1. LPJK
2. Struktur, Jenis Usaha, Klasifikasi dan SubKlasifikasi,
Layanan Usaha
3. Sumber daya material dan peralatan Konstruksi
4. Pembentukan LSBU dan Lisensi LSBU
5. Akreditasi Asosiasi Jasa Konstruksi
Outline #01
JUDUL OUTLINE 01
PENYELENGGARAAN SEBAGIAN
KEWENANGAN PEMERINTAH PUSAT - Pasal 6 -
1. Akreditasi (Asosiasi BUJK, Asosiasi Profesi, dan Asosiasi rantai pasok
PENYELENGGARAAN jasa konstruksi)
SEBAGIAN KEWENANGAN 2. Menetapkan Penilai Ahli terdaftar
3. Penyetaraan Tenaga Kerja Asing
PEMERINTAH PUSAT
4. Membentuk LSP/Panitia Teknis Uji Kompetensi
MENGIKUTSERTAKAN 5. Lisensi LSBU
MASYARAKAT JASA 6. Pencatatan (BUJK, TKK, Penilai Ahli, Pengalaman BU, Pengalaman
KONSTRUKSI professional tenaga kerja, LSP, dan LSBU)
lembaga nonstruktural yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada
"LEMBAGA
dilakukan melalui SATU
yang dibentuk
Menteri”
Berkedudukan di ibu Kota Negara RI
Layanan dibiayai keuangan negara
"
berdasarkan PP ini
Susunan Organisasi LPJK
1. Pengurus; dan
Tugas LPJK
a. Pencatatan pengalaman;
b. Akreditasi;
c. Penetapan Penilai Ahli;
2. Sekretariat d. Pemberian Lisensi;
LPJK Hak keuangan e. Penyetaraan di bidang Jasa Konstruksi; dan
f. Tugas lain yang diberikan oleh Menteri.
dan fasilitas
PERATURAN PEMERINTAH NO 14 TAHUN 2021
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
3 tentang Perubahan atas PP Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan
DIR EKTO R AT JENDERAL BINA KONSTRUKSI Pelaksanaan UU Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
PENGURUS LPJK - Pasal 6A dan Pasal 6B -
• Bagian administrasi
• kelompok jabatan fungsional.
Sekretaris secara ex-officio
Sekretariat LPJK dijabat oleh sekretaris
dipimpin oleh direktorat jenderal yang
Sekretaris. bertanggung jawab bidang
Jasa Konstruksi pada
kementerian PUPR
JASA PEKERJAAN
PEKERJAAN KONSTRUKSI
KONSULTANSI
KONSTRUKSI TERINTEGRASI
KONSTRUKSI
Tidak dapat mengambil dengan jenis usaha yang lain Dapat mengambil jenis usaha
pekerjaan konstruksi
"
Penyedia Jasa yang tidak memiliki subklasifikasi
spesialis pada:
a. Klasifikasi
Konstruksi khusus harus melakukan kerja
dan/atau Konstruksi sama operasi
Pekerjaan Konstruksi
prapabrikasi yang bersifat spesialis
b. Klasifikasi selain harus dikerjakan oleh wajib dilaksanakan oleh
sebagaimana Subpenyedia Jasa yang
dimaksud pada dinominasikan pada
Penyedia Jasa badan
huruf a proses pemilihan. usaha spesialis.
TUJUAN PENCATATAN
• menyiapkan Pangkalan
DATA SDMPK
• meminimalisir SUMBER DAYA MATERIAL & PERALATAN
ketidakpastian informasi
▪ Harus Lulus uji dan mengoptimalkan produk
SDMPK sesuai SNI
dalam negeri.
• menJAMIN terselenggaranya
pembangunan ▪ Dilakukan Pencatatan menggunakan sistem
infrastruktur yang tepat informasi jasa konstruksi terintegrasi
mutu, tepat waktu, dan
tepat biaya.
