Anda di halaman 1dari 65

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI

SOSIALISASI
PERATURAN MENTERI PUPR
NOMOR 8 TAHUN 2021
TENTANG
PENILAI AHLI, KEGAGALAN
BANGUNAN, DAN PENILAIAN
KEGAGALAN BANGUNAN

Prof. Agus Taufik Mulyono (ATM)


Koordinator Bidang III LPJK Kemen PUPR
Jakarta,29-7-2021; 4-8-2021
2

Outline
Dasar Hukum

Kerangka Peraturan

Penilai Ahli

Kegagalan Bangunan

Penilaian Kegagalan Bangunan

Ketentuan Peralihan dan Penutup

PERATURAN
PERATURAN MENTERI
MENTERI PEKERJAAN
PEKERJAAN UMUM
UMUM
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR ... TAHUN 2021
DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 8 TAHUN 2021
tentang Penilai Ahli, Kegagalan Bangunan, dan Penilaian Kegagalan Bangunan
tentang Pedoman Penyelenggaraan Konstruksi Berkelanjutan
D I R E K T O R A T JENDERAL BINA KONSTRUKSI
3

DASAR HUKUM
Peraturan Menteri PUPR No. 8 Tahun 2021
Tentang Penilai Ahli, Kegagalan Bangunan,
dan Penilaian Kegagalan Bangunan

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 8 TAHUN 2021
DI R E K T O R AT JENDERAL BINA KONSTRUKSI tentang Penilai Ahli, Kegagalan Bangunan, dan Penilaian Kegagalan Bangunan
UU 2/2017 : Jasa Konstruksi UU 11/2020 : Cipta Kerja
Undang-Undang Pasal 52 :
Pasal 60 : Perubahan Ketentuan Pasal 5 UU 2/2017
▪ Kegagalan Bangunan ditetapkan oleh Penilai Ahli Pemerintah Pusat memiliki kewenangan:
▪ Penilai Ahli ditetapkan oleh Menteri ▪ menyelenggarakan registrasi Penilai Ahli
▪ menetapkan penilai ahli yang teregistrasi dalam hal
terjadi Kegagalan Bangunan

PP 22/2020 : Peraturan Pelaksanaan UU 2/2017 PP 14/2021 : Perubahan Atas PP 22/2020


Pemerintah
Peraturan

Pasal 6 : Pasal 85R :


Sebagian kewenangan Pemerintah Pusat Ketentuan lebih lanjut mengenai Kegagalan
mengikutsertakan Masyarakat Jasa Konstruksi, antara lain:
Bangunan dan Penilai Ahli diatur oleh Menteri
▪ meregistrasi dan menetapkan Penilai Ahli yang
teregistrasi dalam hal terjadi Kegagalan Bangunan

Pasal 2 : Pasal 3 :
Peraturan
Menteri

Penilai Ahli diberikan kewenangan melakukan penilaian ▪ Menteri berwenang dan bertanggung jawab terhadap pelatihan, uji
dalam hal terjadi Kegagalan Bangunan terdiri atas : kompetensi, pencatatan, pembinaan Penilai Ahli dan penetapan
orang perseorangan; kelompok; atau lembaga penugasan Penilai Ahli dalam hal terjadi Kegagalan Bangunan
▪ Kewenangan dilaksanakan oleh LPJK

LPJK : Pedoman Teknis Tata Cara


TIGA KUNCI PENTING DALAM PERMEN PUPR 8/2021
Penilai Ahli adalah orang perseorangan, kelompok, atau
Penilai Ahli lembaga yang diberikan kewenangan untuk melakukan
penilaian dalam hal terjadi Kegagalan Bangunan.

Kegagalan Bangunan adalah suatu keadaan keruntuhan


Kegagalan Bangunan bangunan dan/atau tidak berfungsinya bangunan
setelah penyerahan akhir hasil Jasa Konstruksi.

Suatu proses perhitungan ganti rugi dan tanggung


Penilaian jawab terhadap kegagalan bangunan yang ditetapkan
Kegagalan Bangunan oleh Penilai Ahli berupa rekomendasi kepada Menteri
Pendapat Publik : Penilai Ahli Kegagalan Bangunan
• Perlu koordinasi dan edukasi publik terkait Penilai Ahli, Kegagalan Bangunan, dan
Penilaian Kegagalan Bangunan agar dapat dibedakan secara pasti antara Penilai Ahli
dengan Saksi dan Ahli dalam proses penyelidikan dan penyidikan.
• Saksi : seseorang yang melihat, mendengar, dan mengalami sendiri guna
kepentingan penyidikan, penuntutan, dan peradilan.
• Ahli : seseorang yang memiliki keahlian khusus tentang hal yang diperlukan untuk
membuat terang suatu perkara pidana guna kepentingan pemeriksaan.
• Penilai Ahli : orang perseorangan, kelompok, atau lembaga yang diberikan
kewenangan untuk melakukan penilaian dalam hal terjadi kegagalan bangunan.
• Seorang Penilai Ahli karena jabatannya sebagai Penilai Ahli tidak boleh
menempatkan dirinya sebagai Saksi dan Ahli dalam proses penyelidikan dan
penyidikan tindak pidana baik pada kegagalan bangunan yang sedang dinilainya
maupun yang tidak dinilainya.
• Penilai Ahli dapat melakukan penilaian kegagalan bangunan atas penugasan secara
tertulis dari Ketua LPJK.
• Jika penegak hukum meminta atau memerintahkan seorang penilai ahli menjadi
saksi atau ahli dalam proses penyelidikan dan penyidikan, maka seseorang tersebut
tidak berkapasitas sebagai penilai ahli tetapi sebagai ahli professional di bidang
konstruksi.
Pendapat Publik : Penilai Ahli Kegagalan Bangunan
• Publik dan APH belum memahami secara pasti tentang peran penilai ahli
dalam menilai kegagalan bangunan jika dikaitkan proses penyelidikan dan
penyidikan tindak pidana terkait fungsi dan struktur bangunan.
• Keterangan Saksi : keterangan yang diberikan oleh seseorang yang melihat,
mendengar, dan mengalami sendiri guna kepentingan penyidikan,
penuntutan, dan peradilan.
• Keterangan Ahli : keterangan yang diberikan oleh seseorang yang memiliki
keahlian khusus tentang hal yang diperlukan untuk membuat terang suatu
perkara pidana guna kepentingan pemeriksaan.
• Penegak Hukum masih beranggapan bahwa LPJK sebagai lembaga yang
dapat menunjuk dan menetapkan seorang Penilai Ahli dan Tenaga Ahli yang
dapat membantu proses pemeriksaan tindak pidana terkait disfungsi
bangunan konstruksi.
• Sampai saat ini Penegak Hukum masih menganggap bahwa Penilai Ahli dapat
dihadirkan untuk jadi Saksi dan Ahli dalam proses penyelidikan dan
penyidikan terkait tindak pidana konstruksi.
5

STRUKTUR/KERANGKA
Peraturan Menteri PUPR No. 8 Tahun 2021
Tentang Penilai Ahli, Kegagalan Bangunan,
dan Penilaian Kegagalan Bangunan

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 8 TAHUN 2021
DI R E K T O R AT JENDERAL BINA KONSTRUKSI tentang Penilai Ahli, Kegagalan Bangunan, dan Penilaian Kegagalan Bangunan
6

BAB I KETENTUAN UMUM BAB IV PENILAIAN KEGAGALAN BANGUNAN


BAB II PENILAI AHLI Bagian Kesatu : Pelaporan Kejadian Kegagalan Bangunan
Bagian Kesatu : Umum Bagian Kedua : Penugasan Penilai Ahli
Bagian Kedua : Tugas, Hak dan Kewajiban, dan Wewenang Paragraf 1 Kriteria Penugasan Penilai Ahli
Penilai Ahli Paragraf 2 Tahapan Penugasan Penilai Ahli
Bagian Ketiga : Pendaftaran, Pelatihan, Uji Kompetensi, dan Paragraf 3 Pembahasan Laporan Kejadian Kegagalan Bangunan
Pencatatan Penilai Ahli Paragraf 4 Perjanjian Kerja
Paragraf 1 Tata Cara Pendaftaran dan Persyaratan Penilai Ahli Paragraf 5 Biaya Penilaian Ahli
Paragraf 2 Pelatihan Calon Penilai Ahli Bagian Ketiga : Pelaksanaan Penilaian Kegagalan Bangunan
Paragraf 3 Uji Kompetensi Penilai Ahli Paragraf 1 Pemeriksaan Dokumen Legalitas dan/atau Perizinan
Paragraf 4 Pencatatan Penilai Ahli Objek Bangunan
Paragraf 5 Perpanjangan Sertifikat Penilai Ahli Paragraf 2 Identifikasi Kegagalan Bangunan
Bagian Keempat : Pembinaan Penilai Ahli Paragraf 3 Investigasi Kegagalan Bangunan
Paragraf 1 Umum Paragraf 4 Analisis Penyebab Kegagalan Bangunan
Paragraf 2 Pemberdayaan Penilai Ahli Paragraf 5 Penilaian Besaran Ganti Kerugian
Paragraf 3 Pengawasan Penilai Ahli Paragraf 6 Penetapan Penanggung Jawab Kegagalan Bangunan
Bagian Kelima : Sanksi Administratif Paragraf 7 Pelaporan Hasil Penilaian Kegagalan Bangunan
Paragraf 1 Umum BAB V KETENTUAN PERALIHAN
Paragraf 2 Tahapan Pemberian Sanksi BAB VI KETENTUAN PENUTUP
Paragraf 3 Keberatan LAMPIRAN I
BAB III KEGAGALAN BANGUNAN LAMPIRAN II
LAMPIRAN III
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 8 TAHUN 2021
D I R E K T O R A T JENDERAL BINA KONSTRUKSI tentang Penilai Ahli, Kegagalan Bangunan, dan Penilaian Kegagalan Bangunan
7

PENILAI AHLI
Penilai Ahli adalah orang perseorangan, kelompok, atau
lembaga yang diberikan kewenangan untuk melakukan
penilaian dalam hal terjadi Kegagalan Bangunan.

