Anda di halaman 1dari 15

OLEH

MUH. PANJI SATRIAWAN METONDO


E1B118045

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN ARSITEKTUR
UNIVERSITAS HALUOLEO
 Arsitektur adalah ilmu yang timbul dari ilmu-ilmu
lainnya, dan dilengkapi dengan prosesbelajar:
dibantu dengan penilaian terhadap karya tersebut
sebagai karya seni. (Vitruvius)
 Arsitektur memiliki makna Guna dan Citra, yaitu
bangunan yang tidak sekedar fungsi, namun juga
mengandung citra, nilai-nilai, status, pesan dan
emosi yang disampaikannya. (Romo Mangun)
 Arsitektur adalah karya dan cipta manusia dengan
langsung dikendalikan kehadirannya oleh manusia
penciptanya di satu sisi dan dikondisikan
kehadirannya oleh tempat saat. (Josef Prijotomo)
 Arsitektur berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani: yaitu
arkhe dan tektoon. Arkhe berarti yang asli, awal, utama,
otentik.Tektoon berarti berdiri, stabil, kokoh, stabil statis.
Jadiarkhitekton diartikan sebagai pembangunan utama, tukang ahli
bangunan (Mangunwijaya dalam Budihardjo, 1996: 61). Jadi,
pengertian arsitektur dapat disimpulkan sebagai seni dan ilmu
bangunan, praktik keprofesian, proses membangun, bukan sekadar
suatu bangunan.
 Nusantara adalah sebutan (nama) bagi seluruh wilayah kepulauan
Indonesia yang membentang dari Sumatera sampai Papua. Kata
Nusantara biasa dipakai sebagai sinonim untuk kepulauan
Indonesia.
 Sehingga dalam hal ini Arsitektur Nusantara dapat dimaknai
sebagai seni dan ilmu bangun yang berasal dari seluruh wilayah
kepulauan Indonesia, mulai dari sabang hingga merauke.
 ARSITEKTUR LAMPUNG  Nuwou Sesat

 Nuwou berasal dari bahasa Lampung yang


berarti tempat ibadah seperti masjid, musholla,
surau, Rang Ngaji atai Pok Ngajei. Persamaan
kata Nuwou adalah Lamban, Lambahana yang
berarti tempat tinggal. Sedangkan Sesat atau
juga disebut Bantaian adalah bangunan tempat
bermusyawarah dan penyimpanan bahan
makanan.
 Dengan demikian Nuwou Sesat dapat diartikan
sebagai tempat berkumpul untuk
bermusyawarah. Dalam perkembangan
selanjutnya, Nuwou Sesat disebut juga Sesat
Balai Agung, yang juga digunakan sebagai
tempat pertemuan adat sekaligus tempat
pelaksanaan upacara-upacara adat. Namun saat
ini, lebih banyak digunakan sebagai tempat
tinggal seperti pada umumnya.
 Rumah Adat Lampung Nuwou Sesat berbentuk rumah panggung dengan
kayu sebagai bahan bangunan utamanya. Rumah ini disangga dengan tiang-
tiang penopang yang didirikan di atas pondasi hingga lantai rumah. Berikut
ini sekilas gambaran mengenai rumah adat Lampung:

a. Pondasi dan Tiang Penyangga


Pondasi rumah adalah umpak batu yang berbentuk persegi. Di setiap
umpak batu ditaruh tihang duduk (tiang penyangga) yang berjumlah
kurang lebih 35 tiang dan tihang induk (tiang utama) berjumlah 20 tiang.

b. Atap
Ujung bubungan atap Rumah Adat Lampung memusat ke titik tengah bagian
paling atas yang terbuat dari kayu bulat (disebut dengan button). Di atas
kayu bulat tersebut diletakkan satu kayu bulat lagi yang berlapis tembaga
kemudian di atasnya ada 2 tingkat dari tembaga atau kuningan. Dan bagian
paling atasnya diletakkan perhiasan dari batu sesuai selera pemilik rumah.
 c. Lantai
Nuwou Sesat berlantaikan bamboo atau bisa disebut khesi atau papan
yang berasal dari kayu klutum, bekhatteh dan belasa.

d. Dinding
Dindign rumah merupakan susunan papan-papan kayu yang dipasang
berjajar di setiap rangka rumah dalam posisi berdiri.

e. Pintu dan jendela


Pintu berbentuk setangkup ganda berbentuk persegi panjang.
Sedangkan jendela berbentuk sama namun dengan ukuran yang lebih
pendek. Setiap jendela dilengkapi dengan teralis dari kayu. Terdapat 4
jendela pada bagian depan rumah, sedangkan bagian lainnya jumlah
jendela tergantung dari panjangnya badan rumah.
 Ketika memasuki Rumah Adat Lampung kita akan menemukan beberapa bagian, yaitu:
Panggakh: loteng rumah yang digunakan sebagai tempatpenyimpanan barang-barang
adat, senjata atau benda pusaka.Jan: tangga menuju rumah
 Lepau/ Bekhanda: ruangan terbuka luas di depan rumah seperti serambi yang
digunakan sebagai ruang tamu atau tempat Himpun (bermusyawarah adat).
 Lapang Lom: ruang keluarga. Digunakan sebagai temapt berkumpulnya keluarga atau
acara-acara adat seperti Himpun atau Bedua
 Bilik kebik: merupakan kamar tidur utama untuk kepala keluarga
 Tebelayakh: kamar tidur kedua
 Sekhudu: terletak di bagian belakang yang digunakan oleh ibu-ibu
 Dapokh: dapur. Terletak di bagian paling belakang rumah, terdiri dari beberapa
ruangan lagi, yaitu: gakhang atau tempat mencuci peralatan dapur dan bah lamban atau
tempat penyimpanan hasil panen
 2. Arsitektur Aceh
 Krong Bade (rumoh aceh)

