Anda di halaman 1dari 12

3D

1. Model Kondisi eksisting:


a. Laser scaning
b. Ground penetration (Konversi Radar (GPR)
• Model Dimensi Dalam BIM
2. Model Logistik dan safety
3. Animasi, rendering, walktrough
4. BIM Pre-Pabrikasi
Secara umum, BIM didefinisikan pada dua kepentingan yang
5. Laser accurate BIM driven field layout
berbeda, yaitu:
4D
SCHEDULING

1. Simulasi tahapan proyek


• Adanya kerjasama antar stakeholder, yang secara
2. Mempelajari penjadwalan:
a. Perencanaan akhir efisien bertukar informasi (baik data maupun geometri),
b. Just in Time (JIT) mengirim peralatan
c. Instalasi simulasi detil
3. Validasi visual untuk persetujuan pembayaran
berkolaborasi dalam mengefisienkan proses
pembangunan/konstruksi (kesalahan semakin sedikit,
5D
ESTIMATING

1. Pemodelan konsep real time dan perencanaan biaya


2. Ekstrak kuantitas untuk mensuport detil estimasi biaya konstruksi semakin cepat), menghasilkan bangunan
3. Trade verification dari model pabrikan:
a. Struktur baja
b. Pembesian
lebih mudah dioperasikan, serta dapat meminimalisir
c. Mekanikal dan plumbing
d. Elektrikal produksi limbah sekaligus mengeluarkan biaya yang
4. Value Engineering:
a. Skenario
b. Visualisasi
lebih murah. Dengan demikian, kunci BIM tidak hanya
c. Ekstak kuantitas
5. Solusi Pre-fabrication: ditekankan pada model tiga dimensi akan tetapi
a. Ruang peralatan
b. MEP
c. Multi-trade Prefabriacation
bagaimana suatu informasi dikembangkan, dikelola,
d. Arsitektural unik dan elemen-elemen struktur
dibagi, melalui kolaborasi yang lebih baik.
6D
SUSTAINABILITY

1. Analisis konsep energi (via Dprofiler)


• BIM juga dapat dilihat sebagai platform perangkat lunak
2. Analisis detil energi (via Eco tech)
3. Sustainable element tracking yang memungkinkan untuk mengkoordinasikan atau
4. LEED tracking
menggabungkan karya masing-masing stakeholder
7D
APLIKASI FACILITY MANAGEMENT

1.
2.
Strategi Life cycle BIM
BIM as-builts
menjadi satu Model Informasi Bangunan berorientasi
3.
4.
BIM embedded O&P Manuals
COBe data population dan extraction obyek tiga dimensi (3D) dengan informasi yang melekat
5. Perencanaan Pemeliharaan BIM dan Technical support
6. BIM file hosting on lend Lease’s digital excharge system di dalamnya. MIRAGE
Model Dimensi (D) dalam BIM

Facility
Manager
BIM merupakan sistem, manajemen, metode
Erector Owner
atau runutan pengerjaan suatu proyek yang
diterapkan berdasarkan informasi terkait dari
Site General
keseluruhan aspek bangunan yang dikelola dan
Manager Contractor
kemudian diproyeksikan ke dalam model 3
dimensi. Di dalamnya melekat semua informasi
BIM bangunan tersebut, yang berfungsi sebagai
Fabricator Architect sarana untuk membuat perencanaan,
perancangan, pelaksanaan pembangunan, serta
pemeliharaan bangunan tersebut beserta
Mechanical
Engineer
Structure
Engineer infrastrukturnya bagi semua pihak yang terkait di
Detailer dalam proyek seperti konsultan, owner, dan
kontraktor.

Pihak-pihak yang terkait BIM MIRAGE


Karakteristik khas BIM adalah sebagai berikut:
Produk BIM diciptakan dan beroperasi pada database digital melalui
kolaborasi.
• informasi mengenai suatu proyek konstruksi disimpan dalam database (bukan dalam drawing
file atau spreadsheet). Informasi dalam database (gambar kerja, penjadwalan, estimasi biaya,
dll) dapat diedit dan ditinjau ulang melalui format presentasi yang familiar bagi masing-masing
pengguna (arsitek, ahli struktur, estimator, pekerja bangunan) namun tetap dapat dilihat ke
dalam model informasi yang sama.

