Jl. Jend. Sudirman No. 498 A, Telp. (0761) 855543, Fax (0761) 854904
PEKANBARU - RIAU
TAHUN 2014
METODE KERJA
PEMBANGUNAN JEMBATAN I (LANJUTAN) P.BINTAN – P.DOMPAK (MULTIYEARS)
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. RUANG LINKGUP
B. PETA LOKASI PEKERJAAN
C. KONDISI EXISTING
D. LAY OUT
E. PROSES PENGADAAN MATERIAL DAN ALAT
F. FASILITAS LAPANGAN
G. FASILITAS KERJA
H. PERIJINAN DAN LINGKUNGAN
I. MOBILISASI
J. PENGUKURAN
K. SHOPDRAWING
L. PELAPORAN DAN DOKUMENTASI
M. PENGUJIAN BAHAN DAN QUALITY CONTROL
BAB II METODE KERJA
A. FLOW CHART PEKERJAAN
B. PEKERJAAN PERSIAPAN
C. PEKERJAAN PONDASI
D. PEKERJAAN SUB-STRUKTUR
E. PEKERJAAN SUPER STRUKTUR
F. PEKERJAAN STRUKTUR GROUP 1
G. PEKERJAAN STRUKTUR GROUP 2
H. PEKERJAAN STRUKTUR GROUP 3
I. PEKERJAAN STRUKTUR KABEL STAYED
J. PEKERJAAN FINISHING
K. DETAIL PEKERJAAN
1. PEMANCANGAN SPUN PILE
2. PENGECORAN PILE CAP
3. PEMASANGAN PIER LEG
4. PEMASANGAN PIER HEAD
5. PEKERJAAN P6 DAN P7
6. PEKERJAAN PILE CAP MODEL P6 DAN P7
7. PEKERJAAN LANTAI KERJA MODEL P6 DAN P7
8. PEKERJAAN PIER MODEL P6 DAN P7
9. PEKERJAAN PIER LEG
10. PENGECORAN BOX BALANCE CANTILEVER
11. PEMASANGAN TENDON
12. PEMASANGAN BALOK ARCH
13. PEMASANGAN I GIRDER BENTANG 40M
14. PEKERJAAN STRESSING I GIRDER
METODE KERJA
PEMBANGUNAN JEMBATAN I (LANJUTAN) P.BINTAN – P.DOMPAK (MULTIYEARS)
BAB I PENDAHULUAN
A. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup pekerjaan Pembangunan Jembatan I (Lanjutan) P.Bintan – P. Dompak, Tanjungpinang
sebagai berikut:
PEKERJAAN ACCESSORIES
1. Pekerjaan Unit Lampu Jalan Tunggal. Type mercuri 250 watt.
2. Pekerjaan Marka Jalan Termoplastik.
PEKERJAAN PROTEKSI
1. Pekerjaan Pemasangan HDPA pada CSP
METODE KERJA
PEMBANGUNAN JEMBATAN I (LANJUTAN) P.BINTAN – P.DOMPAK (MULTIYEARS)
PEKERJAAN BEARING
1. Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Bearing
2. Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Elastomer
3. Pekerjaan dan Pemasangan Pin Angkur pada I Girder
Lokasi Proyek
Jembatan sepanjang
1.565 m
Pulau Bintan
Pulau Dompak
C. KONDISI EXISTING
METODE KERJA
PEMBANGUNAN JEMBATAN I (LANJUTAN) P.BINTAN – P.DOMPAK (MULTIYEARS)
D. LAY OUT
1) Posisi Tanjungpinang
METODE KERJA
PEMBANGUNAN JEMBATAN I (LANJUTAN) P.BINTAN – P.DOMPAK (MULTIYEARS)
F. FASILITAS LAPANGAN
Untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan kontraktor menyewa lahan yang akan digunakan untuk Stock
Yard, Batching plant, tempat parkir peralatan dan fasilitas – fasilitas lain seperti:
1. Kantor Kontraktor
Untuk mendukung aktifitas lapangan supaya mendapatkan kerja yang optimal, diperlukan sebuah
kantor lapangan untuk kontraktor dengan luasan 150 m2. Kantor lapangan dibuat/dibangun sendiri
didekat lokasi proyek Kantor lapangan terdiri dari ruang kerja masing-masing unit, ruang rapat, ruang
computer, kamar mandi/toilet,mushola dll.
2. Base Camp
Untuk mendukung aktifitas lapangan, disediakan kantor untuk Konsultan Supervisi dan Direksi
(Owner) dengan luas 200 m2. Direksi keet dilengkapi dengan fasilitas kerja seperti meja kerja+kursi,
meja rapat+kursi, lemari arsip, white board, kamar mandi/toilet dll.
4. Gudang
Fasilitas gudang dengan luasan 150 m2 dibangun untuk menyimpan material dan alat untuk
melindungi material dan alat agar tetap dalam kondisi baik dan dapat digunakan secara
berkesinambungan.
