ENGGINERING
KNOWLEDGE MANAGEMENT
Misi 2030 :
.
1. Menyediakan jasa dan produk EPC yang terintegrasi berlandaskan pada prinsip kualitas,
keselamatan, kesehatan, dan lingkungan.
2. Memastikan pertumbuhan berkelanjutan dengan portofolio investasi strategis
3. Melakukan pengembangan kawasan terpadu demi kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat
4. Memberikan pelayanan kolaboratif yang melampaui ekspektasi/harapan pemangku kepentingan
5. Menciptakan rekam jejak di kancah global melalui inovasi dan teknologi termutakhir
6. Mengimplementasikan budaya belajar dan berinovasi untuk memenuhi kompetensi global
7. Menumbuhkembangkan kearifan lokal melalui praktik kepemimpinan untuk membangun
kesejahteraan yang menyeluruh
Project & Claim : Menginisiasi Project and Claim creation di lingkungan WIKA group.
Riset & Teknologi : Mengembangkan riset dan teknologi guna tercapainya nilai tambah pada proses bisnis dan terciptanya bisnis baru.
DEPT. BIM & RISET VISI :
Pusat pengelolaan Knowledge & inovasi yang mendukung proses bisnis investasi
(KNOWLEDGE MANAGEMENT) dan EPC terdepan untuk kualitas ayng lebih baik.
MISI :
Menjadi tempat rujukan knowledge dan inovasi yang utama bagi WIKA.
MANFAAT BIM
Dapat melakukan kolaborasi yang lebih baik.
Dapat melakukan analisa yang tepat.
Visualisasi yang lebih ter-arah.
Informasi dan data Modelling yang lebih kaya.
Dapat mengintegrasikan semua sistem dalam bangunan
sehingga beberapa pihak dapat saling bekerja sama.
Penilaian dan Kebutuhan
Owner dapat menentukan atau menunjuk calon pemimpin
untuk menjalankan fungsi manajemen berdasarkan 9 point
dari penilaian dan kebutuhan.
2D 3D
VECTORING
BIM 2D merupakan bentuk dari proses konstruksi yang
SHAPING
paling awal. Kebanyakan user menyebutnya dengan BIM 3D dapat dikatakan sebagai pemodelan 3 dimensi
desain 2 dimensi yang terfokus pada sumbu x dan y. yang terpacu dari sumbu x, y dan z dan disebut juga
sebagai permodelan yang terkoordinasi.
DIMENSI BIM
4D 5D
SCHEDULING COST ESTIMATE
Pada BIM 4D mampu mengungkapkan informasi tambahan BIM 5D merupakan sebuah perkiraan biaya yang terintegrasi dalam
pada model dalam proses penjadwalan untuk pengerjaan penjadwalan dari desain objek 3 dimensi. sistem ini dapat
dan sering juga disebut sebagai elemen waktu. memprediksi biaya yang dikeluarkan dari pemodelan yang
dilakukan.
6D 7D
SUSTAINABILITY FACILTY MANAGEMENT APLICATIONS
BIM 6D dapat disebut sebagai BIM yang terintegrasi atau
analisis energi pada bangunan. BIM ini melibatkan BIM 7D digunakan dalam pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas
penambahan informasi lainnya yang relevan untuk bangunan di integrasikan dengan simulasi CAD 7D guna
mendukung pengelolaan dan pengoperasian fasilitas mengoptimalkan manajemen aset dari proses desain hingga
pembongkaran
2D 3D
VECTORING
BIM 2D merupakan bentuk dari proses konstruksi yang
SHAPING
paling awal. Kebanyakan user menyebutnya dengan BIM 3D dapat dikatakan sebagai pemodelan 3 dimensi
desain 2 dimensi yang terfokus pada sumbu x dan y. yang terpacu dari sumbu x, y dan z dan disebut juga
sebagai permodelan yang terkoordinasi.
0 1
LEVEL 0 LEVEL 1
DIMENSI BIM
Pada tingkat ini tidak terjadi kolaborasi dan hanya Pada level ini, pengguna BIM sudah mampu memodelkan gambar
menggunakan gambar 2 dimensi yang berbasis kertas atau secara 3 dimensi, meskipun hanya sebatas visualisasi. Sebagai
CAD. contoh dengan menggunakan SketchUp, 3ds max, dll.
