Tahapan Penyelenggaraan
Konstruksi Berkelanjutan
Predikat
Konstruksi Berkelanjutan
Contoh Penerapan
Konstruksi Berkelanjutan
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 9 TAHUN 2021
D I R E K T O R A T JENDERAL BINA KONSTRUKSI tentang Pedoman Penyelenggaraan Konstruksi Berkelanjutan
PENGANTAR
PERMEN PUPR NOMOR 9 TAHUN 2021
3
4
TRANSFORMASI STRUKTUR
PERMEN PUPR NOMOR 5 TAHUN 2015 PERMEN PUPR NOMOR 9 TAHUN 2021
PERMEN PUPR NOMOR 5 TAHUN 2015 PERMEN PUPR NOMOR 9 TAHUN 2021
BAGIAN I PENGANTAR
1.1 Latar Belakang
1.2 Maksud dan Tujuan 1. SKEMA PENYELENGGARAAN KONSTRUKSI BERKELANJUTAN
1.3 Ruang Lingkup 2. PERSYARATAN TEKNIS KONSTRUKSI BERKELANJUTAN
BAGIAN II KONSTRUKSI BERKELANJUTAN DAN 3. TATA CARA PEMBERIAN PREDIKAT KONSTRUKSI
INFRASTRUKTUR BERKELANJUTAN BERKELANJUTAN
II.1Konstruksi Berkelanjutan 4. PENILAIAN KINERJA KONSTRUKSI BERKELANJUTAN
II.2Infrastruktur Berkelanjutan 5. PEMBERIAN PREDIKAT KONSTRUKSI BERKELANJUTAN
II.3 Siklus Hidup Bangunan Konstruksi Infrastruktur 6. SIMAK PENILAIAN KINERJA KONSTRUKSI BERKELANJUTAN
Berkelanjutan Penyelenggaraan Konstruksi 7. FORMAT STANDAR LAPORAN PENYELENGGARAAN
Infrastruktur Berkelanjutan KONSTRUKSI BERKELANJUTAN
BAGIAN III LANGKAH-LANGKAH DAN TEKNIK IMPLEMENTASI 8. FORMAT LAPORAN MANDIRI PENYELENGGARAAN
PENERAPAN KONSTRUKSI BERKELANJUTAN PADA KONSTRUKSI BERKELANJUTAN
PENYELENGGARAAN USAHA JASA KONSTRUKSI
9. KONSTRUKSI RAMPING
INFRASTRUKTUR BERKELANJUTAN
10. PENGGUNAAN TEKNOLONGI PERMODELAN INFORMASI
III.1 Tahap Pemrograman
III.2 Tahap Perencanaan Teknis BANGUNAN (BUILDING INFORMATION MODELLING)
III.3 Tahap Pelaksanaan Konstruksi
III.4 Tahap Pemanfaatan
III.5 Tahap Pembongkaran
BAGIAN IV PENUTUP
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 9 TAHUN 2021
D I R E K T O R A T JENDERAL BINA KONSTRUKSI 5
tentang Pedoman Penyelenggaraan Konstruksi Berkelanjutan
POIN PERUBAHAN 6
7
8
3 Pilar
menjaga pelestarian
KONSTRUKSI lingkungan
BERKELANJUTAN
mengurangi disparitas
sosial masyarakat
Pekerjaan Konstruksi
Pasal 4
Konsultansi Konstruksi
“Konstruksi Berkelanjutan harus
Pemrograman memenuhi prinsip berkelanjutan
pada seluruh sumber daya dan
Perencanaan Umum siklus hidup bangunan”
10
11
Pasal 5
Persyaratan Administrasi
Persyaratan administrasi sesuai peraturan perundang
1 undangan.
PERSYARATAN
Persyaratan Teknis
2 Persyaratan teknis keandalan bangunan sesuai KONSTRUKSI
peraturan perundang-undangan.
BERKELANJUTAN
Persyaratan Teknis Konstruksi Berkelanjutan
3 Ketentuan teknis yang terdiri atas kriteria dan subkriteria
penyelenggaraan Bangunan Konstruksi yang memenuhi
prinsip berkelanjutan.
