Anda di halaman 1dari 9

TUGAS 10 MERANGKUM

“ Loader dan Truck ”

Nama : Agung Daarmaji

NIM : 1503620032

Mata Kuliah : Pemindahan Tanah Mekanis dan Jalan Raya

Jam Mata Kuliah : 08.00 – 09.50 WIB

PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

LOADER DAN ALAT PENGANGKUTAN


Pada umumnya proyek konstruksi yang berada dalam keadaan tanah tidak rata
melaksanakan pekerjaan penggalian dan penimbunan. Pada pekerjaan tersebut pasti
membutuhkan alat gali dan alat angkut untuk melaksanakan pekerjaan penggalian dan
penimbunan.

Loader adalah alat yang umum digunakan di dalam proyek konstruksi untuk pekerjaan
pemuatan material hasil penggalian ke dalam truck atau langsung di timbunkan pada
tanah yang rendah. Pada bagian depan loader terdapat bucket sehingga alat ini umumnya
disebut front end loader. Dalam suatu proyek konsturksi, truck dan alat pengangkut
lainnya mempunyai fungsi untuk mengangkut material dari sumbernya atau dari tempat
penggalian ke tempat pengurugan.

Alat penggerak loader diklasifikasikan sebagai roda crawler atau ban. Loader beroda
crawler atau crawler-tractor-mounted mempunyai roda yang mirip dengan dozer, tetapi
roda pada loader dipasang lebih maju ke depan untuk menstabilkan alat pada saat
mengangkut material. Loader beroda ban atau wheel-tractor-mounted terdiri atas :

1. Wheel drive : wheel drive digunakan untuk membawa bucket bermuatan penuh.
Pada wheel tracktor mounted ada 4 wheel drive.
2. Rear wheel drive : rear wheel biasanya digunakan untu menggali.

Loader beroda ban ataupun beroda crawler dapat dipakai untuk mengangkut material.
Namun, bagian bawah material harus mempunyai ketinggian setinggi permukaan alat
tersebut. Jika ada penggalian yang lebih dalam memerlukan ramp. Selain itu, material
yang diangkat adalah material yang lepas. Karena di bagian bawah tidak terdapat alat
pemutar maka pada saat pembongkaran muatannya, loader harus melakukan banyak
gerakan agar material dapat mudah diangkat.

Bucket yang dipasang pada loader dapat dapat berupa :

1. General purpose bucket


2. Rock bucket
3. Side dump bucket, dan
4. multi purpose bucket.
Ukuran bucket berkisar antara 0,15m³ sampai 15 m³. ukuran yang paling sering digunakan
adalah 6 m³.

Fungsi loader adalah untuk memuat material ke dalam alat pengangkuat pada umumnya.
Pada areal yang datar alat pengangkut dapat diletakkan dekat dengan loader sehingga
dapat mempermudah pengangkutan ke dalam alat angkut.

→ Beberapa metode dalam pengangkutan material dari loader ke dalam alat angkut :

• Metode pertama ( I Shape Loading )

Pada metode ini truck bergerak maju pada saat loader mengambil material dari
timbunan kemudian mundur pada saat loader telah siap memindahkan material ke
dalam truck.

1 Shape Loading

• Metode kedua ( V shape loading )

Pada metode ini truck tidak bergerak sampai bak terisi penuh dan loader
menggunakan gerakan V dari timbunan ke arah truck.

V Shape Loading

• Metode ketiga ( Pass Loading )

Pada metode Pass Loading truck bergerak menuju beberapa loader yang bucketnya
telah terisi penuh. Truck bergerak dari satu loader ke loader lainnya sampai bak terisi
penuh.

Pass Loading
Awalnya pemuatan material ke dalam alat pengangkut dilakukan oleh power shovel,
namun karena kapasitas loader makin besar maka penggunaan loader menjadi lebih
sering. Fungsi lain daro loader adalah untuk menggali basement dan pondasi dengan lebar
yang sama dengan lebar bucket. Loader juga digunakan untuk memuat material hasil
peledakan ke dalam alat pengangkut. Sedangkan di quarry, loader digunakan untuk
mengangkut material ke dalam hopper yang selanjutnya diangkut ke crusher paint. Pada
proses pembersihan lahan loader juga digunakan untuk memindahkan semak, akar pohon
dll.

Dalam hal ini produktifitas loader harus sangat diperhatikan. Dan produktifitas loader
adalah sebagai berikut :

• Kondisi material
• Tipe bucket dan kapasitasnya
• Arel untuk pergerakan loader
• Waktu siklus loader dan
• Waktu efisien loader

Karena beberapa material menyebabkan alat tidak dapat mengangkut material secara
maksimal. Maka, dibuat tabel untuk menentukan factor pemuatan bucket :

Tabel faktor pemuatan bucket ( Bucket Fill Factor, BFF )

material faktor

Material seragam / campuran 0,95-1,00

Batu kerikil 0,85-0,90

Batuan hasil peledakan ( baik ) 0,80-0,95

Batuan hasil peledakan ( rata – rata ) 0,75-0,90

Batuan hasil peledakan ( buruk ) 0,60-0,75

Batuan berlumpur 1,00-1,20


Lanau basah 1,00-1,10

Material berbeton 0,85-0,95

Cara menghitung produktifitas loader adalah dengan menggunakan tabel – tabel waktu
yang tergantung dalam beberapa faktor. Waktu muat tergantung dari jenis material yang
diangkut. Misal waktu dalam pengangkutanmaterial kerikil berbeda dengan material
berbeton. Waktu berputar ditentukan sebesar 0,2 menit dan waktu bongkar ditentukan
berdasarkan tempat atau kemana material tersebut akan ditempatkan. Selain itu juga
diperlukan koreksi terhadap waktu siklus.

