WB
Dan
SELAMAT PAGI
Arsitektur tua melayu pada
bangunan rumah milik penduduk asli
melayu, kini masih terlihat satu-satu.
Namun rumah yang terbuat dari kayu
biasanya kondisinya sangat menyedihkan.
Gaya arsitektur melayu tua itu tak banyak
diminati, sebab saat ini biaya yang
dikeluarkan untuk membangun tidak
sedikit. Inilah pemicu arsitektur melayu tua
kian terkikis, sehingga lebih banyak memilih
arsitektur melayu modern dengan bahan
baku beton bertulang dan ditambah lagi
perkembangan arsitektur modern.
Dalam budaya Melayu,
arsitektur juga memiliki ciri khas
yang terefleksi pada simbol-simbol
bangunan yang sarat dengan makna.
Saat ini, bangunan-bangunan yang
berarsitektur Melayu masih dapat
ditemui di beberapa daerah di
Indonesia, Semenanjung Malaysia,
Brunei Darussalam dan negara
serumpun Melayu lainnya.
Beberapa yang masih bisa dinikmati
kekhasannya diantaranya ialah
tempat-tempat ibadah, misalnya
Masjid Sultan Riau di Pulau
Penyengat, Kepulauan Riau, Replika
Istana Damnah masa Kesultanan
Lingga Riau di Daik Kabupaten
Lingga, dan gedung Lembaga Adat
Melayu di masing-masing
Kabupaten/Kota di Kepulauan Riau.
Rumah arsitektur
Corak yang terbanyak dipakai
melayu selalu dihiasi adalah yang bersumber pada
dengan corak dasar tumbuh-tumbuhan (flora).
Melayu yang
umumnya bersumber Kelahiran tulisan melayu (aksara
dari alam, yakni arab) dan corak seni ukir flora
terdiri atas flora, masyarakat Melayu Riau dahulu
fauna, dan benda- dilatarbelakangi oleh perkembangan
benda angkasa.
Agama Islam mulai dari jaman
kerajaan Malaka.
SELAIN CORAK FLORA JUGA ADA CORAK FAUNA, CORAK
KALIGRAFI, CORAK BENDA ANGKASA, DAN CORAK
BENTUK.
1. SELEMBAYUNG
Selembayung juga disebut juga Sulo
Bayung dan Tanduk Buang, adalah
hiasan yang terletak bersilang pada
kedua ujung perabung bangunan
belah bubung dan rumah lontik.
Pada bagian bawah adakalanya
diberi pula hiasan tambahan
seperti tombak terhunus,
menyambung kedua ujung
perabung (tombak-tombak)
Selembayung memiliki beberapa makna, antara lain :
1. Tajuk Rumah : selembayung membangitkan seri dan cahaya
rumah.
2. Pekasih Rumah : lambang keserasian dalam kehidupan rumah
tangga.
3. Pasak Atap : lambang sikap hidup yang tahu diri.
4. Tangga Dewa : lambang tempat turun para dewa, mambang,
akuan, soko, keramat, dan sisi yang membawa keselamatan bagi
manusia.
5. Rumah Beradat : tanda bahwa bangunan itu adalah tempat
kediaman orang berbangsa, balai atau kediaman orang patut-
patut.
6. Tuah Rumah : lambang bahwa bangunan itu mendatangkan tuah
kepada pemiliknya.
7. Lambang Keperkasaan dan Wibawa : selembayung yang dilengkapi
dengan tombak-tombak melambangkan keturunan dalam rumah
tangga, sekaligus sebagai lambang keperkasaan dan wibawa
pemliknya.
8. Lambang Kasih Sayang : motif ukiran selembayung (daun-daun
dan bunga) melambangkan perwujudan, tahu adat dan tahu diri,
berlanjutnya keturunan serta serasi dalam keluarga.
2. Sayap Layang-layang atau
Sayap Layangan
BAHAN
1.KAYU 6. SENG
2.PAPAN7. ROTAN
3.BAMBU
4.DAUN NIPAH
5.DAUN RUMBIA
TENAGA
1. TUKANG
2. TENAGA UMUM
E. PEMILIHAN TEMPAT