PEKERJAAN UMUM
REPUBLIK INDONESIA
TENTANG
1
Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 30
Tahun 2000 Tentang Penyelenggaraan Pembinaan
Jasa Konstruksi (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2000 Nomor 65, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3957);
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 31
Tahun 2006 Tentang Sistem Pelatihan Kerja
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2006, Nomor 67 Tambahan Lembaran
Negara 4637);
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38
Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan
Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007, Nomor 82 Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4737);
4. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 Tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi
dan Tata Kerja Kementrian Negara Republik
Indonesia;
5. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor
187/M Tahun 2004;
6. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Nomor 21 Tahun 2007 Tentang Tata Cara
Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional;
7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
01/PRT/M/2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja
Departemen Pekerjaan Umum.
2
MEMUTUSKAN
Pasal 1
Dalam peraturan Menteri Pekerjaan Umum ini yang dimaksud dengan :
1. Kompetensi Kerja adalah kemampuan kerja setiap individu yang
mencakup aspek spesifik pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja
yang diterapkan untuk mewujudkan standar kinerja yang dipersyaratkan
ditempat kerja;
2. Bakuan Kompetensi adalah perangkat Standar Kompetensi, Kurikulum
Berbasis Kompetensi, Materi Pelatihan, dan Materi Uji Kompetensi
yang diperlukan dalam penyelenggaraan pelatihan dan uji kompetensi;
3. Kurikulum Pelatihan adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pelatihan tertentu;
4. Pelatihan Berbasis Kompetensi Kerja adalah pelatihan kerja yang
menitikberatkan pada penguasaan kemampuan kerja yang mencakup
pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja sesuai dengan standar
yang ditetapkan dan persyaratan di tempat kerja;
5. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi adalah uraian materi pelatihan
yang disusun dengan format tertentu, konsisten mengacu kepada Unit
Kompetensi, Elemen Kompetensi dan KUK (Kriteria Unjuk Kerja) serta
hasil analisis IUK (Indikator Unjuk Kerja/Keberhasilan) dari masing-
masing KUK yang telah dirumuskan dalam satuan Unit Kompetensi;
6. Standar Kompetensi kerja Nasional Indonesia yang selanjutnya
disingkat SKKNI adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup
aspek pengetahuan, keterampilan dan/atau keahlian serta sikap kerja
3
yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang
ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan;
7. Kurikulum Pelatihan Berbasis Kompetensi yang selanjutnya disingkat
KPBK adalah seperangkat rencana dan pengaturan kegiatan secara
sistematis dalam pencapaian kompetensi kerja pada pelatihan, yang
mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan atau keahlian, serta
sikap kerja, dalam kurun waktu dan metode yang ditentukan;
8. Materi Uji Kompetensi yang selanjutnya disingkat MUK adalah alat ukur
kompetensi yang dikembangkan untuk mengetahui tingkat
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dinyatakan dalam
setiap Kriteria Unjuk Kerja (KUK), dalam bentuk pertanyaan, instruksi
atau pelatihan untuk melakukan kegiatan tertentu kepada peserta uji
sesuai tingkat kompetensi yang disyaratkan dalam SKKNI;
9. Menteri adalah Menteri Pekerjaan Umum.
Pasal 2
1. Pengaturan Pedoman Teknis Penyusunan Bakuan Kompetensi
dimaksudkan sebagai pedoman bagi institusi pelatihan dan asosiasi
profesi yang bergerak di sektor jasa konstruksi dalam kegiatan
penyusunan bakuan kompetensi sektor jasa konstruksi.
2. Pengaturan Pedoman Teknis Penyusunan Bakuan Kompetensi
bertujuan untuk :
a. Terwujudnya sistem pelatihan kerja jasa konstruksi yang efektif dan
efisien, tepat sasaran serta tepat pemanfaatan.
b. Memberi arah dalam pembinaan teknis dan pemberdayaan seluruh
sumber daya pelatihan kerja jasa konstruksi berbasis kompetensi.
Pasal 3
1. Ruang lingkup Peraturan Menteri ini meliputi pengaturan tentang Tata
Cara Penyusunan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
(SKKNI) Sektor Jasa Konstruksi, Teknis Penyusunan Kurikulum
Pelatihan Berbasis Kompetensi Kerja Jasa Konstruksi, Teknis
4
Penyusunan Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kerja Jasa
Konstruksi dan Teknis Penyusunan Materi Uji Kompetensi Berbasis
Kompetensi Kerja Jasa Konstruksi;
2. Materi muatan tentang Teknis Penyusunan Bakuan Kompetensi Sektor
Jasa Konstruksi dirinci dan dimuat secara lengkap dalam :
a. Lampiran I : Tata Cara Penyusunan Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia (SKKNI) Sektor Jasa
Konstruksi;
b. Lampiran II : Pedoman Penyusunan Kurikulum Pelatihan
Berbasisi Kompetensi Kerja (KPBK) Sektor Jasa
Konstruksi;
c. Lampiran III : Pedoman Penyusunan Materi Pelatihan Berbasis
Kompetensi Kerja Sektor Jasa Konstruksi;
d. Lampiran IV : Pedoman Penyusunan Modul Uji Kompetensi Kerja
Sektor Jasa Konstruksi.
merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Menteri ini.
Ditetapkan di : Jakarta
Tanggal : 14 Juli 2009
DJOKO KIRMANTO
5
Lampiran I : Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Nomor : 14/PRT/M/2009
Tanggal : 14 Juli 2009
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2. Tujuan
Tata Cara Penyusunan Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia (SKKNI) Sektor Jasa Konstruksi bertujuan
untuk memandu pembuatan SKKNI Jasa Konstruksi yang akan
digunakan sebagai acuan penyusunan Program Pelatihan dan
Sertifikasi Kompetensi tenaga kerja jasa konstruksi.