13
14
TAHAPAN PENYELENGGARAAN
Pasal 6
KONSTRUKSI BERKELANJUTAN
Pemrograman
1 Perencanaan Umum perencanaan
berbasis kewilayahan yang memperhatikan 2 perencanaan awal untuk
menetapkan tujuan, strategi, langkah – langkah
yang harus dilakukan, jadwal, serta kebutuhan
kondisi alam dan tata ruang, kondisi sosial
dan ekonomi, serta daya dukung dan daya
tampung suatu wilayah
1 2 sumber daya, terutama pendanaan untuk
mewujudkan suatu bangunan gedung dan/atau
PERENCANAAN PEMROGRAMAN bangunan sipil.
UMUM
Pasal 7
Unit Organisasi Teknis dan/atau PERENCANAAN
Masyarakat Jasa Konstruksi
UMUM Garis Koordinasi
Unit Perencana
KRITERIA KONSTRUKSI BERKELANJUTAN
KRITERIA KONSTRUKSI BERKELANJUTAN
Keyword
OUTPUT Ketersediaan sumber daya lokal
Kesesuaian dengan rencana tata a.Rencana Strategis (untuk
ruang wilayah (RTRW) Kesesuaian dengan kaidah-kaidah
Unit Organisasi Teknis) yang responsif gender, kaum
Kesesuaian lahan dengan a.Dokumen Perencanaan yang
fungsinya berdasarkan rencana disabilitas dan kaum marjinal.
induk (master plan) selaras dengan RTRW dan Rencana pengembangan ekonomi
kawasan/wilayah rencana induk kawasan/wilayah/nasional
Rencana adaptasi/mitigasi risiko a.Laporan akhir Perencanaan
bencana
Umum
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 9 TAHUN 2021
D I R E K T O R A T JENDERAL BINA KONSTRUKSI tentang Pedoman Penyelenggaraan Konstruksi Berkelanjutan
16
PERENCANAAN UMUM (3)
Pasal 8
Pelaksanaan
studi kelayakan
7 6 5
Penyusunan Penyusunan OUTPUT
laporan pemrograman dokumen program
DOKUMEN PROGRAM.
LAPORAN PEMROGRAMAN
Pasal 9
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 9 TAHUN 2021
D I R E K T O R A T JENDERAL BINA KONSTRUKSI tentang Pedoman Penyelenggaraan Konstruksi Berkelanjutan
KONSULTANSI KONSTRUKSI (1) 18
Pasal 10
WAJIB TERPENUHI
RANCANGAN DETAIL sesuai kriteria STANDAR K4
Konstruksi Berkelanjutan PERSYARATAN TEKNIS BANGUNAN
1 LINGKUNGAN
2 SOSIAL 3 EKONOMI
Pasal 10
OUTPUT
KONSULTANSI KONSTRUKSI dilakukan secara
terpadu dan efisien dengan memperhatikan:
a. prinsip Konstruksi ramping; dan/atau
b. penggunaan teknologi BIM
Dokumen Persetujuan Lingkungan;
Dokumen Gambar Perancangan;
POIN TAMBAHAN DIBERIKAN BILA:
Dokumen Spesifikasi Teknis;
Perhitungan Dan Rencana Teknis Pengolaan Dan a. Rancangan bangunan yang menghindari pengurangan
Konservasi Air; luas dan kapasitas tampungan danau/situ alami/buatan
Perhitungan Dan Rencana Teknis Pengelolaan Sampah b. Rancangan bangunan yang menghindari kehilangan
Dan Limbah Bangunan; habitat dan/atau kawasan lindung
Perhitungan Dan Rencana Teknis Konservasi Energi;
c. Penggunaan BIM
Perhitungan Dan Rencana Teknis Konservasi Sumber
Daya Lainnya; d. Rancangan bangunan yang memperhatikan pelestarian
Perkiraan Biaya Siklus Hidup Penyelenggaraan cagar budaya dan/atau daerah adat
Konstruksi Berkelanjutan; e. Rancangan bangunan yang mendukung pelestarian
Rancangan Konseptual SMKK; budaya lokal
Harga Perkiraan Perencana; Dan
Laporan Pelaksanaan Konsultansi Konstruksi
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 9 TAHUN 2021
D I R E K T O R A T JENDERAL BINA KONSTRUKSI tentang Pedoman Penyelenggaraan Konstruksi Berkelanjutan
PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI (1) 21
PEMBANGUNAN
WAJIB TERPENUHI
