Anda di halaman 1dari 19

TUGAS MAKALAH

PROFESI KEPENDIDIKAN

“ PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( PTK) ”

DISUSUN OLEH :

SUCIATI DJ. LOLODA ( A 241 15 050 )

ALMA YUNISTIRA ( A 241 15 005

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TADULAKO

PALU

2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Indonesia dianggap oleh banyak kalangan masih rendah, Hal ini
bias dilihat lulusan dari sekolah atau perguruan tinggi yang belum siap memasuki
dunia kerja karena minimnya kompetensi yang dimiliki dan banyak persoalan yang
dihapai guru pada waktu berdiri didepan kelas. Berbagai solusi atau cara penyelesaian
masalah juga sudah banyak dibahaas dalam berbagai telaah penelitian akademik, baik
dalam laporan penelitian berbentuk artikel atau pada jenjang skripsi, tesis, bahkan
disertasi.
Upaya peningkatan mutu pendidikan haruslah dilakukan dengan menggerakan
seluruh komponen yang menjadi subsistem dalam suatu sistem mutu pendidikan.
Selama ini penelitian-penelitian pendidikan sudah banyak dilakukan, tetapi kurang
dirasakan dampaknya dalam peningkatan mutu pembelajaran di kelas. Penelitian
tindakan kelas menjadi salah satu pendekatan dalam meningkatkan atau memperbaiki
mutu pembelajaran karena merupakan pendekatan pemecahan masalah yang bukan
sekedar trial and error, menggarap masalah-masalah faktual yang dihadapi guru
dalam pembelajaran, tidak perlu meninggalkan tugas utamnya, yakni mengajar, guru
sebagai peneliti, dan manfaat penelitian tindakan kelas jelas dan langsung. Penelitian
tindakan kelas umumnya diarahkan pada kebutuhan praktis dalam kependidikan.

B. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai:
1. Untuk mengetahui hakikat penelitian tindakan kelas.
2. Untuk mengetahui tujuan penelitian tindakan kelas.
3. Untuk mengetahui manfaat penelitian tindakan kelas.
4. Untuk mengetahui fokus, syarat dan prinsip-prinsip penelitian tindakan kelas.
5. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan penelitian tindakan kelas.
C. Masalah/ Materi yang Diuraikan
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka ada beberapa
masalah/materi yang akan diuraikan.
1. Bagaimanakah hakikat dari penelitian tindakan kelas ?
2. Apa tujuan dari penelitian tindakan kelas ?
3. Apa manfaat dari penelitian tindakan kelas ?
4. Apa fokus, syarat dan prinsip-prinsip dari penelitian tindakan kelas ?
5. Apa kelebihan dan kelemahann penelitian tindakan kelas ?

D. Manfaat bagi Mahasiswa dan Guru.


1. Mahasiswa sebagai Calon Guru.
Memberikan informasi kepada mahasiswa sebagai calon guru dalam
memahami penelitian tindakan kelas yang dilakukan terhadap peserta
didik.
2. Bagi Guru.
Menambah wawasan guru tentang penelitian tindakan kelas dan
memahami tujuan dari penelitian yang dilakukan dalam perbaikan mutu
pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hakikat Penelitian Tindakan Kelas


Ada banyak persoalan yang dihadapi guru pada waktu berdiri didepan kelas.
Berbagai solusi atau cara penyelesaian masalah juga sudah banyak dibahaas dalam
berbagai telaah penelitian akademik, baik dalam laporan penelitian berbentuk artikel
atau pada jenjang skripsi, tesis, bahkan disertasi. Akan tetapi, guru tidak dapat
memahaminya, apalagi mengaplikasikannya dalam pembelajaran sehari-hari,
terutama karena berbagai kendala. Memenuhi tuntutan tersebut, guru dapat
menggunakan penelitian tindakan kelas atau Classroom Action Research.

