Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan

Volume 4, No 2, September 2016 (237-246)


Online: http://journal.uny.ac.id/index.php/jamp

PENGELOLAAN DANA BOS PADA SD NEGERI DI UPT PELAYANAN PENDIDIKAN


KECAMATAN MOYUDAN KABUPATEN SLEMAN
Irene Muryati
SDN Ngijon 3 Moyudan, Sleman, Yogyakarta
irenmy72@yahoo.co.id
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3)
pengawasan dan evaluasi pengelolaan, serta (4) pelaporan dana Bantuan Operasional
Sekolah (BOS) pada Sekolah Dasar Negeri dengan jumlah siswa sedikit dan jumlah siswa
banyak di wilayah UPT Pelayanan Pendidikan Kecamatan Moyudan. Jenis penelitian ini
adalah studi kasus. Responden penelitian ini yaitu kepala sekolah, bendahara, guru, komite
sekolah, dan orang tua siswa. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi dan studi
dokumen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) perencanaan pengelolaan dana BOS
diprioritaskan untuk peningkatan mutu, namun partisipasi warga sekolah kurang optimal.
(2) Pada pelaksanaan: (a) penyaluran dana dilaksanakan di awal triwulan, (b) proses
pembukuan dilaksanakan secara rutin, dan (c) prinsip akuntabilitas dan keterbukaan telah
dilaksanakan dengan baik. (3) pengawasan dilakukankan oleh kepala sekolah dan pengawas
sekolah dengan memeriksa SPJ BOS; evaluasi dilakukan dengan mengisi angket pelaksanaan
sekali dalam setahun oleh TIM Manajemen BOS Kabupaten. (4) Pelaporan penggunaan dana
BOS dalam bentuk SPJ dilaksanakan setiap triwulan kepada Tim Manajemen BOS
Kabupaten melalui UPT Pelayanan Pendidikan.
Kata kunci: Pengelolaan, Dana Bantuan Operasional Sekolah.

BOS FUNDS MANAGEMENT ON STATE ELEMENTARY SCHOOLS IN THE


DISTRICT MOYUDAN EDUCATION SERVICES UNIT SLEMAN REGENCY
Irene Muryati
SDN Ngijon 3 Moyudan, Sleman, Yogyakarta
irenmy72@yahoo.co.id
Abstract
This study aims to reveal: (1) the planning, (2) implementation, (3) monitoring and evaluation, and
(4) reporting of the management of School Operational Fund (BOS) on public elementary schools
whcihhas small and a big number of students in the District Moyudan Education. Respondents were
the principals, treasurers, teachers, school committees, and parents of students. Data collection
techniques were interviews, observation and document study The results of this study indicate that:
(1) the fund was prioritized for student activities to improve the quality of education but community
participation were limited. (2) The implementation which includes: (a) the distribution of funds is
done in the beginning of the quarter, (b) accounting process is carried out on a regular basis, and (c)
the principles of accountability and transparency has been implemented properly. (3) monitoring is
conducted by the principal and school superintendent; evaluation of the implementation is done by
filling the questionnaire once a year by the District Management BOS Team. (4) reporting is done
every three months to the BOS Management Team.
Keywords: Management, School Operational Fund.

Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan


p-ISSN: 2337-7895 e-ISSN: 2461-0550
238 − Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan

Pendahuluan menyusun Rencana Kerja Tahunan (RKT)