METODE KERJA
PEMBANGUNAN JEMBATAN I (LANJUTAN) P.BINTAN – P.DOMPAK (MULTIYEARS)
5. Laboratorium
Fasilitas laboratorium dengan luasan 100 m2 dibangun sebagai penunjung kegiatan quality control
dengan tujuan tempat menyimpan alat laboratorium dan pengetesan lainnya yang akan digunakan
selama proyek berjalan.
6. Pagar Proyek
Pagar proyek ini dibangun setinggi 2,4 m dan sepanjang 150 m sesuai dengan spesifikasi yang
disyaratkan di lokasi base camp dan kantor kontraktor dengan tipe sebagai berikut:
G. FASILITAS KERJA
1. Supplay Air
Supplay air digunakan untuk mendukung segala aktifitas didalam area fasilitas sementara. Untuk
itu bisa digunakan air dari sumur bor. Sumur bor digunakan untuk keperluan air kerja sedangkan untuk
keperluan makan dan minum menggunakan air mineral.
2. Supplay Listrik
Untuk segala keperluan listrik dapat digunakan suplai dari PLN atau dengan menggunakan genset.
3. Sistem Komunikasi
Komunikasi diperlukan untuk memperlancar pelaksanaan pekerjaan terdiri dari sambungan tetap
yaitu telepon/fax yang disuplai dari PT. Telkom (Persero) serta komunikasi lokal didalam lingkungan
proyek dengan menggunakan komunikasi satu arah Handy Talky atau Rig dan berkoordinasi dengan
Orari (Organisasi Radio Amatir Republik Indonesia).
4. Peralatan K3
Sebagai implementasipelaksanaan K3 dilapangan, untuk semua pekerja tanpa kecuali termasuk
penyedia jasa, pemberi jasa maupun pengawas, diwajibkan untuk menggunakan APD atau Alat
Pelindung Diri, selama bekerja atau selama berada dilokasi kerja/proyek. Standar minimal APD adalah:
safety shoes, helm, rompi, selain itu disiapkan pula: rambu kerja, dan pembatas area kerja. Di dalam
bangunan Direksi keet dan kantor disediakan tabung pemadam kebakaran untuk menanggulangi
kebakaran ringan. Safety induction dilakukan tiap hari dan safety tool box meeting dilakukan setiap
memulai pekerjaan yang baru. Contoh Peralatan K3 dan rambu-rambu terlihat seperti gambar dibawah.
METODE KERJA
PEMBANGUNAN JEMBATAN I (LANJUTAN) P.BINTAN – P.DOMPAK (MULTIYEARS)
GUNAKAN GUNAKAN
GUNAKAN HELM GUNAKAN MASKER PENUTUP TELINGA MASKER LAS
RAMBU-RAMBU
PERATURAN KEAMANAN
METODE KERJA
PEMBANGUNAN JEMBATAN I (LANJUTAN) P.BINTAN – P.DOMPAK (MULTIYEARS)
5. Kendaraan Operasional
Disediakan kendaraan operasional roda empat, roda dua speedboard untuk menunjang kegiatan
proyek.
H. PERIJINAN/LINGKUNGAN
Perijinan lokasi proyek dikoordinasikan dengan lembaga terkait di lokasi proyek, yaitu Walikota,
Kecamatan, Polsek, dan TNI. Tenaga keamanan proyek akan menjaga lokasi proyek selama proyek
berlangsung selama 24 jam.
I. MOBILISASI
LokasiAwalAlat
Berat MobilisasiAlat
Berat dengan
Pengawalan dan
PerijinandanKoordinasi: Pengawasan
Mobilisasi 1. Pemerintah Daerah Polisi
Alat Berat (DinasBinaMarga)
2. Kepolisain
3. DLLAJR LokasiTujuanAlat
Berat
2. Mobilisasi Material
Adapun material yang dimobilisasi yaitu:
a. CSP, didatangkan dari Medan dan Jakarta
b. Pasir, didatangkan dari Tanjungpinang.
c. Semen, didatangkan dari Batam.
d. Batu Pecah, didatangkan dari Tanjungpinang.
e. Baja Tulangan 39 dan Baja Tulangan 40 , didatangkan dari Jakarta atau Batam.
f. Baja Plat, didatangkan dari Jakarta atau Batam.
g. Tanah Timbun didatangkan dari Tanjungpinang.
h. Sub Base Course Kelas B, didatangkan dari Tanjungpinang.
i. Asphalt Hotmix, didatangkan dari Tanjungpinang.
j. Aspal Minyak, didatangkan dari Tanjungpinang.