• mendukung pemenuhan
Standar K4
"
dokumen pencatatan
✓ Verifikasi dan validasi
✓ Penerbitan dan penetapan penomoran pencatatan Dilakukan produsen material konstruksi
✓ Publikasi dan pengarsipan data dan informasi
"
secara elektronik pada sistem informasi
Data dan informasi serta pengunggahan dokumen jasa konstruksi terintegrasi
pencatatan berupa:
❖ Identitas produsen
❖ Jenis dan spesifikasi
❖ Kapasitas produksi
❖ Sertifikat kesesuaian terhadap SNI yang
diterbitkan lembaga penilaian kesesuaian
❖ Sertifikat tingkat komponen dalam negeri
PERATURAN PEMERINTAH NO 14 TAHUN 2021
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
16 tentang Perubahan atas PP Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan
DIR EKTO R AT JENDERAL BINA KONSTRUKSI Pelaksanaan UU Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
SUMBER DAYA MATERIAL DAN PERALATAN
KONSTRUKSI (SDMPK) -Pasal 26C-
"
Dilakukan pemilik sumber daya peralatan
"
konstruksi secara elektronik pada sistem
informasi jasa konstruksi terintegrasi
Tahapan Pencatatan Peralatan Konstruksi
✓ Permohonan pembuatan akun • Kementerian/Lembaga/instansi
✓ Pengisian data dan informasi serta pengunggahan • Badan usaha
dokumen pencatatan • perorangan
✓ Penerbitan dan penetapan penomoran pencatatan
✓ Publikasi dan pengarsipan data dan informasi
1. Pesawat angkat
2. Pesawat angkut
Data dan informasi berupa: 3. Pesawat tenaga dan produksi
❖ Identitas pemilik 4. Pesawat atau peralatan konstruksi
❖ merek lainnya
❖ Tipe/model
❖ Nomor pengenal berupa nomor mesin, nomor Nomor pencatatan berupa kombinasi dan kodifikasi jenis
rangka, nomor seri, atau nomor pengenal lainnya sumber daya peralatan konstruksi
❖ kapasitas Tanda pencatatan berupa QR Code
PERATURAN PEMERINTAH NO 14 TAHUN 2021
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
17 tentang Perubahan atas PP Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan
DIR EKTO R AT JENDERAL BINA KONSTRUKSI Pelaksanaan UU Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
PERMEN PUPR NO 7 TAHUN 2021 `
MATERIAL
Manajemen Pencatatan SDMPK meliputi:
OBJEK KONSTRUKSI
a. pembentukan Tim Pengelola Pencatatan;
PENCATATAN PERALATAN b. penyediaan sarana dan prasarana;
KONSTRUKSI c. pendanaan;
d. pelaksanaan pencatatan;
e. pemantauan dan evaluasi;
f. perubahan dan penghapusan data, informasi,
TIM PENGELOLA
SUBJEK dan/atau dokumen pencatatan; dan
PENCATATAN g. pengembangan dan pembinaan.
URAIAN JENIS SDMK DAN SDPK DALAM LAMPIRAN `
Pasal 6
Uraian jenis SDMK yang dicatatkan dan
uraian jenis SDPK yang dicatatkan
tercantum dalam Lampiran yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini.
NOMOR PENCATATAN SDMK `
Pasal 13, 14, 15
Nomor Pencatatan SDMK merupakan hasil Pencatatan SDMK yang telah memenuhi persyaratan
Verifikasi dan Validasi yang digunakan sebagai sarana untuk mengidentifikasi SDMK.
No. Informasi Keterangan Penulisan pada Nomor
1 Subvarian material Kodifikasi subvarian SDMK sebagaimana 3 (tiga) huruf
dimaksud pada Lampiran huruf C
2 Tahun penetapan Tahun penetapan SNI atau regulasi atau 4 (empat) angka
standar standar lainnya yang diacu
4 Tahun penetapan Tahun penetapan Pencatatan SDMK 2 (dua) angka terakhir tahun
Pencatatan SDMK penetapan Pencatatan SDMK
Catatan: Uraian lengkap dari masing- masing tahapan diatas dapat dilihat dalam
Peraturan Menteri.
