Anda di halaman 1dari 5

TEORI METODE PERANCANGAN 2

STUDI PRESEDEN

Museum Tsunami Aceh


TANGGUH ADNAN NURSANTOSO
180117215
KELAS D

NOOR ZAIKY MUBARROK, S.T. Ars., M. Ars.


Museum Tsunami Aceh

PROFIL PRESEDEN

Bangunan ini merupakan desain yang memenangkan sayembara


tingkat internasional yang diselenggarakan pada 2007 dalam rangka
memperingati musibah tsunami 2004. Bangunan tersebut berkonsep
rumoh Aceh dan on escape hill dan sebagai referensi utamanya
adalah nilai-nilai Islam, budaya lokal, dan abstraksi tsunami.

Museum ini merupakan sebuah struktur empat lantai dengan luas


2.500 m² yang dinding lengkungnya ditutupi relief geometris. Di
dalamnya, pengunjung masuk melalui lorong sempit dan gelap di
antara dua dinding air yang tinggi — untuk menciptakan kembali
suasana dan kepanikan saat tsunami. Dinding museum dihiasi
gambar orang-orang menari Saman, sebuah makna simbolis
terhadap kekuatan, disiplin, dan kepercayaan religius suku Aceh. Dari
atas, atapnya membentuk gelombang laut. Lantai dasarnya
dirancang mirip rumah panggung tradisional Aceh yang selamat dari
terjangan tsunami.

Foto Museum Tsunami Aceh Bangunan ini memperingati para korban, yang namanya
dicantumkan di dinding salah satu ruang terdalam museum, dan
warga masyarakat yang selamat dari bencana ini.

Selain perannya sebagai tugu peringatan bagi korban tewas,


Arsitek : Ridwan Kamil museum ini juga berguna sebagai tempat perlindungan dari
jenis : museum bencana semacam ini pada masa depan, termasuk "bukit
Didirikan : 2009 pengungsian" bagi pengunjung jika tsunami terjadi lagi.
Lokasi : Banda Aceh, Indonesia
Koordinat : 5°32 52 N 95°18 47 E

TEORI METODE PERANCANGAN 2


Museum Tsunami Aceh TEORI METODE PERANCANGAN 2

ELEMEN-ELEMEN HORIZONTAL YANG


MENDEFINISIKAN RUANG

BIDANG DASAR YANG DI ANGKAT

Pada bangunan ini terlihat akses menuju bangunan


BIDANG DI ATAS ini menaik, hal ini di memperkuat perpisahan visual
antara area bangunan dan sekitarnya.

PEMUKAAN YANG DI ANGKAT

PEMUKAAN DASAR

BIDANG DASAR

bidang ELEMEN LINIER Kolam air ini memvisualisasikan


atas PENOPANG sebangai bidang dasar karena memiliki
permukaan, warna yang berbeda,
Bangunan ini memiliki elemen linier (kolom) untuk
menopang bidang di atas.
Membuat memvisualilssisakan sebuah volume ruang
antara bidang atas dengan bidang dasar nya.
Museum Tsunami Aceh TEORI METODE PERANCANGAN 2

ELEMEN-ELEMEN VERTIKAL YANG


MENDEFINISIKAN RUANG

ELEMEN-ELEMEN LINIER VERTIKAL

EMPAT BIDANG : PENUTUP

Bangunan ini pada bagian bawah tidak ada satupun volume ruang
yang dapat di hasilkan tanpa pendefinisian tepi dan sudutnya.
Ruang ini tidak membutuhkan lingkungan spasial yang lebih
besar untuk mendefinisikannya, namun terkait secara bebas Area tertutup bangunan ini memiliki skala ruang atrium.
terhadapnya. Bangunan ini memiliki dominasi visual di dalam sebuah ruang atau
Tepi bangunan ini juga dapat di perkuat dengan menegaskan wajah utamanya, salah satu dari bidang penutupnya dapat diibedakan
bidang dasarnya serta menciptakan batas batas atasnya dengan dari bidang lainnya melalui bentuk dan artikulasi permukaannya.
balok yang membentang antar kolom atau dengan sebuah bidang
atap.
Museum Tsunami Aceh TEORI METODE PERANCANGAN 2

tingkat penutupan

Bukaan bukaan yang berada di bagian


bawah tidak terlalu tertutup,karena
jumlah dan ukuran penutupnya tidak
besar, menjadi lebih terasa tersebar,
dan mulai menyatu dengan ruang
ruang yang berdekataan.
cahaya
arah pandang

Pada bangunan ini memiliki pencahayaan yang sangat


banyak, pada bagian atas bangunan memiliki daylight.
cahaya ini tidak langsung mengenai tubuh/sirkulasi Arah pandang ini jendela di susun untuk
manusia saat ber istirahat karena posisi yang berada di m e m e c a h s e bu a h p e m a n d a n g a n d a n
tengah bangunan, kaca ini juga tidak langsung memancing terjadinya pergerakan ruang.
m e n e m bu s k a n c a h ay a y a n g m a s u k k e d a la m arah pandang ini berada pada bagian depan
bangunan, karena mempunyai sifat kaca yang sedikit bangunan.
buram.

Anda mungkin juga menyukai