Anda di halaman 1dari 3

NAMA : MAYA DWI YANI

STAMBUK : A 351 22 083


KELAS : C (PENDIDIKAN GEOGRAFI)
TUGAS : GEOMORFOLOGI

Peristiwa eksogenetik meliputi :

1. Pelapukan (weathering)
Pelapukan atau weathering (weather) merupakan perusakan batuan pada kulit
bumi karena pengaruh cuaca (suhu, curah hujan, kelembapan atau angin). Karena itu
pelapukan adalah penghancuran batuan dari bentuk gumpalan menjadi butiran yang
lebih kecil bahkan menjadi hancur atau larut dalam air. pelapukan dibagi dalam tiga
macam, yaitu pelapukan mekanis, pelapukan kimiawi dan pelapukan biologis.
• Pelapukan mekanis atau sering disebut pelapukan fisis adalah penghancuran
batuan secara fisik tanpa mengalami perubahan kimiawi. Penghancuran batuan
ini bisa disebabkan oleh akibat pemuaian, pembekuan air, perubahan suhu tiba-
tiba atau perbedaan suhu yang sangat besar antara siang dan malam. Untuk lebih
jelasnya bagaimana perubahan itu, perhatikan baik-baik berikut ini :
a. Akibat pemuaian
b. Akibat pembekuan air
c. Akibat perubahan suhu tiba-tiba
d. Perbedaan suhu yang besar antara siang dan malam
• Pelapukan kimiawi adalah pelapukan yang terjadi akibat peristiwa kimia.
Biasanya yang menjadi perantara air terutama air hujan. Tentunya anda masih
ingat bahwa air hujan atau air tanah selain senyawa H20, juga mengandung CO2
dari udara. Oleh karena itu mengandung tenaga untuk melarutkan yang besar,
apalagi jika air itu mengenai batuan kapur atau kasrt.
Batuan mudah larut oleh air hujan. Oleh karena itu jika anda perhatikan pada
permukaan batuan kapur selalu ada celah-celah yang arahhnya tidak beratuan.
Hasil pelapukan kimiawi didaerah karst biass menghasilkan karren, ponor,
sungai bawah tanah, stalagit, tiang-tiang kapur, stalagmite, atau gua kapur.
• Pelapukan biologis atau disebut juga pelapukan organis terjadi akibat proses
organis. pelakunya adalah makhluk hidup, bisa oleh tumbuh-tumbuhan, hewan,
atau manusia. Akar tumbuh-tumbuhan bertambah panjang dapat menembus dan
menghancurkan batuan, karena akar mampu mencengkeram batuan. bakteri
merupakan media penghancuran batuan yang ampuh. cendawan dan lumut yang
menutupi permukaan dan menghisap makanan dari batu bisa menghancurkan
batuan tersebut.
2. Pengikisan (erosion)
Erosi dari bahasa latin erosionem”menggerogoti” atau disebut juga pengikisan
adalah suatu peristiwa yang terjadi secara alami oleh pengikisan padatan(sedimen,
tanah, batuan, dan paritkel lainnya) akibat transportasi oleh angin, tanah dan material
lain dibawah pengaruh gravitasi atau oleh makhluk hidup semisal hewan yang membuat
liang atau pertumbuhan akar tanaman yang mengakibatkan retakan tanah dalam hal ini
disebut bio-erosi.
Secara umum erosi melibatkan tiga proses yaitu pelepasan (detachment), transformasi
(transformation), dan pengendapan (sedimentation).
Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), erosi adalah sebuah kondisi
pengikisan permukaan bumi oleh tenaga yang melibatkan pengangkatan benda-benda
seperti air mengalir, es angin, dan gelombang atau arus. Erosi atau pengikisan
merupakan sebuah proses perpindahan massa batuan dari satu tempat ketempat lainnya
yang dibawa oleh tenaga pengangkut yang bergerak di atas bumi.
3. Pengangkutan (Mass Wasting)
Menurut Djauhari Nor dalam buku geomorfologi(2014), mass wasting adalah
perpindahan tanah, regolitih serta batuan yang diakibatkan oleh adanya gaya gravitasi
dengan cara rayapan, aliran, rebahan ataupun jatuhan. Mass wasting lumrah terjadi
didaerah lereng pegunungan.
Pemborosan massal adalah sistem pengangkutan massa puing-puing batuan
menuruni lereng akibat pengaruh langsung tenaga gravitasi.
4. Pengendapan (sidemintation)
Sedimentasi adalah proses mengendapnya material hasil erosi disuatu tempat
tertentu. Pengendapan material dapat diakibatkan oleh air, angin, es atau gletser pada
suatu cekungan yang kemudian membentuk jenis batuan baru yang dinamakan batuan
sedimen.
Endapan-endapan yang terkumpul menjadi batuan baru terdiri dari komponen abiotik,
seperti tanah dan pasir yang berasal dari pelapukan atau pengikisan dalam jangka waktu
yang lama.

Anda mungkin juga menyukai