Anda di halaman 1dari 25

TUGAS BESAR 1

ASPEK HUKUM DALAM PEMBANGUNAN

DOSEN PEMBIMBING :

LILY KHOLIDA, S.T, M.T, PMP

DISUSUN :

MUCHAMAD NUR AMIN - 41120110004

FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU

BUANA2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmatnya sehingga penulis dapat menyusun makalah tentang
" Proyek pembangunan Sekolah Tinggi Kesehatan Dan Akademi Kebidanan “ Siti Khodijah “ Muhammadiyah."
dengan sebaik-baiknya.

Makalah yang saya kerja merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh oleh semua mahasiswa Program
Studi Teknik SipiI Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana Jakarta.

Adapun maksud dan tujuan pembuatan makalah ini adalah agar mahasiswa dapat mengamati / Analisa pekerjaan di
lapangan secara langsung dan dapat membandingkan antara teori yang didapat dibangku kuliah dengan realita di
lapangan yang biasanya bersifat praktis.

Penulisan Makalah ini bertujuan agar mahasiswa memperoleh pengetahuan yang lebih banyak tentang pelaksanaan
pekerjaan pembangunan dan permasalahan - permasalahan yang mungkin timbul di lapangan.

Saya menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna hal ini disebabkan karena keterbatasan
pengetahuan, Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
laporan ini dan semoga dapat bermanfaat bagi insan teknik sipil khususnya dan semua pihak pada umumnya.

Jakarta, 30 Maret 2022

MUCHAMAD NUR AMIN

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

Salah satu tujuan pendidikan Program Studi Sarjana Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana Jakarta
adalah mencetak tenaga kerja yang profesional. Untuk mencapai tujuan tersebut tidaklah cukup jika mahasiswa
hanya menerima pendidikan di bangku kuliah saja. Maka dalam upaya untuk memperluas pengetalman pada
mahasiswa dan menambah pengalaman, diadakan suatu program yaitu Kerja Praktek.
Kerja Praktek ini dimaksudkan untuk menjalin hubungan komunikasi antara mahasiswa dengan masyarakat jasa
konstruksi. Dengan dilakukannya pengamatan di lapangan, mahasiswa akan mengenal situasi dan kondisi yang
mempengaruhi pelaksanaan proyek, di mana secara tidak langsung akan memberikan informasi tentang keberadaan
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana Jakrta, sehingga pada akhirnya nanti akan
memberikan peluang lapangan kerja baru terutama lulusan Sarjana Teknik Sipil.
Untuk itu saya mengambil materi untuk makalah ini tentang Proyek pembangunan Sekolah Tinggi Kesehatan Dan
Akademi Kebidanan “ Siti Khodijah “ Muhammadiyah
Dengan menghitung anggaran biaya dan koefisien waktu

1.LATAR BELAKANG
Proyek pembangunan Sekolah Tinggi Kesehatan Dan Akademi Kebidanan “ Siti Khodijah “ Muhammadiyah
ini adalah dengan menggunakan perhitungan normal dan pelaksanaannya menggunakan HCS ( HOLLOW
CORE SLAB ) . Tujuan penyusunan tugas akhir ini adalah merencanakan perhitungan pengendalian proyek (
biaya dan waktu ) dengan cara pemampatan waktu, karena dengan perencanaan pemampatan waktu di
harapkan bisa menyelesaikan proyek lebih awal dan dapat memperkirakan apakah keuntungan / laba jauh
lebih besar di bandingkan dengankeuntungan perhitungan normal

RUMUSAN MASALAH
• Apakah proyek dapat dipercepat dengan melakukan crashing ?
• Berapa biaya dan waktu optimum proyek untuk melakukan percepatan?
• Berapa biaya yang dibutuhkan untuk mempercepat proyek pada saat durasi percepatan
maksimum ?
• Mengelola dan mempertimbangkan Penggunaan dana pinjaman / investasi sebagai sumber
pembiayaan proyek , dan apakah akan memberikan keuntungan atau kerugian
• Mengetahui apakah alternatif-alternatif yang telah dibuat sudah menghasilkan optimalisasi
waktu, minimalisasi biaya dan keuntungan financial dari sumber pembiayaan yang berupa dana
pinjaman dari bank

