ARSITEKTUR
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
● Introduction Chapter 2
● Climate and the Need for Shelter
● Materials, Construction, and
Technology
Introduction Chapter 2
Amos Rapoport dalam buku House Form and Culture menjelaskan tentang Teori Alternatif
Bentuk. Ia menyatakan bahwa terciptanya suatu bentuk atau model disebabkan oleh beberapa
faktor, yaitu primary atau primer dan modifying factors atau sekunder. Primary factor meliputi
faktor sosial-budaya, sedangkan modifying factors mencangkup faktor iklim, faktor bahan atau
material, faktor konstruksi, faktor teknologi, dan faktor lahan.
Faktor iklim bukanlah faktor utama yang menentukan bentuk karena pada kenyataannya terdapat
banyak variasi bentuk yang lahir di daerah yang beriklim sama. Bahkan pada beberapa kasus
diketemukan pula solusi bentuk anti-iklim yang mana bentuk yang tercipta lebih dipengaruhi
oleh aktivitas ekonomi.
Faktor bahan atau material, konstruksi, dan teknologi juga tidak mempengaruhi bentuk secara
langsung. Bahan dapat ditentukan kemudian setelah bentuk yang diinginkan sudah terbayang.
Konstruksi dan teknologi pada bangunan primitif dan vernakular merupakan salah satu contoh
yang juga memperlihatkan betapa pengetahuan tentang teknologi tidak selalu akan digunakan.
Akan tetapi, ketiga faktor tersebut tetap memberikan perbedaan tertentu terutama karena dengan
mempertimbangkan ketiga faktor tersebut dapat membantu mewujudkan bentuk yang diinginkan.
MODIFYING FACTORS
MATERIAL, KONSTRUKSI
DAN TEKNOLOGI
Alternative Theories of House Form
1. Faktor Material
Bangunan primitif
menunjukkan bahwa adanya
teknologi tidak berarti
teknologi tersebut Rumah Marsh Arab, Irak &
Hunian uru, Danau Titicaca, Peru
digunakan. perbatasan.
Alternative Theories of House Form
Tempat Tinggal
dengan material tenda
Tempat Tinggal
dengan material kayu
dan jerami
Rumah Masai (Afrika) Rumah Yagua (Amazon)
Kesimpulan :
Kemudian, pada abad ke-13 barulah bebatuan ini diukir oleh penduduk
setempat. Seluruhnya dijadikan rumah sebagai tempat berteduh dan
berlindung dari bahaya. Sejak saat itu, seluruh keturunan mereka
tinggal di sana hingga saat ini.
Rumah Masai (Afrika) Suku Maasai memiliki rumah berbentuk lonjong, biasanya berukuran 2 m x
3 m dengan sudut membulat dan langit-langit rendah, rumah ini dibangun
oleh perempuan, proses pembuatn konstruksinya memakan waktu 4 hingga
8 hari.
Rumah ini terbuat dari tiang-tiang yang berasal dari cabang-cabang pohon,
tiang-tiang tersebut ditanam di tanah dengan kedalaman 90-150 cm.
Kotoran ternak digunakan untuk membasahi sisi-sisi lubang tiang. Pada
bagian atasnya tiang-tiang tersebut diikat dengan potongan kayu untuk
membentuk rangka atap.
Untuk mengisi kekosongan antara kedua tiang biasanya digunakan cabang-
cabang yang lebih kecil, ranting, daun, atau rumput. Bagian luar rumah
Rumah Yagua (Amazon) kemudian diplester dengan campuran lumpur dan kotoran sapi.