1. Definisi Penelitian
Penelitian adalah suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan
menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau
informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat
dan penting bagi peneliti.
2. Definisi Tindakan
Tindakan adalah sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan
tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk peserta didik.
3. Definisi Kelas
Kelas dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam
pengertian yang lebih spesifik seperti yang sudah lama dikenal dalam bidang
pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan istilah kelas adalah sekelompok
peserta didik dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang
guru.
Peserta didik yang belajar tidak hanya terbatas dalam sebuah ruangan kelas saja,
melainkan dapat juga ketika peserta didik sedang melakukan karyawisata, praktikum
di laboratorium, atau belajar tempat lain di bawah arahan guru.
4. Definisi Penelitian Tindakan
Definisi penelitian tindakan menurut beberapa ahli:
a. Kurt Lewin (Kunandar, 2011: 42) mendefinisikan penelitian tindakan adalah
suatu rangkaian langkah yang terdiri atas empat tahap, yakni perencanaan,
tindakan, pengamatan dan refleksi.
b. Kemmis dan Mc. Tanggart (Kunandar, 2011: 42-43) mendefinisikan penelitian
tindakan adalah suatu bentuk self-inquiry kolektif yang dilakukan oleh para
partisipan di dalam situasi social untuk meningkatkan rasionalitas dan
keadilan dari praktik social atau pendidikan yang mereka lakukan, serta
mempertinggi pemahaman mereka terhadap praktik dan situasi di mana
praktik itu dilaksanakan.
c. Ebbut (Kunandar, 2011: 43) mendefinisikan penelitian tindakan adalah kajian
sistemik dari upaya perbaiakn pelaksanaan praktik pendidikan oleh
sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran,
berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan-tindakan tersebut.
d. Elliot (Kunandar, 2011: 43) mendefinisikan penelitian tindakan sebagai
kajian dari sebuah situasi social dengan kemungkinan tindakan untuk
memperbaiki kualitas situasi sosial tersebut.
e. Carr dan Kemmis (Kunandar, 2011: 43) mendefinisikan penelitian tindakan
adalah suatu bentuk penelitian refleksi diri kolektif yang dilakukan oleh
peserta-pesertanya dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran dan
keadilan praktik pendidikan dan praktik sosial mereka serta pemahaman
mereka terhadap praktik-praktik mereka dan terhadap situasi tempat praktik
tersebut dilakukan.
f. Hasley (Kunandar, 2011: 43) mendefinisikan penelitian tindakan kelas adalah
intervensi skala kecil dalam memfungsikan dunia nyata dan pemeriksaan
cermat terhadap efek dari intervensi tersebut.
g. Bogdan dan Biklen (Kunandar, 2011: 43) mendefinisikan penelitian tindakan
merupakan pengumpulan informasi yang sistematis yang dirancang untuk
menghasilkan perubahan sosial.
h. Burns (Kunandar, 2011: 44) mendefinisikan penelitian tindakan merupakan
penerapan penemuan fakta pada pemecahan masalah dalam situasi sosial
dengan pandangan untuk meningkatakan kualitas tindakan yang dilakukan di
dalamnya, yang melibatkan kolaborasi dan kerja sama para peneliti, dan
praktisi.
i. Walace (Kunandar, 2011: 44) mendefinisikan penelitian tindakan dilakukan
dengan mengumpulkan data atau informasi secara sistematis tentang praktik
keseharian dan menganalisisnya untuk dapat membuat keputusan tentang
praktik yang seharusnya dilakukan di masa mendatang.
j. Reason dan Breadbury (Kunandar, 2011: 44) mendefinisikan penelitian
tindakan adalah partisipatori, demokratis yang berkenaan dengan
pengembangan pengetahuan praktis untuk mencapai tujuan mulia manusia,
berlandaskan pandangan dunia partisipatori yang muncul pada momentum
histori sekarang ini.

