Anda di halaman 1dari 34

Arsitektur Asli Indonesia

Indonesia memiliki keistimewaaan dari segi rumah rumah--rumah tinggal terutama dalam
keanekaragaman bentuk dan gayanya sejajar keistimewaaannya dengan segi adat adat--
istiadat,, bahasa
istiadat bahasa,, sastra
sastra,, musik dan tari
tari,, dan lain sebagainya
sebagainya..
Masing--masing daerah dan suku telah memperlihatkan karakteristiknya sendiri
Masing sendiri--sendiri
yang hal ini telah menjadi ciri dari khas kebudayaan suku bangsa tersebut
tersebut..

1
I. Karakter Tropis Basah
Arsitektur di Indonesia
1. Sinar matahari
matahari,, radiasi panas
panas,, dan kelembaban
tinggi sepanjang tahun dengan suhu duara rata rata--rata 25
C to 34 C.
2. Material bangunan adalah tipikal yang banyak
ditemukan di hutan
hutan--hutan tropis (Struktur kayukayu,,
sambungan rotan dan bambubambu,, dinding dan lantai bambu
dan daun
daun--daunan
daunan). ).
3. Curah hujan tahunan tinggi 80" to 100: Atap miring
yang tajam
tajam..
4. Bangunan berdiri di atas tiang (panggung
panggung)) untuk
menghundari kelembaban tanh dan mengatasi banjir
5. Iklim hangat dan angin membentuk model arsitektur
yang tembus anginangin (terbuka
terbuka// penuh ventilasi
ventilasi,,
bukaan berkisi
berkisi// anyaman
anyaman,, gable)
II. Peletakan Massa Bangunan 1. Brarat-Timur untuk
menghindari radiasi
matahari Barat
U
Aliran
Angin
antar
bangunan

3. Infrastruktur
utama di tengah
kelompok
bangunan

Bangunan utama
(Balai desa, ketua adat)

Perbandingan
sinar jatuh
620 720 matahari Eropa
140 dan Asia
Tengara
Asia Tenggara Eropa
III. Respond terhadap cuaca
1. Atap yang
tinggi
2. Bangunan tidak
tebal
3. Vegetasi
sebagai unsur
arsitektur
4. Vegetasi
sebagai material
bangunan
5. Massa yang
semi masif,
semi--permanen
semi
Massa yang semi masif, semi-
permanen

interior (a) Bukaan difus, batas


ruang tipis dan (3) minim
Exterior partisi permeabilitas tinggi
yang memungkinkan aliran
udara yang kontinu dan
luwes
(b) Quasi interior-eksterior : Beranda,
budaya bersantai depan rumah
Tempat berangin-angin
(balai, wantilan, kolong)
Roxana Waterson, 1980
IV. Beberapa Teori
Tentang Arsitektur
Nusantara ditulis
oleh::
oleh
Gaudenz Domenig
Konstruksi Arsitektur Asia
Bagian Selatan
Reimar Schefold Rumah
Asia Tenggara
Jaques Dumarcay - Tipe
Struktur Atap Asia
Tenggara
James Fox Rumah
Austronesia
Sato Struktur Lumbung
4.1. Arsitektur di
Indonesia adalah
Arsitektur Atap
Atap

Atap miring adalah respond


terhadap curah hujan yang
tinggi dan sumber ventilasi
alami
Para
Para--para atap untuk
menympan barang-
barang-barang
(gudang))
(gudang
Simbol dunia atas/ aspek
adiduniawi

Arsitektur Atap : tipikal



arsitektur di Indonesia yang
tidak ditemukan di tempat
lain di dunia
Roxana Waterson, 1980

Gaudenz Domenig
Domenig,,
Tipe Atap Arsitektur Indonesia, 2005

Tipe Atap Arsitektur Sunda Besar


Besar,, 1980
Austronesian Architecture
(Gaudenz Domenig; Roxana Waterson, 1990)