 Rumah Krong Bade adalah rumah adat dari


Nanggroe Aceh Darussalam. Rumah Krong Bade
juga biasa dikenal dengan nama Rumoh Aceh.
Rumah ini mempunyai tangga depan yang
digunakan bagi tamu atau orang yang tinggal
untuk masuk di dalam rumah. Rumah Krong
Bade adalah satu budaya Indonesia yang hampir
punah. Rumah Krong Bade saat ini sudah jarang
dipakai karena hampir sebagian banyak
masyarakat aceh memilih untuk tinggal di
rumah modern. Hal ini dikarenakan harga
pembangunan rumah modern jauh lebih murah
dibandingkan dengan Rumah Krong Bade.
Selain biaya pembangunan, biaya perawatan
Rumah Krong Bade juga memakan biaya yang
tidak sedikit.
 Ciri khas

Rumah Krong Bade memiliki beberapa ciri khas. Tidak semua Rumah Krong Bade
mempunyai bentuk yang sama, tetapi ada beberapa hal yang menjadi ciri khas
dari Rumah Krong Bade. Rumah Krong Bade memiliki tangga di bagian depan
rumah bagi orang-orang yang akan masuk ke dalam rumah. Rumah Krong Bade
memiliki tangga karena tinggi rumah yang berada beberapa meter dari tanah.
Umumnya, tingga Rumah Krong Bade dari tanah adalah 2,5-3 meter. Jumlah anak
tangga Rumah Krong Bade umumnya ganjil. Rumah Krong Bade memiliki bahan
dasar yaitu kayu. Rumah Krong Bade juga memiliki banyak ukiran pada dinding
rumahnya. tetapi banyaknya ukiran pada Rumah Krong Bade bergantung dari
kemampuan ekonomi pemilik rumah. Ukiran ini pun tidak sama satu dengan yang
lain. Rumah Krong Bade berbentuk persegi panjang dan memanjang dari timur ke
barat. Atap Rumah Krong Bade terbuat dari daun rumbia.Rumah tradisional honai
dengan kesederhanaan arsitektur dapat ditemukan di lembah-lembah dan
pegunungan di tengah pulau Papua, dalam iklim yang cukup dingin, ketinggian
yang. 2.500 meter di atas permukaan laut. Honai memang didesain khusus sebagai
rumah yang melindungi dari hawa dingin. Sampai saat ini, honai secara turun-
temurun masih dibangun sesuai dengan tradisi dan kondisi setempat.
 Makna

Rumah Krong Bade mempunyai makna tersendiri bagi masyarakat Aceh.


Rumah ini merupakan identitas dari masyarakat Aceh. Penggunaan bahan
materi bangunan yang diambil dari alam mempunyai makna bahwa
masyarakat Aceh mempunyai kehidupan yang dekat dengan alam.
Masyarakat Aceh bahkan tidak menggunakan paku dalam membuat rumah
Krong Bade. Mereka menggunakan tali untuk mengikat satu bahan
bangunan dengan bahan bangunan yang lain. Ukiran-ukiran pada rumah
Krong Bade pun mempunyai makna tersendiri bagi masyarakat Aceh. Hal
ini berhubungan dengan status sosial seseorang dalam masyarakat Aceh.
Banyaknya ukiran pada rumah Krong Bade yang dimiliki seseorang
menentukan kemampuan ekonomi dari orang tersebut.
Seuramoe likot

Rambat

Kamar orang tua

Kamar anak gadis

Seuramoe keue

Tangga

•FUNGSI SERAMBI KEUE ( DEPAN)


Tempat menerima tamu, musyawarah, mengaji, kenduri, dan tempat tidur lelaki.
•FUNGSI SERAMBI TEUNGOH
Tempat tidur orang tua, tempat tidur anak gadis, dan rambat untuk tempat lalu lalang antara serambi
depan dan belakang.
•FUNGSI SERAMBI LIKOT
Tempat memasak, kegiatan wanita seperti menjahit, menganyam, dan menyimpan makanan serta alat
lainnya.
Atap

Dinding bangunan

Pondasi bangunan
Tiang rumah
Tangga
Rumah kepala suku di pedalaman kampung Rumah penduduk yang bersifat bertumpuk-tumpuk

Jalan yang dubuat


berkelok-kelok dan
sulit untuk menipu
musuh.

Dipenuhi dan dikelilingi pagar bambu yang Gerbang


lebat untuk melindungi kampung. depan

Anda mungkin juga menyukai