2 3
LEVEL 2 LEVEL 3
Pada level ini, pengguna BIM memodelkan 3 dimensi dengan
turut memperhitungkan data seperti volume, schedule, serta Pada level ini, pengguna BIM sudah mulai bisa berkoordinasi dengan
esimasi biaya. pihak lain melalui layanan terpadu yang berbasis cloud.
2D 3D
VECTORING
BIM 2D merupakan bentuk dari proses konstruksi yang
SHAPING
paling awal. Kebanyakan user menyebutnya dengan BIM 3D dapat dikatakan sebagai pemodelan 3 dimensi
desain 2 dimensi yang terfokus pada sumbu x dan y. yang terpacu dari sumbu x, y dan z dan disebut juga
sebagai permodelan yang terkoordinasi.
DEFINISI BIM
Level of Development BIM (LOD) adalah seperangkat spesifikasi yang diberikan kepada para profesional
LOD BIM
dan pelaku di industri AEC (Architecture, Engineering, and Construction) sebagai dasar untuk
mendokumentasikan, mengartikulasikan, dan menentukan konten BIM secara efektif dan jelas.
Diperuntukkan sebagai standar industri, LOD mendefinisikan tahapan pengembangan berbagai sistem di
BIM. Dengan menggunakan spesifikasi LOD, arsitek, insinyur, dan profesional lainnya dapat dengan jelas
berkomunikasi satu sama lain tanpa kebingungan untuk melakukan eksekusi dengan cepat.
Tahap UNDERSTAND. Trainer Pelatihan Revit Bridge. Pembuatan penjelasan apa itu BIM?
Tahap IDEATION. Trainer Pelatihan Infraworks Bridge. Pembuatan Modul Persiapan Gambar.
Tahap PROTOTYPE. Trainer Pelatihan Revit Struktur & ars. Pembuatan modul tutorial install BIM.
Trainer Pelatihan Lumion Bridge. Vidio dan modul Autodesk Contruction
Trainer Pelatihan Infraworks Bridge. Cloud.
Penjelasan serta pemaparan dari teman Membuat Metode kerja berupa Pelatihan survey dengan alat Laser.
magang yang berada pada Laboraturium merender proyek JaPek. Pelatihian survey dengan alat
WIKA (Rendi Noval Erlangga). Membuat renderan dari proyek (Mas photogrammetry.
Alfarezi).
Membuat render 360 dari proyek HBR
Pembelajaran ISO BIM awal magang Pembuatan Modul tutorial Instal Publikasi Literasi Digital (Bali,
sebagai sub divisi. melalui Canva. NTB,NTT).
pembelajaran ISO BIM akhir magang Pengeditan Vidio modul autodesk Publikasi Tiap Pelatihan WIKA Exo.
sebagai pelatihan. contruction cloud. Menjadi panitia pada saat acara LKS.
Melakukan Rendering dari beberapa Menjadi panitia pada saat acara
proyek menggunakan Lumion. Konverensi Engginering
PEMBUATAN INOVASI
TUGAS MENGAJAR
Hard Skill yang saya dapat setelah menjalankan tugas mengajar adalah:
Saya menjadi bisa pada software-software tertentu, karena secara tidak langsung saya ikut belajar pada pelatihan tersebut.
Saya menjadi terlatih, bagaimana cara saya untuk menyelesaikan masalah bersama dengan konsumen atau publik.
Dari segi Soft Skill :
Saya dapat berkomunikasi dengan sopan dan santun baik itu ke yang lebih muda maupun yang lebih tua.
Saya bisa mengatur waktu saya, untuk belajar sebelum dari peserta mengikuti pelatihan pada hari-H.
Saya mampu bermusyawarah langsung dengan orang asing atau baru dikenal.
saya menjadi pribadi yang lebih berani, untuk berinteraksi dengan orang asing untuk bermusyawarah
Hard Skill yang saya dapat setelah menjalankan Update materi BIM adalah:
Saya menjadi bisa pada software-software tertentu, karena secara tidak langsung saya ikut belajar pada pelatihan tersebut.
