Nama Kelompok:
1. Efisiensi
3. Peningkatan Produktifitas
Dalam perdagangan internasional juga bisa menjadi sumber pemasukan kas negara dari
pajak-pajak ekspor dan impor.
Pasar bebas dibutuhkan untuk meningkatkan kerja sama antar negara yang berpeluang
menambah pendapatan negara. Kebebasan ekonomi menjadi pemicu individu maupun
kelompok untuk berlomba-lomba menambah pasar dan meningkatkan produksi.
Setiap negara memiliki keadaan geografis yang berbeda dengan negara lain yang
menyebabkan perbedaan pada sumber daya yang dihasilkan.
Saat ini untuk melakukan interaksi dengan negara lain tidak harus bertatap muka,
karena segala komunikasi sekarang bisa dilakukan dengan teknologi informasi berbasis
internet.
Perkembangan digitalisasi dan peralatan komunikasi memicu setiap negara untuk
meningkatkan produksinya untuk dipasarkan negara lain dengan asumsi bahwa di negara
tersebut tidak dapat menyediakan barang atau jasa tersebut.
hanya perbedaan sumber daya alamnya saja, namun perbedaan sumber daya
manusiannya juga dapat menyebabkan perbedaan kemampuan dalam hal teknologi.
Perbedaan teknologi ini menyebabkan suatu negara yang hanya bisa menghasilkan barang
mentah harus mengekspor ke negara lain untuk diolah dan diimpor kembali ke negaranya
dengan harga lebih mahal.
Begitu juga sebaliknya, jika suatu negara hanya maju dalam teknologi saja tanpa adanya
pasokan sumber daya alam maka ia membutuhkan bantuan dari negara lain. Inilah peran
suatu bentuk perdangan internasional yang saling menguntungkan
5. Menghemat Biaya
Perdagangan internasional dinilai dapat menghasilkan pasar yang lebih luas dan
pendapatan lebih banyak daripada jika hanya diproduksi dalam negeri saja. Sehingga
produksi dalam skala besar tentunya dapat menghemat biaya yang harus dikeluarkan untuk
produksi (fixed cost).
Ada beberapa jenis perdangan internasional yang dilakukan antar negara maupun sekelompok
negara. Mengacu pada pengertian perdagangan internasional di atas, adapun beberapa
jenisnya adalah sebagai berikut:
Bentuk perdagangan internasional yang paling sering dilakukan. Ada dua cara untuk
melakukan ekspor, yaitu ekspor biasa (melalui ketentuan yang berlaku) dan ekspor tanpa L/C
(barang boleh dikirim melalui izin departemen perdagangan).
2. Barter
Saat ini, barter atau pertukaran barang dengan barang masih sering dilakukan dalam
perdangan internasional. Jenisnya meliputi direct barter, switch barter, counter purchase dan
bay back barter.
3. Konsinyasi
Konsinyasi adalah penjualan dengan pengiriman barang ke luar negeri dimana belum
ada pembeli tertentu di luar negeri. Penjualannya dapat dilakukan melalui pasar bebas atau
bursa dagang dengan cara lelang
4. Package Deal
Perdagangan yang dilakukan melalui perjanjian dagang (trade agreement) dengan negara
lain.
5. Border Brossing
Perdagangan yang timbul dari dua negara yang saling berdekatan untuk memudahkan
penduduknya saling melakukan transaksi.
2. Kebijakan dan Perdagangan Luar Negeri (Promosi Ekspor dan Subsitusi Impor)
Dampak Negatif :
1. Karena perkembangan sistem perdagangan luar negeri yang menjadi lebih bebas,
sehingga dapat menghambat pertumbuhan sektor industri.
2. Dapat memperburuk neraca pembayaran.
3. Sektor keuangan semakin tidak stabil.
4. Memperburuk proses pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
Hutang luar negeri diartikan sebagai penerimaan negara dalam bentuk devisa ataupun
dalam bentuk devisa yang dirupiahkan maupun dalam bentuk barang dan atau jasa yang
diterima dari Pemberi Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PPHLN) yang harus dibayar kembali
dengan persyaratan tetentu atau hutang luar negeri adalah sumber pembiayaan negara yang
berasal dari negara asing, badan/lembaga keuangan internasional atau dari pasar uang
internasional yang berbentuk devisa, barang, dan atau jasa termasuk penjaminan yang
mengakibatkan pembayaran di masa yang akan datang yang harus dibayar kembali sesuai
kesepakatan bersama.
Dalam rangka pencapaian tujuan suatu negara maka diperlu adanya program-program
pembangunan yang berkesinambungan dengan dana yang tidak sedikit jumlahnya. Salah satu
syarat utama untuk mencapai tujuan pembangunan adalah cukup tersedianya dana investasi.