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 8 TAHUN 2021
DI R E K T O R AT JENDERAL BINA KONSTRUKSI tentang Penilai Ahli, Kegagalan Bangunan, dan Penilaian Kegagalan Bangunan
8

PASAL 3
Kewenangan Menteri yang dilaksanakan LPJK

Ayat 1 Ayat 2 Ayat 3


Dalam rangka pelaksanaan kewenangan
Menteri berwenang dan bertanggung LPJK berwenang melaksanakan:
jawab terhadap: a.menerima laporan terjadinya
Kewenangan sebagaimana dimaksud Kegagalan Bangunan;
a. pelaksanaan pencatatan Penilai Ahli; pada ayat (1) dilaksanakan oleh LPJK
b. penetapan penugasan Penilai Ahli y a.pendaftaran calon Penilai Ahli;
ang tercata dalam hal terjadi Kegagalan b.pelatihan calon Penilai Ahli;
Bangunan. c. uji kompetensi Penilai Ahli; dan
. d.pembinaan Penilai Ahli.

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 8 TAHUN 2021
D I R E K T O R A T JENDERAL BINA KONSTRUKSI tentang Penilai Ahli, Kegagalan Bangunan, dan Penilaian Kegagalan Bangunan
9
TUGAS DAN WEWENANG PENILAI AHLI
PASAL 4
TUGAS PENILAI AHLI
PASAL 7
WEWENANG PENILAI AHLI
❖ menetapkan tingkat pemenuhan terhadap ketentuan Standar K4
melakukan koordinasi dengan pihak-pihak
❖ menetapkan penyebab terjadinya Kegagalan Bangunan; terkait untuk memperoleh keterangan yang
diperlukan
❖ menetapkan tingkat keruntuhan dan/atau tidak berfungsinya bangunan;
❖ menetapkan pihak yang bertanggung jawab atas Kegagalan Bangunan meminta data yang diperlukan
❖ menetapkan besaran kerugian keteknikan, serta usulan besarnya ganti rugi yang
harus dibayar oleh pihak yang bertanggung jawab;
melakukan pengujian yang diperluka
❖ menetapkan jangka waktu pembayaran kerugian;
n
❖ melaporkan hasil penilaiannya kepada penanggung jawab bangunan dan Menteri
melalui LPJK paling lambat 90 (sembilan puluh) Hari terhitung sejak tanggal memasuki lokasi pekerjaan tempat
pelaksanaan tugas; terjadinya Kegagalan Bangunan
❖ memberikan rekomendasi kebijakan kepada Menteri dalam rangka
pencegahan terjadinya Kegagalan Bangunan.

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 8 TAHUN 2021
D I R E K T O R A T JENDERAL BINA KONSTRUKSI tentang Penilai Ahli, Kegagalan Bangunan, dan Penilaian Kegagalan Bangunan
HAK DAN KEWAJIBAN PENILAI AHLI 10

PASAL 5 PASAL 6
HAK PENILAI AHLI KEWAJIBAN PENILAI AHLI
a. menjunjung tinggi nilai-nilai:
1. independensi;
a. berkoordinasi dengan pihak berwenang yang terkait; 2. profesionalitas;
b. memperoleh kompensasi, perlindungan dan fasilitas 3. keadilan;
keamanan, keselamatan, dan kesehatan kerja dari para pihak 4. kepastian hukum;
c. menghentikan kegiatan investigasi dan penelitiannya, serta 5. kemanfaatan;
segera melaporkan segala sesuatu kepada pemberi tugas 6. kerahasiaan;
mengenai ancaman dan gangguan keamanan, keselamatan, 7. kejujuran; dan
dan kesehatan selama proses kerja; 8. objektif.
d. menjelaskan baik lisan maupun tulisan segala sesuatu b. menjalankan Kode Etik dan Kode Perilaku Penilai Ahli;
penemuan bukti-bukti yang didapat dari hasil penilaian c. menolak penugasan sebagai Penilai Ahli apabila terdapat
Kegagalan Bangunan yang dapat dipertanggungjawabkan benturan kepentingan pada Kegagalan Bangunan
hanya kepada para pihak; dan d. melakukan peningkatan/pengembangan pengalaman
e. mendapatkan pengawalan dan perlindungan dari Kepolisian profesional sebagai Penilai Ahli; dan
Republik Indonesia bila diperlukan, untuk memasuki lokasi e. tidak menyalahgunakan SPA dalam proses peradilan
kejadian. dan/atau untuk keperluan pribadi.

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 8 TAHUN 2021
DI R E K T O R AT JENDERAL BINA KONSTRUKSI tentang Penilai Ahli, Kegagalan Bangunan, dan Penilaian Kegagalan Bangunan
PASAL 9 : SYARAT UMUM DAN SYARAT KHUSUS CALON PENILAI AHLI 12

Syarat Umum
a. warga negara Indonesia dan
Syarat Khusus
berdomisili di dalam wilayah a. memiliki Sertifikat Kompetensi Kerja Konstruksi pada jenjang jabatan ahli di bidang yang sesuai dengan
Indonesia; Klasifikasi produk bangunan yang mengalami kegagalan dengan subkualifikasi paling kurang ahli madya
b. berusia paling tinggi 70 (tujuh atau jenjang 8 dan/atau insinyur profesional madya;
puluh) tahun pada saat b. mempunyai pengalaman kerja sebagai perencana, pelaksana dan/atau pengawas pada Jasa Konstruksi
pendaftaran sbg calon Penilai Ahli; sesuai dengan Klasifikasi dari bangunan yang mengalami Kegagalan Bangunan paling sedikit 10
c. tidak terdaftar sebagai anggota (sepuluh) tahun;
atau pengurus dalam partai politik; c. mampu bekerja secara profesional, jujur, objektif, dan independen;
d. sehat jasmani dan rohani yang d. memiliki pemahaman terhadap standar konstruksi, regulasi jasa konstruksi, keprofesian, dan peraturan
dibuktikan dengan surat perundang-undangan dan aspek hukum lainnya terkait Kegagalan Bangunan;
keterangan dokter; dan e. melampirkan surat pengantar dari pimpinan asosiasi profesi pemohon untuk menjadi Penilai Ahli;
e. tidak terlibat dalam tindak pidana f. diutamakan mempunyai Sertifikat Kompetensi Kerja konstruksi paling sedikit pada jenjang 8 dan/atau
kejahatan yang telah mendapat telah mengikuti pelatihan/bimbingan teknis terkait Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi;
putusan pengadilan yang g. diutamakan memiliki latar belakang:
berkekuatan hukum tetap. i. pengetahuan atau pendidikan di bidang forensic engineering yang dibuktikan dengan surat
keterangan atau sertifikat nasional/ internasional; dan
ii. pengalaman dalam investigasi Kegagalan Bangunan yang dibuktikan dengan surat keterangan.
i. bersedia menandatangani pakta komitmen penugasan sebagai Penilai Ahli.