Pemerataan pendidikan dasar (SD dalam bentuk Rencana Kegiatan dan Ang-
dan SMP) bagi semua warga negara di- garan Sekolah (RKAS), dimana dana BOS
upayakan pemerintah melaui program merupakan bagian integral dari RKAS
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) mulai tersebut; (4) Rencana Jangka Menengah
tahun 2005. Program BOS membebaskan dan RKAS harus disetujui dalam rapat
biaya pendidikan bagi siswa SD dan SMP dewan pendidik setelah memperhatikan
yang tidak mampu dan meringankan pertimbangan Komite Sekolah dan disah-
beban bagi siswa yang lain dalam rangka kan oleh SKPD Pendidikan Kabupaten/
mendukung pencapaian Program Wajib kota (untuk sekolah negeri) atau yayasan
Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun (untuk sekolah swasta).
(Wajar 9 tahun). Manajemen keuangan sekolah pada
Sehingga pemerintah melaksanakan prinsipnya adalah aktivitas yang mengatur
program BOS yang menyediakan bantuan keuangan sekolah mulai dari perencanaan,
bagi sekolah untuk tingkat SD dan SMP pembukuan, pembelanjaan, pengawasan dan
dengan tujuan membebaskan biaya pen- pertanggungjawaban keuangan seko-lah.
didikan bagi siswa yang tidak mampu dan Kegiatan di sekolah yang sangat kom-pleks
meringankan beban bagi siswa yang lain. membutuhkan pengaturan yang baik.
Sasaran program BOS adalah semua Keuangan di sekolah merupakan bagian
sekolah SD/SDLB dan SMP/SMPLB/SM- yang amat penting karena setiap kegiatan
PT, negeri dan swasta termasuk SD-SMP butuh uang. Keuangan juga perlu diatur
Satu Atap (SATAP) dan tempat Kegiatan sebaik-baiknya. Untuk itu perlu manaje-men
Belajar Mandiri (TKB Mandiri) yang dise- keuangan yang baik. Sebagaimana yang
lenggarakan oleh masyarakat, baik negeri terjadi di substansi manajemen pen-didikan
maupun swasta di seluruh provinsi di In- pada umumnya, kegiatan manaje-men
donesia. Besar biaya satuan BOS yang di- keuangan dilakukan melalui proses
terima oleh sekolah, dihitung berdasarkan perencanaan, pengorganisasian, pengarah-
jumlah siswa dengan ketentuan: (1) SD/ an, pengkoordinasian, pengawasan atau
SDLB: Rp580.000/siswa/tahun, (2) SMP/ pengendalian.
SMPLB/SMPT/SATAP: Rp710.000/siswa/ Tugas utama para pengelola/manager
tahun. adalah pada kegiatan perencanaan dan
Penyaluran dana dilakukan setiap 3 pengawasan. Dalam suatu usaha, peme-
bulan, yaitu periode Januari-Maret, April- rintah dan kelompok kegiatan, suatu sis-
Juni, Juli-September, dan Oktober-Desem- tem perencanaan dan pengawasan (disebut
ber. Pada tahun anggaran 2013, dana BOS juga manajerial penganggaran) secara luas
diberikan selama 12 bulan untuk periode digunakan, hal ini menunjukkan tanggung
Januari sampai dengan Desember 2013, jawab perencanaan dan pengawasan. Men-
yaitu Triwulan I dan II tahun anggaran jadi pengawas bagi suatu sekolah tidak
2013 tahun ajaran 2012/2013 dan Triwulan mudah, untuk itu perlu adanya keterlibat-
III dan IV tahun anggaran 2013 tahun an semua komponen (Welsch, 1988, p.1).
ajaran 2013/2014. Laporan melihat kemajuan melalui
Dana BOS diterima oleh sekolah se- rekaman, penelitian dan penyelidikan mau-
cara utuh, dan dikelola secara mandiri oleh pun penyelidikan bahwa segala sesuatu
sekolah dengan melibatkan dewan guru sesuai rencana dan membuat perbaikan
dan Komite Sekolah dengan menerapkan ketika dibutuhkan kemudian disampaikan
MBS dalam Juknis BOS Ditjen Dikdas kepada pemimpin yang bertanggung ja-wab.
(2011, p. 7), yang menyatakan bahwa: (1) Seperti yang dikemukakan Lunenburg
sekolah mengelola dana secara profesional, & Ornstein (2000, p. 6), yaitu: Reporting
transparan dan akuntabel; (2) sekolah verifies progress through records, research, and
harus memiliki Rencana Jangka Menengah inspection; ensures that things happen accord-
yang disusun 4 tahunan; (3) sekolah harus ing to plan; takes arty corrective action when

