Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN PRAKTIKUM

DISUSUN OLEH:
NAMA : NOVITASRI

STAMBUK : A 214 15 059

KELOMPOK : VI (ENAM)

ASISTEN : RIRIN HANDAYANI

PRAKTIKUM MEKANIKA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TADULAKO

2016
LEMBAR KOREKSI
PENDULUM

NAMA : NOVITASARI
NO. STAMBUK : A 241 15 059
KELOMPOK : VI( ENAM)
NAMA ASISTEN : RIRIN HANDAYANI

NO HARI, TANGGAL KOREKSI PARAF

2
PERCOBAAN VIII
PENDULUM

I. TUJUAN
1. Menyelidiki priode, perpindahan sudut, kecepatan sudut, percepatan sudut
dari pendulum pada amplitudo osilasi.
2. menganalisis kurva perpindahan sudut, kecepatan sudut, dan percepatan
sudut terhadapa waktu.
3. Menyelidiki perbedaan dari gerak sinusoidal (gerak peredam)antara osilasi
amplitudo besara dan kecil.
4. Menentukan besar priode dan amplitudo dengan sudut yang berbeda.
5. Membandingkan antara osilasi amplitudo kecil dan besar.

II. ALAT DAN BAHAN


1. Amplitudo
2. Pendulum bermassa
3. Katrol
4. Sensor gerak rotasi
5. Statif
6. 850 Universal intervace
7. PASCO Capstone
8. Busur derajat
III. DASAR TEORI
Penerapan hukum kedua Newton, tidak hanya berlaku pada gerak
linear yang akan menimbulkan gerak translasi, tapi dapat juga diberlakukan
pada gerak melingkar, yang akan menimbulkan gerak rotasi. Salah satu
pengembangan penerapan dari gerak rotasi suatu benda adalah gerak pada
bandul atau ayunan sederhana.
Sebuah bandul berat tergantung pada sebuah poros sehingga dapat
berayun bebas. Ketika pendulum dipindahkan samping dari
peristirahatannya posisi kesetimbangan , tunduk pada gaya pemulih karena
gravitasi yang akan mempercepat kembali ke posisi ekuilibrium . Ketika
dilepaskan, gaya pemulih dikombinasikan dengan massa bandul yang
menyebabkannya berosilasi ke posisi kesetimbangan, berayun bolak-balik.
Waktu untuk satu siklus lengkap, ayunan kiri dan ayunan kanan, disebut
periode . Sebuah ayunan pendulum dengan periode tertentu yang tergantung
(terutama) pada panjangnya.
Dari penemuan di sekitar 1602 oleh Galileo Galilei gerakan teratur
pendulum digunakan untuk ketepatan waktu, dan teknologi ketepatan waktu
paling akurat di dunia sampai tahun 1930-an. Pendulums digunakan untuk
mengatur jam pendulum , dan digunakan dalam instrumen ilmiah seperti
akselerometer dan seismometer . Secara historis mereka digunakan sebagai
gravimeters untuk mengukur percepatan gravitasi dalam survei geofisika,
dan bahkan sebagai standar panjang. Pendulum adalah bahasa Latin yang
baru , dari pendulus Latin, yang berarti menggantung.
Pendulum gravitasi sederhana adalah sebuah model matematika ideal
dari pendulum. Ini adalah berat badan (bob ) di ujung kabel bermassa
tergantung pada sebuah poros , tanpa gesekan . Ketika diberi dorongan
awal, akan berayun bolak-balik pada sebuah konstanta amplitudo .
Pendulum Real tunduk pada gesekan dan tarik udara , sehingga amplitudo
menurun.
Periode ayunan bandul sederhana tergantung pada gravitasi yang
panjang , lokal kekuatan gravitasi , dan untuk sebagian kecil di maksimum
sudut bahwa ayunan pendulum jauh dari vertikal, , disebut amplitudo . Ini
adalah independen dari massa bob. Jika amplitudo terbatas pada ayunan
kecil, periode T dari sebuah bandul sederhana, waktu yang dibutuhkan
untuk siklus lengkap, adalah:


2 0 1

di mana L adalah panjang pendulum dan g adalah lokal percepatan gravitasi.