2
BAB II
ANALISIS KOMPETENSI KERJA
3
d. Butir-butir langkah kerja (step) dari hasil analisis setiap
tugas akan ditransformasi menjadi Kriteria Unjuk Kerja
(KUK.
e. Selain itu perlu dikaji dan dipertimbangkan tentang urutan
(sequence) pekerjaan, tugas dan langkah kerjanya yang
nantinya dicerminkan dalam Unit Kompetensi, Elemen
Kompetensi serta Kriteria Unjuk Kerja (KUK).
4
Lokakarya minimal 2 kali terdiri atas :
a. Lokakarya pertama minimal 2 hari, untuk menganalisis
pekerjaan, tugas dan langkah kerja.
b. Lokakarya kedua, minimal 2 hari, merupakan kegiatan
untuk merangkum hasil analisis kegiatan awal pada butir
(2) dan rumusan hasil lokakarya pertama.
4. Peserta lokakarya terdiri atas pakar/ahli dan praktisi/pelaku
langsung/pemangku jabatan kerja sebanyak 8 (delapan)
sampai 12 (dua belas) orang yang dipandu oleh Tim Penyusun
draft RSKKNI.
a. Yang dimaksud dengan pakar/ahli adalah tenaga ahli
substansi (subject specialist) atau pelaku langsung,
supervisor/penyelia pelaku langsung/pemangku jabatan
kerja yang akan dianalisis kompetensi kerjanya.
b. Calon peserta lokakarya dipilih berdasarkan penilaian
terhadap pendidikan formal, pendidikan tambahan atau
pelatihan dan pengalaman kerja pada bidangnya.
c. Apabila menurut penilaian, ternyata lebih dari 1/2
(setengah) calon peserta yang hadir tidak memenuhi
persyaratan, maka proses seleksi peserta harus diulang.
d. Peserta lokakarya terbaik diikutsertakan sebagai peserta
pra konvensi dan konvensi, mewakili pakar atau praktisi
dan tenaga ahli sesuai dengan bidang profesinya.
5
2. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan dilakukan dengan kegiatan sebagai
berikut:
a. Memeriksa kesiapan sarana dan prasarana lokakarya.
b. Memeriksa format DACUM.
c. Memeriksa daftar hadir peserta lokakarya.
d. Fasilitator menjelaskan maksud dan tujuan lokakarya,
mengatur dan mengarahkan diskusi, serta mampu
menjaga aturan main diskusi secara demokratis, objektif,
seimbang, dan tidak memihak.
e. Semua pendapat peserta lokakarya ditampung dan ditulis
dalam 4 macam kertas warna dan ditempel di dinding atau
papan lunak yang telah disiapkan
f. Fasilitator memfasilitasi pembuatan kesimpulan dan
menyeleksi pendapat peserta lokakarya yang
dikelompokkan ke dalam format sebagai berikut:
Uraian singkat kemampuan jabatan kerja ditulis di
atas kertas berwarna no 1.
Pengelompokkan yang menjadi pekerjaan (duty)
ditulis di kertas berwarna no 2.
Masing–masing pekerjaan dianalisis tugas–tugasnya
(tasks) dan ditulis di kertas berwarna no 3.
Masing–masing tugas dianalisis langkah–langkah
kerjanya (steps) yang dicerminkan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja serta alat
bantu yang digunakan. Setiap langkah kerja ditulis di
kertas berwarna no 4.
g. Kesimpulan akhir dituangkan ke dalam format DACUM
untuk dikoreksi.
6
3. Tahap Perumusan Hasil Lokakarya Pertama
Rumusan kinerja setiap tugas dituangkan dalam format
khusus, yang terdiri atas :
a. Judul pekerjaan (duty)
b. Judul tugas (task)
c. Rumusan kinerja setiap tugas (task) merupakan unsur
dari satu pekerjaan (duty).
d. Setiap langkah kerja (steps) merupakan unsur dari setiap
tugas (task), dianalisis kriteria kinerjanya.
e. Masing–masing kriteria kinerja setiap langkah kerja
(steps) dianalisis persyaratan kompetensinya, yang terdiri
atas:
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap Kerja
Rumusan yang telah dibahas kembali dan dikoreksi
ditandatangani oleh setiap peserta lokakarya.
5. Tahap Pendokumentasian.
Semua hasil lokakarya dikumpulkan dan didokumentasikan
dengan baik termasuk daftar isian peserta sebagai dokumen yang
mampu telusur.
6. Format DACUM
Format standar analisis kompetensi kerja dengan metodologi
DACUM adalah sebagai berikut:
7
FORMULIR RUMUSAN JABATAN KERJA
URAIAN JABATAN
PERSYARATAN JABATAN
8
FORMULIR ANALISIS PEKERJAAN SETIAP JABATAN KERJA
PEKERJAAN
1. Pekerjaan A
2. Pekerjaan B
3. Pekerjaan C
4.
dst.
NAMA JABATAN :
PEKERJAAN TUGAS
9
FORMULIR ANALISIS LANGKAH KERJA SETIAP TUGAS
NAMA JABATAN :
PEKERJAAN :
10
FORMULIR STANDAR KINERJA PELAKSANAAN TUGAS
11
BAB III
PENYUSUNAN RANCANGAN
STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA (RSKKNI)
12
1. Kode Unit Kompetensi :
2. Judul Unit Kompetensi :
3. Diskripsi Unit :
Kompetensi
4. Elemen Kompetensi : 5. Kriteria Unjuk Kerja
(KUK) :
6. Batasan Variabel :
7. Panduan Penilaian :
8. Kompetensi Kunci : Tingkat Kinerja
13
melayani, merawat, merencanakan, membuat dan lain-
lain.