5. Definisi Penelitian Tindakan Kelas


Definisi penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). menurut
beberapa ahli:
a. David Hopkins (Kunandar, 2011: 45) mendefinisikan penelitian tindakan
kelas adalah suatu bentuk penelaahan atau inkuri melalui refleksi diri yang
dilakukan oleh peserta kegiatan pendidikan tertentu dalam situasi
sosialtermasuk pendidikan untuk memperbaiki rasionalitas dan kebenaran
dari praktek-praktek sosial atau kependidikan yang mereka lakukan sendiri,
pemahaman mereka terhadap praktek-praktek tersebut dan situasi di tempat
praktek itu dilaksanakan.
b. Rapoport (Kunandar, 2011: 45) mendefinisikan penelitian tiandakan kelas
adalah penelitian untuk membantu seseorang dalam mengatasi secara praktis
persoalan yang dihadapi dalam situasi darurat dan membantu pencapaian
tujuan ilmu sosial dengan kerja sama dalam kerangka tujuan ilmu sosial
dengan kerja sama dalam kerangka etika yang disepakati bersama.
c. Mukhlis, Abdul dan Nur Mohamad (Baskoro, 2008) mendefinisikan
penelitian tindakan kelas sebagai suatu bentuk kajian yang bersifat sistematis
dan siklustis. Berdasarkan definisi penelitian tindakan kelas (Classroom
Action Research) yang dikemukakan para ahli, dapat disimpulkan bahwa
hakikat penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) adalah bentuk
penelitian tindakan yang diterapkan dalam aktivitas pembelajaran di kelas
dengan upaya perbaikan pelaksanaan pendidikan oleh sekelompok guru
dengan melakukan tindakan-tindakan penelitian dalam pembelajaran.

B. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas


Tujuan dari penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) adalah
1. Untuk memecahakan permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas.
Dialami langsung dalam interaksi antara guru dengan peserta didik yang
sedang belajar, meningkatkan profesionalisme guru, dan menumbuhkan
budaya akademik di kalangan para guru. Mutu pembelajaran dapat dilihat
dari meningkatnya hasil belajar peserta didik, baik yang bersifat akademis
yang tertuang dalam nilai ulangan harian (formatif), ulangan tengah semester
(sub-sumatif) dan ulangan akhir semester (sumatif) maupun yang bersifat
nonakademis, seperti motivasi, perhatian, aktivitas, minat, dan lain
sebagainya.
2. Peningkatan kualitas praktik pembelajaran di kelas secara terus-menerus
mengingat masyarakat berkembang secara cepat.
3. Meningkatkan mutu isi, masukan, proses, dan hasil pendidikan dalam
pembelajaran di sekolah.
4. Membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya dalam mengatasi masalah
pembelajaran dan pendidikan di dalam dan luar kelas.
5. Meningkatkan sikap profesional pendidik dan tenaga kependidikan.
6. Menumbuh kembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah sehingga
tercipta sikap proaktif di dalam melakukan perbaikan mutu
pendidikan/pembelajaran secara berkelanjutan.

Mc Niff (Baskoro, 2008) menegaskan bahwa tujuan utama dilaksanakan


penelitian tindakan kelas(Classroom Action Research) adalah untuk perbaikan, kata
perbaikan disini harus dimaknai dalam konteks pembelajaran khususnya dan
implementasi program pada umumnya.
Tujuan utama penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) adalah
untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas sekaligus mencari
jawaban ilmiah mengapa hal tersebut dapat dipecahkan melalui tindakan yang akan
dilakukan dan mengatasi berbagai persoalan nyata guna memperbaiki atau
meningkatkan kualitas proses pembelajaran di kelas.

C. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas


Manfaat penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) adalah
1. Menghasilkan laporan-laporan penelitian tindakan kelas yang dapat dijadikan
bahan panduan bagi para pendidik (guru) untuk meningkatkan kulitas
pembelajaran. Selain itu hasil-hasil penelitian tindakan kelas yang dilaporkan
dapat dijadikan sebagai bahan artikel ilmiah atau makalah untuk berbagai
kepentingan antara lain disajikan dalam forum ilmiah dan dimuat di jurnal
ilmiah.
2. Menumbuhkan kebiasaan, budaya, dan atau tradisi meneliti dan menulis
artikel ilmiah di kalangan pendidik. Hal ini ikut mendukung professionalisme
dan karir pendidik.
3. Mewujudkan kerja sama, kaloborasi, dan atau sinergi antar pendidik dalam
satu sekolah atau beberapa sekolah untuk bersama-sama memecahkan
masalah dalam pembelajaran dan meningkatkan mutu pembelajaran.
4. Meningkatkan kemampuan pendidik dalam upaya menjabarkan kurikulum
atau program pembelajaran sesuai dengan tuntutan dan konteks lokal, sekolah,
dan kelas. Hal ini turut memperkuat relevansi pembelajaran bagi kebutuhan
peserta didik.
5. Memupuk dan meningkatkan keterlibatan, kegairahan, ketertarikan,
kenyamanan, dan kesenangan peserta didik dalam mengikuti proses
pembelajaran di kelas. Di samping itu, hasil belajar peserta didik pun dapat
meningkat.
6. Mendorong terwujudnya proses pembelajaran yang menarik, menantang,
nyaman, menyenangkan, serta melibatkan peserta didik karena strategi,
metode, teknik, dan atau media yang digunakan dalam pembelajaran demikian
bervariasi dan dipilih secara sungguh-sungguh.
7. Guru semakin diberdayakan (empowered) untuk mengambil berbagai prakarsa
profesional secara mandiri, dengan kata lain prakarsa untuk melakukan
‘revolosi inovasi’ dalam pendidikan hanya akan berhasil jika dimulai dari
‘ujung tombak’ pelaksana di lapangan.
8. Guru memiliki keberanian mencobakan hal-hal baru yang diduga dapat
membawa perbaikan dalam kegiatan pembelajaranya di dalam kelas,
keberanian ini berdampak pada munculnya rasa percaya diri dan kemandirian
guru dalam memecahkan permasalahan pembelajaranya di dalam kelas.
9. Guru tidak lagi puas dengan rutinitas monoton (complacent), melainkan
terpacu untuk selalu berbuat lebih baik dari sekarang yang telah diraihnya
sehingga terbuka peluang untuk peningkatan kinerja secara berkesinambingan
(continue).
Menurut Hopkins (Kunandar, 2011: 68) manfaat penelitian tindakan kelas
(Classroom Action Research) dapat dilihat dari dua aspek, yakni
1. Manfaat aspek akademis adalah membantu guru menghasilkan pengetahuan
yang relevan bagi kelas mereka dalam memperbaiki mutu pembelajaran dalam
jangka pendek.
2. Manfaat praktis dari penelitian tindakan kelas antara lain
a. Pelaksanaan inovasi pembelajaran dari bawah. Peningkatan mutu dan
perbaikan proses pembelajaran yang dilakukan guru secara rutin
merupakan wahana pelaksanaan inovasi pembelajaran. Oleh karena itu,
guru perlu selalu mencoba untuk mengubah, mengembangkan dan
meningkatkan pendekatan, metode, maupun gaya pembelajaran sehingga
dapat melahirkan suatu model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi
dan karakteristik kelas.
b. Pengembangan kurikulum ditingkat sekolah, artinya dengan guru
melakukan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research), maka
guru telah melakukan implementasi kurikulum dalam tataran praktis,
yakni bagaimana kurikulum itu dikembangkan dan disesuaikan dengan
situasi dan kondisi, sehingga kurikulum dapat berjalan secara efektif
melalui proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan.

