Anda di halaman 1dari 7

Tugas Resume 7 mata kuliah Manajemen Eksplorasi Geofisika

Nama : Iswatun Khazanah


NIM : H061181004

DURATION COST TRADE OFF

Pengertian Time Cost Trade Off


Time Cost Trade Off (TCTO) merupakan metode yang digunakan untuk melakukan percepatan
guna memperoleh biaya dan durasi optimal. Analisa Time Cost Trade Off, atau yang lebih dikenal
dengan TCTO, adalah salah satu cara untuk menyelesaikan problem apabila suatu proyek
mengalami keterlambatan, sebab di dalam TCTO terdapat alternatif untuk mengatasi
keterlambatan dan mengkompres jaringan kerja yaitu salah satunya dengan menggunakan
penambahan jam kerja (lembur), penambahan tenaga kerja dan kombinasi dari keduanya
Tujuan Time Cost Trade Off
Tujuan dari metode ini adalah mempercepat waktu penyelesaian proyek dan menganalisis sejauh
mana waktu dapat dipersingkat dengan penambahan biaya yang minimum terhadap kegiatan yang
dapat dipercepat waktu pekerjaannya. Sehingga dapat diketahui percepatan yang paling
maksimum dan biaya yang paling minimum. Metode ini memberikan solusi alternatif kepada
perencana proyek untuk menyusun perencanaan yang terbaik sehingga dapat mengoptimalkan
waktu dan biaya dalam penyelesaian proyek.
Tujuan proyek diselesaikan dalam waktu tertentu untuk :
● Menyelesaikan proyek dalam tanggal tenggat waktu yang telah ditentukan
● Memulihkan penundaan awal
● Menghindari kerusakan yang dilikuidasi
● Sumber daya gratis lebih awal untuk proyek lain
● Menghindari kondisi cuaca buruk yang dapat mempengaruhi produktivitas
● Mendapatkan bonus penyelesaian awal
● Meningkatkan arus ke kas proyek
Durasi kegiatan dapat dikurangi dengan salah satu tindakan berikut :
● Menerapkan pekerjaan bergilir ganda
● Jam kerja diperpanjang
● Menawarkan pembayaran insentif untuk meningkatkan produktivitas
● Bekerja pada akhir pekan dan hari libur
● Menggunakan sumber daya tambahan
● Menggunakan material dengan metode pemasangan yang lebih cepat
Biaya Proyek
Biaya yang digunakan di proyek adalah biaya total yang merupakan penjumlahan dari:
a. Biaya langsung (direct cost)
Biaya langsung secara umum menunjukkan biaya tenaga kerja (menggaji buruh, mandor, pekerja),
material dan bahan yang diperlukan, peralatan, dan biaya untuk pemakaian peralatan yang
mempunyai hubungan erat dengan aktivitas proyek.
b. Biaya tidak langsung (indirect cost)
Biaya tidak langsung tidak dapat dihubungkan dengan paket kegiatan dalam proyek. Biaya tidak
langsung secara langsung bervariasi dengan waktu, oleh karena itu pengurangan waktu akan
menghasilkan pengurangan dalam biaya tidak langsung.
Hubungan Waktu dan Biaya Perencanaan Proyek
Secara umum trade-off antara waktu dan biaya langsung untuk menyelesaikan suatu aktivitas;
semakin murah sumber daya, semakin besar durasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu
aktivitas. Memperpendek durasi suatu kegiatan biasanya akan meningkatkan biaya langsungnya
yang terdiri dari: biaya tenaga kerja, peralatan, dan bahan.
- Waktu Normal (normal duration) merupakan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan
kegiatan sampai selesai dengan tingkat produktivitas normal.
- Waktu Dipercepat (crash duration) merupakan waktu tersingkat untuk menyelesaikan
suatu kegiatan yang secara teknis masih memungkinkan.
- Biaya Normal (normal cost) adalah biaya langsung yang diperlukan untuk menyelesaikan
kegiatan dengan kurun waktu normal.
- Biaya untuk Waktu Dipercepat (crash cost) adalah jumlah biaya langsung untuk
menyelesaikan pekerjaan dengan kurun waktu tersingkat.
Lamanya waktu penyelesaian proyek berpengaruh besar dengan pertambahan biaya proyek secara
keseluruhan. Maka dari itu dibutuhkan laporan progress harian/ mingguan/ bulanan untuk
melaporkan hasil pekerjaan dan waktu penyelesaian untuk setiap item pekerjaan proyek. Dan
dibandingkan dengan waktu penyelesaian rencana agar waktu penyelesaian dapat terkontrol setiap
periodenya.
Selain itu, biaya-biaya konstruksi proyek perlu dikelompokkan agar dalam analisa perhitungan
earned value. Menurut Asiyanto (2005), Biaya konstruksi memiliki unsur utama dan faktor yang
perlu dipertimbangkan dalam kegiatan pengendalian. Unsur utama dari biaya konstruksi adalah
biaya material, biaya upah dan biaya alat.