Untuk ayunan kecil, periode ayunan kira-kira sama untuk ayunan
ukuran yang berbeda: yaitu, periode adalah independen dari amplitudo.
Properti ini, disebut isochronism , adalah alasan pendulum sangat berguna
untuk ketepatan waktu. ayunan pendulum Berturut-turut, bahkan jika
perubahan dalam amplitudo, mengambil jumlah waktu yang sama.
Untuk lebih besar amplitudo , periode meningkat secara bertahap
dengan amplitudo sehingga lebih panjang dari yang diberikan oleh
persamaan . Sebagai contoh, pada amplitudo = 23 itu adalah 1% lebih
besar dari yang diberikan oleh .
Untuk ayunan pendulum kecil mendekati sebuah osilator harmonik ,
dan gerak sebagai fungsi waktu, t, adalah sekitar gerak harmonis sederhana :
() = 0 cos(2/)
Untuk pendulum nyata, koreksi periode mungkin diperlukan untuk
memperhitungkan adanya udara, massa string, ukuran dan bentuk bob dan
bagaimana hal itu melekat pada fleksibilitas, string dan peregangan gerakan,
string dari gradien dukungan, dan lokal gravitasi.
L Panjang bandul sederhana yang ideal di atas, digunakan untuk
menghitung periode, adalah jarak dari poros ke titik pusat massa dari bob.
Sebuah bandul terdiri dari setiap berayun tubuh kaku , yang bebas untuk
memutar tentang sumbu horisontal tetap disebut bandul majemuk. Untuk
pendulum panjang setara yang sesuai adalah jarak dari titik poros ke titik di
pendulum disebut pusat osilasi . ini terletak di bawah pusat massa , pada
jarak yang disebut jari-jari rotasi , yang tergantung pada distribusi massa di
sepanjang pendulum. Namun, untuk setiap bandul di mana sebagian besar
massa terkonsentrasi di bob, pusat osilasi dekat dengan pusat massa.
Menggunakan teorema sumbu sejajar , radius L rotasi dari sebuah
pendulum kaku dapat ditunjukkan untuk menjadi

Mensubstitusikan ini ke dalam (1) di atas, T periode bandul senyawa-


tubuh kaku diberikan oleh:


= 2

mana I adalah momen inersia dari pendulum tentang pivot point. m


adalah massa dari pendulum. R adalah jarak antara titik poros dan pusat
massa pendulum. Sebagai contoh, untuk sebuah bandul terbuat dari batang
kaku seragam panjang L berputar di ujungnya, aku = mL Pusat massa
terletak di tengah batang, sehingga R = L / 2. Dengan mensubstitusi nilai-
nilai ini ke dalam persamaan di atas memberikan T = 2 (2 L / 3 g). Ini
menunjukkan bahwa pendulum batang kaku memiliki periode yang sama
sebagai bandul sederhana dari 2 / 3 panjangnya.

Christiaan Huygens terbukti pada tahun 1673 bahwa titik poros dan
pusat osilasi dapat dipertukarkan. Ini berarti jika ada pendulum terbalik dan
mengayunkannya dari sebuah poros yang terletak di pusat sebelumnya
osilasi, maka akan memiliki periode yang sama seperti sebelumnya , dan
pusat baru akan osilasi pada pivot point yang lama. Pada 1817 Henry Kater
menggunakan ide ini untuk menghasilkan jenis pendulum reversibel,
sekarang dikenal sebagai pendulum Kater , untuk pengukuran peningkatan
percepatan karena gravitasi.
IV. PROSEDUR KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada percobaan ini
2. Menyusun rangkaian seperti pada gambar di bawah