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 8 TAHUN 2021
D I R E K T O R A T JENDERAL BINA KONSTRUKSI tentang Penilai Ahli, Kegagalan Bangunan, dan Penilaian Kegagalan Bangunan
11
Pendaftaran, Pelatihan, Uji Kompetensi, Pencatatan, dan Penetapan
Penilai Ahli
Melalui SIJKT Pasal 14
Pasal 8 • Dibuka setiap saat PERPANJANGAN SPA
• 2 bulan sebelum uji kompetensi
1 Pendaftaran CPA diinformasikan di media massa nasional
• Wajib memenuhi syarat umum dan
Diajukan kepada LPJK dengan
VVA persyaratan
oleh LPJK paling khusus mengisi Form Perpanjangan
lama 7 Hari
HARUS diikuiti oleh CPA sebelum Uji Kompetensi
2 Pelatihan CPA Menyertakan catatan pelatihan dan
• Teori dan Praktik
Pasal 10 • > 30 JP pengembangan kompetensi PA
• SKKNI dan sesuai peraturan perundang-undangan
• LPJK bisa kerjasama dengan Lembaga/Institusi/Pakar
termasuk Pengalaman profesional
(Pakar: SKK jabatan ahli utama atau jenjang 9
dan/atau pengalaman paling sedikit 15 tahun)
Batas usia perpanjangan SPA paling
tinggi 75 tahun dan dibuktikan
SURAT TANDA TAMAT PELATIHAN dengan surat keterangan kesehatan
jasmani dan rohani
5
Pasal 12 Pasal 13
Pasal 11 4
• Dicatat dalam SIJKT Wajib melampirkan sertifikat/surat
3 • LPJK melaporkan keterangan
Uji Kompetensi berkala kepada
• Penilaian Manajerial, Psikologi dan Menteri
Keteknikan • Dilaporkan 2 kali
• 2 kali setiap tahun dan/atau sesuai Sertifikat Penilai Ahli tiap tahun PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM
kebutuhan DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 8 TAHUN 2021
• LPJK membentuk Tim Uji Kompetensi
ttd Ketua LPJK
Penilai Ahli (masa berlaku 5 tahun) tentang Penilai Ahli, Kegagalan Bangunan, dan Penilaian Kegagalan Bangunan
PEMBELAJARAN PENILAI AHLI
PENDAFTARAN PELATIHAN UJI KOMPETENSI PENCATATAN PA
CALON PENILAI AHLI CALON PENILAI AHLI CALON PENILAI AHLI PERPANJANGAN SPA
Pemetaan Materi Uji
Modul Pelatihan Proses Pencatatan
Penilai Ahli Kompetensi
PA
Informasi Persyaratan Tim Uji Pelaporan
Pendaftaran Instruktur Kompetensi Legalitas PA

Proses Keterlibatan Metodologi Persyaratan


Pendaftaran Instruktur Uji Kompetensi Perpanjangan SPA

Verifikasi Validasi Proses


Program Pelatihan Acuan Penilaian
(VV) Perpanjangan SPA

Verifikasi dan Validasi


Perbaikan Hasil VV Metode Pelatihan Kelulusan PA Dokumen Persyaratan
Perpanjangan SPA

Pengumuman Hasil Kelulusan Penerbitan Persetujuan


VV Pelatihan Sertifikat Perpanjangan SPA
SUBSTANSI MODUL PELATIHAN
KEMAMPUAN MANAJERIAL PENILAI AHLI

1. Pemahaman terkait Regulasi Jasa Konstruksi

2. Pemahaman Kode Etik dan Kode Perilaku Penilai Ahli

3. Penyusunan Rencana Kerja Investigasi Kegagagalan Bangunan

4. Pelatihan terkait Kontrak Konstruksi

5. Pelatihan terkait Sengketa Konstruksi

6. Penyusunan Laporan Penilaian Kegagalan Bangunan


SUBSTANSI MODUL PELATIHAN
KEMAMPUAN TEKNIS PENGETAHUAN PENILAI AHLI
1. Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi

2. Perhitungan akibat Kegagalan Bangunan

3. Tata Cara Penjaminan dan Pengendalian Mutu Pekerjaan Konstruksi

4. Survei Awal Kegagalan Bangunan/Rekayasa Teknik (Forensic Engineering)

5. Metodologi Investigasi Kegagalan Bangunan

6. Pemahaman Kriteria dan Tolok Ukur Kegagalan Bangunan

7. Pemahaman SKKNI / SKK / SI dan SNI terkait Penilaian Kegagalan Bangunan


SUBSTANSI MODUL PELATIHAN
KEMAMPUAN TEKNIS PELAKSANAAN PENILAIAN KEGAGALAN BANGUNAN
1. Pemeriksaan Dokumen Legalitas dan/atau Keabsahan Objek Bangunan

2. Identifikasi Kegagalan Bangunan

3. Investigasi Kegagalan Bangunan

4. Analisis Penyebab Kegagalan Bangunan

5. Penilaian Besaran Ganti Kerugian

6. Penetapan Penanggung Jawab Kegagalan Bangunan

7. Pelaporan Hasil Penilaian Kegagalan Bangunan


13
Pembinaan dan Sanksi terhadap Penilai Ahli
LPJK melakukan Pembinaan
Penilai Ahli

PASAL 16 PASAL 17
PEMBERDAYAAN PENGAWASAN

Pelatihan Pengembangan Kompetensi Pemantauan dan Evaluasi Pemberian Sanksi


a. Pelatihan formal a. Pelaksanaan pendidikan formal Terhadap: diberikan kepada Penilai Ahli
b.Kegiatan b.Pelaksanaan pendidikan non-formal a. tugas Penilai Ahli dalam dalam hal melakukan
pembekalan c. Pelaksanaan pertemuan profesi pelaksanaan penilaian pelanggaran terhadap
d.Pelaksanaan seminar atau lokakarya Kegagalan Bangunan; ketentuan peraturan
e. Pelaksanaan sayembara atau kompetisi b. penerapan Kode Etik dan perundangan dan/atau
f. Penyusunan paparan dan karya tulis Kode Perilaku Penilai Ahli terhadap penerapan Kode
g. Penemuan atau inovasi yang dipatenkan Etik dan Perilaku


Pasal 18
Sanksi Terhadap Penilai Ahli
1. Melanggar Ketentuan Peraturan Perundang-undangan
Sanksi Administratif diberikan kepada Penilai Ahli yang:
2. Melanggar Kode Etik dan Kode Perilaku
meliputi:
a. peringatan tertulis; c. pemberhentian dari tugas;
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM
b. tidak diberikan d. dikeluarkan dari daftar Penilai
DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 8 TAHUN 2021
penugasan; Ahli yang tercatat dalam SIJKT
tentang Penilai Ahli, Kegagalan Bangunan, dan Penilaian Kegagalan Bangunan
Pasal 85P Peraturan Pemerintah 14 Tahun 2021 14

KODE ETIK PENILAI AHLI KODE PERILAKU PENILAI AHLI


a. mengutamakan Keselamatan Konstruksi dan a. dalam melaksanakan tugas profesinya wajib melindungi kepentingan
menerapkan standar keamanan, keselamatan, masyarakat luas di atas kepentingan pihak-pihak lain.
b. harus mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas
kesehatan, dan keberlanjutan (K4).
kepentingan pribadi maupun golongan.
b. bekerja secara berkeahlian sesuai dengan c. wajib memanfaatkan sumber daya secara optimal dan efisien.
kompetensinya. d. mengikuti kemajuan, perkembangan ilmu pengetahuan dan keterampilan
c. dalam menjalankan tugas bersifat mandiri dan di bidang profesinya.
bertanggung jawab atas objektivitas dan e. mencurahkan segala perhatian, kemampuan, pengetahuan, kepandaian
dan pengalaman yang ada padanya untuk penyelesaian tugas.
kebenaran hasil investigasi. f. bersifat jujur tentang keahlian dan kemampuannya dan tidak akan
d. bertanggung jawab berdasarkan prinsip – menerima tugas pekerjaan di luar keahlian dan kemampuannya;
prinsip keahlian sesuai dengan kaidah g. memenuhi janjinya dalam menyelesaikan tugas yang dipercayakan dan
keilmuan, kepatutan, dan kejujuran menjadi tanggung jawabnya;
h. menolak suatu penugasan yang dapat menimbulkan pertentangan
intelektual. kepentingan dengan pemberi tugas, masyarakat dan lingkungan;
e. menghindari terjadinya pertentangan i. menyampaikan laporan secara jujur dan obyektif berkaitan dengan
kepentingan dalam tanggung jawab tugasnya. tugasnya kepada pemberi tugas; dan
dan j. tidak boleh menerima imbalan atau honorarium di luar ketentuan atau
perjanjian kontraktuil yang berlaku.
f. memegang teguh kehormatan, integritas,
dan martabat profesi.

