Anda di halaman 1dari 46

anpa terasa, Jurnal WG sudah menapaki edisi yang kelima. Kita coba flash back -- menengok ke belakang.

Dalam prawacana dari edisi perdana yang beredar pada bulan Nopember 2011, pak Nawir mengungkapkan visi utama WG yang sekaligus merupakan tag-line WG yang adalah BEST VALUE FOR CLIENTS. Secara garis besar maknanya adalah bahwa kita mampu menghasilkan produk dan men-deliver services yang memuaskan para pelanggan. Kita juga telah menetapkan niat bahwa kita mampu untuk men-deliver produk dan services yang terbaik dengan harga yang paling kompetitif. Kita harus secara terus menerus melakukan perbaikan sehingga meningkatkan kwalitas produk dan services serta efisiensi biaya. Dalam lingkungan yang bersifat perfect competition ini, tidak ada cara lain karena product dan pricing adalah key succes factor nya. Pada edisi ini diturunkan artikel yang berjudul Menakar Peluang dan Menetapkan Sasaran kemudian Dispute dan Manajemen Skope Proyek dan satu lagi: Proyek Rugi? Jangan!. Ketiga artikel ini seperti mengusik kita untuk menoleh kembali kepada yang sudah kita jalani dan menatap ke depan dengan lebih confident. Sejak biro pemasaran menyusun EMI/Early Market Information, dan kemudian sesuatu peluang hendak ditindak lanjuti, maka yang pertama kali dilakukan seharusnya adalah menakar peluang itu. Perangkatnya sudah tersedia. Dan ketika sesuatu calon proyek ditetapkan sebagai sasaran, review kontrak dijalankan serta RABT dan metode kerjapun disusun lalu proses pengadaan awal dimulai, maka saat itu sebenarnya proses internal control berjalan. Andai di film fiksi ilmiah, maka activation button ditekan, dan suara komputer akan menggema: Internal Control taken-over by the system. Engaged!. Semuanya bertumpu kepada internal control. Kelancaran perjalanan proyek dapat lebih dikendalikan dan happy ending kisahnya dapat lebih dipastikan. Kedisiplinan dan konsistensi terhadap pola belanja yang telah ditetapkan, lengkap dan tuntasnya semua dokumen yang disyaratkan untuk payment, dan last but not least SIMPRO juga secara konsisten dijalankan dengan melaporkan segala aspek secara lengkap dan benar; maka segala penyimpangan (apabila ada) akan dapat dideteksi dan diantisipasi lebih dini dan tindakan koreksi terhadap non-conformance yang terjadi dapat segera dilakukan, sehingga hasil usaha yang baik lebih bisa dipastikan untuk diraih. Selamat membaca, mencermati dan selamat bekerja. Salam, editor.

EDISI MARET 2012

DISPUTE DAN MANAJEMEN DESCENDING SKOPE PROYEK CONSTRUCTION METHOD Memanajemni lingkup Dikenal juga sebagai metode pekerjaan suatu proyek, konstruksi semi top-down, diterapkan di Proyek Kampus bagian penting dari internal control Baru Unikom, Bandung

13

16
MENAKAR PELUANG MENETAPKAN SASARAN Cinta pada pandangan pertama? Ternyata harus ditakar dulu sebelum naik ke pelaminan

19
PROYEK RUGI? JANGAN! Proyek merugi, sebenarnya beberapa indikatornya sudah bisa dikenali sebelum kegagalan biaya itu terjadi.

24
SANKSI KEGAGALAN PEKERJAAN KONSTRUKSI Kita telah memiliki peraturan dan perundangan yang mengatur ini.

27
KERUSAKAN BETON DAN METODE PENANGANANNYA Kiat dari Team Proyek Unikom, untuk mengantisipasi sebelum hal ini terjadi

32
BCA KCP ALAM SUTERA Di awal, proyek ini mendapat julukan SMALL BUT BEAUTIFUL. Lalu apa jadinya sekarang?

33

PROYEK PARAMOUNT RESIDENCES, diawalnya sempat bikin ketar ketir karena target milestone pertamanya meleset sebulan. Namun team proyek berhasil melakukan upaya yang berbuah dengan topping off yang lebih awal enambelas hari. Bravo! Tapi how can it be?

36
SCIENTIA RESIDENCES, SERPONG Salah satu dari 3 proyek WG yang berlokasi di Gading Serpong

MOBILITY@WORK Pelanggan semakin dimanjakan. Di Sears Superstore, pelanggan tidak lagi harus mengantri saat membayar.

39

UPLOAD FOTO DI INTERNET? PERTIMBANGKAN SEBELUMNYA Sempatkan untuk memahami Term of Use dan Privacy Policy-nya.

41

37
BETHSAIDA HOSPITAL, SERPONG Rumah Sakit Modern untuk kelas menengah-atas ini harus sudah selesai dalam 305 hari kalender.

40
TABLET TAHAN AIR Apa yang membuat gadget yang satu ini berbeda? Mau kirim email sambil berendam di bak mandi? Bisa!

42
PUNCAK BUKIT GOLF, SURABAYA Satu lagi, tempat berkiprah team proyek Surabaya.

1
LAPORAN U T A M A

D E S C E N D I N G CONSTRUCTION METHOD
P R O Y E K K A M P U S B A R U U N I K O M B A N D U N G

Zona A

Zona B

Zona C

Gbr 1, Pembagian zona kerja

P royek Gedung Kampus Baru Unikom Bandung, diangkat sebagai Laporan Utama pada edisi bulan ini. Kendala teknis yang harus dicarikan solusi dan upaya team proyek untuk itu, menjadi pembelajaran.
Proyek yang sudah berjalan sejak bulan Maret tahun lalu ini, berjalan tersendat sendat sejak awalnya. Berbagai

kendala harus dihadapi dan dipecahkan. Sejak dari akseptasi material, sampai dengan kesulitan pembuangan tanah galian, metode kerja dan bahkan masalah sosiallingkungan yang berdampak kepada pembatasan waktu kerja terus menerus mendera team proyek ini. Dalam kesempatan bincang-bincang dengan pak Bimo Prasetyo, sang komandan; banyak hal yang

terungkap. Pihak owner sangat strict berpegangan dan mengacu kepada spesifikasi teknik dan persyaratan yang telah LAPORAN ditetapkan. U T A M A Untuk besi beton misalnya, ditambahkan persyaratan ductility disamping uji tarik yang memang lazim dilakukan. Kendala lain yang dirasakan paling menjadi beban, adalah hambatan non teknis yakni masalah sosial dengan lingkungan. Proyek ini dianggap mengganggu ketenangan lingkungan, sehingga warga menuntut untuk diberlakukan pembatasan jam kerja. Untuk Zona A, yang berbatasan dengan jalan Dipati Ukur, tidak ada pembatasan waktu kerja. Demikian juga untuk Zona B yang berada di tengah lokasi site. Namun untuk Zona C yang berbatasan dengan hunian warga, maka jam 10 malam aktifitas sudah dihentikan. Namun tidak jarang, baru jam 8 malam batu sudah beterbangan. Masalah dengan lingkungan ini memang banyak menguras waktu dan tenaga, ujar pak Bimo. Bagi kami, tuntutan warga mengenai kompensasi, terutama dalam bentuk biaya memang memerlukan pemikiran tersendiri, lanjutnya. Dan kenyataannya, sejak erection Tower Crane, warga sudah menuntut kompensasi. Pembelajaran buat kita, bahwa perlu disusun data base mengenai social cost agar dapat diantisipasi. Barang tentu besarannya berbeda untuk lokasi dan kota yang berlainan. 4 Dari aspek teknis, proyek ini juga
Gbr.2, Kondisi awal site proyek, sebelum penggalian.

menuntut penanganan khusus. Sejak dari awal, team proyek memang sudah mengkritisi metode galian basement yang ditetapkan menerapkan metode balok penahan lateral (strutting beam). Metode ini membutuhkan beberapa bored piles yang dinaikkan ke permukaan sebagai penumpu awal balok penopang. Metode strutting beam tidak praktis dalam pelaksanaan, karena akan menghalangi pergerakan alat berat, jalas pak Bimo. Karenanya, kami usulkan metode galian yang menyerupai metode top-down pada high rise building; yakni metode pelaksanaan pembangunan ke bawah dan ke atas secara simultan, ujarnya. Namun metode yang diusulkan di sini sebenarnya hanyalah pembangunan ke bawah saja, dengan mengadaptasi metode top-down tersebut. Galian dengan Descending Construction Method ini diperhitungkan akan menghemat ukuran kolom sementara; yang pada metode top-down disebut King-post, dan pada metode ini disebut sebagai King-cross. Metode galian ini dilaporkan secara lengkap, karena ini adalah yang pertama kali diterapkan sehingga penting

untuk memperluas wawasan dan sebagai pembelajaran. Wika sudah berhasil L A P O R A N dengan baik menerapkan metode top-down U T A M A secara penuh dalam tiga proyek bangunan gedung tinggi, yakni di Proyek Bank Indonesia Gedung C di Jakarta, Proyek Menara Merdeka di Jakarta dan Proyek Sahid Sahirman Memorial Hospital di Jakarta.

