Anda di halaman 1dari 37

PERATURAN

LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL


NOMOR : 13 TAHUN 2014

TENTANG

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN


TENAGA AHLI KONSTRUKSI

JAKARTA, 23 DESEMBER 2014

LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL


`

PERATURAN

LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL

NOMOR : 13 TAHUN 2014

TENTANG

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL

Menimbang: a. bahwa dalam rangka memelihara dan meningkatkan kompetensi


tenaga ahli konstruksi diperlukan program pengembangan keprofesian
berkelanjutan tenaga ahli konstruksi.

b. bahwa berdasarkan huruf a, tersebut di atas perlu menetapkan


Peraturan Lembaga Jasa Konstruksi Nasional tentang Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan Tenaga Ahli Konstruksi.

Mengingat: 1. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2000 tentang Usaha dan Peran
Masyarakat Jasa Konstruksi sebagaimana diubah bebrapa kali dan
terakhir kali dengan Peraturan Pemerintah Nomor 92 Tahun 2010
tentang Perubahan Kedua Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2000
tentang Usaha dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi (Lembaran
Negara RI Tahun 2010 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Nomor
5092);

2. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 10/PRT/M/2010 tentang


Tata Cara Pemilihan Pengurus, Masa Bakti, Tugas Pokok dan Fungsi,
Serta Mekanisme Kerja LPJK Pengembangan Jasa Konstruksi
sebagaimana diubah dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Nomor 24/PRT/M/2010 tentang Perubahan Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum Nomor 10/PRT/M/2010 tentang Tata Cara Pemilihan Pengurus,
Masa Bakti, Tugas Pokok dan Fungsi, Serta Mekanisme Kerja Lembaga

1
`

Pengembangan Jasa Konstruksi;

3. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 223/KPTS/M/2011 tentang


Penetapan Organisasi dan Pengurus Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi Nasional Periode 2011-2015;

4. Peraturan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nomor 09 Tahun


2012 Tentang Pembentukan Unit Sertifikasi Tenaga Kerja.

MEMUTUSKAN

Menetapkan: PERATURAN LEMBAGA JASA KONSTRUKSI NASIONAL TENTANG


PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN TENAGA AHLI
KONSTRUKSI

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan ini, yang dimaksud dengan:

1. Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi yang selanjutnya disebut LPJK adalah


lembaga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun
2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2000 tentang
Usaha dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi;.

2. Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Tingkat Nasional yang selanjutnya disebut


LPJK Nasional adalah LPJK yang berkedudukan di ibu kota negara;

3. Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Tingkat Provinsi yang selanjutnya disebut


LPJK Provinsi adalah LPJK yang berkedudukan di ibu kota provinsi;.

4. Pengurus LPJK adalah wakil dari kelompok unsur yang dikukuhkan oleh Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyau untuk LPJK Nasional dan oleh gubernur untuk
LPJK Provinsi;

2
`

5. Badan Pelaksana LPJK adalah kesekretariatan LPJK yang merupakan unit kerja yang
mendukung pelaksanaan tugas LPJK yang meliputi: administrasi, teknis, dan keahlian;

6. Sistem Informasi Konstruksi Indonesia LPJK Nasional yang selanjutnya disebut SIKI-LPJK
Nasional adalah sistem informasi yang menghimpun semua data dan informasi jasa
konstruksi yang dimiliki LPJK Nasional;

7. Sertifikasi adalah proses penilaian kompetensi dan kemampuan profesi keahlian dan
keterampilan di bidang jasa konstruksi menurut kedisiplinan, keterampilan, kefungsian
dan/atau keahlian tertentu;

8. Sertifkat Keahlian Kerja yang selanjutnya disebut SKA adalah Sertifikat yang diterbitkan
oleh LPJK dan diberikan kepada tenaga ahli di bidang jasa konstruksi yang telah memnuhi
persyaratan berdasarkan disiplin keilmuan, kefungsian dan/atau keahlian tertentu;

9. Unit Sertifikasi Tenaga Kerja yang selanjutnya disebut USTK adalah unit kerja yang
dibentuk oleh LPJK atau masyarakat jasa konstruksi untuk melaksanakan kegiatan
Sertifikasi tenaga kerja konstruksi;

10. Unit Sertifikasi Tenaga Kerja Tingkat Nasional yang selanjutnya disebut USTK Nasional
adalah USTK yang dibentuk oleh LPJK Nasional;

11. Unit Sertifikasi Tenaga Kerja Tingkat Provinsi yang selanjutnya disebut USTK Provinsi
adalah USTK yang dibentuk oleh LPJK Provinsi;

12. Unit Sertifikasi Tenaga Kerja Bentukan Masyarakat Jasa Konstruksi yang selanjutnya
disebut USTK Masyarakat adalah USTK yang dibentuk oleh masyarakat jasa konstruksi;

13. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan atau Continuing Professional Development


yang selanjutnya disebut PKB adalah proses pembelajaran dalam rangka menjaga,
meningkatkan dan memperluas keahlian praktek-praktek keteknikan di bidang jasa
konstruksi yang dilakukan secara mandiri;

14. Satuan Kredit Pengembangan Keprofesian atau Professional Development Unit (PDU)
yang selanjutnya disebut SKPK, adalah satuan kredit yang digunakan untuk mengukur
kemampuan / kompetensi seorang tenaga ahli ber-SKA dengan menjalankan 1 jam
kegiatan yang diakui sebagai kegiatan dalam skema PKB.

3
`

15. Persyaratan Nilai Kredit atau Credit Requirement (CR) yang selanjutnya disebut PNK
adalah jumlah SKPK yang harus dikumpulkan oleh seorang peserta program PKB dalam
kurun waktu tertentu yang menjadi persyaratan untuk mendapatkan perpanjangan masa
berlaku SKA.

16. Asesor Kompetensi Tenaga Kerja yang selanjutnya disebut AKTK adalah asesor yang
telah terdaftar di LPJK Nasional dan memiliki kompetensi sekurang-kurangnya satu
bidang jasa konstruksi;

17. Asosiasi Profesi adalah asosiasi profesi jasa konstruksi yang merupakan wadah
organisasi dan/atau himpunan orang perseorangan yang terampil dan/atau ahli atas dasar
kesamaan disiplin keilmuaan dan/atau profesi di bidang konstruksi dan/atau berkaitan
dengan jasa konstruksi.