Grafik Hubungan Waktu-Biaya Normal dan Dipersingkat untuk Satu Kegiatan (Sumber:
Soeharto, 1995)

Langkah - Langkah Analisis Time Cost Trade-off

Dalam proses mempercepat penyelesaian proyek dengan melakukan penekanan waktu


aktivitas, diusahakan agar biaya yang ditimbulkan seminimal mungkin. Disamping itu harus
diperhatikan pula bahwa penekanannya hanya dilakukan pada aktivitas-aktivitas yang ada pada
lintasan kritis. Langkah-langkah analisisnya sebagai berikut:
a) Menyusun jaringan kerja proyek, mencari lintasan kritis dan menghitung
cost slope tiap aktivitas.
b) Melakukan kompresi pada aktivitas yang berada pada lintasan kritis dan
mempunyai cost slope terendah.
c) Menyusun kembali jaringan kerja.
d) Mengulangi langkah kedua, dimana langkah kedua akan berhenti bila terjadi penambahan
lintasan kritis dan bila terdapat lebih dari satu lintasan kritis, maka langkah kedua
dilakukan secara serentak pada semua lintasan kritis dan perhitungan cost
slope dijumlahkan.
e) Langkah dihentikan bila terdapat salah satu lintasan kritis dimana aktivitas-aktivitasnya
telah jenuh seluruhnya (tidak mungkin dikompres lagi) sehingga pengendalian biaya telah
optimum.

Cara Mempercepat Durasi Proyek /Crashing

1. Penambahan jumlah tenaga kerja


2. Penjadwalan kerja lembur
3. Penambahan peralatan
4. Metode konstruksi di lapangan

Pertimbangan Melakukan Crashing

1. Pertimbangan utama adalah untuk menentukan aktivitas mana yang perlu dipercepat (44%)
2. Mencari aktivitas kritis yang dapat diperpendek dengan tambahan biaya per unit waktu
yang terkecil (85%).
3. Memperhatikan waktu normal dan waktu crash serta biaya yang berhubungan dengan
aktivitas (78%).

Terminologi Time Cost Trade Off

Crash Duration
Crash duration merupakan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan setelah
dilakukan penambahan jam kerja (lembur) dan kapasitas alat. Sebelum menghitung crash duration
perlu dicari produktivitas harian, produktivitas tiap jam, dan produktivitas harian sesudah crash
(percepatan).
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒
Crash duration = 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛

Contoh perhitungan crash duration: Aktivitas C (pekerjaan dinding dan plat lantai beton) untuk
pembesian
11906,47 𝑘𝑔
Crash duration = (190,41 𝑥 10)𝑘𝑔/ℎ𝑎𝑟𝑖 = 4,38 hari

Cost Slope
Cost slope merupakan penambahan biaya langsung per satuan waktu. Pada dasarnya perlu dicari
kegiatan kritis yang akan dipercepat yang memiliki cost slope yang terkecil.
Rumus untuk menghitung cost slope
Cost slope = (𝐶𝑟𝑎𝑠ℎ 𝐶𝑜𝑠𝑡−𝑁𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙 𝐶𝑜𝑠𝑡) ÷ (𝑁𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙 𝐷𝑢𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛−𝐶𝑟𝑎𝑠ℎ 𝐷𝑢𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛).