Kata kerja aktif yang digunakan dalam penulisan judul
Unit Kompetensi sedapat mungkin menghindari
penggunaan kata kerja seperti, memahami, mengetahui,
menerangkan, mempelajari, menguraikan, mengerti dan
atau yang sejenis.
4. Elemen Kompetensi
Elemen Kompetensi adalah bagian kecil dari Unit
Kompetensi, yang mengidentifikasi kegiatan yang harus
dikerjakan untuk mencapai Unit Kompetensi tersebut.
Elemen Kompetensi ditulis menggunakan kalimat aktif.
Dalam setiap Unit Kompetensi terdapat 3 sampai 5
Elemen Kompetensi. Keseluruhan Elemen Kompetensi
pada setiap Unit Kompetensi harus mencerminkan
kegiatan merencanakan, menyiapkan, melaksanakan,
mengevaluasi dan melaporkan.
14
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja. Setiap
Elemen Kompetensi minimal terdiri atas 3 Kriteria Unjuk
Kerja dan dirumuskan dalam kalimat terukur dengan
bentuk pasif.
Pemilihan kosakata dalam menulis kalimat KUK harus
memperhatikan keterukuran aspek pengetahuan,
keterampilan, dan sikap kerja, yang ditulis dengan
memperhatikan tingkat taksonomi kognitif dan
pengembangannya yang terkait dengan aspek-aspek
psikomotorik, kognitif dan afektif sesuai dengan tingkat
kesulitan pelaksanaan tugas pada tingkatan/urutan Unit
Kompetensi.
6. Batasan Variabel
Batasan variabel untuk Unit Kompetensi minimal dapat
menjelaskan:
a. Konteks variabel yang dapat mendukung atau
menambah kejelasan tentang isi sejumlah Elemen
Kompetensi pada satu Unit Kompetensi tertentu, dan
kondisi lainnya yang diperlukan dalam melaksanakan
tugas.
b. Perlengkapan yang diperlukan seperti peralatan,
bahan atau fasilitas yang digunakan harus sesuai
persyaratan yang ditentukan untuk melaksanakan
Unit Kompetensi.
c. Tugas yang dilakukan harus mendukung
terpenuhinya persyaratan Unit Kompetensi.
d. Peraturan-peraturan yang ada, diperlukan sebagai
dasar atau acuan dalam melaksanakan tugas untuk
memenuhi persyaratan kompetensi.
15
7. Panduan Penilaian
Panduan penilaian ini digunakan untuk membantu penilai
dalam melakukan penilaian/pengujian pada Unit
Kompetensi, antara lain meliputi:
a. Penjelasan tentang hal-hal yang diperlukan dalam
penilaian adalah: prosedur, alat, bahan dan tempat
kerja serta penguasaan Unit Kompetensi tertentu.
Unit Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya
digunakan sebagai persyaratan awal. Panduan ini
diperlukan untuk melanjutkan penguasaan Unit
Kompetensi yang dinilai serta keterkaitannya dengan
Unit Kompetensi lain.
b. Kondisi pengujian merupakan suatu kondisi yang
berpengaruh atas tercapainya kompetensi kerja, yang
mencakup tempat, objek penilaian, cara dan lingkup
penilaian yang harus dilakukan. Sebagai contoh,
pengujian dilakukan dengan metode tes tertulis,
wawancara, demonstrasi, menggunakan alat peraga
dan praktek di tempat kerja.
c. Pengetahuan yang dibutuhkan, merupakan informasi
yang diperlukan untuk mendukung tercapainya
Kriteria Unjuk Kerja pada Unit Kompetensi tertentu.
d. Keterampilan yang dibutuhkan, merupakan informasi
yang diperlukan sebagai bukti kemampuan untuk
mendukung tercapainya Kriteria Unjuk Kerja pada
Unit Kompetensi tertentu.
e. Aspek kritis merupakan aspek atau kondisi yang
harus dimiliki seseorang untuk menemu-kenali sikap
kerja untuk mendukung tercapainya Kriteria Unjuk
Kerja pada Unit Kompetensi tertentu.
16
8. Kompetensi Kunci
Kompetensi kunci merupakan persyaratan kemampuan
yang harus dimiliki seseorang untuk mencapai unjuk kerja
yang disyaratkan dalam pelaksanaan tugas pada Unit
Kompetensi tertentu, yang terdiri atas 7 (tujuh) kriteria
kompetensi kunci, yaitu:
a. Mengumpulkan, menganalisis dan mengorganisasi
informasi.
b. Mengomunikasikan informasi dan ide-ide.
c. Merencanakan dan mengorganisasi kegiatan.
d. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok.
e. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis.
f. Memecahkan masalah.
g. Menggunakan teknologi.