3. Menghubungkan input 850 Universal Interface ke software PASCO


Capstone pada komputer/laptop
Amplitudo Kecil
4. Mengubah posisi pendulum dengan sudut sekitar 200 diukur dari posisi
kesetimbangan menggunakan busur derajat
5. Menekan tombol RECORD pada PASCO Capstone bersamaan dengan
melepaskan pendulum
6. Menekan tombol STOP pada PASCO Capstone setelah 7 osilasi
Amplitudo Besar
7. Mengubah posisi pendulum dengan sudut 1800 diukur dari posisi
kesetimbangannya
8. Mengulangi langkah 5-6
Analisis (Amplitudo Kecil)
9. Memilih Analysis A pada PASCO Capstone
10. Menekan ikon segitiga pada toolbar dan memilih Run #1 yang merupakan
hasil dari percobaan Amplitudo Kecil
11. Menekan tombol pada kotak Legend untuk menampilkan grafik data
dari Sudut amplitudo kecil
12. Menekan tombol coordinate dan menarik kotak seleksi ke salah satu
puncak gelombang
13. Menekan ikon Curve Fit dan memilih Sine pada daftar yang muncul
sehingga akan muncul nilai dari A, , , dan C
14. Menyimpan gambar data dengan menggunakan Snipping tool dan
memberi nama data Sudut Amplitudo Kecil
15. Mengulangi langkah 11-14 untuk tombol Ang Vel dan Ang Accel
pada kotak Legend untuk menampilkan grafik data dari Kecepatan Sudut
dan Percepatan Sudut serta memberi nama data Kec. sudut Amplitudo
Kecil untuk Ang Vel dan data Perc. Sudut Amplitudo Kecil untuk
Ang Accel
Analisis (Amplitudo Besar)
16. Memilih Analysis A pada PASCO Capstone
17. Menekan ikon segitiga pada toolbar dan memilih Run #2 yang merupakan
hasil dari percobaan Amplitudo Besar
18. Mengulangi langkah 11-15 dengan mengganti nama amplitudo kecil
menjadi amplitudo besar.
Osilasi Amplitudo Kecil
19. Masuk ke Prosedur B
20. Mengubah posisi pendulum pada sudut sekitar 70 diukur dari posisi
kesetimbangannya menggunakan busur derajat
21. Mengulangi langkah 5-6
22. Mengubah posisi pendulum pada sudut sekitar 90 diukur dari posisi
kesetimbangannya menggunakan busur derajat
23. Mengulangi langkah 5-6
Osilasi Amplitudo Besar
24. Masuk ke Prosedur C
25. Mengubah posisi pendulum pada sudut sekitar 200 diukur dari posisi
kesetimbangannya menggunakan busur derajat
26. Mengulangi langkah 5-6
27. Mengubah posisi pendulum pada sudut sekitar 400 diukur dari posisi
kesetimbangannya menggunakan busur derajat
28. Mengulangi langkah 5-6
29. Menekan ikon segitiga pada toolbar dan memilih Run #3 yang merupakan
hasil dari percobaan Osilasi Amplitudo untuk sudut 70
Analisis
30. Menekan ikon segitiga pada toolbar dan memilih Run #3 yang merupakan
hasil dari percobaan Osilasi Amplitudo Kecil untuk sudut 70
31. Menekan tombol coordinate dan memindahkan kotak seleksi di puncak
ke-2 dan data yang muncul adalah data untuk waktu t1
32. Menekan lagi tombol coordinate dan memindahkan kotak seleksi di
puncak ke-6 dan data yang muncul adalah data untuk waktu t2
33. Menekan lagi tombol coordinate dan memindahkan kotak seleksi di
puncak ke-4 dan data yang muncul adalah data untuk amplitudo A
34. Menyimpan data dengan menggunakan Snipping tool dan memberi nama
data Osilasi Amplitudo Kecil Sud.7
35. Mengulangi langkah 30-34 untuk percobaan Osilasi Amplituo Kecil untuk
sudut 90 pada Run#4, Osilasi Amplitudo Besar sudut 200 pada Run#5,
dan Osilasi Amplitudo Besar sudut 400 pada Run#6
36. Memasukkan semua data ke dalam tabel hasil pengamatan.
V. HASIL PENGAMATAN
1. Amplitudo Kecil

