KOMPTENSI
DASAR
INDIKATOR
KEBERHASILAN
MATERI POKOK
DAN SUB MATERI
POKOK
PENDAHULUAN
Setelah mengikuti pembelajaran mata diklat ini Setelah mengikuti pembelajaran mata diklat
peserta diharapkan dapat memahami prinsip ini peserta mampu memahami:
dasar sistem teknologi BIM dan • Paradigma Baru dalam Industri Konstruksi
implementasinya di Indonesia yang meliputi • Definisi BIM dan Manfaat BIM secara
Paradigma Baru dalam Industri Konstruksi, umum
Definisi BIM dan Manfaat BIM secara umum, • Adopsi BIM dalam Organisasi
Adopsi BIM dalam Organisasi, dan • Implementasi BIM dalam Proyek Terkait
Implementasi BIM dalam Proyek terkait.
PENDAHULUAN
antar proses dari semua elemen dalam sebuah mata Struktur Organisasi Di bawah Direktur Legal Di bawah Direktur Supply
rantai (supplier/vendors dan customers). Bertujuan 3 SCM dan Logistik Chain
meningkatkan competitive advantage perusahaan yang Sangat selektif (Sedikit Memilih hanya ‘Best
4 Strategi Pengadaan Vendors &Strategis) Performance Vendors’
berorentasi pada customer value sehingga dapat
menghasilkan tingkat efiesiensi yang tinggi. 5 Informasi Teknologi Integrated, In House Integrated, Build Up
Konflik dan
Pemakaian/konsu
kesalahpaham-an
msi kertas untuk
antar pihak terkait
mengeprint dan
karena alur
mengevaluasi
informasi kurang
gambar kerja.
jelas
Pengerjaan ulang
Penggunaan dan keterlambatan
software waktu pelaksanaan
konvensional yang pekerjaan karena
beragam untuk satu permasalahan baru
proyek diketahui setelah
proyek berjalan;
Biaya yang
membengkak dan
Ketidak akuratan
mutu pekerjaan
dalam perhitungan
kurang akibat re-
material dan
work dan
pekerjaan;
keterlambatan
waktu pengerjaan;
KARAKTERISTIK BIM :
Sumber: Panduan Adopsi BIM dalam Organisasi (Tim BIM PUPR, 2018)
D E F I N I S I D A N M A N FA AT B I M 13
KARAKTERISTIK BIM : 3.2. MANFAAT BIM
3D 4D 5D 6D 7D
3D Building data & Project Schedule &
Informasi Conceptual Cost Energy analysis Building Life Cycles
Phasing
Existing model Data Planning Quantity Green Building BIM As built data
Just in Time schedule
Prefabrikasi BIM Extraction to Element Green BIM cost Operation&
Installation schedule
Reinforcement & cost estimation Maintenance
Payment Visual Building
struktur Trade Verification certification Tracking BIM Digital lend
analysis Approval Last Value Engineering lease planning
Green Building Point
Field layout & civil Planner schedule Prefabrication tracking
data Critical Point
DIMENSI BIM: 3D MODELLING 17
• 3D BIM merupakan proses menciptakan informasi grafis dan nongrafis serta menyebarkannya melalui
CDE. Informasi akan semakin kaya dan mendetail sampai data proyek diserahkan pada klien setelah
proyek selesai.
• 3D memperlihatkan kondisi eksisting serta memvisualisasikan keluaran proyek konstruksi.
• Contoh software: Autodesk Revit Architecture, Autodesk Revit Structure, Autodesk Revit MEP,
Graphisoft ArchiCAD, Bentley Architecture, Bentley Structural Modeler, Bentley Hevacomp Mechanical
DIMENSI BIM: 4D (TIME/SCHEDULING) 18
• Menguji model untuk menemukan konflik tata ruang. Dalam kasus apapun,
pemberitahuan otomatis akan terlihat. Selain itu dengan kemampuan analisis energi,
BIM akan memberikan informasi mengenai pemodelan energi yang akurat secara
terinci.
• Contoh software: Autodesk Navisworks, Autodesk Ecotect Analysis, Autodesk Green
Building Studio, Graphisoft EcoDesigner, dll.
D I M E N S I B I M : 7 D FA C I L I T Y M A N A G E M E N T A P P L I C AT I O N 21
(Sumber: Panduan Adopsi BIM dalam Organisasi, Tim BIM PUPR dan Institut BIM Indonesia,
2018).