D. Fokus, Syarat dan Prinsip-prinsip Penelitian Tindakan Kelas


Penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) berfokus pada kelas
atau proses belajar mengajar yang terjadi didalam kelas atau bukan pada input kelas,
seperti silabus dan materi. Penelitian tindakan kelas harus tertuju pada hal-hal yang
terjadi dalam kelas. Pengertian kelas dalam penelitian tindakan kelas (Classroom
Action Research) tidak hanya pada kelas yang sedang aktif melangsungkan proses
belajar mengajar didalam suatu ruangaan tertutup saja, tetapi dapat juga terjadi ketika
siswa sedang melaksanakn aktivitas diluar kelas, seperti ketika peserta didik sedang
karya wisata, di laboratorium, di kebun, di masyarakat dan berbagai tempat lainnya.
Objek yang menjadi fokus penelitian tindakan kelas (Classroom Action
Research) adalah
1. Siswa dapat dicermati objeknya ketika siswa sedang mengikuti proses
pembelajaran. Contoh permasalahan tentang siswa yang dapat menjadi sasaran
penelitian tindakan kelas antara lain perilaku disiplin siswa, motivasi atau
semangat belajar siswa, keterampilan berpikir kritis, kemampuan memecahkan
masalah dan lain-lain.
2. Guru dapat dicermati ketika yang bersangkutan sedang mengajar atau
membimbing siswa. Contoh permasalahan tentang guru yang dapat menjadi
sasaran penelitian tindakan kelas antara lain penggunaan metode atau strategi
pembelajaran, penggunaan pendekatan pembelajaran, dan sebagainya.
3. Materi pelajaran dapat dicermati ketika guru sedang mengajar atau menyajikan
materi pelajaran yang ditugaskan pada siswa. Contoh permasalahan tentang
materi yang dapat menjadi sasaran penelitian tindakan kelas misalnya urutan
dalam penyajian materi, pengorganisasian materi, integrasi materi, dan lain
sebagainya.
4. Peralatan atau sarana pendidikan dapat dicermati ketika guru sedang mengajar
dangan menggunakan peralatan atau sarana pendidikan tertentu. Contoh
permasalahan tentang peralatan atau sarana pendidikan yang dapat menjadi
sasaran penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) antara lain
pemanfaatan laboratorium, penggunaan media pembelajaran, dan penggunaan
sumber belajar.
5. Hasil pembelajaran yang ditinjau dari tiga ranah yitu kognitif, afektif,
psikomotorik yng merupakan produk yang harus ditingkatkan melalui penelitian
tindakan kelas. Hasil pembelajaran akan terkait dengan tindakan yang dilakukan
serta unsur lain dalam proses pembelajaran seperti metode, media, guru, atau
perilaku belajar peserta didik itu sendiri.
6. Lingkungan baik lingkungan peserta didik di kelas, sekolah, maupun yang
lingkungan peserta didik di rumah. Dalam penelitian tindakan kelas (Classroom
Action Research) bentuk perlakuan atau tindakan yang dilakukan adalah
mengubah kondisi lingkungan menjadi lebih kondusif misalnya melalui penataan
ruang kelas, penataan lingkungan sekolah, dan tindakan lainnya.
7. Pengelolaan merupakan kegiatan dapat diatur/direkayasa dengan bentuk tindakan.
Contoh permasalahan tentang pengelolaan yang dapat menjadi sasaran penelitian
tindakan kelas antara lain pengelompokan peserta didik, pengaturan jadwal
pelajaran, pengaturan tempat duduk peserta didik, penataan ruang kelas, dan lain
sebagainya.

Dalam penelitian tindakan kelas tidak hanya difokuskan pada objek saja,
melainkan ada pula syarat-syarat dari penelitian tindakan kelas antara lain:
1. Penelitian tindakan kelas harus tertuju atau mengenai hal-hal yang terjadi dalam
pembelajaran tetapi bukan hanya pembelajaran biasa dan diharapkan dapat
meningkatkan kualitas pembelajaraan.
2. Penelitian tindakan kelas oleh guru menuntut dilakukan pencermatan secara terus
menerus, objektif, dan sistematis artinya dicatat atau direkam dengan
baiksehingga diketahui dengan pasti tingkat keberhasilan yang diperoleh peneliti
serta menyimpan yang terjadi. Hasil pencermatan tersebut digunakan sebagai
bahanuntuk menentukan tindak lanjut yang harus diambil segera oleh peneliti.
3. Penelitian tindakan kelas harus dilakukan sekurang-kurangnya dalam dua siklus
yang berurutan. Informasi dan siklus yang terdahulu sangat menentukan bentuk
siklus berikutnya. Oleh karena itu, siklus yang kedua, ketiga, dan seterusnya tidak
dapat dirancang sebelumsiklus pertam terjadi. Hasil refleksi harus digunakan
sebagai bahan masukan untuk merencanakan siklus berikutnya.
4. Penelitian tindakan kelas terjadi secara wajar, tidak mengubah aturan yang sudah
ditentukan, dalam arti tidak mengubah jadwal yang berlaku. Tindakan yang
dilakukan tidak boleh merugikan peserta didik, baik yang dikenai atau peserta
didik lain.
5. Penelitian tindakan kelas harus betul disadari oleh pemberi maupun pelakunya
sehingga pihak yang bersangkutan dapat mengemukakan kembali apa yang
dilakukan, baik mengenai tindakan, suasana ketika terjadi, reaksi peserta didik,
urutan peristiwa hal-hal yang disarankan sebagai kelebihan dan kekurangan
dibandingkan dengan rencana yang sudah dibuat.
6. Penelitian tindakan kelas harus benar-benar menunjuk adanya tindakan yang
dilakukan oleh sasaran tindakan yaitu peserta didik yang sedang belajar. Banyak
guru yang melakukan penelitian tindakan kelas tetapi hanya menyebut apa yang
dilakukan oleh guru sendiri.