Gambar 1.1 Amplitudo Kecil

Gambar 1.2 Sudut


Gambar 1.3 Kecepatan sudut

Gambar 1.4 percepatan sudut


2. Amplitudo Besar

Gambar 2.1 Sudut

Gambar 2.2 Kecepatan sudut


Gambar 2.3 Percepatan sudut
1. Osilasi Amplitudo Kecil
Sudut 7

Sudut 9
2. Osilasi Amlitudo Besar
Sudut 20

Sudut 40
VI. ANALISA DATA
1. Ampitudo Kecil = 20
Kecepatan sudut Percepatan sudut
()
() ( 2 )
0,270 1,87 13,0
7,10 7,10 7,10
3,30 -1,42 6,44
0,0370 5,52 105 -0,00105

2. Amplitudo Besar = 180


Kecepatan sudut Percepatan sudut
()
() ( 2 )
-1,36 6,33 -31,0
4,80 4,80 4,80
0,214 -1,35 -2,85
1,86 0,111 0,475

3. Osilasi Amplitudo Kecil


()
No. () 1 () 2 () ()
= (2 1 )
1. 7 1,00 5,400 0,82 0,028
2. 9 1,800 5,300 0,5 -0,003

4. Osilasi Amplitudo Besar


()
No. () 1 () 2 () ()
= (2 1 )
1. 20 1,60 5,150 0,51 0,118
2. 40 1,80 5,400 0,51 -0,017
VII. PEMBAHASAN

Gerak pendulum merupakan gerak harmonik sederhana hanya jika


amplitude gerakannya kecil atau simpangan yang sangat kecil. Pendulum
sederhana adalah suatu sistem yang terdiri dari sebuah bola kecil yang
bermassa m yang digantungkan pada ujumg tali tak bermassa dan tak
dapat mulur.

Dalam percobaan ini dilakukan 4 perlakuan yaitu mengukur


amplitudo kecil, amplitudo besar, osilasi amplitudo kecil, dan osilasi
amplitudo besar.Percobaan ini dilakukan sesuai dengan tujuannya yaitu
menyelidiki periode, perpindahan sudut, kecepatan sudut, percepatan sudut
dari pendulum pada amplitudo osilasi dan juga menyelididiki perbedaan
dari gerak sinusoidal (gerak peredam) antara osilasi amplitudo besar dan
kecil, menentukan besar periode dan amplitudo dengan sudut yang
berbeda, membandingkan antara osilasi amplitudo kecil dan besar, serta
menganalisis kurva perpindahan sudut, kecepatan sudut, dan percepatan
sudut terhadap waktu

Pada percobaan ini, alat yang digunakan yaitu base A kecil, batang
baja dengan panjang 25 cm, massa pendulum, sensor gerak rotasi, katrol,
busur derajat, 850 universal interface, dan Pasco capstone software. Base
A kecil seperti dasar statif yang berbentuk huruf A dan pada percobaan
ini digunakan sebagai penopang batang baja, Batang baja digunakan
sebagai alat untuk meletakkan massa pendulum, Aksesori Pendulum yaitu
perlengkapan-perlengkapan percobaan torsi pendulum seperti katrol untuk
mempelajari gerakan torsi pendulum dimana datanya digunakan untuk
mempelajari hubungan antara periode, amplitude dan terdapat klem yang
menghubungkan ke batang baja dan dapat menghubungkan ke sensor
gerak rotasi, Sensor Gerak Rotasi merupakan alat sensor gerak yang dapat
mengukur sudut dan kecepatan sudut atau ukuran jarak dan kecepatan
linear menggunakan katrol. Sensor ini juga, dapat menunjukkan arah
gerakan. selain itu dapat mengukur percepatan, gaya sentripetal, dan
berbagai hal lain dari eksperimen gerak.
Dalam percobaan, ini geraknya adalah gerak rotasi, 850 Universal
Interface yang berhubungan dengan perangkat lunak PASCO Capstone.
Alat ini dihubungkan ke komputer untuk memperoleh keluaran data sensor
di layar komputer. Bentuk gelombang dapat berupa sinus, persegi,
segitiga, dan dll, dan PASCO Capstone adalah software yang berhubungan
dengan Universal Interface yang dapat melacak objek melalui sensor data
dan menampilkan data dalam grafik, meter, angka, tabel data, dan
histogram..
Untuk percobaan amplitudo kecil, dilakukan dengan membuat
simpangan sudut pada pendulum sebesar 20o, dimana jika dilihat dari
grafik sudut kami mendapatkan nilai untuk A, (rad/s2), , dan c berturut-
turut adalah 0,270, 7,10, 3,30, dan 0,370. Selanjutnya dari grafik kecepatan
sudut diperoleh nilai A, (rad/s2), , dan c berturut-turut adalah 13,0,
7,10, 6,44, dan -0,00105. sedangkan untuk grafik percepatan sudut kami
memeroleh nilai A, (rad/s2), , dan c berturut-turut adalah 1,87 , 7,10 ,
-1,42 , dan 5,52 105.

