Mata Kuliah:
Perencanaan Bangunan Tahan Gempa
Dosen:
Dr. Rini Mulyani, M.Sc. (Eng.)
SMS = Fa.Ss
SDS = 2/3 SMS
1
02/01/19
CATATAN:
§ Struktur dengan kategori risiko I, II, atau III yang berlokasi di mana parameter respons spektral
percepatan terpetakan pada perioda 1 detik, S1, lebih besar dari atau sama dengan 0,75 harus
ditetapkan sebagai struktur dengan kategori desain seismik E.
§ Struktur yang berkategori risiko IV yang berlokasi di mana parameter respons spektral
percepatan terpetakan pada perioda 1 detik, S1, lebih besar dari atau sama dengan 0,75, harus
ditetapkan sebagai struktur dengan kategori desain seismik F.
§ Semua struktur lainnya harus ditetapkan kategori desain seismiknya berdasarkan kategori
risikonya dan parameter respons spektral percepatan desainnya, SDS dan SD1, sesuai pasal 6.3
SNI 1726: 2012. Masing-masing bangunan dan struktur harus ditetapkan desain seismik yang
lebih parah, dengan mengacu pada Tabel 6 atau 7, terlepas dari nilai perioda fundamental getaran
struktur, T.
2
02/01/19
3
02/01/19
4
02/01/19
5
02/01/19
6
02/01/19
7
02/01/19
PRINSIP SRPMK
§ Struktur SPRMK diharapkan memiliki tingkat daktilitas yang
tinggi, yaitu mampu menerima serta mengalami siklus respon
inelasitis pada saat menerima beban gempa rencana.
§ Pendetailan dalam ketentuan SRPMK adalah untuk
memastikan bahwa respon inelastis dari strukur bersifat
daktail. Prinsip ini terdiri dari tiga:
1. Strong Column Weak Beam
2. Tidak terjadi kegagalan geser pada balok, kolom dan joint
3. Menyediakan detail yang memungkinkan perilaku struktur yang
daktail
PRINSIP SRPMK
§ Strong-Column/Weak-Beam
Pada saat struktur mengalami gaya lateral gempa, distribusi
kerusakan sepanjang ketinggian bangunan bergantung pada
distribusi lateral story drift (simpangan antar lantai).
§ Jika struktur memiliki kolom yang lemah, simpangan antar lantai
akan cenderung terpusat pada satu lantai (gambar a). Sebaliknya jika
kolom sangat kuat, maka drift akan tersebar merata, dan keruntuhan
lokal di satu lantai dapat diminimalkan (gambar c dan b).
8
02/01/19
PRINSIP SRPMK
Desain SPRMK mencegah terjadinya mekanisme soft story (a) dengan membuat kolom
kuat sehingga drfit tersebar merata sepanjang lantai (c) atau sebagian besar lantai (b).
PRINSIP SRPMK
§ Menghindari Keruntuhan Geser
Respon yang bersifat daktail diharapkan terjadi pada balok, dan
pada saat yang sama tidak boleh terjadi keruntuhan geser.
Keruntuhan geser, khususnya pada kolom, sangat fatal bagi
struktur karena kolom pada satu lantai menumpu semua lantai di
atasnya.
Dalam ketentuan SRPMK, keruntuhan geser dihindari dengan
pendekatan desain kapasitas. Gaya geser yang diperhitungkan
bukan hanya berasal dari gaya geser akibat beban gravitasi (beban
hidup, beban mati) tapi juga mempertimbangkan beban geser yang
berasal dari kapasitas momen maksimum balok pada saat balok
mengalami yielding.
9
02/01/19
PRINSIP SRPMK
§ Pendetailan untuk Perilaku Daktail
Pendetailan dalam SRPMK bertujuan untuk mendapatkan struktur
yang bersifat daktail. Beberapa ketentuan SRPMK:
ü Tulangan sengkang dipasang dengan rapat terutama pada bagian
struktur yang mengalami kelelehan seperti hubungan balok-kolom
untuk mencegah keruntuhan geser
ü Pada analisa kekuatan geser pada balok atau kolom, kekuatan geser
dari beton (Vc) diabaikan terutama pada balok yang mengalami gaya
aksial kecil, sehingga hanya tulangan saja yang menahan gaya geser.
ü Lokasi dan pendetailan splice untuk mencegah keruntuhan akibat
splice.
PRINSIP SRPMK
§ Metode Analisis
Dalam menganalisa pengaruh gempa, ada tiga metode yang dapat
digunakan yaitu;
1. Equivalent Lateral Force (ELF),
2. Modal Response Spectrum (MRS),
3. Seismic Response History (SRH).
§ Metode ELF atau lebih dikenal dengan metode statik ekivalen
dapat digunakan untuk struktur bangunan yang sederhana dan
beraturan. Untuk struktur bangunan yang tinggi, kompleks atau
memiliki periode panjang, metode kedua dan ketiga harus
dilakukan untuk mengevaluasi kekuatan dari struktur dalam
menahan gaya gempa.
© 2015 Program Studi Teknik Sipil-Universitas Bung Hatta
Jl. Sumatera Ulak Karang, Padang
10
02/01/19
PRINSIP SRPMK
§ Reduksi Kekakuan Elemen Struktur
Dalam analisa struktur dengan SRPMK, reduksi kekakuan akibat
keretakan pada balok, kolom, joint harus diperhatikan, karena hal
ini akan berpengaruh pada periode, base shear, story drift dan
distribusi gaya dalam. Reduksi kekuatan dimaksudkan untuk
mempertimbangkan keretakan pada elemen struktur, karena
analisa SRPMK adalah saat struktur mengalami kelelehan namun
tidak terjadi keruntuhan. Dalam kondis tersebut, luasan
penampang yang efektif yang diperhitungkan.
PRINSIP SRPMK
§ Pemodelan Pondasi
Pemodelan pondasi sangat berpengaruh terhadap periode alami
struktur yang menentukan gaya gempa rencana yang harus
diaplikasikan.
Tipe pin atau fixed atau dengan pemodelan spring harus dievaluasi
dengan baik sehingga model mampu semaksimal mungkin
merepresentasikan perilaku struktur yang sebenarnya.
11
02/01/19
φMn > Mu
12
02/01/19
13
02/01/19
14
02/01/19
15
02/01/19
16
02/01/19
17
02/01/19
18
02/01/19
19
02/01/19
20
02/01/19
21
02/01/19
22