TAHAP PEMUBLIKASIAN DAN PENGARSIPAN DATA
DAN INFORMASI PENCATATAN SDMPK Pasal 14 & 20 `
Pencatatan
dilakukan melalui
sistem informasi
terkait material
dan peralatan
konstruksi yang
dapat diakses
melalui alamt
website:
mpk.binakonstruksi.pu.go.id
SERTIFIKAT BADAN USAHA-Pasal 41 dan Pasal 43-
Badan Usaha Jasa Konstruksi yang mengerjakan Jasa Konstruksi
WAJIB MEMILIKI
SERTIFIKAT BADAN USAHA (SBU)
Besaran biaya sertifikasi badan usaha ditetapkan oleh Menteri
*sesuai dengan kategori dan layanan sertifikasi dari asosiasi badan usaha terakreditasi dengan
menerapkan standar persyaratan untuk lembaga sertifikasi produk, proses dan jasa.
PERATURAN PEMERINTAH NO 14 TAHUN 2021
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
24 tentang Perubahan atas PP Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan
DIR EKTO R AT JENDERAL BINA KONSTRUKSI Pelaksanaan UU Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
LEMBAGA SERTIFIKASI BADAN USAHA (LSBU)
-Pasal 41A, Pasal 41b, Pasal 41C-
Wewenang Tugas
a. menyusun program kerja tahunan;
a. menyelenggarakan proses Sertifikasi
b. menyusun dan mengembangkan skema sertifikasi;
Badan Usaha sesuai dengan ketentuan
c. membuat perangkat penilaian kelayakan badan usaha;
peraturan perundang-undangan;
d. menyediakan asesor;
Berbadan b. memberikan sanksi kepada asesor badan
e. melaksanakan penilaian kelayakan badan usaha;
usaha; dan
hukum c. mengusulkan skema sertifikasi.
f. melaksanakan surveilans pemeliharaan sertifikasi;
g. mencatatkan sertifikat badan usaha dalam sistem
informasi jasa konstruksi terintegrasi;
h. melaksanakan pelaporan penyelenggaraan sertifikasi
Persetujuan terhadap skema badan usaha melalui Sistem Informasi Jasa Konstruksi;
sertifikasi menjadi dasar penerbitan dan
Lisensi LSBU. i. mengembangkan pelayanan sertifikasi.
Dalam melaksanakan TuSinya LSBU menjalankan MEKANISME SERTIFIKASI yang diatur sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan yang terkait Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
PENGARAH
-Pasal 41D, Pasal 41E dan lampiran-
Lisensi Baru
Pendaftaran Penambahan
(Disampaikan kepada LPJK melalui OSS) Skema
Perpanjangan
TAHAPAN Validasi Lisensi
Penerbitan Lisensi
06Standar badan
Penilaian Keampuan
usaha
Lisensi LSBU memuat ruang lingkup Lisensi dengan mempertimbangkan kelengkapan persyaratan dan skema yang diusulkan.
masa berlaku lisensi LSBU 3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang.
Hak Kewajiban
a. menyampaikan laporan kinerja LSBU;
a. mengusulkan skema sertifikasi; b. menyampaikan laporan keuangan yang telah diaudit
b. mendapatkan pembinaan pengembangan kantor akuntan publik yang memiliki izin sesuai dengan
kapasitas dan kualitas sumber daya. ketentuan peraturan perundang-undangan;
c. mengintergrasikan sistem informasi dan data LSBU
dengan sistem informasi Pemerintah Pusat;
d. menerapkan standar persyaratan untuk lembaga
sertifikasi produk, proses dan jasa.;
e. menyampaikan laporan kegiatan operasional; dan
f. melaksanakan kewajiban lainnya sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Biaya Sertifikasi Badan Usaha sebagaimana dimaksud dalam Diktum KETIGA mencakup
Pajak Pertambahan Nilai (PPn), honorarium Asesor Badan Usaha, dan biaya pajak
penghasilan (PPh) atas honorarium Asesor Badan Usaha.
Biaya Sertifikasi Badan Usaha tidak termasuk biaya tinjauan lapangan apabila
diperlukan.
AKREDITASI ASOSIASI -Pasal 42A dan Pasal 42C-
SUBJEK
MENTERI LPJK
AKREDITASI
Jumlah dan Sebaran Pemberdayaan Pemilihan pengurus secara Sarana dan Prasarana Pelaksanaan
Anggota Kepada Anggota demokratis Kewajiban Sesuai
a. pengembangan usaha a. pelaksanaan musyawarah 1. Bangunan Gedung Kantor Perundang-undangan
berdasarkan jumlah berkelanjutan bagi nasional atau kongres sesuai (Wajib)
anggota tetap dari asosiasi badan usaha anggaran dasar dan anggaran 2. Perlengkapan Kantor
dan asosiasi terkait rumah tangga; dan
asosiasi dan jumlah b. susunan pengurus asosiasi
(Wajib)
rantai pasok konstruksi; 3. Sumber Daya
cabang yang dimiliki dan pusat dan/atau daerah sesuai Manusia/Karyawan
oleh asosiasi di b. pengembangan anggaran dasar dan anggaran (Wajib)
keprofesian rumah tangga.
daerah 4. Website
berkelanjutan bagi 5. Pangkalan data sistem
asosiasi profesi. informasi
Permohonan 1. Dalam hal hasil veritifikasi dan tidak benar atau tidak sah atau tidak memenuhi
persyaratan Akreditasi maka permohonan dinyatakan gugur.
2. Dalam hal asosiasi lulus berdasarkan hasil penilaian dan penetapan, maka LPJK
Verifikasi dan menetapkan status Akreditasi.
Validasi 3. Asosiasi yang gugur atau tidak terakreditasi dapat mengajukan permohonan
Akreditasi kembali.
4. Status asosiasi terakreditasi yang habis masa berlaku dapat mengajukan
Penetapan dan permohonan kembali.
Penilaian
5. Tata cara permohonan Akreditasi berlaku secara mutatis mutandis terhadap
tata cara permohonan Akreditasi kembali
Hak Kewajiban
a. menyusun dan menegakkan kode etik bagi anggotanya;
a. mendapatkan surat tanda terakreditasi; b. melakukan pengembangan usaha berkelanjutan bagi anggota asosiasi
b. membentuk LSBU asosiasi badan usaha badan usaha dan asosiasi terkait rantai pasok konstruksi;
dan LSP bagi asosiasi profesi; dan c. melakukan pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi anggota
c. mengusulkan anggotanya menjadi calon asosiasi profesi;
pengurus LPJK. d. melakukan pemberdayaan kepada anggotanya;
e. menyampaikan laporan kinerja tahunan asosiasi untuk periode 1
Januari sampai dengan 31 Desember;
f. menyampaikan laporan keuangan asosiasi yang telah diaudit kantor
akuntan publik yang memiliki izin sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan untuk periode 1 Januari sampai dengan 31
Desember; dan
g. melaksanakan kewajiban lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Permen PUPR No. 6 Tahun 2021 tentang Permen PUPR No. 7 Tahun 2021 tentang
Standar Kegiatan Usaha dan Produk pada Pencatatan Sumber Daya Material dan
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Peralatan Konstruksi
Berbasis Risiko Sektor PUPR
Permen PUPR No. 8 Tahun 2021 tentang
Penilai Ahli, Kegagalan Bangunan, dan
Penilaian Kegagalan Bangunan