Anda di halaman 1dari 5

A.

Ruang dalam Arsitektur


Ruang , pada dasarnya terjadi karena adanya hubungan antara sebuah obyek dan manusia yang melihatnya sekaligus merasakannya. Hubungan itu
mula-mula ditentukan oleh penglihatan, tetapi bila ditinjau dari pengertian ruang secara arsitektur, maka hubungan tersebut dapat dipengaruhi juga oleh
penciuman, pendengaran dan perabaan. Seringkali terjadi bahwa ruang yang sama mempunyai kesan atau suasana yang berbeda sama sekali, karena
dipengaruhi oleh adanya hujan, angin, ataupun terik matahari dan sebagainya.

1. Beberapa contoh yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari antara lain :

Bila seorang berjalan


TIDAK TEGAS TIDAK TEGAS dibawah payung saat
hujan, maka terciptalah
sebuah ruang dibawah
payung tersebut.

Bila suatu keluarga yang sedang piknik “menggelar” sebuah


tikar di lapangan terbuka, maka segera terjadi sebuah
tempat yang dapat dipakai untuk duduk-duduk, sebuah
“ruang “ yang terpisah dari alam. Tetapi bila tikar tersebut
digulung kembali maka hilanglah “ruang” tadi dan tinggallah
lapangan terbuka seperti semula. *Ruang ditunjukkan oleh
garis merah
2. Jenis Ruang
Secara arsitektural, Ruang dapat dibedakan atas : Ruang Dalam dan Ruang luar. Namun ada kalanya ruang dalam dan ruang luar tidak dapat
dipisahkan secara jelas jika dalam pengelolaan desain dan penataan elemen-elemen arsitekturalnya tidak menggunakan elemen pembatas dengan tegas.

TEGAS TEGAS

pada bangunan dengan konstruksi shell, bangunan gua, karena antara Masjidil Haram sebagai bentuk ruang luar dengan hanya atap dan
dinding dan atap menjadi satu dinding
Ruang Dalam Ruang Luar
Lao Tze mengatakan “meskipun tanah liat dapat dibentuk Seperti pada interior maka pada ruang luar pun elemen-
menjadi sebuah jambangan, tetapi arti sesungguhnya dari jambangan elemen seperti tekstur, warna, dimensi dan perbedaan tinggi lantai
tersebut adalah kekosongan yang terjadi di dalam bentuk jambangan itu dan sebagainya perlu penanganan lebih lanjut. Seorang arsitek
sendiri”. Kata-kata yang mengandung pengertian yang sangat dalam, menciptakan ruang luar pun perlu mempertimbangkan
yang memberi pesan pada arsitek bahwa untuk menciptakan Ruang kemungkinan penggunaan elemen lantai, dinding bahkan ada
Kosong di dalam jambangan itu tetap diperlukan tanah liat. kalanya perlu penggunaan elemen atap. Namun lebih sering
Pada umumnya dikatakan bahwa : ruang dalam (interior), dikatakan bahwa ruang Luar adalah arsitektur tanpa atap, yaitu
dibatasi oleh tiga elemen pembentuk ruang, yaitu : ruang yang terbentuk hanya dengan elemen lantai dan dinding.
- lantai, dinding dan atap/ langit-langit.
Hanya pada kondisi tertentu sulit dibedakan ketiga bidang
tersebut secara tegas,.
B. Bentuk dalam Arsitektur
Bentuk merupakan titik temu antara masssa dan ruang. Bentuk juga dapat dihubungkan pada penampilan luar yang dapat dikenali seperti sebuah kursi
atau seseorang yang mendudukinya.
Bentuk juga memiliki sifat-sifat tertentu yang menentukan pola dan komposisi unsur-unsurnya :
 Posisi
Letak dari sebuah bentuk adalah relative terhadap lingkungannya atau lingkungan visual di mana bentuk tersebut terlihat.
 Orientasi
Arah dari sebuah bentuk relative terhadap bidang dasar, arah mata angin, bentuk-bentuk benda lain, atau terhadap seseorang yang melihatnya.
 Inersia Visual
Merupakan tingkat konsetrasi dan stabilitas suatu bentuk. Inersia visual suatu bentuk tergantung pada geometri dan orentasinya relative terhadap
bidang dasar, gaya tarik bumi, dan garis pandang manusia

1. Contoh bentuk dalam Arsitektur

TEGAS TEGAS

Frank Lloyd Wright, Falling Water Le Corbusier, Villa Savoye

Bentuk suatu bangunan sangat bersifat kontekstualism Bentuk bangunan menggunakan modul manusia (le corbusier)
dengan merespon kondisi alam, korelasi alam,topografi karena bangunan ditekankan pada fungsinya. Bentuk bersifat
dengan arsitektur terwujud pada bentuk bangunan yang kubisme dan futuris.
mengadopsi bentuk site itu sendiri.
C. Contoh Bentuk dan Ruang Tegas dan Tidak Tegas

1. Bentuk dan Ruang Tak Tegas

Bila seseorang berkerumun mengelilingi. Maka terjadi juga sebuah Lapangan yang ada ditengah tengah hutan dan hanya dibatasi oleh
“ruang” dan bila orang-orang tersebut bubar, maka lenyaplah pula pohon pohon
ruang tersebut.

Jalan setapak
99999999999990* ditengah tengah
kebun teh merupakan
ruang tak tegas karna
hanya dibatasi oleh
pepohonan teh
2. Bentuk dan Ruang Tegas

1. Ruang haruslah sederhana dan apa adanya, karena dari situlah estitika
berasal. Fleksibel adalah nilai tambah tersendiri bagi sebuah ruang yang
dapat memberi kesan dinamis dan adaptif. Secara struktural ruang harus
terpisah antara kolom dan dindingnya (skins & bones).

2. Bentuk bersifat kubisme dan futuristik.

Mies van de Rohe, Farn0sworth house, Fox River, Illinois, 1950

1. Awal pembentukan ruang adalah dimulai dari suasananya, baru


setelah itu beralih pada fungsi. Keindahan ditemukan dari produk
industri dan bukan dari alam.

2. Penciptaan bentuk bangunan, sesuai dengan pola perletakan ruang


yang urut berdasarkan sequence proses kegiatan penghuninya.

Walter Gropius, Fagus Factory, Alfeld-an-der-Line,

Anda mungkin juga menyukai