Anda di halaman 1dari 6

MATA KULIAH : ARSITEKTUR NUSANTARA KONTEMPORER

NAMA : FIRMUS S. MBEOK


NIM : 1822021

ARSITEKTUR NUSANTARA : Arsitektur Mbaru Niang Wae Rebo


Kerjakan table 1 dan 2

1. IDENTIFIKASI ARSITEKTUR
ELEME GAMBAR PENJELASAN
N
ARSITE
KTURA
L
Tapak/ Faktor pola permukiman tradisional mengelompok dengan
pola tata ruang melingkar tidak punya ruang kamar terdiri dari 7
permu permukiman tradisional. Sehingga arsitektur bahan fisik
kiman/ pembangunan dan non fisik pembangunan permukiman
orienta masih sifat tradisional.
si https://repo.undiksha.ac.id/6039/2/1314031024-
ABSTRAK.pdf
Bentuk Ketujuh rumah tradisional suku Manggarai ini memiliki bentuk
/ unik seperti topi kerucut.
wujud
tampil
an

Tata Rumah adat Mbaru Niang secara tata ruang vertikal terbagi
ruang/ atas 5 lantai. Setiap level lantainya mempunyai nama dan
denah fungsinya masing-masing yaitu :

1.Lantai pertama (lantai dasar) disebut lutur yang dipakai


sebagai tempat tinggal dan berkumpul dengan keluarga.
Tingkat lutur dibagi tiga, bagian depan ruangan untuk
bersama, seperti ruang keluarga. Di bagian dalam adalah
kamar-kamar yang dipisahkan dengan papan, sementara
dapur ada di bagian tengah rumah.
2.Lantai kedua merupakan loteng atau disebut lobo
berfungsi untuk menyimpan bahan makanan dan barang-
barang sehari-hari
3.Lantai ketiga dinamakan lentar yaitu tempat untuk
menyimpan benih-benih tanaman pangan, seperti benih
jagung, padi, dan kacang-kacangan
4.Lantai keempat disebut lempa rae yang digunakan untuk
stok pangan apabila terjadi kekeringan,
5.Lantai kelima disebut dengan hekang kode sebagai tempat
untuk sesajian persembahan kepada leluhur.
https://www.arsitur.com/2019/03/rumah-adat-mbaru-
niang-wae-rebo-flores.html

Konstr pondasi rumah tradisional ini adalah kayu yang ditanam


uksi (berdasarkan informasi didapat, pondasi kayu ditanam
sekitar 2 meter) dan dilapis dengan plastik dan ijuk agar tidak
bersentuhan langsung dengan tanah sehingga umur dari
pondasi bisa lebih tahan lama. Tiang utama berupa kayu
worok dengan panjang 15 meter yang dipasang ditengah
bangunan, dibantu 8 tiang disekelilingnya pada lantai
pertama. Untuk atapnya sendiri berupa kumpulan bambu
diameter 80mm berjumlah 116 batang dengan panjang
beragam pada sisi vertikal dan diikat dengan kumpulan
rotan membentuk lingkaran mengelilingi bangunan.
Penutup atapnya sendiri berupa daun lontar yang dilapis
dengan ijuk. Uniknya dari Mbaru Nianga adalah sambungan
bangunan pun tidak menggunakan paku, melainkan dengan
sistem coak, pasak/pen dan diikat menggunakan tali rotan.
https://jefrihutagalung.wordpress.com/tag/konstruksi-
mbaru-niang/

Ornam Rumah adat bagi masyarakat Wae Rebo merupakan


en/ simbolisasi seorang ibu atau melambangkan seorang ibu
symbol yang selalu mengayomi dan melindungi, dalam hal ini rumah
adat melindungi dan mengayomi penghuni rumah. Beberapa
bagian dari rumah adat mengandung filosofi layaknya
seorang ibu antara lain: a. Persambungan pada konstruksi
rumah melambangkan perkawinan suami dan istri yang
membentuk sebuah keluarga. b. Rumah adat Wae Rebo
memiliki 9 tiang utama melambangkan jumlah bulan ketika
seorang ibu mengandung. c. Susunan 3 tiang secara berderet
3 kali (9 tiang) melambangkan 3 fase yang penting dalam
perkembangan janin di dalam perut seorang ibu. d. Di atas
tungku perapian terdapat loteng dan terdapat ruangan
berbentuk segi empat dengan hiasan bulatan di setiap
ujungnya yang menyerupai kepala, melambangkan sebuah
persalinan secara normal harus didahului kepala. Ruangan ini
digunakan untuk menyimpan makanan siap saji
melambangkan bahwa seorang bayi sepatutnya selalu
mendapat kehangatan dan dekat dengan sumber makanan
yang baik.Tidak terdapat ornamen-ornamen yang khan pada
rumah Baru Niang, bagian luar bangunan hanya trlihat
seperti krucut yang beratap ijuk, dan memiliki beberapa
pintu dan jendela.
https://jurnalbpnbbali.kemdikbud.go.id/jurnal/index.php/pe
nelitian/article/view/4/4#:~:text=Masyarakat%20Wae%20Re
bo%20menganut%20sistem,%2C%20dari%206%2D15%20ket
urunan.