Dalam BIM, setiap perubahan direfleksikan pada semua


presentasi/visualisasi.
• Informasi ini dapat didistribusikan pada masing-masing anggota tim melalui sebuah jaringan atau
sharing file dan masing-masing dapat bekerja secara independent.

Mengelola berbagai perubahan dalam database mulai dari tahap desain,


konstruksi, dan operasional.
• sehingga setiap penggantian komponen dalam database akan mengubah komponen lainnya

Menyimpan berbagai data dan informasi untuk dapat dipergunakan


kembali.
• Pembentukan data dimulai sejak arsitek menuangkan sketsa pada survey awal, terus
berkembang ke dalam rencana bangunan dengan informasi yang melekat berupa ketinggian
lantai, potongan, dan jadwal.
MIRAGE
Pemodelan Informasi Bangunan umumnya digunakan selama perancangan, konstruksi dan
operasi agar:

• Memberikan dukungan untuk proses • Menekan biaya dengan jumlah anggota


pengambilan keputusan proyek tim yang lebih sedikit dan meminimalisir
• Antar stakeholder memiliki pemahaman yang penggunaan kertas karena interaksi
jelas secara digital.
• Memvisualisasikan solusi desain • Kecepatan kerja lebih tinggi karena
• Membantu dalam proses desain dan koordinasi ketika suatu perubahan dilakukan dalam
desain database secara otomatis akan
• Meningkatkan keselamatan selama konstruksi terkoordinasikan dalam proyek.
dan sepanjang siklus hidup bangunan • Kualitas lebih tinggi karena adanya
• Mendukung analisis biaya dan siklus hidup perencanaan dan pengelolaan informasi
proyek yang terkontrol sehingga membuat
• Mendukung transfer data proyek ke perangkat proses konstruksi lebih efektif dan efisien
lunak pengelolaan data selama pengoperasian

PERANCANGA PELAKSANAAN OPERASI


N (DISAIN) KONSTRUKSI BANGUNAN
MIRAGE
Kebutuhan Informasi pada Pemodelan
A. Informasi Proyek:
  a. Definisi Proyek, tipologi, lokasi, koordinat
b. Memodelkan kondisi eksisting
c. Analisis tapak
d. Validasi program ruang dan perangkat (equipment)
B. Informasi Model:
1. Level of Development (LoD)  Tahap Konseptual
 Tahap Skematik
 Tahap Pengembangan Rancangan
 Tahap Konstruksi
 Tahap Khusus

2. Pemodelan Arsitektural  Model spasial dan material


 Visualisasi untuk komunikasi dan analisis fungsional
 Pengecekan standar
 Evaluasi strategi keberlanjutan
3. Pemodelan dan Analisis Struktural
4. Pemodelan dan Analisis MEP  Analisis energi
 Analisis distribusi beban listrik
 Analisis aliran udara
 Analisis pencahayaan
 Analisis engineering lainnya

