1,6 x 500)
= 2029,666 kg/m

➢ Momen yang terjadi


1
Mu = 8 qu L2
1
= 8 x 2029,666 x 6,52

= 9752,5451 kg.m

➢ Gaya geser yang terjadi


1
Vu = 2 qu L
1
= 2 x 2029,666 x 6,5

= 6291,96 kg

10. Menentukan gaya tekan yang terjadi pada pelat : Kriteria Penampang
ℎ 269
= = 40,75
𝑡𝑤 6,6
200.000
2,24 √ = 64,66
240

ℎ 𝐸
< 2,24 √𝑓𝑦 =40,75 < 64,66 (Ok)
𝑡𝑤

Penampang kompak dianalisis dengan tegangan plastis

Lebar Efektif
beff< 1/4L = ¼ x 650 = 162,5 cm =1625 mm
beff< S =2m = 200 cm =2000 mm
Maka beff = 1550 mm
C = 0,85 x fc’x tplat x beff
= 0,85 x 300 x 9 x 1625
= 395.250 kg
T = As x Fy
= 46,78 x 2400
= 112.272 kg
T < C maka garis netral plastis terletak pada beton komposit

11. Menentukan jarak dari Centroid yang bekerja


𝐴𝑠 𝑥 𝑓𝑦 112.272
𝑎= ′
= = 2,841 𝑐𝑚
0,85 𝑥 𝑓𝑐 𝑥 𝑏𝑒𝑓𝑓 0,85 𝑥 300 𝑥 155
𝑎 2,841
d1 = ℎ𝑟 + 𝑡𝑏 − = 5,3 + 3,7 − = 7,5795 𝑐𝑚
2 2
d2 = 0 (profil baja tidak mengalami tekan)
∴ garis netral komposit jatuh dibeton.
𝐷 30
d3 = 2 = = 15
2

Mn= C (d3 + d1)= 395.250 (15 + 7,5795) =89.245,47 kg.m


Syarat  Mn > Mu = 0,9 x 89.245,47 > 9.752,5451
= 80.320,93 kg.m > 9.752,5451 kg.m
Kekuatan nominal penampang komposit lebih besar daripada momen akibat beban berfaktor,
sehingga penampang mampu menahan beban yang terjadi.
12. Kontrol Lendutan Balok Komposit (beton sudah mengeras)
Kontrol Lendutan
Ec = 0,41 x w1,5x√𝑓𝑐′
= 0,41 x 24001,5x√30
= 26403,5 Mpa
Es = 200000
𝐸𝑠 200000
N = 𝐸𝑐 = 26403,5 = 7,57
𝑏𝑓𝑓 155
btr = = 7,57 = 20,48 𝑐𝑚
𝑛

atr = btr x t pelat = 20,48 x 3,7 = 75,776 cm2


Menentukan letak garis netral
𝑡𝑝𝑙𝑎𝑡 𝑑
(𝐴𝑡𝑟 𝑥 ) + [𝐴𝑠 𝑥 (𝑡𝑝𝑙𝑎𝑡 + ℎ𝑟 +
𝑌𝑛𝑎 = 2 2)]
𝐴𝑡𝑟 + 𝐴𝑠
3,7 30
(75,776 𝑥 )+[46,78 𝑥 (3,7+5,3+ )]
2 2
= = 10,305 𝑐𝑚
75,776 +46,78

Menentukan nilai momen nersia penampang transformasi


Itr = [(1/12 x btr x tplat3) + Atr (Yna – tplat/2)2] + [Ix + As x ((tplat +hr + d/2) -Yna)2)
= [(1/12 x 20,48 x 3,73)+ 75,776 (10,305 – 3,7/2)2] +
[ 7210 + 46,78 x ((3,7 +5,3 + 30/2) -10,305)2)
= 21.487,179 cm4

Kontrol Lendutan
Batas maks lendutan (f ijin) = L/360 = 620/360 = 1,722 cm
5 (𝑞𝑑 + 𝑞𝑙) × 𝐿4
𝑓° = ×( )
384 𝐸 × 𝑙𝑡𝑟
5 (8,58 + 6,25) × 6504
𝑓° = ×( ) = 0,6640 𝑐𝑚
384 2.000.000 × 21.487,179
Syarat 𝑓° < 𝑓 𝑖𝑗𝑖𝑛 = 0,6640 𝑐𝑚 < 1,722 𝑐𝑚
Kontrol Kuat Geser
ℎ 269
= = 40,75
𝑡𝑤 6,6

200.000
2,24 √ = 64,66
240

ℎ 𝐸
< 2,24 √𝑓𝑦 =40,75 < 64,66 (Ok)
𝑡𝑤

Dengan terpenuhnya syarat tersebut, mka berlaku ketentuan untuk nilai ϕv dan nilai Cv1 adalah
sebagi berikut :
nilai Cv1 adalah sebagai berikut:
Cv1 = 1,0 dan v = 1,0
Sehingga besaran nilai geser nominalnya adalah
Vn = 0,6 Fy Aw Cv1

Kontrol kuat Geser


Vn = 0,6 x Fy x Aw x Cv1
= 0,6 x 2400 x 30 x 0,65 x 1 = 28.080 kg
Syarat ǾVn > Vu = 0,9 x 28.080 > 6.291,96

= 25.272 kg > 6.291,96

Perencanaan Penghubung Geser Penghubung geser yang dipakai adalah tipe stud dengan: Ds = 19
mm

Asc = 1/4 x 3,14 x 19 x 19 mm2

Asc = 283,53 mm2

fu = 370 Mpa = 37 kg/mm2

Ec = 0,041 x Wc x 1,5 x √𝑓𝑐′= 0,041 x 2400 x 1,5 √30 = 26403,5 Mpa

Qn = 0,5 x Asc x √𝑓𝑐′ x Ec = 0,5 x 283,53 x √30x 26403,5 = 126.171,2 N

= 12.617,12 kg/stud
Syarat : Qn ≤ Asc x fu = 12.617,12 kg/stud ≤ 283,53 x 37

= 12.617,12 kg/stud > 10.490,61 kg/stud

= Maka dipakai Qn = 10.490,61 kg/stud

Jumlah stud untuk tengah bentang :

Dari perhitungan Ts kuat lentur sebelumnya T = 112.272 kg

𝑇𝑚𝑎𝑥 112.272
𝑁= = = 10,70 ~ 11 𝑏𝑢𝑎ℎ
𝑄𝑛 10.490,61

Jarak seragam (P) dengan stud pada masing-masing lokasi:

𝐿 650
𝑃= = = 59,090 𝑐𝑚
𝑁 11

Jarak maksimum = 8 x plat = 8 x 9 = 72 cm

Jarak minimum = 6 x d = 6 x 1,9 = 11,4 cm

Jadi shear conector dipasang sejarak 59,090 sebanyak 11 buah untuk masing –masing
setengah bentang.

11 sted berkepala @ 59,090


D. GAMBAR PERENCANAAN BALOK ANAK DAN PELAT HASIL TUGAS

Wiremesh 8 -150
Wiremesh 8 -150

Wiremesh 8 -150
4000

Wiremesh 8 -150

6500

150

59.090

9 300 WF 300 x 150 x 6,5 x 9

6,5

Anda mungkin juga menyukai