Materi Atapnya dari ijuk atau ilalang dengan kerangka atap dari
al bambu. Dan tiang-tiang utama menggunakan kayu worok
yang besar yang diambil sayu pohon utuh. Sebelum di pakai,
kayu tersebut telah dipersiapkan secara tradisional agar
menjadi kayu yang baik dan kuat dan dipilih kayu yang cukup
umur. selain kayu, masyarakat juga mengumpulkan
bermeter-meter rotan untuk mengikat, ijuk dan alang-alang
untuk atap dan bambu.
https://docplayer.info/64348582-Makalah-analisis-rumah-
adat-mbaru-niang-suku-waerebo-nusa-tenggara-timur-
arsitektur-nusantara-dosen-pengampu-dian-anas-disusun-
oleh.html

Dll.
2. IDENTIFIKASI SOSIAL BUDAYA
ELEMEN PENJELASAN
SOSIAL
BUDAYA
Sejarah Waerebo adalah satu-satunya desa tradisional di Manggarai yang masih
mempertahankan Bentuk rumah adat mereka yang mereka sebut sebagai Mbaru
Niang. Sebenarnya masih ada lagi di Todo, hanya saja Mbaru Niang di Todo hanya
berdiri gagah tanpa ada lagi orang yang mendiami di dalamnya. “Mbaru” artinya
adalah Rumah. “Niang” artinya tinggi dan bulat. Mbaru Niang adalah sebuah rumah
yang berbentuk kerucut, meruncing ke arah atas. Menurut Fransiskus Mudir (Pimpinan
Waerebo Tourism Organization), bentuk rumah yang mengerucut tersebut merupakan
sebuah simbol dari perlindungan dan persatuan di antara masyarakat Waerebo. Lantai
yang berbentuk melingkar melambangkan sebuah harmonisasi dan keadilan diantara
warga dan keluarga di dalam Mbaru
Niang. Mbaru Niang sudah
dilestarikan oleh warga Waerebo dari
generasi ke generasi, sejak bangunan
ini dibuat oleh nenek moyang mereka
sejak kurang lebih tahun 1920. Nenek
Moyang mereka mewarisi 7
rumah Mbaru Niang, meskipun tiga
dari 7 rumah itu sudah rusak. Pada
tahun 2008, ketujuh rumah Mbaru
Niang tersebut telah dikonstruksi
ulang melalui sebuah program revitalisasi yang didukung oleh Yayasan Tri Utomo dan
Yayasan Rumah Asuh. https://dailyvoyagers.com/blog/2016/09/14/mengenal-sejarah-
rumah-adat-
waerebo/#:~:text=Mbaru%20Niang%20sudah%20dilestarikan%20oleh,7%20rumah%2
0itu%20sudah%20rusak.
Ekonomi/ Bertani dan berkebun jadi mata pencaharian
mata para lelaki di Wae Rebo. Kaum perempuan
pencaharian membersihkan, mengolah, hasil kebuh mau
pun pertanian, dan di waktu senggang mereka
menenun.