PEMBANGUNAN merupakan realisasi
RANCANGAN DETAIL (DED) yang telah sesuai STANDAR K4 Pasal 12
kriteria Konstruksi Berkelanjutan PERSYARATAN TEKNIS BANGUNAN
PEMBANGUNAN
Pelaksanaan Penyusunan panduan Serah terima pekerjaan
2 Pembangunan 4 keselamatan operasi 6 kepada pengguna/
pemilik
dan pemeliharaan
2 4
6
1 3
5
1 identifikasi dan
koordinasi para pihak Pemeriksaan kelaikan
Pasal 12
PEMBANGUNAN Pasal 12
1 2 KRITERIA 3 4
Ketersediaan Pelaksanaan sosialisasi, Pelaksanaan kegiatan
Pembentukan organisasi Penyusunan rencana pedoman pemeliharaan,
promosi, dan edukasi
dan penetapan tata kelola pemeliharaan, pengoperasian dan pemeriksaan, dan
pemeliharaan kepada pengguna
bangunan pemeriksaan, dan perawatan
perawatan bangunan
Pembentukan
OUTPUT Organisasi dan
Penetapan Tata Pengoperasian dan Pemeliharaan dilakukan
Dokumen rencana pemeliharaan, Kelola Bangunan oleh:
pemeriksaan, dan perawatan Pelaksanaan pengguna Bangunan Konstruksi;
beserta laporannya pemeliharaan,
penyedia jasa; atau
pemeriksaan dan
Laporan pengoperasian dan perawatan pengguna dan Penyedia Jasa melalui
pemeliharaan pola kerja sama
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 9 TAHUN 2021
D I R E K T O R A T JENDERAL BINA KONSTRUKSI tentang Pedoman Penyelenggaraan Konstruksi Berkelanjutan
25
Pembongkaran
3 Penyusunan rencana teknis
pembongkaran;
7 Penyusunan laporan pelaksanaan
pembongkaran.
27
28
Latar belakang
Maksud dan tujuan
Sasaran
Nama organisasi
Sumber pendanaan
Pencapaian Kriteria Konstruksi Berkelanjutan
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 9 TAHUN 2021
D I R E K T O R A T JENDERAL BINA KONSTRUKSI tentang Pedoman Penyelenggaraan Konstruksi Berkelanjutan
PEMBINAAN PENYELENGGARAAN
KONSTRUKSI BERKELANJUTAN
35
36
PEMBINAAN
PENYELENGGARAAN
KONSTRUKSI Pemantauan
BERKELANJUTAN Pelaksanaan Pengembangan
dan
kebijakan kerja sama
Evaluasi
Konstruksi penyelenggaraan
penyelenggaraan
Berkelanjutan . Konstruksi
Pasal 17 Konstruksi
Berkelanjutan
Berkelanjutan
37
CONTOH PENERAPAN (1) 38
Kesesuaian RTRW
Kesesuaian dengan rencana
induk (masterplan)
pembangunan
TATA GUNA Upaya efisiensi penggunaan
LAHAN lahan dan meminimalisasi
perubahan kondisi lahan
(Contoh: meminimalisasi
perubahan kontur tanah,
pemotongan sungai,
pemotongan bukit.
KONSERVASI
ENERGI
KONSERVASI
AIR
Aplikasi SUMUR
RESAPAN Pada
Konstruksi Jalan
Pemanfaatan
Teknologi RAIN WATER
HARVESTING sebagai Penggunan lubang
Penggunaan ALAT sumber air daur ulang resapan BIOPORI
SANITER HEMAT AIR
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 9 TAHUN 2021
D I R E K T O R A T JENDERAL BINA KONSTRUKSI tentang Pedoman Penyelenggaraan Konstruksi Berkelanjutan
CONTOH PENERAPAN (4) 41
SUMBER DAN
SIKLUS MATERIAL
MANAJEMEN
LINGKUNGAN
PENYEDIAAN SISTEM DRAINASE
PELAKSANAAN ADAPTASI
BENCANA
Contoh penanaman tanaman bakau
(mangrove) untuk mengurangi abrasi
dan kekuatan gelombang tsunami
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 9 TAHUN 2021
D I R E K T O R A T JENDERAL BINA KONSTRUKSI tentang Pedoman Penyelenggaraan Konstruksi Berkelanjutan
CONTOH PENERAPAN (7) 44
PARTISIPASI
MASYARAKAT
PELAKSANAAN PROGRAM
PADAT KARYA dengan melibatkan
masyarakat sekitar
SOSIALISASI RENCANA
PEMBANGUNAN TOL kepada
masyarakat terdampak pekerjaan