17
Tabel Gradasi (Tingkatan) Kompetensi Kunci
TINGKAT 3
TINGKAT 1 TINGKAT 2
KOMPETENSI “Mengevaluasi
“Melakukan “Mengelola
KUNCI dan Memodifikasi
Kegiatan“ Kegiatan“
Proses“
1. Mengumpulkan, Mengikuti pedoman Mengakses dan Meneliti dan
menganalisa yang ada dan merekam lebih dari menyaring lebih
dan merekam dari satu satu sumber dari satu sumber
mengorganisasi sumber informasi informasi dan mengevaluasi
kan informasi kualitas informasi
2. Mengkomunikas Menerapkan bentuk Menerapkan gagsan Memilih model dan
ikan informasi komunikasi untuk informasi dengan bentuk yang
dan ide-ide mengantisipasi memilih gaya yang sesuai dan
paling sesuai memperbaiki dan
mengevaluasi
Kontek komunikasi jenis komunikasi
sesuai jenis dan dari berbagai
gaya berkomunikasi macam jenis dan
gaya cara
berkomunikasi
3. Merencanakan Bekerja dibawah Mengkoordinir dan Menggabungkan
dan pengawasan atau mengatur proses strategi, rencana,
mengorganisasi supervisi pekerjaan dan pengaturan, tujuan
kan kegiatan menetapkan dan prioritaskerja
prioritas kerja
4. Bekerjasama Melaksanakan Melaksanakan Bekerjasama
dengan orang kegiatan-kegiatan kegiatan dan untuk
lain yang sudah membantu menyelesaikan
dipahami/aktivitas merumuskan tujuan kegiatan-kegiatan
rutin yang bersifat
komplek
5. Menggunakan Melaksanakan Memilih gagasan Bekerja dalam
gagasan secara tugas-tugas yang dan teknik bekerja menyelesaikan
matematis dan sederhana dan telah yang tepat untuk tugas yang lebih
teknis ditetapkan menyelesaikan komplek dengan
tugas-tugas yang menggunakan
komplek teknik dan
matematis
18
KOMPETENSI TINGKAT 1 TINGKAT 2 TINGKAT 3
KUNCI “Melakukan “Mengelola “Mengevaluasi
Kegiatan“ Kegiatan“ dan Memodifikasi
Proses“
6. Memecahkan Memecahkan Memecahkan Memecahkan
masalah masalah untuk tugas masalah untuk tugas masalah yang
rutin di bawah rutin secara mandiri komplek dengan
pengawasan/ berdasarkan menggunakan
supervisi pedoman/panduan pendekatan
metoda yang
sistematis
7. Menggunakan Menggunakan Menggunakan Menggunakan
teknologi teknologi untuk teknologi untuk teknologi untuk
membuat barang mengkonstruksi, membuat
dan jasa yang mengorganisasikan desain/merancan,
sifatnya berulang- atau membuat menggabungkan,
ulang pada tingkat produk barang atau memodifikasi dan
dasar di bawah jasa berdasarkan mengembangkan
pengawasan/ desain produk barang
supervisi atau jasa
19
(3) Kemampuan mengelola hal-hal tak terduga dengan
cermat (contingency management skill),
(4) Kemampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan
kerja termasuk mentaati ketentuan keselamatan dan
kesehatan kerja (job/role environment/safety/health
skill),
(5) Kemampuan mentransfer atau adaptasi dalam situasi
kerja yang berbeda/tempat kerja baru (transfer
management skill).
d. Pemaketan Unit Kompetensi dapat dilakukan berdasarkan
klasifikasi dan jenjang kualifikasi/jabatan kerja dan
berdasarkan kluster/area kerja. Jenis pekerjaan/jabatan
berdasarkan kluster tidak memerlukan persyaratan
sebagaimana ditetapkan dalam jenjang kualifikasi
pekerjaan/jabatan berdasarkan KKNI, tetapi masih dalam
koridor SKKNI.
e. Pemaketan Unit Kompetensi jasa konstruksi berdasarkan
jenjang kualifikasi yang mengacu kepada KKNI dan KKJK
disusun sebagai berikut:
20
FORMAT PAKET UNIT KOMPETENSI DENGAN JENJANG KUALIFIKASI
PADA SKKNI/KKJK/JABATAN KERJA
21
KELOMPOK KOMPETENSI KHUSUS
22
dilaksanakan paling lama 14 (empat belas) hari sejak
diterimanya draf RSKKNI dari instansi, pembina jasa
konstruksi.
g. Hasil pembahasan pada forum pra-konvensi digunakan
sebagai bahan pembahasan di forum konvensi.
Tahap Pertama
Identifikasi dan titik rujukan (benchmark) berbagai Standar
Kompetensi yang telah ada dari berbagai negara atau lembaga
23
internasional lainnya yang diperoleh dari standar-standar luar
negeri.
Tahap Kedua
Unit-unit Kompetensi yang dipilih, diterjemahkan ke dalam
bahasa Indonesia dengan memperhatikan taksonominya.
Tahap Ketiga
Penyesuaian kontekstual aspek parameter yang tertuang dalam
rentang variabel, ditelaah ulang dan disesuaikan dengan kondisi
di Indonesia, terutama yang berkaitan dengan peraturan,
standar-standar, dan hal lain yang terkait.
Tahap Keempat
Pembahasan draf hasil terjemahan yang telah disesuaikan
dengan konteks sosial budaya, cita-cita, dan pembangunan
kapasitas (capacity building) maupun sikap kerja tenaga kerja
Indonesia, dibahas dalam forum lokakarya/workshop,
prakonvensi dan konvensi.
24
2. Melakukan kaji ulang terhadap kelayakan SKK yang
sudah ada berdasarkan pengakuan kompetensi terkini
(Recognition of Current Competency).
3. Proses peninjauan ulang (review) dilakukan melalui
workshop terbatas dan analisis DACUM lainnya, yang
dihadiri oleh ahli/praktisi atau pelaku lansung/pemangku
jabatan kerja yang bersangkutan.