BAB II

MAKSUD, TUJUAN DAN LINGKUP PENGATURAN

Pasal 2

(1) Peraturan LPJK ini dimaksudkan sebagai pedoman dalam penyelenggaraan PKB

(2) Peraturan LPJK ini ditujukan untuk mewujudkan ketertiban dalam penyelenggaraan PKB

Pasal 3

Lingkup pengaturan peraturan LPJK ini meliputi, Program PKB, Penilaian PKB, dan Ketentuan
Peralihan.

4
`

BAB III

Program PKB

Pasal 4

(1) Setiap Asosiasi Profesi yang terdaftar pada LPJK sebagai asosiasi yang mempunyai
kewenangan melakukan verifikasi dan validasi awal dalam pelaksanaan Sertifikasi wajib
mempunyai program PKB sesuai dengan subklasifikasi keprofesian yang dibinanya.

(2) Program PKB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi kegiatan pelatihan dan
pendidikan, konferensi, seminar, temu karya, diskusi teknis, pertemuan profesi, dan/atau
penerbitan jurnal/majalah/buku.

(3) Asosiasi Profesi sebagaimana tersebut pada ayat (1) wajib menyampaikan laporan hasil
pelaksanaan program PKB kepada LPJKN paling sedikit 1 (satu) kali dalam setahun.

(4) Setiap pemegang SKA yang mengajukan permohonan perpanjangan masa berlaku SKA
wajib telah mengikuti program PKB.

(5) Semua program PKB yang telah diikuti pemegang SKA sebagaimana dimaksud pada ayat
(4) dicatat dalam logbook PKB dalam format sebagaimana termuat pada Lampiran 2
Peraturan ini.

(6) Logbook sebagaimana dimaksud pada ayat (5) wajib dilampirkan pada berkas
permohonan perpanjangan masa berlaku SKA.

(7) Logbook PKB sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dikembalikan kepada pemegang SKA
pada saat penyampaian SKA kepada pemohon perpanjangan masa berlaku SKA.

Pasal 5

(1) Jenis kegiatan PKB meliputi:

a. Kegiatan profesi:
b. Pendidikan dan pelatihan formal;
c. Pendidikan non formal;
d. Partisipasi pertemuan profesi;
e. Paparan dan karya tulis; dan
f. Kegiatan penunjang profesi lainnya.

5
`

(2) Jenis kegiatan PKB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dirinci lebih lanjut dalam
Lampiran 1 Peraturan ini.

(3) Dalam hal kegiatan PKB oleh pemegang SKA klasifikasi arsitektur, paparan dan karya tulis
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e dapat meliput :

a. Paparan film arsitektur (cine arch);

b. Gelar karya arsiterktur;

c. Pengenalan produk; dan/atau

d. Ziarah/peninjauan karya arsitektur.

BAB IV

PENILAIAN PKB

Pasal 6

(1) Evaluasi keikutsertaan dalam program PKB terhadap pemegang SKA yang mengajukan
permohonan perpanjangan masa berlaku dilaksanakan melalui penghitungan nilai SKPK
dan PNK

(2) Tatacara penilaian/perhitungan SKPK dan PNK sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
sebagaimana dimuat dalam Lampiran 2 Peraturan ini.

(3) Evaluasi awal keikutsertaan dalam program PKB sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan oleh Asosiasi Profesi pemegang SKA.

(4) Evaluasi lanjutan keikutsertaan dalam program PKB sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
pada proses perpanjangan masa berlaku SKA di USTK dilaksanakan oleh AKTK USTK.

(5) PNK yang harus dimiliki setiap pemohon perpanjangan masa berlaku SKA adalah paling
sedikit 120 (seratus dua puluh) dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun.

6
`

BAB V

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 11

Peraturan LPJK ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan : di Jakarta

Pada Tanggal : 23 Desember 2014

PENGURUS LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL,

Ketua

Ir. Tri Widjajanto J, MT

7
`

LAMPIRAN

PERATURAN
LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL
NOMOR : TAHUN 2014
TENTANG

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran 1 : Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan


2. Lampiran 2 : Tata Cara Penilaian Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
3. Lampiran 3 : Format Logbook Tenaga Kerja Ahli
4. Lampiran 4 : Formulir Permohonan Pengakuan Kegiatan PKB
5. Lampiran 5 : Format Rangkuman Hasil Penilaian Kegiatan PKB

8
`

LAMPIRAN 1

PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN


BERKELANJUTAN

1. Pendahuluan

Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) atau Continuing Professional


Development (CPD) adalah proses pembelajaran dalam rangka memelihara,
meningkatkan dan memperluas keahlian di bidang konstruksi yang dilakukan secara
mandiri.

Pembelajaran ini bertujuan untuk menjamin bahwa pengetahuan, keahlian dan sikap kerja
para ahli teknik/insinyur profesional yang relevan dengan perkembangan usaha dan
teknologi jasa konstruksi dan relevan dengan kebutuhan masyarakat saat ini.

Di samping pengertian normatif tersebut di atas, pengertian praktis dan operasional


Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) adalah semua aktivitas yang dilakukan
oleh seorang sarjana teknik/insinyur profesional sesuai dengan bidang keahliannya, baik
formal maupun non formal antara lain pendidikan lanjutan dan kursus-kursus yang
relevan, seminar, lokakarya, konferensi keprofesian, atau pertemuan profesi, partisipasi
dalam kepanitiaan, kegiatan-kegiatan dalam rangka mempertahankan, menambah,
meningkatkan, memperluas pengetahuan, keahlian dan sikap kerja sebagai respon yang
positif terhadap kebutuhan masyarakat dan memperkuat jasa konstruksi secara nasional.
Pengertian lain mengatakan, bahwa PKB merupakan suatu proses penilaian yang teratur
dan tetap mengenai syarat-syarat pengetahuan dan keahlian yang relevan atas
tanggungjawab seorang ahli teknik/insinyur profesional, dan sejak itu perencanaan dan
pelaksanaan suatu program pelatihan dan pengembangan yang terus menerus diarahkan
pada kebutuhan tersebut.

Proses penilaian tersebut adalah :


1. Kemajuan karir bagi seorang ahli teknik/insinyur profesional;
2. Menjaga status profesional seorang ahli teknik/insinyur;
3. Menggambarkan pencapaian pribadi dan investasi pada pengembangan masa
depan;
4. Pembelajaran dari pihak lain dan saling tukar menukar pengetahuan maupun ide-ide;
5. Sebagai benchmark kinerja masing-masing ahli teknik/insinyur;
6. Memperagakan kepada teman sejawat maupun klien bahwa seorang ahli
teknik/insinyur profesional merupakan seorang yang mempunyai keinginan secara
mandiri dan termotivasi untuk belajar.