MAKSUD DAN TUJUAN


• Mengetahui apakah proyek dapat dipercepat dengan melakukan crashing
• Menghitung biaya dan waktu optimum proyek untuk melakukan percepatan?
• Berapa biaya yang dibutuhkan untuk mempercepat proyek pada saat durasi percepatan
maksimum ?
• Mengetahui alternatif / cara untuk memampatkan waktu pelaksanaan.
• Mampu mengelola dan mempertimbangkan Penggunaan dana pinjaman sebagai sumber
pembiayaan proyek , dan apakah akan memberikan keuntungan atau kerugian
Ruang Lingkup dan Batasan Masalah
• Alternatif kompresi yang dipakai yaitu : Penambahan jam kerja (lembur), Penambahan tenaga
kerja
• Pekerjaan yang akan dianalisa yaitu pada pekerjaan minggu Pertama bulan September atau
setelah progress 2.47 %. Pekerjaan tersebut meliputi pekerjaan Pondasi ( poer dan sloof ),
Pekerjaan Pembetonan ( kolom, balok,plat lantai HCS danNon HCS,tangga )
• Metode yang di gunakan adalah metode Time Cost Trade Off ( TCTO )
• Analisa keuntungan dari sumber dana pinjaman menggunakan perhitungan NPV ( net present
value )
• Perencanaan pembiayaan di rencanakan dari sumber dana dari pinjaman/biaya sendiri (
investasi )
1. PERHITUNGAN COST SLOPE
Menurut Soeharto, 1999, hubungan antara biaya - waktu normal dan dipersingkat dapat digambarkan
sebagaiberikut :

Biaya

Biaya crash
Cost slope

Biaya Normal

Waktu crash Waktu normal

CRASH COST-NORMAL CROST


COST SLOPE =

NORMAL DURATION-COST DURATION

perbandingan antara pertambahan biaya dengan percepatan waktu penyelesaian


ANALISA TIME COST TRADEOFF
Menurut Soeharto, 1999, Total biaya proyek adalah sama dengan jumlah biaya langsung ditambah dengan
biaya tidak langsung. Keduanya berubah sesuai dengan waktu dan kemajuaN proyek.
Meskipun tidak dapat diperhitungkan dengan rumus tertentu, tapi pada umumnya makin lama proyek berjalan maka
makin tinggi komulatif biaya tidak langsung yang diperlukan

biaya

titik rendah total biaya proyek

Biaya proyek optimal biaya tidak langsung

Biaya normal biaya langsung

Biaya optimal kurun waktu

GRAFIK BIAYA OPTIMUM

EARNED VALUE ANALISIS


• Earned value analysis adalah suatu metode yang digunakan untuk mengukur performa proyek.
EVA mengindikasikan berapa besar seharusnya budget yang harus dikeluarkan, sesuai dengan
pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan.
• The budgeted cost of work scheduled (BCWS)
proporsi biaya yang direncanakan untuk dipergunakan oleh sebuah aktivitas
• The actual cost of work performanced (ACWP)
total biaya aktual yang terjadi selama melaksanakan penyelesaian aktivitas

• The budgeted cost of work performance (BCWP)


prosentase dari budget yang seharusnya dikeluarkan sesuai dengan performa yang telah dicapai
untuk menyelesaikan suatu aktivitas

ANALISA INVESTASI
Analisa investasi yang di gunakan adalah mencari nilai sekarang NPV = P (
P/F,i%,n )

PENGUMPULAN DATA

• Jadwal pelaksanaan yang berupa diagram balok dan kurva S dengan total durasi 180
hari ( 6 Bulan )
• Rencana anggaran biaya dengan total biaya Rp. 8.165.461.000
• Analisa harga satuan Proyek Pembangunan Gedung sekolah Tinggi
Kesehatan dan Akademi Kebidanan Muhammadiyah
• Data pelengkap berupa denah dan gambar Proyek Pembangunan Gedung sekolah
Tinggi Kesehatan dan Akademi Kebidanan Muhammadiyah
• Laporan Mingguan Proyek Pembangunan Gedung sekolah Tinggi Kesehatan dan Akademi
Kebidanan Muhammadiyah
• Detail jadwal pelaksanaan, RAB

