PERBANDINGAN CAPAIAN INDIKATOR KUNJUNGAN PERTAMA IBU HAMIL (K1)

JANUARI - SEPTEMBER 2019 DAN JANUARI - SEPTEMBER 2020

(SEBELUM DAN SETELAH PANDEMI COVID-19)
DI KOTA DEPOK

120
1
.32 .8 .43 01.3
.15 6 .21500
5 .69 3 99 .37 5.5
9
6.6 5 .77 .47 99 99 9 8 1
100 9 .2 95 9 9 2 9 93 .08
90 .9 9
.2 2 8 8.3 90
85 85 8 3.1
80

60

40

20

0
JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER

SEBELUM PANDEMI COVID-19 SETELAH PANDEMI COVID-19

Sumber data : website PulihCovid-19

Terjadi penurunan jumlah kunjungan pertama pemeriksaan kehamilan pada trimester I

(K1) di Kota Depok sejak Januari 2020 sampai dengan April 2020 sebesar 7,11%.
Penurunan K1 bulan Januari dan Pebruari 2020 lebih disebabkan faktor input seperti
ketersediaan anggaran di awal tahun yang belum ada, faktor alam seperti curah hujan yang
tinggi menyebabkan adanya keenggenan ke fasilitas pelayanan kesehatan, koordinasi
pelaporan fasyankes yang belum sinergis, terutama dengan RSUD dan BPM.
Adanya penurunan K1 di bulan Maret dan April 2020 seiring dengan mulai
ditemukannya kasus Covid-19 pada Maret 2020 sebanyak 114 kasus dan meningkat pada
bulan April 2020 sebanyak 347 kasus yang berdampak pada adanya perubahan metode
layanan, seperti penundaan kegiatan pos pelayanan terpadu (Posyandu) dan pembatasan
layanan di Puskesmas, merupakan faktor yang memengaruhi penurunan jumlah kunjungan
pemeriksaan kehamilan. Sejak Maret 2020, di banyak wilayah di Indonesia, terdapat
imbauan agar pelaksanaan Posyandu ditunda untuk mencegah penyebaran COVID-19.
Posyandu dapat tetap dilaksanakan di wilayah zona hijau atau jika ada arahan khusus dari
kepala daerah.
Namun pada bulan Mei 2020 sampai dengan Agustus 2020 terjadi kenaikan cakupan
K1 yang cukup besar (17%). Kemungkinan pada bulan Mei mulai muncul adanya wacana
Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), sehingga sebagian masyarakat euporia untuk kembali
beraktifitas seperti sedia kala. Apalagi sejak tanggal 1 Juni 2020 Provinsi Jawa Barat mulai
menerapkan AKB di 15 kabupaten kota di Jawa Barat yang masuk dalam zona biru. Selain
itu, mulai diterapkannya protokol kesehatan di berbagai fasilitas pelayanan umum dan
pelayanan kesehatan menjadikan adanya peningkatan pelayanan terhadap masyarakat.
Adanya lonjakan kasus Covid-19 di Kota Depok pada bulan September 2020 diikuti
Pemerintah Kota Depok memperpanjang pembatasan sosial berskala besar (PSBB) hingga
akhir Oktober 2020 berdampak pada menurunnya kembali cakupan K-1 (10,35%).
Berdasarkan grafuk tersebut terlihat, bahwa Cakupan K-1 sebelum masa pandemi
Covid-19 trendnya lebih stabil dibandingkan dengan Cakupan K-1 di masa pandemi Covid-
19 dimana trendnya berfluktuatif.