Hopkins (Baskoro, 2008) menyebutkan ada 6 (enam) prinsip dasar yang


melandasi penelitian tindakan kelas diantaranya:
1. Tugas guru yang utama adalah menyelenggarakan pembelajaran yang baik dan
berkualitas. Untuk itu, guru memilki komitmen dalam mengupayakan perbaikan
dan peningkatan kualitas pembelajaran secara terus menerus. Dalam menerapkan
suatu tindakan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran ada kemungkinan
tindakan yang dipilih tidak/kurang berhasil, maka ia harus tetap berusaha mencari
alternatif lain. Dosen dan guru harus menggunakan pertimbangan dan
tanggungjawab profesionalnya dalam mengupayakan jalan keluar dari
permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran. Prinsip pertama ini
berimplikasi pada sifat penelitian tindakan sebagai suatu upaya yang
berkelanjutan secara siklustis sampai terjadinya peningkatan, perbaikan, atau
‘kesembuhan’ sistem, proses, hasil, dan sebagainya.
2. Meneliti merupakan bagian integral dari pembelajaran, yang tidak menuntut
kekhususan waktu maupun metode pengumpulan data. Tahapan-tahapan
penelitian tindakan kelas selaras dengan pelaksanaan pembelajaran, yaitu:
persiapan (planning), pelaksanaan pembelajaran (action), observasi kegiatan
pembelajaran (observation), evaluasi proses dan hasil pembelajaran (evaluation),
dan refleksi dari proses dan hasil pembelajaran (reflection). Prinsip kedua ini
menginsyaratkan agar proses dan hasil pembelajaran direkam dan dilaporkan
secara sistematik dan terkendali menurut kaidah ilmiah.
3. Kegiatan meneliti yang merupakan bagian integral dari pembelajaran, harus
diselenggarakan dengan tetap bersandar pada alur dan kaidah ilmiah. Alur pikir
yang digunakan dimulai dari pendiagnosisan masalah dan faktor penyebab
timbulnya masalah, pemilihan tindakan yang sesuai dengan permasalahan dan
penyebabnya, merumuskan hipotesis tindakan yang tepat, penetapan skenario
tindakan, penetapan prosedur pengumpulan data dan analisis data. Objektivitas,
reliabilitas, dan validitas proses, data, dan hasil tetap dipertahankan selama
penelitian berlangsung. Prinsip ketiga ini mempersyaratkan bahwa dalam
menyelenggarakan penelitian tindakan agar tetap menggunakan kaidah-kaidah
ilmiah.
4. Masalah yang ditangani adalah masalah-masalah pembelajaran yang riil dan
merisaukan tanggungjawab profesional dan komitmen terhadap pemerolehan
mutu pembelajaran. Prinsip ini menekankan bahwa diagnosis masalah bersandar
pada kejadian nyata yang berlangsung dalam konteks pembelajaran yang
sesungguhnya. Bila pendiagnosisan masalah berdasar pada kajian akademik atau
kajian literatur semata, maka penelitian tersebut dipandang sudah melanggar
prinsip keotentikan. Jadi,masalah harus di diagnosis dari kancah pembelajaran
yang sesungguhnya, bukan sesuatu yang dibayangkan akan terjadi secara
akademik.
5. Konsistensi sikap dan kepedulian dalam memperbaiki dan meningkatkan kualitas
pembelajaran sangat diperlukan. Hal ini penting karena upaya peningkatan
kualitas pembelajaran tidak dapat dilakukan sambil lalu, tetapi menuntut
perencanaan dan pelaksanaan yang sungguh-sungguh. Oleh karena itu, motivasi
untuk memperbaiki kualitas harus tumbuh dari dalam motivasi intrinsik, bukan
sesuatu yang bersifat instrumental.
6. Cakupan permasalahan penelitian tindakan tidak seharusnya dibatasi pada
masalah pembelajaran di ruang kelas, tetapi dapat diperluas pada tataran di luar
ruang kelas, misalnya: tataran sistem atau lembaga. Perspektif yang lebih luas
akan memberi sumbangan lebih signifikan terhadap upaya.