UNSUR GENDER,
DISABILITAS DAN
MARGINAL
DESAIN TROTOAR
PENYEDIAAN FASILITAS RESPONSIF DISABILITAS
RUANGAN MENYUSUI
PEMBANGUNAN
JEMBATAN GANTUNG
UNTUK DAERAH
TERISOLIR
MENDUKUNG
INTERAKSI
MASYARAKAT
PENYEDIAAN FASILITAS TAMAN TEMATIK
AKSES ANGKUTAN UMUM
TERSEDIANYA JALUR
PESEPEDA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM
DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 9 TAHUN 2021
D I R E K T O R A T JENDERAL BINA KONSTRUKSI
tentang Pedoman Penyelenggaraan Konstruksi Berkelanjutan
CONTOH PENERAPAN (10) 47
vs Metode BIM
Metode Konvensional
52
53
PENILAIAN KINERJA
PENYELENGGARAAN KONSTRUKSI BERKELANJUTAN(1) PERENCANAAN UMUM
No Kriteria Kode Subkriteria Kode Penilaian Subkriteria
1 Mendukung pengembangan wilayah dan PU-1 Kesesuaian dengan rencana tata ruang wilayah PU-1.1 Kesesuaian lokasi rencana pengembangan
kawasan yang terpadu (RTRW) pembangunan sesuai dengan RTRW.
2 Tepat guna lahan PU-2 Kesesuaian lahan dengan fungsinya berdasarkan PU-2.1 Persentase luas lahan rencana pembangunan
rencana induk (master plan) kawasan/wilayah sesuai dengan fungsinya berdasarkan dengan
rencana Induk (master plan) kawasan/wilayah.
3 Tangguh dan mengurangi risiko PU-3 Kesesuaian dengan rencana aksi nasional mitigasi PU-3.1 Tersedianya rencana adaptasi/mitigasi risiko
bencana dan adaptasi perubahan iklim (RANMAPI) bencana.
4 Pemanfaatan sumber daya alam dan PU-4 Kesesuaian kebutuhan sumber daya konstruksi PU-4.1 Tersedianya rencana pemanfaatan sumber daya
lingkungan dengan ketersediaan sumber daya lokal sebagaim konstruksi lokal.
ana tercantum dalam development plan.
5 Unsur gender, kaum disabilitas dan PU-5 Kesesuaian dengan kaidah-kaidah yang responsif PU-5.1 Tersedianya rencana pembangunan yang
kaum marginal gender, kaum disabilitas, dan kaum marjinal. responsif gender,kaum disabilitas, dan kaum
marjinal.
Berkontribusi dalam peningkatan PU-6 Kesesuaian dengan rencana pengembangan PU-6.1 Tersedianya rencana pembangunan yang
potensi ekonomi wilayah, serta ekonomi kawasan/wilayah/nasional mendukung pengembangan ekonomi kawasan/
6
mendukung pertumbuhan ekonomi wilayah/nasional.
nasional
7 Persyaratan dan kriteria teknis PU-7 Kesesuaian dengan NSPK teknis bangunan dan PU-7.1 Tersedianya rencana pembangunan sesuai
Bangunan Pemanfaatan teknologi konstruksi ramah dengan NSPK Teknis dan pemanfaatan teknologi
lingkungan ramah lingkungan.
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 9 TAHUN 2021
D I R E K T O R A T JENDERAL BINA KONSTRUKSI tentang Pedoman Penyelenggaraan Konstruksi Berkelanjutan
PENILAIAN KINERJA 54
PENYELENGGARAAN KONSTRUKSI BERKELANJUTAN(2) PEMROGRAMAN
No Kriteria Kode Subkriteria Kode Penilaian Subkriteria
1 Penyusunan prioritas program PM-1 Kemudahan aksesibilitas masyarakat PM-1.1 Tersedianya rencana aksesibilitas masyakarakat melalui
untuk memperoleh manfaat dengan perkuatan peran usaha mikro, UMKM sebagai bagian dari kelayakan ekonomi
sebesar-besarnya bagi masyarakat, usaha kecil, dan usaha menengah. bangunan Konstruksi Berkelanjutan.
sehingga memberikan daya
ungkitbagi perekonomian
masyarakat
2 Kesiapan (readiness criteria) PM-2 Ketersediaan rancangan detail (DED) PM-2.1 Tersedianya rancangan detail (DED) bangunan Konstruksi
Berkelanjutan.