Dengan metoda ini, akan lebih menghemat ukuran kolom sementara (king cross). Sementara itu lahan di atasnya bisa dimanfaatkan untuk penempatan material dan area fabrikasi, sehingga dapat mengatasi keterbatasan lahan proyek. Kajian awal metode ini telah dilakukan sejak proyek ini dimulai. Sejak proposalnya dipersiapkan sampai approval owner, memakan waktu 2 bulan, paralel dengan pelaksanaan

Kolom king cross

Gbr. 3, Potongan Rencana Galian

Metoda top-down merupakan metode struktur yang sangat spesifik/khusus. Untuk membuat struktur bangunan gedung yang mempunyai beberapa lapis basement (multi basement). Struktur yang dikerjakan terlebih dahulu adalah lapis/lantai di atasnya, baru kemudian mengerjakan struktur lantai di bawahnya. Secara bersamaan struktur lapis diatasnya lagi juga bisa dikerjakan. Dalam pelaksanaan di proyek ini hanyalah pembangunan ke bawah saja. Karenanya disebut juga sebagai Descending Construction Method.

pekerjaan bored pile. Kunci keberhasilan dari metode ini adalah perencanaan yang disiapkan secara matang, yang meliputi: PEKERJAAN PONDASI Pada proyek ini digunakan struktur pondasi bored pile. Proses pekerjaan pondasi bersamaan dengan pekerjaan kolom sementara (king cross). PEKERJAAN GALIAN TANAH Sampai dengan level plat lantai yang akan dikerjakan atau top level dari

1
LAPORAN U T A M A

King cross. Dalam proses galian ini sekaligus dikerjakan galian untuk balok dan kepala kolom.

ZONA B Adalah area yang pengerjaan struktur galiannya dengan metoda top down dari basement 2 dilanjutkan ke basement 3. ZONA A Area ini pengerjaan struktur galiannya dengan metoda top down yang dimulai dari basement 1 kemudian dilanjutkan ke basement 2 dan terakhir basement 3. Zona ini perlu perhatian khusus karena proses struktur penggaliannya paling lama, dengan melalui 3 tahapan. Tahapan pelaksanaan pekerjaan adalah sebagai berikut: PEKERJAAN PONDASI DAN KING CROSS Stripping lahan dan penggalian tanah dilaksanakan seperlunya, karena kontur tanah yang sangat curam dan tidak beraturan.

PEKERJAAN BEKISTING meliputi pemasangan bekisting balok, kepala kolom sampai dengan bekisting plat lantai. PEKERJAAN BESI Meliputi pengelasan angkur tulangan balok terhadap king post, pemasangan stek kolom dan dinding, penulangan balok, dan yang terakhir adalah penulangan plat lantai. PEKERJAAN BETON Meliputi pengecoran dan perawatan beton (curing). Setelah proses pengecoran dan curing ini, maka pekerjaan akan lanjut ke pekerjaan penggalian PENGGALIAN Pekerjaan penggalian ini dilaksanakan dengan cara open cut maupun menggangsir, yakni menggali di bawah plat lantai. Pembagian zona dalam pelaksanaan metode ini mengikuti Zona A, Zona B dan Zona C seperti yang terlihat pada Gbr.1, Pembagian Zona Kerja: ZONA C Adalah area yang pengerjaan struktur galiannya dengan open cut. Setelah selesai pengerjaan basement 3 dilanjutkan pekerjaan struktur ke lantai diatasnya atau yang disebut dengan metoda bottom up.

Gbr. 4, Stripping dan penggalian lahan.

Setelah proses stripping dan penggalian lahan selesai dilaksanakan, maka dilakukan pengukuran untuk menentukan titik lokasi dan elevasi dari bored pile, seperti yang dapat dilihat pada gambar 5. Setelah penentuan titik lokasi dan elevasi dari bored pile selesai dilakukan, maka dilakukan pengeboran, seperti yang terlihat pada Gambar 6.

1
LAPORAN U T A M A

Untuk menghindari terjadinya longsoran tanah atau lumpur, dipasang casing pada lubang bored pile seperti tampak pada gambar 7.

Tahap berikutnya adalah pengurasan lubang bored pile sampai bersih. Dilakukan sebelum pemasangan besi tulangan bored pile, dengan tujuan untuk menghindari kegagalan dalam pengecoran.

Gbr.5, Pengukuran untuk menentukan titik dan elevasi bored pile

Gbr. 8, Pemasangan besi tulangan bored pile

Kemudian dilaksanakan pengecoran bored pile sesuai elevasi yang ditentukan.

Gbr.6, Pengeboran menggunakan alat bor hidrolis. Gbr. 9, Pengecoran bored pile

Pemasangan king cross dengan menanamkannya kedalam beton yang masih basah.

Gbr.7, Pemasangan casing.

Gbr. 10, Pemasanan king cross

1
LAPORAN U T A M A

Setelah elevasi top king cross tercapai, posisinya dikunci dengan pengelasan king cross ke casing. Casing akan dicabut setelah umur

Gbr. 13, Pemasangan cerucuk dolken dengan jarak 60 cm

Gbr. 11, Pemasangan besi tulangan bored pile

beton mencapai 24 jam. Kemudian lubang disekitar king cross diurug dengan tanah kembali. PEKERJAAN BEKISTING Langkah berikutnya setelah pekerjaan pondasi dan king cross selesai dilaksanakan adalah leveling tanah dan galian tanah untuk balok pada area basement 1

Gbr. 14, Pemasangan gelagar kayu 8/12, suri-suri 5/7 dan bodeman balok

Pemasangan gelagar, suri-suri dan bodeman balok ini kemudian dilanjutkan dengan pemasangan tembereng balok dan perkuatannya. Sisi luar bekisting kemudian diurug tanah kembali.

Gbr. 12, Leveling dan galian tanah untuk balok

Pekerjaan bekisting dimulai, dengan tahapan sebagai berikut:

Gbr. 15, Pemasangan tembereng balok dan perkuatannya.

Setelah pemasangan tembereng balok dan perkuatannya serta urugan kembali dengan LAPORAN tanah pada sisi luar U T A M A bekisting dilakukan maka pada posisi plat lantai dilakukan pemasangan cerucuk dolken.

Gbr. 18, Pemasangan multipleks

Gbr. 16. Pemasangan cerucuk dolken pada area plat lantai

Setelah pemasangan cerucuk dolken selesai dilaksanakan, maka dipasang gelagar 8/12 dan balok 5/7 sebagai rangka multipleks pelat lantai.

PEKERJAAN BESI Setelah pekerjaan bekisting selesai di kerjakan, tahapan selanjutnya adalah pekerjaan besi yang meliputi pengelasan angkur tulangan balok terhadap king cross, pemasangan stek kolom dan dinding, penulangan balok dan kemudian adalah penulangan plat lantai. Tahapan pekerjaan dapat dilihat pada gambar-gambar berikut:

Gbr. 19, Perspektif pertemuan angkur balok dengan

Gbr. 17. Pemasangan gelagar 8/12 dan balok 5/7

Jadi rangkaian bekisting pelat lantai ini akan bertumpu pada cerucuk dolken dengan rangka yang terdiri dari gelagar kayu 8/12 dan balok 5/7 serta multipleks yang digelar di atasnya. Tahap ini kemudian akan diikuti dengan pekerjaan pembesian.

Gbr. 20, Pengelasan angkur balok.

1
LAPORAN U T A M A
Setelah pengelasan angkur tulangan balok ke king cross dilakukan, dipasang begel kolom sebelum tulangan utama kolom dipasang.
Gbr. 21, Posisi angkur balok setelah pengelasan

Urutan terakhir adalah pemasangan besi tulangan untuk plat lantai. Pada tahapan ini dipasang juga block out untuk pengecoran lantai di bawahnya.

Gbr. 24, Tulangan plat lantai

PEKERJAAN BETON Setelah pekerjaan besi selesai dikerjakan dan chek list telah dilakukan, maka pekerjaan selanjutnya adalah pekerjaan beton. Tahapannya sebagai berikut: 1. Pengecoran dilakukan dengan concrete pump maupun tower crane.

Gbr. 22, Pemasangan stek tulangan utama kolom

10

Gbr. 23, Pemasangan besi tulangan balok

Gbr. 25, Pengecoran sedang berlangsung

1
LAPORAN U T A M A
Gbr. 26, Hasil pengecoran lantai basement 1

Tanah hasil galian selanjutnya dimuat kedalam dump truck menggunakan backhoe tipe PC 200 tipe long arm, untuk dibuang keluar site.

2. Apabila disyaratkan, dilakukan proses finishing akhir. Misalnya pada lantai basement 1dengan floor hardener. 3. Perawatan beton (curing), Gbr. 27.

Gbr. 29, Backhoe PC 200 tipe long arm

PEKERJAAN BASEMENT 2 Sekwens pekerjaan pada basement 2 adalah sama dengan yang dilaksanakan pada basement 1.

PEKERJAAN GALIAN TANAH Galian tanah di bawah plat lantai basement 1 dapat dilaksanakan setelah umur beton mencapai 14 hari. Penggalian dilakukan dengan menggunakan mini backhoe PC 40, agar maneuver bisa lebih mudah dilakukan.
Gbr. 30, Galian untuk balok basement 2

Gbr. 28, Mini backhoe PC 40

Gbr. 31, Pekerjaan bekisting basement 2

11

1
LAPORAN U T A M A
Gbr. 32, Pemasangan angkur balok basement 2 Gbr. 36, Perawatan beton (curing) di basement 2

Di lokasi proyek, saat ini masih berlangsung proses penggalian untuk basement 3. Dari hasil pengamatan dan evaluasi yang dilakukan team proyek dapat disimpulkan bahwa aspek perencanaan mempunyai pengaruh yang sangat significant dalam keberhasilan dalam pelaksanaan metode ini. Metode descending construction atau semi top-down ini belum lazim atau banyak dikenal dan digunakan, menuntut tingkat kompetensi khusus dari team pelaksananya. Perlu pendetailan dalam setiap tahap pekerjaannya, ungkap pak Bimo menjelaskan. Peran enjiniring sangat dibutuhkan dalam menyusun metode kerja sehingga tidak terjadi kesalahan dalam proses pelaksanaan! Akurasi pemasangan king cross sangat berpengaruh besar kepada pekerjaan kolom. Juga karena bekisting bertumpu ke tanah, tidak dimungkinkan untuk melakukan koreksi terhadap elevasi. Pengarahan kepada para pekerja harus dilakukan secara kontinyu disetiap tahapan pekerjaan, untuk menghindari kesalahan atau rework.