TINJAUAN PERMASALAHAN

• Alternatif 1 ( penambahan jam kerja )


Yaitu perhitungan dengan menggunakan Metodologi Percepatan / Pemampatan waktu ( Time
Cost Trade Off ) Dengan penambahan jam kerja lembur
• . Alternatif 2 ( Penambahan tenaga kerja )
Yaitu perhitungan dengan menggunakan Metodologi Percepatan / Pemampatan waktu ( Time
Cost Trade Off ) Dengan penambahan tenaga kerja
• Hasil analisa TCTO di gunakan dalam perhitungan investasi

PROSES PERHITUNGAN

- Identifikasi aktivitas dari pekerjaan yang ada


- Cek hubungan antar aktivitas dalam time schedule yang didapat
- Memberikan kode pada tiap – tiap aktivitas sebagai identitas
- Menghitung produktivitas pekerja
- Menentukan durasi tiap-tiap aktivitas berdasarkan produktivitas harian pekerja
- Menyusun Network diagram sesuai dengan urutan waktu pelaksanaan aktivitas sisa
- Menentukan lintasan kritis dari Network diagram tersebut
- Menentukan alternative kompresi yang mungkin untuk tiap-tiap aktivitas untuk mendapatkan
- Menghitung produktivitas setelah percepatan yang diperoleh
- Menentukan crash duration dan crash cost
- Menentukan cost slope masing – masing aktivitas
- Analisa TCTO dari lintasan kritis yang sudah didapat dimulai dari aktivitas yang
mempunyai cost slope terendah
- Dibuat grafik hubungan waktu dan biaya dari hasil pengompresian durasi proyek
- Menghitung berapa biaya dan waktu optimum untuk penyelesaian proyek
- Menghitung berapa biaya yang diperlukan untuk mempercepat proyek hingga didapat
durasi percepatan maksimal
- Analisa keuntungan dari sumber dana pinjaman menggunakan perhitungan NPV (
nilai set present value )
-

1. DATA PROYEK

• Nama : PEMBANGUNAN SEKOLAH TINGGI KESEHATAN DAN


AKADEMI KEBIDANAN “ SITI KHODIJAH “ MUHAMMADIYAH JATIM
• Pemilik Proyek : Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur
• Alamat Proyek : Desa Pilang Kecamatan Wonoayu Sidoarjo Jatim
• Luas Bangunan : 918 m2
• Jumlah lantai : 4 lantai
• Struktur Bawah : Pondasi Tiang Pancang
• Strukture atas : Plat lantai precast HCS ( Hollow core slab )

Sumber :
Dana
9 Biaya Swakelola: Rp. 8.165.461.000 ( Delapan Milyar Seratus Ena
.Juta Empat
Fisik Ratus Enam puluh
LimaSatu Ribu
Rupiah )
2. ASUMSI DAN BATASAN

- Keadaan normal jam kerja yang digunakan adalah 8 jam / hari.


- Dalam 1 minggu bekerja selama 6 hari dengan libur hari Minggu.
- Data analisa waktu diperoleh dari scheduling.
- Percepatan durasi dilaksanakan pada aktivitas-aktivitas pekerjaan struktur ( pekerjaan - pembetonan
dan pondasi )
- Waktu pelaksanaan pada proyek ini yang dihitung hanya pekerjaan struktur .
2. Analisa Waktu Pelaksanaan Proyek
contoh perhitungan analisa waktu ( perhitungan dapat di lihat pada tabel 4.1 dan 4.2 )

