Anda di halaman 1dari 21

BIM

BUILDNG INFORMATION AND MODELLING


CREATED BY :
1. IHSAN ABDILLAH ARIZ
2. DEVIRA ANANDA PUTRI
3. MELISYA RAHMANILA
4. ALDA SRI RAMADHANI
5. RIVALDO ADAM
6. KENNY AZ ZUKHRUF SYAHDA K
7. CHAIRUL TAMIMI
8. NABILA TSAMRATUL AIN
9. UCHI INDRINA AUTIA ASARA
Agenda
Style 01
Perkembangan BIM
International dan Indonesia

02 Pemodelan BIM 3D – 7D

03 Keuntungan dan Kekurangan


BIM

04 Penerapan BIM di Konstruksi


dan Aplikasinya
Work Experience

Building Information Modeling (BIM) didefiniskan sebagai: sistem, manajemen,


metode atau runutan pengerjaan suatu proyek yang diterapkan berdasarkan informasi
terkait dari keseluruhan aspek bangunan yang dikelola dan kemudian diproyeksikan
kedalam model 3 dimensi.
1. PERKEMBANGAN BIM
01 1957 02 1961 03 1963 04 1975

Software DAC (Design Desain (CAD) Charles Eastman


computer-aided Automated by pertama dengan merancang
manufacturing Computer) antarmuka program yang
(CAM) pertama dikembangkan pengguna grafis, memberi pengguna
dikembangkan menjadi sistem “Sketchpad” akses ke database
oleh Dr. Patrick J. CAM / CAD (BDS)
Hanratty

06 05 1986
08 1997 07 1993 1988
Perangkat lunak
ArchiCAD merilis Menggunakan Paul Teicholz RUCAPS Sistem
solusi Teamwork model objek mengembangkan yang
berbasis pertukaran bangunan dan model pembangunan dikembangkan
konteksnya 'empat dimensi' lebih oleh GMW
file pertama lanjut dengan atribut
melakukan Computers
simulasi (GLIDE) waktu untuk
konstruksi
1. PERKEMBANGAN BIM
09 2001 10 2003 11 2004 12 2006

NavisWorks Bentley Systems Kolaborasi dalam  Gehry


mengembangkan mengembangkan satu perangkat Technologies
dan memasarkan Generative lunak model merilis Proyek
JetStream, Components terintegrasi. Digital, program
perangkat lunak (GC), sebuah yang mirip dengan
tinjauan desain platform BIM GC.
3D yang yang berfokus
menawarkan pada fleksibilitas
seperangkat alat parametrik dan 13 2012
untuk navigasi, geometri pahat
yang mendukung Autodesk
kolaborasi, dan mengembangkan
koordinasi 3D permukaan formit yang
CAD NURBS memungkinkan
konsepsi model
BIM pada
perangkat seluler.
PENERAPAN BIM DI INDONESIA

Penerapan BIM di Indonesia masih dilakukan secara


sporadis oleh masing-masing pelaku bisnis tanpa ada
lembaga yang saling mengkoordinir antar stakeholder

Langkah awal yang dilakukan Indonesia adalah


menggagas sebuah organisasi professional yang
berkapabilitas untuk mendorong potensi
pengaplikasian BIM di semua sector AEC
Penggunaan Building Information Modeling
(BIM) di Indonesia telah dilakukan oleh sejumlah
pemain besar sektor industri konstruksi

Metode BIM juga mulai diaplikasikan di sektor


pengembang/developer dan juga telah
diaplikasikan oleh konsultan perancangan

Pengaplikasian BIM dalam sektor industri konstruksi di Indonesia masih hanya sebatas menjawab
persoalan bagaimana mengefisiensikan kebutuhan tenaga kerja, waktu dan uang. Jika kita berkaca
pada bagaimana pengaplikasian metode BIM di Amerika Serikat, potensi yang dicapai dari
pengaplikasian metode BIM di Indonesia masih jauh dari kata maksimal.
2. Pemodelan BIM

3D 4D 5D 6D 7D

Memvisualisasikan Memvisualisasikan Estimais biaya, Analisa energy pada Operasi dan