Volume 4, No 2, September 2016


Pengelolaan Dana BOS pada SD Negeri di UPT Pelayana ... − 239
Irene Muryati

necessary; and keeps those to whom the chief Fattah (2004, p. 25) mendefinisikan
executive is responsible informed. Dapat di- bahwa: Konsep biaya pendidikan sifatnya
artikan bahwa pelaporan memverifikasi lebih kompleks dari keuntungan, karena
kemajuan melalui catatan, penelitian, dan komponen biaya terdiri dari lembaga jenis
inspeksi, memastikan bahwa sesuatu ter- dan sifatnya. Biaya pendidikan bukan ha-nya
jadi sesuai rencana yang telah ditetapkan, berbentuk uang atau rupiah, tetapi ju-ga
mengambil tindakan korektif artinya bila dalam bentuk biaya kesempatan (oppor-tunity
diperlukan rencana dapat segera ditata cost). Biaya kesempatan ini sering disebut
ulang, dan membuat orang-orang kepada “income forgon”. Income forgon yaitu potensi
siapa eksekutif bertanggung jawab infor- pendapatan bagi seorang siswa selama ia
masi. Bentuk pertanggungjawaban yang mengikuti pelajaran atau studi.
dilakukan dengan mencatat, meneliti, dan Supriadi (2006, p. 4) dalam penjelas-
menginpeksi merupakan laporan yang annya mengkategorikan biaya pendidikan
harus dibuat oleh para pemimpin dalam meliputi beberapa hal: biaya langsung
memverifikasi kemajuan suatu kegiatan. (direct cost), biaya tidak langsung (indirect
Program BOS merupakan upaya pe- cost), biaya pribadi (private cost), dan biaya
merintah menyukseskan Wajar Pendidikan sosial (social cost) dalam bentuk moneter
Dasar Sembilan Tahun yang menyangkut maupun nonmoneter.
pembiayaan pendidikan di Indonesia. Di dalam Bab IX Pasal 62 Peraturan
Hallak (1969, p. 13) mendefinisikan tentang Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang
konsep biaya yaitu: ...the real cost corres- Standar Nasional Pendidikan disebutkan
ponds to the opportunity cost; it is assumed standar pembiayaan meliputi: (1) pembia-
that throughout the economic life of any good yaan pendidikan terdiri atas biaya inves-
there is always a choice of alternatives, and that tasi, biaya operasi, dan biaya personal; (2)
the cost of any choice must be expressed in biaya investasi satuan pendidikan sebagai-
terms of the „opportunity forgone‟ to mana dimaksud pada ayat (1) meliputi bia-
achieve the alternatives. Artinya biaya riil ya penyediaan sarana dan prasarana, pe-
sesuai dengan biaya kesempatan, ngembangan sumber daya manusia, dan
diasumsikan bahwa seluruh kehidupan modal kerja tetap; (3) biaya personal seba-
ekonomi selalu ada pilihan alternatif, dan gaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
bahwa biaya pilihan apapun harus biaya pendidikan yang harus dikeluarkan
dinyatakan dalam hal 'kesempatan yang oleh peserta didik untuk bisa mengikuti
hilang' untuk mencapai alternatif tersebut. proses pembelajaran secara teratur dan
Mulyono (2010, p. 77) mendefinisikan berkelanjutan; (4) biaya operasi satuan pen-
bahwa Pembiayaan pendidikan pada da- didikan sebagaimana dimaksud pada ayat
sarnya adalah menitikberatkan upaya pen- (1) meliputi: (a) gaji pendidik dan tenaga
distribusian benefit pendidikan dan beban kependidikan serta segala tunjangan yang
yang harus ditanggung masyarakat. Biaya melekat pada gaji (b) bahan atau peralatan
secara sederhana adalah sejumlah nilai pendidikan habis pakai, dan (c) biaya ope-
uang yang harus dibelanjakan atau jasa rasi pendidikan tak langsung berupa daya,
pelayanan yang diserahkan pada siswa. air, jasa, telekomunikasi, pemeliharaan sa-
Pembiayaan pendidikan berhubungan de- rana dan prasarana, uang lembur, trans-
ngan distribusi beban pajak dalam berba- portasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan lain
gai jenis pajak, kelompok manusia serta sebagainya.
metode pengalihan pajak sekolah. Hal Pembiayaan pendidikan menurut
yang penting dalam pembiayaan beberapa ahli dan peraturan pemerintah
pendidikan adalah berupa besar uang yang dapat disimpulkan bahwa pembiayaan
harus di-belanjakan, dari mana sumber pendidikan merupakan biaya yang harus
uang yng diperoleh, dan kepada siapa dikeluarkan dalam bentuk biaya langsung
uang harus dibelanjakan. dan tidak langsung yang bersumber dari

Jurnal Akuntabilitas Manajemen


Pendidikan Volume 4, No 2, September
2016
240 − Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan

pemerintah maupun pribadi dalam bentuk prioritas utama penggunaan dana BOS
uang, barang ataupun tenaga. adalah untuk kegiatan operasional sekolah;
Pemerintah meningkatkan mutu pro- (2) bagi sekolah yang telah menerima DAK,
duk pendidikan dengan Wajib Belajar tidak diperkenankan menggunakan dana
Pendidikan Dasar Sembilan Tahun. Upaya BOS untuk peruntukan yang sama.
pemerintah untuk melaksanakan wajar Sebaliknya jika dana BOS tidak mencukupi
pendidikan sembilan tahun dengan melun- untuk pembelanjaan yang diperbolehkan (13
curkan program BOS. Program ini bertu- item pembelanjaan) maka sekolah dapat
juan untuk membebaskan biaya pendidik- mempertimbangkan sumber pendapatan lain
an bagi siswa yang tidak mampu dan me- yang diterima oleh sekolah, yaitu pen-
ringankan bagi siswa yang lain. dapatan hibah (misalnya DAK) dan penda-
Peraturan Menteri Pendidikan dan patan sekolah lainnya yang sah dengan tetap
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 76 memperhatikan peraturan terkait; (3) Biaya
Tahun 2012 tentang Juknis Penggunaan transportasi dan uang lelah guru PNS yang
dan pertanggungjawaban Keuangan Dana bertugas di luar jam mengajar harus
BOS tahun 2013. Penggunaan dana BOS mengikuti batas kewajaran yang ditetapkan
telah diatur dalam juknis yang meliputi 13 oleh Pemerintah Daerah; (4) Bunga
item komponen penggunaan. BOS adalah Bank/Jasa Giro akibat adanya dana di
program pemerintah yang pada dasarnya rekening sekolah menjadi milik sekolah dan
adalah penyediaan pendanaan biaya ope- digunakan untuk keperluan sekolah.
rasi nonpersonalia bagi satuan pendidikan Pemerintah menetapkan aturan di
dasar sebagai pelaksana program wajib atas untuk menegaskan, bahwa pengguna-
belajar. Secara umum program BOS ber- an/pembelanjaan dana BOS untuk belanja
tujuan untuk meringankan beban masyara- operasional satuan pendidikan sesuai de-
kat terhadap pembiayaan pendidikan da- ngan juknis yang telah ditetapkan. Dana
lam rangka wajib belajar 9 tahun yang BOS dalam pembelanjaannya harus sesuai
bermutu. Hal ini berkaitan dengan pemera- dengan juknis BOS 2013 yang didalamnya
taan pendidikan bagi semua warga negara ada 13 item pembelanjaan, akan tetapi
tanpa terkecuali, sehingga rakyat miskin- tidak semua biaya operasional satuan pen-
pun mempunyai kesempatan untuk me- didikan dapat dibiayai oleh BOS seperti
ngenyam pendidikan. Secara khusus prog- misalnya: pembelian LKS, kegiatan pentas
ram BOS bertujuan untuk: (1) membeba- seni siswa di akhir tahun pelajaran, dan
skan pungutan bagi seluruh siswa SD/ kegiatan perayaan hari besar keagamaan
SDLB negeri dan SMP/SMPLB/SMPT yang bisa meningkatkan ketakwaan kepa-
(Terbuka) negeri terhadap biaya operasi da Tuhan Yang Maha Esa.
sekolah; (2) membebaskan pungutan selu- Berdasarkan uraian tersebut, peneliti-
ruh siswa miskin dari seluruh pungutan an ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pe-
dalam bentuk apapun, baik di sekolah rencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengawas-
negeri maupun swasta; (3) meringankan an dan evaluasi pengelolaan, serta (4) pe-
beban biaya operasi sekolah bagi siswa di laporan dana Bantuan Operasional Sekolah
sekolah swasta. (BOS) pada Sekolah Dasar Negeri dengan
Dana BOS yang telah digulirkan jumlah siswa sedikit dan jumlah siswa ba-
diharapkan dapat mencapai sasaran yaitu nyak di wilayah UPT Pelayanan Pendidik-
pemerataan pendidikan sehingga semua an Kecamatan Moyudan.
warga negara mempunyai kesempatan me-
ngenyam pendidikan. Dengan mengenyam Metode Penelitian
pendidikan tentunya taraf hidup semakin
meningkat dan dapat mengentaskan kemis- Penelitian ini menggunakan pende-
kinan di negara kita. Dengan tujuan terse-but katan studi kasus yang dilaksanakan pada
penggunaan dana BOS di sekolah harus dua sekolah dasar negeri, yang memiliki
memperhatikan hal-hal sebagai berikut: (1) jumlah murid yang berbeda. Perbedaan