Volume = 7.8 m3
Produktivitas tenaga kerja tiap regu = 0,09
Jumlah regu m3
Waktu
= 4 regu
7,8
4x0,0
9
= 21,66 hari  21
hari
1. BESAR BIAYA AKTIVITAS PROYEK
- Biaya langsung ( Direct cost )
biaya yang langsung berhubungan dengan konstruksi / bangunan. Biaya langsung didapat dengan mengalikan
volume / kwantitas suatu pekerjaan dengan harga satuan (unit cost) pekerjaan tersebut
- Biaya tak langsung ( Indirect cost )
biaya untuk kejadian – kejadian yang mungkin bisa terjadi, dan mungkin tidak/ tak terduga
2. PERHITUNGAN COST SLOPE

penyelesaian
contoh : cost slope pada alternatif 1 ( penambahan jam kerja )

Cc Nc Rp.45.355.160,58 Rp.27.945.213,92
Nd Cd 21hari 15hari
• 3. ANALISA TIME COST TRADE OFF

Total Biaya Percepatan = Biaya Langsung + Biaya Tidak Langsung


• Contoh Perhitungan Total Biaya Setelah Percepatan :
Cost slope terendah pada waktu normal terdapat pada aktivitas H = Rp. 154.836
Pemampatan sebesar 2hari,
Durasi Pemampatan = 7 – 2 = 5 hari
Penambahan biaya akibat pemampatan = 5 x Rp. 154.836
Total biaya Langsung adalah = Rp 7.681.604.910,97 + (5 x Rp. 154.836)
= Rp 7.681.605.685,15
Biaya Tak Langsung proyek (dari tabel 5.4) adalah sebesar Rp. 378.193.500 dengan Biaya tak langsung
perhari sebesar Rp. 2.101.075 /hari. Hal ini berarti setiap kali proyek berkurang 1 hari pelaksanaan,
maka biaya tak langsung juga berkurang 1 hari.
• BiayaTaklangsung = Biaya tak langsung (180 hari) - biaya tak langsung (1 hari)
= Rp. 378.193.500 - Rp. 2.101.075
= Rp. 376.092.425
• Sehingga untuk tahap 1 alternatif 1, Total Biayanya adalah :
TotalBiaya = Biaya Langsung (98 hari) + Biaya Tak Langsung (179 hari)
= Rp 7.681.604.910,97 9 + Rp. 376.092.425
= Rp. 8.057.698.110,15
untuk perhitungan dapat di lihat pada tabel 5.8

• Setelah biaya langsung, biaya tidak langsung dan biaya total proyek diketahui maka
selanjutnya dibuat grafik hubungan antar ketiga biaya tersebut sesuai dengan durasi
masing- masing.
• Dari grafik tersebut dapat diketahui berapa biaya dan waktu maksimum untuk
penyelesaian proyek yaitu Rp. 8.049.148.459 dengan durasi percepatan 61hari
GAMBAR 5.1. GRAFIK BIAYA-WAKTU ALTERNATIF 1

Rp18,000,000,00

0.00

Rp16,000,000,00

0.00 Tota
l
Rp14,000,000,00 cost

Rp8,000,000,00

0.00

Rp6,000,000,00

0.00

Rp4,000,000,00

0 20 40 60 80 100 120
ANALISA INVESTASI
Ilustrasi Ilustrasi investasi

Nilai manfaat gedung

HASIL
INVESTASI
DURASI INVESTASI 10 TAHUN

Nilai fisik
Nilai perawatan gedung,dl
proyek
Peraturan Jasa Kontruksi
Berjalannya pelaksanaan proyek pembangunan suatu gedung tidak lepas dari
campur tangan masyarakat sekitar pembangunan proyek. Peran masyarakat sekitar
dalam proyek pembangunan suatu gedung cukup jelas. Untuk itu proyek pembangunan
suatu gedung harus sepengetahuan masyarakat setempat dan juga mendapat ijin agar
proses pembangunan dapat berjalan lancar, Hal ini tercantum di dalam pasal 42 ayat
(1) UU No.28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung, yang berbunyi
"Peran masyarakat dalam penyelenggaraan bangunan gedung dapat :
a. Memantau dan menjaga ketertiban penyelenggaraan;
b. Memberi masukan kepada Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah dalam
penyempumaan peraturan, pedoman, dan standar teknis dibidang bangunan
gedung;
c. Menyampaikan pendapat dan pertimbangan kepada instansi yang berwenang
terhadap penyusunan rencana tata bangunan dan lingkungan, rencana teknis
bangunan gedung tertentu, dan kegiatan penyelenggaraan yang menimbulkan
dampak penting terhadap lingkungan;
d. Melaksanakan gugatan perwakilan terhadap bangunan gedung yang mengganggu,
meruglkan, dan/atau membahayakan kepentingan umum."