9
`

7. Mengembangkan keahlian yang dimiliki sesuai kebutuhan karir agar pelaksanaan


pekerjaan dapat dilaksanakan secara efektif.
8. Belajar secara fleksibel, mengidentifikasi dan membuat sebagian besar kesempatan
pengembangan tersedia.

Dalam konteksnya program kegiatan PKB seharusnya menimbulkan tuntutan terhadap


kebutuhan pembelajaran, yang dapat dilakukan dengan membentuk sebuah komunitas
belajar yang dibimbing oleh seorang Pembina atau instruktur yang dapat mengeksplorasi
sumber daya yang kritis secara tepat. Proses pelatihan harus terpusat pada data yang
digunakan dan hasil yang akan diperoleh untuk jangka panjang (outcome) dari
pembelajaran yang diberikan, dan perlunya melakukan evaluasi terhadap ke efektifan
pelatihan tersebut. Dan satu hal yang sangat penting adalah isi dari materi PKB
mencakup unsur pendidikan dan pelatihannya yang merupakan suatu kebutuhan bagi
para tenaga ahli teknik / insinyur profesional yang berbasis pada kaidah keilmuan yang
relevan, isu-isu strategis saat ini dan responsif terhadap dinamika perkembangan yang
sedang terjadi.

Hal yang juga perlu menjadi pertimbangan penyelenggaraan PKB adalah aksesbilitas
materi pembelajaran kepada para profesioanl bersertifikat sebagai target pembelajaran.
Mengingat para profesional tersebut, bisa berdomisili tersebar diseluruh Indonesia baik di
kota besar maupun daerah terpencil, materi PKB djuga harus mempertimbangkan aspek
keterjangkauan ke seluruh wilayah layanan, biaya serta waktu penyelenggaraan. Metode
penyelenggaraan PKB konvensional / tatap muka yang lebih menarik tentunya bisa tetap
berjalan pada kota - kota dengan populasi profesional bersertifikat yang signifikan.

2. Tujuan
Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) diselenggarakan oleh
Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) dan institusi lain yang diakui LPJK
termasuk asosiasi profesi, badan pendidikan dan pelatihan, pusat-pusat pengembangan
kompetensi tenaga kerja dll. Kegiatan ini mempunyai tujuan untuk memelihara,
mempertahankan, meningkatkan dan memperluas kompetensi bagi seorang ahli teknik /
insinyur profesional dengan cara-cara yang terstruktur, terprogram, terarah dan
terstandar dengan baik.

Tujuan yang lain dari kegiatan program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)
ini adalah terjaminnya pelayanan penyelenggaraan usaha jasa konstruksi yang bermutu
melalui upaya sertifikasi berkelanjutan bagi tenaga ahli dan terampil yang profesional.
Dan yang terpenting dari tujuan tersebut adalah untuk melindungi masyarakat dari
praktek-praktek dari para praktisi yang tidak berkualitas dan tidak etis dalam pelaksanaan
pekerjaan konstruksi. Program ini mendorong para ahli teknik / insinyur untuk selalu
belajar secara mandiri dan berkesinambungan supaya tidak ketinggalan dengan adanya

10
`

perubahan teknologi, peralatan, prosedur, proses, metode dan standar yang terus
berkembang.
Hal tersebut, merupakan bagian dari upaya melindungi masyarakat untuk mendapat hasil
kerja di bidang konstruksi yang bermutu dengan biaya yang efektif dan efisien.

3. Peserta Program PKB


Program PKB adalah wajib diikuti bagi setiap pemegang sertifikat (SKA) di bidang jasa
konstruksi yang meliputi bidang Arsitektur, Sipil, Mekanikal, Elektrikal, Tata Lingkungan
dan Manajemen Pelaksanaan dengan berbagai subklasifikasi yang terdaftar di Lembaga
Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) berdasarkan Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia (SKKNI), stardar kompetensi internasional atau standar kompetensi
khusus.
Program PKB ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan merupakan suatu
keharusan dari proses perpanjangan SKA yang telah dimiliki selama ini.

4. Penyelenggara Kegiatan PKB


Program PKB pada dasarnya merupakan salah satu upaya pembinaan yang
bersistem/terstruktur pada proses pembelajaran secara mandiri dan berkesinambungan
untuk memelihara, mengembangkan, meningkatkan dan memperluas wawasan
pengetahuan (knowledge), keahlian (skill) dan sikap kerja (attitude) para ahli profesional
agar dapat menjalankan profesinya dengan baik.
Program PKB harus dirancang sebagai bagian integral dari mekanisme pemberian
sertifikat khususnya perpanjangan sertifikat..
Instansi pemerintah, asosiasi profesi, institusi pendidikan dan pelatihan (Diklat) dan
instititusi lainnya dapat menyelenggarakan program PKB bagi para pemegang SKA.

5. Jenis-Jenis Kegiatan PKB


Adapun Jenis - jenis kegiatan pendidikan dan pelatihan yang diakui oleh LPJKN sebagai
program PKB bagi para pemegang SKA adalah sebagai berikut :

a. Kegiatan Profesi
Kegiatan profesi ini merupakan kegiatan profesi sesuai dengan subklasifikasi yang
dimiliki dalam SKA yang pengalaman kerjanya dapat meningkatkan kompetensi
dan kemampuan kerjanya.

b. Pendidikan dan Pelatihan Formal


Program pendidikan dan pelatihan formal yang diselenggarakan oleh lembaga
pendidikan dan pelatihan yang diakui oleh LPJKN.

1) Pendidikan Strata Lanjut

11
`

Pendidikan Strata Lanjutan adalah suatu kegiatan pendidikan yang


diselenggarakan untuk memperoleh gelar spesialis atau magister dengan
subyek tugas akhir yang relevan dengan bidang profesinya.

2) Pendidikan Singkat
Pendidikan Singkat (courses) adalah suatu kegiatan pembelajaran satu arah,
dari pengajar kepada peserta dengan materi pendidikan yang spesifik dan
mendalam yang bertujuan untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan
yang relevan dengan bidang profesinya.
Pendidikan singkat ini harus terstruktur yang ditunjukan dalam jadwal dan
silabusnya.

3) Pelatihan Kerja Formal


Pelatihan Kerja Formal adalah suatu kegiatan pembelajaran satu arah, dari
instruktur kepada peserta dengan materi pelatihan kerja yang spesifik untuk
meningkatkan keterampilan kerja yang relevan dengan bidang profesinya.
Pelatihan kerja formal ini harus terstruktur yang ditunjukan dalam jadwal dan
silabusnya.

c. Pendidikan Non Formal


Pendidikan non formal adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan kompetensi
yang tidak terstruktur dengan atau tanpa penugasan dari tempat bekerja.