4. Format Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia (RSKKNI) dan pembakuan SKKNI sektor jasa
konstruksi mengikuti peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
DJOKO KIRMANTO
25
Lampiran II : Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Nomor : 14/PRT/M/2009
Tanggal : 14 Juli 2009
BAB I
PENDAHULUAN
2
BAB II
PENYUSUNAN KURIKULUM PELATIHAN
3
2.3. Pengembangan Paket Pelatihan
Pengembangan paket pelatihan mengacu pada:
1. Standar Kompetensi Kerja
Standar Kompetensi Kerja harus mengacu kepada 3 (tiga)
aspek, yaitu:
Aspek Kompetensi, Aspek Dimensi Kompetensi dan Aspek
Tingkat/gradasi Kompetensi Kunci.
a. Aspek Kompetensi terdiri dari Pengetahuan (Knowledge),
Keterampilan (Skills) dan Sikap Kerja (Attitude).
b. Dimensi Kompetensi ada 5 (lima) terdiri atas:
(1) Kemampuan dalam tugas (task skill)
(2) Kemampuan mengelola tugas (task management
skill)
(3) Kemampuan mengatasi suatu masalah tak terduga
(contingency management skill)
(4) Kemampuan menyesuaikan dengan ketentuan
lingkungan kerja, keselamatan dan kesehatan kerja
(job/role environment safety/health skill)
(5) Kemampuan mentransfer/beradaptasi dengan
situasi yang berbeda/tempat kerja baru
(transferable management skill).
c. Tingkat/gradasi Kompetensi Kunci sebagai tingkat kinerja
terdiri atas:
(1) Tingkat Kinerja 1: melaksanakan proses sesuai
teori atau prosedur yang telah ditentukan dan
menilai mutu berdasarkan kriteria yang telah
ditentukan.
(2) Tingkat Kinerja 2: Mengelola proses termasuk
menganalisis dan menentukan kriteria untuk
sintesa dan mengevaluasi proses.
(3) Tingkat Kinerja 3: Menentukan prinsip-prinsip
proses, mengevaluasi dan mengubah bentuk
proses secara kreatif dan inovatif berwawasan
masa depan dan menentukan kriteria untuk
pengembangan proses.
4
2. Pedoman asesmen (assesment guide) yaitu pedoman yang
memberikan suatu kerangka untuk menilai pencapaian
kompetensi yang disyaratkan untuk suatu jabatan kerja
tertentu.
5
PENDAYAGUNAAN KUALIFIKASI DAN PELATIHAN
6
2.5. Tahapan Penyusunan Kurikulum
1. Tahapan utama proses penyusunan kurikulum adalah :
a. Strategi Pencapaian Tujuan Kompetensi.
Strategi pencapaian tujuan kompetensi dalam pembuatan
kerangka silabus dikembangkan berdasarkan identifikasi
dan analisis Indikator Unjuk Kerja/Keberhasilan (IUK)
terhadap Tingkat Kompetensi dan Dimensi Kompetensi
dari masing-masing Kriteria Unjuk Kerja (KUK).
7
c. Strategi pencapaian tujuan pembelajaran dikembangkan
berdasarkan rumusan silabus, kemudian dikaji dan
ditetapkan :
Kegiatan pembelajaran Teori (T) dan/atau Praktek (P)
Metodologi dan media pembelajaran
Waktu Pembelajaran
8
LOGO
LEMBAGA PELATIHAN
............................................................
................................................................
9
KATA PENGANTAR
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
…......................................................................................................................
A. Pendahuluan
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
D. Lama Pelatihan
Lama pelatihan adalah jumlah jam pelatihan yang harus ditempuh dari
seluruh mata latihan (unit-unit kompetensi) yang ditempuh dan
tercantum dalam kurikulum pelatihan. Jumlah jam pelatihan sangat
terkait dengan jumlah yang ditetapkan pada tujuan pelatihan dan uraian
silabus dari masing-masing mata latihan (unit-unit kompetensi). Untuk 1
jam pelatihan teori dan praktik setara dengan 45 menit.
10
terikat pada lamanya waktu latihan, maka pelaksanaannya tergantung
pada kecepatan dan keaktifan masing-masing peserta pelatihan dalam
menyelesaikan unit-unit kompetensi yang dipilih serta tingkat
penerapan kompetensi minimum yang dituntut dalam standar
kompetensi, dan juga latar belakang peserta pelatihan dan tersedianya
perangkat pelatihan.
11
E. MATA PELATIHAN : Sesuai Judul Pelatihan
12
F. HASIL BELAJAR
1. Mata Pelatihan Umum (= Kompetensi Umum)
1.1. Judul Materi: ………................................., merepresentasi
Unit Kompetensi: .…………………………...............................
Tujuan Pembelajaran: (menjelaskan tuntutan
kemampuan yang disyaratkan Unit Kompetensi).
Kriteria Penilaian: (merepresentasi tuntutan
kemampuan Elemen Kompetensi dari Unit Kompetensi).
a. ………………………………..
b. ………………………………..
c. dst
1.2 dan seterusnya
13
Kriteria Penilaian: (merepresentasi tuntutan
kemampuan Elemen Kompetensi dari Unit Kompetensi).
a. ………………………………..
b. ………………………………..
c. dan seterusnya.
3.2. dan seterusnya.
G. STRATEGI PEMBELAJARAN
Strategi pembelajaran untuk mencapai tujuan pelatihan harus sesuai
dengan teori maupun praktek.
1. Strategi Pembelajaran teori:
Proses pembelajaran teori disesuaikan dengan urutan materi
pelatihan:
a. Metodologi
(1) Ceramah
(2) Diskusi
(3) Simulasi
(4) Peragaan/Demonstrasi
(5) Widya karya
(6) Studi kasus, dan lain-lain
b. Media/bahan
(1) OHT+OHP atau LCD+Laptop.
(2) Papan tulis lengkap flipchart dan alat tulis.
(3) Materi pembelajaran.
(4) Ruang kelas (pembelajaran teori)
(5) Alat peraga
14
Pelaksanaan praktek ini didukung prasarana dan sarana yang
disediakan oleh Lembaga Diklat antara lain :
a. Peralatan dan perlengkapan : (sesuai dengan kebutuhan)
b. Bahan/material praktek : (sesuai dengan kebutuhan)
c. Areal praktek : pada lokasi proyek atau Lembaga Diklat
d. Waktu : sesuai silabus (dalam jam/hari/minggu/bulan)
3. Instruktur/Fasilitator
Harus mengacu pada SKKNI dan KPBK
Harus menguasai teknis subtansi yang diajarkan.