Volume 4, No 2, September 2016


Pengelolaan Dana BOS pada SD Negeri di UPT Pelayana ... − 241
Irene Muryati

jumlah murid yang tidak sama mempenga- dalam keseluruhan situasi sosial, jadi akan
ruhi jumlah penerimaan dana BOS, se- dapat diperoleh pandangan yang menye-
dangkan penggunaan dana BOS sudah luruh tentang pengelolaan dana BOS.
diatur dalam Juknis BOS tahun 2013. Per- Teknik wawancara ini dimaksudkan
bedaan penerimaan dana akan mempenga- untuk mengumpulkan data primer yang d-
ruhi pengelolaannya. ilakukan secara mendalam dimana peneliti
Penelitian ini menggunakan pen- melakukan komunikasi timbal balik dengan
dekatan kualitatif. Jenis penelitian studi nara sumber yaitu kepala sekolah, benda-
kasus. Penelitian ini dilakukan di sekolah hara, guru, komite sekolah, dan orangtua
dasar yang ada di UPT Pelayanan Pen- siswa untuk memperoleh data atau infor-
didikan Kecamatan Moyudan yaitu di SD masi dari beberapa informan berdasarkan
Negeri D dengan jumlah murid yang sedi- serangkaian pertanyaan sebagaimana terte-ra
kit (66 orang) dan di SD Negeri K dengan dalam pedoman wawancara. Teknik
jumlah murid banyak (178 orang). Dilak- trianggulasi nara sumber digunakan untuk
sanakan pada bulan Desember 2013 sampai mengecek data yang diperoleh. Tujuannya
dengan bulan Februari 2014. untuk memperoleh data secara mendalam
Subjek penelitian ini adalah Sekolah mengenai pengelolaan dana BOS di seko-lah.
Dasar di UPT Pelayanan Pendidikan Keca- Informasi nara sumber digunakan untuk
matan Moyudan, yaitu SDN D dengan mengetahui apakah dengan adanya dana
jumlah siswa penerima dana BOS 66 siswa BOS sudah dapat membebaskan sis-wa yang
dan SDN K dengan penerima dana BOS kurang mampu dari pungutan dan seberapa
178 siswa. Objek penelitian ini tujuan me- besar dampak BOS bagi pe-ningkatan mutu
ngetahui pengelolaan dana BOS pada seko- pendidikan di sekolah.
lah dasar di UPT Pelayanan Pendidikan Dokumen yang dikumpulkan oleh
Kecamatan Moyudan Kabupaten Sleman peneliti berbentuk dokumen pengelolaan
dengan jumlah siswa sedikit dengan seko- dana BOS yaitu dokumen RAPBS tahun
lah dasar dengan jumlah siswa yang besar. 2013, SPJ BOS tahun 2013, serta gambar-
Nara sumber penelitian ini informasi dan gambar yang berkaitan dengan pelaksana-
data didapat dari, 2 (dua) kepala sekolah, 2 an penggunaan dana BOS. Hasil penelitian
(dua) bendahara sekolah, 6 (enam) orang dari observasi atau wawancara, akan lebih
guru, 2 (dua) orang pengurus komite seko- kredibel/dapat dipercaya kalau didukung
lah, 6 (enam) orang tua siswa agar sedapat dengan melihat bukti-bukti dokumen
mungkin menggambarkan proses pengelo- RAPBS, penerimaan uang, buku-buku ke-
laan keuangan secara utuh dan apakah uangan, bukti pengeluaran, laporan keu-
telah sesuai dengan tujuan dari program angan dan dokumen lain yang terkait de-
BOS. ngan pengelolaan keuangan BOS.
Teknik pengumpulan data yang di- Data yang terkumpul dianalisis de-
gunakan adalah observasi, wawancara, dan ngan teknik analisis deskriptif yaitu dides-
studi dokumen. Observasi di SD Negeri D kripsikan dan diambil kesimpulan tentang
dan SD Negeri K dilaksanakan dengan masing-masing komponen dan indikator
metode atau cara-cara yang menganalisis, berdasarkan kriteria yang ditentukan. Data
mengadakan pencatatan secara sistematis dari hasil wawancara, dan dokumentasi
mengenai tingkah laku nara sumber yaitu dianalisis secara kualitatif dengan teknik
kepala sekolah, bendahara, guru, komite, deskriptif kualitatif. Teknik analisis kuali-
dan orangtua siswa dengan melihat atau tatif yang digunakan adalah model inter-
mengamati individu atau kelompok secara aksi dari Miles & Huberman (2009, p.16),
langsung. Observasi juga dilaksanakan de- yaitu: reduksi data, penyajian data dan
ngan mengamati keadaan sarana dan penarikan kesimpulan /verifikasi.
prasarana sekolah. Dengan observasi di SD Analisis data kualitatif dilakukan de-
Negeri D dan SD Negeri K, peneliti akan ngan reduksi data, penyajian data dan pen-
lebih mampu memahami konteks data ggambaran kesimpulan di mana di setiap
Jurnal Akuntabilitas Manajemen
Pendidikan Volume 4, No 2, September
2016
242 − Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan

tahap disertai dengan display data.Teknik dialokasikan untuk kegiatan kesiswaan,


analisa data dengan cara reduksi data, meliputi: pengembangan standar proses,
penyajian data, dan penarikan kesimpul- pengembangan standar penilaian, pengem-
an/verifikasi. bangan standar pembiayaan, dan pengem-
Reduksi data berupa proses pemilih- bangan standar sarana prasarana yang
an, pemusatan perhatian pada penyeder- mengacu pada 8 standar proses dan 13
hanaan, pengabstrakan, dan transformasi Item komponen penggunaan dana BOS
dari catatan-catatan tertulis di lapangan. yang menunjang peningkatan kemajuan
Kegiatan tersebut termasuk (1) proses pe- dan mutu sekolah.
milihan data atas dasar tingkat relevansi-
nya dengan setiap kelompok data, (2) me- Pelaksanaan Dana BOS
nyusun data dalam satuan-satuan sejenis, Penyaluran dana BOS
(3) membuat koding data sesuai dengan
kisi-kisi kerja penelitian tentang pengelola- Penyaluran dana BOS dilakukan tiap
an dana BOS. Reduksi data berlangsung triwulan pada awal bulan pertama dalam
terus menerus selama penelitian di SD triwulan.
Negeri D dan SD Negeri K. Reduksi data/ Pengambilan Dana BOS
proses transformasi ini berlanjut terus se-
sudah penelitian lapangan, sampai laporan Pengambilan dana dilakukan oleh
akhir lengkap tersusun. kepala sekolah dan bendahara BOS tetapi
bila bendahara atau kepala sekolah ber-
Data disajikan secara jelas dan siste-
halangan bisa salah satunya dengan surat
matis. Data dalam hal ini adalah kompo-
rekomendasi dari pihak bank dan dana
nen-komponen yang mempengaruhi pe-
BOS diterima secara utuh tanpa ada
ngelolaan dana BOS di SD Negeri D dan
pungutan dari pihak manapun.
SD Negeri K.
Dari hasil observasi, wawancara de-
Penarikan kesimpulan sebagian dari
ngan kepala sekolah, bendahara, guru dan
satu kegiatan konfigurasi yang utuh. Ke-
beberapa orang tua serta kajian dokumen
simpulan-kesimpulan diverifikasi selama
APBS dan SPJ BOS, didapat informasi
penelitian berlangsung dalam pengelolaan
tentang penggunaan dana BOS didasarkan
dana BOS di SD Negeri D dan SD Negeri
atas keputusan bersama dan didukung
K. Setelah proses verifikasi dilaksanakan
dengan bukti dokumen notulen hasil rapat
dan data yang diperoleh memiliki keajegan
paripurna APBS dan daftar hadir penyu-
( sama dengan data yang telah diperoleh)
sunan rapat APBS, bahwa dalam rapat
maka dapat diambil kesimpulan yang baku
tersebut kepala sekolah, bendahara, guru,
dan selanjutnya dimuat dalam laporan
komite dan perwakilan orang tua hadir
hasil penelitian tentang pengelolaan dana
dalam rapat. Dengan mempelajari laporan
BOS pada kedua sekolah tersebut.
SPJ BOS dan bukti APBS bahwa pengguna-
an dana sesuai dengan rincian penyusunan
Hasil Penelitian dan Pembahasan APBS.
Perencanaan Dana bos Proses Pembukuan
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ditjen Dikdas (2011, p. 165), menye-
orang tua siswa diperoleh informasi bahwa butkan ada dua komponen unsur trans-
peserta yang hadir hanya mendengarkan paransi yaitu: (1) adanya peraturan yang
hasil penyusunan RAPBS yang telah di-susun menjamin akses terhadap informasi (tepat,
oleh sekolah dan secara aklamasi menyetujui waktu, mudah dijangkau dan bebas diper-
hasil rapat untuk memenuhi syarat adanya oleh), dan (2) adanya mekanisme keterbu-
partisipasi warga dan ko-mite sekolah dalam kaan dan standarisasi pelayanan publik.
perencanaan RAPBS. Fakta di lapangan menunjukkan proses
Penggunaan sumber BOS diprioritas- pembukuan keuangan dana BOS dari hasil
kan pada kegiatan pokok sekolah yang wawancara dengan kepala sekolah, dan

