Anda di halaman 1dari 6

MANFAAT PENERAPAN BIM

DALAM KEGIATAN
PERENCANAAN KONSTRUKSI
Rp

CLASH
BIAYA
BIM VDC

BOQ WAKTU
1. IDENTIFIKASI RESIKO PROYEK SEJAK DINI

Resiko Clash detection: Resiko Clash ini dapat mengakibatkan pekerjaan tambahan
seperti rework, penambahan waktu akibat redesain dan procurement sehinga
mengakibatkan penambahan biaya tambahan yang belum tentu akan dapat di klaimkan

Resiko BILL Of Material: Perhitungan BOQ yang dilakukan dengan berbasis BIM akan
menjadi bahan evaluasi dalam pricing strategy manakala BIM disiapkan sejak awal sebelum
Pra Construction Meeting. TIM Proyek akan dapat memaksimalkan potensi keuntungan dan
meminimalkan potensi kerugian.
2. ANALYSIS KETERBANGUNAN MELALUI
ANALISIS WAKTU (4D) DAN BIAYA
4D: pembutan BIM dapat digunakan untuk evaluasi tahapan pembangunan pada saat awal,
dan juga untuk proses pengajuan sekuen pembangunan ke owner dengan menggunakan 4D
Analisis. Setelah direncanakan, BIM juga dapat digunakan untuk kegiatan pengendalian
melalui updating progress pekerjaan dengan membandingkan antara 3D model rencana dan
3D Model yang sudah terbangun sehingga informasi didalam BIM dapat terhubung dengan
elemen Biaya

5D: Struktur biaya pelaksanaan dapat dilakukan dengan berbasis bim sehingga potensi
kesalahan harga akibat kesalahan perhitungan volume dapat di hilangkan, termasuk juga
kesalahan akibat salah dalam menghubungkan antar link cell dalam perhitungan RAB dalam
spread sheet excel . Secara cepat manajemen akan mendapat informasi kinerja proyek dan
otomasi didalamnya akan mempermudah team proyek dalam melaporkan sehingga akan
banyak waktu yang dihemat dan digunakan untuk memikirkan strategy proyek dalam
mencari peluang – peluang baru dalam meningkatkan keuntungan daripada sibuk dalam
kegiatan pelaporan proyek secara manual.
3. KOORDINASI DAN KOLABORASI (CDE = Common
Data Environment)
Client

Sub
Supplier
Contractor

TANPA CDE: Didalam koordinasi dan kolaborasi tanpa menggunakan CDE, maka akan
menggunakan banyak platform seperti google drive, whatsap, dokumen hard copy, danlain
Project
Manager
Engineer lain, sehing data proyek akan terdistribusi secara tidak merata terkait data yang paling
update sehingga akan terjadi miss komunikasi dan miss update data. Disamping itu untuk
keperluan trace back dan audit akan kesulitan dikarenakan data2 tersimpan dalam banyak
Lawyer Architect
aplikasi dan ruang penyimpanan dan sulit untuk di audit
Contractor

Traditional Methods

Client

Supplier
Sub
Contractor Dengan CDE: Struktur Koordinasi dan kolaborasi dengan menggunakan CDE akan sangat
membantu tim proyek. Kemudahan itu antaralain dalam menampilkan model BIM tidak
perlu menginstal software BIM, cukup dengan web browser. Proses persetujuan , review dan
Project
Manager
Engineer approval secara digital dan realtime sehingga keputusan akan semakin cepat, sistem CDE
dapat digunakan untuk keperluan audit, serta dengan CDE adalah sebagai platform
mengumuplkan data2 proyek yang tentu menjadi nilai tambah bagi owner sebagai asset
Lawyer Architect
digital .
Contractor

Common Data Environment


4. Menghemat tenaga drafter dan QS

1 Orang
5 hasil
1 waktu

Dengan BIM: Workflow BIM adalah pembuatan 3D LOD 300 kemudian ke LOD 400 jika
sudah disetujui. LOD 400 adalah permodelan BIM yang sangat detail untuk keperluan
fabrikasi. Sehingga setelah dibuat 3D Model LOD 400, kemudian akan dibuat gambar2D yang
berbasis BIM sehingga tidak diperlukan lagi drafter dan quantiy yang dihasilkan 3D model
dapat menggantikan peran QS

1 Orang
5 hasil
5 waktu

Anda mungkin juga menyukai