Gbr. 33, Pembesian balok dan plat lantai basement 2

Gbr. 34, Pemasangan block out dan pembesian kolom di basement 2

12

Gbr. 35, Pengecoran dan finishing akhir di basement 2

2
ANTARA K I T A

D I S P U T E DAN MANAJEMEN SKOPE PROYEK


N U R A L

F A T A

P ernahkah kita mengalami proses serah terima pekerjaan Proyek yang tak kunjung selesai? Sejumlah Punch-list (daftar pekerjaan yang harus diperbaiki) sudah dilaksanakan, tetapi masih muncul punch-list berikutnya yang keluar dari pihak yang berbeda. Misalkan Punch-list (cheklist) yang pertama dilaksanakan bersama kontraktor dan konsultan pengawas (MK), kemudian cheklist berikutnya bersama dengan pihak building management, dan bisa terjadi cheklist yg sudah closed masih dilanjutkan oleh pembeli (user). Mengapa ini terjadi?
Kemudian pernahkah kita mengalami peristiwa dimana kita diminta owner melaksanakan suatu pekerjaan yang tidak tercantum dalam Bill of Quantity? Bahkan tidak tampak dalam gambar melainkan terungkap dalam kata kata di dokumen lainnya ? Mereka beranggapan bahwa pekerjaan yang tidak ada BoQnya itu merupakan suatu satu kesatuan dari suatu sistem. Kita juga seringkali menerima dokumen yang isinya menyebutkan bahwa jika terjadi perbedaan informasi antara dokumen gambar, spesifikasi, dan BoQ; maka yang diambil adalah yang terbaik buat owner. Celakanya, yang dianggap terbaik bagi Client itu batasannya apa? Ada juga suatu kejadian dimana ada perubahan organisasi di owner yang

Show unit, Sudirman Terrace Apartment - Jakarta

menyebabkan berubahnya flow of process suatu approval. Misalkan prosesnya awalnya adalah a-b-c-d, kemudian setelah ada perubahan prosesnya menjadi b-c-d-e. Kita juga pernah mengalami bahwa Tim tender tidak bergabung terus dalam Tim Proyek (pelaksanaan)? Padahal ada keinginan yang telah disepakatinya dengan owner secara lisan. Akibatnya adalah owner complaint bahwa keinginan2 mereka yang tidak tertulis tidak terakomodir oleh MP sekarang . Sudah cukupkah terjadi transfer informasi? Dalam suatu proses tender apakah kita 13

sudah melakukan kajian dokumen tender, review kontrak dan cukup banyak melakukan komunikasi ANTARA melalui pertanyaanpertanyaan? Apakah K I T A pertanyaan-pertanyaan tersebut dibahas atau tidak oleh owner? Ada pengalaman di sutu proyek dimana realisasi penggunaan besi beton melebihi dari rencana yang tidak wajar, hanya karena perbedaan asumsi standar yang dipakai. Saat tender tidak dilakukan review, dan menganggap standar detailing mengikuti PBI yang mayoritas sudah dipakai proyek-proyek cukup lama. Standar yang tercantum dalam dokumen berbeda dengan standar yang biasa kita lakukan pada umumnya. Atau berubahnya metoda (tahapan/stop cor) sehingga banyak sambungan besi yang tidak perlu? Dari kejadian atau peristiwa pengalaman tersebut, pada dasarnya karena kurangnya melakukan manajemen skope, sehingga timbul dispute. Apa itu manajemen Skope? Bagaimana prosesnya? Manajemen Skope adalah sekumpulan proses perencanaan dan pengendalian yang memastikan seluruh produk maupun proses yang disepakati para pihak untuk dilaksanakan dan diserahkan. Dengan demikian kata kuncinya adalah yang disepakati para pihak. Kata kata yang disepakati adalah mudah diucapkan, dan dituliskan; akan tetapi dalam implementasinya tidaklah semudah itu. Seperti pada beberapa kejadian yang digambarkan di atas. Lalu yang sulit kesepakatannya atau yang lainnya? Yang pasti tentunya masing masing pihak memiliki kepentingan, dan 14

ketidaksepakatan muncul tatkala kepentingannya tidak terpenuhi. Tujuan Manajemen Skope adalah memastikan produk dan jasa sesuai yang diminta atau diharapkan oleh pengguna jasa (owner/client). Secara proses, manajemen skope terjadi pada dua tahap, yaitu tahap prakontrak (proses tender) dan tahap kontrak. Manajemen skope pada tahap pra kontrak mempunyai peran penting untuk tidak terjadinya dispute saat masa kontrak (pelaksanaan), tapi paling challenging karena harus sepakat pada masa tender yg relatif singkat atau terbatas. Bagaimana dalam waktu terbatas, mampu menyimak apa yg tertulis dalam dokumen, mengklarifikasikannya terhadap apa-apa yg kemungkinan dipahami berbeda. Bagaimana caranya agar tidak satupun luput dihitung dan diestimasi biayanya? Cara yang populer sebagai checklist

Outdoor terrace di balkon lantai 3, Hotel Ros-In Jogjakarta.

2
ANTARA K I T A

agar tidak ada yang ketinggalan adalah dengan memerinci pekerjaan sesuai tahapan dan itemnya sejauh atau sedalam

sebenarnya by nature, proyek selalu ada perubahan. Dan juga karena change (variation) itulah sering sering timbulnya dispute, sehingga harus dikendalikan. Dalam proses pengendalian variation disamping pendokumen

kemampuan, dan berdampak risiko -- yang disebut dengan Work Breakdown Structure (WBS). Contoh sederhana WBS seperti terlihat pada diagram di atas.

Tapi yang penting dari manajemen skope tahap pra kontrak sebenarnya adalah sejauh mana terjadi komunikasi yang intensif dan dituangkan dalam dokumen secara tertulis serta tidak menimbulkan multi tafsir kelak. Jadi kalau dalam aanwijzing kita tidak banyak bertanya, ini adalah tanda tanda akan timbul dispute kelak. Saya sering mengatakan bahwa kata kunci keberhasilan tahap ini adalah kita harus bawel; minta verifikasi sejelas jelasnya. Setelah kontrak ditandatangani, dan dokumen di-binding lalu selanjutnya manajemen skope berkonsentrasi di change management. Mengapa change management ? Karena

tasiannya harus rapi, juga hal yang penting adalah terciptanya komunikasi yang efektif antara para pihak yang terlibat dan berkepentingan. Komunikasi yg efektif harus dimulai sejak awal proyek, bukan setelah ada dispute baru dicoba berkomunikasi. Dengan demikian key word keberhasilan manajemen skope pada tahap pelaksanaan adalah: variation, dokumentasi, komunikasi, sejak dini.
PADA DASARNYA OWNER YANG NOTABENE ADALAH YANG MEMILIKI UANG UNTUK PENDANAAN PROYEK TERSEBUT, TIDAK INGIN ADA BIAYA YANG KELUAR DILUAR RENCANA ANGGARAN; APALAGI PROEK SWASTA YANG ASPEK BISNIS ADALAH SEGALANYA. OLEH KARENA ITU HATI HATILAH TERHADAP VARIATION KATEGORI PEKERJAAN TAMBAH, BISA TIDAK DIAKUI BAHKAN 15 TIDAK DIBAYAR!

2
ANTARA K I T A

MENAKAR PELUANG MENETAPKAN SASARAN


Djoko Rianto

ada JWG edisi bulan lalu, dalam artikel yang berjudul Mengukur Performa Bisnis pak Nur Al Fata telah mengemukakan bahwa ukuran performa bisnis dari suatu proyek antara lain adalah apakah dalam proyek tersebut ada masalah pembayaran, dan apakah proyek yang dimaksud menyisakan masalah hukum? Memang dua aspek ini teramat penting, kalau tidak menyebutnya sebagai aspek utama dari pencapaian suatu proyek. Tentu dua hal tersebut di atas berkait sangat erat dengan attitude pelang gan di satu pihak dan correctness maupun ketuntasan di pihak kontraktor dalam mempersiapkan segala sesuatu yang disyaratkan dan atau disepakati oleh para pihak; yang pada gilirannya akan digunakan sebagai acuan untuk mengukur progress atau prestasi maupun untuk menetapkan conformance suatu pekerjaan terhadap spesifikasi yang ditetapkan dalam dokumen pelaksanaan. Sederhana bila hanya diungkapkan dalam tulisan atau kata-kata, namun rumit dalam implementasinya. Kata kuncinya adalah komunikasi. Agar komunikasi dapat berlangsung antara dua pihak, minimal antara para pihak sudah saling tahu. Demikian, maka komunikasi akan berujung kepada interrelasi yang semakin baik antara kedua pihak. 16 Di awal proses perolehan suatu proyek, tentu peluangnya harus ditakar

lebih dahulu. Apakah owner dari calon proyek ini memang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, dan apakah potensi yang kita miliki berkesesuaian pula dengan persyaratan yang diinginkan owner untuk calon proyek ini? Di Biro Pemasaran ada PROFIL PELANGGAN sebagai salah satu alat untuk menakar dan menetapkan apakah owner atau calon pelanggan dari suatu proyek yang perolehannya akan diproses sudah sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan? Dalam profil pelanggan ditampilkan secara deskriptif informasi mengenai pelanggan yang meliputi core businessnya, track record, prospek bisnis dengan mereka dan beberapa catatan penting mengenai hubungan kerja yang terakhir. Ringkasan dari profil pelanggan ini kemudian ditabulasikan untuk menghasilkan peringkat profil pelanggan/calon pelanggan; dengan kriteria utama kepastian pembayaran dan profitabilitas. Apabila score-nya mencapai passing grade, maka proses perolehannya dapat diteruskan. Tender dapat diikuti, atau penyusunan proposal proyeknya dapat dimulai. Alat penakar yang lain adalah PERSEPSI TERHADAP PELANGGAN, yang dikembangkan dari data dan informasi yang diperoleh dari proses interaksi dan interrelasi dengan pelanggan, yang dapat dijalin sejak awal tahapan proyek, yakni pada

saat rapat penjelasan pekerjaan (aanwijzing) dan peninjauan lapangan. Lihat Diagram Interaksi A N T A R A dan Interrelasi Pelanggan Kontraktor berikut ini: K I T A