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 8 TAHUN 2021
DI R E K T O R AT JENDERAL BINA KONSTRUKSI tentang Penilai Ahli, Kegagalan Bangunan, dan Penilaian Kegagalan Bangunan
Pasal 19 15

Tahapan Pemberian Sanksi


A. Laporan pelanggaran Penilai Ahli ketika melaksanakan tugas
Peringatan 30 hari kalender* Pemberhentian dari *
3X penugasan
Dikeluarkan dari daftar Penilai Ahli yang tercatat di SIJKT
tertulis * tugas
* 1. tidak memenuhi kewajiban bekerja secara profesional,
2. menjadi bagian dari salah satu pihak,
3. melanggar ketentuan Kode Etik dan Kode Perilaku

B. Laporan pelanggaran Penilai Ahli ketika tidak melaksanakan tugas

Peringatan 30 Hari * Tidak diberikan penugasan *


3X pelanggaran
Dikeluarkan dari daftar Penilai Ahli yang tercatat di SIJKT
tertulis selama 1 tahun

PASAL 20
Penilai Ahli yang sudah dikeluarkan dari daftar Penilai Ahli harus mengajukan permohonan pendaftaran kembali sebagai
calon Penilai Ahli paling cepat 1 (satu) tahun sejak dikeluarkan dari daftar pencatatan Penilai Ahli

Pasal 21
Keberatan terhadap Sanksi Menteri menolak
penetapan pemberian sanksi oleh Menteri
tetap berlaku KEPUTUSAN
KEBERATAN MENTERI
Menteri membatalkan pemberian sanksi BERSIFAT FINAL
menyertakan bukti pendukung Menteri menerima
tersebut
16

KEGAGALAN BANGUNAN
Kegagalan Bangunan adalah suatu keadaan keruntuhan
bangunan dan/atau tidak berfungsinya bangunan
setelah penyerahan akhir hasil Jasa Konstruksi.

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 8 TAHUN 2021
DI R E K T O R AT JENDERAL BINA KONSTRUKSI tentang Penilai Ahli, Kegagalan Bangunan, dan Penilaian Kegagalan Bangunan
17



Kegagalan Bangunan Pasal
adalah suatu keadaan keruntuhan bangunan dan/atau tidak berfungsinya
bangunan seterah penyerahan akhir hasil Jasa Konstruksi 23

KEGAGALAN BANGUNAN DINILAI DAN DITETAPKAN BERDASARKAN KRITERIA DAN TOLOK UKUR

ASPEK STRUKTURAL a. kekuatan c. durabilitas


b. stabilitas d. spesifikasi material
KRITERIA DAN
TOLOK UKUR LAMP. II

ASPEK FUNGSIONAL Meliputi kemudahan layanan

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 8 TAHUN 2021
D I R E K T O R A T JENDERAL BINA KONSTRUKSI tentang Penilai Ahli, Kegagalan Bangunan, dan Penilaian Kegagalan Bangunan
18

PENILAIAN KEGAGALAN
BANGUNAN
Suatu proses perhitungan ganti rugi dan tanggung
jawab terhadap kegagalan bangunan yang ditetapkan
oleh Penilai Ahli berupa rekomendasi kepada Menteri

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 8 TAHUN 2021
DI R E K T O R AT JENDERAL BINA KONSTRUKSI tentang Penilai Ahli, Kegagalan Bangunan, dan Penilaian Kegagalan Bangunan
PASAL 24
TAHAPAN PENILAIAN KEGAGALAN BANGUNAN

1. Pelaporan Kejadian Kegagalan Bangunan

2. Penugasan Penilai Ahli

3. Pembuatan Perjanjian Kerja

4. Pelaksanaan Penilaian Kegagalan Bangunan

5. Pelaporan Hasil Penilaian Kegagalan Bangunan


Pelaporan Kejadian Kegagalan Bangunan dan Penugasan Penilai Ahli 19

PENGGUNA JASA PASAL 25


dapat melaporkan
LPJK
PEMILIK/PENANGGUNG JAWAB BANGUNAN
Pelaporan Kejadian melakukan Menteri
PENGELOLA BANGUNAN Kegagalan verifikasi
Bangunan
PIHAK LAIN YANG DIRUGIKAN
Selain laporan kejadian Kegagalan Bangunan, Menteri berwenang untuk mengambil tindakan tertentu apabila
Kegagalan Bangunan mengakibatkan kerugian dan/atau menimbulkan gangguan pada keselamatan umum.

01 ORANG PERORANGAN 02 KELOMPOK 03 LEMBAGA


KRITERIA PENUGASAN

❑ Memiliki SKK Konstruksi pada jenjang jabatan ahli ❑ Terdiri dari Ketua dan Anggota ❑ Dilakukan oleh
PASAL 26

PENILAI AHLI

yang sesuai dengan klasifikasi produk bangunan yang ❑ Ketua harus memiliki SKK Konstruksi pada jabatan LPJK
mengalami kegagalan dengan subkualifikasi paling ahli utama atau jenjang 9 dan/atau insinyur ❑ LPJK dapat
kurang ahli madya atau jenjang 8 dan/atau insinyur profesional utama dan/atau berpengalaman paling bekerja sama
profesional madya; sedikit 15 tahun di bidang sesuai dengan Klasifikasi dengan pihak lain
❑ Diutamakan Penilai Ahli yang berlokasi terdekat produk bangunan yang mengalami kegagalan terkait.
dengan kejadian Kegagalan Bangunan.

PASAL 27 TAHAPAN PENUGASAN PENILAI AHLI


LPJK PENILAI AHLI LPJK PERJANJIAN KERJA
Menunjuk Menyampaikan surat Menetapkan penugasan PA melalui Antara Pengguna Jasa
seorang/kelompok penerimaan/penolakan Surat Penugasan yang ditembuskan atau Pemilik/penanggung
Penilai Ahli yang (paling lambat 3 hari sejak kepada Menteri, pelapor, dan/atau jawab Bangunan dan
tercatat dalam SIJKT tanggal penunjukkan) pihak terkait. Penilai Ahli
20

PASAL 28 PASAL 29 PASAL 30


PEMBAHASAN LAPORAN KEJADIAN
KEGAGALAN BANGUNAN PERJANJIAN KERJA BIAYA PENILAI AHLI
Dokumen yang mengatur hubungan kerja
SEBELUM PENETAPAN PIHAK SETELAH PENETAPAN
Dilakukan oleh Penilai Ahli yang antara:
YANG BERTANGGUNG JAWAB PIHAK YANG
ditugasi dan difasilitasi oleh LPJK. - Pengguna Jasa dan Penilai Ahli; atau
DIBEBANKAN TERLEBIH BERTANGGUNG JAWAB
- Pemilik/penanggung jawab bangunan dan
DAHULU
Penilai Ahli
pada Pengguna jasa dan/atau dibebankan pada
Pemilik/ Penanggung Jawab pihak yang bertanggung
Perjanjian Kerja memuat : Bangunan jawab terhadap
a. Nama dan alamat lengkap para pihak; yang dituangkan dalam Kegagalan Bangunan
Kegagalan Lingkup b. Lingkup penugasan; Perjanjian Kerja
Bangunan Penugasan
c. Waktu pelaksanaan penugasan;
Lingkup d. Biaya pelaksanaan penugasan; Biaya Penilai Ahli memuat:
pembahasan e. Penanggung jawab biaya; a. Honorarium;
Tahapan f. Tanda tangan para pihak b. Biaya perjalanan dan akomodasi;
pelaksanaan c. Biaya tenaga ahli dan pendukung lainnya;
Penilaian
Waktu
Kegagalan Penugasan d. Biaya pemeriksaan dan pengujian;
Bangunan Selain Perjanjian Kerja, Penilai Ahli juga e. Biaya administrasi yang meliputi pengadaan
wajib menandatangani Pakta Integritas dokumen, sewa peralatan, dan pengadaan APD

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 8 TAHUN 2021
D I R E K T O R A T JENDERAL BINA KONSTRUKSI tentang Penilai Ahli, Kegagalan Bangunan, dan Penilaian Kegagalan Bangunan
21

PASAL 32
Pemeriksaaan PASAL 33 PASAL 34 PASAL 35 PASAL 37
PASAL 36
Dokumen Legalitas Identifikasi Investigasi Analisis Penyebab Penetapan
Penilaian Besaran Penanggung Jawab
dan/atau Perizinan Kegagalan Kegagalan Kegagalan
Ganti Kerugian Kegagalan Bangunan
Objek Bangunan Bangunan Bangunan Bangunan

a. Perencanaan Merupakan kegiatan a. Penentuan indikasi a. Membandingkan a. Penghitungan Merupakan kegiatan


kegiatan pencarian data primer thd komponen antara hasil besaran ganti rugi mengkompilasi dan
dan sekunder struktur dan pengujian dengan menyimpulkan hasil
b. Identifikasi dan b. Penetapan jangka
meliputi: nonstruktur dokumen kontrak analisis penyebab
pemeriksaan waktu
a. Gambaran kondisi bangunan dan data sekunder pembayaran ganti Kegagalan Bangunan
dokumen
lapangan lokasi lainnya yang dengan penilaian
legalitas b. pengujian rugi
Kegagalan dikumpulkan besaran kerugian
c. Pelaksanaan terhadap
Bangunan b. Melakukan analisis
kerja sama komponen
b. Pernyataan dari perubahan
dengan pihak struktur dan
pihak terkait lingkungan yang
terkait nonstruktur
mempengaruhi
c. Pengujian terhadap bangunan dengan
d. Penyediaan terjadinya
komponen struktur menggunakan
peralatan Kegagalan
dan nonstruktur peralatan untuk
pendukung Bangunan
bangunan dengan pengamatan
menggunakan c. Melakukan analisis
peralatan untuk tingkat pemenuhan
pengamatan standar K4
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 8 TAHUN 2021
D I R E K T O R A T JENDERAL BINA KONSTRUKSI tentang Penilai Ahli, Kegagalan Bangunan, dan Penilaian Kegagalan Bangunan
22