Proses Pembuatan Kontrak Kontruksi


Pelaksanaan pekerjaan merupakan perwujudan yang nyata dari rencana-rencana
yang dirancang oleh perencana sesuai dengan keinginan dari pemberi tugas pada tahap
awal. Pada tahap ini diperlukan kerjasama dan koordinasi dari semua pihak terkait, baik
perencana, pemberi tugas, pengawas maupun kontraktor. Kerja sama yang baik dapat
menghasilkan suatu kerja yang efektif dan efesien terutama dalam pengaturan sumber
daya yang ada. Sumber daya ini meliputi : tenaga kerja, bahan-bahan, dan alat-alat yang
digunakan di dalam proyek ini dengan manajemen yang baik, maka dapat dicapai hasil
yang optimal. Pelaksanaan pekerjaan didasarkan atas Rencana Kerja dan Syarat- syarat
(RKS) yang telah ditetapkan dan disetujui pada waktu penandatanganan naskah
kontrak kerja.
Pada tahap pelaksanaan pekeIjaan merupakan pekerjaan yang memerlukan tenaga
ekstra.
Karena baik buruknya hasil dari suatu pekerjaan dituntut dalam pekerjaan ini.
Dalam pelaksanaan pekerjaan terdapat syarat-syarat yang harus dipatuhi dalam
pelaksanaan, sehingga dapat dihasilkan bangunan sesuai dengan rencana, syarat-syarat
tersebut adalah sebagai :
a. Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).
b. Berita acara penjelasan pekerjaan.
c. Gambar rencana.
d. Penjelasan dan petunjuk dari pengawas pekerjaan selama pelaksanaan pekerjaan.
BAB III ADMINISTRASKONTRAK

Struktur Organisasi Proyek


Unsur yang terkait dalam pelaksanaan Proyek Pembangunan Gedung Showroom Sriwijaya
Semarang terdiri dari :

Pemilik proyek

Pemilik proyek adalah orang atau badan hukum baik pemerintah atau swasta, yang
memberikan pekerjaan dan membiayai seluruh biaya proyek dalam suatu pelaksanaan proyek.
Dalam Proyek Pembangtman Gedung Showroom Sriwijaya Semarang, yang bertindak sebagai
sebagai pemilik proyek adalah PT. Concordia Computer
Adapun tugas dan wewenang pemilik proyek adalah:
• Mempunyai wewenang penuh terhadap keseluruhan proyek.
• Menunjuk dan memberikan tugas kepada konsultan perencana untuk merencanakan
proyek.
• Memmjuk tim pelaksana (kontraktor) untuk melaksanakan proyek tersebut.
• Menunjuk pengawas proyek untuk mengawasl secara langsung pelaksanaan proyek.
• Menyediakan sejumlah dana yang diperlukan untuk terwujudnya suatu proyek.
• Mengadakan kesepakatan terlebih dulu dengan perencana, pengawas, dan pihak
pelaksana mengenai tugas, kewajiban dan tanggung jawab masing-masing pihak
sesuai dengan aturan yang telah disepakati.