1) Pembelajaran Mandiri
Suatu kegiatan pembelajaran perorangan dengan atau tanpa instruktur yang
relevan dengan bidang profesinya.
Topik berbagai kegiatan pembelajaran mandiri ini harus konsisten agar
mencapai tujuan pengembangan keprofesian dan kemutakhiran ilmu dan
teknologi.

Bentuk kegiatan pembelajaran mandiri, antara lain :

Membaca artikel untuk memperluas wawasan tentang perkembangan ilmu


dan teknologi.
Membaca artikel untuk memperdalam suatu ilmu pengetahuan.
Mempelajari informasi dari media elektronik (TV, Radio, Internet dsb)
Memahami prosedur kerja dan software, seperti standar, peralatan dsb.
Kegiatan penelitian dalam memperoleh gelar Doktoral (S3) yang relevan
dengan bidang profesinya dsb.
Kegiatan tersebut harus terdokumentasi dengan baik, harus mengandung
aspek penilaian terhadap pemahaman substansi materi pembahasan
(misalnya : artikel on-line, lengkap dengan uraian pertanyaan dan jawaban

12
`

dari peserta PKB), hal tersebut akan dinilai kelayakannya oleh Asesor
Kompetensi Tenaga Kerja (AKTK) yang memeriksa dokumen PKB.

2) Pembelajaran Sehubungan Dengan Penugasan Kerja


Suatu kegiatan mandiri dalam rangka menyelesaikan tugas kerja yang dapat
memberikan peningkatan kerja secara profesional.

d. Partisipasi Dalam Pertemuan Profesi


Suatu kegiatan pembelajaran dalam suatu pertemuan profesi dengan materi
pembahasan yang relevan dengan bidang profesinya.

1) Peserta Pertemuan Profesi


Keikutsertaan sebagai peserta dalam pertemuan profesi tanpa melakukan
paparan dan dihadiri oleh minimal 20 (dua puluh) orang peserta dengan materi
yang relevan dengan bidang profesinya.

Bentuk pertemuan profesi, antara lain :


Seminar
Lokakarya
Diskusi Ilmiah
Konferensi, dsb.

2) Partisipasi dalam Kepanitiaan


Keterlibatan dalam kepanitiaan acara tersebut diatas, merupakan suatu
kegiatan yang mendorong terselenggaranya pengembangan keprofesian.

Copy bukti keikut sertaan (sertifikat peserta, kepanitiaan) harus dilampirkan dalam
dokumen PKB.

e. Paparan dan Karya Tulis


Suatu kegiatan paparan dan penulisan laporan teknis yang sesuai dengan bidang
profesinya.

1) Paparan dalam Laporan Teknis Internal


Suatu kegiatan paparan dan penulisan laporan teknis sehubungan dengan
penugasan kerja yang sesuai dengan bidang profesinya.

2) Paparan pada Pertemuan Teknis


Keikutsertaan sebagai pemapar dalam suatu pertemuan profesi yang dihadiri
oleh minimum 20 (duapuluh) orang peserta dan sesuai dengan bidang
profesinya.

13
`

3) Penulisan Makalah untuk Pertemuan Profesi


Penyampaian makalah dalam suatu pertemuan profesi yang dihadiri oleh
minimum 20 (dua puluh) orang peserta.

4) Penulisan Buku
Membuat penulisan termasuk didalamnya Monograf, Standar and Code, Patent
dan penyuntingan Prosiding Seminar. Untuk buku dengan jumlah sekitar 100
halaman sedangkan untuk monograf sekitar 20 (dua puluh) halaman.

5) Penulisan untuk Majalah


Penyampaikan karya tulis pada suatu majalah tertentu dengan penerbitan yang
berkala dan terpublikasi.

6) Pengajaran sebagai Pengajar/Instruktur


Sebagai pengajar, pengajar tidak tetap, pelatih/instrukstur dan
mentor/pembimbing dalam suatu kegiatan pembelajaran/pelatihan minimum 10
(sepuluh) orang peserta kecuali mentor/pembimbing dengan materi yang
sesuai dengan bidang profesinya.

Copy materi paparan, makalah, artikel, buku, materi pengajaran harus dilampirkan
dalam dokumen PKB.

f. Kegiatan Penunjang Profesi Lainnya

1) Pakar atau Narasumber


Bertugas sebagai pakar atau narasumber dengan materi yang sesuai dengan
bidang profesinya.

2) Pengurus Organisasi (Profesi atau Pimpinan Lembaga)


Merupakan pengurus dari suatu organisasi tertentu baik profesi maupun
sebagai pimpinan suatu lembaga.

3) Penerima Tanda Jasa, Penghargaan, Award dan sejenisnya.

Copy sertifikat pemateri, referensi pengurus organisasi dari pejabat yang


berwenang, sertifikat penghargaan dan dokumentasi penyerahan penghargaan
dan tanda bukti lainnya (bila ada) harus dilampirkan dalam dokumen PKB.

14
`

LAMPIRAN 2

TATA CARA PENILAIAN


PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB)

Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) / Continuing Professional Development


(CPD) wajib diikuti oleh semua Tenaga Ahli Bersertifikat dari semua klasifikasi/sub klasifikasi.
Dalam hal diwajibkan, maka kegiatan PKB berlaku ketentuan sebagai berikut :

1. Satuan Kredit Pengembangan Keprofesian (SKPK) atau Professional Development


Unit (PDU), adalah satuan kredit yang digunakan untuk mengukur kemampuan /
kompetensi seorang Tenaga Ahli/Tenaga Terampil Bersertifikat yang diperolehnya
dengan menjalankan 1 jam kegiatan yang diakui sebagai kegiatan pendidikan dan
pelatihan dalam suatu skema PNK.