Tabel waktu muat ( menit )

MATERIAL LT

Berbutir seragam 0,03-0,05

Berbutir campuran dan seragam 0,03-0,06

Lanau basah 0,03-0,07

Tanah atau kerikil 0,04-0,20

Material berbeton 0,05-0,20

Tabel Faktor penambahan dan pengurangan untuk CT ( menit )

URAIAN FAKTOR
Kondisi tanah :

Berbutir campuran + 0,02

Diameter <> +0,02

Diameter 3 – 20 mm -0,02

Diameter 20 – 150 0

Diameter > 150 mm +0,03

Kondisi tanah asli / lepas 0,04

Timbunan :

Timbunan dengan tinggi > 3 mm 0

Timbunan dengan tinggi <> +0,01

Pembongkaran dari truck +0,02

Lain – lain :

Pengoperasian tetap -0,04

Pengoperasian tidak tetap +0,04

Target sedikit +0,04

Target beresiko +0,05

Tabel Waktu Buang

Tipe loader Heaped capacity Struck capacity

m³ ( yd³ )

910 F 1,20 ( 1,60 ) 1,02 ( 1,33 )

918 F 1,70 ( 2,25 ) 1,40 ( 1,80 )

928 F 2,00 ( 2,60 ) 1,70 ( 2,25 )

930 T 1,72 ( 2,25 ) 1,29 ( 1,69 )


Rumus yang digunakan untuk menghitung produktifitas loader adalah :

Prod = uk.bucket x ( 60 / CT ) x BFF x efisiensi

Gambar loader

Alat pengangkutan juga sangat diperlukan dalam proyek pembangunan. Fungsi dari alat
pengangkutan adalah untuk mengangkut material pada proyek konstruksi.

1. Dump Truck / Tractor Wagon

Dump truck dan tractor wagon yang dipakai di dalam proyek konstruksi
umumnya digolongkan menjadi 5 yaitu :

• Rear dump truck


• Side dump truck
• Rear dump tractor wagon
• Side dump tractor wagon
• Bottom dump tractor wagon

Pengeluaran pada material Rear dump adalah dengan pengangkatan bagian depan
bak. Rear dump truck dipakai umtuk mengangkut berbagai jenis material. Akan tetapi
material lepas seperti tanah dan pasir kering merupakan material yang umum diangkut
oleh dump truck. Material seperti batuan akan dapat merusak truck. Maka, dalam
pemindahan harus berhati – hati. Kapasitas bak pada truck jenis ini adalah 25 sampai 250
ton.

Side dump truck dan Tractor wagon mengeluarkan material yang diangkutnya
dengan menaikkan salah satu titik bak. Alat pengangkut jenis ini biasanya dipilih karena
tempat pembongkaran sempit dan panjang.
Bottom dump Tractor wagon mengeluarkan materialnya melalui bagian bawah bak
yang dapat dibuka tengahnya. Alat penganakutan ini biasanya mengangkut material lepas
seperti : pasir, kerikil, batuan sedimen, lempung keras, dll. Kelandaian permukaan tempat
bongkar alat pengangkut tersebut kurang dari 5%. Karena alat tersebut tidak
memungkinkan untuk bongkar pada tanah yang terjal.

Kapasitas pengangkutan pada truck tergantung pada jenis muatannya. Jika


muatan yang ditampung adalah material lepas seperti pasir atau kerikil yang tidak
mempunyai daya lekat maka kapasitas muatannya adalah kapasitas peres. Tetapi jika
material yang diangkut adalah tanah liat yang umumnya mempunyai daya lekat yang kuat
antar material maka kapasitas muatannya adalah kapasitas munjung ( menggunung ).

• Kelebihan truck kecil terhadap truck besar


o Bergerak lebih leluasa dan kecepatan lebih tinggi
o Kerugian dalam produktifitas lebih kecil apabila salah satu truck tidak
dapat beroperasi
o Kemudahan dalam memperhitungkan jumlah truck untuk setiap alat
pemuat
• Kerugian truck kecil terhadap truck besar
o Kesulitan bagi alat pemuat dalam memuat material
o Jumlah truck yang besar menyebabkan waktu antrian akan besar
o Memerlukan lebih banyak sopir
o Meningkatkan investasi karena jumlah truck yang besar
• Keuntungan truck besar terhadap truck kecil
o Investasi berkurang karena jumlahnya sedikit
o Kebutuhan sopir minimum
o Memudahkan dalam memuat
o Waktu antri berkurang
• Kerugian truck besar terhadap truck kecil
o Akan memperbesar waktu muat jika alat pemuat kecil
o Mempercepat kerusakan jalan apabila muatan besar
o Jumlah truck yang seimbang dengan alat pemuat sulit didapat
o Larangan pengangkutan truck besar di jalan raya sangat besar
Waktu siklus truck terdiri dari waktu muat, waktu pengangkutan, waktu pembongkaran,
waktu perjalanan kembali, dan waktu antri.

Waktu muat tergantunag pada kemampuan operator, ukuran dan jenis alat pemuat, jenis &
kondisi material dan kapasitas alat angkut.

Waktu pengangkutan tergantunag pada jarak tempuh dan kondisi jalan yang dilalui.

Waktu pembongkaran muatan tergantung pada cara pembongkaran, jenis alat


pengangkutan dan jenis & kondisi material.

Waktu kembali juga dipengaruhi oleh hal – hal yang sama seperti waktu pengangkutan.

Sedangkan waktu antri dipengaruhi oleh jenis alat pemuat, kemampuan alat pengangkut
untuk berputar dan posisi alat pemuat.

≡ Rumus yang dipakai untuk menghitung produktifitas truck adalah :

Prod = kapasitas x ( 60/CT ) x efisiensi.

Anda mungkin juga menyukai