Anda di halaman 1dari 3

Sumur Tanpa Dasar

Karya : Arifin C. Noer


Pembuat sinopsis : Rizqi Aromanda

Sebuah tangga nada yang indah dimainkan dalam salah satu drama karya salah seorang
sastrawan bernama Arifin C. Noer, dengan dilatar belakangi realita layaknya kehidupan sosial
tentu lebih menyentuh siapapun yang membacanya.
“Kalau saya bisa percaya, saya tenang. Kalau saya bisa tidak percaya, saya tenang. Kalau saya
percaya dan bisa tidak percaya, saya tenang. Tapi saya tidak percaya dan tidak bisa tidak
percaya, jadi saya tidak tenang. Tapi juga kalua saya tenang, takakan pernah ada sandiwara
ini” Juwena.
Kehidupan memang pada dasarnya adalah perjalanan yang terkadang membuat siapapun yang
menjalaninya akan merasakan sebuah titik dimana harus memilih apa yang harus dipilih, baikitu
kata hati atau kata hati-hati.
Perasaan asmara yang terjadi antara tokoh Juwena Martawangsa dengan salah seorang
perempuan dirasa sangat mencintainya itu bernama Euis. Meskipun perbedaan umur yang sangat
jauh, Namun tidak mempengaruhi Euis dalam menjalani hari demi hari bersama Juwena. Hingga
tibalah saat yang dinantikan keduanya tiba, saat itu Euis mengandung anak dari Juwena yang
telah menjadi suaminya.
Perasaan senang yang sedang Euis rasakan pada saat itu tidaklah berlangsung lama karena
Juwena tidak disangka-sangka mempunyai prasangka buruk terhadap Euis bahwa yang berada
dalam kandungan Euis bukan merupakan anaknya akan tetapi hasil perselingkuhan Euis dengan
salah serorang Adik angkat Jumena yaitu bernama Marjuki. Pikiran itu muncul pada saat
Jumena dan Euis sedang berdua dalam sebuah tempat, datanglah Marjuki dan memeluk Euis,
meskipun itu hanya pikiran tapi hal ini telah membuat kondisi kisah asmara yang telah dibalut
dengan ketulusan tanpa membedakan suatu hal apapun kini mulai mengalami guncangan yang
cukup hebat.
Meskipun sebelumnya Jumena tidak langsung mempercayai tentang perselingkuhan yang
terjadi antara Juwita dan Marjuki tetapi munculah seorang lelaki yaitu Kamil. Dikenal sebagai
orang tidak waras, Kamil berhasil mempengaruhi Juwena dan semakin membuat prasangka
buruk atas perselingkuhan Euis dan Marjuki semakin menjadi-jadi.
Kehidupan Juwena yang setiap harinya di habiskan untuk memperbanyak harta, hal ini membuat
dirinya hampir tidak mempunyai waktu dengan Euis ataupun lingkungannya.
Saat itu Juwena merasa didatangi oleh Pemburu yang setiap saat bertanya kepadanya tentang
kematian, dan memberitahuan bahwa umur Juwena tidak akan lama. Namun beruntunglah
Juwena, tidak hanya datangnya seorang yang dilahirkan untuk mempengaruhi Juwena dalam
berprasangka buruk, dihadirkan pula Sabarrudin. Dia adalah seorang guru agama yang dijadikan
sebagai penasehat Juwena, setiap saat selalu memberikan sebuah pesan-pesan yang berusaha
untuk menghilangkan perilaku tidak baik yang sering diperbuat oleh Juwena. Sampai Juwena
mempunyai keinginan untuk membangun sebuah tempat Ibadah dan tempat pengasuhan anak-
anak terlantar, dan tentu saja berita ini telah terdengar oleh seluruh masyarakat. Namun setelah
sekian lama rencana itu belum juga terselesaikan, Juwita memberi kabar mengejutkan bahwa
rencana yang sebelumnya ia pikirkan tidak akan ia laksanakan karena beberapa hal yang telah
membuat jalan pikirnya itu berubah. Jelas pada saat itu masyarakat kecewa atas apa yang
diungkapkan oleh Juwita.
Tidak hanya berpengaruh terhadap kehidupan rumah tangganya saja, mengenai harta
yang dimiliki olehnya pun ikut menjadi bagian dari dampak prasangka buruknya itu. Pabrik yang
di milikinya saat itu sedang dilanda kerusuhan karena semua pekerja meminta kenaikan atas
upah yang diterimanya dengan berbagai macam alasan dan bukti mengapa mereka meminta upah
dinaikan. Juwita pada saat itu malah beranggapan bahwa pekerjanya ingin berbuat jahat
terhadapnnya dan mengapa upah mereka dirasa tidak cukup, itu karena ulah mereka sendiri yang
tidak mampu mengatur keuangan mereka.
Pikiran dan prasangka yang terus hadir dalam kehidupan juwena telah membuatnya di landa
kebingungan yang amat dalam, hingga akhirnyapun mati. Meskipun Juwena tidak mempercayai
bahwa dirinya tenah mati, namun Pemburu berhasil mempercayainya dan membawanya pada
kehidupan lain.
Tersirat bahwa dalam menjalani kehidupan baik itu dalam lingkungan pribadi dan
bermsyarakat kita haruslah selalu mempunyai pikiran positif. Dengan segala nilai yang
terkandung di dalamnya Novel Sumur Tanpa Dasar ini akan menjadi salah satu bacaan wajib
bagi pelajar ataupun masyarakat umum.
Sinopsis