Ketersediaan Lahan PM-2.2 Tersedianya lahan untuk bangunan Konstruksi Berkelanjutan.
Ketersediaan persetujuan lingkungan PM-2.3 Tersedianya persetujuan lingkungan untuk bangunan
Konstruksi Berkelanjutan.
3 Kelayakan Bangunan PM-3 Ketersediaan dokumen studi kelayakan PM-3.1 Tersedianya dokumen studi kelayakan bangunan Konstruksi
berkelanjutan Berkelanjutan yang meliputi aspek teknis, ekonomi,
lingkungan, dan sosial budaya.
4 Partisipasi masyarakat PM-4 Responsif terhadap aspirasi masyarakat PM-4.1 Adanya respons terhadap aspirasi masyarakat atas rencana
pembangunan Konstruksi Berkelanjutan.
5 Unsur gender, kaum disabilitas dan PM-5 Kesesuaian dengan kaidah-kaidah yang PM-5.1 Tersedianya rencana pembangunan yang responsif gender,
kaum marginal responsif gender, kaum disabilitas, dan kaum disabilitas, dan kaum marjinal.
kaum marjinal
6 Efisiensi sumber daya alam PM-6 Ketersediaan program efisiensi PM-6.1 Tersedianya rencana program efisiensi pemanfaatan
pemanfaatan sumber daya alam sumber daya alam.
7 Persyaratan dan kriteria teknis PM-7 Ketersediaan persyaratan dan kriteria PM-7.1 Tersedianya persyaratan dan kriteria teknis bangunan
Bangunan teknisbangunan sesuai peraturan perundangan.
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 9 TAHUN 2021
D I R E K T O R A T JENDERAL BINA KONSTRUKSI tentang Pedoman Penyelenggaraan Konstruksi Berkelanjutan
55
PENILAIAN KINERJA
KONSULTANSI KONSTRUKSI
PENYELENGGARAAN KONSTRUKSI BERKELANJUTAN(3)
1 Standar Keamanan, KL-1.1 Ketersediaan dokumen KL-1.1.1 Tersedianya dokumen rancangan konseptual SMKK sesuai peraturan
Keselamatan, rancangan Konseptual perundangan.
Kesehatan, dan KL-1.2 SMKK
Rancangan penggunaan KL-1.2.1 Adanya rancangan penggunaan penangkal petir untuk bangunan
Keberlanjutan penangkal petir untuk gedung sesuai NSPK dalam dokumen rancangan detail (DED).
bangunan gedung sesuai
NSPK
2 Tepat Guna Lahan KL-2.1 Upaya efisiensi penggunaan KL-2.1.1 Adanya rencana efisiensi penggunaan lahan dan minimalisasi
lahan dan meminimalisasi perubahan kondisi lahan dalam perencanaan tapak bangunan
perubahan kondisi lahan Konstruksi Berkelanjutan.
3 Konservasi Energi KL-3.1 Upaya konservasi/ efisiensi KL-3.1.1 Adanya rancangan konservasi/efisiensi energi dalam bentuk
energi penggunaan energi terbarukan dan/atau komponen bangunan dan
peralatan hemat energi.
4 Konservasi Air Kl-4.1 Rancangan efisiensi KL-4.1.1 Adanya rancangan efisiensi pemanfaatan air dalam dokumen
pemanfaatan air rancangan detail (DED).
KL-4.2 Rancangan ruang resapan KL-4.2.1 Adanya rancangan ruang resapan air sesuai dengan NSPK dalam
air dokumen rancangan detail (DED).
5 Sumber dan Siklus KL-5.2 Rancangan penggunaan KL-5.2.1 Persentase jumlah penggunaan material konstruksi lokal dalam
Material material konstruksi lokal dokumen rancangan detail (DED) terhadap total jumlah rencana
material yang digunakan.
KL-5.3 Rancangan efisiensi KL-5.3.1 Adanya rancangan efisiensi penggunaan material konstruksi (reduce )
penggunaan material dalam dokumen rancangan detail (DED) dibuktikan dengan value
konstruksi (reduce ) engineering atau kajian alternatif desain.
KL-5.4 Rancangan penggunaan KL-5.4.1 Persentase jumlah penggunaan material konstruksi daur ulang
material konstruksi daur (recycle ) terhadap total rencana jumlah material yang digunakan
ulang (recycle ) dalam dokumen rancangan detail (DED).