Dari proses tersebut, beberapa hal penting harus dapat kita gali yang berkaitan dengan hubungan kerja kita dengan mereka nantinya. Attitude, karakter dan fairness owner akan tercermin dari tuntasnya

17

penjelasan yang disampaikan maupun dari jawabanjawaban yang diberikan terhadap pertanyaanA N T A R A pertanyaan yang diajukan K I T A oleh para calon kontraktor. Sehingga pada rapat penjelasan pekerjaan ini lengkapnya team tender dari kontraktor maupun catatan-catatan yang dibuatnya menjadi sangat penting. Owner bisa saja terlibat langsung atau diwakili oleh para konsultannya; yakni Konsultan Perencana, Quantity Surveyor dan Manajemen Konstruksi. Sedangkan dari pihak kontraktor team tender idealnya terdiri dari estimasi, enjiniring dan pemasaran. Kwalitas dari interaksi dan interrelasi antara para pihak pada tahap awal ini sangat menentukan komunikasi selanjutnya antara para pihak apabila hubungan kerja ini nantinya berkelanjutan. Hal-hal yang dapat digali dalam interaksi awal dalam aanwijzing dan site visit tersebut di atas akan menjadi catatan tambahan dalam peninjauan kontrak/contract review yang dilakukan sebelum proposal/penawaran/dokumen tender diserahkan. Apabila setelah peninjauan kontrak proyek ini dinyatakan go, maka penawaran akan diluncurkan dan selanjutnya proses akan masuk ke tahap klarifikasi dan negosiasi. Tahapan ini sangat penting, karena hasilnya akan mendasari segala sesuatu dalam tahap pelaksanaan hingga ke akhir proyek. Ketelitian, kejelian dan kecerdikan team proyek atau team tender boleh dibilang akan menentukan kelancaran pelaksanaan dan profitabilitas proyek. Semua celah yang mungkin akan men18 jadi ancaman karena kelemahan

atau kurang telitinya team tender dalam mencermati dokumen tender atau membuat estimasi harus ditutup; sedangkan peluang untuk mengoptimalkan kondisi-kondisi yang dapat disepakati oleh para pihak, harus dibuka selebar-lebarnya. Dokumentasi proses Klarifikasi dan Negosiasi ini harus diperiksa secara teliti agar semua kesepakatan tidak ada yang terlewat untuk dideskripsikan dalam Berita Acara. Dalam banyak kasus, bukan hal yang mudah untuk merubah atau menyesuaikan sesuatu kesepakatan yang telah dibuat dalam tahap klarifkasi dan negosiasi ini. Tim Tender harus banyak bertanya untuk memperjelas segala sesuatu yang diperkirakan potensial untuk menjadi masalah atau ketidaksepahaman kelak. Salah satu dampak dari tidak tuntasnya proses klarifikasi dan negosiasi adalah molornya penyelesaian kontrak hanya karena ada pihak yang meminta perubahan terhadap pasal yang memuat ketentuan yang sebenarnya telah dibuat dan disepakati pada tahap klarifikasi-negosiasi. Keandalan kita untuk menakar peluang pada tahap pra proyek dan kemudian menetapkan peluang ini sebagai sasaran; barulah tahap awal dari perjalanan nian panjang sebelum kita benar-benar perform dan membuktikan tag-line: Best Value for Clients yang selalu kita dengungkan yang pada hakekatnya adalah cerminan dari internal control yang kita implementasikan. Sistem dan perangkatnya telah tersedia. Sehingga bak kalimat dalam iklan: SELANJUTNYA, TERSERAH ANDA!

2
ANTARA K I T A

PROYEK RUGI? J A N G A N !
Sutrisno

S ecara umum keberhasilan sebuah proyek konstruksi bisa diukur dari tiga parameter dasar, yaitu kualitas hasil pekerjaan (quality), waktu penyelesaian (delivery) dan biaya untuk menyelesaikan proyek itu sendiri (cost). Ada proyek konstruksi yang berhasil diselesaikan secara tepat waktu dengan biaya yang efisien di bawah budget yang direncanakan, namun kualitas hasil pekerjaannya kurang sempurna. Ada pula proyek yang berhasil tepat waktu dengan hasil kualitas yang sempurna, namun biayanya melambung di atas budget yang direncanakan.
Kejadian nomor dua pada contoh di atas dinamakan proyek konstruksi tersebut telah mengalami kegagalan biaya atau mengalami kerugian biaya, sehingga realisasi keuntungan/profit yang ditargetkan tidak bisa tercapai. Tahun 2011 yang baru saja kita lewati dua bulan ini, kita mendengar bahwa beberapa proyek ternyata baru mengetahui terjadinya over biaya pada saat-saat akhir di mana proyek akan diserah terimakan. Hal ini mengindikasikan bahwa pengendalian internal yang dilaksanakan ternyata kurang/tidak berjalan dengan baik, sehingga tidak disadari telah terjadi penyimpangan biaya yang cukup besar.

Proyek Eightrium, Jakarta

Beberapa indikator awal sebetulnya bisa kita kenali sebelum kegagalan biaya itu terjadi. Dengan bisa mengidentifikasi indikator-indikator tersebut sejak awal, kita bisa melakukan tindak lanjut perbaikan untuk meminimalisir risiko terjelek yang kemungkinan akan terjadi. Permasalahan akan menjadi lain apabila tim proyek tidak berhasil mengidentifikasi indikator-indikator tersebut sejak awal, maka kejadiannya akan sangat fatal. Tim proyek baru menyadari timbulnya kerugian setelah proyek mendekati selesai. Penulis mencoba untuk melakukan resume terhadap beberapa indikator berikut; yang dirangkum berdasarkan pengalaman penulis selama melaksanakan proyek konstruksi gedung ditambah selama menjalankan tugas sebagai auditor internal. Beberapa orang sepertinya menganggap indikator-indikator ini sebagai sesuatu hal yang biasa, padahal seharusnya disikapi dengan serius karena berpotensi pada terjadinya kerugian biaya yang besar apabila tidak diambil tindakan

19

PROGRESS TERLAMBAT Salah satu indikator awal yang berpotensi akan menjadi kerugian biaya proyek adalah terjadinya ANTARA keterlambatan progres K I T A yang trend-nya semakin bertambah besar pada setiap periodenya, atau tidak adanya penambahan/ kenaikan progres yang signifikan untuk periode waktu yang cukup lama. Mengenai ukuran sampai seberapa besar Proyek Chitatex Peni, Jakarta batas keterlambatan yang bisa ditolerir, dan sampai berapa lama keterlambatan boleh terjadi, harus diberikan terlebih dulu kriteria besarannya yang lebih terukur. Akibat keterlambatan progress, akan berakibat mundurnya waktu penyelesaian proyek yang akan berdampak pada membesarnya biaya tak langsung atau overhead cost. Apabila biaya tambahan ini tidak bisa diajukan klaim kepada Pemberi Tugas, maka akan mempengaruhi perolehan laba - rugi proyek. Kerugian biaya akan semakin parah apabila akibat keterlambatan progress di atas, kemudian Pemberi Tugas menerapkan sanksi denda keterlambatan. Untuk menghindari hal ini kita harus menyiapkan dokumen-dokumen kontraktual yang menjelaskan sebab-sebab terjadinya keterlambatan. Untuk bisa melakukan pengendalian waktu pelaksanaan, harus diidentifikasi 20 jenis-jenis pekerjaan yang berada

pada lintasan kritis (critical path). Demikian pula urutan pekerjaan (activity sequencing) harus dijabarkan yang rinci, sehingga mudah membuat evaluasi seberapa jauh mundurnya waktu pelaksanaan. Tidak bisa dihindari lagi bahwa untuk bisa mengendalikan waktu pelaksanaan dengan baik pada proyek-proyek besar, kita harus memakai program aplikasi seperti Microsoft Project dan sejenisnya. INDIKATOR PADA LAPORAN AKUNTANSI DAN KEUANGAN Ada beberapa indikator pada laporan keuangan yang perlu dicermati untuk menghindari terjadinya kegagalan

Proyek Ratu Hotel, Serang - Banten

pengendalian biaya, di mana salah satunya adalah kondisi cash flow atau aliran kas. Terjadinya defisit cash flow memberikan indikasi bahwa uang kas yang telah kita belanjakan jumlahnya melebihi atau lebih besar daripada jumlah uang tagihan yang kita terima. Selain kondisi defisit ini mengakibatkan timbulnya biaya bunga bank yang semakin tinnggi, defisit yang memiliki trend makin membesar pada setiap periode ke depan memberikan indikasi bahwa kita mempunyai masalah atau kesulitan dalam penarikan tagihan atau kas masuk. Kecuali pada proyek-proyek konstruksi turnkey, yang memang

2
ANTARA K I T A

sejak awal sudah direncanakan defisit pada cash flow nya.

kerugian biaya. Tidak kalah pentingnya adalah masalah Tagihan Bruto. Akibat tidak/belum lengkapnya dokumen berkas penagihan yang disetujui oleh Pemberi Tugas, sering biaya yang sudah diakui sebagai penjualan cukup besar, namun item pekerjaan tersebut belum bisa ditagihkan. Akibatnya hal ini akan memperburuk kondisi cash flow yang akhirnya akan berujung kepada bunga bank tinggi, dan mengakibatkan kerugian biaya. Indikator lain dari Laporan Keuangan seperti biaya persediaan (stock), BAD (Biaya Akan Dibayar), utang dan lainlain perlu juga dikendalikan agar tidak menimbulkan kerugian di kemudian hari. ALAT KENDALI Untuk pengendalian biaya kita telah terbiasa bahwa pada tahap awal harus menyusun terlebih dulu rencana anggaran biaya (RAB). Dalam periode waktu tertentu (minimal sebulan sekali) kita harus membuat review atau tinjauan terhadap RAB, yaitu bagaimana realisasi biaya yang terjadi dibandingkan terhadap rencana. Review yang dilakukan adalah terhadap rencana volume maupun rencana harganya, serta hal-hal lain yang berpengaruh terhadap nilai RAB. Untuk kepentingan di atas di internal WG kita telah mempunyai sistem pengendalian biaya yang mencukupi berupa Simpro, di mana telah dilengkapi dengan RAB (berupa rencana volume dan harga), realisasi maupun rolling RAB. Dalam kolom realisasi harus diisikan baik volume maupun biaya yang terjadi secara lengkap. Sedangkan pada kolom Rolling RAB harus diisi proyeksi biaya sampai 21

Bila defisit cash flow tidak segera diambil langkah tindak lanjut, akan mengakibatkan piutang yang semakin tinggi. Nilai Piutang yang tinggi bukan hanya berpengaruh pada sisi cost saja yang makin membesar, namun akan berdampak lebih luas masalah kontraktual lainnya seperti penyelesaian pekerjaan yang mundur.