2. Persyaratan Nilai Kredit (PNK) atau Credit Requirement (CR) adalah jumlah kredit
partisipasi yang harus dikumpulkan oleh seorang peserta program PKB dalam kurun
waktu tertentu yang menjadi persyaratan untuk mendapatkan perpanjangan masa
berlaku dan/atau peningkatan kualifikasi SKA/SKTK

Tata cara penilaian SKPK dan persyaratan PKN adalah sebagai berikut:

1. Persyaratan Kredit Nilai SKPK adalah : 20 SKPK/tahun selama kurun waktu 3 tahun.

a. Kegiatan Profesi
1) Profesi sesuai dengan subklasifikasi SKA
Sifat kegiatan: wajib
Nilai SKPK: 50

2) Profesi sesuai dengan klasifikasi SKA di luar subklasifikasi SKA


Sifat kegiatan: pilihan
Nilai SKPK: 25

3) Profesi di luar klasifikasi SKA


Sifat kegiatan: pilihan
Nilai SKPK: 15

b. Pendidikan dan Pelatihan Formal

1) Pendidikan Strata Lanjut


Dengan ketentuan penilaian sebagai berikut :

15
`

a) Sifat Kegiatan : Pilihan (Optional) yang disarankan.


b) Nilai SKPK = 30
c) Kelengkapan : Ijazah, Transkrip Akademik dan Abstrak Tugas Akhir.
d) Dengan catatan :
Perolehan gelar Doktor (S3) tidak diberi nilai PKB karena program
Doctoral diarahkan pada pendalaman aspek ilmiah dan akademik.
Kegiatan pada pendidikan strata lanjut yang relevan dengan PKB dapat
dimasukkan ke dalam penilaian Pembelajaran Mandiri.
Perolehan gelar sarjana dibidang yang lain juga tidak diberi nilai PKB.

2) Pendidikan Singkat
Dengan ketentuan penilaian sebagai berikut :
a) Sifat Kegiatan : Wajib.
b) Nilai SKPK = Disesuaikan dengan lama pendidikan singkat (1 hari minimum
5 Jam), dengan perhitungan :
2 - 3 hari, nilai SKPK = 5
4 - 5 hari, nilai SKPK = 10
6 - 9 hari, nilai SKPK = 15
14 hari atau lebih, nilai SKPK = 20
c) Kelengkapan :
Jadwal pendidikan singkat dan silabus (atau ringkasan materi yang ditulis
sendiri oleh pemohon) yang mencerminkan bidang dan kedalaman materi
pendidikan singkat.
Informasi tentang lembaga penyelenggara pendidikan singkat (nama dan
alamat penyelenggara serta nama instrukstur).
Sertifikat kelulusan atau surat keterangan.

3) Pelatihan Kerja Formal


Dengan ketentuan penilaian sebagai berikut :
a) Sifat Kegiatan : Pilihan (Optional).
b) Nilai SKPK = Disesuaikan dengan lama pendidikan singkat (1 hari minimum
5 Jam), dengan perhitungan :
2 - 3 hari, nilai SKPK = 5
4 - 5 hari, nilai SKPK = 10
6 - 9 hari, nilai SKPK = 15
14 hari atau lebih, nilai SKPK = 20
c) Kelengkapan :
Program pelatihan kerja dan silabus.
Sertifikat kelulusan atau surat keterangan.

16
`

c. Pendidikan Non Formal

1) Pembelajaran Mandiri
Dengan ketentuan penilaian sebagai berikut :
a) Sifat Kegiatan : Wajib, minimum 1 (satu) kali dalam setiap tahunnya.
b) Nilai SKPK = Maksimal 25 / kegiatan, tergantung pada relevansi profesi dan
kemutakhiran ilmu dan teknologi.
c) Asesor Kompetensi Tenaga Kerja (AKTK), mengases dokumen PKB, dengan
perhitungan :
Relevansi dengan keprofesian (40%)
Kedalaman materi (20%)
Kemutakhiran ilmu dan teknologi (30%)
Manfaat terhadap kegiatan kerja (10%)
d) Kelengkapan :
Menyampaikan ringkasan, yang berupa : Extended Abstract atau Executive
Summary.
e) Apabila diperlukan, Asesor Kompetensi Tenaga Kerja (AKTK) dapat
melakukan wawancara. Penilaian PKB sebaiknya Self Asessment dari materi
yang disiapkan pemohon perpanjangan masa berlaku sertifikat, wawancara
oleh AKTK hanya diperlukan apabila terdapat hal signifikan yang harus
diklarifikasi.

2) Pembelajaran Sehubungan dengan Penugasan Kerja


Dengan ketentuan penilaian sebagai berikut :
a) Sifat Kegiatan : Pilihan (Optional).
b) Nilai SKPK = Maksimal 25 / kegiatan, tergantung pada relevansi profesi dan
manfaat pada bidang kerja.
c) Asesor Kompetensi Tenaga Kerja (AKTK) mengakses dokumen PPB/CPD
dengan perhitungan :
Relevansi dengan keprofesian (30%)
Kedalaman materi (10%)
Kemutakhiran ilmu dan teknologi (10%)
Manfaat terhadap kegiatan kerja (50%)
d) Kelengkapan :
Menyampaikan ringkasan, yang berupa : Extended Abstract atau Executive
Summary.
e) Apabila diperlukan, Asesor Kompetensi Tenaga Kerja (AKTK) dapat
melakukan wawancara.

17
`

d. Partisipasi Pertemuan Profesi

1) Peserta Pertemuan Profesi


Dengan ketentuan penilaian sebagai berikut :
a) Sifat Kegiatan : Wajib, minimum 2 (dua) kali dalam 3 (tiga) tahun pada
tahun yang berbeda.
b) Nilai SKPK = 2, untuk setiap 6 jam kegiatan / 1 hari Kegiatan.
c) Kelengkapan : Sertifikat maupun Keterangan Lain, seperti Brosur atau
Undangan yang mencantumkan topik, materi dan jadwal serta nama dan
alamat penyelenggara.

2) Partisipasi dalam Kepanitiaan


Dengan ketentuan penilaian sebagai berikut :
a) Sifat Kegiatan : Pilihan (optional).
b) Nilai SKPK = Relevan dengan kedudukan dan sifat kegiatan :
Panitia Pengarah (Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris dan Anggota yang
aktif, nilai SKPK = 4.
Tim Perumus (Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris dan Anggota yang aktif),
nilai SKPK = 4.
Reviewer atau Paper Committee, nilai SKPK = 4.
Panitia Pelaksana (Ketua, Wakil Ketua dan Sekretaris), nilai SKPK = 3.
Ketua Bidang dalam Panitia Pelaksana, nilai SKPK = 2.
Anggota Panitia Pelaksana, nilai SKPK = 1.
c) Kelengkapan : Surat Keputusan / Penugasan, Brosur yang menampilkan
susunan kepanitiaaan atau sertifikat resmi / ucapan terima kasih.

e. Paparan dan Karya Tulis


Apabila sebuah Karya Tulis ditulis oleh 2 (dua) orang atau lebih, maka pembagian
Nilai SPK sebagai berikut :

Penulis Utama, yang namanya ditulis pertama : 60%


Penulis berikutnya : 40% dan dibagi rata menurut jumlah penulis.