Menentukan Aktivitas yang akan di Crashing


• Misalkan sebuah kegiatan dapat diselesaikan dalam waktu normal 10 satuan waktu dengan
biaya $400
• Bila dipercepat menjadi 5 satuan waktu maka biaya akan naik menjadi $800
• Titik crash menunjukkan waktu maksimum suatu aktivitas dapat dipercepat

• Garis yang menghubungkan titik crash dan titik normal adalah slope / kemiringan
• Dengan mengetahui slope aktivitas, dapat ditentukan aktivitas kritis mana yang dapat
dipercepat
• Semakin kecil slope biaya dari suatu aktivitas, maka semakin kecil biaya untuk
mempercepat aktivitas tersebut.
Dalam Penerapan TCTO memerlukan perhitungan crash duration dan crash cost. Untuk
menghitung crash cost dan crash duration maka perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Penyusunan Network Diagram


Penyusunan network diagram berdasarkan durasi tiap-tiap pekerjaan, analisa durasi
dihitung dari kemampuan produksi dari peralatan maupun pekerja.
2. Menganalisa Aktivitas Sisa Pekerjaan
Analisa dilakukan pada aktivitas sisa pekerjaan yang mengalami keterlambatan, diketahui
dari time schedule berdasarkan laporan kemajuan proyek mingguan. Setelah dilakukan
analisa, didapatkan waktu normal (normal duration) penyelesaian aktivitas sisa pekerjaan
serta aktivitas pekerjaan yang berada di lintasan kritis. Pekerjaan yang berada di lintasan
kritis digunakan dalam menghitung percepatan waktu dan biaya.
3. Penerapan Skenario Crashing
Perhitungan crash cost dan crash duration menggunakan beberapa alternatif percepatan
yaitu penambahan jumlah tenaga kerja, jam kerja serta penambahan peralatan dan
jam kerja(kombinasi) pada beberapa item pekerjaan yang memungkinkan untuk
melakukan penambahan. Dari beberapa alternative tersebut, dipilih salah satu
alternative yang lebih tepat untuk diterapkan, sehingga mendapatkan total biaya dan
waktu yang paling optimum.
4. Penerapan Analisa Pertukaran Waktu dan Biaya
Langkah-langkah analisa pertukaran waktu dan biaya, sebagai berikut:
- Menentukan normal cost upah/jamuntuk semua kegiatan.
- Menentukan crash duration dan crash cost kegiatan
- Perhitungan cost slope untuk semua aktivitas
- Perhitungan cost slope terendah pada aktivitas kritis
- Melaksanakan TCTO dengan bantuan program komputer
- Menentukan waktu dan biaya optimum
5. Mengevaluasi Hasil Analisa TCTO
Setelah dilakukan analisa TCTO maka didapatkan output berupa beberapa waktu dan biaya
proyek yang baru. Dari sekian banyaknya waktu penyelesaian proyek yang baru, dipilih
waktu penyelesaian proyek yang optimum dengan biaya yang minimum.
6. Membandingkan Biaya Percepatan Dengan Besarnya Denda Akibat Keterlambatan
Dari hasil analisa waktu dan biaya setelah dilakukan percepatan diperoleh waktu dan
biaya optimum penyelesaian proyek. Besarnya biaya optimum hasil percepatan
dibandingkan dengan besarnya denda akibat keterlambatan. Pembandingan dilakukan
dengan tujuan untuk mengetahui apakah besarnya biaya percepatan lebih besar
dibandingkan dengan denda yang harus dibayarkan karena keterlambatan.

Total denda = total waktu keterlambatan x denda per hari akibat keterlambatan

Anda mungkin juga menyukai