Indikator lain yang bisa dikenali sejak awal yang berpotensi mengakibatkan kerugian biaya adalah mengenai jumlah PDP (Pekerjaan Dalam Pelaksanaan) yang semakin membesar. PDP atau Work in Process (WIP) adalah biaya yang sebenarnya sudah terjadi, namun belum bisa dibuku sebagai biaya pada sistem akuntansi karena pada item pekerjaan tersebut belum diakui sebagai penjualan (sales). Contoh yang paling sederhana terjadinya PDP adalah biaya yang telah dikeluarkan pada item pekerjaan tambah atau VO (Variation Order) yang belum diakui oleh Pemberi Tugas. Di satu sisi kita melaksanakan pekerjaan tambah, namun biaya yang telah terjadi belum bisa dicatat sebagai biaya, menunggu sampai pekerjaan tambah tersebut diakui penjualannya. Masalahnya akan menjadi lebih parah bila jumlah/nilai PDP semakin membesar pada periode ke depan. Dan akan berisiko lebih besar lagi bila PDP pada pekerjaan sejenis usia jatuh temponya semakin membesar. Apabila hal ini terjadi, pasti hal ini mengindikasikan kita kesulitan dalam pengakuan penjualan, yang akan berujung pada kesulitan menagih dan berakibat buruk pada

Untuk menghitung proyeksi biaya sampai dengan proyek selesai dipakai ANTARA perumusan yang K I T A direkomendasikan oleh PMBOK (lihat PMBOK 7.4.3), yaitu : EAC = AC + ETC Di mana EAC : Estimate At Completion (menggambarkan proyeksi biaya sampai dengan proyek selesai). AC : Actual Cost (realisasi biaya) ETC : Estimate To Completion (biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan sisa pekerjaan). DISUSUN PADA PARAMETER YANG TERUKUR Untuk menghindari agar tidak terjadi kegagalan dalam pengenda

dengan proyek selesai.

DISUSUN PADA PARAMETER YANG TERUKUR Untuk menghindari agar tidak terjadi kegagalan dalam pengenda lian biaya, perlu disusun satu metode yang cukup handal untuk mengenali apa saja indikator awal yang harus diwaspai sebelum kerugian itu terjadi. Indikator-indikator tersebut diinventarisir, dan diberi bobot sehingga terukur. Indikator-indikator ini bisa dipakai sebagai standar yang selanjutnya kita susun sebagai Early Warning System (EWS), yang merupakan salah satu alat kendali yang bisa memberikan indikator awal mengenai akan terjadinya penyimpangan biaya konstruksi. Salah satu contoh yang sangat sederhana mengenai penyusunan Indikator awal tersebut yang bisa dipakai sebagai EWS antara lain adalah seperti berikut :

NO 1 2 3 4

URAIAN Progres fisik terlambat Defisit Cash flow PDP Persediaan JUMLAH =

BOBOT (%) 25 40 20 15 100

BATAS TOLERANSI max -5% max 10% OK max 15% OK max 30%OK

REALISASI NILAI SCORE -15% -5% 20% 5% 2 1 2 0 130 50 40 40 -

KETER

Kriteria Nilai : - Baik - Jelek


22

=0 =1

- Jelek Sekali = 2

2
ANTARA K I T A

Pada contoh sederhana di atas Realisasi Score yang dihasilkan akan berada pada kisaran antara 0 s/d 200, di mana untuk score 0 berarti proyek tersebut tidak ada

Pihak manajemen selanjutnya bisa menyusun lagi ranking proyek yang berpotensi rugi berdasarkan realisasi score yang dihasilkan masing-masing proyek. Dengan cara demikian akan bisa diambil tindakan perbaikan yang lebih awal untuk mencegah kerugian yang lebih buruk lagi. Semoga cara sederhana ini ada manfaatnya untuk mencegah terjadinya proyek rugi di masa mendatang.

ancaman kerugian biaya, sedangkan untuk score 200 berarti proyek tersebut sangat berpotensi untuk mengalami kerugian biaya.

Kemang Village Mall, Jakarta

23

2
ANTARA K I T A

SANKSI KEGAGALAN
PEKERJAAN KONSTRUKSI
diambil dari berbagai peraturan mengenai Jasa Konstruksi
Wahyu Abbas Sudradjat

S esuatu kebiasaan yang tidak terpuji dari pihak-pihak yang terkait dengan kegagalan konstruksi di suatu proyek, adalah selalu ada cara untuk memilih langkah-langkah yang mendahulukan pengamanan dan penyelamatan orang-orangnya yang terlibat dari pada mengamankan atau menyelesaikan masalah-masalah itu sendiri. Tidak jarang kondisi alam yang kemudian dikambing hitamkan untuk mengkamuflase kecerobohan dan kelalaian manusia-manusia yang seharusnya bertanggung jawab dalam kegagalan konstruksi tersebut. Padahal kita telah memiliki peraturan-peraturan dan per Undangundangan yang baik, sehingga semestinya semua pihak yang terlibat harus sudah mulai menyadari pentingnya mengikuti aturan UndangUdang (UU), bukan sibuk meyelamatkan diri dengan mengorbankan kepentingan negara dan bangsa ini

atau demi penyelamatan diri dengan mengorbankan kepentingan orang banyak.Marilah kita lihat bunyi pasal-pasal yang berkaitan dengan sanksi kegagalan konstruksi. UU RI No.18 TAHUN 1999 PP RI No.29 TAHUN 2000 Antara lain sebagai berikut; Bab IV, tentang kegagalan konstruksi. Bunyi pasal 25, 26, 27 dan 28, adalah: Pasal 25 ayat 1, Pengguna jasa konstruksi dan penyedia jasa wajib bertanggung jawab atas kegagalan bangunan. Pasal 25 ayat 2, Kegagalan bangunan yang menjadi tanggung jawab penyedia jasa sebagaimana yang dimaksud pada ayat 1, ditentukan terhitung sejak penyerahan akhir pekerjaan konstruksi dan paling lama 10 (sepuluh) tahun. Pasal 25 Ayat 3, kegagalan bangunan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 ditetapkan oleh pihak ketiga selaku penilai ahli. Pasal 26 ayat 1, Jika terjadi kegagalan bangunan yang disebab kan karena kesalahan perencana atau pengawas konstruksi, dan hal tersebut terbukti menimbulkan kerugian bagi pihak lain, maka perencana atau pengawas konstruksi wajib bertang gung jawab sesuai dengan bidang profesinya dan dikenakan ganti rugi. Pasal 26 ayat 2, Jika terjadi kegaga lan bangunan yang disebabkan karena kesalahan pelaksana konstruksi, dan hal tersebut terbukti menimbulkan

24

Jembatan Tenggarong yang runtuh,

kerugian bagi pihak lain, maka pelaksana konstruksi wajib bertanggung jawab sesuai dengan bidang ANTARA usaha dan dikenakan K I T A ganti rugi. Pasal 27, Jika terjadi kegagalan bangunan yang disebabkan kerena kesalahan pengguna jasa dalam pengelolaan bangunan dan hal ini terbukti menimbulkan kerugian pada pihak lain maka pengguna jasa wajib bertang gung jawab dan dikenakan ganti rugi. Pasal 28, ketentuan mengenai jangka waktu dan penilai ahli sebagai mana dimaksud dalam pasal 25, tang gung jawab perencana konstruksi, pelaksana konstruksi, dan pengawas konstruksi sebagaimana dimaksud pada pasal 26 serta tanggung jawab pengguna jasa sebagaimana simaksud dalam pasal 27 diatur lebih lanjut dengan Peraturan pemerintah. PERATURAN PEMERINTAH RI No.29, Tahun 2000, Tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi. Pada bagian kelima memuat tentang Kegagalan Pekerjaan konstruksi. Bunyi pasal 31, 32, 33, dan 34 adalah sebagai berikut: Pasal 31, Kegagalan konstruksi adalah keadaan dimana hasil pekerjaan konstruksi yang tidak sesuai dengan spesifikasi pekerjaan sebagaimana disepakati dalam kontrak kerja konstruksi baik sebagian maupun keseluruhan sebagai akibat kesalahan pengguna jasa atau penyedia jasa. Pasal 32 ayat 1, Perencana konstruksi bebas dari kewajiban untuk mengganti atau memperbaiki kegagalan pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 31 yang disebabkan kesalahan pengguna jasa, pelaksana konstruksi dan pengawas konstruksi.