1) Paparan dalam Laporan Teknis Internal


Dengan ketentuan penilaian sebagai berikut :
a) Sifat Kegiatan : Pilihan (optional).
b) Nilai SKPK = Relevan dengan relevansi profesi dan kedalaman materi,
dengan berpedoman :
Penanggung jawab penyusunan laporan teknis, nilai SPK = maksimum 10
(kedalaman dan kemutakhiran ilmu dan teknologi : 40%, inovasi dan kreasi :
40% dan sistopiktika : 20%)
Pemapar laporan teknis, nilai SKPK = 5.
Anggota tim teknis, nilai SKPK = 2.

18
`

c) Kelengkapan : Surat Penugasan dan Executive Summary atau Fotokopi


Laporan Teknis.

2) Paparan pada Pertemuan Teknis


Dengan ketentuan penilaian sebagai berikut :
a) Sifat Kegiatan : Wajib, 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) tahun.
b) Nilai SKPK = 4.
c) Kelengkapan : Surat Keputusan / Penugasan, Brosur yang menampilkan
susunan kepanitiaan, atau sertifikat / ucapan terima kasih.

3) Penulisan Makalah untuk Pertemuan Profesi atau Majalah


Dengan ketentuan penilaian sebagai berikut :
a) Sifat Kegiatan : Pilihan (Optional).
b) Nilai SKPK = Sesuai atau relevan dengan relevansi profesi dan
kedalaman materi :
Seminar Nasional/Lokal, makalah atau materi seminar tidak direview,
nilai SKPK: 10 (Maksimal)
Seminar Nasional/Lokal, makalah atau materi seminar direview, nilai
SKPK : 15 (Maksimal).
Seminar Internasional, makalah atau materi seminar tidak direview, nilai
SKPK: 15 (Maksimal)
Seminal Internasional, makalah atau materi seminar direview, nilai
SKPK : 20 (Maksimal).
Jurnal Nasional tidak terakreditasi, nilai SKPK : 10 (Maksimal).
Jurnal Nasional terakreditasi, nilai SKPK : 20 (Maksimal).
Jurnal Internasional tidak terakreditasi, nilai SKPK: 15 (Maksimal).
Jurnal Internasional terakreditasi, nilai SKPK : 25 (Maksimal).
Majalah Umum dan Koran, nilai SKPK = 10 (Maksimal).
c) Asesor Kompetensi Tenaga Kerja (AKTK) mengakses dokumen PKB dengan
perhitungan :
Relevansi dengan keprofesian (20%)
Kedalaman materi (30%)
Inovasi, kreatifitas serta kemutakhiran ilmu dan teknologi (30%)
Sistimatika Makalah (20%)
d) Kelengkapan : Cover dan Daftar Isi Prosiding/Jurnal/Majalah maupun
Fotokopi Makalah.

4) Penulisan Buku
Dengan ketentuan penilaian sebagai berikut :
a) Sifat Kegiatan : Pilihan (Optional).
b) Nilai SKPK = Maksimal 50

19
`

c) Kelengkapan : Fotokopi Buku.


d) Asesor Kompetensi Tenaga Kerja (AKTK) mengakses dokumen PKB
dengan dasar perhitungan :

BOBOT PENILAIAN

KETERANGAN STAND
PROSIDIN
MONOG ARD
BUKU PATENT G
RAF AND
SEMINAR
CODE
Relevansi
dengan 30% 40% 50% 20% 30%
keprofesian
Kedalaman
Materi 10% - - - 30%

Kemutakhiran
Ilmu dan 10% - 20% 20% -
Teknologi
Inovasi dan
10% 20% - 60% -
Kreativitas
Sistematika dan
40% 40% 30% - 40%
Penampilan
HALAMAN
Jumlah Halaman
100 20 - - -
Minimum

5) Pengajaran sebagai Pengajar/Instruktur


Dengan ketentuan penilaian sebagai berikut :
a) Sifat Kegiatan : Pilihan (Optional).
b) Nilai SKPK = Maksimal 5, untuk setiap aktivitas (subyek).
Diperhitungkan atas dasar lama kegiatan dan kedalaman materi :
Minumum 4 Jam / aktivitas, termasuk persiapan dengan bobot : 50%.
Kedalaman Materi, dengan bobot : 50%.
c) Kelengkapan : Surat Penugasan dan Silabus.

f. Kegiatan Penunjang Profesi Lainnya


1) Pakar atau Narasumber
Dengan ketentuan penilaian sebagai berikut :
a) Sifat Kegiatan : Pilihan (Optional).
b) Nilai SKPK = 2, untuk setiap aktivitas.
c) Kelengkapan : Sertifikat, Surat Penugasan (Undangan), Surat Ucapan
Terima Kasih atau Bukti Administratif Lainnya.

20
`

2) Pengurus Organisasi (Profesi atau Pimpinan Institusi)


Dengan ketentuan penilaian sebagai berikut :
a) Sifat Kegiatan : Pilihan (Optional).
b) Nilai SKPK dapat diperhitungkan sebagai berikut :
Pengurus dari sebuah Ikatan / Himpunan Profesi, nilai SKPK = 4 per
tahun.
Pimpinan dari sebuah Lembaga yang relevan dengan profesi, nilai SKPK
= 4 per tahun.
Pimpinan dari sebuah Lembaga yang tidak relevan dengan profesi, nilai
SKPK = 3 per tahun.
c) Kelengkapan : Surat Keputusan atau Surat Penugasan.

3) Penerima Tanda Jasa, Penghargaan, Award dan sejenisnya


Dengan ketentuan penilaian sebagai berikut :
a) Sifat Kegiatan : Pilihan (Optional).
b) Nilai SKPK = Maksimal 10, untuk setiap Tanda Jasa/Penghargaan.
c) Kelengkapan : Sertifikat Tanda Jasa/Penghargaan.

21
LAMPIRAN 3

LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI


National Construction Services Development Board

FORMAT LOG BOOK


KEGIATAN PEMEGANG SERTIFIKAT KEAHLIAN

22
FOTO
3X4

PEMEGANG SERTIFIKAT KEAHLIAN (SKA)

1. Nama :

2. Klasifikasi/Sub-Klasifikasi :

3. Kualifikasi :

4. Nomor Sertifikat :

5. Nomor Registrasi :

6. Masa Berlaku : s.d

5. Alamat :

6. Email & No. Telp./HP :

PEMELIHARAAN KOMPETENSI DAN


PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB) /
CONTINUING PROFESSIONAL DEVELOPMENT (CPD)
(selama 3 tahun memegang sertifikat keahlian)

LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL


Gedung Balai Krida - Jl. Iskandarsyah Raya No. 35, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
Telpon : (021) 7201476, Facsimile : (021) 7201472, Email : http//www.lpjk.net
23
Pemegang Sertifikat wajib menyerahkan Log Book (asli) ini dan satu buah salinan
(copy)nya saat mengajukan Perpanjangan Sertifikat Keahlian (SKA) ke Lembaga
Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN).
Log Book Asli akan dikembalikan lagi ke Pemegang Sertifikat Keahlian (SKA)
bersamaan dengan :
(1) Penyerahan Sertifikat baru hasil perpanjangan;
(2) Log Book baru yang masih kosong.