Perencana
Konsultan Perencana adalah suatu badan atau perorangan yang dipercaya dan ditunjuk oleh
pemberi tugas, dimana badan ini mempunyai keahlian tertentu dan ahli dalam membuat
perencanaan suatu proyek, gambar - gambar kerja beserta penaksiran Rencana Anggaran Biaya
serta memberi nasehat dan jasa yang berhubungan dengan perencanaan dibidang teknik
bangunan. Pada proyek ini yang ditunjuk sebagai perencana sipil.
Adapun tugas dan wewenang konsultan perencana adalah :
• Membuat perencanaan lengkap dari proyek yang akan dibangun sesuai dengan
permintaan pemilik proyek.
• Mengadakan penyelidikan awal yang meliputi pengumpulan data lapangan serta
penyelidikan tanah. Memberi usulan - usulan dan saran kepada pemberi tugas
sehubungan dengan perencanaan proyek.
• Memberi penjelasan kepada pelaksana dan pengawas lapangan bila ada hal-hal yang
kurang jelas dalam gambar bestek.
• Bertanggung jawab sepenuhnya atas hasil perencanaan yang telah dibuatnya apabila
sewaktu- waktu terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
3.1.1. Pelaksana proyek
Secara umum pelaksana proyek disebut kontraktor, yaitu orang atau badan usaha baik
swasta maupun instansi pemerintah yang dinyatakan menang dalam pelelangan dan
telah mengadakan peIjanjian dengan pemilik proyek untuk melaksanakan suatn proyek
dibawah persyaratan-persyaratan yang disetujui.
Pada Proyek pembangunan Sekolah Tinggi Kesehatan Dan Akademi Kebidanan “
Siti Khodijah “ Muhammadiyah . Dalam proses konstruksi, pelaksana menunjuk
beberapa badan us aha konstruksi sebagai rekanan tmtuk menangani sub-pekerjaan
dalam proyek ini (berperan seperti sub kontraktor). Dalam pelelangan tersebut
didapatkan kontraktor sebagai peleksana pekerjaan.
Adapun tugas, wewenang dan tanggung jawab pelaksana adalah sebagai berikut:
a. Berkewajiban melaksanakan pekerjaan yang dibebankan sesuai dengan gambar
bestek, perhitungan, dan peraturan sesuai persyaratan yang telah ditentukan dalam
dokumen kontrak, yang meliputi ketentuan-ketentuan kualitas pekerjaan, waktu
pelaksanaan, volume pekerjaan, dan bahan-bahan konstruksi, kemudian
menyerahkan hasil pekerjaannya tepat waktu bila telah selesai kepada pemilik
proyek.
b. Membuat rencana kerja, jadwal pelaksanaan dan metode pelaksanaan pekerjaan
sehingga tidak terjadi keterlambatan pekerjaan.
c. Berkewajiban memberikan laporan tentang kemajuan pekerjaan yang telah
diselesaikan kepada pemilik proyek secara berkala.
Laporan tersebut memuat hal-hal sebagai berikut :
• Pelaksanaan pekerjaan yang telah dilakukan.
• Prestasi atau kemajuan yang telah dicapai.
• Jumlah tenaga kerja yang dipakai.
• Jumlah dan mutu material yang digunakan.
• Kendala-kendala dan hambatan-hambatan yang dihadapi.

d. Bertanggung jawab atas bahan baku dan material yang dipakai selama
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi.
e. Bertanggung jawab atas penempatan personil dalam struktur organisasi sesuai
dengan keahlian serta menjaga keselamatan proyek dan tenaga kerja.
f. Bertanggung jawab atas segala jenis pekerjaan yang dilakukan oleh rekanan.
g. Berkewajiban untuk mengkoordinasi sistem tenaga kerja dan keberadaan para
rekanan.
Bertanggung jawab penuh terhadap segala sesuatu yang dikerjakanya
Pimpinan proyek (Project Manager)

Pimpinan Proyek merupakan representasi dati pimpinan perusahaan PT. Concordia


Computer, yang melaksanakan perencanaan dan rancangan proyek. Sebagai pemimpin dalam
proyek haruslah mempunyai pengalaman, pengetahuan, penilaian, keahlian dan kepemimpinan
yang cukup memadai. Project Manager harus dapat menyusun rencana sehingga waktu
pelaksanaan sesuai, tidak terjadi keterlambatan dan mampu menekan biaya sekecil-kecilnya
tetapi dapat menghasilkan yang optimal dan mutu sesuai spesifikasi.

Tugas dan kewajiban Project Manager adalah:

• Memimpin pelaksanaan pekeIjaan dengan memanfaatkan sumber daya semaksimal


mungkin sehingga proyek dapat selesai sesuai dengan jadual yang sudah ditentukan.
• Mengkoordinasi dan menjaga kelancaran pekeIjaan proyek.
• Mengelola dana proyek seefisien mungkin dengan mempertimbangkan faktor
kelayakan teknis sesuai denganspesifikasi yang telah ditentukan perencana.
• pelaksanaan di lapangan dengan rencana pelaksanaan proyek.
• Memecahkan permasalahan yang terjadi selama proyek berlangstmg.
• BerTanggung jawab kepada owner atas tercapainya tujuan proyek.
Pimpinan lapangan (Site manager)
Site Manager merupakan wakil dari Pimpillan Proyek yang bertugas membantu Pimpinan
Proyek dalam mengendalikan semua pelaksanaan jalannya proyek di lapangan dan
mengkoordinir hal-hal yang bersifat keteknikan dalam suatu proyek.
Adapun tugas dan wewenang Site Manager adalah:
• Membantu Manager Proyek dalam pekerjaan di lapangan sesuai jadual pelaksanaan
pekerjaan proyek
• Menguasai dokumen kontrak, gambar, dan spesifikasi teknis lainnya serta dapat
menyusun rencana anggaran pelaksanaan proyek di lapangan.
• Mengevaluasi schedule pelaksanaan secara detail.
• Memonitor pelaksanaan proyek dan membuat laporan bulanan.
• Menjamin ketepatan kerja dan biaya yang efisien guna mencapai mutu yang
diisyaratkan.
• Menjamin ketepatan waktu penyelesaian proyek
• Bertauggungjawab kepada pimpinan proyek

Pelaksana
Pelaksana mempunyai tugas dan kewajiban :
• Mengawasi dan mengkoordinasi pekerjaan para pelaksana di lapangan dan mencatat
presentasi pekerjaan untuk dilaporkan kepada Site Manager.
• Mengawasi metode pelaksanaan di lapangan untuk menghindarkan kesalahan
pelaksanaan.
• Bertanggung jawab kepada Site Manager terhadap pelaksanaan pekerjaan di proyek.
Logistik
Bagian Logistik merupakan staf dalam pengadaan bahan bangunan di lapangan. Bagian Logistik mempunyai fungsi
sebagai berikut :
• Mencari informasi sumber dan harga bahan dan mengatur jumlah uang yang digunakan dalam pembelian
bahan.
• Menyiapkan kontrak surat perintah kerja / surat pesanan barang / bahan kepada suplier yang ditunjuk serta
menyusun jadwal pengiriman bahan / barang ke lokasi proyek.
• Memeriksa berita acara penyerahan bahan / barang di lapangan dan memeriksa kuitansi tagihan beserta
Iarnpiran kelengkapannya ke bagian keuangan / kasir untuk diproses lebih lanjut.
• Bertanggung jawab terhadap jumlah / volume bahan di proyek dan mutu bahan / barang yang dikirim ke
proyek (sesuai dengan permintaan )

Mandor
Mandor besi
Memiliki tugas :
• Membuat Bar Tender Schedule (daftar potongan dan bengkokan pada tulangan)
• Mengadakan pengawasan pelaksanaan pemasangan besi di lapangan yang meliputi : jumlah, posisi,
jarak, tulangan, sambungan (over loping) bengkokan, beton decking, begel, tulangan tarik I tekan.
• Memastikan bahwa lapangan telah bersih sebalum dilakukan pengecoran.

Mandor kayu
Memiliki tugas :
• Melaksanakan gambar rencana begesting dan mengadakan modifikasi bilamana diperlukan, serta
memparhatikan detail sambungan pada pertemuan kolom, balok, plat, dan mempertimbangkan
kecepatan pemasangan, kemudahan pembongkaran dan efisiensi pemakaian bahan.

Mandor batu
Memiliki tugas :
• Melaksanakan seluruh pekerjaan batu, galian pondasi dan merencanakan ketinggian galian, luas
galian dan bentuk galian harus sesuai dengan gambar rencana.
• Melaksanakan pekerjaan tanah, urugan dan mengatur Posisi-Posisi galian tanah.