PASAL 38
PELAPORAN HASIL PENILAIAN KEGAGALAN BANGUNAN

PENYAMPAIAN LAPORAN PENYAMPAIAN USULAN REKOMENDASI KEBIJAKAN KEPADA


PENYUSUNAN LAPORAN (paling lambat 90 hari sejak tanggal peneri MENTERI DALAM RANGKA PENCEGAHAN TERJADINYA
maan tugas) KEGAGALAN BANGUNAN

isi laporan paling sedikit memuat:


a. Pemastian pemenuhan Standar K4 Menteri Pengguna berisikan langkah-langkah yang terdiri:
b. penyebab terjadinya Kegagalan Jasa
a.teknis untuk penanggulangan Kegagalan
Bangunan.
Ketua Pemilik/ Bangunan yang disusun berdasarkan sebab
c. penetapan besaran kerugian penanggung
keteknikan, serta usulan besarnya
LPJK akibat kejadian Kegagalan Bangunan.
Laporan jawab
ganti rugi yang harus dibayar oleh diserahkan bangunan b.koordinasi dan peran serta dengan pihak-
menteri/
pihak yang bertanggung jawab. pada: pihak yang berhubungan langsung terhadap
gubernur/
d. penetapan pihak yang bertanggung bupati/ Pengelola terjadinya Kegagalan Bangunan.
jawab atas Kegagalan Bangunan. walikota Bangunan c.pencegahan terjadinya Kegagalan Bangunan.
e. jangka waktu perbaikan dan
pembayaran kerugian.

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 8 TAHUN 2021
DI R E K T O R AT JENDERAL BINA KONSTRUKSI tentang Penilai Ahli, Kegagalan Bangunan, dan Penilaian Kegagalan Bangunan
22

PASAL 39
KETENTUAN PERALIHAN

Penilai Ahli yang telah tercatat di dalam Sistem Informasi


Konstruksi Indonesia sebelum Peraturan Menteri ini
berlaku harus melakukan pengakuan terhadap
kompetensi terkini di LPJK untuk melaksanakan
tugas Penilai Ahli

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 8 TAHUN 2021
D I R E K T O R A T JENDERAL BINA KONSTRUKSI tentang Penilai Ahli, Kegagalan Bangunan, dan Penilaian Kegagalan Bangunan
Permen PUPR 8/2021 : Penilai Ahli “Tercatat SIKI” dan “Baru”
Penilai Ahli Tercatat SIK
I (79 orang).
PENILAI AHLI PENILAI AHLI Penilai Ahli
48 Penilai Ahli Tercatat “Eksisting” “Baru” Penjaringan
SIKI sudah menyatakan Terbuka
kesediaan By RCC By Reguler

Relaksasi Pengetatan
Pendaftaran Ulang Pendaftaran
Tim Uji Kompetensi Penilai Ahli
Rekruitmen Pe Representasi
nilai Ahli Pelatihan (Refreshment) Pelatihan Provinsi
Diskusi Studi Kasus Uji Kompetensi

Pencatatan/Registrasi
Pelatihan dan Perpanjangan SPA
Pengembangan Pemberdayaan/Pengawasan (Sertifikat Penilai Ahli)
Kompetensi Penetapan/Penugasan
PP 14/2021 TINDAK LANJUT PROGRAM KERJA LPJK
Permen PU 8/2021 HASIL FGD (28.6.2021) TERKAIT PENILAI AHLI
Pengumuman Pendaftaran Penilai Ahli
PENDAFTARAN Penjaringan dan Pemetaan Calon PA
SE Ketua LPJK tentang Pembentukan Tim Verifikasi dan Validasi
Pedoman Teknis Tata
Pembentukan Tim Penyusun Modul
Cara yang mengatur:
PELATIHAN Pembentukan Tim Instruktur Pelatihan
▪ Proses Pendaftaran Penerbitan Surat Tanda Tamat Pelatihan

▪ Proses Pelatihan Pembentukan Tim Uji Kompetensi


UJI KOMPETENSI Penilaian Manajerial, Psikologi, Teknik
▪ Proses Uji Kompetensi Berita Acara Kelulusan & Penerbitan SPA

▪ Proses Pencatan Penyusunan Sistem Database PA


PENCATATAN Tanda Tangan Pakta Komitmen, Kode Etik
dan Kode Perilaku PA
Pencatatan PA ke dalam SIJK-T/SIKI

Pedoman Teknis Tata Cara Program Pelatihan PA secara Reguler


PEMBINAAN Pemberdayaan & Pengawasan Pengembangan Kompetensi PA
PA serta Perpanjangan SPA Pengawasan PA dan Perpanjangan SPA

Tata Cara Penetapan Penugasan PA


Pedoman Teknis Tata Cara
Penyusunan Perjanjian Kerja PA dengan
PENUGASAN Penugasan PA terkait Penilaian Pemohon Penilaian Kegagalan Bangunan
Kegagalan Bangunan Pelaporan Penilaian Kegagalan Bangunan
TERIMA KASIH
DIREKTORAT KEBERLANJUTAN KONSTRUKSI|2021
Email: ditkeberlanjutankonstruksi.djbk@pu.go.id
Telp/Fax. (021) 2751 3845
Keyword
23

LAMPIRAN I

Pendaftaran, Pelatihan, Uji Kompetensi,


Pencatatan, Pemberdayaan, dan Pengawasan
Penilai Ahli

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 8 TAHUN 2021
DI R E K T O R AT JENDERAL BINA KONSTRUKSI tentang Penilai Ahli, Kegagalan Bangunan, dan Penilaian Kegagalan Bangunan
LAMPIRAN I 24
TATA CARA PENDAFTARAN PENILAI AHLI

PENDAFTARAN SEBAGAI CPA MELALUI SIJKT: SALINAN DOKUMEN YANG DILAMPIRKAN:


❑ Dibuka setiap saat atau sesuai kebutuhan ❑ KTP/SIM/Paspor;
❑ Paling lambat 2 (dua) bulan sebelum proses uji ❑ Kartu NPWP;
kompetensi dan diinformasikan melalui media massa ❑ Surat Ijin dari Pimpinan Asosiasi;
nasional. ❑ Surat Ijin dari Pimpinan Unit (bagi calon
❑ Wajib memenuhi Syarat Umum dan Khusus Penilai Ahli yang berasal dari Perguruan Tinggi
atau Praktisi)
❑ KTA
❑ Tulisan singkat terkait Penilaian Kegagalan
VERIFIKASI DAN VALIDASI OLEH LPJK: Bangunan
❑ Dalam jangka waktu 7 (tujuh) Hari setelah
pernyaratan dinyatakan lengkap.
❑ Apabila didapati adanya berkas yang belum
lengkap, LPJK memberitahukan kepada PENGAKUAN TERHADAP KOMPETENSI TERKINI
pemohon melalui SIJKT untuk melengkapi (RECOGNITION CURRENT COMPETENCY/RCC)
persyaratan dalam jangka waktu paling lama 7 Penilai Ahli yang telah tercatat dalam Sistem
(tujuh) Hari sejak pemberitahuan disampaikan Informasi Konstruksi Indonesia sebelum Peraturan
kepada pemohon. Menteri ini berlaku, tetap dapat bertugas sebagai
❑ Pemohon yang telah memenuhi persyaratan Penilai Ahli melalui proses RCC. Penilai Ahli
dan lolos verifikasi dan validasi ditetapkan dimaksud di atas harus melalui proses RCC yang
sebagai calon Penilai Ahli oleh LPJK dan dilakukan oleh LPJK.
diumumkan dalam SIJKT.
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM
DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 8 TAHUN 2021
tentang Penilai Ahli, Kegagalan Bangunan, dan Penilaian Kegagalan Bangunan
LAMPIRAN I 25
PELATIHAN DAN UJI KOMPETENSI CALON PENILAI AHLI