ADOPSI BIM DALAM ORGANISASI 24
TINGKAT MATURITY LEVEL ORGANISASI DALAM BIM
Level 0 BIM
Tidak ada kolaborasi dan menggunakan 2D CAD untuk drafting
Level 1 BIM
Kombinasi antara desain konseptual 3D model dan gambar 2D CAD, dimana setiap disiplin/pelaku memiliki standar sendiri-
sendiri
Level 2 BIM
Adanya kolaborasi model/objek namun semua pelaku bekerja dengan sistem dan lingkungan sendiri, dan dipertukarkan
dengan protokol dan format yang disetujui seperti IFC, misalnya, atau COBie
Level 3 BIM
Kolaborasi penuh, pelaku menggunakan shared object, bersifat OpenBIM
(Sumber: Panduan Adopsi BIM dalam Organisasi, Tim BIM PUPR dan Institut BIM Indonesia, 2018).
ADOPSI BIM DALAM ORGANISASI 25
Langkah Adopsi BIM dalam Organisasi
KEPEMIM
PINAN
PEREN-
HASIL
CANAAN
LANGKAH
ADOPSI BIM
DALAM
KETERLI-
BATAN ORGANISASI INFOR-
STAKE- MASI
HOLDER
SDM DAN
KAPABILI- PROSES
TAS
(Sumber: Panduan Adopsi BIM dalam Organisasi, Tim BIM PUPR dan Institut BIM Indonesia, 2018).
ADOPSI BIM DALAM ORGANISASI: Kepemimpinan 26
Peran dan Tanggungjawab Tim BIM
(Sumber: Panduan Adopsi BIM dalam Organisasi, Tim BIM PUPR dan Institut BIM Indonesia, 2018).
ADOPSI BIM DALAM ORGANISASI: Perencanaan 27
PERENCANAAN
• Visi BIM
• Tujuan BIM
dimana pada setiap Tujuan dan Sasaran harus ada indikasi bagaimana pencapaian diukur
dalam suatu rentang waktu tertentu.
• Tema penting
diperlukan agar adopsi BIM dalam suatu organisasi menjadi lebih fokus. Contoh fokus
misalnya pembelajaran (learning focus) atau inovasi untuk penciptaan nilai baru
• Manajemen Perubahan/Change Management
membantu organisasi bermigrasi dari kondisi eksisting sekarang ke kondisi di masa datang
dengan sedikit “disrupsi” dan “resistensi”. Manajemen perubahan ditetapkan menurut jangka
waktu tertentu, misal penciptaan iklim perubahan (3-6 bulan), membangun momentum
perubahan (6-12 bulan); implementasi dan keberlanjutan proyek (12-24 bulan).
• Sumber Daya BIM
mencakup daftar software dan hardware yang diperlukan sesuai fungsinya serta sistem
pengelolaan dokumen utnuk mengelola aset-aset BIM.
(Sumber: Panduan Adopsi BIM dalam Organisasi, Tim BIM PUPR dan Institut BIM Indonesia, 2018).
ADOPSI BIM DALAM ORGANISASI: Informasi 28
INFORMASI
1. Standar BIM, merupakan definisi dari “apa” dan “bagaimana” mengembangkan model-model BIM pada
setiap tahap proyek untuk memenuhi standar yang telah ditetapkan. Beberapa Negara memiliki standar
sendiri yang bersumber dari BIM National Standard. Standar BIM ini dapat dibuat berbeda pada setiap
disiplin ilmu.
2. Quality Assurance BIM, berperan sangat penting dalam menjamin keluaran yang dihasilkan sesuai
dengan kualitas yang diharapkan. Contoh QA untuk BIM diantaranya adalah: Validasi model (cek secara
visual), Validasi Dataset, Validasi Antar-muka (cek dengan bantuan computer) untuk mendeteksi bentrok
(clash detection), Validasi Koordinasi Eksternal (Exchange Validation) untuk kesesuaian dengan BEP.
3. Quality Control BIM, bertujuan untuk memverifikasi semua deliverables yang sesuai dengan standar
proyek, mencakup: Verifikasi metadata; Validasi versi software, format dan jenis file, penamaan file;
Validasi model final; Validasi model terkoordinasi berikut laporan clash detection; Pengecekan semua
model yang diterima; penggunaan Project Data Submission Log.
4. Manajemen informasi BIM, terkait dengan standar pengelolaan informasi BIM pada proyek yang
dikerjakan, contoh adanya BIM Execution Plan (BEP); Dokumen Laporan Kemajuan BIM; Rapat-rapat
koordinasi BIM; Koleksi Library BIM per disiplin; Kontraktual mencakup addendum, RFI, dan change
order.
(Sumber: Panduan Adopsi BIM dalam Organisasi, Tim BIM PUPR dan Institut BIM Indonesia, 2018).