MULAI
PEKERJAAN PERSIAPAN
PEKERJAAN PONDASI
PEKERJAAN SUBSTRUCTURE
PEKERJAAN FINISHING
SELESAI
METODE KERJA
PEMBANGUNAN JEMBATAN I (LANJUTAN) P.BINTAN – P.DOMPAK
B. PEKERJAAN PERSIAPAN
MULAI
Mobiliasi Peralatan Kecil PEMBANGUNAN FASILITAS PEKERJAAN SURVEY TOPOGRAFI SURVEY, REKAYASA LAPANGAN
Genset, Bar Bending , Bar Cutter KERJA PROYEK MC-0, DAN SHOPDRAWING
PEKERJAAN
PENYELIDIKAN TANAH
Mobiliasi Crane, Excavator PEMBANGUNAN DIREKSI KEET, PEMBERSIHAN DAN
Bekisting System, dll. GUDAN DAN WORKSHOP PEMBONGKARAN
CONSTRUCTION
ENGINEERING SERVICE
Mobiliasi Piling Machine PEMBANGUNAN RUANG LABOR PEMBANGUNAN
For Ofshore termasuk Barge DERMAGA DARURAT
PEKERJAAN PONDASI
METODE KERJA
PEMBANGUNAN JEMBATAN I (LANJUTAN) P.BINTAN – P.DOMPAK
Pada perkerjaan persiapan ini dilakukan pembangunan Direksi Keet, Gudang, Workshop, Ruang Laboratorium, dan Dermaga Darurat sisi Tanjungpinang.
Pemancangan
Pekerjaan Pilecap
dan slab
Akses road
Pembangunan dermaga darurat dilakukan dengan menimbun sebagian sisi laut. Kemudian dilakukan pemancangan untuk plat
dermaga darurat diatas nya. Dermaga darurat ini berguna untuk proses mobilisai material melalui laut.
MULAI
SELESAI
METODE KERJA
PEMBANGUNAN JEMBATAN I (LANJUTAN) P.BINTAN – P.DOMPAK
C. PEKERJAAN PONDASI
PEKERJAAN PONDASI
PEKERJAAN PEMANCANGAN
TIANG PANCANG
PEKERJAAN T. PANCANG
DIA. 600 mm Di ABT 3
PEKERJAAN T. PANCANG
DIA. 1000 mm dari
P30, P29,P28, s/d P5A
PEKERJAAN T. PANCANG
DIA. 500 mm, 400 mm, 300 mm
Di SOP
PEKERJAAN CERUCUK PEK. LANTAI KERJA PEK. PHT PEK. LANTAI KERJA
DAN GEOTEKSTILE ABT 3, P30,P29,P28 s/d P9 SLAB ON PILE P5A, P6, P6A, P6B, P7, P7A,P8, P8A
PENYIAPAN BADAN PEK. SKRITNG PANEL PEK. PILE CAP PADA PEMASANGAN SKIRITNG PANEL
JALAN ABT 3, P30,P29,P28 s/d P9 AREA SLAB ON PILE P5A, P6, P6A, P6B, P7, P7A,P8, P8A
PEK. PIER LEG dan BALOK PEMASANGAN PIER LEG DAN BALOK
PEKERJAAN TIMBUNAN
ABT 3, P30,P29,P28 s/d P9 P5A, P6, P6A, P6B, P7, P7A,P8, P8A
OPRIT
PEK. PIER HEAD PEK. PIER HEAD PEMASANGAN PIER HEAD PEMASANGAN PIER HEAD
P30,P29,P28 s/d P9 DAN WING WALL ABT3 P5A, P6, P6A, P6B, P7, P7A,P8, P8A P6, P7, P8, P8A
TAHAP 1 (CLEARENCE 1.5-2M)
PEKERJAAN LAPIS
INSTALASI WIRE STRAND
PONDASI AGREGAT B
DAN STRESSING PIER HEAD PEMASANGAN PIER HEAD
P5A, P6, P6A, P6B, P7, P7A.
(Dikerjakan setelah segmental pier head)
J. PEKERJAAN FINISHING
PEKERJAAN FINISHING
PENYAMBUNGAN KE SUMBER
PEKERJAAN RAMBU JALAN
LISTRIK (PLN)
K. SEQUENCE PEKERJAAN
1. Pemancangan Spun Pile
Keterangan gambar:
Pekerjaan pemancangan spun pile dia. 1000 mm dan 600 mm, ini dilaksanakan dari sisi tanjungpinang yaitu dimulai dari ABT 3 s/d ABT 2 dengan jumlah titik
pemancangan 100 titik pemancangan dengan rata-rata terpancang setiap titik 21 m. diperkirakan lama pekerjaan pemancangan ini selama 50 hari, dengan asumsi
untuk satu hari dapat melaksanakan 2 titik pemancangan.
Keterangan gambar:
Pekerjaan pemancangan spun pile dia.1000 mm yang kedua ini dilaksanakan dari sisi pulau dompak yaitu dimulai dari P5 s/d titik pemcangan pile on slab dengan
jumlah titik pemancangan 180 titik pemancangan dengan rata-rata terpancang setiap titik 21 m. diperkirakan lama pekerjaan pemancangan ini selama 90 hari,
dengan asumsi untuk satu hari dapat melaksanakan 2 titik pemancangan.
Keterangan:
Pemancangan dia. 500 mm, 400 mm, 300 mm dari P20 s/d ABT2, (Pondasi On Pile) titik Pancang 60 titik di selesaikan selama 30 hari.
METODE KERJA
PEMBANGUNAN JEMBATAN I (LANJUTAN) P.BINTAN – P.DOMPAK
Keterangan gambar:
Pekerjaan bored pile dia 740 mm ini dilaksanakan dari sisi tanjungpinang yaitu dimulai dari P30 s/d ABT2 dengan jumlah titik pengeboran 56 titik pengeboran.
diperkirakan lama pekerjaan pemancangan ini selama 44 hari, dengan asumsi untuk satu hari dapat melaksanakan
1 titik pengeboran dengan 2 set alat bore
Keterangan gambar:
Pekerjaan bored pile yang kedua ini dilaksanakan dari sisi pualu dompak yaitu dimulai dari P5a s/d P20 dengan jumlah titik pengeboran 180 titik pengeboran.
diperkirakan lama pekerjaan pemancangan ini selama 90 hari, dengan asumsi untuk satu hari dapat melaksanakan 2 titik
pengeboran dengan 2 set alat bore.
METODE KERJA
PEMBANGUNAN JEMBATAN I (LANJUTAN) P.BINTAN – P.DOMPAK
Keterangan gambar:
Pekerjaan pengecoran beton k-350 untuk pekerjaan isian bore pile dan pile cap ini dilaksanakan dari sisi tanjungpinang yaitu dimulai dari ABT3 s/d ABT2
Keterangan gambar:
Pekerjaan pengecoran beton untuk pekerjaan isian bore pile dan pile cap yang kedua ini dilaksanakan dari sisi pualu dompak yaitu dimulai dari P5a s/d P20.
METODE KERJA
PEMBANGUNAN JEMBATAN I (LANJUTAN) P.BINTAN – P.DOMPAK
40600
14935
14637
14316
13995
9232
13675
13354
9238
8835
6811
11922
11488
1500
11085
35000 35000 40000 40000 40000 35000 35000
Keterangan gambar:
Pekerjaan pemasangan box girder dan I girder dilakukan secara bersamaan dari dua arah yang berbeda, yaitu pemasangan box girder dilakukan dengan 2 set alat
traveller form dan sisi sebrang tanjungpinang dilakukan pemasangan I girder dengan mengunakan launching gantry.
6558
POTONGAN MEMANJANG
Keterangan gambar:
Pekerjaan pemasangan I girder dimulai dari ABT3 dengan menggunakan launching gantry untuk bentang 40 m sebanyak 207 batang. Dengan asumsi lama
pekerjaan 156 hari kerja.
METODE KERJA
PEMBANGUNAN JEMBATAN I (LANJUTAN) P.BINTAN – P.DOMPAK
40600
14935
14637
14316
13995
9232
13675
13354
9238
8835
6811
11922
11488
1500
11085
35000 35000 40000 40000 40000 35000 35000
Keterangan:
POTONGAN MEMANJANG ALT.4 1
SKALA 1 : 500 STR-GA-03
Pekerjaan pemasangan balok arch dimulai dari pekerjaan balok arch bentang 70m. saat pemasangang balok arch bentan 120 dimulai maka pemasangan kabel
hanger bentang 70 m dapat dilaksanankan.
40600
14935
14637
14316
13995
9232
13675
13354
9238
8835
6811
11922
11488
1500
11085
Keterangan:
Pekerjaan pemasangan balok arch tahap kedua dilaksanankan untuk bentang 120m ,setelah pemasangan balok arch bentang 120 m selesai maka bisa
dilanjutkan dengan pemasangan kabel hanger.
BULAN KE - 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
• Mobilisasi peratalan terutama alat pancang dan bor machine dilakukan di awal bulan.
• CSP dia. 1000 mm shipment I dilaksanakan
• Perbaikan bangunan existing arah dompak untuk direksi keet,
kantor lapangan dan Base Camp.
• Pembangunan Gudang, Barak, Workshop dan R. Labor, dll
• Mobilisasi Pekerja
2 1
3
4
8
9
5
6
1. Pagar Proyek
2. Barak Pekerja 7
3. Base camp
4. Direksi keet
5. Workshop Besi
6. Gudang Peralatan
7. Laboratorium
8. Gudang Semen
9. Stockpile
BULAN KE - 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
6 1. Base Camp
4 2. Workshop
3. Gudang Peralatan
3 4. Gudang Bahan/Material
2 5. Stock Yard PCI Girder
1 5 6. Stressing Bed
7. Dermaga Darurat
Note:
I Girder diturunkan di sisi Tanjungpinang melalui dermaga darurat
yang telah diselesaikan di pekerjaan persiapan.
BULAN KE - 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Dompak
P30
P25
P26
P27
P28
P29
ABT 3 P30
BULAN KE - 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Pekerjaan
Pekerjaan Aspal
Finishing
dan Finishing
seperti Pemasangan
seperti Pemasangan
lampu,
lampu,
railingrailing
jembatan,
jembatan,
ramburambu
dan marka
dan marka
jalan jalan
BULAN KE - 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Pemancangan
Pegcorang dengan
Tremi
Penyambungan
tiang pancang SELESAI
d) Uraian Pekerjaan
- Pekerjaan pemancangan dilakukan di laut dengan menggunakan bantuan ponton dan alat pancangan.