E. Kelebihan dan Kelemahan Penelitian Tindakan Kelas


Penelitian tindakan kelas sebagaimana jenis penelitian lainnya, memiliki
kelebihan dan kelemahan. Dengan mengetahui dan memahami kelebihan dan
kelemahan tersebut, diharapkan peneliti dapat mengurangi atau mengantisipasi
kekurangan tersebut dan mampu mengoptimalkan kelebihan tersebut. Shumsky
(Kunandar, 2011: 68-69) menyatakan kelebihan penelitian tindakan kelas adalah :
1. Kerja sama dalam penelitian tindakan kelas menimbulkan rasa memiliki.
2. Kerja sama dalam penelitian tindakan kelas mendorong kreativitas dan pemikiran
kritis dalam hal ini guru yang sekaligus sebagai peneliti.
3. Melalui kerja sama, kemungkinan untuk berubah meningkat.
4. Kerja sama dalam penelitian tindakan kelas meningkatkan kesepakatan dalam
menyelesaikan masalah yang dihadapi.

Kelemahan dari penelitian tindakan kelas adalah


1. Kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam teknik dasar penelitian tindakan
kelas pada pihak peneliti ( guru ). penelitian tindakan kelas yang lazimnya
dilakukan oleh guru, pelatih pengelolah, pengawas, kepala sekolah, widyaiswara
dan pihak-pihak lainnya yang selalu peduli akan ketimpangan atau kekurangan
yang ada dalam situasi kerjanya dan berkehendak untuk memperbaikinya. Karena
para praktisi ini biasanya berurusan dengan hal-hal yang praktis, mereka kurang
dilengkapi dengan pengetahuan dan keterampilan tentang teknik dasar penelitian
tindakan kelas. Hal ini diperparah oleh perasaan tentang kegiatan penelitian hanya
layak dilakukan oleh masyarakat kampus yang bergelut dengan kegiatan ilmiah,
sehingga para praktis (guru) pada umumnya kurang tertarik untuk melakukan
penelitian.
2. Berkenaan dengan waktu. Karena penelitian tindakan kelas memerlukan
komitmen peneliti untuk terlibat dalam prosesnya, faktor waktu ini dapat menjadi
kendala yang cukup besar.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) adalah suatu bentuk
self-inquiry kolektif yang dilakukan oleh para partisipan di dalam situasi social untuk
meningkatkan rasionalitas dan keadilan dari praktik social atau pendidikan yang
mereka lakukan, serta mempertinggi pemahaman mereka terhadap praktik dan situasi
di mana praktik itu dilaksanakan. Selain itu, penelitian tindakan kelas (Classroom
Action Research) adalah partisipatori, demokratis yang berkenaan dengan
pengembangan pengetahuan praktis untuk mencapai tujuan mulia manusia,
berlandaskan pandangan dunia partisipatori yang muncul pada momentum histori
sekarang ini.
Tujuan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) untuk
memecahakan permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas yang dialami langsung
dalam interaksi antara guru dengan siswa yang sedang belajar, meningkatkan
profesionalisme guru, dan menumbuhkan budaya akademik di kalangan para guru,
meningkatkan mutu isi, masukan, proses, dan hasil pendidikan dan pembelajaran di
sekolah, membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya dalam mengatasi masalah
pembelajaran dan pendidikan di dalam dan luar kelas, meningkatkan sikap
profesional pendidik dan tenaga kependidikan, dan menumbuh-kembangkan budaya
akademik di lingkungan sekolah sehingga tercipta sikap proaktif di dalam melakukan
perbaikan mutu pendidikan