24
APA & BAGAIMANA PENGGUNAAN LOG-BOOK ini ?

Apa itu LOG BOOK dan apa itu LOG SHEET ?


LOG-BOOK adalah kumpulan LOG SHEET yaitu lembar rekaman daftar
pengalaman kerja pemegang sertifikat keahlian (SKA) dan bentuk
pemeliharaan kompetensi lainnya dalam rangka Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan (PKB) / Continuing Proffesional Development
(CPD);
Setiap LOG SHEET dianggap benar apabila dilengkapi dengan surat
referensi kerja, sertifikat pelatihan maupun surat pendukung lainnya;
LOG BOOK harus dimiliki oleh setiap Pemegang Sertifikat Keahlian (SKA)
dan harus disimpan dengan baik sebagai bukti prestasi keprofesian selama
memegang sertifikat;

Bagaimana PENGGUNAAN LOG BOOK dan LOG SHEET?


LOG SHEET secara berkala TAHUNAN terhitung sejak penerbitan sertifikat
dan digunakan untuk pemenuhan SURVEILEN oleh Unit Sertifikasi Tenaga
Kerja (USTK), oleh karena itu setiap pemegang sertifikat wajib:
Mengirimkan salinan (copy) LOG SHEET TAHUNAN ke USTK (boleh
melalui email dalam bentuk softcopy hasil scanning)
Melampirkan salinan (copy) bukti dari PP
PKB/CPD seperti sertifikat pelatihan, seminar dan sejenisnya.
LOG BOOK secara berkala TIGA TAHUNAN sesuai masa berlaku sertifikat
digunakan untuk mengajukan permohonan PERPANJANGAN SERTIFIKAT
kepada Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK):
Pemegang sertifikat wajib menyerahkan Log Book (asli) dan satu buah
salinan (copy)nya disertai salinan bukti dari PKB.
Log Book asli akan dikembalikan lagi ke pemegang Sertifikat
bersamaan dengan (a) Penyerahan Sertifikat baru hasil perpanjangan;
dan (b) Log Book baru yang masih kosong.

Barang siapa menemukan Log Book ini agar mengembalikan ke alamat


Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi, sebagaimana tertulis pada sampul
25
depan ini.
26
27 LOG SHEET PEMEGANG SERTIFIKAT KEAHLIAN (SKA)

A. DAFTAR PENGALAMAN PEKERJAAN :

1. Pekerjaan / Proyek ke - 1

1 PEKERJAAN / PROYEK :

2 PERUSAHAAN
A Nama :
B Alamat :

C
Nomor Kontrak :
D
Tanggal Kontrak :
E
Nilai Kontrak :
F
Telepon & Email : Email :
G
Lokasi Pekerjaan/Proyek :
H
Waktu Pelaksanaan s.d
3 INSTITUSI / PERUSAHAAN PEMBERI PEKERJAAN / PROYEK PARAF & STEMPEL
A Nama :
B Alamat :

C Telepon :

2. Pekerjaan / Proyek ke - 2

1 PEKERJAAN / PROYEK :

2 PERUSAHAAN
A Nama :
B Alamat :

C
Nomor Kontrak :
D
Tanggal Kontrak :
E
Nilai Kontrak :
F
Telepon & Email : Email :
G
Lokasi Pekerjaan/Proyek :
H
Waktu Pelaksanaan s.d
3 INSTITUSI / PERUSAHAAN PEMBERI PEKERJAAN / PROYEK PARAF & STEMPEL
A Nama :
B Alamat :

C Telepon :

27
28 LOG SHEET PEMEGANG SERTIFIKAT KEAHLIAN (SKA)

3. Pekerjaan / Proyek ke - 3

1 PEKERJAAN / PROYEK :

2 PERUSAHAAN
A Nama :
B Alamat :

C
Nomor Kontrak :
D
Tanggal Kontrak :
E
Nilai Kontrak :
F
Telepon & Email : Email :
G
Lokasi Pekerjaan/Proyek :
H
Waktu Pelaksanaan s.d
3 INSTITUSI / PERUSAHAAN PEMBERI PEKERJAAN / PROYEK PARAF & STEMPEL
A Nama :
B Alamat :

C Telepon :

4. Pekerjaan / Proyek ke - 4

1 PEKERJAAN / PROYEK :

2 PERUSAHAAN
A Nama :
B Alamat :

C
Nomor Kontrak :
D
Tanggal Kontrak :
E
Nilai Kontrak :
F
Telepon & Email : Email :
G
Lokasi Pekerjaan/Proyek :
H
Waktu Pelaksanaan s.d
3 INSTITUSI / PERUSAHAAN PEMBERI PEKERJAAN / PROYEK PARAF & STEMPEL
A Nama :
B Alamat :

C Telepon :

28
29 LOG SHEET PEMEGANG SERTIFIKAT KEAHLIAN (SKA)

5. Pekerjaan / Proyek ke - 5

1 PEKERJAAN / PROYEK :

2 PERUSAHAAN
A Nama :
B Alamat :

C
Nomor Kontrak :
D
Tanggal Kontrak :
E
Nilai Kontrak :
F
Telepon & Email : Email :
G
Lokasi Pekerjaan/Proyek :
H
Waktu Pelaksanaan s.d
3 INSTITUSI / PERUSAHAAN PEMBERI PEKERJAAN / PROYEK PARAF & STEMPEL
A Nama :
B Alamat :

C Telepon :

6. Pekerjaan / Proyek ke - 6

1 PEKERJAAN / PROYEK :

2 PERUSAHAAN
A Nama :
B Alamat :

C
Nomor Kontrak :
D
Tanggal Kontrak :
E
Nilai Kontrak :
F
Telepon & Email : Email :
G
Lokasi Pekerjaan/Proyek :
H
Waktu Pelaksanaan s.d
3 INSTITUSI / PERUSAHAAN PEMBERI PEKERJAAN / PROYEK PARAF & STEMPEL
A Nama :
B Alamat :

