Anda di halaman 1dari 1

RE DISKUSI 1

MANAJEMEN PEMASARAN (EKMA4216)

ZAKKY RAMADHANI N / 041800916

Menurut para pengkritik, pemasar mendorong konsumen menghabiskan banyak uang dari yang
seharusnya untuk barang dan jasa yang kurang mereka butuhkan. Berangkat dari teori ini saya mencoba
mengilustrasikan teori tersebt dengan barang kosmetik.

Kosmetik merupakan barang yang tidak dapat diabaikan terutama oleh kaum wanita, terutanma
wanita muda. Barang ini menjadi salah satu dasar yang digunakan untuk merias wajah dan menambah
kecantikan bagi wanita saat berpenampilan di luar. Penampilan bias jadi menjadi hal ynag nomor satu,
terutama bagi para wanita yang berkarir atau bekerja dengan mengedepankan hal tersebut, misalkan
wanita yang bekerja sebagai front office sebuah bank, resepsionis, pelayanan terpadu oleh instansi
pemerintah, ataupun pekerja lapangan seperti marketing ataupun sales promotion, atau bahkan hanya
digukanakan untuk para wanita sosialita ketika berkumpul dengan masing masing komunitasnya.

Beredarnya berbagai macam kosmetik, warna, jenis, maupun merek di pasaran mendorong
mereka untuk membeli lebih banyak lagi, tentunya agar setiap saat dapat merubah penampilan agar
tidak monoton. Pada umumnya mungkin mereka telah banyak memilikiberbagai macam jenis maupun
warna dari kosmetik tersebut sebagai kebutuhan harian saat berpenampilan di depan umum. Namun
adanya faktor promosi, seperti melakukan Strategic experiential modul SEMs) tipe pertama, yaitu sense
pemasarl akan menawarkan produk dengan mengedapankan kesan indah, bagus pada produk kosmetik
tersebut, sehingga muncul ketertarikan dari konsumen untuk membelinya.

Namun dengan jenis experiential ini pula yang dapat ,memberikan rasa ketidakpuasan
konsumen ketika semakin lama barang yang digunakan tadi terpakai atau bahkan hanya beberapa hari
saja. Sehingga mereka akan kembali mencari barang yang lebih cocok dengan penampilan mereka.

Anda mungkin juga menyukai