Pasal 32 Ayat 2, Pelaksana Konstruksi bebas dari kewajiban untuk meng ganti atau memperbaiki kegagalan pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 31 yang disebabkan kesalahan pengguna jasa, perencana konstruksi dan pengawas konstruksi. Pasal 32 ayat 3, Pengawas konstruksi bebas dari kewajiban untuk mengganti atau memperbaiki kegagalan pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 31 yang disebabkan kesalahan pengguna jasa, perencana konstruksi dan pelaksana konstruksi. Pasal 32 Ayat 4, Penyedia jasa wajib mengganti atau memperbaiki kegagalan pekerjaan konstruksi sebagaimana dimaksud dalam pasal 31 yang disebabkan kesalahan Penyedia Jasa atas biaya sendiri. Pasal 33, Pemerintah berwenang untuk mengambil tindakan tertentu apabila pekerjaan konstruksi mengakibatkan kerugian dan atau gangguan terhadap keselamatan umum. Pasal 34, Kegagalan bangunan merupakan keadaan bangunan yang tidak berfungsi, baik secara keseluruhan maupun sebagian dari segi teknis, manfaat, keselamatan dan kesehatan kerja, dan/atau keselamat an umum sebagai akibat kesalahan Penyedia Jasa dan atau Pengguna Jasa setelah penyerahan akhir peker jaan konstruksi. UU RI NOMOR 18, TAHUN 1999 TENTANG JASA KONSTRUKSI. Pada bab X tentang Sanksi, bunyi pasal 41, 42, dan 43, adalah: Pasal 41, Peyelengara pekerjaan konstruksi dapat dikenakan sanksi administrasi dan/atau pidana atas pelanggaran Undang-undang ini. Pasai 42, ayat 1, Sanksi administrasi sebagaimana dimaksud dalam pasal 41 yang dapat dikenakan kepada 25

penyedia jasa berupa; peringatan tertulis, penghentian sementara pekerjaan konstruksi, ANTARA pembatasan kegiatan K I T A usaha dan/atau profesi, pembekuan izin usaha dan/ atau profesi, dan pencabutan izin usaha dan/atau profesi. Pasal 41 ayat 2, sanksi administrasi sebagaimana dimaksud dalam pasal 41 yang dapat dikenakan kepada pengguna jasa berupa: peringatan

paling lama 5 (lima) tahun penjara atau dikenakan denda paling banyak 10% (sepuluh per seratus) dari nilai kontrak. Ayat 2, Barang siapa yang melakukan pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang bertentangan atau tidak memenuhi ketentuan keteknikan yang telah ditetapkan dan mengakibatkan kegagalan pekerjaan konstruksi atau kegagalan bangunan dikenakan pidana paling lama 5 (lima) tahun penjara atau dikenakan denda paling banyak 5% (lima per seratus) dari nilai kontrak.

Tiang pancang P 27, di Proyek Grand Banua, Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Sonic Integrity Test di P 27, di Proyek Grand Banua, Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

tertulis, penghentian sementara pekerjaan konstruksi, pembatasan kegiatan usaha dan/atau profesi, larangan sementara penggunaan hasil pekerjaan konstruksi, pembekuan izin usaha dan/atau profesi, dan pencabutan izin usaha dan/atau profesi. Pasal 41 ayat 3, Ketentuan mengenai tata laksana dan penerapan sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan ayat 2 diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah. Pasal 43, ayat 1, Barang siapa yang melakukan perencanaan pekerjaan konstruksi yang tidak memenuhi ketentuan keteknikan dan mengakibatkan kegagalan pekerjaan konstruksi atau 26 kegagalan bangunan dikenakan pidana

Ayat 3, Barang siapa yang melakukan pengawasan pelaksanaan pekerjaan konstruksi dengan sengaja memberi kesempatan kepada orang lain yang melaksankan pekerjaan konstruksi melakukan penyimpangan terhadap ketentuan keteknikan dan menyebabkan timbulnya kegagalan pekerjaan konstruksi atau kegagalan bangunan dikenakan pidana paling lama 5 (lima) tahun penjara atau dikenakan denda paling banyak 10% (sepuluh per seratus) dari nilai kontrak. Dapat dibayangkan bila kontraktor meneruskan pekerjaan konstruksi sementara diketahui bahwa secara teknis tidak bisa dipertanggung jawabkan. Harus berani mengatakan Tidak ke Owner! (disunting oleh Djoko Ri)

3
K I A T

KERUSAKAN BETON
DAN METODE PENANGANANNYA
dalam proses pelaksanaan pekerjaan pengecoran terjadi permasalahan yang menyebabkan ketidaksempurnaan hasil pengecoran suatu komponen struktur beton yang dihasilkan. Permasalahan ini bisa muncul dari perencanaan yang kurang matang, pelaksanaan pekerjaan dan pengawasan yang kurang ketat maupun perawatan yang tidak sesuai. Itu semua dapat menyebabkan apa yang disebut dengan kerusakan beton.

Bimo Prasetyo, Manajer Proyek Unikom, Bandung

S aat berkunjung ke Bandung Journal WG berkesempatan untuk berbincang-bincang dengan pak Bimo Prasetyo, Manajer Proyek Unikom Bandung. Berbicara mengenai pekerjaan struktur yang saat ini sedang berjalan pelaksanaannya di Proyek Unikom ini, Pak Bimo menyatakan: Struktur merupakan bagian terpenting dari suatu bangunan, baik itu bangunan bertingkat, jalan, jembatan maupun bangunan lainnya. Untuk dapat menghasilkan struktur beton yang berkualitas sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan diperlukan perencanaan yang matang, pemeriksaan atau pengawasan yang ketat, pelaksanaan yang baik sesuai prosedur serta perawatan beton sesuai ketentuan. Untuk itulah diperlukan pemahaman yang mendalam bagi setiap personil yang terlibat dalam pekerjaan struktur bagaimana mengerjakan struktur beton yang baik. Namun demikian, seringkali terjadi

JENIS KERUSAKAN BETON Tergantung dari tingkat kerusakan atau kegagalannya, dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, ujar pak Bimo menjelaskan. Jenis kerusakan atau kegagalan harus diidentifikasi lebih dulu, supaya perbaikannya tepat sasaran, lanjutnya. Jenis-jenis kerusakan beton yang sering terjadi adalah : CRACKING NON STRUCTURAL Ini adalah jenis kerusakan beton yang berupa retakan kecil dengan kedalaman yang tidak lebih dari 5mm.

Non Structural Cracking

27

HONEYCOMBS Honeycombs atau sarang lebah adalah kerusakan struktur beton yang berupa terjadinya rongga-rongga dalam beton. K I A T Jenis kerusakan ini timbul karena pengerjaan beton yang kurang baik, agregat terlalu kasar, kurangnya butiran halus yang termasuk semen, faktor air semen tidak tepat, pemadatan yang tidak sempurna karena rapatnya tulangan, pasta semen keluar dari

SPALLING Kerusakan atau kegagalan pengecoran beton jenis ini, adalah terkelupasnya permukaan beton yang menjadi selimut

cetakan yang tidak rapat dan lain lainnya. Kerusakan semacam ini biasanya disebabkan oleh cetakan (bekisting) yang tidak rapi atau rapat.

Honeycombs, kerusakan yang berupa rongga-rongga dalam beton

Spalling, selimut beton terkelupas sehingga tulangan beton menjadi exposed.

Bekisting yang kurang rapat, menyebabkan merembesnya pasta semen, meninggalkan rongga-rongga honeycombs

beton. Biasanya kerusakan jenis ini sampai terlihat pembesian tulangan strukturnya. Setelah memahami jenis-jenis kerusakan beton yang ada maka perlu dilakukan perbaikan struktur beton tersebut.

28

Hal ini menyebabkan pasta semen mengalir keluar, yang mengakibatkan beton menjadi keropos.

3
K I A T

Perbaikan yang dilakukan tentunya harus memenuhi unsur teknis, baik secara estetika atau visual dan tentu saja ekonomis. Kerusakan beton sering

Kami sudah memperoleh approval dari Team Pengawas Proyek Unikom, sehingga apabila kerusakan atau kegagalan terjadi dapat segera diatasi tanpa memerlukan perdebatan lagi! Ungkap pak Bimo. Satu Best Practice yang sangat baik untuk diterapkan di proyek2 kita yang lain. Tentu saja, upaya preventif yang lebih utama dilakukan untuk mencegah jangan sampai kerusakan/kegagalan ini terjadi. Do it right from the first time! PERALATAN DAN MATERIAL YANG DIPERLUKAN PERALATAN Untuk pelaksanaan perbaikan beton ini diperlukan peralatan yang umum dijumpai di proyek, seperti dalam gambar berikut :

Suasana Proyek Unikom Bandung, pada waktu malam hari

kali terjadi di proyek, yang konsekwensinya adalah disamping biaya tentunya juga waktu. Seringkali apabila tejadi kerusakan atau kegagalan, untuk memperoleh approval terhadap metode perbaikan yang akan diterapkan membutuhkan waktu yang panjang. Hal ini diantisipasi oleh team proyek Unikom Bandung dengan memintakan approval in advance kepada owner atau konsultannya mengenai metode perbaikannya sesuai dengan jenis kerusakannya di awal proyek, sehingga begitu terjadi permasalahan di lapangan langsung dapat segera diatasi dan dilaksanakan perbaikannya, dengan mengacu kepada approval yang sudah diterima.