Model 3D dari urutan konstruksi menyususn suatu bangunan pemeliharaan
bangunan dan penjadwalan hubungan kuantitas, untuk mengetahui fasilitas.
konstruksi biaya, lokasi, dan seberapa besar
dapat mengetahui rencana
volume. penggunaan enrgi
melalui model digital
A. 3D
(Pemodelan 3D)
Proses BIM dimulai dengan
menciptakan 3D model digital dan di
dalamnya berisi semua informasi
bangunan tersebut, yang berfungsi
sebagai sarana untuk membuat
perencanaan, perancangan,
pelaksanaan pembangunan, serta
pemeliharaan bangunan tersebut
beserta infrastrukturnya bagi semua
pihak yang terkait di dalam proyek
A. 3D 2. Informasi Model

1. Level of Development (LoD)


5. Quantity Take-off dan Perencanaan Biaya
Informasi pada Pemodelan 3D : ▪ Tahap Konseptual
▪ Tahap Skematik
▪ Tahap Pengembangan Rancangan
01
▪ Tahap Konstruksi
▪ Tahap Khusus 6. Pemodelan Konstruksi

2. Pemodelan Arsitektural
02 ▪ Clash Detection/ coordination
▪ Digital fabrication
▪ Perencanaan skedul konstruksi dan
▪ Model spasial dan material urutan pekerjaan (4D)
1. Informasi Proyek ▪ Visualisasi untuk komunikasi dan analisis
03
fungsional
▪ Pengecekan standar
a. Definisi Proyek, ▪ Evaluasi strategi keberlanjutan .

tipologi, lokasi, 04 7. Pengelolaan Fasilitas/ As-built Models

koordinat 3. Pemodelan dan Analisis Struktural


.
▪ COBie/ Commissioning
b. Memodelkan kondisi ▪ Handover/ Commissioning System
▪ Security Assessment dan
eksisting 4. Pemodelan dan Analisis MEP 05 Perencanaan Tanggap Bencana
c. Analisis tapak ▪ Analisis energi
d. Validasi program ▪ Analisis distribusi beban listrik
▪ Analisis aliran udara 06
ruang dan perangkat ▪ Analisis pencahayaan
▪ Analisis engineering lainnya
(equipment)
B. 4D
SCHEDULLING
Model 4D dihasilkan dengan kemampuan
memvisualisasikan urutan konstruksi, yaitu
integrasi fase konstruksi proyek dan urutan ke
model tiga dimensi. Jadi dengan menambahkan
elemen waktu ke model BIM 3D sebagai
Dimensi ke-4 menghasilkan simulasi visual dari
pengurutan untuk proyek.
Beberapa Metode Schedulling :

01 The Critical Path Method (CPM)

02 Program Evaluation and Review Technique (PERT)

03 Probabilistic Network Evaluation Technique (PNET)


C. 5D
ESTIMASI BIAYA

Sebelumnya perhitungan volume masih dilakukan secara manual, Model 5D


menghubungkan data biaya dengan daftar kuantitas yang dihasilkan dari model
3D, sehingga memberikan estimasi biaya yang lebih akurat. Model ini bertugas
meramalkan / memprediksi aliran keuangan untuk suatu proyek dan
memvisualisasikan kemajuan yang telah mereka buat terkait proyek tersebut

Quantity takeoff.

BIM 5D disebut juga dengan Quantity Take Off. Jika sebelumnya perhitungan


volume masih dilakukan secara manual dengan bantuan excel, maka
dengan menggunakan model BIM, perhitungan volume dilakukan secara
otomatis, akurat dan cepat. 

KELEBIHAN
Kelebihan dari BIM 5D ini adalah perhitungannya lebih akurat karena
menggunakan model 3D. Selain itu pada perhitungan volume tulangan,
PROSES TERINTEGRASI 5D akan secara otomatis membuat BBS. Bahkan BIM 5D ini bisa terintegrasi
ke mesin- mesin otomasi seperti automatic bar bending machine. 
D. 6D
Sustainability
BIM 6D merupakan analisis energi pada suatu bangunan.
Tujuannya adalah untuk mengetahui berapa besar rencana
penggunaan energi suatu bangunan melalui model digital.
Output dari BIM 6D ini adalah berapa besarnya energi listrik
yang digunakan dalam satuan kwh selama 1 tahun. Dari
output ini kita bisa menilai apakah bangunan tersebut nanti
hemat energi atau tidak

