Anda di halaman 1dari 5

PRESEDEN ARSITEKTUR TRADISIONAL LOMBOK

1. TANGIBLE
A. DESKRIPSI BANGUNAN

Bale Lumbung adalah sebuah bangunan asli suku sasak yang sudah ada sejak
pemerintahan Kerajaan Karang Asem (abad 17). Yang berfungsi sebagai rumah
tinggal dan tempat menyimpan harta benda. Memiliki fasilitas yang dibagi menjadi
tiga bagian yakni ruang induk dapur, dan ruang tidur

Ruangan bale dalem dilengkapi amben, dapur, dan sempare (tempat menyimpan
makanan dan peralatan rumah tangga lainnya) terbuat dari bambu ukuran 2 x 2
meter persegi atau bisa empat persegi panjang. Selain itu ada sesangkok (ruang
tamu) dan pintu masuk dengan sistem geser. Di antara bale luar dan bale dalem ada
pintu dan tangga (tiga anak tangga) dan lantainya berupa tanah Undak-undak
(tangga), digunakan sebagai penghubung antara bale luar dan bale dalem.

B. BENTUK BANGUNAN

C. POLA PENATAAN RUANG

Hal yang cukup menarik diperhatikan dari rumah adat Sasak adalah pola
pembangunannya. Dalam membangun rumah, orang Sasak menyesuaikan dengan
kebutuhan keluarga maupun kelompoknya. Artinya, pembangunan tidak semata-
mata untuk mememenuhi kebutuhan keluarga tetapi juga kebutuhan kelompok.

Karena konsep itulah, maka komplek perumahan adat Sasak tampak teratur seperti
menggambarkan kehidupan harmoni penduduk setempat.Ruangan pada bale
lumbung dibagi menjadi beberapa bagian diantaranya adalah inan bale (ruang
induk) yang meliputi bale luar (ruang tidur) dan bale dalem berupa tempat
menyimpan harta benda, ruang ibu melahirkan sekaligus ruang disemayamkannya
jenazah sebelum dimakamkan.

Selain tempat berlindung, rumah juga memiliki nilai estetika, dan kehidupan
sederhana para penduduk di masa lampau yang mengandalkan sumber daya alam
sebagai tambang nafkah harian, sekaligus sebagai bahan pembangunan rumah.
Lantai rumah itu adalah dari tanah, getah pohon kayu banten dan bajur (istilah
lokal), dicampur batu bara yang ada dalam batu bateri.Konstruksi rumah
tradisional Sasak agaknya terkait pula dengan perspektif Islam. Anak tangga
sebanyak tiga buah tadi adalah simbol daur hidup manusia: lahir, berkembang, dan
mati.Juga sebagai keluarga batih (ayah, ibu, dan anak), atau berugak bertiang
empat simbol syariat Islam: Al Quran, Hadis, Ijma, Qiyas). Anak yang tertua dan
dan adik-adiknya dalam usia ditentukan lokasi rumahnya.Rumah orangtua berada
di tingkat paling tinggi, disusul anak sulung dan anak bungsu berada di tingkat
paling bawah. Ini sebuah ajaran budi pekerti bahwa kakak dalam bersikap dan
berperilaku hendaknya menjadi panutan sang adik.

D. MATERIAL BANGUNAN

Material yang dibutuhkan untuk membangun rumah antara lain:

kayu-kayu penyangga,
bambu, anyaman dari bambu untuk dinding,
jerami dan alang-alang digunakan untuk membuat atap,
lantai tanah. getah pohon kayu banten dan bajur, abu jerami, digunakan
sebagai bahan campuran untuk mengeraskan lantai.

2. INTANGIBLE
FILOSOFI DAN BUDAYA

Rumah yang menghadap timur secara simbolis bermakna bahwa yang tua lebih
dulu menerima/menikmati kehangatan matahari pagi ketimbang yang muda yang
secara fisik lebih kuat. Juga bisa berarti, begitu keluar rumah untuk bekerja dan
mencari nafkah, manusia berharap mendapat rida Allah di antaranya melalui
shalat, dan hal itu sudah diingatkan bahwa pintu rumahnya menghadap timur atau
berlawanan dengan arah matahari terbenam (barat/kiblat).

Tamu pun harus merunduk bila memasuki pintu rumah yang relatif pendek. Posisi
membungkuk itu secara tidak langsung mengisyaratkan sebuah etika atau wujud
penghormatan kepada tuan rumah dari sang tamu.Kemudian lumbung, kecuali
mengajarkan warganya untuk hidup hemat dan tidak boros sebab stok logistik yang
disimpan di dalamnya, hanya bisa diambil pada waktu tertentu, misalnya sekali
sebulan. Bahan logistik (padi dan palawija) itu tidak boleh dikuras habis,
melainkan disisakan untuk keperluan mendadak, seperti mengantisipasi gagal
panen akibat cuaca dan serangan binatang yang merusak tanaman atau bahan untuk
mengadakan syukuran jika ada salah satu anggota keluarga meninggal.Berugak
yang ada di depan rumah, di samping merupakan penghormatan terhadap rezeki
yang diberikan Tuhan, juga berfungsi sebagai ruang keluarga, menerima tamu,
juga menjadi alat kontrol bagi warga sekitar. Misalnya, kalau sampai pukul
sembilan pagi masih ada yang duduk di berugak dan tidak keluar rumah untuk
bekerja di sawah, ladang, dan kebun, mungkin dia sakit.

Sejak proses perencanaan rumah didirikan, peran perempuan atau istri diutamakan.
Umpamanya, jarak usuk bambu rangka atap selebar kepala istri, tinggi
penyimpanan alat dapur (sempare) harus bisa dicapai lengan istri, bahkan lebar
pintu rumah seukuran tubuh istri.Membangun dan merehabilitasi rumah dilakukan
secara gotong-royong meski makan-minum, berikut bahan bangunan, disediakan
tuan rumah.Dalam masyarakat Sasak, rumah berada dalam dimensi sakral (suci)
dan profan duniawi) secara bersamaan Artinya, rumah adat Sasak disamping
sebagai tempat berlindung dan berkumpulnya anggota keluarga juga menjadi
tempat dilaksanakannya ritual-ritual sakral yang merupakan manifestasi dari
keyakinan kepada Tuhan, arwah nenek moyang (papuk baluk) bale (penunggu
rumah), dan sebaginya.Perubahan pengetahuan masyarakat, bertambahnya jumlah
penghuni dan berubahnya faktor-faktor eksternal lainya (seperti faktor keamanan,
geografis, dan topografis) menyebabkan perubahan terhadap fungsi dan bentuk
fisik rumah adat. Hanya saja, konsep pembangunannya seperti arsitektur, tata
ruang, dan polanya tetap menampilkan karakteristik tradisionalnya yang dilandasi
oleh nilai-nilai filosofis yang ditransmisikan secara turun temurun.
RUMAH DENGAN PENERAPAN DARI PRESEDEN RUMAH
TRADISIONAL LOMBOK

A. PROGRAM
PROGRAM BANGUNAN
Villa ini memiliki 2(dua) lantai, menggunakan material yaitu:

1. Atap menggunakan atap jerami


2. Dinding bata
3. Jendela dan pintu kaca
4. Tangga menggunakan batu alam

Bentukan villa ini mengikuti bentuk rumah tradisional tersebut namun panggung
kayu pada rumah ini digantikan dengan panggung dari bata dan batu alam dan
memiliki 3 anak tangga yang memiliki arti pada rumah tradisional Lombok yaitu
simbol daur hidup manusia: lahir, berkembang, dan mati.Juga sebagai keluarga
batih (ayah, ibu, dan anak)

PROGRAM RUANG

Villa ini terdiri dari ruang santai, dapur , kamar tidur, pada rumah tradisional
Lombok yaitu bale lubung penyimpanan padi yang merupakan harta mereka
berada di atas , jadi pada villa ini ruangan ini di jadikan kamar tidur anak yang
merupakan harta yang berharga buat orang tua.

Anda mungkin juga menyukai