- Pekerjaan pengeboran dilakukan dilaut dengan menggunakan bantuan ponton dan alat bore pile machine.
Proses pengeboran dilakukan dengan bor
machie
METODE KERJA
PEMBANGUNAN JEMBATAN I (LANJUTAN) P.BINTAN – P.DOMPAK
- Pekerjaan pemasangan BJTD 39 untuk bored pile. Pengangkutan baja tulangan isi bore pile
dilakukang dengan crane
MULAI
Pemasanga Bekisting LK
Pengecoran LK
Pemasangan
Skirting Panel
Pengecoran
Beton K-350 pile cap
Curing Beton
SELESAI
d) Uraian Pekerjaan
- Pemasangan bekisting lantai kerja pile cap, Sebelum pemasangan bekisting lantai kerja, maka dibuat dudukan
yang terbuat dari klem besi dudukan untuk lantai kerja diatasnya. Pemasangan bekisting ini dibuat dengan
stabil yang nantinya digunakan sebagai dudukan atau tumpuan skirting panel diastasnya.
3 4
5 6
7 8
3 4
5 6
1 2
Pemasangan Bekisting Pier Head Pemasangan Baja Tulangan Pier Head
METODE KERJA
PEMBANGUNAN JEMBATAN I (LANJUTAN) P.BINTAN – P.DOMPAK
3 4
Pemasangan Tulangan Pier Head Pengecoran Tahap Pertama Pier Head
Dan pemasangan ducting untuk tendon
pier heda
METODE KERJA
PEMBANGUNAN JEMBATAN I (LANJUTAN) P.BINTAN – P.DOMPAK
Pasang Formwork
Lantai Kerja
Pengecoran
Lantai Kerja
Pemasangan Besi
Pile Cap
Pemasangan
Skiritng Panel
d) Tahap Pekerjaan
1 2
6. Pekerjaan Lantai Kerja
Model P6 dan P7
3 4
8 9
3 4
5 6
7 8
8 9
Pengecoran
Curing Beton
Instalasi Tendon
Prestressing
Grouting
b) Peralatan yang digunakan
- Ponton Setting traveller untuk
- Crane Service segmen selanjutnya
- Taveller Form
- Batching Plant
- Concrete Vibrator
- Concrete Pump
- Bar Cutter
- Bar Bender
METODE KERJA
PEMBANGUNAN JEMBATAN I (LANJUTAN) P.BINTAN – P.DOMPAK
d) Uraian Pekerjaan
- Pada pasangan pier table posisi P6 dengan kondiri bearing pad bersifat move , maka langkah yang harus
dilakukan adalah dengan meng-fixkan pier P6 dengan menggunakan angkur yang di stressing agar
memudahkan pemasangan box cantilever untuk yang berikutnya atau deigunakan temporary support.
Angkur Stressing
Pengaku Sementara
Pier Table
Stressbar Pengaku
Sementara Pier Table
METODE KERJA
PEMBANGUNAN JEMBATAN I (LANJUTAN) P.BINTAN – P.DOMPAK
- Pemasangan Trust.
METODE KERJA
PEMBANGUNAN JEMBATAN I (LANJUTAN) P.BINTAN – P.DOMPAK
Pemasangan
Casting,Trumpets dan
Grout Vent
Pemasangan
Selubung / Duct
Pemasangan Pengikat
Duct pada Tendon
Support
Pemasangan Sambungan
Grouting
Instalasi Strand
Pemasangan
Wedge Plate
Pemasangan
Wedge Baji
Pengecoran Beton
Pemotongan Strand
dan Goruting
SELESAI
METODE KERJA
PEMBANGUNAN JEMBATAN I (LANJUTAN) P.BINTAN – P.DOMPAK
d) Uraian Pekerjan
Sesaat sebelum dipasang, duct harus diperiksa secara visual terhadap perubahan bentuk, karat, lubang dan
kebersihan permukaan. Duct yang tidak digunakan harus dipisahkan, jika akan digunakan biasanya ditempatkan
padaposisi yang khusus misalnya diujung. dan bagian yang rusak harus dipotong. Penyambungan duct
menggunakan coupler. Coupler disambung dengan memutar kedalam duct yang satu sampai ujung coupler
kemudian disambung dengan duct yang lain dengan memutar balik sampai setengah panjang coupler.
Hubungan antara coupler/duct harus dibungkus dengan masking tape untuk mencegah masuknya air semen
sewaktu pengecoran.Untuk mencegah terjadinya kerusakan sewaktu pemasangan duct (mis: tertekuk), biasanya
duct diangkut oleh dua orang pekerja. Selama pemasangan, duct harus selalu diperiksa terhadap kerusakan (mis;
lubang akibat terkena las). Jika ada lubang harus segera ditutup dengan masking tape. Selanjutnya dilakukan
pemeriksaan akhir sebelum dilakukan pengecoran.