PELATIHAN CALON PENILAI AHLI: PELATIHAN DALAM BENTUK TEORI DAN PRAKTIK:
Mulai ❑ Pemahaman materi
❑ dilakukan oleh LPJK.
❑ mendapatkan surat tanda tamat ❑ Diskusi
Pelatihan PA pelatihan yang diterbitkan oleh LPJK. ❑ Praktik penilaian Kegagalan Bangunan yang didukung oleh
❑ mengacu pada ketentuan pelatihan peralatan investigasi
lulus
berbasis kompetensi sesuai dengan SKKNI KETENTUAN LAIN:
Surat Tanda Tamat dan ketentuan peraturan perundang- ❑ Berkas pendaftaran yang sudah diterima menjadi milik
Pelatihan undangan. LPJK.
❑ LPJK dalam melaksanakan pelatihan, ❑ Selama proses pendaftaran hingga uji kompetensi, tidak
dapat bekerja sama dengan pakar dipungut biaya apapun. LPJK tidak menanggung biaya
Uji Kompetensi PA dan/atau lembaga/institusi yang yang telah dikeluarkan oleh Pemohon (Calon Penilai Ahli).
berkompeten di bidangnya. ❑ LPJK tidak melayani surat menyurat dan korespodensi
lainnya.
SPA ❑ LPJK akan membiayai selama peserta mengikuti proses Uji
Kompetensi.
SIJKT
PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI MENCAKUP: ❑ Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan secara tatap muka.
❑ Penilaian manajerial Apabila dalam kondisi pandemic dan epidemi, maka Uji
❑ Psikologi dapat digantikan dengan cara tatap muka bermedia.
Daftar
❑ Keteknikan ❑ Seluruh informasi terkait pengumuman setiap tahapan
PA
METODOLOGI UJI KOMPETENSI: dilakukan melalui website Penilai Ahli pada Sistem
❑ Uji tertulis Informasi Jasa Konstruksi Terintegrasi.
❑ Wawancara ❑ Keputusan LPJK atas penetapan Penilai Ahli adalah final
Menteri
❑ Uji komprehensif yang dapat dilakukan dan tidak dapat diganggu gugat.
dalam bentuk karya tulis dan paparan
atas pandangan Calon PA terhadap PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM
Selesai Kegagalan Bangunan dan Penilaian DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 8 TAHUN 2021
Kegagalan Bangunan tentang Penilai Ahli, Kegagalan Bangunan, dan Penilaian Kegagalan Bangunan
LAMPIRAN I 26
PEMBERDAYAAN PENILAI AHLI YANG DILAKUKAN OLEH LPJK
PELAKSANA MUTU BAKU
NO. KEGIATAN KETERANGAN
PENILAI AHLI LPJK Asesor/LSP KELENGKAPAN HASIL
1 2 3 4 6 7 8 9

Mulai

1 Melakukan registrasi akun di Sistem Data informasi: Akun Sementara


Informasi Jasa Konstruksi terintegrasi - pengalaman kerja; dan
- nomor SKK
2 Verifikasi dan validasi akun

a. Pengumpulan data dan informasi


Penilai Ahli

3 Menyetujui registrasi akun Tidak Akun Sementara Akun Aktif


Setuju Selesai

Ya
4 Mengikuti kegiatan pengembangan
kompetensi Penilai Ahli

5 Mencatat kegiatan pengembangan - Klasifikasi kegiatan; Laporan Penilai Ahli


kompetensi Penilai Ahli di SIJK - Detail kegiatan;
terintegrasi - Durasi kegiatan;
- Peran dalam kegiatan;
- Dokumentasi: surat undangan,
foto.
6 Melakukan penilaian angka kredit Laporan Penilai Ahli Laporan Pengajuan Angka Besaran angka kredit diatur sesuai
mandiri atas kegiatan pengembangan Kredit peraturan perundang-undangan
kompetensi Penilai Ahli yang dilakukan yang belaku
7 Memverifikasi dan memvalidasi kegiatan - Laporan Penilai Ahli; dan Laporan Penetapan Angka
pengembangan kompetensi Penilai Ahli - Laporan Pengajuan Angka Kredit
dan penilaian angka kredit yang diajukan Kredit.
Penilai Ahli
8 Memperoleh validasi angka kredit Laporan Penetapan Angka Angka Kredit
berdasaran kegiatan pengembangan Kredit
kompetensi Penilai Ahli yang dilakukan

Selesai
LAMPIRAN I 27
PEMBERDAYAAN PENILAI AHLI YANG DILAKUKAN MANDIRI OLEH PENILAI AHLI
PELAKSANA MUTU BAKU
NO. KEGIATAN KETERANGAN
Instansi Lain LPJK KELENGKAPAN HASIL

1 2 3 4 5 6 7

Mulai

1 Melakukan registrasi akun di Sistem Data informasi: Akun Sementara


Informasi Jasa Konstruksi terintegrasi - NPWP;
- nama instansi;
- nama pengurus; dan
- alamat kantor
2 Verifikasi dan validasi akun Data dan informasi instansi

3 Menyetujui registrasi akun Tidak


Akun Sementara Akun Aktif
Setuju

Ya
4 Melakukan kegiatan pengembangan Dapat bekerja sama dengan instansi lain
kompetensi Penilai Ahli yang kompeten dalam
menyelenggarakan kegiatan
pengembangan kompetensi
5 Mencatat kegiatan pengembangan - Klasifikasi kegiatan Laporan kegiatan
kompetensi di SIJK terintegrasi - Detail kegiatan pengembangan kompetensi
- Durasi kegiatan
- Nama peserta kegiatan
6 Melakukan evaluasi kegiatan Laporan kegiatan pengembangan Laporan evaluasi kegiatan
pengembangan kompetensi kompetensi pengembangan kompetensi

7 Membuat berita acara pelaksanaan Laporan evaluasi kegiatan Berita acara pelaksanaan
pengembangan kompetensi pengembangan kompetensi pengembangan kompetensi

8 Membuat sertifikat kegiatan pengembangan Berita acara pelaksanaan Sertifikat kegiatan Sertifikat kegiatan pengembangan
kompetensi pengembangan kompetensi pengembangan kompetensi kompetensi diberikan kepada Penilai Ahli

Selesai
LAMPIRAN I 28
TATA CARA PEMBERIAN SANKSI
Laporan Pelanggaran Penilai
Ahli oleh:
LAPORAN PELANGGARAN YANG
Pengguna Jasa MASUK KE LPJK AKAN DIPROSES
APABILA:
Pemilik/Penanggung jawab ✓ identitas pemberi laporan
bangunan pelanggaran jelas; dan
✓ pelanggaran yang
Pengelola bangunan
disampaikan dapat
dipertanggungjawabkan.
Penyedia Jasa

JENIS SANKSI:
LPJK ❑ peringatan tertulis;
Klarifikasi dan konfirmasi
Mencatat dan memberi
laporan kepada pelapor ❑ tidak diberikan penugasan;
nomor urut laporan
❑ pemberhentian dari tugas; dan/atau
❑ dikeluarkan dari daftar Penilai Ahli yang
10 Hari sejak diterimanya Rapat pengurus LPJK tercatat dalam Sistem Informasi Jasa
laporan Konstruksi terintegrasi

Berita Acara

Rekomendasi

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM


Paling lambat 30 hari kerja sejak Penetapan sanksi
DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 8 TAHUN 2021
diterimanya laporan oleh Menteri
tentang Penilai Ahli, Kegagalan Bangunan, dan Penilaian Kegagalan Bangunan
29

LAMPIRAN II
Kegagalan Bangunan:
▪ Kriteria dan Tolok Ukur Kegagalan Bangunan
Sumber Daya Air (SDA)
▪ Kriteria dan Tolok Ukur Kegagalan Bangunan Jalan
dan Jembatan
▪ Kriteria dan Tolok Ukur Kegagalan Bangunan
Keciptakaryaan dan Perumahan

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 8 TAHUN 2021
DI R E K T O R AT JENDERAL BINA KONSTRUKSI tentang Penilai Ahli, Kegagalan Bangunan, dan Penilaian Kegagalan Bangunan
LAMPIRAN II 30
KRITERIA DAN TOLOK UKUR KEGAGALAN BANGUNAN SUMBER DAYA AIR
JENIS KEGAGALAN
NO JENIS BANGUNAN KOMPONEN UTAMA ITEM KRITERIA PENJELASAN
BANGUNAN
Akibat material tidak sesuai, gempa bumi,
Pemecah Gelombang Beton Ambruk
tsunami, likuifaksi
Akibat angkur tidak kuat,
Struktural Dinding Penahan Tanah Beton, Baja Ambruk
kesalahan pelaksanaan dalam pemadatan
Terjadinya kesalahan desain, bencana alam
Revetment Beton Ambruk
(gempa bumi, tsunami, likuifaksi)
Bangunan
1
Pengaman Pantai Akibat material tidak sesuai, gempa bumi,
Pemecah Gelombang Beton Ambruk Sebagian
tsunami, likuifaksi
Akibat angkur tidak kuat,
Dinding Penahan Tanah Beton, Baja Ambruk Sebagian
Fungsional kesalahan pelaksanaan dalam pemadatan

Penurunan Struktur Pemecah Terjadinya kesalahan desain,


Revetment Beton
Gelombang bencana alam (gempa bumi, tsunami, likuifaksi)