Volume 4, No 2, September 2016


Pengelolaan Dana BOS pada SD Negeri di UPT Pelayana ... − 243
Irene Muryati

bendahara, dan kajian dokumen dari ke- BOS tahun 2013 berupa bukti-bukti pem-
dua sekolah, menunjukkan bahwa ben- belanjaan barang/jasa. Pihak sekolah juga
dahara telah melakukan pembukuan secara menyetorkan pajak pembelian sesuai
rutin setiap triwulan dan setiap tahun serta dengan ketentuan serta didukung dengan
didukung dengan bukti dokumen APBS bukti buku pembantu pajak yang ada di
dan mempelajari laporan BOS. Pembukuan laporan SPJ BOS.
merupakan sumber informasi dari pertang-
Akuntabilitas
gungjawaban keuangan yang akan disusun
dalam bentuk laporan, Ditjen Dikdas (2011, Dari hasil wawancara dengan kepala
p. 187). Demikian juga bendahara telah me- sekolah, komite, orang tua dan observasi
lakukan pembukuan sesuai dengan keten- berupa papan pengumuman keuangan
tuan secara terbuka (transparan) serta di- BOS, didapat informasi yang menjelaskan
dukung dengan dokumen laporan SPJ BOS bahwa akuntabilitas sekolah dalam men-
yang diletakkan di meja bendahara sehing- yampaikan pertanggungjawaban keuangan
ga siapa saja bisa membukanya. Transpa- BOS dilakukan secara terbuka serta didu-
ran berarti adanya keterbukaan. kung bukti observasi berupa papan peng-
umuman keuangan BOS yang memper-
Proses Pembelanjaan
lihatkan tanggungjawab sekolah terhadap
Mempelajari dokumen laporan SPJ keuangan kepada masyarakat. Untuk ling-
BOS tahun 2013 tentang pembelanjaan dan kup manajemen keuangan sekolah/mad-
dari hasil wawancara dengan kepala seko- rasah, akuntabilitas berarti pertanggung-
lah, guru dan bendahara serta didukung jawaban dana sekolah/madrasah sesuai
bukti dokumen APBS tahun 2013 didapat dengan perencanaan yang telah ditetap-
informasi bahwa sekolah memperhatikan kan. Pertanggungjawaban dapat dilakukan
kualitas dan kewajaran harga barang/jasa kepada orang tua siswa, masyarakat, mau-
dan dengan mempelajari URK pengadaan pun pemerintah, Ditjen Dikdasmen (2011,
buku mata pelajaran. Namun tidak mem- p. 164). Dan berdasarkan penjelasan guru,
bentuk tim belanja barang dan tim pene- komite dan orang tua bahwa mereka me-
rima barang. Sedangkan pengeluaran uang rasa puas karena penggunaan dana BOS
sesuai dengan APBS, demikian juga tran- telah sesuai dengan kebutuhan dan keten-
saksi pengeluaran disertai bukti kuitansi tuan. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel
dan didukung dengan bukti lampiran SPJ 1.
Tabel 1. Akuntabilitas penggunaan Dana BOS SDN D dan SDN K
No Komponen/Sub Kriteria SD Negeri D SD Negeri K
Komponen
Akuntabilitas Sistem Sekolah menyampaikan Penyusunan RAPBS
Pertanggung- pertanggungjawaban dimusyawarahkan bersama
jawaban keuangan BOS secara dengan guru, komite dan orang
terbuka tua. SPJ BOS disampaikan
kepada orang tua setiap akhir
tahun atau awal tahun pelajaran
Kepuasan Warga sekolah merasa Sekolah selalu
warga sekolah puas karena dana BOS menginformasikan penggunaan
tentang telah sesuai dengan dana kepada orang tua baik
penggunaan kebutuhan dan lewat rapat maupun
dana BOS ketentuan. Hal ini diumumkan dipapan
merupakan tanggapan pengumuman . Komite dan
dari guru, komite dan orang tua merasa puas karena
orang tua murid dana BOS telah sesuai dengan
kebutuhan dan ketentuan

Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan


Volume 4, No 2, September 2016
244 − Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan

Keterbukaan gung jawab perencanaan dan pengawasan,


Berdasarkan bukti observasi dan
Welsch (1988, p. 1). Kemudian pihak seko-
dokumentasi tentang keterbukaan sekolah
lah melakukan verifikasi dana dengan data
siswa untuk memastikan jumlah dana yang
dan dari hasil wawancara dengan kepala
diterima sesuai dengan jumlah siswa.
sekolah, guru, komite dan orang tua di SD
Negeri D diperoleh informasi bahwa ada Evaluasi
informasi/spanduk sekolah gratis. Informa-si
Hasil wawancara dengan kepala se-
dana BOS yang diterima dan pengguna-an
kolah, komite dan orang tua pada kedua
dana BOS ditulis di papan pengumum-an
sekolah tentang evaluasi dana BOS men-
yang diletakkan disekolah, sedangkan
jelaskan bahwa evaluasi pengelolaan dana
informasi barang yang dibeli dilakukan
dilakukan secara bertanggungjawab dan
setahun sekali, meskipun akan lebih baik bila
transparan. Evaluasi dilakukan baik secara
dilakukan setiap triwulan. Sekolah
formal maupun informal dan dilakukan
menyediakan kotak saran dan pengaduan
minimal satu tahun sekali. Evaluasi oleh
sebagai wadah pengaduan. Selama ini tidak
pihak dinas terkait dilaksanakan satu
ada pengaduan dari masyarakat berkaitan
tahun sekali oleh Tim manajemen BOS
dengan penggunaan dana BOS.
Kabu-paten.
Hasil observasi, studi dokumen ten-
tang keterbukaan sekolah dan dari hasil Pelaporan Dana BOS
wawancara dengan kepala sekolah, guru,
komite dan orang tua di SD Negeri B diper- Laporan Intern
oleh informasi tentang informasi/spanduk Bentuk laporan pertanggungjawaban
sekolah gratis dan kotak saran yang tidak dana BOS dari hasil wawancara dengan
di pasang, dengan alasan bahwa spanduk kepala sekolah, guru, komite dan orang tua
dan kotak saran sudah rusak. Walaupun pada kedua sekolah tentang laporan intern
spanduk sekolah gratis tidak dipasang, BOS, menjelaskan bahwa bentuk laporan
sekolah sudah melaksanakan pendidikan pertanggungjawaban dana BOS dibuat
gratis. Informasi barang yang dibeli tidak sesuai dengan ketentuan dalam juknis SPJ
ditulis dipapan pengumuman. Selama ini BOS dan sesuai dengan format yang ber-
tidak ada pengaduan dari masyarakat ber- laku. Laporan merupakan pertanggung-
kaitan dengan penggunaan dana BOS. jawaban atas pelaksanaan kegiatan yang
dibiayai oleh sumber dana tertentu, Ditjen
Pengawasan dan Evaluasi Dana BOS Dikdasmen (2011, p. 225). Sekolah juga
Pengawasan menyampaikan kepada guru, komite seko-
lah dan orang tua murid pada saat rapat
Dari hasil wawancara dengan kepala
orang tua dan komite setiap akhir tahun.
sekolah, komite dan orang tua tentang
Laporan pertanggungjawaban dilakukan
pengawasan dana BOS menjelaskan bahwa
setiap triwulan.
pengawasan keuangan kedua sekolah di-
lakukan oleh kepala sekolah minimal tiap 3 Laporan Ekstern
bulan sekali, sedangkan pengawasan ke-
Berdasarkan hasil wawancara dengan
uangan oleh Dinas terkait dalam bentuk
kepala sekolah, bendahara dan komite ten-
monitoring dana BOS dilakukan 1 tahun
tang laporan ekstern BOS dan mempelajari
sekali yang dilakukan oleh pengawas seko-
dokumen SPJ BOS tahun 2013, didapat
lah. Dua tugas utama para pengelola/ma-
keterangan bahwa laporan pertanggung-
nager adalah pada kegiatan perencanaan
jawaban disampaikan kepada UPT dan dari
dan pengawasan. Dalam suatu usaha,
UPT diserahkan kepada Tim Mana-jemen
pemerintah dan kelompok kegiatan, suatu
BOS Kabupaten setiap triwulan bahwa SPJ
sistem perencanaan dan pengawasan (dise-
dilakukan setiap triwulan. La-poran
but juga manajerial penganggaran) secara
pertanggungjawaban dilakukan 1 tahun 4
luas digunakan, hal ini menunjukkan tang-
kali (triwulan) dan bila ada peng-