Sistem Koordinasi dan Laporan Pekerjaan


Untuk mengetahui kemajuan pekerjaan suatu proyek perIu diadakan rapat koordinasi dan laporan
presentasi pekerjaan (reporting) yang dibuat oleh pelaksana pekerjaan dengan disertai dokumentasi dan foto
- foto mengenai pekerjaan yang telah dilaksanakan.
Menurut Peraturan Pemerintah (PP) No. 29/2000 Pasal 21, kontrak hargasatuan adalah
kontrak jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam jangka waktutertentu
berdasarkan harga satuan yang pasti dan tetap untuk setiap satuan/unsur pekerjaan
dengan spesifikasi teknis tertentu yang volume pekerjaannya didasarkan pada hasil
pengukuran bersama atas volume pekerjaan yang benar-benar telahdilaksanakan
penyedia jasa.
Kontrak harga satuan berdasarkan pasal 51 ayat (2) Perpres 70 yaitu kontrak
pengadaan barang/jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktutertentu
yang telah ditetapkan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Harga satuan pasti dan tetap untuk setiap satuan atau unsur pekerjaan
denganspesifikasi teknis tertentu.
b. Volume atau kuantitas pekerjaan masih bersifat perkiraan pada saat
kontrakditandatangani.
c. Pembayarannya didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas volume
pekerjaan yang benar-benar telah dilaksanakan oleh penyedia barang/jasa.
d. Dimungkingkan adanya pekerjaan tambah kurang berdasarkan hasil
pengukuran bersama atas pekerjaan yang diperlukan.

Kekurangan Kontrak Harga Satuan


e. Penyedia jasa dibayar suatu jumlah yang pasti untuk setiap satuan pekerjaanyang
dilaksanakan. Untuk menghindari sengketa mengenal berapa pekerjaanyang
sesungguhnya dilaksanakan, setiap satuan pekerjaan harus ditentukandengan
tepat.
f. Pengguna jasa memperkirakan risiko atas jumlah pekerjaan yang
akandilaksanakan, termasuk perkiraan risiko pekerjaan yang dibuat Pengguna
Jasaatau Perencana (Arsitek). Perkiraan ini, meskipun baru perkiraan harus
akuratdan oleh karena itu total biaya konstruksi dapat diperkirakan dengan tepat.
g. Penyedia jasa tidak menanggung risiko rugi apabila volume pekerjaan
sesungguhnya lebih besar daripada yang tercantum dalam kontrak karenayang
dibayarkan kepada penyedia jasa adalah pekerjaan yang benar-
benardilaksanakan.
h. Opname hasil pekerjaan secara bersama-sama ini menimbulkan peluangkolusi
antara petugas pengguna jasa dan petugas penyedia jasa. Di sampingitu, hal ini
akan merepotkan pengguna jasa karena harus menyediakan tenaga.

Penyebab Kesalahan Dalam Merancang Kontrak Harga Satuan


Penyebab kesalahan yang sering kali timbul dalam merancang kontrak
hargasatuan adalah banyaknya pekerjaan pengukuran ulang yang harus dilakukan
bersama antara pengguna jasa dan penyedia jasa untuk menetapkan volume pekerjaan
yang benar-benar terlaksana.
Adanya opname hasil pekerjaan secara bersama-sama ini menimbulkan peluang kolusi antara
petugas pengguna jasadan petugas penyedia jasa. Di samping itu, hal ini akan merepotkan
pengguna jasa karena harus menyediakan tenaga dan biaya untuk melakukan
pengukuranulang (remeasurement).
KESIMPULAN
• Proyek dapat dipercepat dengan metode crashing Diantaranya penambahan
jam kerja lembur = 4 jam (alternatif 1), penambahan regu kerja (alternatif
2).
Pada setiap metode perhitungan crashing terjadi pembengkakan
biaya daripada perhitungan normal
• Untuk Analisa investasi dengan bunga bank 12% per tahun selama 10
tahun, pada alternatif 1 Nilai lebih besar daripada alternatif 2. Di
karenakan nilai P
(present ) pada alternatif lebih kecil daripada alternatif 2
• Pada perhitungan investasi dengan menggunakan alternatif 1 dan 2 sama sama
tidak menguntungkan

Anda mungkin juga menyukai