Anda di halaman 1dari 3

HSI Abdullah Roy

RANGKUMAN

HALAQOH 1
Pengagungan terhadap Ilmu

Syeikh Dr. Sholeh bin Abdillah Ibn Ahmad Al Utsaimi:


Banyak sedikitnya Illmu seseorang adalah sesuai dengan pengagungan dia terhadap ilmu itu sendiri.

Barang siapa yang hatinya penuh dengan pengagungan terhadap ilmu maka hati tersebut pantas
menjadi tempat bagi ilmu tersebut, sebaliknya barang siapa yang pengagungannya berkurang
terhadap ilmu maka akan semakin berkurang bagiannya.

20 Perkara bentuk pengagungan terhadap ilmu:

1. Merbersihkan tempat ilmu yaitu hati, apabila hati bersih maka ilmu akan berkenan masuk,
bila semakin bersih maka semakin mudah menerima ilmu tersebut.
Hal yang mengotori hati adalh kotoran syahwat dan syubhat yang menjadikan ilmu sulit
masuk.
2. Mengikhlaskan niat karena Allah didalam menuntut ilmu.
Sesuai dengan keikhlasan seseorang maka ia akan mendapatkan ilmu. Niat yang ikhlas
adalah:
 Mengangkat kebodohan dari diri sendiri
 Mengangkat kebodohan dari orang lain
 Menghidupkan ilmu dan menjaganya supaya tidak punah
 Mengamalkan ilmu
3. Mengumpulkan tekad untuk menuntut ilmu, meminta pertolongan kepada Allah dan tidak
merasa lemah
“Ihkris ‘ala maa yan fauka was taimbillah wa laa takdzis”

“hendaklah engkau melakukan yg bermanfaat untuk dirimu dan memohonlah pertolongan


kepada Allah dan janganlah engkau merasa lemah”
HR. Muslim
4. Memusatkan semangat untuk mempelajari al quran dan al hadist, karena inilah asal dari
ilmu itu sendiri.

HALAQOH 2

5. Syeikh DR. Soleh bin Abdillah Al Utsaimi


“ Menempuh jalan yang benar dalam mennuntu ilmu agama” , dengan cara:
 Menghafal matan kitab yang menyeluruh dan mengumpulkan perkara yang rajih/yg
dikuatkan oleh para ulamadalam bidang tersebut.
 Mempelajari ilmu tersebut dari seorang yang ahli, teladan dan mampu mengajar
6. Mendahulukan ilmu yang paling penting dan yang setelah setelahnya , dan ilmu yang paling
penting adalah ilmu yang berksitsn dengan ibadah seseorang kepada Allah/ubudiyah seperti
ilmu aqidah, tata cara wudhu, sholat dll.
7. Bersegera untuk mendapatkan ilmu dan memanfaatkan waktu muda, karena waktu muda
adalah waktu yang emas untuk mempelajari ilmu agama.
Hasan Al Basri rahimahullah:
“al ilmu fishigori kan naksi fiil hajar”
“menuntut ilmu diwaktu kecil seperti mengukir dibatu”
Adapun bila sudah tua akan memiliki banyak kesibukan untuk menuntut ilmu agama.
8. Pelan pelan dalam menuntut ilmu, karena tidak bisa dilakukan serta merta sekali jalan tetapi
dengan mengambil ilmu dengan memulai kitab-kitab yang ringkas dan memahami
maknanya.

HALAQOH 3

9. Sabar dalam menuntut ilmu dan menyampaikan ilmu drngan menghafal, memahami,
menghadiri majelis ilmu, menjaga hak seorang guru juga membutuhkan kesabaran.
Yahya ibn abi katsirin:
“Laa yastatho’u al ilma bi rohatil jism”

“Tidak didapatkan ilmu dengan badan yang berleha-leha”