5. Quantity Take-off dan Perencanaan Biaya


6. Pemodelan Konstruksi  Clash Detection/ coordination
 Digital fabrication
 Perencanaan skedul konstruksi dan urutan pekerjaan (4D)
7. Pengelolaan Fasilitas/ As-built  COBie/ Commissioning
Models  Handover/ Commissioning System
 Security Assessment dan Perencanaan Tanggap Bencana MIRAGE
Clash Detection
Clash Detection adalah proses dimana menemukan "Clash" pada model
BIM. Deteksi benturan/bentrokan (Clash Detection) mempunyai arti
yang sangat penting ketika ingin menghapus permasalahan yang
ditemukan selama peninjauan. Deteksi benturan/ bentrokan bisa
dibedakan menjadi tiga jenis:
a. Hard clash (Bentrokan keras)
• Bentrokan keras hanya ketika dua benda menempati ruang yang
sama (mis., pipa melewati dinding di mana tidak ada pembukaan).
b. Soft clash/clearance clash (Bentrokan lembut)
• Bentrokan lembut mengacu pada toleransi atau ruang yang diizinkan;
sebagai contoh, zona penyangga antara komponen yang tersisa untuk
menyediakan ruang untuk masa depan pemeliharaan.
c. 4D/workflow clash (4D / Bentrokan alur kerja)
• Bentrokan 4D / alur kerja mengacu pada bentrokan dalam
penjadwalan kru kerja, pengiriman material / materialisasi
pengiriman benturan, dan masalah waktu lainnya. 6
MIRAGE
3.1. Ruang Lingkup Model 4D dan Model 5D
Model 4D, menambahkan dimensi keempat yaitu jadwal
proyek dengan model 3D. Sebuah model 4D BIM
menghubungkan elemen 3D dengan timeline pengiriman
proyek untuk memberikan sebuah simulasi virtual dari
proyek di lingkungan 4D. Model 5D, menghubungkan data
biaya dengan daftar kuantitas yang dihasilkan dari model
3D, sehingga memberikan estimasi biaya yang lebih akurat.
Model 4D dihasilkan dengan kemampuan
memvisualisasikan urutan konstruksi, yaitu integrasi fase
konstruksi proyek dan urutan ke model tiga dimensi. Dapat
mengandung berbagai tingkat rincian untuk digunakan
dalam berbagai fase konstruksi oleh pemilik, subkontraktor,
dan lainnya.
MIRAGE
BAB IV. SUTAINABILITY MODEL 6D
4.1. Ruang Lingkup Sustainability Model 6D
Siklus Hidup Bangunan didefinisikan sebagai seluruh
siklus kehidupan bangunan dari desain, melalui
konsepsi, hunian dan sampai pembongkaran
(demolition). Hal ini menciptakan kebutuhan untuk
desain yang efisien energi jangka panjang untuk ada di
semua bangunan. Jadi di sebagian besar konstruksi
pada perusahaan, mereka menggunakan simulasi
energi canggih dan paket analisis. Namun mereka sulit
untuk ditangani, lebih mahal dan apalagi mereka tidak
bisa untuk menilai semua energi karakteristik strategi
hemat energi dalam sebuah gedung. Jadi teknik yang
menarik yang akan digunakan untuk simulasi dan
analisis energi komprehensif sangat dihargai. Salah satu
teknik tersebut adalah aplikasi Pemodelan Informasi 8
MIRAGE
Bangunan (BIM).
• Efisensi Energi
Bangunan yang telah dirancang, berkontribusi pada masalah lingkungan yang serius
karena konsumsi energi yang berlebihan. Hubungan erat antara penggunaan energi di
gedung dan kerusakan lingkungan muncul karena solusi intensif energi berusaha
membangun bangunan dan tuntutannya untuk pemanasan, pendinginan, ventilasi
dan pencahayaan menyebabkan penipisan sumber daya lingkungan yang sangat
berharga. Efisiensi sumber energi dalam konstruksi baru dapat dipengaruhi dengan
mengadopsi pendekatan terpadu untuk membangun desain.

Konsep Disain Analisis Konstruksi O&P


MIRAGE
• Disain Green Building
Building Information Modeling (BIM) dan
disain green building adalah dua tren dalam
industri A/E/C yang tidak menunjukkan
tanda-tanda melambat.
• Keduanya menjadi semakin umum
dalam pekerjaan konstruksi, dan penting
untuk memahami bahwa keduanya
adalah komponen yang saling
menguntungkan dari proses desain.
• Keduanya merupakan konsep penting
yang dapat memperkuat dan mendukung
satu sama lain.

MIRAGE
BAB V. FACILITY MANAGEMENT MODEL 7D

5.1. Ruang Lingkup Facility Management Model 7D


Secara umun fungsi Facility Management
(FM) adalah melakukan manajemen dalam
mengendalikan sarana dan prasarana yang
dimiliki perusahaan berdasarkan dengan
kondisi kerja dan lingkungan kerja yang
dilandasi dengan kebutuhan kerja dan dapat
dimanfaatkan oleh seluruh elemen didalam
perusahaan, seperti untuk administrasi
sarana dan prasarana hingga pengelolaan
serta pemeliharaan dan perbaikan aset untuk
menunjang pekerjaan karyawan.

MIRAGE
5.2. Langkah-langkah Pemodelan Model 7D
Manajemen ruang yang akurat, efisien populasi database FM, dan menggunakan data
BIM untuk pemeliharaan pencegahan adalah tiga alasan umum untuk BIM untuk
berintegrasi lebih baik dengan FM; untuk mencapai ini pemilik perlu
mengembangkan pedoman BIM dan bersikeras merekam BIM untuk konstruksi dan
retrofit baru.
a. Space Management
b. Mengisi Database Aset dari BIM
c. Data BIM untuk Perawatan Preventif dan Retrofit
d. Merekam BIM

MIRAGE

Anda mungkin juga menyukai