METODE KERJA
PEMBANGUNAN JEMBATAN I (LANJUTAN) P.BINTAN – P.DOMPAK
MULAI
Pengukuran
Pemasangan Schafolding
Pemasangan Bekisitng
Pembukaan Schafolding
Curing Beton
SELESAI
METODE KERJA
PEMBANGUNAN JEMBATAN I (LANJUTAN) P.BINTAN – P.DOMPAK
d) Uraian Pekerjaan
- Pemasangan Balok Arch Tahap Pertama (Bentang 70m)
Pemasangan balok arch tahap pertama dilmulai dengan membangun balok arch bentang 70 m
Pemasangan balok arch dimulai dengan penyusun schafolding untuk menyangga plat selimut beton pada balok
arch.
METODE KERJA
PEMBANGUNAN JEMBATAN I (LANJUTAN) P.BINTAN – P.DOMPAK
Pemasangan tulangan
dilakukan setelah
pemasangan plat baja
sudah terpasang mengikuti
pekerjaan persegmen
Pengecoran balok arch bentang 70m, pengecoran dilakukan melalui floating batching plant
METODE KERJA
PEMBANGUNAN JEMBATAN I (LANJUTAN) P.BINTAN – P.DOMPAK
Pemasangan balok arch tahap kedua dilmulai dengan membangun balok arch bentang 120 m
Pemasangan balok arch dimuali dengan penyusun schafolding untuk menyangga plat selimut beton pada balok arch
METODE KERJA
PEMBANGUNAN JEMBATAN I (LANJUTAN) P.BINTAN – P.DOMPAK
Pemasangan tulangan
dilakukan setelah
pemasangan plat baja
sudah terpasang
mengikuti pekerjaan
persegmen.
Pengecoran balok arch bentang 120m, pengecoran dilakukan melalui floating batching plant
METODE KERJA
PEMBANGUNAN JEMBATAN I (LANJUTAN) P.BINTAN – P.DOMPAK
Pekerjaan Stressing
I Girder
Pekerjaan Erection I
Girder dan Pemasangan
Bearing Pad
Pekerjaan Pemasangan
Diafragma
Pekerjaan Stressing
Diafragma
Pekerjaan Pemasangan
RC Plate
d) Uraian Pekerjaan
- Pabrikasi I Girder di lakukan di workshop, pekerjaan I girder dilakukan secara segmental.
METODE KERJA
PEMBANGUNAN JEMBATAN I (LANJUTAN) P.BINTAN – P.DOMPAK
- Stressing I Girder
stressing
- Setelah bentang I girder sudah berada diatas flat bed truck maka I Girder akan menuju ke bawah gantry
crane.
- Gantry crane mengangkat bentang I girder dari flat bed truck ke rel bogie untuk memobilisasi I girder ke titik-
titk perletakan bentang I girder.
Persiapan Precast
Diafragma
Pengangkutan
Ke titik posisi
Pemasangan Diafragma
Stressing Diafragma
Grouting Diafragma
SELESAI
METODE KERJA
PEMBANGUNAN JEMBATAN I (LANJUTAN) P.BINTAN – P.DOMPAK
d) Uraian Pekerjaan
- Pengecoran diagfragma dilakukan diluar dari area posisi diagframa (Precast)
- Diagfragma pabrikasi di
workshop.
- Mobilisasi diagfragma dari
stock yard menuju titik-titik
menggunakan rel.
METODE KERJA
PEMBANGUNAN JEMBATAN I (LANJUTAN) P.BINTAN – P.DOMPAK
Pekerjaan pengangkatan diagfragma menggunakan crane yang akan dipasang titik diantara I Girder
METODE KERJA
PEMBANGUNAN JEMBATAN I (LANJUTAN) P.BINTAN – P.DOMPAK
MULAI
Persiapan Precast
RC Plate
Pengangkutan
Ke titik posisi
Pemasangan RC Plate
SELESAI
METODE KERJA
PEMBANGUNAN JEMBATAN I (LANJUTAN) P.BINTAN – P.DOMPAK
d) Uraian Pekerjaan
-
1
METODE KERJA
PEMBANGUNAN JEMBATAN I (LANJUTAN) P.BINTAN – P.DOMPAK
3
METODE KERJA
PEMBANGUNAN JEMBATAN I (LANJUTAN) P.BINTAN – P.DOMPAK
Persiapan
Pemasangan
Bekisting samping
Pembesian
Pengecoran
Beton K-350
d) Uraian Pekerjaan
- Pemasangan bekisting samping
METODE KERJA
PEMBANGUNAN JEMBATAN I (LANJUTAN) P.BINTAN – P.DOMPAK
- Pengecoran Slab
METODE KERJA
PEMBANGUNAN JEMBATAN I (LANJUTAN) P.BINTAN – P.DOMPAK
MULAI
Curing
SELESAI
METODE KERJA
PEMBANGUNAN JEMBATAN I (LANJUTAN) P.BINTAN – P.DOMPAK
d) Uraian Pekerjaan
Persiapan pemasangan bekisting
balok plat SOP, dipastikan semua
penyambungan dan pemasangan
pile SOP sudah terpancangsesuai
dengan gambar shop drawing.