KL-5.5 Rancangan penggunaan KL-5.5.1 Persentase jumlah penggunaan material konstruksi prafabrikasi
material konstruksi terhadap total rencana material yang digunakan dalam dokumen
prafabrikasi rancangan detail (DED).
6 Kenyamanan dan KL-6.1 Rancangan menjaga KL-6.1.1 Adanya rancangan menjaga kualitas udara melalui penyediaan area
Kesehatan kualitas udara terbuka hijau sesuai dengan peraturan perundangan.
KL-6.2 Rancangan pengurangan KL-6.2.1 Adanya rancangan pengurangan kebisingan melalui penanaman
kebisingan tanaman/pohon dalam dokumen rancangan detail (DED).
KL-6.2.2 Adanya rancangan pengurangan kebisingan berupa bangunan
peredam suara (noise barrier) dalam dokumen rancangan detail
(DED).
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 9 TAHUN 2021
D I R E K T O R A T JENDERAL BINA KONSTRUKSI tentang Pedoman Penyelenggaraan Konstruksi Berkelanjutan
PENILAIAN KINERJA 57
PENYELENGGARAAN KONSTRUKSI BERKELANJUTAN(5)
KONSULTANSI KONSTRUKSI
7 Manajemen KL-7.1 Rancangan pengelolaan KL-7.1.1 Adanya rancangan pengelolaan limbah (padat dan cair) untuk tahap
Lingkungan limbah padat dan cair pengoperasian dan pemeliharaan bangunan gedung dalam dokumen
rancangan detail (DED).
KL-7.2 Rancangan penyediaan KL-7.2.1 Adanya rancangan sistem drainase area bangunan untuk tahap
sistem drainase area pengoperasian dan pemeliharaan bangunan dalam dokumen
bangunan rancangan detail (DED).
KL-7.3 Rancangan adaptasi KL-7.3.1 Adanya rancangan fasilitas adaptasi bencana dalam dokumen
bencana rancangan detail (DED).
8 Partisipasi Masyarakat KL-8.1 Keterlibatan peran serta KL-8.1.1 Adanya sosialisasi kepada masyarakat tentang rencana bangunan
masyarakat Konstruksi Berkelanjutan dalam rangka memperoleh aspirasi
masyarakat termasuk kearifan lokal dan budaya setempat.
KL-8.1.2 Adanya rencana pemenuhan kebutuhan masyarakat yang sesuai
dengan tujuan pembangunan Konstruksi Berkelanjutan berdasarkan
hasil survey kepada masyarakat.
9 Unsur gender, kaum KL-9.1 Rancangan fasilitas yang KL-9.1.1 Adanya rancangan bangunan yang responsif gender, kaum disabilitas,
disabilitas, dan kaum responsif gender, kaum dan kaum marjinal dalam dokumen rancangan detail (DED).
marginal disabilitas, dan kaum
marjinal
10 Mendukung interaksi KL-10.1 Rancangan penyediaan KL-10.1.1 Adanya rancangan akses dan ruang interaksi masyarakat dalam
masyarakat akses dan ruang interaksi dokumen rancangan detail (DED).
masyarakat
KL-10.3 Rancangan penyediaan KL-10.3.1 Adanya rancangan akses dan fasilitas pejalan kaki dan/atau pesepeda
akses dan fasilitas pejalan dalam dokumen rancangan detail (DED).
kaki dan/atau pesepeda
11 Persyaratan dan KL-11.1 Kesesuaian rancangan KL-11.1.1 Rancangan bangunan Konstruksi Berkelanjutan sesuai dengan
kriteria teknis dengan persyaratan dan peraturan perundangan bidang teknis bangunan.
Bangunan kriteria teknis Bangunan
Konstruksi
1 Standar PK-1.1 Ketersediaan dokumen RKK PK-1.1.1 Tersedianya dokumen RKK Pelaksanaan sesuai
Keamanan, Pelaksanaan. peraturan perundangan.
Keselamatan,
PK-1.2 Ketersediaan dokumen RKPPL PK-1.1.2 Tersedianya dokumen RKPPL untuk pekerjaan
Kesehatan, dan
konstruksi berisiko sedang dan besar sesuai peraturan
Keberlanjutan
perundangan.
