Anda di halaman 1dari 1

Akuntansi keuangan.

Terdapat beberapa prinsip akuntansi yag diterapkan setelah


diperdebatkan terlebih dahulu mengenai dampak mengenai yang ditimbulkannya.
Beberapa hal yang kontraversial dari pernyataan standar akuntansi tersebut merupakan
contoh mengenai bagaimana prinsip akuntansi mempengaruhi perilaku. Contoh-contoh
tersebut meliputi: ”Bagaimana perlakuan atas kerugian akibat melemahnya mata uang
rupiah terhadap dolar?” dan ”bagaimana perlakuan atas kelebihan nilai pembayaran
kontrak utang dalam mata uang asing?”. Setelah mengalami proses perdebatan dari
berbagai kelompok (pemerintah, praktisi bisnis, akademisi) melahirkan ISAK
(Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan) No. 4 yang menginterpretasikan PSAK
(Peryataan Standar Akuntansi Keuangan) No. 10 mengenai transaksi dalam mata uang
asing. Dalam interpretasi tersebut dinyatakan bahwa kerugian yang ditimbulkan oleh
tigkat inflasi yang luar biasa (di atas 133%) dan melibatkan transaksi operasi dalam
mata uang dolar dapat dikapitalisasi oleh organisasi/perusahaan. Prinsip akuntansi
yang kontraversial lainnya termasuk perlakuan atas biaya penelitian dan
pengembangan, serta persyaratan pelaporan akuntansi atas inflasi yang mengharuskan
dibuatnya penyesuaian dalam laporan keuangan. Demikian pula halnya dengan
akuntansi untuk minyak dan gas bumi.

* Akuntansi perpajakan. Umumnya persyaratan pelaporan akuntansi perpajakan


dipandang rumit dan sulit bagi banyak pembayar pajak. Beberapa persyaratan telah
dikenakan tidak hanya kepada pembayar pajak, tetapi juga pada pihak lain seperti
karyawan dengan maksud untuk membuat hukum pajak lebih dipatuhi. Suatu
keharusan catatan yang rinci atas pengurangan beban bisnis merupakan contoh yang
paling baru dan kontraversial mengenai dampak perilaku dari persyaratan pelaporan
pajak. Yang dalam faktanya, catatan rinci tersebut tidak perlu dilaporkan tetapi
pembayar pajak dan penyusun pajak diharuskan untuk melaporkan bahwa catatan itu
disimpan dan tersedia untuk diperiksa.

Anda mungkin juga menyukai