METODE KERJA
PEMBANGUNAN JEMBATAN I (LANJUTAN) P.BINTAN – P.DOMPAK
Pembongkaran bekisitng
balok SOP
METODE KERJA
PEMBANGUNAN JEMBATAN I (LANJUTAN) P.BINTAN – P.DOMPAK
Pemasangan bekisting
Samping SOP.
METODE KERJA
PEMBANGUNAN JEMBATAN I (LANJUTAN) P.BINTAN – P.DOMPAK
Pengecoran SOP
METODE KERJA
PEMBANGUNAN JEMBATAN I (LANJUTAN) P.BINTAN – P.DOMPAK
MULAI
Pemasangan Casing
Sementara
SELESAI
d) Uraian Pekerjaan
Pengeboran proteksi lereng dilakukan disisi Pengecoran bore pile fungsi proteksi lereng untuk
dompak sisi dompak.
METODE KERJA
PEMBANGUNAN JEMBATAN I (LANJUTAN) P.BINTAN – P.DOMPAK
Pengukuran
Penimbunan Tanah
TIDAK
Pemadatan Tanah
Check Kepadatan
YA
Pengukuran
Evaluasi Akhir
SELESAI
METODE KERJA
PEMBANGUNAN JEMBATAN I (LANJUTAN) P.BINTAN – P.DOMPAK
d) Uraian Pekerjaan
Material timbunan diambil dengan menggunakan excavator di lokasi quary bahan material timbunan.
METODE KERJA
PEMBANGUNAN JEMBATAN I (LANJUTAN) P.BINTAN – P.DOMPAK
Kemudian dimuat kedalam dumptruck yang nantinya diangkut ke lokasi penimbunan oprit.
Material timbunan dituang langsung dilokasi penimbunan oprit yang sudah diatur oleh pelaksanan lapangan.
Material timbunan yang sudah lokasi spot-spot yang ditentukan dihampar/digelar dengan menggunakan
motorgrader.
METODE KERJA
PEMBANGUNAN JEMBATAN I (LANJUTAN) P.BINTAN – P.DOMPAK
Setelah dihampar dengan menggunakan motorgrader kemudian disiram air sampai mencapai kadar air optimum
pemadatan tanah yang sudah disyaratkan.
Kemudian dipadatkan dengan mengunakan vibro roller hinga kepadatan tanah mencapai 95% atau setara dengan
nilai CBR 60%.
METODE KERJA
PEMBANGUNAN JEMBATAN I (LANJUTAN) P.BINTAN – P.DOMPAK
Pengukuran kembali dilakukan untuk mengetahui elevasi penimbunan tanah sesuai dengan yang disyaratkan.
METODE KERJA
PEMBANGUNAN JEMBATAN I (LANJUTAN) P.BINTAN – P.DOMPAK
MULAI
Produksi AC-BC di
AMP
Persiapan,
Pengukuran,
Pembersihan Lokasi Pengangkutan AC-BC Ke
Lokasi Pekerjaan
Prime Coat
Penghamparan
Ya
Material AC-BC
Pemadatan
tidak
Chek Kepadatan
Ya
SELESAI
METODE KERJA
PEMBANGUNAN JEMBATAN I (LANJUTAN) P.BINTAN – P.DOMPAK
d) Uraian Pekerjaan
Compressor Pick Up
1
Penyiraman tack coat dilakukan setelah pembersihan lokasi dengan menggunakan aspal sprayer.
Dump Truck
Asphalt Finisher
AC – BC yang telah dihampar
Sebelum dihampar, suhu AC-BC diperiksa terlebih dahulu untuk memastikan suhu AC-BC sesuai spesifikasi saat
dituang/dihampar. Material AC-BC dituang dari dumptruck ke asphalt finisher untuk selanjutnya dihampar sesuai
ketebalan rencana. Tebal rencana ditentukan berdasarkan gambar shopdrawing atau atas dasar konsultan.
AC-BC yang sudah dihampar oleh asphalt finisher segera dipadatkan, pemadatan diakukan dalam tiga tahap
yaitu: penggilasan dilakukan dengan menggunakan tandem roller dan yang kedua penggilasan dilakukan
menggunakan pneumatic tire roller.
METODE KERJA
PEMBANGUNAN JEMBATAN I (LANJUTAN) P.BINTAN – P.DOMPAK
MULAI
Produksi AC-WC di
AMP
Persiapan,
Pengukuran,
Pembersihan Lokasi Pengangkutan AC-WC Ke
Lokasi Pekerjaan
Tack Coat
Penghamparan Ya
Material AC-WC
Pemadatan
tidak
Chek Kepadatan
Ya
SELESAI
d) Uraian Pekerjaan
Penyemprotan
Prime Coat
Penyiraman tack coat dilakukan setelah pembersihan lokasi dengan menggunakan aspal sprayer.
Dump Truck
Asphalt Finisher
AC – WC yang telah dihampar
Sebelum dihampar, suhu AC-WC diperiksa terlebih dahulu untuk memastikan suhu AC-WC sesuai spesifikasi
saat dituang/dihampar. Material AC-WC dituang dari d dumptruck ke asphalt finisher untuk selanjutnya dihampar
sesuai ketebalan rencana. Tebal rencana ditentukan berdasarkan gambar shopdrawing atau atas dasar
konsultan.