Untuk pekerjaan konstruksi berisiko kecil, penilaian
PK-1.3 Ketersediaan dokumen RMLLP PK-1.3.1 Tersedianya dokumen RMLLP untuk pekerjaan
konstruksi berisiko sedang dan besar sesuai peraturan
perundangan.
Untuk pekerjaan konstruksi berisiko kecil, penilaian
PK-1.4 Ketersediaan dokumen RMPK PK-1.4.1 diberikan penuh
Tersedianya selama
dokumen memiliki
dokumen dokumen
RMPK RKK.
dan Program
dan Program Mutu Mutu sesuai peraturan perundangan.
PK 1-5 Pelaksanaan penggunaan PK-1.5.1 Realisasi penggunaan penangkal petir untuk bangunan
penangkal petir untuk gedung sesuai dengan rancangan dalam dokumen
bangunan gedung sesuai NSPK rancangan detail (DED).
2 Tepat Guna Lahan PK-2.1 Kesesuaian pelaksanaan PK-2.1.1 Persentase kesesuaian luas tapak bangunan pada
pembangunan dengan gambar terpasang (as built drawing) dengan rancangan
rancangan alternatif terpilih alternatif terpilih dalam aspek efisiensi penggunaan
dalam aspek efisiensi lahan dan minimalisasi perubahan kondisi lahan.
3 Konservasi Energi PK-3.1 penggunaan
Pelaksanaan lahan dan PK-3.1.1 Realisasi pelaksanaan konservasi/efisiensi energi sesuai
konservasi/efisiensi energi rancangan yang tertuang dalam dokumen rancangan
detail (DED).
6 Kenyamanan dan PK-6.1 Pelaksanaan menjaga kualitas PK-6.1.1 Realisasi pengukuran kualitas udara di lokasi sekitar
Kesehatan udara kegiatan pelaksanaan pekerjaan konstruksi secara
berkala.
PK-6.1.2 Realisasi menjaga kualitas udara melalui penyediaan
area terbuka hijau sesuai dengan rancangan dalam
rancangan detail (DED).
PK-6.1.3 Realisasi pengurangan polusi udara/debu pada saat
pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
PK-6.1.4 Realisasi penggunaan peralatan konstruksi utama yang
memenuhi ambang batas emisi.
7 Manajemen PK-7.1 Pelaksanaan pengelolaan PK-7.1.1 Realisasi infrastruktur pengelolaan limbah padat dan
lingkungan limbah padat dan limbah cair limbah cair untuk tahap pengoperasian dan
pemeliharaan bangunan gedung sesuai dengan
rancangan dalam dokumen rancangan detail (DED).
PK-7.1.2 Realisasi pengelolaan limbah padat dan limbah cair di
lokasi pekerjaan konstruksi dan basecamp.
PK 7-2 Pelaksanaan penyediaan PK-7.2.1 Realisasi penyediaan sistem drainase area bangunan
sistem drainase area bangunan untuk tahap pengoperasian dan pemeliharaan bangunan
sesuai dengan rancangan dalam dokumen rancangan
detail (DED).
PK-7.2.2 Tersedianya sistem drainase area pekerjaan konstruksi
yang dilengkapi dengan:
1. kolam penampungan untuk mengantisipasi curah
hujan yang lebih tinggi dari curah hujan rencana sistem
drainase;
2. fasilitas pencegah sampah masuk ke dalam saluran
jalan atau badan air penerima;
3. fasilitasi pencegah sedimen erosi tanah masuk ke
dalam saluran jalan atau badan air penerima (sediment
trap );
4. fasilitas pencegah masuknya air dari luar area
konstruksi ke dalam area konstruksi;
5. kegiatan pemeriksaan dan pemeliharaan sistem
drainase.
PK-7.3 Pelaksanaan adaptasi bencana PK-7.3.1 Realisasi fasilitas adaptasi bencana sesuai rancangan
dalam dokumen rancangan detail (DED).
8 Partisipasi PK-8.1 Keterlibatan peran serta PK-8.1.1 Adanya sosialisasi kepada masyarakat tentang rencana
Masyarakat masyarakat pelaksanaan pembangunan dalam rangka memperoleh
aspirasi masyarakat termasuk kearifan lokal dan budaya
setempat.
PK-8.1.2 Adanya pelibatan masyarakat setempat dalam
pelaksanaan pembangunan sesuai dengan kompetensi
yang dimiliki.