ADOPSI BIM DALAM ORGANISASI: Proses 29
Proses mencakup apa saja deliverable yang harus dikeluarkan dalam setiap tahapan
pelaksanaan BIM pada setiap proyek . Berikut contoh menurut masing-masing disiplin (contoh
Arsitektur)
Sumber: Sumber: BIM Essential Guide for Architectural Consultants, BCA Singapore, 2013
A D O P S I B I M D A L A M O R G A N I S A S I : S D M d a n K a p a b i l i t a s 30
CAPACITY
BUILDING
Pengembangan kapasitas (capacity building) terkait pemetaan kompetensi sumber daya manusia dan
diantaranya melalui pelaksanaan rangkaian training sesuai rencana adopsi dan implementasi BIM.
1. Peta Kompetensi
Peta kompetensi (Competency Map) adalah cetak biru SDM dalam sebuah organisasi yang memperlihatkan
jenis ketrampilan (skill set) yang harus dikembangkan untuk memenuhi target tujuan dan sasaran program
adopsi dan implementasi BIM.
BEP
BIM Execution Plan (BEP) adalah dokumen pegangan yang disetujui oleh pemilik proyek untuk memandu
Tim Proyek mencapai tujuan dan sasaran, termasuk deliverable BIM dalam rentang waktu pelaksanaan
proyek.
Secara khusus dokumen ini menetapkan peran dan tanggung jawab anggota proyek dalam penggunaan BIM
pada setiap tahapan proyek yang berisi hal-hal teknis dan detail terkait deliverable dan prosesnya, yang mana
terkait dengan proses pembuatan, koordinasi, distribusi informasi.
Hasil dari program adopsi BIM harus dapat dimonitor secara reguler melalui Key Performance Indicators (KPI).
Indikator yang digunakan adalah sebagai berikut:
• Tingkat Proyek
− % proyek yang dilaksanakan menggunakan BIM
− % pihak-pihak luar yang terlibat
− Tahapan proyek yang menggunakan BIM (konsep, skematik, DED, As-Built, dst)
− Jumlah layanan tambahan yang ditawarkan
− Tingkat akurasi dari deliverable BIM (tingkat error) o % waktu tunda (delay) dan penambahan biaya
• Tingkat Organisasi
− Kepemimpinan, perencanaan dan hasil
− Proses dan informasi
− SDM dan kapabilitas
− Keterlibatan stakeholder dan customer
− Cara baru atau metode baru dalam pelaksanaan pekerjaan
• Tingkat Kapabilitas Karyawan
− % karyawan yang ditraining BIM
− % karyawan yang bersertifikat BIM
− Tingkat ketrampilan BIM (BEP planning, authoring, analysis, collaboration, dst)
− % jenis keterampilan BIM yang diaplikasikan dalam proyek
− % karyawan yang detraining sebagai: manajer BIM, coordinator BIM, pemodel BIM
(Sumber: Panduan Adopsi BIM dalam Organisasi, Tim BIM PUPR dan Institut BIM Indonesia, 2018).
BAB 5 –IMPLEMENTASI BIM
Telah dirilisnya Panduan Adopsi BIM dalam Organisasi oleh Tim BIM PUPR dan Institut BIM Indonesia.
Puslitbang PUPR sebagai 'dirigen' dalam penerapan BIM di lingkungan PUPR berperan dalam:
•Melakukan pelatihan bagi ASN PUPR dengan jenis training basic, design engineering, dan konstruksi.
•Melakukan pilot project di Morotai di tahap detailing design.
Dari sudut pelaku jasa usaha konstruksi, pada umumnya implementasi BIM masih dalam tahap awal, yaitu pembuatan
model 3D dengan bantuan komputer semata.
Sebagai pelopor penggunaan BIM di Indonesia, PT PP sudah menerapkan BIM dalam pelaksanaan konstruksi sejak
tahun 2015.
•Tahun 2018 seluruh divisi sudah mengimplementasikan BIM sehingga aspek teknologi, proses, dan kebijakan yang dijalankan secara kolaboratif dan
terintegrasi dalam model digital.
•Metode yang dipakai adalah metode Design and Built
•Pengembangan teknologi BIM untuk berkolaborasi dengan teknologi 3D printing, serta memadukan ERP sebagai platform dasar dengan BIM.
•Contoh proyek Menara BNI Pejompongan, Apartemen Springwood Serpong, Apartemen Pertamina RU V Balikpapan, dan Kantor Perwakilan Bank
Indonesia Gorontalo, pengembangan Pelabuhan Sibolga dan Tol Pandaan-Malang.
Pengembangan BIM didukung oleh Institut BIM Indonesia yang merupakan inisiatif dari para penggiat, praktisi dan
akademisi di ranah BIM di Indonesia.
Saat ini telah dibentuk beberapa center of excellence BIM di berbagai universitas di Indonesia, misalnya UII dan ITB.
TERIMA KASIH
Sampai jumpa di Modul selanjutnya