Harus mempunyai sertifikat Training of Trainer (TOT) atau
sejenisnya.
Mampu berinovasi dan berimprovisasi dengan metodologi
yang tepat.
4. Penyelenggara
Penyelenggara harus memfasilitasi tujuan kompetensi yang
telah ditentukan melalui pelatihan.
5. Referensi
Buku-buku substansi terkait dengan kompetensi yang
disyaratkan
Standard Operating Procedure (SOP) terkait dan sesuai
H. PENILAIAN HASIL
1. Peserta pelatihan mendapatkan sertifikat pelatihan berbasis
kompetensi, apabila hasil penilaian tingkat kompetensi telah
mencapai tingkat minimal yang disyaratkan.
2. Evaluasi dilakukan sebagai uji kompetensi dengan menggunakan
Materi Uji Kompetensi (MUK) terdiri dari:
a. Uji Kompetensi teori
b. Uji Kompetensi praktek
15
I. LEMBAGA PELATIHAN
Pelatihan Berbasis Kompetensi Kerja dilaksanakan oleh Lembaga
Pelatihan yang terakreditasi.
DJOKO KIRMANTO
16
Lampiran III : Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Nomor : 14/PRT/M/2009
Tanggal : 14 Juli 2009
BAB I
PENDAHULUAN
1
penyusunan materi pelatihan berbasis kompetensi oleh institusi
pelatihan di sektor jasa konstruksi
2
BAB II
PENYUSUNAN MATERI PELATIHAN
2.1 Umum
Dalam materi Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) diharapkan
memuat informasi dan tata cara untuk meningkatkan pengetahuan
dan membangun keterampilan (skill), serta sikap kerja peserta latih
dengan uraian, penjelasan dan contoh-contoh kasus, serta panduan
yang diperlukan dalam melakukan suatu kegiatan tertentu.
Materi pelatihan dikelompokkan kedalam 3 (tiga) jenis, yaitu :
1. Buku Informasi
2. Buku Kerja
3. Buku Penilaian
3
c. Daftar Isi
BAB I KATA PENGANTAR
1.1 Konsep Dasar PBK
Apakah pelatihan ini berdasarkan
kompetensi ?
Apakah artinya menjadi kompeten di tempat
kerja ?
Sub bab ini menjelaskan konsep PBK agar dapat
melakukan pekerjaan sesuai standar
kompetensi.
1.2 Penjelasan Materi Pelatihan
Sub bab ini memuat penjelasan tentang :
Desain materi pelatihan
Isi modul (buku informasi, buku kerja dan
buku penilaian)
Pelaksanaan materi pelatihan
1.3 Pengakuan Kompetensi Terkini / Recognition
Current of Competency (RCC)
Sub bab ini menjelaskan tentang kompetensi
yang telah dimiliki untuk dapat mengajukan
kompetensi terkini (RCC)
1.4 Pengertian-pengertian istilah
Sub bab ini terdiri dari :
Pengertian profesi
Standarisasi
Penilaian/Uji Kompetensi
Pelatihan
Kompetensi
Standar kompetensi
Sertifikat kompetensi
4
BAB II STANDAR KOMPETENSI
2.1 Peta Paket Pelatihan
Sub bab ini memberikan gambaran berapa unit
kompetensi yang harus dipelajari untuk jenjang
tertentu.
2.2 Pengertian Unit Standar
Sub bab ini berisi :
Pengertian tentang unit standar kompetensi
Unit kompetensi yang akan dipelajari
Durasi/waktu pelatihan
Kesempatan untuk mencapai kompetensi
2.3 Unit Kompetensi yang Dipelajari
Sub bab ini memuat standar kompetensi yang
diharapkan bagi peserta pelatihan.
2.3.1 Judul Unit
Berisi judul unit kompetensi sesuai
dengan SKKNI.
2.3.2 Kode Unit
Berisi kode unit kompetensi sesuai
SKKNI.
2.3.3 Deskripsi Unit
Sub bab ini menjelaskan identifikasi
kompetensi yang dibutuhkan untuk
pekerjaan tertentu.
2.3.4 Elemen Kompetensi
Berisi elemen-elemen kompetensi yang
harus dikuasai dalam unit kompetensi
sesuai SKKNI.
2.3.5 Kriteria Unjuk Kerja
Masing-masing elemen kompetensi
memiliki KUK sesuai SKKNI
2.3.6 Batasan Variabel
5
Sub bab ini menjelaskan batasan-
batasan variabel yang termuat dalam
elemen kompetensi dan KUK.
2.3.7 Panduan Penilaian
Sub bab ini menjelaskan bagaimana
cara melakukan penilaian unit
kompetensi yang meliputi tugas tertulis
dan tugas praktek.
2.3.8 Kompetensi Kunci
6
5.2 Sumber-sumber Perpustakaan
Sumber-sumber bacaan yang dapat digunakan
5.3 Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan
Daftar peralatan/mesin yang digunakan
Daftar bahan yang digunakan
DAFTAR PUSTAKA
7
2. Daftar Isi
BAB I STANDAR KOMPETENSI
1.1 Judul Unit Kompetensi
1.2 Kode Unit
1.3 Deskripsi Unit
1.4 Kemampuan Awal
1.5 Elemen Kompetensi dan KUK
1.6 Batasan Variabel
1.7 Panduan Penilaian
1.8 Kompetensi Kunci
BAB II TAHAPAN BELAJAR
2.1 Langkah-langkah/tahapan Belajar
BAB III TUGAS TEORI DAN UNJUK KERJA
3.1 Tugas Tertulis
3.2 Lembar Pemeriksaan Tugas Tertulis
3.3 Lembar Pemeriksaan Tugas Unjuk
Kerja
3.4 Daftar Cek Unjuk Kerja
8
3. Sumber/sumber yang dapat digunakan oleh peserta
pelatihan untuk mencapai kemampuan/keterampilan
4. Semua jawaban/tanggapan pada setiap pertanyaan
yang diisikan pada buku kerja
5. Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan
praktek
6. Catatan pencapaian kemampuan/keterampilan peserta
pelatihan
9
Sub bab terdiri atas jawaban-jawaban
yang benar dari setiap tugas teori yang
ada pada buku kerja.