Saya menjadi mengetahui apa saja yang diperukan untuk menyiapkan pekerjaan gambar dll.
saya menjadi mengetahui fungsi fungsi dari beberapa aplikasi, kegunaaan, dan juga efektifitas.
Dari segi Soft Skill :
Saya dapat menyusun teks dan gambar menjadi lebih menarik untuk dilihat khalayak ramai.
Hard Skill yang saya dapat setelah menjalankan Pelatihan kunjungan lab WIKA adalah:
Saya menjadi tahu, bagaimana susunan tugas dan struktur pada laboratorium WIKA.
Dari segi Soft Skill :
Saya belajar menjadi pendengar yang baik.
KUNJUNGAN PROYEK
Hard Skill yang saya dapat setelah menjalankan Kunjungan proyek adalah:
Saya mengetahui aplikasi apa saja yang biasnaya dibutuhkan dalam rendering.
Saya dapat mengoprasikan, aplikasi aplikasi rendering dengan belajar secara otodidak.
Memperluas informasi saya terkait bagaimana metode kerja yang ada pada project besar.
Dari segi Soft Skill :
Saya dapat memecahkan masalah dengan cara saya tersendiri dahulu.
Saya dapat bertanggung jawab atas tugas yang telah diberikan.
PELATIHAN SURVEY
Hard Skill yang saya dapat setelah menjalankan Pelatihan Survey adalah:
Saya mengetahui definisi dari berbagai macam alat yang digunakan untuk srvey.
saya mengetahui fungsi dari berbagai macam alat survey.
sayaa dapat mengetahui kelebihan dan keefektifan dari berbagai alat alat survey
Dari segi Soft Skill :
Saya belajar unutuk menjadi pendengar yang baik.
Saya belajar untuk menghargai pembiacara.
Hard Skill yang saya dapat setelah menjalankan Pendalaman ISO 19650 adalah:
Saya memahami sedikit dari bagian bagian iso dari part 0-2.
Dari segi Soft Skill :
Saya dapat menjadi pendengar yang baik.
DIGITAL SKILL
Hard Skill yang saya dapat setelah menjalankan Digital Skill adalah:
Saya dapat membuat dan mengedit desain yang dapat dilihat khalayak ramai.
Dari segi Soft Skill :
Saya mampu berfikir kreatif untuk membuat suatu hal baru.
STRATEGI MARKETING
Hard Skill yang saya dapat setelah menjalankan Strategi marketing adalah:
Saya mengetahui bagaimana cara dari pencarian kontak atau cp yg bersangkutan.
Saya dapat berkomunikasi melewati telfon untuk penyebaran dari acara yang bersangkutan.
Dari segi Soft Skill :
Saya menjadi lebih percaya diri untuk berbicara kepada publik.
Saya dapat berkomunikasi dengan sopan dan santun baik ke yang lebih muda maupun lebih tua.
Kesan saya setelah 6 bulan mengabdi pada PT. Wjaya Karya (PERSERO) TBK.
Saya mendapatkan pengalaman, bagaimana bekerja sebagai tim di perusahaan besar.
Saya termotivasi untuk menjadi insan yang lebih baik lagi (Direktur Uatama WIKA).
Saya menjadi pribadi yang bertanggung jawab terhadap tugas tugas saya.
Saya diajarkan untuk lebih sering berkoordinasi dengan tim.
Saya diajarkan untuk tidak pelit dalam menjalani tugas karna merupakan suatu tanggung
jawab.
Saya juga telah mendapatkan ilmu yang begitu banyak dari segi hard skill maupun soft skill
yang saya sadari maupun tidak sadari
PESAN
Pesan saya khususnya kepada mas/kaka dan bapa/ibu, senantiasa merangkul dan mengayomi peserta
magang khusunya dan para juniornya, agar peserta magang ataupun junior lebih merasa dianggap
seperti keluarga dikantor.
Wassalamu'alaikum Wr.Wb.