Untuk percobaan amplitudo besar, dilakukan dengan membuat


simpangan sudut pada pendulum sebesar 180o, dimana dilihat dari grafik
sudut kami mendapatkan nilai untuk A, (rad/s), , dan c berturut-turut
adalah -1,36, 4,80, 0,214, dan 1,86. Selanjutnya dari grafik kecepatan
sudut diperoleh nilai A, (rad/s), , dan c berturut-turut adalah 6,33 , 4,80
, -1,35 , dan 0,111 . sedangkan untuk grafik percepatan sudut kami
memeroleh nilai A, (rad/s), , dan c berturut-turut adalah -31,0 , 4,80 , -
2,85, dan 0,475.

Untuk osilasi amplitudo kecil digunakan dua simpangan sebesar


7odimana kami mendapatakan niliai t1(s) adalah 1,00, t2(s) adalah 5,400,
T(s) adalah 0,82 dan A(rad) adalah 0,028. Sedangkan untuk simpangan 9o
kami mendapatkan nilai t1(s) adalah 1,800, t2(s) adalah 5,300, T(s) adalah
0,5 dan A(rad) adalah 0,003. Dan untuk osilasi amplitudo besar juga
digunakan dua simpangan sudut yaitu 20o dan 400. Dimana untuk sudut 20o
kami mendapatakan niliai t1(s) adalah 1,60, t2(s) adalah 5,150, T(s) adalah
0,51, dan A(rad) adalah 0,118. Sedangkan simpangan 400 kami
mendapatkan nilai t1(s) adalah 1,80, t2(s) adalah 5,400, T(s) adalah 0,51
dan A(rad) adalah -0,017.

Dalam percobaan ini kami menggunakan simpangan kecil dan


simpangan besar. Perbedaan dari simpangan kecil dan simpangan besar
yaitu simpangan kecil masih melakukan sinusoidal dan masih melakukan
gerak harmonik sederhana, sedangkan simpangan besar tidak melakukan
sinusoidal dan tidak melakukan gerak harmonik sederhana.

Perbedaan simpangan sudut kecil dan simpangan sudut besar dapat


dilihat dari besar kecepatan sudut dan percepatan sudutnya. Kecepatan
sudut dan percepatan sudut untuk simpangan kecil lebih kecil dari
kecepatan sudut dan percepatan sudut untuk simpangan besar.