Tubuh bendungan ambruk, Terjadinya kesalahan desain,


Struktural Tubuh bendungan Pekerjaan Beton
tubuh bendung patah bencana alam (gempa bumi, tsunami, likuifaksi)
2 Bendungan
Tubuh bendungan retak, Terjadinya kesalahan desain,
Fungsional Tubuh bendungan Pekerjaan Beton
tubuh bendungan rembes berlebih bencana alam (gempa bumi, tsunami, likuifaksi)

Tubuh bendung ambruk, Terjadinya kesalahan desain,


Struktural Tubuh bendung Pekerjaan Beton
tubuh bendung patah bencana alam (gempa bumi, tsunami, likuifaksi)
3 Bendung
Tubuh bendung retak, Terjadinya kesalahan desain,
Fungsional Tubuh bendung Pekerjaan Beton
tubuh bendungan rembes berlebih bencana alam (gempa bumi, tsunami, likuifaksi)
LAMPIRAN II 31
KRITERIA DAN TOLOK UKUR KEGAGALAN BANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN
JENIS KEGAGALAN KOMPONEN
NO JENIS BANGUNAN ITEM KRITERIA PENJELASAN
BANGUNAN UTAMA
Tiang Pancang Patah, Roboh, Runtuh Akibat ditabrak, terkena longsor, tergerus banjir, abrasi pantai, korosi, akibat pergerusan
Pondasi
Tiang Bor Patah, Roboh, Runtuh Akibat ditabrak, terkena longsor, tergerus banjir, abrasi pantai, korosi, akibat pergerusan
Pile Cap Patah, Runtuh Akibat ditabrak, terkena longsor, tergerus banjir, akibat pergerusan
Abutment Rebah Terguling, Patah Tanah amblas, tanah naik, tanah bergerak, akibat pergerusan
Bangunan
Pilar Patah, Roboh, Runtuh Tertabrak, terbawa arus, akibat pergerusan
Bawah Pylon Patah, Roboh, Runtuh Akibat kesalahan pelaksanaan, akibat kesalahan desain, terbakar
Angkur Tercabut Pergerakan tanah, kesalahan desain, beban melebihi batas tarik
Struktural Gelagar Patah Beban berlebih, kesalahan desain
Box Patah Beban berlebih, kesalahan desain
Rangka dan rangka
Bangunan Runtuh Beban berlebih, terbakar, kegagalan ikatan
cantilever
Atas Pelengkung Runtuh Beban berlebih, terbakar, kegagalan ikatan, kabel hanger putus
Gantung Runtuh Beban berlebih, terbakar, kegagalan ikatan, kabel utama putus, kabel hanger putus,
Cable-stayed Runtuh Beban berlebih, terbakar, kegagalan ikatan, kabel utama putus
Tiang Pancang Patah (tidak sampai roboh) Akibat ditabrak, terkena longsor, tergerus banjir, abrasi pantai, korosi, akibat pergerusan
Pondasi
1 Jembatan Tiang Bor Patah (tidak sampai roboh) Akibat ditabrak, terkena longsor, tergerus banjir, abrasi pantai, korosi, akibat pergerusan
Pile Cap Bergeser Akibat ditabrak, terkena longsor, tergerus banjir, akibat pergerusan
Abutment Bergeser, miring Tanah amblas, tanah naik, tanah bergerak, tertabrak, terbawa arus, akibat pergerusan
Bangunan
Pilar Bergeser, miring Tanah amblas, tanah naik, tanah bergerak, tertabrak, terbawa arus, akibat pergerusan
Bawah Pylon Miring Akibat kesalahan pelaksanaan, akibat kesalahan desain, terbakar
Angkur Tercabut (tidak sampai lepas) Pergerakan tanah, kesalahan desain, beban melebihi batas tarik
Gelagar Retak Keretakan yang mempengaruhi perubahan bentuk
Fungsional Box Retak Beban berlebih, kesalahan desain
Rangka dan rangka Tidak berfungsinya beberapa
Beban berlebih, kesalahan desain, kehilangan komponen, ikatan lepas
cantilever elemen rangka
Bangunan Melendut melebihi ambang
Pelengkung Beban berlebih, kegagalan ikatan
Atas batas fungsional
Melendut melebihi ambang
Gantung Beban berlebih, kegagalan ikatan, kabel hanger putus
batas fungsional
Melendut melebihi ambang
Cable-stayed Beban berlebih, kegagalan ikatan, kabel utama putus
batas fungsional
32
LAMPIRAN II
KRITERIA DAN TOLOK UKUR KEGAGALAN BANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN
JENIS KEGAGALAN KOMPONEN
NO JENIS BANGUNAN ITEM KRITERIA PENJELASAN
BANGUNAN UTAMA
Pergerakan tanah, banjir, longsor, heaving berlebih, likuifaksi,
Perkerasan Lentur Putus
box culvert runtuh sebagian, akibat sinkhole
Badan Jalan
Pergerakan tanah, banjir, longsor, heaving berlebih, likuifaksi,
Perkerasan Kaku Putus
box culvert runtuh sebagian, akibat sinkhole
Struktural
Dinding Penahan Akibat angker putus, akibat terjadinya pergerusan tanah, akibat pergerakan tana
Underpass Ambruk
Tanah h, akibat longsor, akibat rembesan air
Jalan Layang
Pile Cap Patah, Runtuh Akibat ditabrak, terkena longsor, tergerus banjir, akibat pergerusan
Pile Cap
2 Jalan
Pergerakan tanah, banjir, longsor, heaving berlebih, likuifaksi,
Perkerasan Lentur Putus Sebagian
box culvert runtuh sebagian
Badan Jalan
Pergerakan tanah, banjir, longsor, heaving berlebih, likuifaksi,
Perkerasan Kaku Putus Sebagian
box culvert runtuh sebagian
Fungsional
Dinding Penahan Akibat angkur putus, akibat terjadinya pergerusan tanah, akibat pergerakan tanah,
Underpass Retak
Tanah akibat longsor, akibat rembesan air
Jalan Layang
Pile Cap Retak, bergeser Akibat ditabrak, terkena longsor, tergerus banjir, akibat pergerusan
Pile Cap

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 8 TAHUN 2021
DI R E K T O R AT JENDERAL BINA KONSTRUKSI tentang Penilai Ahli, Kegagalan Bangunan, dan Penilaian Kegagalan Bangunan
LAMPIRAN II 33
KRITERIA DAN TOLOK UKUR KEGAGALAN BANGUNAN KECIPTAKARYAAN DAN PERUMAHAN
JENIS KEGAGALAN
NO JENIS BANGUNAN KOMPONEN UTAMA ITEM KRITERIA PENJELASAN
BANGUNAN
Akibat tidak bisa menahan beban, akibat pergerakan tanah, akibat
Tiang Pancang Patah, Roboh, Runtuh
kesalahan desain, akibat gempa bumi, akibat likuifaksi

Akibat tidak bisa menahan beban, akibat pergerakan tanah, akibat


Pondasi Tiang Bor Patah, Roboh, Runtuh
kesalahan desain, akibat gempa bumi, akibat likuifaksi

Akibat tidak bisa menahan beban, akibat pergerakan tanah, akibat


Pile Cap Patah, Runtuh
kesalahan desain, akibat gempa bumi, akibat likuifaksi
Struktur
Struktur Utama Balok Patah, Runtuh Akibat tidak bisa menahan beban, akibat kesalahan desain, akibat gempa bumi
Bangunan Kolom Patah, Runtuh Akibat tidak bisa menahan beban, akibat kesalahan desain, akibat gempa bumi

Pelat Lantai Runtuh Akibat tidak bisa menahan beban, akibat kesalahan desain, akibat gempa bumi
Akibat kesalahan desain, akibat terbakar, akibat gempa bumi
1 Bangunan Gedung Rangka dan Penutup Rangka Baja Runtuh, Akibat Terbakar
Atap Bangunan Akibat kesalahan desain, akibat terbakar, akibat gempa bumi, akibat angin
Atap Runtuh
Akibat tidak bisa menahan beban, akibat pergerakan tanah, akibat
Tiang Pancang Bergeser, Miring
kesalahan desain, akibat gempa bumi, likuifaksi
Akibat tidak bisa menahan beban, akibat pergerakan tanah, akibat
Pondasi Tiang Bor Bergeser, Miring
kesalahan desain, akibat gempa bumi, likuifaksi
Akibat tidak bisa menahan beban, akibat pergerakan tanah, akibat
Pile Cap Bergeser
Fungsional kesalahan desain, akibat gempa bumi, likuifaksi

Struktur Utama Balok Retak Akibat tidak bisa menahan beban, akibat kesalahan desain, akibat gempa bumi
Bangunan Kolom Retak, Miring Akibat tidak bisa menahan beban, akibat kesalahan desain, akibat gempa bumi
Akibat beban tidak sesuai, akibat pemeliharaan, akibat kebakaran,
Komponen Penunjang Lift Jatuh, Terbakar
akibat gempa bumi
34