Penggerakan Tandem dan Tyred Roller
AC-WC yang sudah dihampar oleh asphalt finisher segera dipadatkan, pemadatan diakukan dalam tiga tahap yaitu:
penggilasan dilakukan dengan menggunakan tandem roller dan yang kedua penggilasan dilakukan menggunakan
pneumatic tire roller.
METODE KERJA
PEMBANGUNAN JEMBATAN I (LANJUTAN) P.BINTAN – P.DOMPAK
Persiapan
Pengukuran
SELESAI
d) Uraian Pekerjaan
- Pabrikasi railling di workshop
- Pemasangan di lapangan, berikut contoh pemasangan railling pedesterian.
- Railling Galvaniz
METODE KERJA
PEMBANGUNAN JEMBATAN I (LANJUTAN) P.BINTAN – P.DOMPAK
Pengukuran/
Penentuan Patok
Penyambungan Catu
Daya
d) Uraian Pekerjaan
- Pabrikasi tiang lampu dan motif melayu sekaligus pemasangan dilapangan.
Pemasangan tiang lampu didirikan menggunakan crane
Pengukuran/
Pemasangan Rambu
Pembersihan Lokasi
Pengecatan Marka
Pencampuran Marka
Di lapangan
SELESAI
d) Uraian Pekerjaan
- Proses pengangkutan bahan
material marka.
- Proses pengukuran/penetuan
garis marka
GAMBAR KONSTRUKSI
P6
Closure
Closure
Pilar yang ditinjau adalah pilar dengan perletakan sendi, dalam hal ini adalah P6. Truss diletakkan di kedua sisi pilar sebagai
support metode kerja balance cantilever pada saat kondisi pengecoran unbalance.
Gambar diatas menunjukkan konfigurasi struktur perancah. Perancah berdimensi lebar 2.8 m, panjang 5.4 m, dan tinggi setiap
panel 2.8 m. Kolom truss tersusun atas IWF 300 dengan truss horisontal dan diagonal dari profil [ 240. Panel bagian atas
merupakan rangkaian frame baja setinggi 1 m tanpa bracing diagonal.
Plat pengaku ditambahkan pada baja kolom, sehingga diasumsikan sebagai struktur komposit seperti pada gambar dibawah ini:
ANALISA STRUKTUR
TRUSS SUPPORT BALANCE CANTILEVER
PT. WIJAYA KARYA Jembatan Pulau Bintan ‐ Pulau Dompak Engineer : Rza
Engineering ‐ Departemen Wilayah Kepulauan Riau Rev : 0
Data properti kolom truss komposit:
Data properti WF 300 dengan penahan tekuk dibagi data properti WF biasa sebagai faktor pembagi. Kemudian diisikan ke faktor
modifikasi pada analisa input profil.
ANALISA PEMBEBANAN
Diasumsikan terjadi gap pengecoran sebanyak 3 segmen girder paling ujung pada satu sisi girder. Konfigurasi panjang girdernya
adalah 5 m ‐ 3 m ‐ 3 m, sesuai dengan gambar dibawah.
ANALISA STRUKTUR
TRUSS SUPPORT BALANCE CANTILEVER
PT. WIJAYA KARYA Jembatan Pulau Bintan ‐ Pulau Dompak Engineer : Rza
Engineering ‐ Departemen Wilayah Kepulauan Riau Rev : 0
Penampang girder tanpa diafragma (luas penampang = 9.62 m2, beban merata = 24.06 ton/m') :
Penampang girder dengan diafragma (luas penampang = 16.19 m2, beban merata = 40.47 ton/m') :
Panjang girder = 11 m
Panjang diafragma = 0,8 m
Panjang girder tanpa diafragma = 11 ‐ 0,8 = 10,2 m
Berat girder tanpa diafragma = 24,06 ton/m'
Berat girder dengan diafragma = 40,47 ton/m'
Berat traveler balance cantilever = 150 ton
Berat 3 segmen girder beserta traveler menjadi beban truss yang tidak bisa ditanggung pilar jembatan:
Beban truss = 10,2 * 24,06 + 0,8 * 40,47 + 150
= 427,79 ton
≈ 500 ton
Truss terdiri atas 4 kolom, sehingga beban pada tiap kolom:
Beban kolom = 500 / 4
= 125 ton
Kombinasi beban:
U = 1.2 DL + 1.6 LL.
ANALISA STRUKTUR
TRUSS SUPPORT BALANCE CANTILEVER
PT. WIJAYA KARYA Jembatan Pulau Bintan ‐ Pulau Dompak Engineer : Rza
Engineering ‐ Departemen Wilayah Kepulauan Riau Rev : 0
HASIL ANALISA PEMROGRAMAN
Tujuan dari analisa ini adalah untuk mengetahui keuatan beam WF 200 sebagai platform. Hasil analisa pada beam ini
ditunjukkan pada gambar berikut.