LAKON ADUH
Karya : Phutut Buchori
Pembuat sinopsis : Rizqi Aromanda

Sebuah cerita saat yang pertama-tama menceritakan seorang bernama Rokhyat, saat itu
dia bertujuan datang ke kota untuk menemui beberapa wakil rakyat yang saat itu sedang
memegang amanah, berjalanlah ia untuk mencari dimana para wakil rakyat tersebut berada.
Saat ittu Rokhayat yang tidak tau harus mencari kemana, ia akhirnya tersesat ke suatu desa,
sesampainya disana Rokhyat dihampiri oleh seorang pengamen jalanan.
Terkejutlah ia ketika sampai di tempat tersebut, penngamen yang tidak ia kenal
sebelumnya itu menyuruh Rokhyat untuk pulang. Ia pun langsung bergegas pulang, tekadnya
untuk menguat kasus korupsi yang dilakukan oleh bupati dan pimpinan kabupaten.
Sesampainya ia pulang ia langsung menguak langsung desas desus korupsi yang terjadi.
Selanjutnya ceritana berlanjut dengan adanya pekerja yang sedang mengerjakan sebuah proyek
pembangunan. Wajah para kerja yang tampak sangat lelah sangat terasa bahwa mereka bekerjja
dengan sekuat tenaga yang mereka miliki.
Dengan penuh rasa terkejut tiba-tiba dari dalam sumur yang berada tidak jauh dari tempat
berdirinya ia saat itu, terdengarlah suara entah siapa yang menguarkan suara aneh dari dalam
suumur tersebut.
Masyarakat pada saat itu mengetahui kejadian tersebut langsung ikut ingin mencari apa
penyebab dari suarra tersebut. Sesaat ketika semua berkumpul dan cibir mulu demi mulut
mengeluarkan pendapatnya tentang siapakah mengapa suara itu? Setelah diketahui ternyata suara
itu adalah suara Negeri Tercinta ini. Mungkin pernyataan apa maksud dari negeri tersebut.
Sebuah gambaran pesan bahwa negeri ini masih banayak yang belum terkuak, sebuah tindak
korupsi ataupun penyalah gunaan jabatan masih banyak terjadi dan suara jeritan masyarakatpun
banyak yang meronta-ronta meminta bantuan dan meminta penyelesaian.

Anda mungkin juga menyukai