2.2 Daftar Cek Unjuk Kerja (Praktek)
Sub bab ini memuat daftar cek untuk
setiap tugas-tugas praktek sebagai
sarana “self check”/penilaian sendiri
bagi peserta pelatihan.
LEMBAR PENILAIAN :
Memuat keputusan apakah peserta pelatihan dinyatakan
kompeten/belum kompeten, yang harus ditandatangani oleh
kedua pihak, instruktur maupun peserta pelatihan.
10
pelatihan secara sistematis untuk mencapai langkah kompetensi
yang ditentukan.
2. Buku Kerja
Buku kerja adalah buku catatan tentang proses kegiatan
pelatihan baik teori maupun praktek yang harus dilakukan oleh
setiap peserta pelatihan. Buku ini digunakanoleh siswa sebagai
buku evaluasi tingkat pencapaian kompetensi dalam pelatihan.
3. Buku Penilaian
Buku penialain adalah buku yang memuat informasi tentang
penilaian pencapaian kompetensi oleh setiap peserta pelatihan
pada prosespelatihan.
11
a. Transkrip atau analisis instruksionalnya konsisten mengacu
pada Elemen Kompetensi lengkap dengan IUK
b. Dibuat oleh ahli media didampingi ahli substansi dan ahli
pelatihan
DJOKO KIRMANTO
12
Lampiran IV : Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Nomor : 14/PRT/M/2009
Tanggal : 14 Juli 2009
BAB I
PENDAHULUAN
1
dikehendaki oleh setiap IUK. Berdasarkan uraian tersebut, bahwa
untuk dapat memperoleh informasi tentang pencapaian
kemampuan sesuai dengan yang disyaratkan oleh setiap indikator,
perlu dikembangkan soal/pertanyaan/instruksi/perintah untuk
melakukan suatu kegiatan dalam konteks mengukur 3 (tiga) aspek
kompetensi tersebut.
2
BAB II
PENYUSUNAN MATERI UJI KOMPETENSI
3
2.3. Matriks Kisi–kisi Penyusunan Materi Uji Kompetensi
Untuk mendalami dan menganalisis posisi aspek
kompetensi, dimensi kompetensi dan gradasi pada kompetensi
kunci terhadap Indikator Unjuk Kerja/Keberhasilan (IUK) dibuat
matriks kisi–kisi sebagai berikut :
a. Kajian Posisi Indikator Unjuk Kerja/Keberhasilan (IUK)
Unit Kompetensi =
Gradasi Pada
Elemen Unsur Aspek Dimensi
Indikator
Kompetensi/ Kompetensi Kompetensi Kompetensi
No Unjuk Kerja/
Kriteria Kunci
Keberhasilan
Unjuk Kerja
K P A 1 2 3 1 2 3 4 5
1 Elemen
Kompetensi
1.1 KUK 1
1.2 KUK 2
1.3 KUK n
2 Elemen
Kompetensi
2.1 KUK 1
2.2 KUK 2
2.3 KUK n
4
2.4. Pembuatan Pertanyaan
a. Syarat-syarat MUK
MUK dimaksudkan untuk mengukur kompetensi yang di
dalamnya terdiri aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap
kerja.
5
b. Kriteria Penilaian
Kriteria penilaian kompetensi kerja, terdiri dari 2 jenis, yaitu :
1. Kompeten
Penilaian kompeten didasarkan pada pemenuhan atas
persyaratan kompetensi yang ditentukan melalui
kegiatan pengujian terhadap aspek pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja.
2. Belum kompeten
Penilaian belum kompeten didasarkan pada belum
terpenuhinya persyaratan kompetensi yang ditentukan
melalui kegiatan pengujian terhadap aspek
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja.
7
6. Menentukan kebutuhan bahan, peralatan/perlengkapan,
lokasi praktek untuk setiap Unit Kompetensi dan dapat
digabung dengan unit-unit lain yang tertuang dalam
SKKNI.
8
Keterangan
No Aspek Yang Diamati Kriteria Yang Diamati
Benar Salah
1 Persiapan Kerja 1. Memilih
peralatan/perlengkapan
2. Memilih bahan
3. Merencanakan langkah
kerja
2 Pelaksanaan Kerja 1. Menggunakan
peralatan/perlengkapan
sesuai dengan prosedur
2. Menggunakan bahan
sesuai spesifikasi
3. Melakukan pekerjaan
sesuai prosedur
4. Mengunakan Alat
Pelindung Diri (APD)
5. Menerapkan ketentuan
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3)
6. Memperhatikan aspek
keselamatan Lingkungan
Kerja
3 Produk Kerja 1. Memenuhi ketentuan mutu,
dimensi dan volume
2. Memenuhi spesifikasi
3. Memenuhi ketentuan K3
4. Memenuhi ketentuan
lingkungan kerja
4 Waktu Penyelesaian 1. Menyelesaikan pekerjaan
Kerja dengan tepat waktu
5 Hasil Akhir Kerja 1. Melakukan sesuai SOP
2. Menggunakan peralatan
dan perlengkapan sesuai
prosedur dan jadwal
3. Menggunakan bahan
sesuai perencanaan
4. Menyelesaikan pekerjaan
sesuai mutu, volume dan
dimensi
9
Keterangan
No Aspek Yang Diamati Kriteria Yang Diamati
Benar Salah
5. Menghasilkan produk
sesuai desain
6. Menghasilkan produk
sesuai estetika yang
disyaratkan
10
g. Instruksi kerja, prosedur pelaksanaan, ketentuan etika profesi
dan budaya kerja harus dapat digunakan untuk mengukur
secara kualitatif maupun kuantitatif.
h. Kunci jawaban materi uji sikap kerja dibuat untuk setiap
Elemen Kompetensi, kemudian disatukan dalam satu kesatuan
per Unit Kompetensi dan digunakan sebagai pegangan
penguji.