Kesalahan-kesalahan pada percobaan ini diakibatkan kekeliruan


dan ketidaktelitian pratikan dalam membaca prosedur kerja yang ada di
penuntun praktikum dan juga ketidaktelitian dalam menggunakan alat
praktikum.
KESIMPULAN

1. Gerak pendulum merupakan gerak harmonik sederhana hanya jika


amplitude gerakannya kecil atau simpangan yang sangat kecil.
Pendulum sederhana adalah suatu sistem yang terdiri dari sebuah bola
kecil yang bermassa m yang digantungkan pada ujumg tali tak dapat
mulur.
2. Dari hasil pengamatan yang kita dapat grafik dari amplitudo kecil
masih melakukan sinusoidal dan masih melakukan gerak harmonik
sederhana, sedangkan amplitudo besar tidak melakukan sinusoidal dan
tidak melakukan gerak harmonik sederhana.
3. Betuk gelombang dari amplitudo kecil ialah sinusoidal. Sedangkan,
bentuk gelombang amplitudo besar bukan sinusoidal.
4. Basar kecepatan sudut dan percepatan sudut untuk simpangan sudut
kecil lebih kecil dibandingkan simpangan sudut besar.
5. Nilai dari Osilasi Amplitudo kecil
No. () 1 () 2 () () ()
= (2 1 )
1 7 1,350 4,900 1,775 0,302
2 9 1,000 4,450 1,725 0,027

Nilai dari Osilasi Amplitudo besar


No. () 1 () 2 () () ()
= (2 1 )
1 20 0,950 4,500 1,775 -0,002
2 40 1,550 5,200 1,825 0,958
DAFTAR PUSTAKA

Mafikasari, Fidyanti. (2012). Periode Bandul Fisis untuk Amplitudo


Besar.[online] Tersedia: https://www.scribd.com/doc/96382603/Dpaf-
periode-Bandul-Fisis-Untuk-Amplitudo-Besar (diakses 17 oktober 2016)

Sutrisno.1997.Fisika Dasar. Bandung : ITB.

Tipler, Paul A. 1998. Fisika untuk Sains dan Teknik Jilid 1. Jakarta: Erlangga
LAPORAN SEMENTARA

PERCOBAAN VIII

PENDULUM

I. Hari, tanggal : Jumat, 21 Oktober 2016


II. Tujuan :
1. Menyelidiki periode, perpindahan sudut, kecepatan sudut, percepatan
sudut dari pendulum pada amplitudo osilasi.
2. Menganalisis kurva perpindahan sudut, kecepatan sudut, dan percepatan
sudut terhadap waktu.
3. Menyelidiki perbedaan dari gerak sinusoidal (gerak peredam) antara
osilasi amplitudo besar dan kecil.
4. Menentukan besar periode dan amplitudo dengan sudut yang berbeda.
5. Membandingkan antara osilasi amplitudo kecil dan besar.
III. Hasil Pengamatan
1. Ampitudo Kecil = 20
Kecepatan sudut Percepatan sudut
()
() ( 2 )
0,270 1.80 13.0
7,10 7,10 7,10
3,30 -1.42 6,44
0,0370 5,52 105 -0,00105

2. Amplitudo Besar = 180


Kecepatan sudut Percepatan sudut
()
() ( 2 )
-1,36 6,33 -31,0
4,80 4,80 4,80
0,214 -1,35 -2,85
1,86 0,111 0,475

3. Osilasi Amplitudo Kecil


()
No. () 1 () 2 () ()
= (2 1 )
1. 7 1,00 5,400 1,775 0,028
2. 9 1,800 5,300 1,725 -0,003

4. Osilasi Amplitudo Besar


()
No. () 1 () 2 () ()
= (2 1 )
1. 20 1,60 5,150 1,775 0,118
2. 40 1,80 5,400 1,825 -0,017
3. Amplitudo Kecil

Gambar 1.1 Amplitudo Kecil

Gambar 1.2 Sudut


Gambar 1.3 Kecepatan sudut
Gambar 2.4 percepatan sudut
4. Amplitudo Besar

Gambar 2.1 Sudut

Gambar 2.2 Kecepatan sudut


Gambar 2.3 Percepatan sudut
5. Osilasi Amplitudo Kecil
Sudut 7

Sudut 9
6. Osilasi Amlitudo Besar
Sudut 20

Sudut 40
Kelompok VI :
1. VIVI SUKMA DEWI
2. NOVITASARI
3. FITRIANI
4. SLAMET MUJIONO

PALU, 21 OKTOBER 2016


Asisten,

Ririn Handayani

Anda mungkin juga menyukai