Volume 4, No 2, September 2016


Pengelolaan Dana BOS pada SD Negeri di UPT Pelayana ... − 245
Irene Muryati

aduan disertakan lembar pencatatan peng- Saran


aduan tetapi sampai tahun pelajaran 2013/
Berdasarkan hasil analisis penelitian
2014 tidak ada pengaduan yang berkenaan
di atas dapat diberikan saran-saran sebagai
dengan pengelolaan dana BOS.
berikut: (1) sosialisasi peran komite tentang
pengelolaan dana BOS perlu ditingkatkan;
Simpulan dan Saran (2) peningkatan mutu pendidikan tidak
Simpulan hanya tanggung jawab pihak sekolah, na-
mun keterlibatan stakeholder sebagai peng-
Berdasarkan hasil penelitian tentang guna mutu lulusan perlu ditingkatkan da-
pengelolaan dana BOS pada Sekolah Dasar lam kegiatan di sekolah termasuk didalam-
Negeri di UPT Pelayanan Pendidikan Ke- nya perencanaan penggunaan dana; (3)
camatan Moyudan dapat diambil kesim- pelatihan teknis pengelolaan dan pelapor-
pulan sebagai berikut. an dana BOS secara rutin hendaknya dilak-
Simpulan pertama adalah perencana- sanakan oleh Tim Manajemen BOS Kabu-
an yang terdiri dari: (1) partisipasi warga paten untuk meningkatkan kemampuan
pada kedua sekolah dalam perencanaan bendahara; (4) pengawasan dan evaluasi
penggunaan dana sudah dilibatkan, namun secara rutin oleh Tim Manajemen BOS
belum optimal; dan (2) kedua sekolah mem- Kabupaten minimal satu triwulan sekali .
prioritaskan alokasi anggaran dalam RAPBS
untuk kegiatan kesiswaan dalam Daftar Pustaka
meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.
Simpulan kedua adalah pelaksanaan, Depdiknas. (2005). Peraturan Pemerintah RI
yang terdiri dari: (1) penyaluran dana BOS Nomor 19, Tahun 2005, tentang Stan-
ke sekolah dilaksanakan di awal bulan dar Nasional Pendidikan.
dalam triwulan. Pengambilan dana dilaku- Ditjen Dikdasmen. (2011). Peningkatan
kan oleh kepala sekolah dan bendahara, manajemen melalui penguatan tata
tanpa ada pungutan dari pihak manapun; kelola dan akuntabilitas di
(b) proses pembukuan penggunaan dana sekolah/madrasah. Materi pelatihan
BOS pada kedua sekolah dilaksanakan se- sekolah/madrasah. Jakarta: Ditjen
cara rutin sesuai dengan ketentuan, kegiat- Dikdasmen dan Ditjen Pend Islam,
an ini dibuktikan dengan adanya catatan Kemenag RI.
realisasi penggunaan dana BOS (K7), dan
(c) prinsip akuntabilitas dan keterbukaan Fattah, N. (2004). Ekonomi & pembiayaan
sudah dilaksanakan dengan baik oleh ke- pendidikan. Bandung: PT Remaja
dua sekolah. Rosdakarya.
Simpulan ketiga adalah pengawasan Hallak, J. (1969). The analysis of educational
dan evaluasi, terdiri dari (a) pengawasan costs and expenditure. Unesco:
penggunaan dana BOS dilaksanakan oleh International Institute for
kepala sekolah dan pengawas dengan me- Educational Planning.
meriksa SPJ BOS, (b) evaluasi pengelolaan
Lunenburg, F. C., & Ornstein, A. C. (Eds).
dana BOS pada kedua sekolah dilaksana-
kan oleh Tim Manajemen BOS Kabupaten (2000). Educational administration:
Concepts and practice. Houston:
dengan cara datang ke sekolah untuk moni-
Wadsworth.
toring sekali dalam satu tahun.
Simpulan keempat adalah Pelaporan. Miles, M. B., & Huberman, A.M. (2009).
Mekanisme pelaporan dana BOS dilaksa- Analisis data kualitatif: buku sumber
nakan setiap triwulan oleh sekolah dengan tentang metode-metode baru. (terje-
mengirimkan SPJ BOS ke UPT Pelayanan mahan Tjetjep Rohendi Rohidi).
Pendidikan, setelah dikoreksi kemudian London: Sage Publications, Inc,
dikirimkan kepada Tim Manajemen BOS
Kabupaten.

Jurnal Akuntabilitas Manajemen


Pendidikan Volume 4, No 2, September
2016
246 − Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan

Mulyono. (2010). Konsep pembiayaan pendi- Supriadi, D. (2006). Satuan biaya pendidikan
dikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. dasar dan menengah. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebu-
dayaan Republik Indonesia Nomor Welsch, G. A., Hilton, R. W., & Gordon, P.
76. (2012). tentang Petunjuk Teknis N. (1988). Budgeting profit planning
Penggunaan dan Pertanggung and control. London: Prantice Hall,
jawaban Keuangan Dana Bantuan Inc.
Operasional Sekolah Tahun 2013.

Volume 4, No 2, September 2016

Anda mungkin juga menyukai