Zona geografi dan linguistik di Indo-Pasifik


Geografis, yang dianggap berasosiasi dengan penyebaran Arsitektur
Austronesia:
1. Asia Tenggara
2. Melanesia
3. Mikronesia
4. Melanesia
A. Austronesia Barat
B. Austronesia Timur

Kesimpulan 1 : Kerala berada di luar katagori


penyebaran arsitektur Austronesia
Gaudenz Domenig
Domenig,, 1980
Tectonic of Primitive Residential Building in Sudostasien
and ozeanist

case: North Sumatera, Celebes, Japan


Tipe Struktur Atap Rumah di Asia Tenggara (Dumarcay
Dumarcay,, 1985)
Sagging roof
(Influence from South China)
Radiating Beamwork
(Influence from South-
South-India)
Overhanging Roof
(Influence of Dongson)

Types of Roof Construction of ancient


Indonesian house (Dumarcay, 2005)

Rekaman bentuk atap Asia Tenggara di Borobudur


(9M) dan Dongson Drum (1500SM)
Reimar Schefold 2005,
Roxana Waterson, 1988

Attribute of Southeast Asian House


Tripartite order
Outward slanting wall
Multilevel floor
Outward slanting gable
Gable finial
Differential treatment of roof and tip
Thatch roof
Storage rack above the hearth
Notched log ladder
Equatorial Monsoon Zone: daerah hutan tropis, curah hujan
tinggi sehingga tanah sangat basah/ gambut

Mengapa bangunan pada


daerah ini sebagian besar Rain Monsoon Zone: daerah tropis
berpanggung?
subur
V. Lumbung
(Sato)
Masyarakat Asia
Tenggara pada dasarnya
adalah petani,
karenanya lumbung
menjadi obyek
arsitektur yang penting
pada pemukiman
vernakuler
Bali
Masyarakat egaliter Asia
Tenggara mengenal Balai
Adat, yang kemudian juga
bealih pada masjid
VI. Metoda Membangun :
(1) konstruksi ringan dan cepat

Kingpost (tiang utama)


yang didirikan
pertama kali ~ bernilai
sakral
(2) Teknik
Menjalin
1. Konstruksi dinding dengan teknik
menganyam
2. Struktur dengan teknik pasak tanpa paku
3. Menggunakan perlatan yangs sederhana
4. Struktur pilar panggung yang bisa
ditanam maupun di letakan di atas batu
Akibat konstruksi
bangunan yang
mebggunakan
material semi
permanen, setiap
rumah selalu
memiliki cadangan
material bangunan
2. Melayu Kepulauan
Kelantan

Johor

Malaka

Trengganu

Cina
Selatan

Rumah
Lamin
(Dayak)
Tongkonan
- Toraja

1.
Arsitektur
Melayu
Darat
Negri
Sembilan
Rumah Gadang -Minangkabau

Rumah Lontik
Riau Kampar

Thailand
Batak Karo

Batak
Simalungun
Simalungun

Batak
Toba
28
29
3. Papua, Oseania dan Polinesia
Dani, Irian
Jelaskan konteks perbedaan arsitektur Bumantara
Bumantara,, Nusantara, Asia
Tenggara dan Austronesia
Jelaskan beberapa dari lima karakter bentuk bangunan sebagai
sebentu respon terhadap cuaca
Uraikan Karakter Tropis Basah arsitektur di Indonesia, dan
pengaruhnya pada peletakan massa
massa,, dan respond pada massa
Pertanyaan

bangunan
Uraikan empat karakter Metoda Membanguna arsitektur di
Indonesia
Sebutkan atribut arsitektur Asia Tenggara menurut Reimar
Schefold dan Roxana Waterson
Sebutkan tiga Tipe struktur Atap Asia Tenggara menurut Jacques
Dumarcay
Jelaskan bagaimana arsitektur Nusantara disebut sebagai arsitektur
lumbung
Jelaskan kontribusi arsitek Belanda terhadap pelestarian tradisi
arsitektur Nusantara

Anda mungkin juga menyukai