Anda di halaman 1dari 3

ZakkyRamadhani N / 041800916/ Akuntansi

Re Diskusi

ManajemenPemasaran
Strategi Daur Hidup Produk

Menurut Solomon et al (2008,p21)daur hidup produk adalah sebuah konsep yang


menjelaskan bagaimana produk produk mengalami empat tahap berbeda dari lahir sampai mati:
perkenalan, pertumbuhan, kedewasaan dan penurunan. Pada setiap daur hidup produk, terdapat
strategi strategi yang digunakan dalam memasarkan produk tersebut.

1. Tahap Perkenalan.
Merupakan tahap dimana produk diperkenalkan untuk pertama kali dengan ditandainya
penjualan yang masih lambat. Hal ini dikarenakan beberapa hal yaitu kelambatan dalam
perluasan kapasitas produksi, masalah teknis, kelambatan dalam penyediaan produk, dan
keengganan konsumen mengubah pola kebiasaan. Perusaah cenderung memproduksi barang
secara terbatas.
Produk baru ini juga memiliki kecenderungan harga yang masih relative tinggi
dikarenakan biaya produksi yang masih tinggi kemudian promosi pengenalan produk baru
masih mengeluarkan biaya yang cukup banyak serta teknologi yang belum teratasi atau
teraplikasi. Berdasar variable tersebut,yaitu harga dan promosi maka strategi dalam tahap ini
adalah:

a. Strategi profil tinggi:


Strategi dengan menerapkan harga dan promosi yang tinggi disebabkan oleh :
 Sebagian pasar potensial masih belum menyadari produk tersebut
 Pasar potensial sudah menyadari produk tersebut dan bersedia membayar denga
harga berapapun.
 Perusahaan menghadapi pesaing potensial dan sedang berusaha membangkitkan
produknya.

b. Strategi penetrasi mendahului:


Strategi dengan penerapan harga rendah dengan promosi tinggi. Cirinya adalah sebagai
berikut:
 Potensi pasar sangat luas.
 Relatif seluruh pasar belum memiliki kesadar terkait produk.
 Pembeli sangat peka terhadap harga.
 Menghadapi persaingan yang kuat.
 Menurunkan biaya produksi dengan menambah kapasitas produksi

c. Strategi penetrasi selektif:


Strategi dengan menggunakan penetapan harga tinggi untuk memperoleh profit dan
promosi rendah guna menekan biaya. Alasan penggunaan:
 Pasar masih terbatas.
 Relatif seluruh pasar belum memiliki kesadar terkait produk
 Pasar potensial sudah menyadari produk tersebut dan bersedia membayar denga
harga berapapun.
 Persaingan belum begitu kuat.

d. Strategi profil rendah:


Penerapan strategi dengan menitikberatkan pada harga yang rendah serta promosi yang
rendah pula: Alasn penggunaannya adalah:
 Pasar sangat luas.
 Pasar menyadari terhadap adanya produk tersebut
 Pasar peka terhadap harga
 Adanya pesaing potensial yang dihadapi

2. Tahap Pertumbuhan
Tahap dimana penjualan produk mulai meningkat dari tahap sebelumnya. Ciri ciri dari
tahap ini adalah:
 Adanya pesaing baru yang masuk dikarenakan adanya ketertarikan terhadap
peluang bisnis dan keuntungan yang akan diperoleh.
 Perusahaan mulai melakukan perbaikan.
 Harga dipatok secara tetap, namun adalakanya turun dikarenakan adanya
persaingan.
 Kegiatan promosi terutama iklan mulai dikurangi.
 Penjualan meningkat secara pesat.
Adapun strategi yang dapat diterapkan adalah sebagi berikut:
a. Meningkatkan kualitas produk dengan menambah variasi atau fitur produk.
b. Mencari segman pasar baru
c. Mencari saluran distribusi baru guna memperluas cakupan distribusinya
d. Melakukan promosi.

3. Tahap Pendewasaan
Tahap yang dilakukan perusahaan setelah tumbuh. Tahapan ini kurang disukai
perusahaan karena apabila pada produk tidak dilakukan perubahan maka penjualan akan
semakin menurun. Strategi yang dapat dikapaki pada tahap ini yaitu:
 Modifikasi pasar, yaitu dengan mencari pembeli pembeli baru lagi, atau bias juga
meningkatkan penggunaan dari pelanggan tetap
 Modifikasi Produk, yaitu senantiasa merubah sifat sifat produk agar
lebih.menarik.perbaiki fitur, corak, Bisa berupa merubah bauranpemasaran.