https://dailyvoyagers.com/blog/2016/09/14/mengenal-sejarah-rumah-adat-
waerebo/#:~:text=Mbaru%20Niang%20sudah%20dilestarikan%20oleh,7%20rumah%2
0itu%20sudah%20rusak.
Sistem Kehidupan masyarakat Wae Rebo sampai saat ini masih sangat asli sesuai adat dan
kemasyarak budaya seperti yang diwariskan oleh leluhur mereka. Adapun ungkapan yang telah
atan terwariskan dari para leluhur terdahulu “Neka hemong kuni agu kalo” yang berarti
mengarah pada Wae Rebo sebagai tanah kelahiran atau tanah pusaka atau tanah
tumpah darah yang tidak boleh terlupakan. Oleh karena ungkapan tersebut, membuat
masyarakat Wae Rebo tetap melestarikan kampung adat tersebut sejak leluhur
perdana hingga generasi sekarang dan yang akan datang. Masyarakat Wae Rebo peka
dengan perubahan dan tanda-tanda alam. https://www.masterplandesa.com/desa-
adat/desa-adat-wae-rebo-perkampungan-adat-lestari-di-pegunungan-flores/
Ritual dan Ritual Penti Etnik Manggarai di Kampung
tradisi Wae Rebo merupakan kelompok
masyarakat yang memiliki tradisi kuat
dalam pemujaan terhadap Mori (Wujud
Tertinggi), empo (leluhur) dan naga (roh
alam). Hal ini mereka lakukan secara rutin
dikaitkan dengan situasi dan kondisi hidup
yang mereka alami. Tradisi ritual penti
misalnya, merupakan tradisi yang
dihubungkan dengan aktivitas pertanian
sebagai petani. Secara kontekstual ritual
penti merupakan ritual yang bernuansa
syukuran dan mohon keselamatan. Syukur
karena diberi kelimpahan rezeki dalam bentuk hasil panen pada musim tanam yang
telah dilewati dan pemohonan keselamatan untuk menyongsong musim tanam
berikutnya. Ungkapan syukur dan permohonan keselamatan disampaikan kepada Mori
(Wujud Tertinggi) melalui perantara empo (leluhur) dan naga (roh-roh alam). Etnik
Manggarai di Kampung Wae Rebo melaksanakan ritual penti pada pertengahan bulan
November setiap tahun, yang dalam kalender pertanian mereka adalah bulan
bertemunya dua musim, yakni musim kemarau dan musim penghujan.
https://ojs.unud.ac.id/index.php/ruang/article/download/23441/15358
Sistem Mbaru Niang berfungsi sebagai tempat tinggal keluarga, masing-masing Niang terdiri
kekeluargaa dari 6 – 8 keluarga. Terdiri dari 5 (lima) lantai, masing-masing lantainya memiliki
n fungsi.
Lantai pertama disebut Lutur, berfungsi untuk tempat tinggal dan berkumpul keluarga.
Dibagi menjadi tiga bagian, ruang terluar sebagai ruang keluarga, lalu ruang-ruang
yang disekat dengan papan kayu sebagai kamar-kamar keluarga yang tinggal dan
dapur yang terletak di tengah Lutur.
https://www.masterplandesa.com/desa-adat/desa-adat-wae-rebo-
perkampungan-adat-lestari-di-pegunungan-flores-2/
Agama/ Masyarakat Wae Rebo memeluk agama katolik, tetapi mereka masih
kepercayaan menganut kepercayaan terhadap keberadaan roh nenek moyang.
Teknologi Desa Adat Wae Rebo belum terjangkau jaringan listrik, sehingga masyarakat masih
menggunakan lampu tradisional sebagai sumber utama pencahayaan pada malam
hari. Untuk jaringan telepon, di Desa Adat Wae Rebo sudah terjangkau namun hanya
dapat diakses oleh satu operator saja. Jaringan tersebut juga hanya dapat ditemukan
di beberapa titik lokasi desa. https://www.masterplandesa.com/desa-adat/desa-adat-
wae-rebo-perkampungan-adat-lestari-di-pegunungan-flores-2/
Dll.
Daftar Pustaka:
1. https://repo.undiksha.ac.id/6039/2/1314031024-ABSTRAK.pdf
2. https://www.arsitur.com/2019/03/rumah-adat-mbaru-niang-wae-rebo-flores.html
3. https://jefrihutagalung.wordpress.com/tag/konstruksi-mbaru-niang/
4. https://jurnalbpnbbali.kemdikbud.go.id/jurnal/index.php/penelitian/article/view/4/4#:~:text=M
asyarakat%20Wae%20Rebo%20menganut%20sistem,%2C%20dari%206%2D15%20keturunan.
5. https://docplayer.info/64348582-Makalah-analisis-rumah-adat-mbaru-niang-suku-waerebo-
nusa-tenggara-timur-arsitektur-nusantara-dosen-pengampu-dian-anas-disusun-oleh.html
6. https://dailyvoyagers.com/blog/2016/09/14/mengenal-sejarah-rumah-adat-
waerebo/#:~:text=Mbaru%20Niang%20sudah%20dilestarikan%20oleh,7%20rumah%20itu%20su
dah%20rusak.
7. https://dailyvoyagers.com/blog/2016/09/14/mengenal-sejarah-rumah-adat-
waerebo/#:~:text=Mbaru%20Niang%20sudah%20dilestarikan%20oleh,7%20rumah%20itu%20su
dah%20rusak.
8. . https://www.masterplandesa.com/desa-adat/desa-adat-wae-rebo-perkampungan-adat-lestari-
di-pegunungan-flores/
9. https://ojs.unud.ac.id/index.php/ruang/article/download/23441/15358
10. https://www.masterplandesa.com/desa-adat/desa-adat-wae-rebo-perkampungan-adat-
lestari-di-pegunungan-flores-2/
11. . https://www.masterplandesa.com/desa-adat/desa-adat-wae-rebo-perkampungan-adat-lestari-di-
pegunungan-flores-2/

Anda mungkin juga menyukai