Anda di halaman 1dari 19

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan yang didiami oleh beranekaragam suku bangsa. Setiap
daerah memiliki keanekaragaman budaya diantaranya bahasa, adat istiadat, dan kesenian tradisional
dengan ciri khas masing-masing sehingga Indonesia begitu kaya akan budaya. Kekhasan dan
keunikan budaya suatu bangsa identik dengan tingkah laku masyarakat di daerah tersebut, yang
terbentuk akibat pengaruh lingkungan salah satunya rumah adat Bale Tani di desa Sasak, NTB

Rumah Bale Tani di NTB (Nusa Tenggara Barat) merujuk pada rumah tradisional yang
digunakan oleh masyarakat di wilayah tersebut. NTB terletak di bagian tengah Nusa Tenggara dan
terdiri dari dua pulau utama, yaitu Lombok dan Sumbawa, serta beberapa pulau kecil lainnya.

Latar belakang rumah Bale Tani di NTB mencerminkan kehidupan masyarakat setempat yang
masih menjunjung tinggi adat dan tradisi. Rumah tersebut sering digunakan sebagai tempat tinggal
oleh petani atau keluarga petani di daerah pedesaan. Bangunan tradisional ini didesain dengan
mempertimbangkan iklim tropis dan kondisi lingkungan di NTB.
Letak Topografi

Letak topografi dan adanya keberadaan Gunung


Rinjani yang menjadi patokan bangunan tradisional

Nilai – nilai kesakralan yang paling tinggi terletak


pada bangunan yang paling tinggi dekat Gunung
Rinjani
Perbedaan ketinggian lahan menunjukkan hirarki
dari kosmologi, dengan menempatkan rumah sesuai
dengan orientasi kearah timur (matahari) dan berada di
lereng Gunung Rinjani.
Pengaruh kosmologi

Kosmologi memiliki pengaruh yang signifikan pada rumah Bale Tani di NTB.
Konsep dan pemahaman tentang alam semesta dan hubungan manusia dengan alam
mempengaruhi desain, bahan bangunan, dan fungsi rumah tersebut. Berikut ini
adalah beberapa pengaruh kosmologi pada rumah Bale Tani:

Desain dan struktur bangunan didesain dengan mempertimbangkan hubungan


manusia dengan alam. Misalnya, bentuk atap yang melengkung dan meruncing
menyerupai perahu terbalik, yang diyakini mencerminkan keinginan untuk
terhubung dengan alam dan roh nenek moyang. Desain atap ini juga berfungsi untuk
mengalirkan energi dan memfasilitasi sirkulasi udara yang baik di dalam rumah.
B . K E A R I FA N L O K A L R U M H A H A D AT B A L E TA N I

Memanfaatan Sumber
Gotong Royong
Daya Alam secara
Berkelanjutan

Memanfaatan Tanaman Tergantungan pada Musim


Lokal dan Alam

Menghormati Alam dan


Lahan
C. POLA PERMUKIMAN RUMAH ADAT BALE TANI

Pola permukinaman pada desa


sade ini awalnya cenderung linear
mengikuti garis kontur. Pemakaian
garis kontur sebagai acuan
penempatan hunian dilandaskan
pada adturan tentang batas desa.
Batas desa diambil dari batas
terluar lahan desa yang memiliki
ketinggian yang cukup rendah.
D. BENTUK DAN DESAIN RUMAH ADAT BALE TANI

Rumah adat bale tani merupakan rumah


adat yang memiliki struktur kayu dan
bambu dangan atap yang berbentuk limas
atau pelana yant terbuat dari daun rumbia
atau ilalang
E. ANATOMI RUANG

a. Sesangkok merupakan tempat menerima


tamu penting atau keluarga, juga tempat tidur
untuk orang tua khususnya laki-laki

b. Pawon berfungsi sebagai tempat memasak


atau tempat mempersiapkan makanan dan
adanya sempare sebagai tempat menyimpan
barang
c. Kamar tidur, tempat tidur untuk kaum
perempuan seperti anak perempuan dan ibu
F. ANATOMI STRUKTUR DAN KONSTRUKSI RUMAH
ADAT BALE TANI

Potongan
a. Atap
Rangka yang digunakan sebagai tulangan adalah bambu. Untuk pengikat
rangka atap ditemukan dua tipe jenis pengikat rangka atap yakni
menggunakan tali dari serat bambu dan tali dari benang nilon.
b. Dinding

Selain rangka atap yang terbuat bambu, bagian dinding nya juga dibuat dari anyaman
bambu dengan tulangan kayu. Hal ini disebabkan material bambulah yang sudah menjadi
tradisi pembuatan rumah. Serta paling mudah diolah dan mempunyai sirkulasi udara yang
bagus sehingga pada siang hari yang panas terik udara didalam rumah tetap sejuk.
c. lantai

Untuk lantai nya terbuat dari campuran tanah dan


kotoran hewan seperti sapi dan kerbau. Hal berfungsi
untuk membuat efek hangat pada malam hari dan juga
sudah menjadi tradisi yang sudah dilestarikan.
Kotoran tersebut juga berfungsi untuk membuat lantai
menjadi mengkilap.
d. Pondasi

Terbuat dari campurn tanah dan kotoran kerbau dengan adukan air sehingga
tanah tersebut mengeras seperti semen
Pintu rumah bale tani dibuat rendah agar setiap orng yang
masuk seakan emberi salam. hal itu memiliki makna agar setiap
orng senantiasa memiliki sifat rendah hati dan
menghargai sesame

terdapat 3 anak tangga yang melambang kan Tuhan, leluhur,


orng tua, dan sesama manusia hal itu memiliki makna agar kita di
dalam hidup memiliki hubungan dengan siapapun
dengan secara seimbang
E. LUMBUNG PADA RUMAH BALE TANI

Lumbung merupakan salah satu komponen penting dalam


rumah adat bale tani. Fungsi lumbung dalam rumah adat bale
tani mencerminkan pentingnya keberlanjutan pertanian dan
keamanan pangan dalam kehidupan petani di pedesaan.

Lumbung pada rumah adat bale tani berfungsi sebagai


tempat penyimpanan dan perlindungan hasil panen dari
hewan ternak, hama, dan cuaca yang buruk.

Lumbung dirancang untuk menjaga kebersihan dan


kekeringan, serta melindungi pangan dari serangan tikus,
burung, dan serangga. Dengan adanya lumbung, masyarakat
petani dapat menyimpan dan mengamankan hasil panen untuk
masa depan, termasuk saat terjadi musim kemarau atau
kelangkaan pangan.
lumbung memiliki atap berbentuk tumpang sari atau bumbung berundak untuk
melindungi pangan dari kelembapan dan hujan. lumbung juga melambangkan kekayaan,
kemakmuran, dan keberlanjutan pertanian. Lumbung dianggap sebagai simbol
kemurahan hati dan sikap berbagi dalam masyarakat petani.

Keterkaitan erat antara lumbung dan pertanian juga mencerminkan kearifan lokal
dalam memanfaatkan sumber daya alam dengan bijak. lumbung sering digunakan secara
bersama-sama oleh masyarakat. Setiap anggota komunitas menyimpan hasil panennya
di lumbung tersebut, sehingga tercipta rasa saling percaya dan kebersamaan. Konsep
penggunaan bersama lumbung mencerminkan nilai-nilai gotong royong dan solidaritas
dalam budaya rumah bale tani.

Anda mungkin juga menyukai