Disusun oleh :
Hasna Auliya Aristawidya
Kelas :
XI IPA 3
BAB II
LANDASAN TEORI
II.1 Dasar Teori............................................................................................................................................4
BAB III
PERCOBAAN
III.1 Alat dan Bahan....................................................................................................................................7
III.2 Prosedur Kerja.....................................................................................................................................7
III.3 Data Hasil Percobaan...........................................................................................................................8
BAB IV
PEMBAHASAN DAN ANALISA
IV.1 Pengolahan dan Analisa Data..............................................................................................................9
BAB V
kESIMPULAN
V.1 Kesimpulan.........................................................................................................................................11
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
VI.1 Daftar
Pustaka………………………………………………………………………………………………………………………………………………….11
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Fisika dasar merupakan mata kuliah dasar pada pembelajaran fisika. Dalam
proses pembelajarannya, fisika dasar tidak hanya mengkaji berbagai teori dari para
ilmuwan namun juga dapat membuktikan teori tersebut dan menyelesaikan permasalahan ilmiah
melalui suatu kegiatan praktikum. Kegiatan praktikum yaitu kegiatan yang bertujuan untuk
memverifikasi suatu konsep pembelajaran (Kuswanto, Astalini, & Kurniawan, 2017). Selain
dapat membantu dalam menunjang teori, dengan kegiatan praktikum pelajar dapat dilatih dalam
menumbuhkan keterampilan melakukan eksperimen, seperti keterampilan dalam
menggunakan alat ukur, keterampilan dalam memilih metode pengambilan data pengukuran,
keterampilan mengolah data yang diperoleh dan sebagainya (Kustijono, 2011).
Salah satu praktikum paling dasar dalam pembelajaran fisika adalah praktikum bandul
sederhana. Pada semester dua ini terdapat materi tentang gelombang mekanik, di dalam materi
tersebut terdapat penjelasan-penjelasan serta beberapa rumus perhitungan yang akan
diaplikasikan untuk menghitung gelombang mekanik. Di sini penulis akan melakukan praktikum
untuk menunjukkan hubungan bandul dan mencari besar percepatan gravitasi.
Gerak bolak-balik benda m disebabkan pada benda m bekerja gaya pegas . Gaya pegas selalu
sebanding dengan simpangan dan berlawanan arah dengan arah simpangan . Gaya yang
besarnya sebanding dengan simpangan dan selalu berlawanan arah dengan arah simpangan
(posisi) disebut sebagai gaya pemulihan. Gaya pemulihan menyebabkan benda bergerak bolak-
balik disekitar titik keseimbangannya (gerak harmonik sederhana). Gaya pemulihan selalu
berlawanan arah dengan arah posisi (arah gerak) benda.
Bandul sederhana berupa benda dan tali sepanjang . Bila diberi simpangan kecil kemudian
dilepaskan, akan bergerak bolak-balik disekitar titik keseimbangan. Untuk bandul sederhana
dengan panjang , diperoleh
Keterangan:
T : periode (detik)
Bandul matematis merupakan suatu sistem yang ideal, yang terdiri dari sebuah titik massa yang
digantungkan pada tali ringan yang tidak kendur mgq mg cos q Bandul Matematis mg sin q x =
l q(mulur). T Ketika bandul matematis dengan panjang tali (l) , massa (m) digerakkan ke
samping dari posisi kesetimbangannya dan dilepaskan maka bandul akan berayun dalam bidang
vertikal karena pengaruh gaya gravitasi. Pada saat , maka gaya pemulih yang besarnya qbandul
disimpangkan sejauh sudut , terlihat bahwa gaya pemulih tidak qdirumuskan sebagai F = -m g
sin , sehingga gerakan yang q tetapi dengan sin qs ebanding dengan dihasilkan bukan getaran
harmonis sederhana. Supaya memenuhi gerakan q (q » qharmonis sederhana maka sin < ),
sehingga untuk sudut°15 yang kecil berlaku Selama m, g dan l besarnya tetap, maka hasil juga
tetap. Bandul sederhana terdiri atas benda bermassa m yang diikat dengan seutas tali ringan
yang panjangnya l (massa tali diabaikan). Jika bandul berayun, tali akan membentuk sudut
sebesar α terhadap arah vertical. Jika sudut α terlalu kecil, gerak bandul tersebut akan memenuhi
persamaan gerak harmonic sederhana seperti gerak massa pada pegas. Untuk menghasilkan
ayunan sederhana atau getaran harmonis sederhana pada bandul, simpangan bandul jangan
melebihi 10 derajat. Hal ini ditujukkan supaya gerakan yang terjadi disekitar titik kesetimbangan
berada dalam suatu bidang datar. Oleh karena ini, salah satu ciri gerak ayunan bandul adalah
berada dalam suatu bidang datar. Gaya pemulih yang menjadikan gerak sistem ini harmonis
adalah gaya gravitasi yang menuju titik kesetimbangan. Tentunya besaran lain seperti frekeunsi
getar dan periode getar juga muncul dalam sistem ini. Lalu faktor apa yang mempengaruhinya?