MATERIAL Material yang digunakan adalah produk-produk: 1. Fosroc 2. Mortar Utama 3. Drymix 4. Sika dan lain-lain yang terdapat di pasaran. Cara pemakaiannya dapat dilihat pada petunjuk teknis masing-masing produk. METODE PERBAIKAN BETON CRACKING NON STRUCTURAL Tujuan dari perbaikannya adalah untuk memberikan perlindungan terhadap tulangan di area retak ini dari 29

pengaruh luar. Selain itu untuk merekatkan kembali beton setelah mengalami pemisahan karena sesuatu hal. Adapun metode perbaikan K I A T cracking dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

5. Atau tutup dengan menggunakan material grouting.

6. Rapikan dengan finishing

1. Chipping pada jalur retakan 2. Bersihkan permukaan beton pada area yang retak 3. Gunakan bonding agent sebagai perekat antara beton lama dengan material penutup 4. Tutup dengan menggunakan HONEYCOMBS Kerusakan/kegagalan dengan jenis Honeycombs ini lebih luas dari cracking dan tidak terlalu dalam. Biasanya, kedalaman maksimal 2 cm. Urutan pelaksanaan perbaikan adalah sebagai berikut : 1. Batasi area yang akan diperbaiki dengan cara cutting.

30

2. Chipping dan bersihkan area setelah cutting 3. Gunakan bonding agent sebagai perekat antara beton lama dan material perbaikan. K I A T 4. Tuangkan special mortar untuk menutupi bidang yang diperbaiki dengan cara menekan agar padat, ratakan.

5. Rapikan finishing-nya.

3. Gunakan bonding agent sebagai perekat antara beton lama dan special material. 4. Aplikasikan special mortar sampai rata dan padatkan 5. Rapikan finishingnya. SPALLING Kerusakan jenis Spalling ini mirip dengan Honeycombs, namun areanya lebih luas dan lebih dalam. Selain itu besi tulangan terlihat dengan jelas tidak tertutupi oleh selimut beton. Perbaikan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1. Cutting dan chipping area perbaikan 2. Bersihkan area yang akan diperbaiki. Menutup bincang-bincang, pak Bimo mengutarakan harapannya: Mudah-mudahan sharing saya mengenai hal yang sederhana ini berguna bagi teman-teman semua, ujarnya. Tentunya masih banyak metoda perbaikan yang lain. Yang lebih penting adalah bagaimana menjaga agar tidak terjadi kerusakan sehingga tidak perlu ada extra cost yang mengakibatkan inefisiensi!

31

PROJECT AT A GLANCE

BCA KCP ALAM SUTERA

M engacu kepada kesepakatan penyelesaian yang baru, yakni tanggal 25 Januari 2012, menurut Enni Triana, telah dapat dipenuhi dengan baik. Beberapa pekerjaan tambah, yang disepakati masuk ke dalam masa pemeliharaan; masih terus berjalan.

32

Enni Triana, Site Manager

PROJECT AT A GLANCE

T O P P I N G O F F 1 6 D A Y S A H E A D !
P A R A M O U N T R E S I D E N C E S struktur dibagi dalam tiga menjadi 3 zona. Kegagalan tiang pancang (bukan Skope WG) terjadi di Zona 2 dan pekerjaan perbaikan memerlukan waktu yang cukup panjang.

Gbr. 2 Pekerjaan Struktur Paramount Residences dibagi menjadi 3 zona.

Gbr.1 Struktur Paramount Residences mencapai lapis 22 (roof) saat topping off.

F ANTASTIS! Ungkapan yang tepat untuk pencapai an ini. Diawal, Proyek yang memiliki 3 milestones yang harus dikejar ini terkesan kedodoran. Milestones pertama, yakni penyelesaian struktur lantai ground floor pada tanggal 15 Oktober 2011meleset sebulan dari target yang ditetapkan. Terhambatnya pekerjaan adalah karena adanya pekerjaan tiang pancang disebagian area yang memerlukan perbaikan sebelum pekerjaan struktur yang masuk dalam skope pekerjaan WG bisa diteruskan. Tentu keterlambatan ini akan berimbas ke pekerjaan struktur di atasnya. Seperti terlihat pada Gambar 2, pekerjaan

Tentu team proyek yang dikomandani oleh pak Tomo Dwihasputro sebagai Manajer Proyek dan dikordinasi oleh pak Hariawan ini tidak mau meleset untuk milestone yang keduanya; yakni penyelesaian struktur sampai dengan lantai 10 dapat terlaksana pada tanggal 5 Januari 2012. Akhirnya diputuskan untuk menerapkan metode jumping floor. Bagaimana cara kerjanya?

Gbr. 3 Skematik metode jumping floor pada Zona 2

33

Seperti yang terlihat pada Gambar 3, pada Zone 2, yakni area yang menjadi penghambat karena PROJECT kegagalan tiang AT A pancangnya (skope GLANCE pekerjaan kontraktor lain), pengecoran slab lantai 1, 3, 6 dan 8 ditinggalkan sementara, pengecoran jumping ke lantai di atasnya, yakni ke lantai 2, lantai 5 (penamaan lantai 4 tidak ada), lantai 7 dan lantai 9. Pekerjaan pembesian kolom, bekisting, dan pengecorannya dikerjakan menerus dua lantai. Pada kolomnya disediakan block-out untuk mempersiapkan ruang untuk pembesian plat dan balok yang sementara ditunda pelaksanaannya. Pemasangan perancah dari lantai semi basement mencapai ketinggian upper ground floor (setinggi dua lantai normal), dan pengecoran pada level ini dan seterusnya dapat dilaksanakan.

Penerapan metode jumping floor ini ternyata sukses untuk mencapai milestone kedua, yakni penyelesaian struktur sampai dengan lantai 10 dapat terlaksana pada tanggal 5 Januari 2012. Barang tentu sukses ini memompakan semangat dalam dada team proyek Paramount Residences, dan dengan semangat tinggi mereka ngebut untuk mengejar pencapaian milestone ketiga. Hasilnya luar biasa. Topping off yang ditargetkan pada tanggal 12 Maret 2012, telah dapat terlaksana pada tanggal 25 Februari 2012, alias ahead16 hari. Hebat! Bravo! Namun masih ada hambatan lain yang harus diatasi, dan dicari jalan keluarnya! Kembali team proyek Paramount Residences memperlihatkan tekadnya! Adanya tahapan pekerjaan pelat

34

Gbr. 4 Metode jumping floor, pelaksanaan pengecoran pada lanta 1, 6 & 8 ditinggalkan sementara, dan pekerjaan langsung lanjut ke lantai 2, 5 (penomoran 4 tidak ada) , 7 dan 9 dengan memasang perancah setinggi 2 lantai normal.

yang tertunda dikarenakan belum masuknya peralatan ME di Ruang Genset, PROJECT membuat pekerjaan AT A tangga darurat menjadi GLANCE terhambat. Karenanya, untuk dapat tetap mengerjakan area tertunda tersebut tanpa mengganggu instalasi peralatan ME, maka platform baja dibuat di lantai 5 dengan bertumpu pada kolom struktur sebagai dudukan awal dari pekerjaan tangga darurat. Pekerjaan ini, sampai laporan ini diturunkan, masih terus berlangsung. Semua upaya yang dilakukan dan terjadi di proyek ini membuktikan tekad dan upaya yang membawa hasil positif, dan tentunya dapat menjadi inspirasi di proyek lain, tentunya dalam konteks yang berbeda. Selamat bekerja!

Gbr. 5, Sistem platform baja untuk pelaksanaan pekerjaan tangga darurat yang tertunda.

Intalasi peralatan ME dapat dilakukan, sementara area kantilever dan tangga darurat di atasnya dapat tetap dikerjakan.
Gbr.6, Skematik pelaksanaan dengan sistem platform baja untuk pekerjaan tangga darurat yang tertunda.

35

PROJECT AT A GLANCE

S C I E N T I A R E S I D E N C E S
S E R P O N G

P royek yang dikomandani oleh pak Hariawan Budi Sulistyo, yang sekaligus juga Group Project Manager di kawasan Gading Serpong ini, dengan lingkup pekerjaan yang meliputi pekerjaan struktur, arsitektur dan plumbing. Berlokasi di kawasan yang nantinya akan menyediakan berbagai fasilitas pendidikan, komersial dan juga kesehatan, proyek ini ditarget harus selesai dalam 15 bulan, yakni pada tanggal 15 Juni 2013.
Terdiri dari Tower A, Tower B dan Tower C; masing-masing setinggi 17 lantai, dengan1 basement.

36

PROJECT AT A GLANCE

B E T H S A I D A H O S P I T A L
S E R P O N G

P royek Rumah Sakit kelas menengah-atas ini berlokasi di daerah Gading Serpong, berdekatan dengan 2 proyek Wika Gedung lainnya yakni Paramount Residences dan Scientia Residences.
PT ANUGRAH HOSPITALINDO, pemilik proyek ini menugasi Wika Gedung untuk melaksanakan pembangunannya dengan skope pekerjaan meliputi struktur, arsitektur dan plumbing. Dengan waktu pelaksanaan selama 305 hari kalender, plus 365 hari kalender masa pemeliharaan. Target topping off adalah pada tanggal 15 Mei 2012.

37

5
I N T E R M E Z Z O
i sebuah toko buku, seo rang bapak bertanya kepada pramuniaga: Mas, saya mencari buku yang isinya mengenai bagaimana menguasai isteri, katanya. Tempatnya dimana, ya? Setelah sejenak memperhatikan layar monitor komputernya, maka jawab sang pramuniaga: Silahkan bapak naik ke lantai dua, bapak cari di bagian dongeng.

Waktu aku berangkat tadi isteriku sedang membaca buku Ali Baba dengan Empat Puluh Orang Penyamun! ibalik Pria Hebat, Selalu Ada Wanita yang Hebat! Thomas Wheeler, CEO Massachusetts Mutual Life Insurance Company, dan istrinya sedang menyusuri jalan raya antar negara bagian ketika menyadari bensin mobilnya nyaris habis. Wheeler segera keluar dari jalan raya bebas hambatan itu dan tak lama kemudian menemukan pompa bensin yang sudah bobrok dan hanya punya satu mesin pengisi bensin. Setelah menyuruh satu-satunya petugas di situ untuk mengisi mobilnya dan mengecek oli, dia berjalan-jalan memutari pompa bensin itu untuk melemaskan kaki. Ketika kembali ke mobil, dia melihat petugas itu sedang asyik mengobrol dengan istrinya. Obrolan mereka langsung berhenti ketika dia membayar si petugas. Tetapi ketika hendak masuk ke mobil, dia melihat petugas itu melambaikan tangan dan dia mendengar orang itu berkata, Asyik sekali mengobrol denganmu. Setelah mereka meninggalkan pompa bensin itu, Wheeler bertanya kepada istrinya apakah dia kenal lelaki itu. Istrinya langsung mengiyakan. Mereka pernah satu sekolah di SMA dan pernah pacaran kira-kira setahun. Astaga, untung kau ketemu aku, Wheeler menyombong. Kalau kau menikah dengannya, kau jadi istri petugas pompa bensin, bukan istri CEO. Dan jawab isterinya: Sayangku, kalau aku menikah dengannya, dia yang akan menjadi CEO dan kau yang akan menjadi petugas pompa bensin. (Angky - HIPMI)

T iga orang laki-laki sedang asyik berbincang mengenai kejadian kejadian yang berkaitan secara kebetulan, disebuah bar.
Waktu itu, saya berangkat dari rumah ketika isteri saya tengah membaca buku Kota dengan Dua Menara. Dan dia melahirkan anak kembar kami! Ujar laki-laki yang pertama. Wah, hebat! Tanggap temantemannya. Lalu lelaki yang kedua mengkisahkan pengalamannya: Ketika itu nyonya saya sedang membaca The Three Musketeers ketika saya berangkat kekantor, ujarnya. Sorenya dia melahirkan bayi kembar tiga! Lanjutnya. Tiba-tiba lelalki ketiga bangkit dari tempat duduknya dan berkata: Wah, saya harus bergegas pulang nih! ucapnya dengan gelisah.

38

6
T E K N O

Pelanggan semakin dimanjakan. Segala macam kemudahan dikreasikan agar pelanggan semakin gampang dan nyaman untuk mendapatkan segala sesuatu yang diinginkannya. Di Sears Stores pelanggan tidak harus capek antri di kasir. Bisa melakukan pembayaran via smartphone-nya...............

MOBILITY@WORK
kedalam memori smartphone ini. Di Barat sana, tuntutan untuk memperluas penggunaan telepon pintar ini sudah semakin berkembang. Sekarang ini sejumlah retailers menginginkan agar perangkat pintar ini dapat menggantikan cash-registers di outlet mereka. Sears, sebuah superstores yang memiliki jaringan sangat luas bahkan sudah memperkenalkan teknologi baru dan menerapkan aplikasinya di 400 dari 800 tokonya yang tersebar diberbagai lokasi. Teknologi ini memungkinkan pelanggannya untuk mimindai dan melakukan pembelian berbagai barang via mobile phone-nya tanpa harus repot mengantri di kasir. Begini cara kerjanya: Pelanggan menggunakan kamera di HP nya untuk memindai bar code dari sesuatu barang yang diinginkan untuk dibelinya. Scanning ini menggunakan aplikasi Quick Response/QR. Versi mobile phone yang di release oleh Sears.com ini akan menuntaskan transaksi dengan menggunakan kartu kredit dan me relay informasinya ke apa yang disebut sebagai pick-up area yang disiapkan untuk itu. Penggemar Starbucks Coffe, sebentar lagi sudah akan bisa menikmati layanan serupa yakni memesan lebih dulu sebelum mereka sampai ke gerai, dan tinggal menunjukkan proof of purchase di HP mereka untuk mengambil pesanannya tanpa harus ngantri. Google sudah menyiapkan programnya. 39

B oleh dibilang, semua orang saat ini sudah sangat mengenal dan bahkan menggunakan smartphone telepon pintar. Gadget ini telah merasuk kedalam segenap sendi kehidupan masyarakat sehari-hari. Dari fungsi weker alias alarm clock, agenda kegiatan seharihari, catatan pertemuan atau segala jenis foto kenangan, video dan musik favorit bahkan sampai dengan catatan resep masakan. Daftar alamat kontak? Jangan ditanya lagi. Ribuan data teman dan relasi dapat dijejalkan kedalam memori smartphone ini. Daftar alamat kontak? Jangan ditanya lagi. Ribuan data teman dan relasi dapat dijejalkan

6
T E K N O

Apa beda gadget yang satu ini dengan iPad, Galaxy Tab atau Playbook? Untuk mengetahuinya, tinggal diguyur dengan air saja............................. Disarikan dari Fortune Asia Pacific Edition, March 19, 2012

TABLET TAHAN AIR

G alaxy tab, iPad, Playbook ataupun merk-merk lain produk dari Perancis, Cina dan Korea -- sekarang ini sudah sangat jamak digunakan. Di mana2 kita bisa menemukan seseorang sedang sibuk mengerjakan sesuatu atau melakukan komunikasi. Di shelter bus, di kendaraan umum atau sambil berjalan menuju tempatnya bekerja. Tapi tak lama lagi kita akan bisa ketemu orang yang tetap asik menggunakan tabletnya di bawah hujan!
Sebuah perusahaan Korea yang memproduksi peralatan komunikasi; Pantech -- telah mengembangkan Element, yang mereka klaim sebagai tablet pertama di dunia yang tahan air, yang saat ini sudah diedarkan di Amerika Serikat. Perangkat ini, yang menggunakan Googles Android sebagai platform operasinya, terlindung dalam lapisan

plastik polycarbonate. Anda dapat membandingkan kekedapannya dengan blister pack yang biasanya digunakan untuk mengkemas obat obatan. Element, yang ukurannya agak lebih kecilan dibandingkan iPad, beratnya kira kira 1 pon. Pantech menjamin bahwa layar sentuh, speaker maupun mikroponnya benar2 tahan air, dan bahkan aman digunakan sembari berendam dalam bak mandi! Namun karena layar sentuhnya hanya merespon terhadap sentuhan kulit kita, maka dia tidak akan bereaksi terhadap sentuhan jari yang dibalut kaus tangan. Juga tidak akan tanggap bila dibenamkan dalam air. Jadi kalau anda bekerja sambil berendam di bak mandi atau kolam renang, pastikan jangan mengetik dibawah permukaan air. Pasti nggak respon!

40

6
D A R I SEKITAR K I T A

U P L O A D F O T O DI INTERNET?
PERTIMBANGKAN SEBELUMNYA
SEKALI TERPAMPANG DISANA, ANDA TIDAK AKAN PERNAH BISA MENGHAPUS ATAU MENARIKNYA KEMBALI

A nda hobby facebook-an dan sering posting foto-foto atau bertukar komentar dan cerita tentang hari-hari menyenangkan anda; atau bahkan hari-hari buruk yang tengah dengan berat anda jalani dan menjadi beban anda? Atau foto-foto sangat pribadi, bahkan ungkapan perasaan anda kepada teman dekat anda? Sudah anda bacakah secara benar mengenai term of use dan privacy policy-nya sebelum anda membuka account anda di jejaring sosial ini? Berikut adalah hal-hal yang selama ini barangkali luput dari perhatian anda:
Upload foto dan lain-lain yang dikemukakan di atas, sudah menjadi hal yang sangat biasa dilakukan orang di facebook. Untuk meng-upload foto, kita hanya perlu lima detik dan server akan menuntaskan segalanya. Ada hal-hal yang berkaitan dengan privacy dan security yang tidak pernah kita sadari ketika nge-klik icon send atau upload. Kebanyakan tidak menyadari bahwa kecuali telah mengatur secara benar privacy setting dalam akun Facebook mereka, maka mereka akan dihadapkan kepada risiko bahwa foto-foto ataupun informasi sangat pribadi itu akan dengan leluasa dimanfaatkan oleh pihak ketiga untuk iklan atau penggunaan komersial lainnya tanpa sepengetahuan atau ijin mereka. Kalau kita tinjau ke lingkup lebih luas, maka ada suatu phenomena dalam

skala industrial yang dikenal sebagai cloud computing; dimana dokumen atau data lainnya disimpan dalam webbased server yang dapat diakses oleh pihak ketiga, dan dapat disebarkan secara luas. Sadar ataupun tidak, sekali kita melakukan upload apapun ke web, maka kita tidak akan mungkin untuk menariknya kembali -- meskipun suatu ketika berhasil ditemukan sesuatu cara untuk menghapusnya. Ada kisah nyata berkaitan dengan ini, yang dikenal dengan Streisand Effect. Tahun 2002, Kenneth, seorang photographer terlibat dalam proyek pembuatan database sepanjang garis pantai California dan dia membuat lebih dari 12.000 foto. Foto-foto ini kemudian di posted di website www.californiacoastline.org. Secara kebetulan, dalam salah satu foto, terpampang rumah penyanyi terkenal: Barbara Streissand yang menuntut agar foto tersebut dihapus. Tuntutan senilai 50 juta dollar ini malah mengakibatkan lebih dari 420.000 kali download foto ini! Sumber: Readers Digest, rdasia.com; July 2011 41

7
I N F O

PUNCAK BUKIT GOLF S U R A B A Y A

atu lagi, proyek di Surabaya! Lokasinya di Raya Bukit Darmo Boulevard, berskema semi rancangbangun karena owner menyerahkan perencanaan struktur dan MEP ke Wika Gedung. Apartment dengan 2009 unit hunian setinggi 33 lantai ini harus diselesaikan dalam 770 hari kerja, dan diserahkan kepada Pemiliknya; PT BANGUN PRIMA RAYA, pada tanggal 15 April 2014. 42 BRAVO TEAM SURABAYA!

8
G A L E R I F O T O

DIRGAHAYU W I K A

Vocal Group WeGe, in action

Nge-funbike!

Team Bola Volley Putra, berhasil nyabet juara 1. Bravo!

Anda mungkin juga menyukai