11
Kepekaan dalam menghadapi situasi kerja yang baru
dan berbeda atau munculnya persoalan secara tiba-tiba
dan tidak terduga.
JABATAN KERJA :
(…………………………………………………………..)
UNIT KOMPETENSI :
(Sesuai dengan yang tercantum pada SKKNI)
LEMBAGA PELATIHAN
…………………………………………..
……………………………………………….
12
A. Materi Uji Pelatihan Teori
Penjelasan Umum :
1. Tulis nomor ujian anda di sebelah kanan atas lembar jawaban.
2. Bacalah setiap pertanyaan dengan teliti.
3. Jangan menulis atau memberi tanda apapun pada lembar
pertanyaan.
4. Tuliskan jawaban anda pada kertas lembar jawaban.
5. Periksalah kembali jawaban dengan teliti sebelum diserahkan kepada
petugas.
Pertanyaan Induk :
1. Merepresentasi Indikator Unjuk Kerja/Keberhasilan (IUK)
2. ………………………………………………………………………………
3. ………………………………………………………………………………
4. ………………………………………………………………………………
5. ………………………………………………………………………………
6. ………………………………………………………………………………
n. ………………………………………………………………………………
13
Jenis Soal :
a. Pilihan Ganda
Pilihlah salah satu yang menurut anda paling benar : a, b, c atau d
dengan memberi tanda lingkaran (O) pada lembar jawaban yang
tersedia.
1. ……………………………………………………………………………
a. ………………..
b. ………………..
c. ………………..
d. ………………..
2. ……………………………………………………………………………
a. ………………..
b. ………………..
c. ………………..
d. ………………..
3. ……………………………………………………………………………
a. ………………..
b. ………………..
c. ………………..
d. ………………..
dan seterusnya.
b. Menjodohkan
Jodohkanlah uraian di sebelah kiri dengan istilah yang sesuai
disebelah kanan.
Soal-soal : Pilihan Menjodohkan :
1. …………………………… A. …………………………....
2. …………………………… B. …………………………....
3. …………………………… C. …………………………....
4. …………………………… D. …………………………....
5. …………………………… E. …………………………....
dan seterusnya dan seterusnya
14
c. Esei (Isian/jawaban singkat) tertulis/lisan.
Isilah titik-titik dari lembar pertanyaan atau jawab pertanyaan
secara benar, singkat dan jelas.
1. Pertanyaan
……………………………………………………………………
2. Pertanyaan
……………………………………………………………………
3. Pertanyaan
……………………………………………………………………
4. Pertanyaan
……………………………………………………………………
dan seterusnya.
15
Nama Jabatan : ..................................................................................................
Kualifikasi : ..................................................................................................
Kelas / Tingkat : ..................................................................................................
No. Kode : ..................................................................................................
A. PENJELASAN UMUM :
1. Tulis nomor ujian anda pada lembar-lembar kertas ujian yang diberikan oleh
penguji.
2. Baca dan perhatikan dengan baik semua soal dan instruksi yang diberikan
oleh penguji.
3. Laksanakan instruksi kerja yang diberikan oleh penguji.
4. Apabila ada yang kurang jelas tanyakan kepada penguji.
B. MATERI UJI
Instruksi Standar Pelaksanaan
1. 1.
2. 2.
3. 3.
A. PENJELASAN UMUM
1. Penguji menyiapkan sarana uji bersama panitia uji setempat.
2. Penguji menyiapkan soal/instruksi kerja yang akan diujikan kepada peserta.
3. Penguji menyiapkan nomor ujian yang harus dipakai oleh peserta uji
kompetensi.
4. Penguji menyiapkan lembar-lembar yang akan diberikan kepada peserta.
5. Penguji menyiapkan format laporan operasi dan K3.
6. Penguji menyiapkan format penilaian.
16
B. SARANA YANG HARUS DISEDIAKAN/DISIAPKAN:
...................................................................................................................
...................................................................................................................
C. PENGUJIAN
1. Penguji : ........................................................
2. Peserta : ........................................................
3. Pelaksanaan Pengujian : ........................................................
D. MATERI UJI
Instruksi Standar Pelaksanaan
Instruksi mengacu Kriteria Unjuk Berisi masing-masing Indikator
Kerja (KUK) Setiap elemen Unjuk Kerja (IUK) pada aspek
keterampilan dan sikap kerja
E. LEMBAR PENILAIAN
Materi Uji : .............................................................................
No. Kode : .............................................................................
Nama Peserta : .............................................................................
No. Ujian : .............................................................................
Tanggal : .............................................................................
Tempat : .............................................................................
1
2
n
Jumlah
17
Catatan :
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
Tim Penguji :
1.
2.
3.
Ketentuan Lainnya
Pelaksanaan lebih lanjut Keputusan atau Peraturan Menteri ini diatur dan
ditetapkan oleh lembaga yang berkepentingan yang membidangi
Pembinaan Konstruksi dan Sumber Daya Manusia (SDM), Departemen
Pekerjaan Umum.
DJOKO KIRMANTO
18