Kebutuhan dana investasi tersebut secara ideal seharusnya dapat dibiayai dari dana
(tabungan) dalam negeri. Tetapi dalam kenyataannya seperti negara berkembang lainnya,
Indonesia masih menghadapi masalah keterbatasan modal dalam negeri yang dibutuhkan
untuk pembiayaan pembangunan. Hal tersebut tercermin dengan adanya kesenjangan antara
tabungan dalam negeri dengan dana investasi yang diperlukan. Untuk menutup investasi yang
diperlukan ini, pinjaman luar negeri merupakan salah satu sumber pembiayaan pembangunan
ekonomi Indonesia. Di samping itu, pinjaman luar negeri diperlukan dalam upaya menutup
kesenjangan antara kebutuhan valuta asing yang telah ditargetkan dengan devisa yang
diperoleh dari penerimaan hasil kegiatan ekspor.
Factor penyebab meningkat atau menurunnya utang Luar negeri Indonesia secara
umum yaitu:
1. Defisit Transaksi Berjalan (TB)
TB merupakan perbandingan antara jumlah pembayaran yang diterima dari luar
negeri dan jumlah pembayaran ke luar negeri. Dengan kata lain, menunjukkan operasi total
perdagangan luar negeri, neraca perdagangan, dan keseimbangan antara ekspor dan impor,
pembayaran transfer. Transaksi berjalan yang menurun tiap tahunnya, sebenarnya masih
surplus, artinya seharusnya tidak perlu melakukan pinjaman utang. Tetapi ada peramalan-
peramalan yang mengatakan triwulan kedepan defisit sehingga dibutuhkan utang pinjaman
luar negeri, akhirnya indonesia kembali berhutang dan semakin menambah hutang Indonesia
terhadap luarg negeri. Dalam hal ini, peran pemerintah sangat dibutuhkan sekali.
Kebijaksanaa dalam menyelesaikan masalah juga sangat dibutuhkan. Dimana pemerintah
seharusnya memaksimalkan sumber daya alam yang melimpah di Indonesia agar
menimimalisir import dari luar negeri dan juga mengurangi pinjaman laur negeri.
2. Meningkatnya kebutuhan investasi
Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan
biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang
akan datang. Di samping kelangkaan dana, meningkatnya utang LN juga didorong oleh
perbedaan tingkat suku bunga. Hal yang paling tidak dapat dihindari disini adalah perbedaan
tingkat suku bunga, hal ini sangat berpengaruh sekali dimana rupiah sebagai mata uang
Indonesia nilai mata uangnya jauh di banding negara-negara asing. Sehingga cukup sulit
untuk mengendalikan hutang luar negeri. Karena meningkatnyasemakin meningkatnya
investasi yang terjadi, hal itu yang mendorong Indonesia untuk berhutang karena tingkat suku
bunga yang berbeda tersebut.
3. Meningkatnya Inflasi
inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-
menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai
faktor. Laju inflasi mempengaruhi tingkat suku bunga, karena ekspektasi inflasi merupakan
komponen suku bunga nominal. Dengan rendahnya suku bunga maka minat orang untuk
berinvestasi rendah, maka pemerintah untuk memenuhi belanja negaranya melalui pinjaman
luar negeri. Karena minat orang Indonesia rendah pemerintah terpaksa melakukan utang luar
negeri, kenaikan harga-harga barang yang terus-menerus inilah yang menyebabkan orang
enggan untuk berinvestasi.
4. Struktur perekonomian tidak efisien - dengan alat ukur ICOR
Incremental capital output ratio (ICOR) adalah rasio antara investasi di tahun yang
lalu dengan pertumbuhan output (PDRB). ICOR mencapai 4,9 (1984 – 2011) yang
seharusnya antara 3 – 3.5. Jadi ada pemborosan sekitar 30%, karena tidak efisien dalam
penggunaan modal, maka memerlukan invetasi besar. Hal ini akan mendorong utang luar
negeri.
1. Transaksi debit, yaitu transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa)
dari dalam negeri ke luar negeri. Transaksi ini disebut transaksi negatif (-), yaitu
transaksi yang menyebabkan berkurangnya posisi cadangan devisa.
2. Transaksi kredit adalah transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa)
dari luar negeri ke dalam negeri. Transaksi ini disebut juga transaksi positif (+), yaitu
transaksi yang menyebabkan bertambahnya posisi cadangan devisa negara.
3. Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) merupakan statistik yang mencatat transaksi
ekonomi antara penduduk Indonesia dengan bukan penduduk pada suatu periode
tertentu. Transaksi NPI terdiri dari transaksi berjalan, transaksi modal, dan transaksi
finansial.
Daftar Pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Perdagangan_internasional
http://dapriliabcd.blogspot.com/2017/06/makalah-perekonomian-indonesia.html
http://pendidikanku13.blogspot.com/2016/10/analisa-kecenderungan-perdagangan-luar.html
http://bbs.binus.ac.id/ibm/2018/05/dampak-globalisasi-terhadap-perdagangan-internasional/
https://id.wikipedia.org/wiki/Neraca_pembayaran