LAMPIRAN II
KRITERIA DAN TOLOK UKUR KEGAGALAN BANGUNAN KECIPTAKARYAAN DAN PERUMAHAN

JENIS KEGAGALAN B KOMPONEN


NO JENIS BANGUNAN ITEM KRITERIA PENJELASAN
ANGUNAN UTAMA

Komponen Penunjang Mezanine atau struktur tergant Akibat beban berlebih, kabel putus, akibat
Runtuh
ung dengan kabel gempa bumi

Bangunan Gedung Fungsional Akibat kesalahan desain, akibat terbakar,


1
Rangka Baja Runtuh Sebagian akibat gempa bumi
Rangka dan Penutup
Atap Bangunan Akibat kesalahan desain, akibat terbakar,
Atap Runtuh Sebagian akibat gempa bumi

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 8 TAHUN 2021
DI R E K T O R AT JENDERAL BINA KONSTRUKSI tentang Penilai Ahli, Kegagalan Bangunan, dan Penilaian Kegagalan Bangunan
35

LAMPIRAN III
Penilaian Kegagalan Bangunan :
▪ Pelaporan Kejadian Kegagalan Bangunan
▪ Penugsan Penilai Ahli dan Perjanjian Kerja
▪ Biaya Penilaian Kegagalan Bangunan
▪ Pemeriksaan Dokumen Legalitas dan/atau
Perizinan Objek Bangunan
▪ Identifikasi dan Investigasi Kegagalan bangunan
▪ Analisis Penyebab Kegagalan bangunan
▪ Penilaian Besaran Ganti Kerugian
▪ Penetapan Penanggung Jawab Kegagalan Bangunan
▪ Pelaporan Hasil Penilaian Kegagalan Bangunan

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM


DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 8 TAHUN 2021
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT tentang Penilai Ahli, Kegagalan Bangunan, dan Penilaian Kegagalan Bangunan
DI R E K T O R AT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
LAMPIRAN III 36
PELAPORAN KEJADIAN KEGAGALAN BANGUNAN

ISI LAPORAN KEJADIAN KEGAGALAN BANGUNAN


✓ Nama Bangunan merupakan Identitas Bangunan
✓ Pihak yang melaporkan kejadian kegagalan
bangunan
✓ Lokasi Detail Bangunan menunjukkan tempat
atau Alamat kejadian terjadinya Kegagalan
Bangunan
a. Alamat lengkap
b. Denah/peta letak lokasi kejadian
✓ Waktu kejadian Kegagalan Bangunan
a. Tanggal kejadian Kegagalan Bangunan
PIHAK LAIN MELIPUTI: (tanggal,bulan,tahun)
❑ Masyarakat yang dirugikan atau pihak yang terkena dampak b. Pukul atau waktu kejadian
langsung, masyarakat yang terkena dampak Kegagalan ✓ Foto atau bukti kejadian Kegagalan Bangunan
Bangunan dapat melapor; a. Gambar/Foto
❑ Masyarakat yang menyaksikan kejadian atau pihak yang tidak b. Video
dirugikan boleh melaporkan sebagai Saksi Mata yang melihat ✓ Identitas Pelapor
kejadian Kegagalan Bangunan dengan melaporkan sesuai a. Kartu Tanda Penduduk (KTP) / SIM
dengan prosedur pelaporan yang ditetapkan dalam Peraturan b. Kartu lainnya, sebagai dokumen pendukung
Perundang-undangan. dari Pihak yang melaporkan kejadian
Kegagalan Bangunan
LAMPIRAN III 37
PENUGASAN PENILAI AHLI

PERENCANAAN PENUGASAN:
❑ Penilai Ahli dapat berupa orang perorangan, kelompok, atau lembaga yang diberikan
kewenangan untuk melakukan penilaian dalam hal terjadi Kegagalan Bangunan
❑ LPJK melakukan rencana penugasan Penilai Ahli sesuai dengan kompetensinya berdasarkan
daftar Penilai Ahli paling lama 2 (dua) hari setelah surat permohonan diterima

PENUNJUKKAN DAN KONFIRMASI PENILAI AHLI:


❑ Disampaikan paling lama 2 (dua) hari setelah menerima laporan kejadian Kegagalan
Bangunan
❑ Penilai Ahli wajib memberikan keterangan penerimaan atau penolakan atas surat
penunjukkan pada butir c kepada LPJK paling lama 3 (tiga) hari sejak tanggal penunjukkan

PENETAPAN TIM PENILAI AHLI:


❑ LPJK membentuk dan menetapkan tim Penilai Ahli melalui surat penugasan yang
ditembuskan kepada Menteri paling lama 1 (satu) hari. Penugasan Penilai Ahli oleh LPJK
ditetapkan paling lama 30 (tiga puluh) Hari sejak diterimanya laporan mengenai terjadinya
Kegagalan Bangunan

PERJANJIAN KERJA :
❑ Paling lama 3 (tiga) hari sejak penyampaian surat penugasan Penilai Ahli kepada pihak
pelapor dan/atau pihak terkait lainnya dan disertai pakta integritas
LAMPIRAN III 38
PEMERIKSAAN DOKUMEN LEGALITAS DAN/ATAU PERIZINAN OBJEK BANGUNAN

DOKUMEN PERENCANAAN KEGIATAN MELIPUTI:


❑ jadwal kerja;
❑ daftar simak untuk pengumpulan dokumen; dan
❑ kebutuhan tenaga ahli yang dibutuhkan.

DAFTAR SIMAK DOKUMEN MELIPUTI:


❑ perencanaan dan pendanaan;
❑ perancangan konstruksi;
❑ perizinan;
❑ data runtut waktu pencatatan kesehatan dari bangunan;
❑ pelaksanaan pekerjaan konstruksi;
❑ gambar terbangun (as built drawing);
❑ pengawasan pekerjaan konstruksi;
❑ penerapan SMKK;
❑ teknis pengoperasian dan pemeliharaan; dan
❑ data perubahan lingkungan yang dapat mempengaruhi stabilitas maupun fungsi bangunan.
39
LAMPIRAN III
IDENTIFIKASI KEGAGALAN BANGUNAN

Mulai DATA PRIMER DAN SEKUNDER MELIPUTI:


❑ gambaran kondisi lapangan dari Kegagalan Bangunan;
❑ kondisi geologi dan geoteknik;
❑ komponen struktur dan nonstruktur bangunan; dan
Pencarian data primer
❑ komponen struktur bangunan yang sulit dilihat secara visual dengan menggunakan
dan sekunder
peralatan khusus untuk pengamatan

Gambaran kondisi PIHAK TERKAIT MELIPUTI:


lapangan lokasi ❑ Pengguna Jasa;
Kegagalan Bangunan ❑ instansi terkait;
❑ Pemilik Bangunan;
❑ Pengelola Bangunan;
Pernyataan dari pihak ❑ Penyedia Jasa konsultansi perancangan Konstruksi;
❑ Penyedia Jasa pelaksanaan pekerjaan Konstruksi;
terkait
❑ Penyedia Jasa konsultansi pengawasan dan/atau manajemen Konstruksi;
❑ pemasok;
❑ rantai pasok;
Pengujian terhadap komponen
struktur dan nonstruktur ❑ aplikator;
bangunan dengan menggunakan ❑ operator;
peralatan untuk pengamatan ❑ penanggung jawab operasi;
❑ mandor;
❑ tukang;
Selesai ❑ saksi fakta; dan
❑ masyarakat umum/saksi fakta.
ANALISIS PENYEBAB KEGAGALAN BANGUNAN 40
LAMPIRAN III
INVESTIGASI KEGAGALAN BANGUNAN
FORMULIR
PENDAFTARAN
CALON
PENILAI AHLI
FORMULIR
PAKTA INTEGRITAS
FORMULIR
HASIL UJI KOMPETENSI
(diisi oleh LPJK)
FORMULIR
CHECKLIST PENGAWASAN
PELAKSANAAN PENILAIAN
KEGAGALAN BANGUNAN
FORMULIR
PERPANJANGAN SPA
FORMULIR
LAPORAN KEJADIAN
KEGAGALAN
BANGUNAN
FORMAT RENCANA KEBUTUHAN PENILAI AHLI DAN TENAGA
AHLI DAN/ATAU TENAGA PENDUKUNG LAINNYA
FORMAT PERJANJIAN KERJA
FORMAT BERITA ACARA HASIL INVESTIGASI KEGAGALAN BANGUNAN
FORMAT BERITA ACARA USULAN BESARAN GANTI KERUGIAN FORMAT BERITA ACARA PENETAPAN PENANGGUNG
JAWAB KEGAGALAN BANGUNAN
FORMAT LAPORAN HASIL PENILAIAN KEGAGALAN BANGUNAN
FORMAT COVER LAPORAN

Anda mungkin juga menyukai