4. Tahap Penurunan
Merupakan tahap terakhir dari siklus hidup produk yang dikarenakan adanya
perubahan selera konsumen, perubahan kegiatan pesaing dan kebijakan meninggalkan produk
perusahaan

Contoh kasus “Mobil merk Nissan - Datsun”

Tahap Perkenalan
Datsun merupakan sebuah merek mobil Jepang yang telah berdiri sejak lama di Jepang
namun akhirnya diberhentikan dan bergabung bersama sebuah perusahaan bernama Nissan Motor
Company dan sampai sekarang masih berproduksi sebagai produsen mobil-mobil Nissan kelas
menengah kebawah. Kehadiran Datsun dalam dunia otomotif dalam negeri cukup berkesan
terutama pada tahun 1970an.
Melalui Nissan Motor Co., Ltd, mereka kemudian memperkenalkan kembalinya Datsun pada
Maret 2012. Datsun ini memang di bawah brand global Nissan selain mobil Nissan sendiri dan
Infinity yang menyasar pasar lebih tinggi. Saya berpendapat dalam tahap ini Nissan menggunakan
stategi profil tinggi dimana sebagaian pasar belum mengetahui dan adanya pesaing potensial yang
dari pemilik merk mobil lain.

Tahap Pertumbuhan
Pada tahapan ini distribusi Nissan sendiri sempat mencapai puncaknya pada tahun 2012
sebanyak 67.143 unit. Padahal tiga tahun sebelumnya Nissan hanya membukukan distribusi 21.400
uni. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan penjualan yang merupakan ciri dari pertumbuhan
suatu produk. Menurut pendapat saya strategi yang digunakan adalah meningkatkan promosi
terkait produk yang dijual serta menambah saluran disribusi agar calon pembeli dapat dijangkau
dengan adanya diler diler yang baru.
Pada tahapan ini juga dapat dilihat adanya penurunan (pasar yang kurang stabil) karena
belum terdapat varian produk mobil yang baru.. Pada tahapan ini pula dalam pendapat saya bahwa
perusahaan sedang melakukan strategi berupa penambahan varian bau dan fitur baru pada lini
produksi mereka.

Tahap Pendewasaan
Tahap yang terkadang tidak disukai perusahaan, akrena apabila tidak melakukan perubahan
produk atau penambahan fitur maka akan penjualan akan semain menurun. Diketahui data
menyebutkan enam tahun setelah mencapai puncak. distribusi Nissan ke seluruh diler-dilernya di
Indonesia hanya 6.885 unit. Dari hal tersebut maka nissan menambah varian atau segmen mboil
dengan memproduksi mobil LCGC dimana pada merk lain juga sedang melucurkan mobil unuk
segmen LCGC.
Apa yang dialami Nissan juga turut dirasakan sang adik Datsun. Datsun sendiri sempat
merasakan melambungnya penjualan lewat deretan 'mobil murah' alias Low Cost Green Car (LCGC)
miliknya. Tercatat pada tahun 2014, Datsun bisa membukukan distribusi hingga 20.520 unit. Strategi
yang diapaki bisa dengan cara encari segman pasar baru dalam hal ini pada tahun terkait muncul
mobil mobil LCGC.
Strategi Nissan dengan meluncurkan mobil baru tampak membuahkan hasil. Menutup
paruh pertama tahun 2019, sudah 7.176 unit mobil Nissan dikirim ke dilernya. . Tercatat pada tahun
2014, Datsun bisa membukukan distribusi hingga 20.520 unit. 
Sementara pada tahun 2018, cuma 10.433 unit model Datsun didistribusikan. Datsun mulai
mengalami penurunan setelah kompetitornya mulai terjun ke segmen 7 seater dan menawarkan
pilihan transmisi otomatis, sesuatu yang sulit ditolak masyarakat Indonesia

Tahap Penurunan
Nissan sendiri tengah berusaha bangkit lewat beberapa model baru yang ditawarkan sejak
Agustus 2018 hingga saat ini. Dimulai dengan SUV Terra pada ajang GIIAS 2018, Nissan kemudian
ngegas di awal tahun 2019 dengan merilis dua model sekaligus yakni Livina dan Serena.  
Sedangkan Datsun yang cukup lama bergulat dengan mobil bertransmisi manual, kini mulai
membuka diri akan transmisi matik sebagai salah satu strateginya merebut hati masyarakat
Indonesia. Datsun juga pada awal 2018 merilis varian Cross yang tak masuk segmen LCGC seperti
sebelum-sebelumnya. Dengan adanya penurunan dan beban yang dipikul Nissan terkait datsu sangat
berat, maka Nissan siap melepas merk tersebut dan tidak dibawahnya lagi.

https://www.artforia.com/fenomena-mobil-datsun-dalam-sejarah-otomotif-indonesia/
https://www.pikiran-rakyat.com/otomotif/2017/03/19/ini-sejarah-mobil-datsun-396682
https://oto.detik.com/mobil/d-4644218/melirik-naik-turunnya-penjualan-nissan-datsun-di-
indonesia

Anda mungkin juga menyukai