Content
Ruang Here Lingkup Sustainability Model 6D :
Lingkup Ruang
You can simply impress your audience and add a unique zing and
appeal to your Presentations. Get a modern PowerPoint
Presentation that is beautifully designed.
1. Efisiensi Energi
Bangunan yang telah dirancang, berkontribusi pada masalah lingkungan
yang serius karena konsumsi energy yang berlebihan. Aplikasi analisis BEA
memuat Building Information Model(BIM) dan menambahkan beberapa data
Building Energy Modeling tambahan, dan menjalankan simulasi
pembangunan penuh energi yang akan digunakan oleh disain bangunan

2. Analisis Energi
Pentingnya analisis energi dalam desain bangunan telah berkembang,
tetapi masih banyak dilakukan dengan perhitungan atau perkiraan statis
sederhana. Dengan memanfaatkan BIM sebagai sumber data untuk analisis
energi, input data akan lebih efisien dan data yang ada lebih dapat
digunakan kembali.
E. 7D
Facility Management

Teknologi 7D-BIM memainkan peran penting dalam


mengeksplorasi, melacak, dan mengelola informasi fasilitas
dengan lebih mudah dan cepat. Memungkinkan untuk
mengekstrak dan melacak data seperti status komponen,
spesifikasi, pemeliharaan / manual operasi, data garansi dan
lainnya sehingga penggantian lebih mudah dan lebih cepat.
Penerapan BIM 7D untuk manajemen fasilitas :

Analisis Keberlanjutan
BIM terintegrasi dengan alat analisis & evaluasi
Penjadwalan Perawatan Preventif lain digunakan untuk melacak data kinerja
bangnan, yang dapat dibandingkan dengan
BIM dapat digunakan untuk merencanakan
standar berkelanjutan yang ditentukan untuk
dan melacak aktivitas pemeliharaan secara mengidentifikasi kekurangan dalam sistem
proaktif dan tepat dengan menggunakan bangunan.
informasi tentang struktur bangunan dan
peralatan yang digunakan dalam Manajemen Aset
fasilitas tersebut Building Information Modelling (BIM) integrasi
ke dalam perangkat lunak manajemen aset
dapat membantu dalam visualisasi aset yang
Manajemen Pemanfaatan Ruang lebih baik dan bantuan dalam pemeliharaan
Aplikasi manajemen ruang BIM bermanfaat dan pengoperasian fasilitas.
dalam merencanakan proyek renovasi dan
kebutuhan masa depan, mengalokasikan Perencanaan Bencana & Keadaan Darurat
ruang untuk penggunaan yang tepat dari
BIM dapat memberikan informasi bangunan
setiap sudut bangunan dan melacak dampak
penting untuk meningkatkan efisiensi
dari perubahan yang diusulkan.
rencana tanggap bencana dan meminimalkan
risiko apa pun. BIM dapat diintegrasikan
dengan sistem otomasi bangunanatau
Building Automation System (BAS) untuk
menampilkan lokasi darurat berada di
dalam gedung, untuk menemukan rute
yang mungkin ke area yang terkena
dampak dan untuk mencari area berbahaya
lainnya di dalam gedung selama keadaan
darurat seperti itu.
KEUNTUNGAN BIM

Kualitas dan dokumentasi


akurat dari proses konstruksi

Informasi yang di berikan


lebih lengkap dan terperinci

Kolaborasi yang lebih baik

Melakukan analisa yang tepat

Visualisasi yang lebih terarah


Informasi dan Modeling yang
lebih kaya
Kekurangan BIM

Kekurangan BIM sejauh ini missing link antara


perencanaan dengan kenyataan yang
berdampak besar pada keberhasilan proyek atau
opportunity for improvement yang hilang.
Contoh Penerapn BIM di Konstruksi dan Aplikasinya

1. Revit adalah perangkat lunak konstruksi BIM terkenal yang bertujuan untuk memecahkan
berbagai masalah teknik dan desain
2. Navisworks merupakan solusi tinjauan proyek bagi para profesional AEC (arsitektur,
teknik dan konstruksi)
3. Tekla BIMSight merupakan penggabungan model, mengidentifikasi bentrokan, dan
memperbaiki masalah dengan peserta proses lainnya.
4. Revizto menyediakan platform kolaborasi terintegrasi di lingkungan BIM untuk alur kerja
3D dan 2D, memungkinkan pengguna untuk berkomunikasi dengan semua peserta dan
pemangku kepentingan proyek dalam lingkungan kolaboratif.
Terima kasih

Kelompok 1 Aplokasi Komputer

Anda mungkin juga menyukai