C Telepon :

29
30 LOG SHEET PEMEGANG SERTIFIKAT KEAHLIAN (SKA)

7. Pekerjaan / Proyek ke - 7

1 PEKERJAAN / PROYEK :

2 PERUSAHAAN
A Nama :
B Alamat :

C
Nomor Kontrak :
D
Tanggal Kontrak :
E
Nilai Kontrak :
F
Telepon & Email : Email :
G
Lokasi Pekerjaan/Proyek :
H
Waktu Pelaksanaan s.d
3 INSTITUSI / PERUSAHAAN PEMBERI PEKERJAAN / PROYEK PARAF & STEMPEL
A Nama :
B Alamat :

C Telepon :

8. Pekerjaan / Proyek ke - 8

1 PEKERJAAN / PROYEK :

2 PERUSAHAAN
A Nama :
B Alamat :

C
Nomor Kontrak :
D
Tanggal Kontrak :
E
Nilai Kontrak :
F
Telepon & Email : Email :
G
Lokasi Pekerjaan/Proyek :
H
Waktu Pelaksanaan s.d
3 INSTITUSI / PERUSAHAAN PEMBERI PEKERJAAN / PROYEK PARAF & STEMPEL
A Nama :
B Alamat :

C Telepon :

30
31 LOG SHEET PEMEGANG SERTIFIKAT KEAHLIAN (SKA)

9. Pekerjaan / Proyek ke - 9

1 PEKERJAAN / PROYEK :

2 PERUSAHAAN
A Nama :
B Alamat :

C
Nomor Kontrak :
D
Tanggal Kontrak :
E
Nilai Kontrak :
F
Telepon & Email : Email :
G
Lokasi Pekerjaan/Proyek :
H
Waktu Pelaksanaan s.d
3 INSTITUSI / PERUSAHAAN PEMBERI PEKERJAAN / PROYEK PARAF & STEMPEL
A Nama :
B Alamat :

C Telepon :

10. Pekerjaan / Proyek ke - 10

1 PEKERJAAN / PROYEK :

2 PERUSAHAAN
A Nama :
B Alamat :

C
Nomor Kontrak :
D
Tanggal Kontrak :
E
Nilai Kontrak :
F
Telepon & Email : Email :
G
Lokasi Pekerjaan/Proyek :
H
Waktu Pelaksanaan s.d
3 INSTITUSI / PERUSAHAAN PEMBERI PEKERJAAN / PROYEK PARAF & STEMPEL
A Nama :
B Alamat :

C Telepon :

31
32 LOG SHEET PEMEGANG SERTIFIKAT KEAHLIAN (SKA)

B. DAFTAR PELAKSANAAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN


(PKB) / CONTINUING PROFESSIONAL DEVELOPMENT (CPD) :

1. Kegiatan PKB / CPD ke- 1


1 Bentuk Kegiatan :
2 Judul/Tema Kegiatan :
3 Penyelenggara :
4 Bertempat di :
5 Waktu (tgl/bln/thn) :
6 Uraian Kegiatan :

7 Bukti Terlampir : Copy Surat Keterangan / Sertifikat/ lainnya

2. Kegiatan PKB / CPD ke- 2


1 Bentuk Kegiatan :
2 Judul/Tema Kegiatan :
3 Penyelenggara :
4 Bertempat di :
5 Waktu (tgl/bln/thn) :
6 Uraian Kegiatan :

7 Bukti Terlampir : Copy Surat Keterangan / Sertifikat/ lainnya

32
33 LOG SHEET PEMEGANG SERTIFIKAT KEAHLIAN (SKA)

3. Kegiatan PKB / CPD ke- 3


1 Bentuk Kegiatan :
2 Judul/Tema Kegiatan :
3 Penyelenggara :
4 Bertempat di :
5 Waktu (tgl/bln/thn) :
6 Uraian Kegiatan :

7 Bukti Terlampir : Copy Surat Keterangan / Sertifikat/ lainnya

4. Kegiatan PKB / CPD ke- 4


1 Bentuk Kegiatan :
2 Judul/Tema Kegiatan :
3 Penyelenggara :
4 Bertempat di :
5 Waktu (tgl/bln/thn) :
6 Uraian Kegiatan :

7 Bukti Terlampir : Copy Surat Keterangan / Sertifikat/ lainnya

33
34 LOG SHEET PEMEGANG SERTIFIKAT KEAHLIAN (SKA)

5. Kegiatan PKB / CPD ke- 5


1 Bentuk Kegiatan :
2 Judul/Tema Kegiatan :
3 Penyelenggara :
4 Bertempat di :
5 Waktu (tgl/bln/thn) :
6 Uraian Kegiatan :

7 Bukti Terlampir : Copy Surat Keterangan / Sertifikat/ lainnya

Saya Pemegang Sertifikat Keahlian (SKA), yang bertandatangan di bawah ini menyatakan
telah melaksanakan pemeliharaan kompetensi melalui pengalaman pekerjaan / proyek dan
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) / Continuing Professional Development
(CPD) tersebut di atas dengan sebenar-benarnya dan bertanggungjawab apabila terdapat
hal-hal yang sebaliknya dari uraian dimaksud.

.., ..20..
Pemegang Sertifikat Keahlian (SKA)


(tandatangan & nama lengkap)

34
LAMPIRAN 4
`

FORMULIR PERMOHONAN
PENGAKUAN KEGIATAN PKB
TAHUN :

A DATA KEGIATAN
1 Nama Kegiatan
2 Tanggal
3 Waktu
a. Mulai
b. Sampai dengan
4 Jumlah Jam
5 Jenis Kegiatan
6 Peran dalam Kegiatan
7 Prakiraan Nilai SKPK

.., . 201..
Pemohon,

(.)
B PENILAIAN SKPK
o Disetujui NILAI SKPK PENILAI PKB
o Tidak Disetujui
Nama Kegiatan PKB :

(....)

35
LAMPIRAN 5

LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI


National Construction Services Development Board

FORMAT RANGKUMAN HASIL PENILAIAN KEGIATAN PKB

IDENTITAS PEMEGANG SERTIFIKAT KEAHLIAN (SKA)

1. Nama
2. Klasifikasi / Sub Kalsifikasi
3. Sub-Kualifikasi
4. Nomor Registrasi
5. Tanggal
6. Nama Asosiasi Profesi

NILAI
NO. NAMA KEGIATAN TANGGAL
SKPK
1

Dst.

JUMLAH

36

Anda mungkin juga menyukai