PK-8.2 Penanganan keluhan PK-8.2.1 Terselenggaranya penanganan keluhan masyarakat
masyarakat terdampak pelaksanaan pembangunan.
9 Unsur gender, PK-9.1 PK-9.1.1 Realisasi bangunan yang responsif gender, kaum
kaum disabilitas disabilitas, dan kaum marjinal sesuai rancangan dalam
dan kaum dokumen rancangan detail (DED).
marginal
PK-9.1.2 Adanya pemberdayaan tenaga kerja perempuan, kaum
disabilitas, dan kaum marginal dalam pelaksanaan
pekerjaan konstruksi.
10 Mendukung PK-10.1 Pelaksanaan penyediaan akses KL-10.1.1 Realisasi penyediaan akses dan ruang interaksi
interaksi dan ruang interaksi masyarakat sesuai rancangan dalam dokumen
masyarakat masyarakat rancangan detail (DED).
PK-10.2 Pelaksanaan penyediaan KL-10.2.1 Realisasi penyediaan akses dan fasilitas pengguna
akses dan fasilitas pengguna angkutan umum sesuai dengan rancangan dalam
angkutan umum dokumen rancangan detail (DED).
PK-10.3 Pelaksanaan penyediaan akses KL-10.3.1 Realisasi penyediaan akses dan fasilitas pejalan kaki
dan fasilitas pejalan kaki dan/atau pesepeda sesuai dengan rancangan dalam
dan/atau pesepeda dokumen rancangan detail (DED).
11 Mendukung usaha PK-11.1 Perkuatan usaha mikro, kecil, PK-11.1.1 Penggunaan produk rakyat atau UMKM lokal dalam
lokal dan menengah lokal pembangunan Konstruksi Berkelanjutan.
12 Unsur estetika PK-12.1 Pelaksanaan penataan PK-12.1.1 Realisasi penataan ornamen dan lanskap sesuai
ornamen dan lanskap rancangan dalam dokumen rancangan detail (DED).
1 Pedoman pengoperasian dan OP.1.1 Ketersediaan pedoman OP.1.1.1 Tersedianya pedoman pengoperasian dan pemeliharaan bangunan
Pemeliharaan pengoperasian dan sesuai dengan rencana pengoperasian dan pemeliharaan dalam
pemeliharaan bangunan rancangan detail dan gambar terpasang (as built drawing) bangunan
yang dilengkapi dengan manual operasi dan pemeliharaan peralatan
mekanikal dan elektrikal (jika ada) serta memperhatikan kesesuaian
kinerja pengoperasian Bangunan dengan target kinerja bangunan
Konstruksi Berkelanjutan
2 Pembentukan Organisasi dan OP-2.1 Ketersediaan Organisasi dan OP-2.1.1 Tersedianya organisasi dan penetapan tata kelola bangunan sesuai
Penetapan Tata Kelola Bangunan Penetapan Tata Kelola pedoman pengoperasian dan pemeliharaan.
Bangunan
OP-2.2 Sosialisasi pedoman OP-2.2.1 Adanya sosialisasi kepada penyelenggara operasi dan pemeliharaan
pengoperasian dan serta pengguna bangunan tentang pedoman pengoperasian dan
pemeliharaan pemeliharaan.
3 Pelaksanaan pemeliharaan, OP-3.1 Kegiatan Organisasi dan Tata OP-3.1.1 Terlaksananya kegiatan pengoperasian dan pemeliharaan oleh
pemeriksaan dan perawatan Kelola Bangunan yang organisasi sesuai dengan tata kelola yang ditetapkan.
operasional
OP-3.2 Terselenggaranya Kegiatan Terselenggaranya kegiatan pengoperasian dan pemeliharaan sesuai
pengoperasian dan pedoman pengoperasian dan pemeliharaan dalam mencapai target
pemeliharaan kinerja bangunan Konstruksi Berkelanjutan.
OP-3.2.1 Aspek kesesuaian dengan standar keamanan, keselamatan, kesehatan,
dan keberlanjutan
OP-3.2.2 Aspek keselamatan pengguna
OP-3.3 Pelaksanaan inovasi OP-3.3.1 Adanya peningkatan/inovasi dalam rangka target penghematan
energi, air, dan biaya yang dilakukan pada masa pengoperasian dan
pemeliharaan.
PEKERJAAN KONSTRUKSI
(PEMBONGKARAN)
PEKERJAAN KONSTRUKSI
(PEMBONGKARAN)