Demikian pula dengan menyampaikan dan mengajarkan ilmu, duduk dengan para penuntut
ilmu, memahamkan mereka, menghadapi kesalahan-kesalahan mereka, itu semua perlu
kesabaran.
10. Memperhatikan adab-adab imu
Mencangkup adab terhadap diri, gu dan teman dll.
Ibnu Sirin:
“Kaanu ya ta alamuna al hadiya kama ya ta alamura al ilma”
Dahulu mereka mempelajari adab sebagaimana mereka mempelajari ilmu.
11. Menjaga ilmu dari apa yang menjelekkannya.
Seorang penuntut ilmu harus menjaga wibawanya, seperti:
 Terlalu banyak menoleh di jalan
 Berteman dengan orang-orang fasik
12. Memilih teman yang sholeh, teman yang tidak baik akan memberi pengaruh yang tidak baik.
Rasulullah shalallahi wassalam:
“arrojulu ala diini khalinihi fal yandzur ahadukum ma yukholil”

Seseorang berada diatas agama teman akrabnya, maka hendaklah salah seorang diantara
kalian melihat dengan siapa dia berteman akrab

HALAQAH 4

13. Sholeh bin Abdillah al Utsaimi


Berusaha keras dalam menghafal ilmu serta bermudzakaroh dan bertanya
 Menghafal berkaitan dengan diri sendiri
 Bermudzakaroh adalah mengulang kembali bersama teman
 Bertanya (kepada sang guru)
Syeikh Utsaimin rahimahullah
“Hafidzna aktara min intifaina bima qara’na”

“Kami menghafal sedikit dan membaca banyak maka kami mengambil manfaat dari apa yang
kami hafal lebih banyak dari apa yang kami baca”
14. Menghormati ahli ilmu
Rasulullah shalallahu alaihi wassalam
“laisa min ummati maa lam yujila kabirona wa yarham shoghirona wa ya’rif li alimina
haqqahu”
“bukan termasuk umatku yang tidak menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang
lebih muda dan mengetahui hak bagi seorang alim
Seorang murid harus tawadhu terhadap gurunya.

6 perkara yang harus dijaga ketika menemui kesalahan pada guru:


1. Meneliti terlebih dahulu apakah benar kesalahan tersebut keluar dari seorang guru
2. Meneliti apakah itu sebuah kesalahan
3. Tidak boleh mengikuti kesalahan tersebut
4. Memberikan udzur kepada sang guru dengan alasan yang benar
5. Memberikan nasihat dengan lembut dan rahasia
6. Menjaga kehormatan sang guru dihadapan kaum muslimin yang lain

15. Mengembalikan semua kesalahan kepada ahlinya.


Jika menenemukan selisih (ulama) maka ambilah yg mayoritas antara mereka
16. Menghormati majelis ilmu dan kitab, dengan adab yang baik, menjaga kitab dan
memuliakannya

HALAQOH 5

17. Membela ilmu dan menolongnya, bila ada yg ingin merusaknya.


Ilmu untuk menjaga agama dan syariatnya dan menasehati kaum muslimin.
18. Berhati-hati dalam bertanyan kepada para ulama
Empat perkara dalam bertanya:
1. Bertanya untuk belajar, bukan mengeyel, karena orang yang niatnya tidak baik dalam
bertanya akan dijauhkan dari berkah ilmu.
2. Bertanya tentang sesuatu yang bermanfaat
3. Melihat keadaan gurunya, tidak bertanya pada sang guru bila keadaannya tidak kondusif
untuk menjawab pertanyaan.
4. Memperbaiki cara bertanya, seperti menggunakan kata-kata yang baik, mendoakan
untuk sang guru, sebelum bertanya.
19. Cinta yang sangat terhadap ilmu
Kelezatan ilmu bisa didapatkan dengan 3 perkara:
1. Mengeluarkan segenap tenaga dan kesungguhan untuk belajar
2. Kejujuran didalam belajar
3. Keikhlasan niat
20. Menjaga waktu didalam menuntut ilmu
 Tidak menyia-nyiakan waktu untuk menuntut ilmu
 Menggunakan waktu untuk ibadah dan mendahulukan yang afdol diantara amalan-
amalan

SILSILAH ILMIAH BELAJAR TAUHID

HALAQOH 1

Anda mungkin juga menyukai