Manfaat yang diperoleh dari penelitian tindakan kelas (Classroom Action
Research) adalah menghasilkan laporan-laporan penelitian tindakan kelas yang dapat
dijadikan bahan panduan bagi para pendidik (guru) untuk meningkatkan kulitas
pembelajaran, menumbuhkan kebiasaan, budaya, dan atau tradisi meneliti dan
menulis artikel ilmiah di kalangan pendidik, mewujudkan kerja sama, kaloborasi, dan
atau sinergi antar pendidik dalam satu sekolah atau beberapa sekolah untuk bersama-
sama memecahkan masalah dalam pembelajaran dan meningkatkan mutu
pembelajaran, meningkatkan kemampuan pendidik dalam upaya menjabarkan
kurikulum atau program pembelajaran sesuai dengan tuntutan dan konteks lokal,
sekolah, dan kelas, memupuk dan meningkatkan keterlibatan, kegairahan,
ketertarikan, kenyamanan, dan kesenangan siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran di kelas.
Objek yang menjadi fokus penelitian tindakan kelas adalah siswa, guru,
peralatan, hasil pembelajaran, lingkungan dan pengelolaan. Prinsip-prinsip penelitian
tindakan kelas adalah tugas guru yang utama adalah menyelenggarakan pembelajaran
yang baik dan berkualitas, meneliti, Kegiatan meneliti yang merupakan bagian
integral dari pembelajaran, masalah yang ditangani adalah masalah-masalah
pembelajaran yang riil dan merisaukan tanggung jawab profesional dan komitmen
terhadap pemerolehan mutu pembelajaran, Konsistensi sikap dan kepedulian dalam
memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran sangat diperlukan,
cakupan permasalahan penelitian tindakan tidak seharusnya dibatasi pada masalah
pembelajaran di ruang kelas
Kelebihan penelitian tindakan kelas adalah menimbulkan rasa memiliki,
mendorong kreativitas dan pemikiran kritis dalam hal ini guru yang sekaligus sebagai
peneliti, kemungkinan untuk berubah meningkat dan penelitian tindakan kelas
meningkatkan kesepakatan dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi. Kelemahan
dari penelitian tindakan kelas adalah kurangnya pengetahuan dan keterampilan dan
berkenaan dengan waktu.

B. Saran
Dengan memahami dan mengetahui penelitian tindakan kelas secara lebih
mendalam dapat membantu guru dalam memperbaiki mutu pendidikan dan
mempermudah menyelesaikan masalah yang dihadapi peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA

Adelia. 2014. Contoh Penelitian Tindakan Kelas Sekolah Dasar dan Cara Membuat
Penelitian Tindakan Kelas Sekolah Dasar. Tersedia pada
http:// adelia.blogspot.com/2014/13/contoh-penelitian-tindakan-kelas-
dan-cara-membuat-penelitian-tindakan-kelas-sekolah-dasar.html. Diakses pada
tanggal 29 September 2014.

Arikunto, Suharsimi dan Suhardjono. 2007. Penelitian Tindakan kelas. Jakarta: Bumi
Aksara.

Baskoro. 2008. Konsep Penelitian Tindakan Kelas. Tersedia pada


http://baskoro.blogspot.com/2008/12/konsep-penelitian-tindakan-
kelas.html. Diakses pada tanggal 29 September 2014.

Kunandar. 2011. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Rajawali Pers.

Ratih. 2012. Konsep Dasar Penelitian Tindakan Kelas. Tersedia pada


http://atih.blogspot.com/2012/14/konsep-dasar-penelitian-tindakan-kelas. Diaks
es pada tanggal 29 September 2014.

Wiriaatmadja, Rochiati. 2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT


Remaja Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai