Dari Ketinggian Turun Ke Sungai : Rumah Lanting dan Rumah Adat Mbaru Niang
Jika seseorang mau membangun rumah, maka fondasi rumah itu haruslah
dibuat dengan kuat dengan tiang utama yang kokoh supaya rumah itu bisa bertahan
lama. Tapi bagaimana caranya membuat rumah dengan bentuk kerucut? Atau
Bagaimana caranya membuat fondasi dari rumah yang mengapung diatas air?
Membangun rumah yang bisa mengapung diatas permukaan air artinya
rumah tersebut harus memiliki fondasi yang ringan, tetapi juga disusun erat agar
riak – riak air tidak masuk menggenangi rumah. Hal ini bisa dicapai dengan cara
menggunakan bambu sebagai material utama bahan fondasi dan menyusun bambu
tersebut kedalam bentuk balok. Tapi bagaimana caranya membuat balok dengan
menggunakan bambu yang berbentuk tabung? Tentunya hal ini bisa dilakukan
dengan menyusun bambu sejajar satu sama lain, sebelum akhirnya diikat erat
menggunakan tali. Kegiatan ini dilakukan hingga pembangun rumah mendapatkan
ukuran fondasi yang diinginkan sebelum akhirnya memasang tiang penyangga,
dinding kayu, kemudian atap dari rumah lanting.
Membangun Mbaru Niang berbeda dengan membangun Rumah Lanting
bukan hanya secara teknik, tetapi juga secara material. Ketika membangun rumah
dengan bentuk kerucut, hal yang akan dibuat pertama adalah menentukan seberapa
besar rumah yang akan dibangun. Hal ini dilakukan sebelum akhirnya membuat
fondasi yang sangat kokoh dan dilanjutkan dengan membuat tiang penyangga
utama. Setelah fondasi dan tiang penyangga berdiri dengan kokoh, barulah langit –
langit dibuat dengan menghubungkan titik tertinggi dari tiang penyangga dengan
beberapa titik di ujung fondasi membentuk sebuah segitiga. Kegiatan pembuatan
segitiga ini dilakukan secara berulang sesuai dengan pengukuran penduduk
setempat hingga segitiga tersebut mengelilingi fondasi yang sudah dibuat, barulah
bisa ditaruh langit – langit yang terbuat dari ijuk.
Uraian Kebudayaan
Afdholy, A. R. (2017). Rumah Lanting Arsitektur Vernakular Suku Banjar Yang Mulai
Punah. Local Wisdom: Jurnal Ilmiah Kajian Kearifan Lokal, 9(1), 103-117.
Daryanto, B. (2016). Rumah Lanting: Rumah Terapung Diatas Air Tinjauan Aspek Tipologi
Bangunan. Info-Teknik, 5(2), 73-82.
Louis, M. (2015). Fungsi Dan Makna Ruang Pada Rumah Adat Mbaru Niang Wae Rebo.
Intra, 3(2), 580-585.
Muliani, M. M., Makur, A. P., Kurnila, V. S., & Sutam, I. (2020). Mbaru Niang Dalam
Perspektif Etnomatematika Di Kampung Ruteng Pu’U. Journal of Honai Math, 3(1), 57-76.
Putro, J. D., & Zain, Z. (2021). Active and passive adaptation of floating houses (Rumah
Lanting) to the tides of the Melawi river in West Kalimantan, Indonesia. Geographica
Pannonica, 25(2), 72-84.