Anda di halaman 1dari 16

TEKNIK VISUALISASI DIGITAL

MINGGU 11
Definisi BIM
Building Information Modeling (BIM) adalah salah satu teknologi di
bidang AEC (Arsitektur, Engineering dan Construction) yang mampu
mensimulasikan seluruh informasi di dalam proyek pembangunan ke
dalam model 3 dimensi.
Pengaplikasian BIM itu bukan hanya sekedar menggunakan perangkat
lunak dalam pengerjaan suatu proyek konstruksi. Pengaplikasian BIM
tersebut memang membutuhkan perangkat lunak khusus, seperti
Autodesk Revit, ArchiCAD, AECOSim, dan software lainnya, namun
sekedar penerapan software tersebut hanya menjabarkan kulit luar
dari pengaplikasian metode BIM itu sendiri.

Oleh karenanya, Building Information Modeling (BIM) harus


didefiniskan sebagai: sistem, manajemen, metode atau runutan
pengerjaan suatu proyek yang diterapkan berdasarkan informasi
terkait dari keseluruhan aspek bangunan yang dikelola dan kemudian
diproyeksikan kedalam model 3 dimensi.
Definisi BIM
BIM memungkinkan model informasi virtual untuk
dibagikan oleh tim desain (arsitek, arsitek lansekap,
surveyor, insinyur layanan sipil, struktural dan
bangunan, dll.), kontraktor dan sub kontraktor
utama serta pemilik / operator. Setiap profesional
menambahkan data disiplin khusus ke model
bersama – umumnya, model ‘gabungan’ yang
menggabungkan beberapa model disiplin berbeda
menjadi satu.
Menggabungkan model memungkinkan visualisasi
semua model dalam satu lingkungan, koordinasi dan
pengembangan desain yang lebih baik, peningkatan
penghindaran dan deteksi bentrokan, dan
peningkatan waktu dan pengambilan keputusan
biaya.
Sejarah BIM
BIM atau Building Information Modelling mulai
popular pada tahun 2002 setelah autodesk merilis
sebuah makalah yang berjudul "Building Information
Modeling".

Istilah Building Information Modeling kembali muncul


di pertengahan 2005 ketika US General Services
Administration (GSA) membuat keputusan untuk
membangun gedung pengadilan baru di Jackson,
Mississippi dengan total luas 410.000 ft2 . Sejak saat
itu, 2D software yang digunakan untuk merancang dan
dokumentasi semua fase konstruksi sementara GSA
meminta stafnya untuk beralih dari 2D ke pendekatan
3D (Robert L. R., 2011).
Manfaat dan Tujuan BIM
• BIM mempunyai Visual 3 dimensi sehingga
memudahkan pemahaman terhadap rencana
gambar yang akan dibangun.
• Penggunaan BIM akan mempermudah menghitung
volume pekerjaan dengan cepat dan akurat.
• BIM akan memberikan informasi biaya atau RAB
pada tiap komponen pekerjaan sehingga kita bisa
memprediksi perkiraan biaya pada satu komponen
pekerjaan.
• BIM mampu menampilkan gambar 3 dimensi pada
pekerjaan yang rumit seperti pembesian pada
struktur jembatan, dsb.
Manfaat dan Tujuan BIM
• Penggunaan BIM tidak hanya sekedar menampilkan
gambar animasi bangunan saja, tetapi lebih kepada
Managing informasi proyek secara cepat dan
akurat.
• Penggunaan BIM pada saat awal pekerjaan
dijadikan sebagai clash detection. Kita bisa
mengetahui apakah gambar rencana 2D ini jika akan
di terapkan di lapangan terjadi clash atau tidak
terutama antara gambar Struktur, arsitektur, dan
MEP.
• Manfaat lain penggunaan BIM adalah koordinasi
antara kontraktor dengan owner / konsultan
dengan mudah di manapun dan kapanpun. BIM
akan di upload pada layanan komputer awan yang
bisa diakses oleh owner. Owner akan memeriksa
gambar melalui layanan komputer awan dan
memberikan Marking apabila ada yang Salah.
Implementasi BIM dalam Konstruksi

BIM Level merupakan tingkatan yang diterangkan dengan Dimensi BIM dan merupakan tingkat kelengkapan
informasi yang terkandung dari model yang dibuat. Tingkatannya mulai dari 3D hingga 7D.
Implementasi BIM dalam Konstruksi
Desain bangunan tradisional sebagian besar bergantung pada
gambar teknis dua dimensi (rencana, ketinggian, bagian, dll).
Membangun pemodelan informasi memperluas tiga dimensi
ruang utama (lebar, tinggi dan kedalaman), menggabungkan
informasi tentang waktu (disebut BIM 4D), biaya (BIM 5D),
manajemen aset dan keberlanjutan (BIM 7D) dan lain-lain.
Oleh karena itu, BIM mencakup lebih dari sekedar geometri. Ini
juga mencakup hubungan spasial, informasi geospasial, jumlah
dan sifat komponen bangunan (misalnya, detail manufaktur)
serta memungkinkan berbagai proses kolaboratif yang
berkaitan dengan aset yang dibangun mulai dari perencanaan
awal hingga konstruksi dan kemudian sepanjang masa
operasinya.
Aplikasi BIM
Aplikasi BIM
Software BIM yang sering digunakan oleh perusahaan-
perusahaan kontraktor untuk mempermudah pelaksanaan
pekerjaan dan komunikasi dengan owner. Biasanya Owner
swasta akan meminta khusus kepada Kontraktor untuk
menerapkan sistem BIM pada proyeknya. Tujuannya jelas agar
proyek tersebut bisa dijadikan database pada saat pelaksanaan
sampai dengan Operation and Maintenance.
Pemodelan BIM memerlukan Software dan hardware
pendukung selama proses pembuatan BIM dan saat
pengoperasian. Beberapa software BIM yang bisa digunakan
antara lain: Autodesk AEC Collection, Bentley, Allplan, Tekla,
Lumion, dan lain-lain.
Setelah diluncurkan pada tahun 1987, ArchiCAD dianggap oleh
beberapa orang sebagai yang pertama. Implementasi BIM, karena
merupakan produk CAD pertama pada komputer pribadi yang
mampu membuat geometri 2D dan 3D, serta produk BIM
komersial pertama untuk komputer pribadi.
Software Revit merupakan bagian dari Autodesk yang biasa digunakan
untuk memodelkan Gambar struktur, arsitektur dan MEP. Software BIM ini
cocok untuk pekerjaan gedung, dermaga, rumah, jembatan Struktur beton,
dll. keunggulan dari Revit adalah cara menggunakannya simpel dan mudah.
4D simulations (BIM – Building Information Modeling) are
developing rapidly in the construction industry and giving us
new tools to visualise and manage our projects.

Anda mungkin juga menyukai