Berbeda dengan getaran pegas, massa dalam hal ini tidak mempengaruhi frekeunsi dan periode.
Faktor percepatan gravitasi dan panjang tali lah yang mempengaruhi frekuensi dan periode. Ini
artinya getaran pada bandul akan berbeda-beda disetiap tempat karena gravitasi dibumi sendiri
bergantung pada letak lintang.
Dari persamaan di atas, kita sudah jelas mendapatkan persamaan kecepatan sudut getaran
kuadrat, yang pada akhirnya mendapat fekuensi dan periode getar.
L
Atau T 2=4 π 2
g
Dari kedua persamaan di atas jelas bahwa faktor percepatan gravitasi dan panjang tali yang
menentukan frekuensi dan periode ayunan bandul. Ketika ada suatu kasus khusus, bandul
diayunkan dalam suatu lift yang sedang bergerak dipercepat ke bawah atau ke atas, frekeunsi dan
periode bandul akan dipengaruhi oleh faktor percepatan lift pula. Sebagai contoh untuk bandul
yang dipercepat ke bawah,
a menunjukkan percepatan sistem, dalam hal ini lif tang dipercepat ke bawah, L menunjukkan
panjang tali, dan g menunjukkan percepatan gravitasi di titik tersebut.
BAB III
PERCOBAAN
III.1 Alat dan Bahan
1. Gantungan bandul
2. Bandul(pemberat)
3. Stop watch
4. Tali (ringan dan tidak elastis)
5. Mistar
6. Kertas grafik
7. Kamera/alat perekam
8. Komputer/laptop
2. Buatlah grafik hubungan panjang tali (L) dengan perioda (T 2) ayunan bandul !
Perioda (T 2)
1.6
1.4
1.2
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0 Panjang Tali (L)
40 cm 35 cm 20 cm 15 cm 10 cm
3. Buatla
h kesimpulan tentang hubungan panjang tali (L) dengan perioda (T)
ayunan bandul!
Jawaban :
Perioda berbanding lurus dengan panjang tali. Panjang pendeknya bandul menentukan
perioda nya. Semakin panjang bandul maka waktu yang diperlukan untuk mencapai satu
gelombang lebih besar, sedangkan semakin kecil bandul maka waktunya yang
dibutuhkan untuk mencapai satu gelombang lebih kecil.
4. Adakah kesalahan-kesalahan yang anda lakukan dalam percobaan ini? sebutkan kesalahan
tersebut!
Jawaban :
Jika dilihat dari hasil perhitungan percepatan gravitasi di nomor 5, bisa dilihat bahwa
angka percepatan gravitasi yag didapatkan kurang tepat. Seharusnya percepatan gravitasi
adalah 9,807 m/ s2. Di perhitungan nomor lima percepatan gravitasi yang mendekati
adalah percobaan ke dua. Dari sini dapat dikatakan bahwa percobaan yang telah
dilakukan kurang akurat dalam mengukur atau menghitung waktu bandul mengayun.
L 2 L
5. Jika Perioda ayunan bandul dirumuskan dengan T =2 π
(g adalah percepatan gravitasi)
√ g
atau g = 4 π 2 , hitunglah g
T
Jawaban :
Memakai rumus yang kedua : (satuan panjang tali adalah m)
/////////// Panjang Tali Periode (T) Menghitung Percepatan Gravitasi (g)
(L)
Percobaan 1 40 cm 1,34 2 L 2 0,4
g = 4 π 2 = 4 (3,14) 2
T (1,34)
g = 8,78556471 m/s2
Percobaan 2 35 cm 1,25 2 L 2 0,35
g = 4 π 2 = 4 (3,14)
T (1,25)2
g = 8,8342016 m/s2
Percobaan 3 20 cm 1,01 2 L 2 0,2
g = 4 π 2 = 4 (3,14) 2
T (1,01)
g = 7,73226154 m/s2
Percobaan 4 15 cm 0,91 L 0,15
g = 4π
2
2 =
4 (3,14)2 2
T (0,91)
g = 7,14377491 m/s2
Percobaan 5 10 cm 0,804 L 0,1
g = 4π
2
2 =
4 (3,14)2 2
T (0,804)
g = 6,10108661 m/s2
BAB V
KESIMPULAN
V.1 Kesimpulan
Dari segala percobaan dan analisa yang telah dilakukan. Terbukti bahwa periode (T)
bandul akan berbanding lurus dengan panjang tali bandul. Berarti semakin panjang tali bandul
maka periodenya juga akan semakin besar. Lalu dengan mengetahui periode dan panjang tali
L
bandul, kita dapat menemukan percepatan gravitasi menggunakan rumus T =2 π
L
√ g
atau g =
4 π2 . Dalam percobaan terjadi kesalahan relative dan ketidak akuratan dalam mengukur
T2
panjnag tali sehingga hasil percepatan gravitasi hanya mendekati nilai percepatan gravitasi nya
yakni kurang dari 9,807 m/ s2.
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA